Anda di halaman 1dari 6

Resusitasi Bayi Baru Lahir

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/5

UPT PUSKESMAS JEFRI, SKM


POTOWE INDO LIJO NIP. 19890421 201903 1 015

1. Pengertian Resusitasi Bayi Baru Lahir adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang
adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan
oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya.

2. Tujuan Melakukan resusitasi bayi baru lahir


3. Kebijakan Keputusan Pimpinan UPT Puskesmas Potowe Indo Lijo Nomor: 445/ /
SK/PKM-PIL/III/2022 Tentang Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM
Puskesmas.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.01.07/Menkes/1186/2022

5. Alat dan bahan 1. Tempat resusitasi datar, rata, bersih, kering dan hangat
2. Tiga lembar handuk atau kain bersih dan kering
a. Untuk mengeringkan bayi
b. Untuk menyelimuti tubuh dan kepala bayi
c. Untuk ganjal bahu bayi
3. Alat pengisap lender
a. Bola karet bersih dan kering
b. Pengisap dele DTT/ steril
4. Oksigen
5. Lampu 60 watt dengan jarak lampu ke bayi sekitar 60 cm
6. Jam
7. Stetoskop
6. Prosedur 1. Persiapkan alat dan bahan. Perlengkapan resusitasi harus selalu
tersedia dan siap digunakan pada setiap persalinan. Penolong telah
mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan DTT/ steril
2. Penilaian bayi baru lahir dan segera setelah lahir :
Sebelum lahir :
a. Apakah bayi cukup bulan?
b. Apakah air ketuban jernihm, tidak tercampur mekonium?
Segera setelah bayi lahir (jika baayi cukup bulan), sambal
menempatakan bayi diatas perut atau dekat perineum ibu, lakukan
penilaian (selintas):
a. Apakah bayi menangis atau bernapas/ tidak megap-megap?
b. Apakah tonus otot bayi baik/ bayi bergerak dengan aktif
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen :
UPT PUSKESMAS JEFRI, SKM
No. Revisi :
POTOWE INDO LIJO SOP NIP. 19890421 201903 1 015
Tanggal Terbit :
Halaman :2/5
Keputusan melakukan resusitasi
3. Lakukan resusitasi jika pada penilaian terdapat keadaan sebagai
berikut:
a. Jikaa bayi tidak cukup bulan dan atau bayi megap-megap tak
bernapas dan atau tonus otot bayi tidak baik. Bayi lemas _ potong
tali pussat, kemudian lakukan Langkah aawaal resusitasi.
b. Jika air ketuban bercampur meconium: sebelum melakukan langkah
awal resusitasi, lakukan penilaian, apakah bayi menangis atau
bernapas/ tidak megap-megap
Jika menangis atau bernapas/ tidak megap-megap, klem dan
potong tali pusat dengan cepat, tidak diikat dan tidak dibubuhi
apapun, kemudian lakukan Langkah awal resusitasi
Jika megap-megap atau tidak bernapas, lakukan pengisapan
terlebih dahulu dengan membuka lebar, usap mulut dan isap lendir
di mulut, klem dan potong tali pusat dengan cepat, tidak diikat dan
tidak dibubuhi apapun, kemudian dilakukan Langkah awal resusitasi
Tindakan Resusitasi
4. Sambil memotong tali pusat, beritahu ibu dan keluarga bahwa bayi
mengalami masalah sehingga perlu dilakukan Tindakan resusitasi,
minta ibu dan keluarga memahami upaya ini dan minta mereka ikut
membantu mengawasi ibu.
5. Langkah awal resusitasi : jaga bayi tetap hangat, atur posisi, isap
lendir, keringkan dan rangsang taktil, reposisi.
- Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu kepala sedikit
ekstensi dengan mengganjal bahu (gunakan handuk/ kain yang
telah disiapkan denmgan ketebalan sekitar 3 cm dan dapat
disesuaikan.
- Bersihkan jalan napas dengan mengisap lendir di mulut sedalam <5
cm dan kemudian hidung (jangan melewati cuping hidung)
- Keringkan bayi (dengan sedikit tekanan) dan gosok muka/ dada/
perut/ punggung bayi sebagai rangsangan taktil untuk merangsang
pernapasan. Ganti kain yang basah dengan kain yang bersih dan
kering. Selimut bayi dengan kain kering, bagian wajah dan dada
terbuka
- Reposisikan kepala baayi dan nilai Kembali usaha napas
Evaluasi ulang langkah di atas
6. Niilai hasil awal, buat keputusan dan lakukan tindakan:
a. Jika bayi bernapas normal/ tidak megap-megap dan atau menangis,
lakukan asuhan pasca resusitasi
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen :
UPT PUSKESMAS JEFRI, SKM
No. Revisi :
POTOWE INDO LIJO SOP NIP. 19890421 201903 1 015
Tanggal Terbit :
Halaman :3/5
b. Jika bayi tidak bernapas spontan atau napas megap-megap,
lakukan ventilasi
Asuhan pasca resusitasi
7. Pemantauan tanda bahaya
8. Perawatan tali pusat
9. Inisiasi menyusu dini
10. Pencegahan hipotermi
11. Pemberian vitamin K1
12. Pencegahan infeksi
13. Pemeriksaan fisik
14. Pencatatan dan pelaporan
Ventilasi
15. Pasang sungkup, perhatikan lekatan
16. Ventilasi 2x dengan tekanan 30 cm air
17. Jika dada mengembang lakukan ventilasi 20x dengan tekanan 20 cm
air selama 30 detik
Nilai pernapasan, jika mulai bernapas normal, lanjutkan dengan asuhan pasca
resusitasi. Jika bayi tidak bernapas/ megap-megap:
18. Ulangi ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik
19. Hentikaan ventilasi dan nilai Kembali napas tiap 30 detik
20. Jika bayi tidak bernapas spontan sesudah 2 menit resusitasi, siapkan
rujukan, nilai denyut jantung
21. Jika bayi akan dirujuk:
 Konseling
 Lanjutkan resusitasi
 Pemantauan tanda bahaya
 Perawatan tali pusat
 Pencegahan hipotermi
 Pemberian vitamin K1
 Pencegahan infeksi
 Pencatatan dan pelaporan
22. Jika bayi tidak dirujuk dan atau tidak berhasil
 Jika sesudah 10 menit bayi tidak bernapas spontan dan tidak
terdengar denyut jantung, pertimbangan menghentikan
resusitasi
 Konseling
 Pencatatan dan pelaporan

