Profil 2019 Pusksmas Kilan
Profil 2019 Pusksmas Kilan
sebagaimana yang diharapkan belum dihasilkan data atau informasi yang akurat,
Salah satu upaya dari hal tersebut diatas adalah penyusunan profil kesehatan
disetiap wilayah kerja Puskesmas dan dapat digunakan sebagai alat monitoring dan
kesehatan ini, maka saran – saran dari semua pihak sangat kami harapkan.
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB II
BAB III
1.Tuberkulosis ………………………………………………………………………………………………………… 8
ii
3. Kusta (Lra) ………………………………………………………………………………………………………… 9
4. Diare ………………………………………………………………………………………………………… 9
7. Malaria ………………………………………………………………………………………………………………. 11
8. Filariasis ………………………………………………………………………………………………………………. 11
BAB IV
BAB V
PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………….. 22
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………… 23
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga diwilayah Kerja UPTD Puskesmas
Tabel 3.1 Jumlah Sumber Daya Manuasia di Puskesmas Kilan Tahun 2019.................. 20
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Diagram Jumlah penduduk Laki – Laki dan perempuan diwilayah
kerja UPTD Puskesmas Kilan Kecamatan Batang Cenaku…………………………… 5
Gambar 2.3 Distribusi Balita Gizi Kurang Berdasarka Berat Badan dan Umur di 10 Desa 13
Gambar 2.4 Distribusi Balita Gizi Kurang Berdasarka Tinggi Badan dan Umur di 10 Desa 14
Gambar 2.5 Distribusi Balita Gizi Kurang Berdasarka Berat Badan dan Tinggi Badan di
10 Desa……………………………………………………………………………………………………….. 14
Gambar 2.6 Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja uskesmas
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam agenda prioritas pembangunan nasional, pembangunan
kesehatan diarahkan untuk mengimplementasikan Nawa Cita yang kelima
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Pembangunan
kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
nasional karena menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Pembangunan
sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi / kependudukan.
Keadaan dan pertumbuhan ekonomi perkembangan lingkungan fisik dan
biologi. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa
indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan
seperti angka kesakitan serta kematian ibu dan bayi.
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup
komponen masukan ( input ) yang berupa data tentang kesehatan dan yang
terkait, komponen proses dan komponen keluaran ( output ). Informasi
kesehatan dan yangb terkait digunakan sebagai bahan dalam proses
pengambilan keputusan. Pengambilankeputusan dalam menajemen
kesehatan dilakukan untuk perumusan kebijakan, perencanaan strategi,
manajemen operasional dan manajemen transaksi.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi pada abad 21 yang
merupakan era informasi dan globalisasi dan kecanggihannya maka
pengembangansistem informasi kesehatan dewasa ini perlu semakin
dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan
manajemen kesehatan dan pengembangan upaya – upaya kesehatan demi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran dari
informasi kesehatan yang dikembangkan saat ini adalah profil kesehatan.
vi
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Kilan tahun 2019
terdiri dari 6 bab sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan
Puskesmas Kilan dan sistematika dari penyajiannya
Bab 2: Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja Puskesmas
Kilan. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi,
pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab 3: Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,
angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab 4: Visi Misi UPTD Puskesmas Kilan dan Situasi Sumber Daya
Kesehatan
Bab ini berisi uraian visi dan misi dan menguraikan tentang sarana
kesehatan, tenaga kshatan , pembiayaan kesehatan dan sumber daya
kesehatan lainnya
Bab 5: Penutup
vii
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KONDISI GEOGRAFIS
viii
Secara administratif, wilayah kerja Puskesmas Kilan ada 10 Desa yaitu: Desa
Bukit Lipai, Desa Kuala Gading, Desa Petaling Jaya, Desa Kerudung Jaya, Desa
Bukit Lingkar, Desa Pematang Manggis, Desa Kuala Kilan, Desa Aur Cina, Desa
Pontianak dan Desa Pejangki.
B. KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Kilan 20158 Jiwa yang terdiri dari
Laki – laki 10207 Jiwa dan Perempuan 9951 Jiwa.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kilan
Kecamatan Batang Cenaku Tahun 2019
PENDUDUK
No. DESA JUMLAH
LAKI – LAKI PEREMPUAN
1. Bukit Lipai 1873 1524 3397
2. Kuala Gading 1395 1306 2701
3. Petaling Jaya 780 835 1615
4. Kerubung jaya 1547 1482 3029
5. Bukit Lingkar 1601 1602 3203
6. Pematang Manggis 526 532 1058
7. Kuala Kilan 644 881 1525
8. AurCIna 1164 1139 2303
9. Puntianai 388 371 759
10. Pejangki 289 279 568
Total 10207 9951 20158
ix
Gambar 2.2
Diagram Jumlah penduduk Laki – Laki dan perempuan diwilayah kerja UPTD
Puskesmas Kilan
Kecamatan Batang Cenaku
Perempuan;
Laki - laki;
Tabel 2.2
Jumlah penduduk dan rumah tangga diwilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan
Kecamatan batang Cenaku Tahun 2019
No Desa Jumlah Penduduk Jumlah Rumah
. Tangga
1. Bukit Lipai 3397 987
2. Kuala Gading 2701 887
3. Petaling Jaya 1615 410
4. Kerubung Jaya 3029 898
5. Bukit Lingkar 3203 1823
6. Pematang Manggis 1058 324
7. Kuala Kilan 1525 377
8. Aurcina 2303 664
9. Puntianai 759 229
10. Pejangki 568 169
x
BAB III
Kematian neonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi usia sampai
dengan 28 hari. Angka kematian neonatal (AKN) merupakan jumlah kematian
bayi umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun
waktu 1 tahun. Angka kematian neonatal menggambarkan tingkat pelayanan
kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan persalinan, dan
post natal ibu hamil. Untuk menggambarkan kematian neonatal di wilayah kerja
Puskesmas Kilan dipergunakan data KIA Puskesmas Kilan Tahun 2019
xi
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Berdasarkan data program KIA tahun 2019 UPTD Puskesmas Kilan yaitu
tidak adanya kematian bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan.
Angka Kematian Ibu (AKU) adalah kematian perempuan pada saat hamil
atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lamanya kehamilan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan dan terjatuh).
AKI merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan yang
mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan sampai pasca
xii
persalinan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan social ekonomi,
kondisi kesehatan sebelum dan selama kehamilan, kejadian berbagai
komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, ketersediaan dan akses terhadap
fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Selain
itu kematian maternal juga tidak terlepas dari faktor resiko yang dikenal dengan
"4 terlalu", yaitu terlalu tua saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat
melahirkan (usia < 20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak) dan terlalu rapat
jarak kelahiran/ paritas. Berdasarkan data program KIA tahun 2019 di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kilan yaitu ada 1 kematian ibu yaitu didesa bukit
Lingkar dimana kematian ibu ini terjadi pada ibu hamil diusia > 35 tahun. (Tabel
21)
1. Tuberkulosis
xiii
2. HIV/AIDS
3. Kusta (Lepra)
4. Diare
xiv
ACUTE FLACYD PARALYSIS (AFP) merupakan kondisi abnormal ketika
seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian berakibat pada kelumpuhan. Pada tahun 2019 tidak ditemukan
kasus AFP di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan.
xv
7. Malaria
8. Filariasis
a. Hipertensi
xvi
b. Diabetes Melitus
xvii
daerah dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan data program surveilans
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan, dalam tahun 2019 tidak ada terjadi
kejadian luar biasa.
