Anda di halaman 1dari 52

KEBIJAKAN TUMBUH KEMBANG ANAK

MELALUI PELAKSANAAN
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

Asdep Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan


Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Kota Semarang, 7 September 2016

1
Pasal 1 (1) UU No. 35/2014 tentang Perubahan Atas
UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak
Anak: seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan
2
PERIODISASI PERKEMBANGAN ANAK

Masa dalam Kandungan Usia Sekolah


Masa formatif pertumbuhan fisik Belajar norma sosial-kultural, keterampilan
skolastik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Bawah Lima Tahun


Penyempurnaan otot, tulang, Masa Remaja
kemampuan bahasa, persiapan sekolah
Pertumbuhan tanda-tanda seksual
sekunder, perkembangan hubungan
Bawah Tiga Tahun heteroseksual, persiapan mengandung
Perkembangan motorik (otot dan dan melahirkan untuk perempuan
refleks), penyenpurnaan panca indra,
bahasa, keterdekatan sosial dan
emosional dengan pengasuh 3
Ketahanan
Eksistensi dan
Nasional
Kemajuan Bangsa

Tabungan Nasional
Investasi Fisik
dan Sosial
Investasi Nasional Pendapatan
Nasional
Investasi SDM

Produktifitas
SDM Berkualitas Produktifitas
Nasional dan
Inovasi dan Daya Saing
Anak Berkualitas Kreatifitas

Tumbuh Kembang dan


Perlindungan Anak
4
STRUKTUR URUSAN PEMERINTAHAN
(UU No. 23 Tahun 2014)
URUSAN PEMERINTAHAN

KONKUREN
Pemerintahan (34 Urusan Bersama Pusat,
ABSOLUT
Umum Provinsi, Kab/Kota)

Wajib/Obligatory
1. Politik Luar Wajib Pelayanan Dasar:
Negeri a.Pendidikan
b.Kesehatan
2. Pertahanan Pilihan/Optional
c.PU dan Penataan Ruang
3. Keamanan (8 Sektor Unggulan)
d.Perumahan Rakyat dan Kawasan
4. Yustisi a.Kelautan dan Permukiman
5. Moneter dan Perikanan e.Ketentraman, Ketertiban Umum dan Linmas
Fiskal b.Pariwisata f.Sosial
Nasional c.Pertanian
6. Agama d.Kehutanan Wajib/Obligatory
e.ESDM Wajib Tidak Pelayanan Dasar:
f.Perdagangan a.Tenaga Kerja k. Koperasi,
g.Perindustrian
1. Dilaksanakan h.Transmigrasi
b.PP dan PA UKM
l. Penanaman
c.Pangan
sendiri Modal
d.Pertanahan
2. Dekonsentrasi m. Kepemudaan
e.Lingkungan Hidup
3. TP dan OR
f.Adminduk dan Capil
n. Statistik
g.PM dan Desa
o. Persandian
h.Pengendln Penddk dan KB
p. Kebudayaan
i.Perhubungan
q. Perpustakaan
j.Kominfo
r. Kearsipan 5
Universal Declaration of Human Rights
International Covenant on Economic, International Covenant
Social and Cultural Rights (ICESCR) on Civil & Political Rights (ICCPR)
Ratifikasi : UU No. 11 Tahun 2005 Ratifikasi : UU No. 12 Tahun 2005

Konvensi Hak Anak (KHA)


Ratifikasi: Keppres 36/1990

Kewajiban Negara Konsekuensi Negara


1. Memenuhi semua hak anak
2. Melindungi semua anak 1. Membuat aturan
3. Menghormati pandangan anak hukum terkait
anak
Mempunyai 3 Opsional Protokol: 2. Mensosialisasikan
1.Protokol KHA tentang Prostitusi, Pornografi Anak, hak anak sampai
dan Perdagangan Anak (UU 10/2012) ke anak
2.Protokol KHA tentang Keterlibatan Anak 3. Membuat Laporan
dalam Konflik Bersenjata (UU 9/2012) Berkala ke PBB
3.Protokol KHA tentang Prosedur Komunikasi (dlm proses)
6
KONVENSI HAK ANAK

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002


tentang Perlindungan Anak

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014


tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak

UNDANG-UNDANG LAINNYA TERKAIT ANAK


5 KLASTER KONVENSI HAK ANAK
KLASTER I
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN

KLASTER II
LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATF

KLASTER III
KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

KLASTER IV
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG, DAN KEGIATAN
BUDAYA

KLASTER V
PERLINDUNGAN KHUSUS
5 KLASTER KONVENSI HAK ANAK

KLASTER I

KLASTER II
Pemenuhan
Hak Anak
KLASTER III
Deputi Bid. TKA
PERLINDUNGAN
KLASTER IV ANAK

Perlindungan
KLASTER V
Khusus Anak
Deputi Bid. PA
DI ERA OTONOMI DAERAH
KONVENSI HAK ANAK
diimplementasikan
ke dalam “Sistem Pembangunan
Berbasis Hak Anak”, dalam bentuk
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
(KLA)

10
APA
Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) ?

kabupaten/kota yang mempunyai sistem


pembangunan berbasis hak anak melalui
pengintegrasian komitmen dan sumber daya
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,
yang terencana secara menyeluruh dan
berkelanjutan dalam kebijakan, program dan
kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan
perlindungan anak.
11
KLA sebagai bagian dari
“Sistem Kabupaten/Kota di Indonesia”

Kab/Kota
Hijau
Kab/Kota
Cerdas Kab/Kota
Kab/Kota Kab/Kota
Peduli
Inklusi Layak HAM
Anak
(KLA)
Kab/Kota
Aman
Kab/Kota Bencana
Sehat

12
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN ANAK

Non Diskriminasi  semua hak yang


terkandung dalam KHA diberlakukan kepada setiap
anak tanpa ada pengecualian
Menghargai
Pandangan Kepentingan Terbaik
bagi Anak  semua
Anak tindakan yang menyangkut
 hal-hal yang anak, maka yang terbaik bagi
menyangkut anak harus menjadi
kehidupan anak, perlu pertimbangan utama
diperhatikan dalam
pengambilan
keputusan

Hak Hidup, Kelangsungan


Hidup, dan Perkembangan  hak
hidup yg melekat pada diri setiap anak harus
diakui dan dijamin
13
MENGAPA
KLA diperlukan?

• Anak 1/3 dari total penduduk.


• Amanah Internasional dan Nasional.
• Anak merupakan investasi SDM.
• Anak sebagai tongkat estafet
penerus masa depan bangsa.

14
INDONESIA DIMANA
LAYAK
ANAK
KLA diimplementasikan?
PROVINSI
LAYAK
ANAK
KAB/KOTA
LAYAK
ANAK

KECAMATAN
LAYAK ANAK

KELUARGA
DESA/
RAMAH KELURAHAN
ANAK LAYAK ANAK

RW LAYAK
RT LAYAK ANAK
ANAK
KAPAN KLA mulai
dikembangkan?
SIAPA yang
Dunia Layak Anak (World Fit for Children)

berperan Indonesia Layak Anak (IDOLA)

24 K/L
mewujudkan Provinsi Layak Anak

KLA ?
Kabupaten/Kota Layak
PEMENUHAN HAK ANAK
Anak (KLA) PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK

Klaster I Klaster II Klaster III Klaster IV Klaster V:


15 Kategori
AMPK

5 KLASTER HAK ANAK


*)

oleh Dunia Usaha


Media

Lembaga Legislatif Pemerintah: Lembaga Yudikatif


Masyarakat
K/L, SKPD Prov, SKPD Kab/Kota

KECAMATAN

*)
DESA/KELURAHAN RW RT
Klaster I: Hak Sipil dan Kebebasan
Kalster II: Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif KELUARGA
Klaster III: Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
Klaster IV: Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Keg. Budaya 17
Klaster V: Perlindungan Khusus ANAK
Menteri
PAKAR PP-PA LEMBAGA
ANAK YUDIKATIF
24 K/L
D4 D5
Dir
PPK
Kem P
Dir dagri o
Keme
nag
Pe lr
Kem i
dagri

Dir Keme
PWN Kem nko
I kes Kesra
Keme
Keml nsos
u

Perpu Asde
Kems
st p
os
Nasio HSA
Asde
nal p
LPNL

Kem
Dir huk
PT ham
Komi
Keme Asde
nfo nlu p PA

Dir
PMP KPI Kemkes

Komi Dir
nfo PPI Kem PU
Kem
BKKB
Komi N
nfo

FORUM Asedep
PHKA
PERGURUAN
ANAK TINGGI
Kemend
ikbud

Dir
KGM
Bappe
nas

BNN

Kemsos

BPOM
Dir Dik
Bappen BKKBN Asdep
Kemagr
as MSA
i Kemhukh
am

Kasubi Asd
d ep
Kem PU KT
A

Kemsos

Kemena
g Kemhu
b

Asdep
ABH
Dir
KP3A
Asdep
Kemnake
PHPA
rtrans
Kemen
Kemsos
pera

Asdep
Polri ABK
KLH
Polri

Perpust
Kembu

DUNIA
Nasiona

LEMBAGA
d l
par
Sdep
KPAI
PKPO
Kominf

USAHA MASYARAKAT
o

LEMBAGA LEGISLATIF PEMERINTAH MEDIA


PROV/KAB/KOTA 18
BAGAIMANA
mengembangkan KLA?
• Top-down
Nasional/pusat provinsikab/kota

• Bottom-up
Gerakan masyarakat  Individu & Keluarga
RT/RW  desa/kelurahan  kecamatan
kab/kota

• Kombinasi bottom-up dan top-down


19
TAHAPAN PENGEMBANGAN ”KLA”
8. Pelaporan

6. Pemantauan & 7. Evaluasi

5. Pelaksanaan

Tahap Perencanaan
4. Penyusunan Rencana Aksi Daerah

Tahap Persiapan
3. Pengumpulan Data Basis

2. Pembentukan Gugus Tugas

1. Komitmen
20
Tahapan menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
TAHAP PERSIAPAN – koordinator: Badan PPPA

1. Diawali dengan KOMITMEN yang kuat dari pimpinan daerah


(Bupati/Walikota), SKPD, Lembaga Legislatif, Dunia Usaha,
Masyarakat  SEMUA
2. Bentuk GUGUS TUGAS: bisa memanfaatkan Tim/Pokja yang
sudah ada; tahap awal: libatkan seluruh SKPD terkait (untuk
pembagian tugas  siapa mengerjakan apa); tahap berikutnya:
libatkan Forum Anak (perwakilan anak), lembaga masyarakat,
toga, toma, dunia usaha, dll; penetapan dengan SK
Bupati/Walikota
3. Kumpulkan, olah dan analisis semua DATA ANAK; sehingga
diketahui secara jelas besaran masalah anak, di mana saja
lokasinya, dll 21
Tahapan menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
TAHAP PERENCANAAN – koordinator: Bappeda

4. Buat RENCANA AKSI DAERAH (RAD) yang ditujukan


untuk mengatasi masalah anak  tujuan akhir RAD:
pemenuhan hak dan perlindungan anak; pembagian peran
jelas; dalam proses penyusunan libatkan seluruh pemangku
kepentingan, termasuk libatkan Forum Anak (mulai dari
Musrenbangdes); penganggaran jelas, pastikan semua
rencana dalam RAD memperoleh alokasi anggaran  peran
legislatif (Catatan: Upayakan agar RAD terintegrasi dengan
dokumen perencanaan daerah: RPJMD, Renstrada, RKPD)

22
Tahapan menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
TAHAP PELAKSANAAN – koordinator: GT KLA

5.
Pelaksan
aan
kebijakan
,
program
dan
kegiatan
KLA
sesuai
dengan 23
RAD,
Tahapan menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
TAHAP PEMANTAUAN – koordinator: GT KLA

6.
Pemantau
an atas
pelaksana
an
kebijakan,
program
dan
kegiatan
KLA
dilaksanak24
an oleh
Tahapan menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
TAHAP EVALUASI – koordinator: Bappeda

7. Evaluasi
atas
pelaksana
an
kebijakan,
program
dan
kegiatan
KLA
dilaksanak
an oleh 25
Tim
Tahapan menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
TAHAP PELAPORAN – koordinator: Badan
PPPA

8. Pelaporan
atas hasil
pelaksanaan
kebijakan,
program dan
kegiatan KLA
dilaksanakan
oleh masing-
masing
SKPD, dan 26
Bagaimana Mengukur
Keberhasilan Pelaksanaan
KLA

27
INDIKATOR KLA
Setiap kabupaten/kota dapat dikategorikan sebagai
KLA apabila telah memenuhi hak dan melindungi anak,
yang diukur dengan 31 Indikator KLA:

31 INDIKATOR KLA

Penguatan Kelembagaan  6 indikator

5 Klaster Substantif Konvensi Hak Anak  25 indikator

28
Anak yg Memerlukan Akta Kelahiran Penurunan Perkawinan
Perlindungan Khusus (AMPK) Usia Anak
Informasi Layak Anak
Memperoleh Pelayanan Tersedia Lembaga Konsultasi
Forum Anak (FA) bagi Orang Tua /Keluarga
Jumlah Proses Diversi bagi
Peningkatan Kapasitas FA tentang Pengasuhan Anak
Anak yg Berkonflik dg Hukum
Program Pengasuhan
Adanya Mekanisme
Berkelanjutan
Penanggulangan Bencana
dengan Memperhatikan
Kepentingan Anak Angka Kematian Bayi

Penarikan Pekerja Anak Prevelensi Angka Gizi


HAK SIPIL DAN Buruk, Gizi Kurang,
KEBEBASAN Stunting, dan Gizi Lebih

ASI Eksklusif
PERLINDUNGAN LING. Pelayanan Ramah Anak di
Pengembangan Anak KHUSUS KELUARGA Puskesmas
Usia Dini Holistik- DAN PENG.
PENGUATAN
Integratif (PAUD-HI) ALTERNATIF Imunisasi Dasar Lengkap
KELEMBAGAAN
Wajib Belajar 12 Tahun Layanan Kespro Remaja,
NAPZA, HIV/AIDS, Keswa, dan
Sekolah Ramah Anak Disabilitas
Rute Aman dan Selamat PENDIDIKAN,
KESEHATAN Anak dr Keluarga Miskin yg
ke/dari Sekolah PEMANFAATAN
DASAR DAN Memperoleh Akses
WAKTU LUANG
KESEJAHTE- Peningkatan Kesejahteraan
Fasilitas Kegiatan Kreatif dan DAN KEG.
RAAN
Rekreatif yg Ramah Anak BUDAYA
Rumah Tangga dg Akses Air Bersih

Kawasan Tanpa Rokok

Peraturan /Kebj. PHPA, Anggaran PHPA, Tersedia SDM terlatih KHA, Keterlibatan Lembaga Masyarakat, Media
29
Massa dan Dunia Usaha dlm PHPA, Kegiatan Inovatif
INDIKATOR DAN UKURAN
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)

No INDIKATOR UKURAN

  KELEMBAGAAN
1 Jumlah peraturan perundang-undangan Ada dan diimplementasikan
dan kebijakan Pemenuhan Hak dan
Perlindungan Anak (PHPA)
2 Persentase anggaran PHPA Meningkat setiap tahun
3 SDM terlatih Konvensi Hak Anak (KHA) Meningkat setiap tahun, terutama
tenaga layanan di bidang pendidikan,
kesehatan, sosial, dan penegak hukum
4 Keterlibatan lembaga masyarakat dan Ada, dan meningkat setiap tahun
media massa dalam PHPA
5 Keterlibatan dunia usaha dalam PHPA Ada, dan meningkat setiap tahun
6 Jumlah kegiatan inovatif Meningkat setiap tahun

30
INDIKATOR DAN UKURAN
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)
No INDIKATOR UKURAN
  KLASTER 1: HAK SIPIL DAN KEBEBASAN
7 Persentase anak yang diregistrasi dan Semua anak 100%
mendapatkan Kutipan Akta Kelahiran
8 Tersedia fasilitas informasi layak anak Tersedia, dapat diakses oleh semua
anak, dan jumlah fasilitas meningkat
setiap tahun
9 Persentase Forum Anak, termasuk Meningkat setiap tahun, dan harus ada
Kelompok Anak, yang ada di Forum Anak Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan  
Desa/Kelurahan
10 Jumlah kegiatan peningkatan kapasitas Minimal 1 kegiatan per bulan, dan
Forum Anak, terutama kegiatan meningkat setiap tahun
pertisipasi anak dalam perencanaan  
pembangunan (PAPP) dan 2P (pelopor
dan pelapor)
31
KESIMPULAN DARI KLASTER 1

 Semua anak harus memiliki Akta Kelahiran


 Semua anak harus memperoleh Akses Informasi
 Informasi: tanpa kekerasan dan pornografi
 Setiap anak diberi kesempatan berpartisipasi di
setiap tahapan pembangunan, terutama dalam
tahap perencanaan, dan dimulai dari tingkat
desa/kelurahan
 Setiap anak dapat berperan sebagai “2P”:
 PELOPOR (agen perubahan)
 PELAPOR
INDIKATOR DAN UKURAN
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)
No INDIKATOR UKURAN
 
KLASTER 2: LINGKUNGAN KELUARGA DAN
PENGASUHAN ANAK
11 Persentase usia perkawinan Di bawah angka rata-rata nasional,
pertama di atas 18 tahun dan menurun setiap tahun
12 Tersedia lembaga konsultasi bagi Tersedia, dapat diakses oleh
orang tua/keluarga yang semua anak, dan jumlahnya
menyediakan layanan pengasuhan meningkat setiap tahun
dan perawatan anak
13 Tersedia Program Pengasuhan Tersedia, dan dimanfaatkan oleh
Berkelanjutan semua anak di dalam dan di luar
asuhan keluarga

33
KESIMPULAN KLASTER 2

 Setiap anak ada yang mengasuh Pengasuhan


Berkualitas dan Berkelanjutan
 Keluarga sebagai pengasuh utama dan pertama
 Penyediaan lembaga konsultasi bagi keluarga 
Pusat Pembelajaran Keluarga (PPK)
 Tidak ada perkawinan usia anak
 Lingkungan dimana anak berada harus aman dan
nyaman  Ruang Bermain Ramah Anak
(RBRA)
INDIKATOR DAN UKURAN
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)
No INDIKATOR UKURAN
  KLASTER 3: KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN
14 Angka Kematian Bayi Di bawah angka rata-rata nasional, dan
menurun setiap tahun
15 Prevalensi kekurangan gizi buruk, gizi kurang, Di bawah angka rata-rata nasional, dan
stunting dan gizi lebih pada balita menurun setiap tahun
16 Persentase Air Susu Ibu (ASI) eksklusif Di atas angka rata-rata nasional, dan
meningkat setiap tahun
17 Persentase Imunisasi dasar lengkap Di atas angka rata-rata nasional, dan
meningkat setiap tahun
18 Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP) Jumlah Puskesmas dengan Pelayanan Ramah
Anak, meningkat setiap tahun
19 Jumlah lembaga yang memberikan pelayanan Tersedia, dan meningkat setiap tahun
Kespro Remaja, Penanganan NAPZA, HIV/AIDS,
Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja , dan
Disabilitas
20 Jumlah anak dari keluarga miskin yang Di atas angka rata-rata nasional, dan
memperoleh akses peningkatan kesejahteraan meningkat setiap tahun
21 Persentase rumah tangga dengan akses air Di atas angka rata-rata nasional, dan
bersih meningkat setiap tahun
35
22 Kawasan Tanpa Rokok Tersedia, dan meningkat seiap tahun
KESIMPULAN KLASTER 3

 Semua anak harus Sehat


 Kampanye-Kampanye Pemenuhan Hak Anak
atas Kesehatan: Gizi, Asi Ekslusif, NAPZA,
Kespro, HIV/AIDS, Kawasan Tanpa Rokok
 Pelayanan Ramah Anak di setiap
lembaga/institusi penyedia layanan, terutama
di Puskesmas
INDIKATOR DAN UKURAN
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)
No INDIKATOR UKURAN
 
KLASTER 4: PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG
DAN KEGIATAN BUDAYA
23 Pengembangan Anak Usia Dini Holistik dan  Ada PAUD-HI, dan meningkat tiap tahun
Integratif (PAUD-HI)  Minimal 1 desa/kelurahan 1 Pendidikan
Anak (PAUD)
 Angka partisipasi PAUD di atas rata-rata
nasional, dan meningkat setiap tahun

24 Persentase Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun 100 %


25 Persentase Sekolah Ramah Anak (SRA) Minimal 1 SRA di setiap jenjang pendidikan,
dan meningkat setiap tahun
26 Jumlah sekolah yang memiliki program, sarana Ada rute aman dan selamat ke/dari sekolah
dan prasarana perjalanan anak ke dan dari (RASS), dan meningkat setiap tahun
sekolah
27 Tersedia fasilitas untuk kegiatan kreatif dan Tersedia Ruang Kreatifitas Anak, dan dapat
rekreatif yang ramah anak, di luar sekolah, diakses/dimanfaatkan oleh semua anak
yang dapat diakses semua anak  
37
KESIMPULAN KLASTER 4

 Semua Anak Harus Bersekolah  Wajib Belajar


12 Tahun
 Anak harus aman dan nyaman selama berada di
sekolah  Sekolah Ramah Anak
 Angka Kecelakaan pada Anak harus diturunkan 
Rute Aman dan Selamat dari/ke Sekolah
 Setiap anak memanfaatkan waktu luang dengan
kegiatan-kegiatan yang diminati, positif dan kreatif
 Ruang Kreatifitas Anak
INDIKATOR DAN UKURAN
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)
No INDIKATOR UKURAN
  KLASTER 5: PERLINDUNGAN KHUSUS 
28 Persentase anak yang mendapat 100%
layanan dalam kategori perlindungan
khusus
29 Jumlah Proses Diversi yang Diupayakan Jumlah penyelesaian kasus
bagi Anak yang Berhadapan dengan dengan pendekatan keadilan
Hukum restoratif, dan meningkat setiap
tahun
30 Adanya mekanisme penanggulangan Tesedia, dan berfungsi
bencana yang memperhatikan  
kepentingan anak
31 Persentase anak yang dibebaskan dari 100%
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
anak
39
KESIMPULAN KLASTER 5

 Upaya Pencegahan agar anak tidak masuk ke dalam 15


kategori AMPK harus terus dilakukan;
 Memastikan 15 kategori anak yang memerlukan
perlindungan khusus sebagaimana amanat UU 35/2014
pasal 59 terlayani;
 Memastikan hak anak tetap terpenuhi, jika terjadi konflik
sosial, ataupun bencana ;
 Anak yang berhadapan dg hukum jika sudah terjerat
hukum hrs diperhatikan juga akses utk pendidikan,
kesehatan, pengasuhan, dll;
 Memastikan Aparat Penegak Hukum  hrs peduli anak
(menggunakan peraturan, SPPA, dll).
15 Kategori Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus
(Pasal 59 UU 35/2014)
1. Anak dalam situasi darurat;
2. Anak yang berhadapan dengan hukum;
3. Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi;
4. Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual;
5. Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya;
6. Anak yang menjadi korban pornografi;
7. Anak dengan HIV/AIDS;
8. Anak korban penculikan, penjualan, dan/atau perdagangan;
9. Anak korban kekerasan fisik dan/atau psikis;
10. Anak korban kejahatan seksual;
11. Anak korban jaringan terorisme;
12. Anak penyandang disabilitas;
13. Anak korban perlakuan salah & penelantaran;
14. Anak dengan perilaku sosial menyimpang; dan
15. Anak yang menjadi korban stigmatisasi dari pelabelan terkait dg kondisi orang tuamya

41
KLA ……..
KE DEPAN………
Kecamatan Layak Anak
Desa/Kelurahan Layak Anak

KELUARGA ………………………………. ANAK

42
Percepatan KLA

43
Amanat UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab


untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional
dalam penyelenggaraan perlindungan anak di daerah.
(Pasal 21 ayat 4)

Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)


diwujudkan melalui komitmen daerah membangun
Kabupaten/Kota Layak Anak. (Pasal 21 ayat 5)

Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan


Kabupaten/Kota Layak Anak diatur dalam
Peraturan Presiden. (Pasal 21 ayat 6)
44
Indikator Kinerja Utama
(IKU) KPP-PA TAHUN 2015-2019
1. Jumlah K/L dan Pemda yang melaksanakan pembangunan
yang responsif gender dan perlindungan anak;
2. Jumlah K/L dan Pemda yang melaksanakan perlindungan
perempuan dan anak;
3. Jumlah Kabupaten/Kota menuju Kabupaten/
Kota Layak Anak;
4. Jumlah K/L dan Pemda yang menerapkan sistem data
gender dan anak;
5. Persentase hasil pengawasan fungsional yang
ditindaklanjuti;
6. Persentase pelaksanaan reformasi birokrasi di Kemen PP-
PA.
Kategori KLA
(Awarding)
1. Kabupaten/Kota Layak Anak
2. Utama
3. Nindya
4. Madya
5. Pratama

46
Data Kabupaten/Kota yang Menginisiasi Pengembangan KLA
Tahun 2010 – sd 15 Agustus 2015

Sumber: Profil KLA 2015 47


DATA KABUPATEN/KOTA YANG MENGEMBANGKAN
KLA
77

Sumber : Data Base KLA Agustus Tahun 2016 KPP-PA


48
PENERIMA PENGHARGAAN KLA BERDASARKAN KATEGORI
Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2015

49
PRIORITAS-PRIORITAS
“TUMBUH KEMBANG ANAK”
1. Akta Kelahiran
2. Informasi Layak Anak (ILA)
3. Pembentukan dan Penguatan Peran FORUM ANAK  2 P
4. Partisipasi Anak dalam Perencanaan Pembangunan (PAPP),
terutama melalui Musrenbang Desa/Kelurahan
5. Pengasuhan Anak  Pusat Pembelajaran Keluarga (PPK)
6. Penurunan Perkawinan Usia Anak (PUA)
7. Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP)
8. Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan seperti
Gizi, ASI, Kespro, KIP, KIS, KTR
9. Sekolah Ramah Anak (SRA)
10. Ruang Kreatifitas Anak (RKA)
11. Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA)
12. Rute Aman dan Selamat ke/dari Sekolah (RASS)
13. KLA  Kecamatan Layak Anak (Kelana), Desa/Kelurahan Layak
Anak (Dekela)
50
51
TERIMA KASIH

0812 6870 8510 / 0815 8587 4941


rrafira@yahoo.co.id

52

Anda mungkin juga menyukai