Anda di halaman 1dari 2

ABORTUS SPONTAN

KOMPLIT
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2
dr. Naroi Putra Munthe
Puskesmas Poriaha
NIP. 19790618 200903 1 001
1. Pengertian Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai
batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat
anak kurang dari 500 gram.
Abortus Spontan komplit :
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien dengan
diagnosa abortus spontan komplit di tingkat pelayanan
dasar/puskesmas oleh dokter umum.
3. Kebijakan SK Pimpinan Puskesmas Nomor: tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514
Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Alat dan Bahan 1. Buku tulis
2. Alat tulis
3. Jam tangan
4. Stetoskop
5. Tensimeter
6. Temperatur
6. Prosedur/ 1. Dokter menganamnesis dan melakukan pemeriksaan fisis
Langkah-langkah pasien terhadap tanda dan gejala yang ada.
Keluhan yang terdapat pada pasien abortus antara lain:
 Perdarahan pervagina sedikit
 Perut nyeri ringan
 Pengeluaran seluruh hasil konsepsi.
Pemeriksaan Fisik:
 Penilaian tanda vital (tekanan darah, Nadi,
Respirasi,Suhu)
 Periksa konjuntiva: adakah tanda anemia
 Pemeriksaan ginekologi, ditemukan :
- Osteum uteri telah menutup
- Ukuran uterus lebih kecil dari seharusnya
2. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
Pemeriksaan Penunjang :
 Pemeriksaan USG, tidak perlu dilakukkan bila
pemeriksaan secara klinis sudah memadai.
 Pemeriksaan tes kehamilan: biasanya masih positif
sampai 7-10 hari setelah abortus.
3. Dokter menegakkan diagnosis.
4. Dokter memberikan penatalaksanaan terhadap pasien.
Penatalaksanaan berupa:
 Makan makanan yang bergizi(sayuran, susu, ikan,
daging, dan telur).
 Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan
dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu
proses implantasi janin.
 Hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif
sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta.
 Tidak perlu dilakukan evakuasi lagi.
 Observasi keadaan ibu.
 Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet sulfas
ferosus 600 mg perhari selama 2 minggu, bila anemia
berat berikan transfuse darah.
7. Bagan Alir

Dokter menganamnesis dan melakukan


pemeriksaan fisis pasien

Dokter melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan

Dokter menegakkan diagnosis

Dokter memberikan
penatalaksanaan terhadap pasien.

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum
Ruang Tindakan
Ruang Farmasi
10. DokumenTerkait Rekam Medis

11. Rekaman Historis


Yang Tanggal mulai
Perubahan No Isi Perubahan
diubah diberlakukan
1
2

2/2

Anda mungkin juga menyukai