Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

No.Dokumen :
SNo.Revisi :
OTanggalTerbit :
PHalaman :

Petrus Lalus Asuat, .


Puskesmas Oeolo NIP. ……………….
1.Pengertian Asuhan persalinan normal adalah memberikan Pelayanan Persalinan
Normal sesuai dengan standar.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melaksanakan
Asuhan Persalinan Normal.
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nimasi nomor: /PN/SK.KAPUS/UKP/2023
Tentang pelayanan klinis

4.Referensi JNPK-KR,2017, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiası Menyusui Dini,JHPIEGO


Kerjasama Save The Children Federation Inc-US,Modul. Jakarta

5.Alat dan Bahan Alat dan Bahan:


1. Bak Instrumen berisi partus set (klem2, gunting tali pusat 1, Setengah koher 1,
kateter 1).
2. Sarung tangan steril.
3. Kom yang berisi kapas dan air DTT.
4. Pengisap lendir atau delee.
5. Oksitosin.
6. Spuit 3cc.
7. Umbilical klem.
8. Dopler
9. Kassa steril.
10. Kain untuk ibu dan bayi.
11. Bengkok.
12. Tempat placenta.
13. Baskom berisi air DTT dan washlap.
14. Baskom berisi cairan klorin0,5%.
15. Tempat sampah basah dan kering.

6.Prosedur/Langkah- I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA


langkah 1) Petugas mendengar dan melihat Tanda Kala Dua Persalinan
 Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
 Ibu mereasa tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina.
 Perineum tampak menonjol.
 Vulva dan spincterani membuka.
II.MENYIAPKANPERTOLONGANPERSALINAN
2) Petugas memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-
obatan esensial untuk menolong persalinan dan penatalaksana
komplikasi segera pada ibu dan bayi baru lahir.
Untuk asuhan bayi baru lahir siapkan:
 Tempat datar,rata,kering dan hangat
 3 handuk/kain bersih dan kering(termasuk ganjal bahu bayi)
 Alat penghisap lendir.
 Lampu sorot 60 watt,dengan jarak 60 cm dari tubuh
bayi.
Untuk Ibu :
 Menggelar kain di perut ibu
 Menyiapkan oksitosin 10 unit
 Alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set.
3) Petugas memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak
tembus cairan.
4) Petugas melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang
dipakai ,cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering.
5) Petugas memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan
digunakan untuk periksa dalam.
6) Petugas memasukan oksitosin kedalam tabung suntik
( gunakanTangan yang memakai sarung tangan DTT atau steril
dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik ).
7) Petugas membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan
hati-hati dari depan ke arah belakang menggunakan kapas atau
kassa yang dibasahi dengan air DTT.
8) Petugas melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap.
 Bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan sudah
lengkap maka lakukan amniotomi.
9) Petugas melakukan dekontaminasi sarung tangan (celup
kantangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
clorin0,5%,lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik, dan
rendam dalam klorin 0,5% selama 10 menit ). Cuci kedua tangan
setelah sarung tangan dilepaskan .
10) Petugas memeriksa denyut jantung janin ( DJJ ) setelah kontraksi
uterus mereda untuk memastikan DJJ masih dalam batas
normal(120-126x/menit).
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.
 Mendokumentasikan hasil-hasil periksa dalam,DJJ,semua
Temuan pemeriksaan dan asuhan yang diberikan kedalam
Partograf.

IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA


UNTUKMEMBANTUPROSES MENERAN
11) Petugas memberitahukan ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
dan keadaan janin cukup baik, kemudian bantu ibu menemukan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
 Tunggu hingga timbul kontraksi atau rasa ingin meneran,
lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin
(ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif) dan
dokumentasikan semua temuan yang ada.
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang peran mereka untuk
mendukung dan memberi semangat pada ibu dan meneran
secara benar
12) Petugas meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran
jika ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada
kondisi itu, ibu diposisikan setengah duduk atau posisi lain yang
diinginkan. Dan pastikan ibu merasa nyaman.
13) Petugas melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa
ingin meneran atau timbul kontraksi yang kuat:
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif.
 Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki
cara meneran apabila caranya tidak sesuai.
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama).
 Anjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi.
 Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk
ibu.
 Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum ).
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
Setelah pembukaan lengkap dan dipimpin meneran,( 120
menit pada primigravida atau 60 menit pada multigravida).
14). Petugas menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada
dorongan untuk meneran dalam selang waktu 60 menit.

