Anda di halaman 1dari 42

KAITAN PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN DGN
KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK

IDA NURHAYATI
MK. TUMBUH KEMBANG ANAK

1
DITINJAU DARI KEBUTUHAN
 NUTRISI
TIAP TAHAPAN USIA MEMPUNYAI
KEBUTUHAN YANG BERBERDA
 INDIVIDU ANAK
DIPENGARUHI LINGKUNGAN
 SOSIAL/PEMERINTAHAN
PERLINDUNGAN ANAK

2
Nelson Mandela
“The Convention of the Rights of the Child is a luminous
living document that enshrines the rights of the child
without exception to a life of dignity and self-fulfilment”
 
John W Whitehead
“Children are the living messages we send to a time we
will not see”

David Brower
“We don’t inherit the earth, we borrow it from our children

3
PEMBANGUNAN ANAK
“Bagaimana suatu bangsa memberikan prioritas kepada
pembangunan anak menunjukkan apakah bangsa tersebut adalah
bangsa yang visioner…”

 Anak
 aset bangsa dan investasi masa depan
 merupakan potensi kekayaan dan kesejahteraan bangsa
di masa depan
 Anak  kualitas sumber daya manusia
 indikator utama keberhasilan suatu bangsa dalam
melakukan pembangunan, yang dimulai sejak usia dini
 Upaya melakukan pembangunan anak
 dimulai sejak dalam kandungan, dan dengan
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak
4
Argumentasi Menghadapi Masa Depan

Eksistensi dan Ketahanan


Kemajuan Bangsa Nasional

Tabungan Nasional
Investasi Fisik
dan Sosial
Pendapatan
Investasi Nasional
National
Investasi SDM

Produktifitas
SDM berkualitas Produktifitas
Nasional dan
Inovasi dan Daya saing
Anak berkualitas Kreatifitas

Tumbuh Kembang dan


Perlindungan Anak
5
PERIODISASI PERKEMBANGAN ANAK

Masa dalam Kandungan Usia Sekolah


Masa formatif pertumbuhan fisik Belajar norma sosial-kultural, keterampilan
skolastik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Bawah Lima Tahun


Penyempurnaan otot, tulang, Masa Remaja
kemampuan bahasa, persiapan sekolah
Pertumbuhan tanda-tanda seksual
sekunder, perkembangan hubungan
Bawah Tiga Tahun heteroseksual, persiapan mengandung
Perkembangan motorik (otot dan dan melahirkan untuk perempuan
refleks), penyenpurnaan panca indra,
bahasa, keterdekatan sosial dan
emosional dengan pengasuh 6
POLA TUMBANG ANAK
 Bayi baru lahir(Newborn sd 1 bln)
 Masa bayi (1-2 th)
 Masa Balita (sd 5th)
 Masa pra sekolah
 Masa sekolah
 Masa Remaja (sd 18 th)

7
TUMBUH KEJAR
 DARI KONSEPSI DALAM KANDUNGAN

 LAHIR sd USIA 2 TAHUN(GOLDEN


PERIODE)

8
KEBUTUHAN ANAK
 BERMAIN
Merupakan kegiatan mengekspresikan diri tanpa
paksaan dengan perasaan senang. Adapun
manfaat bermain dapat mengembangkan
aspek moral, motorik, kognitif, bahasa, serta
perkembangan sosial anak.
 KELUARGA
 HOSPITASILASI

9
 KELUARGA
Keluarga atau orangtua berfungsi untuk
memastikan bahwa anaknya sehat dan
aman, memberikan sarana dan prasana
untuk mengembangkan kemampuan
sebagai bekal di kehidupan sosial, serta
sebagai media dalam menanamkan nilai
sosial dan budaya sedini mungkin.
Peran : Melindungi anak
10
 HOSPITASILASI
Hospitalisasi adalah suatu keadaan
krisis pada anak, saat anak sakit dan
dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi
karena anak mengalami perubahan dari
keadaan sehat dan rutinitas lingkungan
serta mekanisme koping yang terbatas
dalam menghadapi stresor.

11
ANAK
Adalah seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan
Pasal 1 (1) UU No. 23/2002
tentang Perlindungan Anak

HAK-HAK ANAK
Bagian dari HAM yang WAJIB DIJAMIN,
DILINDUNGI DAN DIPENUHI orang tua,
keluarga, masyarakat, pemerintah dan
negara

12
5 KLUSTER HAK ANAK
(Konvensi Hak Anak)
1. Hak Sipil dan Kebebasan
2. Lingkungan Keluarga dan
Pengasuhan Alternatif
3. Kesehatan Dasar dan
Kesejahteraan
4. Pendidikan, Pemanfaatan
Waktu Luang dan Kegiatan
Seni Budaya
5. Perlindungan Khusus

13
ANAK INDONESIA
Jumlah anak = 1/3 jumlah penduduk
 Harus berkualitas
 Agar tidak menjadi beban pembangunan

TERDAPAT 31 HAK ANAK


 Amanat UU No. 23/2002 tentang Perlindungan
Anak

14
ANAK MEMPUNYAI HAK (31)
UNTUK:
1.bermain
2.berkreasi
3.berpartisipasi
4.berhubungan dengan orang tua bila terpisahkan
5.bebas beragama
6.bebas berkumpul
7.bebas berserikat
8.hidup dengan orang tua
9.kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang

UNTUK MENDAPATKAN
10. nama
11. identitas
12. kewarganegaraan
13. pendidikan
14. informasi
15. standar kesehatan paling tinggi
16. standar hidup yang layak

15
ANAK MEMPUNYAI HAK (31)
UNTUK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN
17.pribadi
18.dari tindakan penangkapan sewenang-wenang
19.dari perampasan kebebasan
20.dari perlakuan kejam, hukuman dan perlakuan tidak manusiawi
21.dari siksaan fisik dan non fisik
22.dari penculikan, penjualan dan perdagangan atau trafiking
23.dari eksploitasi seksual dan kegunaan seksual
24.dari eksploitasi /penyalahgunaan obat-obatan
25.dari eksploitasi sebagai pekerja anak
26.dari eksploitasi sebagai kelompok minoritas/kelompok adat
terpencil
27.dari pemandangan atau keadaan yg menurut sifatnya belum
layak untuk dilihat anak
28.khusus, dalam situasi genting/darurat
29.khusus, sebagai pengungsi/orang yg terusir/tergusur
30.khusus, jika mengalami konflik hukum
31.khusus, dalam konflik bersenjata atau konflik sosial

(disarikan dari UU nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)


16
MASALAH ANAK
- Pendidikan: pra sekolah, SD-SLTA, di lingkungan keluarga, di masyarakat, di panti, di
lapas, dll
- Kesehatan dan gizi: kematian bayi dan balita, gizi kurang dan buruk, penyakit, dll
- Anak berhadapan dengan hukum: apakah di lapas terpenuhi hak-haknya (pendidikan,
kesehatan, dll)
- Kekerasan terhadap anak: KDRT, bullying (di sekolah, peer group)
- Masalah sosial anak: anak jalanan, pekerja anak, eksploitasi (seksual dan ekonomi),
dll
- Belum semua anak memiliki akta kelahiran
- Banyak informasi yang tidak layak dikonsumsi anak (cetak, elektronik – on-line game),
dll
- Anak berkebutuhan khusus (genius, terbelakang): apakah sudah terpenuhi hak-haknya
(pendidikan, kesehatan, fasum), dll
- Penanaman nilai-nilai luhur mulai pudar: national character building
- Partisipasi anak masih rendah: terbatasnya wadah anak untuk menyampaikan
pendapat (Forum Anak), pemanfaatan waktu luang, kegiatan seni budaya (sanggar), dll
- Infrastruktur : rute aman ke sekolah, taman kota, TPA di perkantoran, ruang menyusui
di perkantoran dan mal, sekolah/RS ramah anak, lapas anak, sekolah untuk ABK, dll
- Payung kebijakan anak (terutama di daerah), lembaga (di daerah) yang
menangani/mengkoordinasikan pembangunan anak, anggaran untuk anak, dll
17
Untuk mengatasi masalah anak
 harus terjadi perubahan
Paradigma Pembangunan Anak
Di masa
datang
Holistik ,
Selama Integratif,
ini Berkelanjutan
Parsial,
Segmentatif,
Sektoral
18
KAB/KOTA LAYAK ANAK (KLA)
1 APA ?

2 MENGAPA ?

3 DIMANA ?

4 KAPAN ?

5 SIAPA melakukan apa?

BAGAIMANA ?
6

19
1. APA yang dimaksud
KLA?
KLA adalah
sistem pembangunan kabupaten/kota
yang mengintegrasikan komitmen dan
sumber daya pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha yang terencana secara
menyeluruh dan berkelanjutan dalam
kebijakan, program dan kegiatan untuk
pemenuhan hak-hak anak.
20
Tujuan KLA
Untuk membangun inisiatif pemerintahan
kabupaten/kota yang mengarah pada upaya
transformasi Konvensi Hak-hak Anak
(Convention on the Rights of the Child) dari
kerangka hukum ke dalam definisi, strategi, dan
intervensi pembangunan, dalam bentuk:
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan,
dalam upaya pemenuhan hak-hak anak, pada
suatu dimensi wilayah kabupaten/kota.

21
 non diskriminasi
 kepentingan yang terbaik untuk anak
 hak untuk hidup, kelangsungan hidup
dan perkembangan
 penghargaan terhadap pendapat
anak

22
PENGARUSUTAMAAN HAK ANAK
(= PUHA), pengintegrasian hak-hak anak ke dalam
setiap proses penyusunan :
kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan
setiap tahapan pembangunan : perencanaan dan
penganggaran; pelaksanaan; pemantauan; dan
evaluasi
di setiap tingkatan wilayah:
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
23
RUANG LINGKUP KLA
meliputi seluruh bidang pembangunan
 Tumbuh Kembang Anak
 Perlindungan Anak

Diimplementasikan di kabupaten/kota

PEMENUHAN HAK-HAK ANAK


24
LANDASAN HUKUM
Internasional
 World Fit For Children
 Konvensi Hak-hak Anak
 Millennium Development Goals (MDGs)
 dll

Nasional
 Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28b dan 28c
 UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak
 UU 17/2007 ttg RPJPN 2005-2025
 Inpres 01/2010 ttg Program Prioritas Pembangunan Nasional
 Peraturan Presiden 5/2010 ttg RPJMN 2010-2014
 Program Nasional Bagi Anak Indonesia ( PNBAI) 2015
 Peraturan Menneg PP 2 /2009 ttg Kebijakan KLA
 dll
25
2. MENGAPA
dikembangkan KLA?
 Anak 1/3 dari total penduduk.
 Anak merupakan investasi SDM:
 harus tumbuh dan berkembang secara
optimal dan terlindungi.
 Pembangunan selama ini masih parsial dan
segmentatif, belum peduli/ramah anak:
 ke depan: harus holistik, integratif dan
berkelanjutan.
 dll
26
3. BAGAIMANA KLA
dapat diwujudkan?
Dimulai dari tingkatan paling bawah, atau dapat
juga melalui fasilitasi dan dorongan dari pusat
• Dari individu
• Dari keluarga
• Dari RT/RW
• Dari desa/kelurahan
• Dari kecamatan
• Inisiatif kab/kota ybs
 terealisasi di kab/kota

 Pemerintah nasional/pusat melakukan “sample” di beberapa prov atau di


seluruh prov
 Prov melakukan “sample” di beberapa kab/kota atau di seluruh kab/kota
 Inisiatif kab/kota ybs
 terealisasi di kab/kota 27
4. KAPAN KLA
dikembangkan?
 2006: rancangan kebijakan KLA diinisiasi oleh KPP
 2006: model KLA di 5 kab/kota
 2007: perluasan model KLA di 10 kab/kota
 dst...
 2009: Kebijakan KLA (Peraturan Meneg PP No. 2/2009)
 2010: KLA di 20 kab/kota (target)
- Pedoman Pengembangan KLA Tingkat Provinsi (Peraturan Meneg
PP&PA No. 13/2010) – UKP4
- Petunjuk Teknis KLA di Desa/Kelurahan (Peraturan Meneg PP&PA
No. 14/2010) – UKP4

 2014: KLA di 100 kab/kota (target)


28
5. SIAPA yang berperan
mewujudkan KLA?
• Lembaga Legislatif: nasional dan daerah
• Lembaga Yudikatif: nasional dan daerah
• Pemerintah
- pusat/nasional
- provinsi
- kabupaten/kota  batas terendah desentralisasi
- kecamatan
- desa/kelurahan
• Dunia usaha
• Akademisi
• Masyarakat
- individu: anak dan orang dewasa
- keluarga
29
6. BAGAIMANA
mengembangkan KLA?
• Top-down
Nasional/pusat provinsikab/kota

• Bottom-up
Gerakan masyarakat  Individu&keluarga
RT/RW  desa/kelurahan  kecamatan
kab/kota

• Kombinasi bottom-up dan top-down

30
Langkah Pengembangan Pelaporan

Tahap 7 KLA Pemantauan & Evaluasi

Tahap 6

Tahap 5 Mobilisasi Sumber Daya

Tahap 4
Penyusunan Rencana Aksi Daerah

Tahap 3
Pengumpulan Data Basis

Tahap 2
Pembentukan Gugus Tugas

Tahap 1
Komitmen
31
TAHAPAN PENGEMBANGAN
“KLA”

K Kab/
Anak L
R
T/
R
Desa
/Kelh
Kec
Kota
Prov IND DUNIA
W
G

32
Dunia Layak Anak (World Fit for
Children)

Indonesia Layak Anak (IDOLA)

Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)

TUMBUH KEMBANG ANAK PERLINDUNGAN ANAK

Pendidikan Kesehatan Partisipasi Lingkungan ABH MSA ABK KTA PHS

5 KLUSTER HAK ANAK

oleh Masyarakat oleh Dunia Usaha

oleh Lembaga Legislatif oleh Lembaga Yudikatif

oleh Pemerintah:

K/L, SKPD Prov, SKPD Kab/Kota


ABH:anak berhadapan hukum
MSA: masalah sosial anak
KELUARGA ABK: anak berkebutuhan khusus
KTA: kekerasan terhadap anak
PHS: pemenuhan hak sipil

ANAK 33
PERKEMBANGAN “KLA”
Dunia Layak Anak
(World Fit for Children)

Indonesia Layak Anak (IDOLA)

Kabupaten/Kota Layak
Anak (KLA)

2010: 2011: 2012: 2013: 2014:


10 Prov 15 Prov 20 Prov 33 Prov 33 Prov
20 Kab/Kota 35 Kab/Kota 60 Kab/Kota 90 Kab/Kota 100 Kab/Kota

Catatan:
Model KLA dimulai sejak tahun 2006 di 5 kabupaten/kota dan tahun 2007 di 10 kabupaten/kota

34
Menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
I. ASPEK MANAJEMEN

1. PERENCANAAN : output dalam bentuk RAD;


terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan daerah
(RPJMD dan/atau RKPD); dalam prosesnya
melibatkan partisipasi anak (misal: melalui
musrenbang)  koordinator:Bappeda
2. PENGANGGARAN: pastikan semua rencana dalam
RAD memperoleh alokasi anggaran  peran
legislatif: koordinator:Bappeda
3. PELAKSANAAN: RAD tidak hanya dilaksanakan oleh
SKPD, tetapi juga dunia usaha dan masyarakat

35
Menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
4. PEMANTAUAN: pelaksanaan RAD dipantau secara berkala
5. EVALUASI: pelaksanaan RAD dievaluasi setiap akhir tahun;
oleh pihak independen
6. PELAPORAN: hasil pelaksanaan RAD dilaporkan ke
pimpinan (dari GT Walikota/Bupati  Gubernur 
Menteri PP dan PA dan Mendagri) koordinator: Badan/
Kantor/Unit PP dan PA

36
Menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
II. ASPEK TAHAPAN PENGEMBANGAN

1. Diawali dan dilandasi oleh KOMITMEN pimpinan


daerah (Gubernur, Bupati, Walikota, Lembaga
Legislatif, Dunia Usaha, Masyarakat  SEMUA)
2. Bentuk GUGUS TUGAS: bisa memanfaatkan
Tim/Pokja yang sudah ada; tahap awal: libatkan
seluruh SKPD terkait (untuk pembagian tugas 
siapa mengerjakan apa); tahap berikutnya: libatkan
Forum Anak (perwakilan anak), lembaga
masyarakat, toga, toma, dunia usaha, dll;
penetapan dengan SK Gubernur/Bupati/Walikota?

37
Menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
3. Kumpulkan, olah dan analisis semua DATA ANAK;
sehingga diketahui secara jelas besaran masalah
anak, di mana saja lokasinya, dll
4. Buat RENCANA AKSI DAERAH (RAD) yang ditujukan
untuk mengatasi masalah anak  tujuan akhir RAD:
pemenuhan hak-hak anak; pembagian peran jelas;
dalam proses penyusunan libatkan seluruh pemangku
kepentingan, termasuk libatkan anak; penganggaran
jelas, dll (Catatan: Upayakan agar RAD terintegrasi
dengan dokumen perencanaan daerah: RPJMD atau
Renstrada/RKPD; sehingga terjamin pembiayaannya)

38
Menuju…
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
III. ASPEK SUBSTANSI  31 hak anak
1. HAK SIPIL DAN KEBEBASAN
2. LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN
ALTERNATIF
3. KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN
4. PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG DAN
KEGIATAN SENI BUDAYA
5. PERLINDUNGAN KHUSUS

39
NEGARA DAN PEMERINTAH
 Berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak
asasi setiap anak, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,
jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan
kelahiran anak, kondisi fisik dan/atau mental (Pasal 21 UU 23/2002).
 Berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan sarana
dan prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak (Pasal 22
UU 23/2002).
 Menjamin perlindungan, pemeliharaan dan kesejahteraan anak dengan
memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali atau orang lain yang
secara hukum bertanggung jawab terhadap anak (Pasal 23 UU
23/2002).
 Wajib mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak (Pasal 23 UU
23/2002).
 Menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan
pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak (Pasal 24
UU 23/2002).

40
Inti dari KLA
KABUPATEN/KOTA dimana anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal serta terlindungi
dari kekerasan dan diskriminasi

41
Anak adalah bagian dari masa kini dan pemilik
masa depan … Lindungi mereka dan penuhi hak-
haknya…

www.kotalayakanak.org

42

Anda mungkin juga menyukai