C. STATUS GIZI
Gambar 2,3 Distribusi Balita Gizi Kurang Berdasarka Berat Badan dan Umur di
10 Desa
PUNTIANAI 6
38
9
AUR CINA 2
195
8
JUMLAH
GIS
6
KERUBUNG JAYA 2
201
4
PETALING JAYA 5
103
3
KUALA GADING 8
209
2
BUKIT LIPAI 8
311
1
xviii
Gambar 2,4 Distribusi Balita Gizi Kurang Berdasarka Tinggi Badan dan Umur di
10 Desa
PUNTIANAI 5
38
9
AUR CINA 2
195
8
(TB/U) JUMLAH
GIS
6
PEMATANG MANG- 2
90 JUMLAH BALITA
0-59 BULAN YANG
BUKIT LINGKAR 280 DIUKUR TINGGI
5
BADAN
KERUBUNG JAYA 1
201
4
PETALING JAYA 3
103
3
KUALA GADING 7
209
2
BUKIT LIPAI 8
311
1
Gambar 2,5 Distribusi Balita Gizi Kurang Berdasarka Berat Badan dan Tinggi
Badan di 10 Desa
PUNTIANAI 1
38
9
AUR CINA 1
195
8
(BB/TB) JUMLAH
GIS
6
PEMATANG MANG- 2
90 JUMLAH BALITA
3 0-59 BULAN YANG
BUKIT LINGKAR 280 DIUKUR
5
KERUBUNG JAYA 2
201
4
PETALING JAYA 4
103
3
KUALA GADING 2
209
2
BUKIT LIPAI 2
311
1
Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam
waktu satu jam pertama setelah lahir. Bayi yang beratnya saat lahir kurang dari
xix
2500 gram disebut bayi berat lahir rendah (BBLR). BBLR tidak hanya dapat
terjadi pada bayi prematur, tapi juga pada bayi cukup bulan yang mengalami
hambatan pertumbuhan selama kehamilan.
Gambar 2.6 Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja
uskesmas Kilan Tahun 2019
PEJANGKI 1 10
9 10
PUNTIANAI 0 11
AUR CINA 0 42
8
KUALA KILAN 0 31
7
PEMATANG MANGGIS 1 22
6
BUKIT LINGKAR 1 73
5
1 BBLR
KERUBUNG JAYA 55
4
JUMLAH BAYI
PETALING JAYA 0 36
3
KUALA GADING 2 55
2
BUKIT LIPAI 0 82
1
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Terlihat ada gambar 26 diatas , terdaat 6 kasus BBLR Di Wilayah kerja UPTD
Pusksmas Kilan
xx
BAB IV
VISI MISI DAN SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah sesuai dengan visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut,
diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal
instansi pemerintah dan mengenal program – programnya serta hasil yang akan
diperoleh diwaktu yang akan datang. Untuk mencapai visi tersebut Puskesmas
Kilan mempunyai misi sebagai berikut :
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi serta nilai organisasi Puskesmas Kilan,
maka kebijakan pembangunan kesehatan diarahkan kepada :
xxi
7. Penanggulangan dan penekanan permasalahan gizi dalam keluarga dan
masyarakat.
RENCANA KEGIATAN
xxii
6. Pengawasan penggunaan obat
a. Pengembangan standarisasi dan pembinaan obat – obatan
xxiv
Tabel 34,1
Jumlah Sumber Daya Manusia Di Puskesmas Kilan Tahun 2019
NO. SUMBER DAYA PNS HONOR TKS JUMLAH
1 Dokter Umum 2 3 5
2 Dokter Gigi 1 1 2
3 Perawat 4 7 11
4 Perawat Gigi 1 0 1
5 Bidan 23 5 6 34
6 Farmasi 1 0 1
7 Apoteker 1 1 2
8 Nutrisionis 1 0 1
9 Kesehatan Masyarakat 1 1 2
10 Kesehatan Lingkngan 0 1 1
11 Analis Kesehatan 0 1 1
12 Non Medis 2 1 3
13 CS 0 2 2
14 Sopir 0 1 1
37 24 67
PELAYANAN PUSKESMAS
1. Promosi kesehatan
2. Kesehatan ibu dan anak
3. Balai pengobatan umum
4. Balai pengobatan gizi
5. Konsultasi gizi
6. Imunisasi
7. Konsultasi kesehatan remaja dan usila
8. Usaha kesehatan sekolah ( UKS / UKGS )
xxv
9. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
10. Kesehatan lingkungan
11. Pemeriksaan laboratorium sederhana
xxvi
BAB V
PENUTUP
Sangat disadari bahwa profil ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat
beberapa data yang semestinya harus tersedia namun karena beberapa kendala
data tersebut belum mampu disediakan sehingga gambaran kondisi kesehatan
secara komprehensif di UPTD Puskesmas Kilan belum optimal disajikan pada profil
ini.
xxvii
xxviii