Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

POPM FILARIASIS DAN KECACINGAN

I. Latar Belakang
Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak pernyakit yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, keceerdasan,kehilangan darah
serta kehilangan karbohidrat dan protein sehingga menurunkan kualitas sumber daya
manusia.
Berdasarkan data dari WHO tahun 2006 mengatakan bahwa kejadian penyakit
kecacingan di dunia masih tinggi yaitu 1 miliar orang terinfeksi cacing Ascaris
Lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing trichuris trichiura dan 740 juta orang
terinfeksi cacing tambang (hookworn). Prevalensi kecacingan di Indonesia pada
umumnya masih tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu
mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit ini. Manusia merupakan hospes definitif
beberapa nematoda usus (cacing perut) yang dapat mengakibatkan masalah bagi
kesehatan masyarakat. Who memperkirakan 42 % sasaran resiko cacingan dunia
berada di regional Asia Tenggara (2009).
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam Roadmapnya
menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi
beresiko. Kementrian kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan tujuan program
pengendalian kecacingan pada anak usia sekolah dan anak balita sehingga
menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan
pemberian vitamin A dan UKS melalui penjaringan/pendataan anak SD/MI, TK, dan
Posyandu. Saat ini Kementrian Kesehatan RI menggunakan Albendazole 400 0mg
sebagai obat program pengendalian kecacingan karena obat ini realtig aman,
pemberian nya dosis tunggal, tidak mahal dan mudah dalam pendistribusiannya.
Sehubungan dengan sedang terjadinya pandemic Covid 19, pemberian obat cacing
tetap di laksanakan dengan tetap mematuhi protocol kesehatan .

II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setiap anak usia sekolah di SD/MI serta anak balita dari infeksi kecacingan
B. Tujuan Khusus
Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada usia 12 bulan – 12 Tahun
III. Sasaran
Tercapai lebih dari 90% sasaran pemberian obat cacing pada anak usia 12 bulan
sampai dengan 12 tahun.
IV. Tempat
Kegiatan POPM Cacingan dilakukan di 10 wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan
meliputi, Posyandu, Sekolah Dasar(SD)/MI, TK/PAUD.

V. JADWAL KEGIATAN

NO JENIS WAKTU PELAKSANA TEMPAT


KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANAA
1 Melaksanakan Maret 2023 Petugas Wilayah kerja
Pemberian obat kesehatan UPTD
Penceha Mei 2023 UPTD Puskesmas
Massal(POPM) Puskesmas Kilan
Cacingan Kilan (Posyandu,
TK/PAUD,
SD/MI)

VI. BENTUK KEGIATAN


a. Kegiatan Pokok Program Kecacingan
1. Sosialisasi pada petugas kesehatan Puskesmas, daerah binaan, dan kader
posyandu
2. Pendataan sasaran
3. Pengamprahan obat cacing ke Dinas Kesehatan Kabupaten
4. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
5. Mengirim surat dan jadwal kegiatan ke SD/MI , TK, dan Daerah Binaan
6. Penyuluhan tentang manfaat pemberian obat cacing dan Pelaksanaan
pemberian obat cacing sesuai jadwal
7. Pelaporan pelaksanaan pemberian obat cacing
b. Rincian Kegiatan
1. Sosialisasi program kecacingan dilakukan setelah tanggal dan tempat di
tetapkan dan narasumber datang dengan pasti, kemudian surat undangan
disebarkan ke Camat,Korwil Pendidikan, Dinas Kesehatan, SD/MI,
TK/PAUD, kader Posyandu dan bidan desa
2. Pendataan sasaran kecacingan dilakukan di tempat target pemberian obat
cacing yaitu SD/MI, TK (KORWIL BATANG CENAKU), posyandu 10
DesaBinaan.
3. Pengamprahan obat cacing ke Dinas Kesehatan dilakukan setelah pendataan
dilkakukan dan dipetakan sesuai golongan umur yang di tetapkan
4. Pemberian obat cacing dijadwalkan dibulan agustus, sweeping dilkukan bulan
september. Jadwal disesuaikan dengan kegiatan Posyandu dan dihari aktif
belajar mengajar di sekolah. Di minum di tempat saat pemberian obat cacing.
5. Surat Pemberitahuan pemberian obat cacing di berikan kepada Kepala sekolah,
Kepala TK/PAUD, dan ke Desa Binaan 3-4 hari sebelum petugas dari
Puskesmas mendatangi tempat tersebut.
6. Pelaksanaan pemberian obat cacing dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan.
Pemberian Obat cacing dilakukan berdasarkan kepada protocol kesehatan
pencegahan Covid -19. Anak dan orang tua yang hadir saat pemberian obat
cacing dianjurkan untuk memakai masker. Di sediakan sabun dan air mengalir
untuk mencuci tangan. Dilakukan dan di anjurkan untuk menjaga jarak satu
sama lain. Di anjurkan untuk membawa sendok dan air minum masing-masing
dari rumah. Dan anak-anakdianjurkan untuk sarapan pagi terlebih dahulu
sebelum datang utuk pemberian obat cacing.
7. Jumlah data anak yang diberi obat di dokumentasikan dan dilaporkan oleh
petugas pelaksana pembnerian obat cacing setelah kegiatan selesaidan
kemudian di satukan dalam format pelaporan u dikirim ke dinas kesehatan

