Anda di halaman 1dari 3

PERDARAHAN ANTEPARTUM

No Dokumen
SOP No Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
PUSKESMAS WAE Apt Fransiska Ratnayati
NAKENG Babur, S.Farm

Pengertian Perdarahan Ante-partum adalah pendarahan pervaginam pada usia


kehamilan 20 minggu atau lebih dengan diagnosis banding seperti
solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan perdarahan


ante-partum

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Wae Nakeng tentang…………………………………


Jenis-jenis pelayanan di UPTD Puskesmas Wae Nakeng
Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan.

Prosedur ALAT dan BAHAN:


1.Stetoskop
2.Tensimeter
3.termometer
4.Doppler
5.Kapas DTT
6.Spekulum vagina
7.SarungTangansteril
8.Rekammedis
9.Alat tulis

Langkah- 1. Pasien datang diterima oleh Dokter / Bidan di kamar bersalin.


langkah 2. Dokter / Bidan melakukan inform consent.
3. Dokter / Bidan melakuan anamnesis riwayat penyakit sekarang,
seperti :
1) Perdarahan per vaginam pada usia 20 minggu atau lebih.
2) Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau traumapadadaerah
abdomen.
3) Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus.
4) Beberapa faktor predisposisi :
5) Riwayat solusio plasenta.
6) Perokok.
7) Hipertensi.
8) Multiparitas.
4. Dokter / Bidan melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan
generalis serta pemeriksaan obstetric, seperti :
1) PemeriksaanGeneralis :
Pemeriksaan Tanda – tanda vital meliputi kesadaran, suhu,
nadi, tekanan darah dan frekuensi napas
Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki secara cepat
2) PemeriksaanObstetri :
Periksa luar
Menentukan bagian terbawah janin, menentukan letak janin
ada kelainan atau tidak dan mengukur DJJ dengan doppler.
3) Periksa dalam (inspekulo)
Menentukan sumber perdarahan, apakah perdarahan berasal
dari dalam ostium uteri atau hanya perdarahan yang berasal
dari servix atau dinding vagina, serta menentukan jumlah
perdarahannya.
5. Dokter/Bidan melakukan penegakkan diagnosis dengan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
6. Dokter / Bidan melakukan penatalaksanaan, antara lain :
1) Bila didapatkan ada tanda – tanda syok seperti akral dingin
dan pucat, nadi> 100x/menit teraba lemah dan tekanan
darah sistolik< 90 mmhg maka hendaknya segera dilakukan
stabilisasi keadaan umum sebelum pasien di rujuk kerumah
sakit, dengan cara :
 Pemberian oksigen nasal kanul 2 – 3 Liter / menit.
 Lakukan pemasangan infus 2 jalur intravena dengan
menggunakan ringer laktat atau NaCl 0,9% dengan
dosis loading secepatnya (kecepatan 1 L dalam 15 –
20 menit), dapat diulang kembali sampai maksimal 3
L dalam 2 – 3 jam apabila keadaan pasien tidak
membaik.
 Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine
output.
2) Bila didapatkan tanda – tanda inpartu seperti cairan lender
bercampur darah dan kontraksi uterus minimal terjadi 2 kali
dalam 10 menit serta kehamilan lebih dari 37 minggu,
lanjutkan dengan tatalaksana persalinan normal, kecuali
pada pasien plasenta previa dan vasa previa. Jika kehamilan
kurang dari 37 minggu sebaiknya pasien dirujukke rumah
sakit.
3) Bila tidak didapatkan tanda – tanda inpartu pikirkan
perdarahan ante-partum dan segera lakukan pemasangan
infuse intravena lalu kemudian rujuk pasien kerumah sakit.
Pada plasenta previa tidak disarankan untuk periksa
dalam.

7. D o k te r / B i d a n mendokumentasikan identitas pasien, hasil anamnesis,


hasil pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan kepada Pasien di
dalam rekam medis.
8. Pasien di rujuk kerumah saki tuntuk penanganan lebih lanjut

Diagram Alir
Dokter /bidan melakukan Anamnesis,
Pasien
inform consent pemeriksaan fisik dan
datang
diagnosa

tanda – tanda syok seperti akral Keluar darah pervaginam


dingin dan pucat, nadi> 100x/menit pada UK>22 minggu
teraba lemah dan tekanan darah hingga menjelang persalian
sistolik< 90 mmhg

YA
TDK
02 NC 2-3 lpm
Pasang infus 2 jalur intravena
Bila didapatkan tanda –
tanda inpartu seperti Beri RL atau NaCl 0,9%
cairan lender bercampur secepatnya ( 1 L dalam 15 – 20
darah menit), lanjutkan hingga
mencapai 3 L dalam 2 – 3 jam
HIS minimal terjadi 2 kali apabila keadaan pasien tidak
dalam 10 menit membaik.
Pasang kateter untuk urine
output
YA
TDK
Lanjutkan tatalaksana
persalinan normal
Pikirkan kemungkinan
perdarahan antepartum
Pasang nasal kanul dan beri
cairan
RUJUK
Jangan lakukan pemeriksaan
dalam

Unit terkait 1. Pelayanan bersalin

Dokumen terkait 1. Rekam medik


2. Informe consent
3. Buku KIA
4. Surat rujukan

Anda mungkin juga menyukai