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR


No. Dokumen :
UPT PUSKESMAS JEFRI, SKM
No. Revisi :
POTOWE INDO LIJO SOP NIP. 19890421 201903 1 015
Tanggal Terbit :
Halaman 4/5
7. Diagram Alir
BAYI LAHIR

1. Apakah kehamilan cukup bulan?


2. Apakah bayi meangis atau
bernafas/tidak megap-megap?
3. Apakah tonus otot bayi baik/ bayi
bergerak aktif?

Jika bayi ttidak cukup bulan dan Jika ketuban tercampur


atau tidak bernapas atau megap- mekonium
megap dan atau lemas

POTONG TALI PUSAT Jika bayi tidak Jika bayi


bernafa/mengab- menangis/ber
mengab nafas normal
Langkah Awal

1. Jaga bayi tetap hangat Buka mulut


2. Atur posisi bayi lebar,ucap dan Asuhan
3. Isap lender isap lendir dimulut bayi baru
4. Keringkan dan rangsang lahir
taktil
5. Reposisi Potong Tali
Pusar

Jika bayi bernafas normal Jika Bayi Tidak


Bernafas/Bernafas mengab-
Asuhan Pascaresusitasi
mengab
1. Pemantauan tanda
Ventilasi
bahaya
2. Perawatan tali pusar 1. Pasang sungkup,
3. Inisiasi menyusui dini perhatikan lekatan
4. Pencegahan Hipotermi 2. Ventilasi 2 kali dengan
5. Pemberian Vitamin K1 tekanan 30 cm air
6. Pencegahan Infeksi 3. Jika dada mengembang
7. Pemeriksaan Fisik lakukan ventilasi 20 kali
8. Pencatatan dan dengan tekanan 20 cm
pelaporan air selama 30 detik
Jika bayi mulai bernafas normal Jika bayi tidak bernafas/bernafas
1. Hentikan ventilasi mengab-mengab
2. Asuhan pascaresusitasi

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR


No. Dokumen :
UPT PUSKESMAS
No. Revisi : JEFRI, SKM
POTOWE INDO LIJO SOP NIP. 19890421 201903 1 015
Tanggal Terbit :
Halaman :5/5

1. Ulangi ventilasi
sebanyak 20 X selama
30 detik
2. Hentikan ventilasi dan
mulai Kembali nafas tiap
300 detik
3. Jika bayi tidak bernafas
spontan sesudah 2 menit
resusitasi, siapkan
rujukan, nilai denyut
jantung

Jika bayi dirujuk Jika bayi tidak dirujuk dan atau


tidak berhasil
1. Konseling
2. Lanjutkan resusitasi 1. Sesudah 10 menit bayi
3. Pemantauan tanda tidak bernafas spontan
bahaya dan tidak terdengar
4. Perawatan Tali Pusat denyut jantung
5. Pencegahan Hipotermi pertimbangkan
6. Pemberian vitamin K1 menghentikan
7. Pencegahan Infaksi resusitasi
8. Pencatatan dan 2. Konseling
pelaporan 3. Pencatatan dan
pelaporan

8. Hal-hal Yang Perlu 1. Privasi pasien


Diperhatikan 2. Pencegahan Infeksi

9. Unit Terkait Bidan


10.Dokumen Terkait
Register Bayi

11. Rekaman Historis Tgl. Mulai


No Yang Dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai