Kak Cacing 2023
Kak Cacing 2023
I. Latar Belakang
Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak pernyakit yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, keceerdasan,kehilangan darah
serta kehilangan karbohidrat dan protein sehingga menurunkan kualitas sumber daya
manusia.
Berdasarkan data dari WHO tahun 2006 mengatakan bahwa kejadian penyakit
kecacingan di dunia masih tinggi yaitu 1 miliar orang terinfeksi cacing Ascaris
Lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing trichuris trichiura dan 740 juta orang
terinfeksi cacing tambang (hookworn). Prevalensi kecacingan di Indonesia pada
umumnya masih tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu
mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit ini. Manusia merupakan hospes definitif
beberapa nematoda usus (cacing perut) yang dapat mengakibatkan masalah bagi
kesehatan masyarakat. Who memperkirakan 42 % sasaran resiko cacingan dunia
berada di regional Asia Tenggara (2009).
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam Roadmapnya
menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi
beresiko. Kementrian kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan tujuan program
pengendalian kecacingan pada anak usia sekolah dan anak balita sehingga
menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan
pemberian vitamin A dan UKS melalui penjaringan/pendataan anak SD/MI, TK, dan
Posyandu. Saat ini Kementrian Kesehatan RI menggunakan Albendazole 400 0mg
sebagai obat program pengendalian kecacingan karena obat ini realtig aman,
pemberian nya dosis tunggal, tidak mahal dan mudah dalam pendistribusiannya.
Sehubungan dengan sedang terjadinya pandemic Covid 19, pemberian obat cacing
tetap di laksanakan dengan tetap mematuhi protocol kesehatan .
II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setiap anak usia sekolah di SD/MI serta anak balita dari infeksi kecacingan
B. Tujuan Khusus
Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada usia 12 bulan – 12 Tahun
III. Sasaran
Tercapai lebih dari 90% sasaran pemberian obat cacing pada anak usia 12 bulan
sampai dengan 12 tahun.
IV. Tempat
Kegiatan POPM Cacingan dilakukan di 10 wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan
meliputi, Posyandu, Sekolah Dasar(SD)/MI, TK/PAUD.
V. JADWAL KEGIATAN
VIII. PENUTUP
Kegiatan Pemberian obat cacing diberikan pada anak usia 1-12 tahun, besar
harapan kami sebagai penanggung jawab program filariasis dan kecacingan dan
pelaksana kegiatan POPM Kecacingan bahwa anak-anak usia 1-12 dapat terbebas dari
cacingan dan dapat menjadi genera sipenerus bangsa yang sehat lahir dan bathin.
.
KERANGKA ACUAN
KERJA POPM
FILARIASIS DAN
KECACINGAN
2023
KERANGKA ACUAN KERJA
I. Latar Belakang
II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengurangi terjadinya kasus penyakit Kecacingan di wilayah binaan
UPTD Puskesmas Kilan.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui jumlah sasaran kecacingan di seluruh Posyandu,
SD/MI, TK/PAUD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan.
V. Sasaran
Seluruh anak usia 12 bulan sampai dengan 12 tahun.
I. Latar Belakang
II. Tujuan
A.Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
1. Untuk menyisir anak-anak usia 1-12 tahun yang belum minum obat cacing
dalam 10 desa binaan UPTD Puskesmas Kilan baik di Posyandu, SD/MI,
maupun TK/PAUD
2. Tercapainya target pemberian obat cacing lebih dari 90%.
III. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
c. Kegiatan Pokok Sweeping Kecacingan
Menyisir anak yang belum minum obat cacing baik di Posyandu,
TK/PAUD, maupun SD/MI dalam setiap desa binaan UPTD Puskesmas Kilan.
d. Rincian Kegiatan
Dilaksanakan pada bulan Mei 2023 dengan cara menyisir anak usia 12
bulan sampai dengan 12 tahun di 16 SD/MI, 14 TK/PAUD, 23 Posyandu yang
belum menerima obat cacing di bulan Oktober di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kilan dan memasukan data dalam format seperti dibawah ini
V. Sasaran
Anak usia 12 bulan sampai dengan 12 tahun yang Belum minum obat cacing di
Bulan Maret.