Anda di halaman 1dari 4

ABORTUS KOMPLIT

No. Dokumen : Revisi : Halaman :

1/3

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSU AT – MEDIKA Palopo
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Anton Yahya, M. Kes
PENGERTIAN Abortus Spontan Komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah
keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
Abortus Spontan Komplit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSU AT Medika Palopo
No.010/SKEP/DIR/RSU ATM/PLP/2023 Tentang kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
Rumah Sakit Umum AT Medika Palopo.
PROSEDUR Alat dan bahan :
a. Thermometer
b. Tensimeter
c. Stetoscope
d. Inspekulo
e. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan tes kehamilan
f. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan Haemoglobin

Langkah-langkah
A. Anamnesis ( Subjective )
1. Keluhan yang terdapat pada pasien antara lain:
a. Perdarahan sedikit
b. Nyeri perut atau kram ringan
c. Mulut Rahim sudah tertutup
d. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi
2. Pemeriksaan fisik
a. Penilaian tanda vital ( tekanan darah, nadi, respirasi,
suhu )
b. Penilaian tanda-tanda syok
c. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia
d. Mencari ada tidaknya massa abdomen
e. Pemeriksaan ginekologi, di temukan :
 Osteum uteri tertutup
 Perdarahan sedikit
 Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tes kehamilan ( BHCG ): Biasanya masih
positif sampai 7-10 hari setelah abortus

Faktor Risiko
1. Faktor Maternal
a. Penyakit infeksi
b. Kelainan hormonal, seperti hipotiroidisme
c. Gangguan nutrisi yang berat
d. Penyakit menahun dan kronis
e. Alkoho, merokok dan penggunaan obat-obatan
f. Anomaly uterus dan serviks
g. Gangguan imunologis
h. Trauma fisik dan psikologis
2. Factor janin
Adanya kelainan genetic pada janin
3. Factor ayah
Terjadinya kelainan sperma

B. Penegakan Diasnostik ( Assessment )


 Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis di tegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
 Diagnosis Banding
Kehamilan ektopik, mola hidatidosa, missed
abortion
 Komplikasi

C. Penatalaksanaan komprehensif ( plan )


Pada keadaan bortus komplit, kondisi ibu biasanya memburuk
dan menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang harus di
lakukan adalah penilaian cepat terhadap tanda vital ( tekanan
darah, pernafasan, dan suhu).
a. Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila
menderita anemia, perlu di berikan sulfas ferosus dan di
anjurkan supaya makan makanan yang mengandung
banyak protein, vitamin, dan , mineral.
b. Pada kondisi di jumpai tanda sepsis atau dugaan abortus
dengan komplikas, beriksn antibiotic dengan kombinasi:
 Cefotaxym 1 gr/IV/12 jam
 Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam

D. Pencegahan :
1. Pemeriksaan rutin antenatal
2. Makan makanan yang bergizi ( sayuran, susu, ikan,
daging, dan telur )
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewamitaan
dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu
proses implantasi janin ).
4. Hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif
sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta.
5. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas
ferosus 600 mg/ hari selama 2 minggu, bial anemia berat
Maka berikan transfuse darah.
E. Konseling Dan Edukasi
1. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan
emosional
2. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca
keguguran karena kesuburan dapat Kembali kira-
kira 14 hari setelah keguguran. Untuk mencegah
kehamilan, alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR )
umumnya dapat di pasang secara aman setelah
aborsi spontan tau di induksi. Kontra indikasi
pemasangan AKDR pasca keguguran antara lain
adalah infeksi pelvik, abortus septic, atau komplikasi
serius lain dari abortus.
3. Follow up di lakukan setelah 2 miggu
UNIT TERKAIT IGD
Ruang Rawat Inap
Poliklinik
Ruang Farmasi
Laboratorium
Instalasi Kamar Bersalin

Anda mungkin juga menyukai