Anda di halaman 1dari 4

PERDARAHAN ANTEPARTUM

No. Dokumen : /SOP/UKP/2023


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
Ns. SETIAWAN,S.Kep
PUSKESMAS
19800201 200604 1 012
KILAN
1. Pengertian Perdarahan Ante-partum adalah pendarahan pervaginam pada usia
kehamilan 20 minggu atau lebih dengan diagnosis banding seperti
solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
perdarahan ante-partum
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sidayu Nomor 445/018/437.52.15/2022
tentang Layanan Klinis PERCEPATAN Penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Keamtian Bayi (AKB) pada Puskesmas Sidayu
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan tahun 2013
5. Prosedur 1. Pasien datang diterima oleh Dokter / Bidan di kamar bersalin.
2. Dokter / Bidan melakukan inform consent.
3. Dokter / Bidan melakukan anamnesis riwayat penyakit
sekarang, seperti :
a. Perdarahan per vaginam pada usia 20 minggu atau lebih.
b. Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau traumapadadaerah
abdomen.
c. Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus.
d. Beberapa faktor predisposisi :
 Riwayat solusio plasenta.
 Perokok.
 Hipertensi.
 Multiparitas.
4. Dokter / Bidan melakukan pemeriksaan fisik meliputi
pemeriksaan generalis serta pemeriksaan obstetric, seperti :
a. Pemeriksaan Generalis :
Pemeriksaan Tanda – tanda vital meliputi kesadaran, suhu,
nadi, tekanan darah dan frekuensi napas
Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki secara
cepat
b. Pemeriksaan Obstetri :
 Periksa luar
Menentukan bagian terbawah janin, menentukan letak janin
ada kelainan atau tidak dan mengukur DJJ dengan doppler.
 Periksa dalam (inspekulo)
Menentukan sumber perdarahan, apakah perdarahan
berasal dari dalam ostium uteri atau hanya perdarahan
yang berasal dari servix atau dinding vagina, serta
menentukan jumlah perdarahannya.
5. Dokter/Bidan melakukan penegakkan diagnosis dengan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
6. Dokter / Bidan melakukan penatalaksanaan, antara lain :
a. Bila didapatkan ada tanda – tanda syok seperti akral dingin
dan pucat, nadi> 100x/menit teraba lemah dan tekanan
darah sistolik< 90 mmhg maka hendaknya segera
dilakukan stabilisasi keadaan umum sebelum pasien di
rujuk kerumah sakit, dengan cara :
 Pemberian oksigen nasal kanul 2 – 3 Liter / menit.
 Lakukan pemasangan infus 2 jalur intravena dengan
menggunakan ringer laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis
loading secepatnya (kecepatan 1 L dalam 15 – 20
menit), dapat diulang kembali sampai maksimal 3 L
dalam 2 – 3 jam apabila keadaan pasien tidak membaik.

 Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine


output.
b. Bila didapatkan tanda – tanda inpartu seperti cairan lender
bercampur darah dan kontraksi uterus minimal terjadi 2
kali dalam 10 menit serta kehamilan lebih dari 37 minggu,
lanjutkan dengan tatalaksana persalinan normal, kecuali
pada pasien plasenta previa dan vasa previa. Jika
kehamilan kurang dari 37 minggu sebaiknya pasien
dirujukke rumah sakit.
c. Bila tidak didapatkan tanda – tanda inpartu pikirkan
perdarahan ante-partum dan segera lakukan pemasangan
infuse intravena lalu kemudian rujuk pasien kerumah sakit.
Pada plasenta previa tidak disarankan untuk periksa
dalam.
7. D o k te r / B i d a n mendokumentasikan identitas pasien, hasil
anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan
kepada Pasien di dalam rekam medis.
8. Pasien di rujuk kerumah saki tuntuk penanganan lebih lanjut
6. Diagram Alir
Pasien datang

Dokter/Bidan melakukan
inform consent

Anamnesis, pemeriksaan
fisik dan diagnosa

Keluar darah pervaginam


pada UK>22 minggu hingga
menjelang persalian

Tanda-tanda
syok
Ya

Tidak

O2 masker 2-3 lpm


Pasang infus 2 jalur intravena.

Beri RL atau NaCl 0,9%


secepatnya ( 1 L dalam 15 – 20
Tanda
menit), lanjutkan hingga
inpartu
mencapai 3 L dalam 2 – 3 jam
dan his
adekuat apabila keadaan pasien tidak
membaik.

Y Pasang kateter untuk monitor


a urine output

Tidak Lanjut Tatalaksana


Persalinan Normal

Pikirkan kemungkinan perdarahan


antepartum.
Pasang nasal kanul dan beri cairan.
Jangan lakukan pemeriksaan dalam. RUJUK

7. Unit terkait 1. Ruang Pelayanan Gawat Darurat


2. Ruang Pelayanan bersalin
8. Dokumen 1. Rekam Medik
terkait 2. Lembar partograf
3. Buku KIA
4. Inform consent
5. Lembar Rujukan
9. Rekam
Historis
Perubahan

Tanggal Mulai
No Yang di ubah Isi Perubahan
di Berlakukan

Anda mungkin juga menyukai