Anda di halaman 1dari 4

Nomor :

Revisi ke :
Berlaku Tgl. :

Standard Operasional Procedure (SOP)


PENATALAKSANAAN BAYI BARU
LAHIR ASFIKSI

Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Cebongan

dr. Nur Wahyuni


NIP.19850429 201101 2 011

PEMERINTAH KOTA SALATIGA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CEBONGAN
Alamat : Jl. Soekarno – Hatta KM.01, Telp (0298) 313047
PENATALAKSANAAN BAYI BARU
LAHIR ASFIKSI

No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tgl. Terbit
Halaman
UPT dr. Nur Wahyuni
Puskesmas NIP. 19850429
Cebongan 201101 2 011

1. Pengertian Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak


dapat bernapas secara spontan dan teratur. Bayi dengan
riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan
mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat
hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil,
kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi
kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan
(Asuhan Persalinan Normal, 2007).
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan bayi baru lahir asfiksi di
Puskesmas Cebongan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No : / /2015, tentang
penatalaksanaan bayi baru lahir asfiksi di Puskesmas
4. Referensi a. Pedoman upaya promosi kesehatan Puskesmas
Cebongan.
b. Permenkes N0.5 tahun 2014 Tentang Panduan
Praktik Klinik Dokter di Fasyankes Primer.

5. Prosedur a. Alat dan bahan


1) Meja yang datar, rata, hangat, kering, lampu 60
watt dengan jarak ke bayi 60 cm.
2) 2 helai kain / handuk.
3) Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat
berupa kain, kaos, selendang, handuk kecil,
digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan
untuk mengatur posisi kepala bayi.
4) Alat penghisap lendir de lee atau bola karet
5) Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup
neonatal.
6) Kotak alat resusitasi.
7) Jam atau pencatat waktu.
8) Apron
9) Sarung tangan DTT
10) bengkok / nierbekken
b. Langkah-langkah
1) Petugas memberikan salam kepada pasien.
2) Petugas memberikan inform concent tentang
tindakan yang akan dilakukan.
3) Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan
4) Petugas mencuci tangan.
5) Petugas memotong tali pusat bayi dan segera
membungkus bayi dengan handuk/ kain yang
bersih dan kering.
6) Petugas memposisikan bayi agak ekstensi
dengan mengganjal bahu menggunakan
handuk/ kain yg telah disiapkan dengan
ketebalan 3cm dan dapat disesuaikan.
7) Patugas menghisap lender di mulut sedalam <
5cm dan kemudian di hidung dengan
kedalaman <3cm.
8) Petugas mengeringkan bayi (dengan sedikit
tekanan) dan gosok muka, dada, perut, dan
punggung bayi sebagai rangsangan taktil untuk
merangsang pernafasan.
9) Petugas mengganti kain yang basah dengan
kain bersih dan kering. Selimuti bayi dengan
kain kering, bagian wajah dan dada terbuka.
10) Petugas mereposisi posisi bayi.
11) Petugas menilai kondisi bayi, apabila bayi
bernafas normal/ tidak megap-megap dan atau
menangis lanjutkan dengan penatalaksanaan
bayi baru lahir (lihat SOP bayi baru lahir). Jika
bayi tidak bernafas spontan atau nafas megap-
megap, lakukan ventilasi.dengan menggunakan
balon dan sungkup.
12) Petugas memasang sungkup dengan tepat
kemuka bayi.
13) Petugas memastikan bagian dada terlihat agar
penolong dapat menilai pengembangan dada
bayi saat dilakukan ventilasi.
14) Petugas melakukan ventilasi selama 15 – 30
detik dengan frekuensi 40 – 60 nafas / menit.
15) Petugas melakukan penilaian ulang pada bayi.
apabila bayi bernafas normal dan atau
menangis lanjutkan dengan penatalaksanaan
bayi baru lahir (lihat SOP bayi baru lahir).
16) Jika bayi tidak bernafas spontan atau nafas
megap-megappetugas melanjutkan tindakan
ventilasi 20X dlm 30 detik.
17) Petugas melakukan penilaian ulang. Apabila
bayi megap-megap atau tidak bernafas dan
resusitasi telah dilakukan lebih dari 2 menit
petugas menilai denyut jantung bayi,
menyiapkan rujukan, dan melanjutkan tindakan
ventilasi.
18) Petugas mempertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi jika bayi tidak bernafas
dan tidak ada denyut jantung, dan sudah
melakukan ventilasi hingga 10 menit.
19) Petugas mencuci tangan
20) Petugas melakukan dokumentasi (Lakukan
pendokumentasian Kondisi saat lahir, Waktu
dan langkah resusitasi, Hasil resusitasi,
Keterangan rujukan apabila dirujuk.

6. Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai