Anda di halaman 1dari 5

RESUSITASI BAYI BARU

LAHIR
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Erik Ariyanto,
Amd.Kep
Puskesmas Roga
NIP. 19860409
201001 1 017
1. Pengertian Resusitasi bayi baru lahir adalah serangkaian upaya
sistematis dan terkoordinir untuk mengembalikan usaha
bernapas dan sirkulasi dan bayi baru lahir sehingga
terhindar dari kematian ataupun cacat menetap.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
tatalaksana Resusitasi bayi baru lahir.
3. Kebijakan

4. Referensi 5. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer Tahun 2017.
1. 5. Prosedur 1. Petugas mencuci tangan 6 langkah.
2. Petugas memakai APD sesuai standar.
3. Petugas menjelaskan prosedur dan tindakan
4. Petugas meyiapkan alat dan bahan yaitu :
a. Tempat resusitasi datar, rata, bersih, kering
dan hangat
b. Sarung Tangan
c. Tiga lembar handuk atau kain bersih dan
kering.Untuk mengeringkan bayi.Untuk
menyelimuti tubuh dan kepala bayi. Untuk
ganjal bahu bayi.
d. Alat pengisap lender. Bola karet bersih dan
kering. Pengisap Dele DTT/ steril
e. Oksigen
f. Lampu 60 watt dengan jarak dari lampu ke bayi

sekitar 60 cm.
g. Jam
h. Stetoskop
5. Petugas Penilaian bayi baru lahir dan segera setelah lahir:
Sebelum lahir:
a. Apakah bayi cukup bulan?
b. Apakah air ketuban jernih, tidak tercampur
mekonium?
Segera setelah bayi lahir (jika bayi cukup
bulan), sambil menempatkan bayi diatas perut
atau dekat perineum ibu, lakukan penilaian
(selintas):
a. Apakah bayi menangis atau bernapas/
tidak megap-megap?.
b. Apakah tonus otot bayi baik/ bayi
bergerak dengan aktif?
Keputusan melakukan resusitasi
6. Lakukan resusitasi jika pada penilaian terdapat
keadaan sebagai berikut:
a. Jika bayi tidak cukup bulan dan atau
bayi megap-megap tak bernapas dan
atau tonus otot bayi tidak baik. bayi
lemas – Potong tali pusat, kemudian
lakukan langkah awal resusitasi.
b. Jika air ketuban bercampur
mekonium: Sebelum melakukan
langkah awal resusitasi, lakukan
penilaian, apakah bayi menangis atau
bernapas/ tidak megap-megap.
Jika menangis atau bernapas/ tidak
megap-megap, klem dan potong tali
pusat dengan cepat, tidak diikat dan
tidak dibubuhi apapun, kemudian
lakukan langkah awal resusitasi.
Jika megap-megap atau tidak bernapas,
lakukan pengisapan terlebih dahulu
dengan membuka lebar, usap mulut dan
isap lendir di mulut, klem dan potong
tali pusat dengan cepat, tidak diikat dan
tidak dibubuhi apapun, kemudian
dilakukan langkah awal resusitasi.
Tindakan Resusitasi
7. Sambil memotong tali pusat, beritahu ibu dan
keluarga bahwa bayi mengalami masalah sehingga
perlu dilakukan tindakan resusitasi, minta ibu dan
keluarga memahami upaya ini dan minta mereka
ikut membantu mengawasi ibu
8. Langkah awal resusitasi : Jaga bayi tetap
hangat, atur posisi bayi, isap lendir,
keringkan dan rangsang taktil, reposisi.
a. Posisikan kepala bayi pada posisi
menghidu yaitu kepala sedikit
ekstensi dengan mengganjal bahu
(gunakan handuk/ kain yang telah
disiapkan dengan ketebalan sekitar 3
cm dan dapat disesuaikan).
b. Bersihkan jalan napas dengan
mengisap lendir di mulut sedalam <5
cm dan kemudian hidung (jangan
melewati cuping hidung).
c. Keringkan bayi (dengan sedikit
tekanan) dan gosok muka/ dada/
perut/ punggung bayi sebagai
rangsangan taktil untuk merangsang
pernapasan. Ganti kain yang basah
dengan kain yang bersih dan kering.
Selimuti bayi dengan kain kering,
Bagian wajah dan dada terbuka.
Evaluasi ulang langkah di atas
9. Nilai hasil awal, buat keputusan dan lakukan
tindakan:
a. Jika bayi bernapas normal/ tidak megap-megap
dan atau menangis, lakukan asuhan pasca
resusitasi

b. Jika bayi tidak bernapas spontan atau napas


megap-megap, lakukan ventilasi.

Asuhan pasca resusitasi

10. Pemantauan tanda bahaya


11. Perawatan tali pusat
12. Inisiasi menyusui diniPencegahan hipotermi
13. Pemberian vitamin K1
14. Pencegahan infeksi
15. Pemeriksaan fisik
16. Pencatatan dan pelaporan
Ventilasi
17. Pasang sungkup, perhatikan lekatan
18. Ventilasi 2x dengan tekanan 30 cm air
19. Jika dada mengembang lakukan ventilasi 20x
dengan tekanan 20 cm air selama 30 detik.
Nilai pernapasan, jika mulai bernapas normal, lanjutkan
dengan asuhan pasca resusitasi. Jika bayi tidak bernapas/
megap-megap

20. Ulangi ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik


21. Hentikan ventilasi dan nilai kembali napas tiap 30
detik
22. Jika bayi tidak bernapas spontan sesudah 2 menit
resusitasi, siapkan rujukan, nilai denyut jantung
23. Jika bayi akan dirujuk:
a. Konseling
b. Lanjutkan resusitasi
c. Pemantauan tanda bahaya
d. Perawatan tali pusat
e. Pencegahan hipotermi
f. Pemberian vitamin K1
g. Pencegahan infeksi
h. Pencatatan dan pelaporan
24. Jika bayi tidak dirujuk dan atau tidak berhasil
a. Jika sesudah 10 menit bayi tidak
bernapas spontan dan tidak terdengar
denyut jantung, pertimbangkan
mengehentikan resusitasi.
b. Konseling
c. Pencatatan dan pelaporan
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait VK.
8. Dokumen Terkait Rekam Medis Pasiens
9. Rekam Historis Perubahan No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai