1
THE GREATEST LOVE OF ALL
2
BANGSA YANG PRIORITAS PADA
VISIONER PEMBANGUNAN
ANAK
3
Di masa
datang
Holistik ,
Selama Integratif,
ini Berkelanjutan
Parsial,
Segmentatif,
Sektoral
4
Eksistensi dan Ketahanan
Kemajuan Bangsa Nasional
Tabungan Nasional
Investasi Fisik
dan Sosial
Pendapatan
Investasi Nasional
National
Investasi SDM
Produktifitas
SDM berkualitas Produktifitas
Nasional dan
Inovasi dan Daya saing
Anak berkualitas Kreatifitas
6
ANAK MEMPUNYAI HAK (31)
UNTUK:
1.bermain
2.berkreasi
3.berpartisipasi
4.berhubungan dengan orang tua bila terpisahkan
5.bebas beragama
6.bebas berkumpul
7.bebas berserikat
8.hidup dengan orang tua
9.kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
UNTUK MENDAPATKAN
10. nama
11. identitas
12. kewarganegaraan
13. pendidikan
14. informasi
15. standar keshatan paling tinggi
16. standar hidup yang layak
7
ANAK MEMPUNYAI HAK (31)
UNTUK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN
17.Pribadi
18.dari tindakan / penangkapan sewenang-wenang
19.dari perampasan kebebasan
20.dari perlakuan kejam, hukuman dan perlakuan tidak manusiawi
21.dari siksaan fisik dan non fisik
22.dari penculikan, penjualan dan perdagangan atau trafiking
23.dari eksploitasi seksual dan kegunaan seksual
24.dari eksploitasi / penyalahgunaan obat-obatan
25.dari eksploitasi sebagai pekerja anak
26.dari eksploitasi sebagai kelompok minoritas / kelompok adat
terpencil
27.dari pemandangan atau keadaan yg menurut sifatnya belum
layak untuk dilihat anak
28.khusus dalam situasi genting / darurat
29.khusus sebagai pengungsi / orang yg terusir / tergusur
30.khusus jika mengalami konflik hukum
31.khusus dalam konflik bersenjata atau konflik sosial
8
- Pendidikan: pra sekolah, SD-SLTA, di lingkungan keluarga, di masyarakat, di panti, di
lapas, dll
- Kesehatan dan gizi: kematian bayi dan balita, gizi kurang dan buruk, penyakit, dll
- Anak berhadapan dengan hukum: apakah di lapas terpenuhi hak-haknya (pendidikan,
kesehatan, dll)
- Kekerasan terhadap anak: KDRT, bullying (di sekolah, peer group)
- Masalah sosial anak: anak jalanan, pekerja anak, eksploitasi (seksual dan ekonomi), dll
- Belum semua anak memiliki akta kelahiran
- Banyak informasi yang tidak layak dikonsumsi anak (cetak, elektronik – on-line game),
dll
- Anak berkebutuhan khusus (genius, terbelakang): apakah sudah terpenuhi hak-haknya
(pendidikan, kesehatan, fasum), dll
- Penanaman nilai-nilai luhur mulai pudar: national character building
- Partisipasi anak masih rendah: terbatasnya wadah anak untuk menyampaikan pendapat
(Forum Anak), pemanfaatan waktu luang, kegiatan seni budaya (sanggar), dll
- Infrastruktur : rute aman ke sekolah, taman kota, TPA di perkantoran, ruang menyusui
di perkantoran dan mal, sekolah/RS ramah anak, lapas anak, sekolah untuk ABK, dll
- Payung kebijakan anak (terutama di daerah), lembaga (di daerah) yang
menangani/mengkoordinasikan pembangunan anak, anggaran untuk anak, dll
9
1 APA ?
2 MENGAPA ?
3 DIMANA ?
4 KAPAN ?
BAGAIMANA ?
6
10
1.
APA?
KLA adalah
sistem pembangunan kabupaten/kota yang
mengintegrasikan komitmen dan sumber daya
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang
terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan
dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk
pemenuhan hak-hak anak.
11
TUJUAN
Untuk membangun inisiatif pemerintahan
kabupaten/kota yang mengarah pada upaya
transformasi Konvensi Hak-hak Anak
(Convention on the Rights of the Child) dari
kerangka hukum ke dalam definisi, strategi,
dan intervensi pembangunan, dalam
bentuk: kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan, dalam upaya pemenuhan
hak-hak anak, pada suatu dimensi wilayah
kabupaten/kota.
12
non diskriminasi
kepentingan yang terbaik untuk anak
hak untuk hidup, kelangsungan hidup
dan perkembangan
penghargaan terhadap pendapat
anak
13
PENGARUSUTAMAAN HAK ANAK
pengintegrasian hak-hak anak ke dalam
setiap proses penyusunan:
14
RUANG LINGKUP
meliputi seluruh bidang pembangunan
Tumbuh Kembang Anak
Perlindungan Anak
Diimplementasikan di kabupaten/kota
15
LANDASAN HUKUM
Internasional
World Fit For Children
Konvensi Hak Anak
Millennium Development Goals (MDGs)
dll
Nasional
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28b dan 28c
UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak
UU 17/2007 ttg RPJPN 2005-2025
Inpres 01/2010 ttg Program Prioritas Pembangunan Nasional
Peraturan Presiden 5/2010 ttg RPJMN 2010-2014
Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015
Peraturan Menneg PP 2 /2009 ttg Kebijakan KLA
dll
16
2.
MENGAPA?
Anak 1/3 dari total penduduk.
Anak merupakan investasi SDM:
harus tumbuh dan berkembang secara
optimal dan terlindungi.
Pembangunan selama ini masih parsial dan
segmentatif, belum peduli/ramah anak:
ke depan: harus holistik dan integratif.
dll
17
3.
BAGAIMANA?
Dimulai dari tingkatan paling bawah, atau dapat juga melalui
fasilitasi dan dorongan dari pusat
• Dari individu
• Dari keluarga
• Dari RT/RW
• Dari desa/kelurahan
• Dari kecamatan
• Inisiatif kab/kota ybs
terealisasi di kab/kota
18
4.
KAPAN?
2006: rancangan kebijakan KLA diinisiasi oleh KPP
2006: model KLA di 5 kab/kota
2007: perluasan model KLA di 10 kab/kota
dst...
2009: Kebijakan KLA (Peraturan Meneg PP No. 2/2009)
2010: KLA di 20 kab/kota (target)
- Pedoman Pengembangan KLA Tingkat Provinsi (Peraturan Meneg
PP&PA No. 13/2010) – UKP4
- Petunjuk Teknis KLA di Desa/Kelurahan (Peraturan Meneg PP&PA
No. 14/2010) – UKP4
2014: KLA di 100 kab/kota (target)
19
5. SIAPA
BERPERAN?
• Lembaga Legislatif: nasional dan daerah
• Lembaga Yudikatif: nasional dan daerah
• Pemerintah
- pusat/nasional
- provinsi
- kabupaten/kota batas terendah desentralisasi
- kecamatan
- desa/kelurahan
• Dunia usaha
• Akademisi
• Masyarakat
- individu: anak dan orang dewasa
- keluarga
20
6.
CARANYA?
• Top-down
Nasional/pusat provinsikab/kota
• Bottom-up
Gerakan masyarakat Individu&keluarga
RT/RW desa/kelurahan kecamatan
kab/kota
21
Pelaporan
Tahap 6
Tahap 4
Penyusunan Rencana Aksi Daerah
Tahap 3
Pengumpulan Data Basis
Tahap 2
Pembentukan Gugus Tugas
Tahap 1
Komitmen
22
K Kab/
Anak L
R
T/
R
Desa
/Kel.
Kec
Kota
Prov IND DUNIA
G W
23
Dunia Layak Anak (World Fit for
Children)
oleh Pemerintah:
ANAK
24
1. PERENCANAAN : output dalam bentuk
RAD; terintegrasi ke dalam dokumen
perencanaan daerah (RPJMD dan/atau
RKPD); dalam prosesnya melibatkan
partisipasi anak (misal: melalui
musrenbang) koordinator:Bappeda
2. PENGANGGARAN: pastikan semua rencana
dalam RAD memperoleh alokasi anggaran
peran legislatif: koordinator:Bappeda
3. PELAKSANAAN: RAD tidak hanya
dilaksanakan oleh SKPD, tetapi juga dunia
usaha dan masyarakat 25
4. PEMANTAUAN: pelaksanaan RAD dipantau secara berkala
5. EVAUASI: pelaksanaan RAD dievaluasi setiap akhir tahun;
oleh pihak independen
6. PELAPORAN: hasil pelaksanaan RAD dilaporkan ke pimpinan
(dari GT Walikota/Bupati Gubernur Menteri PP dan
PA dan Mendagri) koordinator: Badan/ Kantor/Unit PP
dan PA
26
www.KLA.org
27