V. PERSIAPANUNTUKMELAHIRKANBAYI
15). Petugas meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi)
diperut bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm
16) Petugas meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagian
alas bokong ibu.
17) Petugas membuka tutup partus set dan periksa kembali
kelengkapan peralatan dan bahan.
18) Petugas memakai sarung tangan DTT/Steril pada kedua tangan

VI. PERTOLONGAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI


Lahirnya Kepala
19) Petugas memakai sarung tangan DTT/Steril pada kedua tangan
Petugas memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
(ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi), segera
lanjutkan proses kelahiran bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lilitan
lewat bagian atas kepala bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
tempat dan potong tali pusat diantara dua klem tersebut.
20) Petugas menunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara
spontan setelah kepala lahir.
Lahirnya bahu
21) Petugas memegang kepala bayi secara biparietal setelah putaran
paksi luar selesai. Anjurkan ibu untuk meneran saaat kontraksi.
Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga
bahu depan muncul di bawah arkuspubis dan kemudian
gerakkan kearah dan distal untuk melahirkan bahu belakang
Lahirnya badan dan tungkai
22) Petugas menggeser tangan bawah untuk menopang kepala dan
bahu setelah kedua bahu lahir , gunakan tangan atas untuk
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
23) Petugas menyusuri tangan atas berlanjut ke punggung, bokong,
tungkai, dan kaki setelah tubuh dan lengan lahir. Pegang kedua
mata kaki (masukkan telunjuk diantara kedua kaki dengan
melingkar ibu jari pada satu sisi dan jari- jari lainnya pada sisi
yang lain agar bertemu dengan jari telunjuk).

VII. ASUHAN BAYI BARU LAHIR


24) Petugas melakukan penilaian sepintas
 Apakah Bayi cukup bulan?
 Apakah bayi menangis kuat dan / atau bernafas tanpa
kesulitan?
 Apakah Bayi bergerak dengan aktif?
Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK”, lanjut kelangkah
resusitasi pada bayi baru lahir dengan asifiksia ( lihat penuntun
Belajar resusitasi Bayi Asifiksia), bila semua jawaban adalah
“YA”, lanjut ke 26.
25) Keringkan Tubuh Bayi
Petugas mengeringkaan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya (kecuali kedua tangan) tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain
yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan kondisi aman
diperut bagian bawah ibu.
26) Petugas memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya
satu bayi yang lahir (hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda
(gemelli)
27) Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.
28) Petugas menyuntikan oksitosin 10 unit (intramuskuler) 1/3
distallateral paha dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir
(lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).
29) Petugas memegang tali pusat dengan satu tangan pada sekitar 5
cm dari pusar bayi setelah 2 menit sejak bayi ( cukup bulan )
lahir, kemudian jari telunjuk dan jari tengah lain menjepit tali
pusat dan geser hingga 3 cm proksimal dari pusar bayi. Klem
tali pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem ini pada
posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah lain untuk
mendorong isi tali pusat ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali
pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
30) Petugas memotong dan mengikat tali pusat.
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat
diantara 2 klem tersebut.
 Ikat tali pusat dengan benang DTT/Steril pada satu sisi
kemudian lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali pusat
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan
31) Petugas meletakan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak
kulit ibu-bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi
menempel didada ibunya. Usahakan kepala bayi berada diantara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting atau areola
mamae ibu
 Selimuti ibu-bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi
di kepala bayi
 Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi
menyusu dini dalam waktu 30- 60 menit. Menyusu untuk
pertama kali akan berlangsung 10 – 15 Menit. Bayi cukup
menyusu dari satu payudara
 Biarkan Bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu

VIII. MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA PERSALINAN


(MAK III)
32) Petugas memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm
dari Vulva.
33) Petugas meletakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah
ibu (diatas simfisis), untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain
memegang klem untuk menegangkan tali pusat.
34) Petugas menegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan
yang lain mendorong uterus kearah belakang atas (dorso cranial
) setelah uterus berkontraksi secara berhati-hati (untuk
mencegah inversio uteri ). Jika placenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan ulangi kembali prosedur diatas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau
anggota keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu
Mengeluarkan Placenta
35) Petugas melanjutkan dorongan kearah cranial hingga placenta
dapat dilahirkan bila pada penekanan bagian bawah dinding
depan uterus kearah dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran
tali pusat kearah distal.
 Ibu boleh meneran tapi tali pusat hanya ditegangkan ( jangan
ditarik secara kuat terutama jika uterus tak berkontraksi)
sesuai dengan sumbu jalan lahir (kearah bawah-sejajar lantai-
atas).
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan placenta.
 Jika placenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat :
1. Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.
2. Lakukan kateterisasi (gunakan tehnik aseptik) jika
kandung kemih penuh.
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4. Ulangi tekanan dorsocranial dan penegangan tali pusat 15
menit berikutnya.
5. Jika plasenta taklahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
terjadi perdarahan maka segera lakukan tindakan plasenta
manual.
36) Petugas melahirkan plasenta dengan kedua tangan saat
plasentamuncul d introitus vagina. Pegang dan putar plasenta
hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada wajah yang telah disediakan.
 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT/Steril
untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan
jari-jari tangan atau klem ovum DTT/steril untuk
mengeluarkan selaput yang tertinggal.
Rangsangan Taktil (masase) uterus.
37) Petugas melakukan masase uterus, letakan telapak tangan
difundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan
lembut hingga uterus berkontraksi ( fundus teraba keras ),
segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir.
 Lakukan tindakan yang diperlukan (kompresi bimanual
internal, kompresi aorta abdominal, tampon kondom kateter
), jika uterus tidak berkontraksi selama15 detik setelah
masase.
IX. MENILAI PERDARAHAN
38) Petugas memeriksa kedua sisi plasenta, pastikan plasenta telah
dilahirkan lengkap. Masukan plasenta kedalam kantung plastik
atau tempat khusus.
39) Petugas mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum. Lakukan penjahitan jika terjadi laserasi yang luas dan
menimbulkan perdarahan. Bila ada robekan yang menimbulkan
perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.
X. ASUHAN PASCA PERSALINAN
40) Petugas memasukan tangan yang masih memakai sarung tangan
ke dalam larutan klorin 0,5%,bilas kedua tangan tersebut dengan
air DTT dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering.
41) Petugas memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan pervaginam
Evaluasi
42) Petugas memastikan kandung kemih kosong
43) Petugas mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase
uterus dan menilai kontraksi.
44) Petugas mengevaluasi dan jumlah kehilangan darah.
45) Petugas memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum baik.
46) Petugas memantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60 kali/menit).
 Jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi, diresusitasi
dan segera merujuk ke rumah sakit.
 Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk
ke rumah sakit rujukan.
 Jika kaki teraba dingin , pastikan ruangan hangat. Lakukan
kembali kontak kulit ibu-bayi dan hangatkan dalam satu
selimut.
Kebersihan dan Keamanan.
47) Petugas menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam
larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan
bilas peralatan setelah didekontaminasi.
48) Petugas membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat
sampah yang sesuai.
49) Petugas membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh
dengan menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir
dan darah di ranjang atau sekitar ibu berbaring. Bantu ibu
memakai pakaian yang bersih dan kering.
50) Petugas memastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu
memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk memberi ibu
minuman dan makanan yang diinginkan.
51) Petugas mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
klorin 0,5%.
52) Petugas mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan
klorin 0,5%, balikan bagian dalam keluar dan rendam dalam
larutan klorin0,5% selama 10 menit.
53) Petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering.
54) Petugas memakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik bayi.
55) Petugas memberikan salep/tetes mata profilaksis infeksi, vitamin
K1 mg IM di paha kiri bawah lateral, pemeriksaan fisik bayi
baru lahir,pernafasan bayi (normal40-60x/menit) dan
temperature tubuh setiap 15 menit. Dilakukan dalam satu jam
pertama.
56) Petugas memberikan suntikan imunisasi hepatitis B di paha
kanan bawah lateral satu jam setelah pemberian vitamin K.
Letakan bayi didalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat
disusukan .
57) Petugas melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
rendam didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
58) Petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian keringkan dengan tissue atau handuk pribadi.
Dokumentasi.
60)Petugas melengkapi partograf, periksa tanda-tanda vital dan
Asuhan kala IVpersalinan.
7.Diagram Alir
Petugas melakukan Petugas melakukan
anamnesis, keluhan pemeriksaan dan
utama ginekologi

Petugas melakukan Petugas melakukan


penatalaksanaan pemeriksaan dan
komperhensif ginekologi

8.Hal-hal yang 1. Bahasa yang digunakan dan tata cara komunikasi yang baik dan
perlu di benar
perhatikan 2. Pengalaman dan keterampilan yang baik dapat menunjang
pemeriksaan
9.Unit Terkait Unit kamar persalinan
Farmasi
Laboratorium

10.Dokumen 1. Buku Rekam Medik


Terkait 2. Poster 60 langkah APN
11.Rekaman
Historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
diubah
PELAYANAN BAYI BARU LAHIR

No.Dokumen :
DAFTAR No.Revisi :
TILIK Tanggalterbit : 09 Januari
2023
Halaman :

Petrus Lalus Asuat,


PUSKESMAS
A.Md.kep Nip. 19680507
OEOLO
199401 1 002

No Daftar Tilik Y T
a i
d
a
k
k
1 Apakah Petugas mendengar dan melihat Tanda Kala Dua Persalinan?
.

