Anda di halaman 1dari 5

BIDAN

RACHMAWATI, SST
DESA JATIMULYA RT 04 RW 03 KEC. LEBAKSIU KAB. TEGAL
HP. 0815786178032

SOP PENANGANAN PERDARAHAN ANTE PARTUM

1. Pengertian Perdarahan Ante-partum adalah pendarahan pervaginam pada usia


kehamilan 20 minggu atau lebih dengan diagnosis banding seperti
solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah dalam penanganan
peradarahan ante partum
3. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
3. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan.
4. Prosedur 1. Pasien datang diterima oleh Bidan di kamar bersalin.
2. Bidan melakukan inform consent.
3. Bidan melakuan anamnesis riwayat penyakit sekarang, seperti :
 Perdarahan per vaginam pada usia 20 minggu atau lebih.
 Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau trauma pada daerah
abdomen.
 Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus.
 Beberapa faktor predisposisi :
- Riwayat solusio plasenta.
- Perokok.
- Hipertensi.
- Multiparitas.
4. Bidan melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan generalis
serta pemeriksaan obstetric, seperti :
 Pemeriksaan Generalis :
- Pemeriksaan Tanda – tanda vital meliputi kesadaran, suhu,
nadi, tekanan darah dan frekuensi napas

1/5
- Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki secara
cepat
 Pemeriksaan Obstetri :
- Periksa luar
Menentukan bagian terbawah janin, menentukan letak
janin ada kelainan atau tidak dan mengukur DJJ dengan
doppler.
- Periksadalam (inspekulo)
Menentukan sumber perdarahan, apakah perdarahan
berasal dari dalam ostium uteri atau hanya perdarahan yang
berasal dari servix atau dinding vagina, serta menentukan
jumlah perdarahannya.
5. Bidan melakukan penegakkan diagnosis dengan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
6. Bidan melakukan penatalaksanaan, antara lain :
 Bila didapatkan ada tanda – tanda syok seperti akral dingin dan
pucat, nadi> 100x/menit teraba lemah dan tekanan darah
sistolik< 90 mmhg maka hendaknya segera dilakukan
stabilisasi keadaan umum sebelum pasien di rujuk kerumah
sakit, dengancara :
- Pemberian oksigen nasal kanul 2 – 3 Liter / menit.
- Lakukan pemasangan infus 2 jalur intravena dengan
menggunakan ringer laktatatau NaCl 0,9% dengan dosis
loading secepatnya (kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit),
dapat diulang kembali sampai maksimal 3 L dalam 2 – 3
jam apabila keadaan pasien tidak membaik.
- Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine
output.
 Bila didapatkan tanda – tanda inpartu seperti cairan lender
bercampur darah dan kontraksi uterus minimal terjadi 2 kali
dalam 10 menit serta kehamilan lebih dari 37 minggu,
lanjutkan dengan tatalaksana persalinan normal, kecuali pada
pasien plasenta previa dan vasa previa. Jika kehamilan kurang

2/5
dari 37 minggu sebaiknya pasien dirujuk kerumah sakit.
 Bila tidak didapatkan tanda – tanda inpartu pikirkan
perdarahan ante-partum dan segera lakukan pemasangan infuse
intravena lalu kemudian rujuk pasien kerumahs akit. Pada
plasenta previa tidak disarankan untuk periksa dalam.
7. Bidan mendokumentasikan identitas pasien, hasil anamnesis, hasil
pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan kepada Pasien di
dalam rekam medis.
8. Pasien di rujuk kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut
5. Diagram Alir

Pasien datang Melakukan


kekamar bersalin inform consent

Melakukan anamnesis

Melakuk npemeriksaan
fisik dan obstetri

Melakukan penegakkan
diagnosis

Melakukan
Penatalaksanaan

Tanda Hamil> 37
Tanda – tanda A
inpartu pada
Dokumentasi minggu Dokumentasi pada
A syok Tatalaksana syok
Tidak
rekamTidak
medis Ya rekamYamedis
3/5
Tidak Ya

Dokumentasi pada
rekam medis

6. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai


4/5
Diberlakukan

5/5

Anda mungkin juga menyukai