Secara Umum dalam melaksanakan program kecacingan adalah dengan


memberikan penyuluhan dan di ikuti pemberian obat cacing secara gratis.

VII. HASIL KEGIATAN


Evaluasi program kecacingan dilakukan oleh penanggung jawab program
kecacingan bersama dengan kepala P2M dan kepala P2PL dan kepala UKM
Puskesmas,(pemegang programmelakukan hasil analisis kegiatan pemberian obat
cacing setelah kegiatan selesai dan menyerahkan hasil kepada Kepala Puskesmas dan
di distribusikan kepada unit unit terkait untuk di tindaklanjuti).

VIII. PENUTUP
Kegiatan Pemberian obat cacing diberikan pada anak usia 1-12 tahun, besar
harapan kami sebagai penanggung jawab program filariasis dan kecacingan dan
pelaksana kegiatan POPM Kecacingan bahwa anak-anak usia 1-12 dapat terbebas dari
cacingan dan dapat menjadi genera sipenerus bangsa yang sehat lahir dan bathin.

.
KERANGKA ACUAN
KERJA POPM
FILARIASIS DAN
KECACINGAN
2023
KERANGKA ACUAN KERJA

PENDATAAN POPM KECACINGAN

I. Latar Belakang

Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak pernyakit yang


menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, keceerdasan,kehilangan darah
serta kehilangan karbohidrat dan protein sehingga menurunkan kualitas sumber daya
manusia.
Berdasarkan data dari WHO tahun 2006 mengatakan bahwa kejadian penyakit
kecacingan di dunia masih tinggi yaitu 1 miliar orang terinfeksi cacing Ascaris
Lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing trichuris trichiura dan 740 juta orang
terinfeksi cacing tambang (hookworn). Prevalensi kecacingan di Indonesia pada
umumnya masih tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu
mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit ini. Manusia merupakan hospes definitif
beberapa nematoda usus (cacing perut) yang dapat mengakibatkan masalah bagi
kesehatan masyarakat. Who memperkirakan 42 % sasaran resiko cacingan dunia
berada di regional Asia Tenggara (2009).
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam Roadmapnya
menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi
beresiko. Kementrian kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan tujuan program
pengendalian kecacingan pada anak usia sekolah dan anak balita sehingga
menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan pemberian
vitamin A dan UKS melalui penjaringan/pendataan anak SD/MI, TK, dan Posyandu.
Saat ini Kementrian Kesehatan RI menggunakan Albendazole 400 0mg sebagai obat
program pengendalian kecacingan karena obat ini realtig aman, pemberian nya dosis
tunggal, tidak mahal dan mudah dalam pendistribusiannya.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengurangi terjadinya kasus penyakit Kecacingan di wilayah binaan
UPTD Puskesmas Kilan.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui jumlah sasaran kecacingan di seluruh Posyandu,
SD/MI, TK/PAUD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan.

III. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Kegiatan Pokok Pendataan Kecaciongan
Mengambil data anak di Posyandu, TK/PAUD, SD/MI
b. Rincian Kegiatan
Dilaksanakan pada bulan Mei 2023 dengan cara Mengambil data anak usia
12 bulan sampai dengan 12 tahun di 16 SD/MI, 15 TK/PAUD, 23 Posyandu di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan. meliputi : nama, umur jenis kelamin

NO NAMA UMUR KETERANGAN

IV. Metode Pelaksanaan


Wawancara dan pengambilan data

V. Sasaran
Seluruh anak usia 12 bulan sampai dengan 12 tahun.

VI. Pencatatan Pelaporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Pencatatan dilakukan setelah data didapatkan, dimasukkan ke dalam format diatas,
lalu dikumpulkan ke penanggung jawab program. Kegiatan pendataan dievaluasi
setelah data masuk ke pemegang program dan di pertanggung jawabakan kepada
penanggung jawab P2P , kepala UKM, dan Kepala Puskesmas.

VII. Sumber Dana Kegiatan


Sumber dana kegiatan kecacingan adalah dana BOK tahun 2023 dan sumber
propinsi (15 orang pelaksana kegiatan diluar BOK).
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN PENDATAAN
KECACINGAN
KERANGKA ACUAN KERJA

SWEEPINGUNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN POPM

I. Latar Belakang

Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak pernyakit yang


menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, keceerdasan,kehilangan darah
serta kehilangan karbohidrat dan protein sehingga menurunkan kualitas sumber daya
manusia.
Berdasarkan data dari WHO tahun 2006 mengatakan bahwa kejadian penyakit
kecacingan di dunia masih tinggi yaitu 1 miliar orang terinfeksi cacing Ascaris
Lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing trichuris trichiura dan 740 juta orang
terinfeksi cacing tambang (hookworn). Prevalensi kecacingan di Indonesia pada
umumnya masih tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu
mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit ini. Manusia merupakan hospes definitif
beberapa nematoda usus (cacing perut) yang dapat mengakibatkan masalah bagi
kesehatan masyarakat. Who memperkirakan 42 % sasaran resiko cacingan dunia
berada di regional Asia Tenggara (2009).
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam Roadmapnya
menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi
beresiko. Kementrian kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan tujuan program
pengendalian kecacingan pada anak usia sekolah dan anak balita sehingga
menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan pemberian
vitamin A dan UKS melalui penjaringan/pendataan anak SD/MI, TK, dan Posyandu.
Saat ini Kementrian Kesehatan RI menggunakan Albendazole 400 0mg sebagai obat
program pengendalian kecacingan karena obat ini realtig aman, pemberian nya dosis
tunggal, tidak mahal dan mudah dalam pendistribusiannya.

II. Tujuan

A.Tujuan Umum

Mengurangi terjadinya kasus penyakit Kecacingan di wilayah binaan


UPTD Puskesmas Kilan.

C. Tujuan Khusus
1. Untuk menyisir anak-anak usia 1-12 tahun yang belum minum obat cacing
dalam 10 desa binaan UPTD Puskesmas Kilan baik di Posyandu, SD/MI,
maupun TK/PAUD
2. Tercapainya target pemberian obat cacing lebih dari 90%.
III. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
c. Kegiatan Pokok Sweeping Kecacingan
Menyisir anak yang belum minum obat cacing baik di Posyandu,
TK/PAUD, maupun SD/MI dalam setiap desa binaan UPTD Puskesmas Kilan.
d. Rincian Kegiatan
Dilaksanakan pada bulan Mei 2023 dengan cara menyisir anak usia 12
bulan sampai dengan 12 tahun di 16 SD/MI, 14 TK/PAUD, 23 Posyandu yang
belum menerima obat cacing di bulan Oktober di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kilan dan memasukan data dalam format seperti dibawah ini

NO NAMA UMUR JENIS KELAMIN

IV. Metode Pelaksanaan


Penyuluhan dan pemberian obat cacing ditempat secara
gratisdengantetapmenggunakan protocol kesehatanuntukpencegahanCovid 19 .

V. Sasaran
Anak usia 12 bulan sampai dengan 12 tahun yang Belum minum obat cacing di
Bulan Maret.

VI. Pencatatan Pelaporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Pencatatan dilakukan setelah Sweeping dilakukan, data anak dimasukkan ke
dalam format diatas, disertakan foto bukti pelaksanaan sweeping lalu dikumpulkan ke
penanggung jawab program. Kegiatan Sweeping dievaluasi setelah data masuk ke
pemegang program dan di pertanggung jawabakan kepada penanggung jawab P2P ,
kepala UKM, dan Kepala Puskesmas.

VII. Sumber Dana Kegiatan


Sumber dana kegiatan kecacingan adalah dana BOK tahun 2021.
Kerangka Acuan
Kerja
Sweeping
UntukMeningkatkan
Cakupan POPM
(Kecacingan)
September 2021

Anda mungkin juga menyukai