2 Apakah Petugas memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-


. obatan esensial untuk menolong persalinan dan penatalaksana
komplikasi segera pada ibu dan bayi baru lahir?
3 Apakah Petugas memakai celemek plastik atau dari bahan yang
. tidak tembus cairan?

4 Apakah Petugas melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang


. dipakai ,cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan
kering?
5 Apakah petugas memakai sarung tangan DTT pada tangan yang
. akan digunakan untuk periksa dalam?

6 Apakah petugas memasukan oksitosin kedalam tabung suntik


. ( gunakanTangan yang memakai sarung tangan DTT atau steril dan
pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik?

7 Apakah petugas membersihkan vulva dan


. perineum, menyekanya dengan hati-hati
dari depan ke arah belakang
menggunakan kapas atau kassa yang
dibasahi dengan air DTT?
8 Apakah petugas melakukan periksa dalam untuk memastikan
. pembukaan lengkap?
9 Apakah etugas melakukan dekontaminasi sarung tangan (celup
. kantangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
clorin0,5%,lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik, dan rendam
dalam klorin 0,5% selama 10 menit ). Cuci kedua tangan setelah sarung
tangan dilepaskan?

1 Apakah petugas memeriksa denyut jantung janin ( DJJ ) setelah


0 kontraksi uterus mereda untuk memastikan DJJ masih dalam batas
. normal(120-126x/menit)?

1 Apakah petugas memberitahukan ibu


1 bahwa pembukaan sudah lengkap dan
. keadaan janin cukup baik, kemudian
bantu ibu menemukan posisi yang
nyaman dan sesuai dengan keinginannya
1 Apakah petugas meminta keluarga membantu menyiapkan posisi
2 meneran jika ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada
. kondisi itu, ibu diposisikan setengah duduk atau posisi lain yang
diinginkan. Dan pastikan ibu merasa nyaman?

1 Apakah petugas melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu


3 merasa ingin meneran atau timbul kontraksi yang kuat?
.

1 Apakah petugas menganjurkan ibu untuk


4 berjalan, berjongkok atau mengambil
. posisi yang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran
dalam selang waktu 60 menit?
1 Apakah petugas meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi)
5 diperut bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
. diameter 5-6 cm?

1 Apakah petugas meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagian
6 alas bokong ibu?
.

1 Apakah petugas membuka tutup partus


7 set dan periksa kembali kelengkapan
. peralatan dan bahan?

1 Apakah petugas memakai sarung tangan


8 DTT/Steril pada kedua tangan?
1 Apakah petugas memakai sarung tangan DTT/Steril pada kedua tangan
9 Petugas memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat (ambil
. tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses
kelahiran bayi?

2 Apakah petugas menunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara


0 spontan setelah kepala lahir?
.

2 Apakah petugas memegang kepala bayi secara biparietal setelah


1 putaran paksi luar selesai. Anjurkan ibu untuk meneran saaat kontraksi.
. Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu
depan muncul di bawah arkuspubis dan kemudian gerakkan kearah dan
distal untuk melahirkan bahu belakang?

2 Apakah petugas menggeser tangan bawah untuk menopang kepala dan


2 bahu setelah kedua bahu lahir , gunakan tangan atas untuk menelusuri
. dan memegang lengan dan siku sebelah atas?

2 Apakah petugas menyusuri tangan atas berlanjut ke punggung, bokong,


3 tungkai, dan kaki setelah tubuh dan lengan lahir. Pegang kedua mata
. kaki (masukkan telunjuk diantara kedua kaki dengan melingkar ibu jari
pada satu sisi dan jari- jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu
dengan jari telunjuk)?

2 Apakah petugas melakukan penilaian sepintas?


4
.

2 Apakah petugas Keringkan Tubuh Bayi?


5
.

2 Apakah petugas memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya


6 satu bayi yang lahir (hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda
. (gemelli)?

2 Apakah petugas beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar


7 uterus berkontraksi baik?
.

