Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN ASFIKSIA BAYI

BARU LAHIR
No. Dokumen : /SOP/UKP/I/2023
No. revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 03 Januari 2023
Halaman : 1/4
UPT
PUSKESMAS dr. Amir
MADELLO NIP. 19761231 201101 1 015

1. Pengertian Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat
janin sebelum
lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan asfiksia bayi
baru lahir.

3. Kebijakan Surat Keputusan kepala UPT Puskesmas Madello Nomor : 030/PMK-


MD/SK/I/2023 Tentang Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP), Laboratorium dan Kefarmasian.
4. Referensi Lisnawati, Lilis.2013. Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdarurtan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Tim Penerbit
5. A l a t d a n Alat dan bahan
Bahan a. Tabung oksigen
b. Selang oksigen
6 . Prosedur/ 1. Petugas yang melaksanakan :
Langkah- a. Dokter
langkah b. Bidan
2. Langkah-langkah
a. Petugas membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga
(senyum, salam, dan sapa) .melakukan identifikasi bayi serta
menjelaskan tujuan dan tindakan kepada ibu dan keluarga serta
melakukan informend consent.
b. Petugas mencuci tangan dan memakai APD
c. Petugas melakukan penilaian sepintas dan menentukan
diagnosis
- Sebelum lahir : Apakah kehamilan cukup bulan, apakah
ketuban jernih
- Segera setelah lahir : Apakah bayi menangis / bernafas,
apakah tonus otot bayi baik
d. Petugas melakukan tindakan berdasarkan penilaian sepintas
yaitu;
- Jika bayi tidak menangis kuat atau bernafas megap-megap,
dilakukan:
 Memotong tali pusat
 Menjaga bayi tetap hangat (diselimuti, kecuali muka dan
dada )
 Mengatur posisi bayi (terlentang dan kepala lurus dan
sedikit tengadah / ekstensi)
 Bersihkan jalan nafas
 Nilai kembali keadaan bayi, jika bayi tidak bernafas
lanjutkan dengan ventilasi dan jika bayi mulai menangis
atau bernafas lanjutkan dengan asuhan awal bayi baru lahir
- Jika air ketuban tercampur mekonium dilakukan :
 Bayi menangis atau bernafas normal, potong tali pusat
dan lakukan asuhan awal bayi baru lahir
 Jika bayi tidak bernafas atau megap-megap buka mulut
lebar, usap dan isap lender dari mulut baru potong tali
pusat dilanjutkan dengan asuhan awal bayi baru lahir.
e. Membuka jalan nafas / mengatur posisi bayi sebagai berikut
Posisi bayi :
- Terlentang
- Kepala lurus dan sedikit terngadah / ekstensi ( posisi
mencium bau )
- Bayi diselimuti, kecuali muka dan dada
- Bersihkan jalan nafas dengan menghisat mulut lalu hidung,
jika terdapat darah/ meconium dimulut atau hidung, hisap
segera untuk menghindari aspirasi. (Jangan menghisap
terlalu dalam ditenggorokan)
f. Petugas melakukan ventilasi jika bayi tetap tidak bernafas
dengan cara
- Cek kembali posisi bayi ( kepala sedikit ekstensi )
- posisi sungkup dan cek perlekatannya
- Pasang sungkup diwajah, menutupi pipi, mulut dan hidung
- Rapatkan perlekatan sungkup dengan wajah
- Remas balon dengan 2 jari atau seluruh tangan tergantung
besarnya balon.
g. Ventilasi bayi jika perlekatan baik dan terjadi
pengembangan dada. Pertahankan frekuensi ( sekitar 40 x / menit
) dan tekanan ( amati dada mudah naik dan turun ).
- Jika dada naik maka kemungkinan tekanan adekuat.
- Jika dada tidak naik ,Cek kembali dan koreksi posisi bayi
Lakukan ventilasi selama 1 menit, berhenti dan nilai apakah
terjadi nafas spontan
- Jika pernafasan normal ( frekwensi 30 – 60 x / menit ),
tidak ada tarikan dinding dada dan suara merintih dalam 1
menit, resusitasi tidak diperlukan lanjutkan dengan asuhan
awal bayi baru lahir.
- Jika bayi belum bernafas atau nafas lemah, lanjutkan
ventilasi sampai nafas spontan terjadi.
h. Jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi dan amati
nafas selama 3 menit setelah tangis berhenti.
- Jika pernafasan normal (frekwensi 30 – 60 x / menit), tidak
ada tarikan dinding dada dan suara merintih dalam 1 menit
resusitasi tidak diperlukan. Lanjutkan dengan asuhan awal
bayi baru lahir.
- Jika frekwensi 30 x / menit, lanjutkan ventilasi.
- Jika terjadi tarikan dinding dada yang kuat, ventilasi
dengan oxygen, jika tersedia, rujuk kekamar bayi atau
tempat pelayanan yang ditujuh.
i. Jika nafas belum teratur setelah 20 menit ventilasi :
- Rujuk ke pelayanan yang dituju.
- Selama dirujuk, jaga bayi tetap hangat dan berikan ventilasi
jika diperlukan.dan Jika tidak ada usaha bernafas, megap
– megap atau tidak ada nafas setelah 20 menit ventilasi,
hentikan ventilasi, bayi lahir mati, berikan dukungan
psikologis kepada keluarga
j. Petugas mencatat direkam medik
7. Bagan Alir

melakukan penilaian sepintas


Petugas membina mencuci tangan dan menentukan diagnosis
hubungan baik.
dan memakai APD
menjelaskan tujuan dan Sebelum lshir
tindakan, informend
consent Setelah lahir

Membuka jalan nafas / melakukan tindakan


Petugas melakukan ventilasi
mengatur posisi bayi berdasarkan penilaian
jika bayi tetap tidak bernafas
sepintas

Ventilasi bayi jika perlekatan Jika bayi mulai menangis, Jika nafas belum teratur
baik dan terjadi hentikan ventilasi dan amati setelah 20 menit ventilasi
pengembangan dada nafas selama 3 menit lakukan rujukan

melakukan
pencatatan direkam
medik.

8. Hal-hal yang Apgar Scor Bayi


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. kamar bersalin
2. ruang bayi

10. Dokumen 1. Buku Register


Terkait 2. Buku Pandauan
11. Rekaman
histori kegiatan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal yang
diberlakukan
Nama Kepala Nama yang bertanda tangan 03 Januari 2023
UPT Puskesmas diganti
Madello
PENANGANAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR
DAFTAR No. Dokumen :
TILIK No. Revisi :
Tanggal :
Halaman :
UPT
dr. Amir
PUSKESMAS
NIP. 19761231 201101 1 015
MADELLO

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No KEGIATAN YA TIDAK
Apakah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Anda mungkin juga menyukai