2 Apakah petugas menyuntikan oksitosin 10 unit (intramuskuler) 1/3


8 distallateral paha dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir (lakukan
. aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin)?

2 Apakah petugas memegang tali pusat dengan satu tangan pada sekitar 5
9 cm dari pusar bayi setelah 2 menit sejak bayi ( cukup bulan ) lahir,
. kemudian jari telunjuk dan jari tengah lain menjepit tali pusat dan geser
hingga 3 cm proksimal dari pusar bayi. Klem tali pusat pada titik
tersebut kemudian tahan klem ini pada posisinya, gunakan jari telunjuk
dan tengah lain untuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu (sekitar 5
cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama?

3 Apakah petugas memotong dan mengikat tali pusat?


0
.

3 Apakah petugas meletakan bayi


1 tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit
. ibu-bayi?

3 Apakah petugas memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5 – 10


2 cm dari Vulva?
.

3 Apakah petugas meletakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah
3 ibu (diatas simfisis), untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain
. memegang klem untuk menegangkan tali pusat?

3 Apakah petugas menegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan


4 yang lain mendorong uterus kearah belakang atas (dorso cranial
. ) setelah uterus berkontraksi secara berhati-
hati (untuk mencegah inversio uteri ). Jika
placenta tidak lahir setelah 30-40 detik,
hentikan penegangan tali pusat dan tunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
kembali prosedur diatas?

3 Apakah petugas melanjutkan dorongan kearah cranial hingga placenta


5 dapat dilahirkan bila pada penekanan bagian bawah dinding depan
. uterus kearah dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat
kearah distal?

3 Apakah petugas melahirkan plasenta


6 dengan kedua tangan saat plasentamuncul
. d introitus vagina?

3 Apakah petugas melakukan masase uterus, letakan telapak tangan


7 difundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut
. hingga uterus berkontraksi ( fundus teraba keras ), segera setelah
plasenta dan selaput ketuban lahir?

3 Apakah petugas memeriksa kedua sisi plasenta, pastikan plasenta telah


8 dilahirkan lengkap. Masukan plasenta kedalam kantung plastik atau
. tempat khusus?
3 Apakah petugas mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
9 perineum. Lakukan penjahitan jika terjadi laserasi yang luas dan
. menimbulkan perdarahan. Bila ada robekan yang menimbulkan
perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan?

4 Apakah petugas memasukan tangan yang masih memakai sarung


0 tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,bilas kedua tangan tersebut dengan
. air DTT dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering?

4 Apakah petugas memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak


1 terjadi perdarahan pervaginam?
.

4 Apakah Petugas memastikan kandung kemih kosong?


2 16)
.

4 Apakah Petugas mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase


3 uterus dan menilai kontraksi?
.

4 Apakah petugas mengevaluasi dan jumlah kehilangan darah?


4
.

4 Apakah petugas memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum baik?
5
.

4 Apakah petugas memantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi


6 bernafas dengan baik (40-60 kali/menit)?
.

4 Apakah petugas menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam


7 larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit)?
.

4 Apakah Petugas membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke


8 tempat sampah yang sesuai?
.

4 Apakah petugas membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh
9 dengan menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan
. darah di ranjang atau sekitar ibu berbaring?
5 Apakah petugas memastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu
0 memberikan ASI?
5 Apakah petugas mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
1 klorin 0,5%?
.

5 Apakah petugas mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan


2 klorin 0,5%, balikan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan
. klorin0,5% selama 10 menit?

5 Apakah Petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
3 kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang
. bersih dan kering?

5 Apakah petugas memakai sarung tangan


4 bersih/DTT untuk melakukan
. pemeriksaan fisik bayi?
5 Apakah petugas memberikan salep/tetes mata profilaksis infeksi,
5 vitamin K1 mg IM di paha kiri bawah lateral, pemeriksaan fisik bayi
. baru lahir,pernafasan bayi (normal40-60x/menit) dan temperature tubuh
setiap 15 menit. Dilakukan dalam satu jam pertama?
5 Apakah petugas memberikan suntikan imunisasi hepatitis B di paha
6 kanan bawah lateral satu jam setelah pemberian vitamin K. Letakan
. bayi didalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat disusukan?

5 Apakah petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
7 kemudian keringkan?
.
5 Apakah petugas melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
8 rendam didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
. dengan tissue atau handuk pribadi?

5 Apakah petugas Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir?


9
.

6 Apakah petugas melengkapi partograf?


0
.

Anda mungkin juga menyukai