Pandeglang 2013
BAB I
PENDAHULUAN
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulasi pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14).
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan
usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak, Usia dini
merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia
dini disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta
stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak usia dini diantaranya
oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough mengemukakan sebagai berikut:
5. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
Program pendidikan bagi anak-anak yang masih berusia dini (PAUD) merupakan upaya
untuk melakukan pembinaan yang ditunjukkan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun. Program pendidikan anak pada usia dini lazimnya dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini
dapat diselenggarakan melalui berbagai jalur baik jalur formal, nonformal, maupun informal.
Sebagaimana dipahami bahwa pendidikan anak pada usia dini merupakan jenjang
pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar sekaligus merupakan salah satu bentuk
dan perkembangan fisik yakni koordinasi motorik dan kecerdasan yang meliputi; daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, kondisi sosio emosional (sikap dan perilaku
serta agama) serta bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Perkembangan yang dimaksud adalah
perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pemantangan fungsi psikis dan fisik pada diri
anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu
menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju
keterampilan seyogyanya dimiliki oleh anak sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.
Perkembangan yang lazim dialami oleh seorang anak berkaitan dengan perubahan,
persekolahan, pengalaman dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kehidupan
hidupnya. Pada usia 0 sampai 6 tahun anak-anak sebenarnya menghadapi sejumlah proses
perkembangan dan tahapan aktivitas yang meliputi; (a). aktivitas belajar berjalan; (b). belajar
memakan makanan padat; (c). belajar berbicara (d). belajar buang air kecil dan air besar; (e)
belajar mengenal perbedaan jenis kelamin; (f). mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis dan
(g). belajar untuk membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan
alam serta (h). belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara serta
orang lain.
Merespon tahapan perkembangan anak seperti ini oleh karenanya pendidikan anak usia
dini merupakan kebutuhan dasar yang diharapkan dapat memfasilitasi dan mendukung
perkembangan anak-anak baik secara fisik, psikis maupun perkembangan sosial secara
optimal. Diakui bahwa kendala dan hambatan yang dialami baik anak maupun orangtua dalam
menghadapi fase perkembangan selama ini relative cukup kompleks dan tidak mudah untuk
mengatasinya.Tetapi dengan keyakinan bahwa setiap anak pasti memiliki sisi positif dan
mereka bisa berubah kearah yang jauh lebih baik maka segala upaya untuk mengembangkan
sikap dan perilakunya harus ditangani secara serius. Dalam kenyataan tidak jarang ditemukan
bagaimana sulitnya anak ketika harus memasuki lingkungan baru yakni lembaga pendidikan
(PAUD) ia kemudian harus beradaptasi dengan institusi ini. Sikap dan perilaku resisten
kerapkali ditemui seperti; seorang anak ketika memasuki ruang belajar dengan menangis dan
meronta terus ingin didampingi oleh orang tuanya. Sementara itu anak yang lain tidak bisa
berkomunikasi atau bermain dengan teman sebayanya, pendiam, tidak bisa membaca,
berhitung dan berbagai jenis kasus lainnya. Namun demikian setelah beberapa bulan mengikuti
pendidikan anak-anak ini mulai terbiasa dalam kegiatan dan permainan yang diberikan oleh
pengajar atau pendamping sehingga tidak jarang anak-anak semakin enjoy beraktivitas dan
Memperhatikan kenyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa melalui PAUD anak belajar
bersosialisasi, menghadapi masalah, belajar mandiri, percaya diri, berinteraksi dengan sesama
teman dan sebagainya sebagai modal utama bagi anak untuk memasuki dunia yang lebih
kompleks dan luas.oleh sebab itu dalam upaya pembentukan karakter dan kepribadian anak
Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain Permata Hati akan didirikan untuk
memberikan pelayanan pendidikan Anak usia dini pada masyarakat disekitarnya. Tujuan
didirikannya Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain pada dasarnya untuk memenuhi
Letak geografis Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain Permata Hati terletak
di kadupinang kecamatan kaduhejo jalan Raya Labuan Km 8, Letak geografis ini sangat
daerah sekitar Kadupinang, hal ini didasari oleh beberapa alasan sebagai hasil kajian :
1) Pelayanan Pendidikan pada Anak Usia Dini sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat di
3) Lembaga PUAD belum ada yang didirikan di sekitar desa Kadupinang Pandeglang.
Kaduhejo sangat dibutuhkan sebagai partipasi masyarakat terhadap peningkatan kualitas hidup
anak Indonesia.
Kelompok Bermain (kelompok A) Permata Hati untuk anak-anaknya adalah Baca Tulis Qur’an
(BTQ), dengan mengenalkan baca tulis qur’an pada anak usia dini diharapkan anak mampu
mengenal alqur’an atau iqro sejak dini. Selain itu juga melalui Komite POMG kami memberikan
pelatihan dan arahan tentang pola asuh yang baik bagi orangtua dengan mendatangkan
narasumber dari luar. Dengan begitu orangtua diharapkan lebih memahami bagaimana
holistik dan berbasis pembelajaran kontektual. Holistik yang dimaksud dalam program layanan
ini adalah pembelajaran yang dapat menstimulasi seluruh aspek dalam diri anak, baik tumbuh
kembang fisik motorik; sosial emosional;dan kognitif sesuai dengan kebutuhan anak.
dilakukan adalah dengan memanfaatan sumber daya alam atau lingkungan sebagai sumber
Misi :
1. Membentuk dan meningkatkan sikap dan perilaku anak didik dalam kehidupan sehari-hari
meliputi agama, moral, emosi dan disiplin;
2. Mengembangkan Sikap moral dan emosional yang sehat dan ceria;
3. Mewujudkan anak yang ramah lingkungan;
4. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat secara aktif dalam mengembangkan
layanan PAUD ; dan
5. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pelayanan PAUD Permata Hati yang mudah merata
dan berkualitas.
Dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa ”Setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan Anak dinyatakan
bahwa ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya”.
Dalam UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14
dinyatakan bahwa ”Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa :
(1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar,
(2) Pendidkan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, non formal,
dan/atau informal,
(3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat,
(4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat,
(5) Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang
(6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2),
ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.”
memegang pertanana yang strategis dalam meningkatkan kualitas generasi bangsa Indonesia
melahirkan SDM handal (2025), mengantarkan SDM yang mampu bersaing secara global
(2035), serta melahirkan SDM (insan) yang cerdas komprehensif (2045). Tentu dampak 2045,
merupakan dampak paling diharapkan karena dapat merupakan hadiah 100 tahun Indonesia
merdeka. Dengan demikian layanan Pendidikan Asnak Usia Dini di Desa Kadupinang
Kecamatan Kaduhejo strategis dan beralasan untuk diselenggarakan selaras dengan Program
anak-anak .
proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia yang
“baik” berbeda antar masyarakat, bangsa atau negara, karena perbedaan pandangan filsafah
yang menjadi keyakinannya. Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa
PAUD harus didasari oleh filosofi dan religi karena pendidikan anak usia dini
merupakan masa yang paling tepat sebagai peletak dasar nilai-nilai filosofis dan religius
tersebut. Oleh karena itu sebagai masyarakat muslim layanan pendidikan Anak Usia Dini di
Permata Hati merupakan hal yang penting sesuai dengan pandangan agama islam yaitu “
pendidikan itu harus diberikan sejak buaian” oleh karena itu di lembaga pendidikan permata hati
islam. niali-nilai tersebut diberikan dengan alamiah dan humanis melalui kegiatan rutin dan
Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun
dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa displin ilmu, diantaranya:
psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi, humaniora, kesehatan, dan gizi
serta neuro sains atau ilmu tentang perkembangan otak manusia (Yulianai Nurani Sujiono,
2012: 10).
Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini merupkan
masa peletak dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa yang
diterima anak pada masa usia dini, apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi dari
selanjutnya.
perkembangan struktur otak. Dari segi empiris banyak sekali penelitian yang menyimpulkan
bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting, karena pada waktu manusia dilahirkan,
menurut Clark (dalam Yuliani Nurani Sujono, 2009) kelengkapan organisasi otaknya mencapai
100 – 200 milyard sel otak yang siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk mencapai
tingkat perkembangan optimal, tetapi hasil penelitian menyatakan bahwa hanya 5% potensi
otak yang terpakai karena kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi
otak.
1. Nama Lembaga
PAUD Permatan Hati dengan layanan Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain
merupakan salah satu lembaga akan didirikan dibawah yayasan pendidikan Nailul Ilmu yang
dulu diprakarsai oleh (alm) Ir. H. Entong Saukani Mandala. Makna Kata Permata Hati
merupakan simbol bagi kami untuk mendidik mengasuh dan menjaga anak-anak sebagai
Permata Hati semua orangtua. Harapan kami dengan nama tersebut kami dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan masyarakat dalam mendidik dan mengasuh anak-anak di Permata
Hati.
2. Logo Lembaga
Paud Permata Hati merupakan PAUD yang didirikan sebagai bentuk kepedulian
terhadap pendidikan anak usia dini di wilayah Pandeglang pada Umumnya dan Kadupinang
pada khususnya.
Sebagai logo dasar menggambarkan anak usia dini adalah bunga yang indah yang akan
tumbuh berkembang dan mekar sebagai generasi yang sehat ceria sehingga perlu
disayang,dirawat,distimulasi dan dijaga dengan baik.
sebagai bentuk kerjasama dan komunikasi yang dinamis dan sinergi antara lembaga
dengan masyarakat untuk membantu tumbuh kembang anak usia dini.
Melambangkan kesejahteraan dan kesehatan sebagai tujuan pendidikan bagi anak usia dini,
diharapkan kelak tumbuh menjadi insan yang sehat sejahtera.jumlah padi yang 12 menunjukan
pembinaan dilakukan secara terus menurus sesuai dengan prgram sekolah selama 12 bulan
atau 1 tahun pelajaran, dan jumlah 8 dalam kapas menunjukan ada 8 dusun yang ada di
wilayah kadupinang, sehingga diharapkan semua dusun akan berpartisipasi dalam mendidikan
dan peduli terhadap pendidikan anak usia dini.
4. Gambar Anak
Menunjukan gambaran anak-anak yang sehat, dinamis, ceria yang diharapkan akan tumbuh
dengan bimbingan penuh kasih sayang diPAUD Permata Hati.
adalah tujuan akhir yang diharapkan dari pendidikan di PAUD Permata Hati
3. Lokasi
Kondisi bangunan di PAUD Permata Hati sangat memadai, terdapat ruang kelas Taman
Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain dengan memiliki 4 sentra pengembangan , lapangan dan
halaman bermain yang luas.
Desa : Mandalasari
Kabupaten : Pandeglang
BAB II
KURIKULUM
berdasarkan sejumlah pendekatan yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak
usia dini. Berkaiatan dengan istilah kurikulum anak usia dini sering disebut dengan program
Secara umum umum menurut pakar PAUD ibu Yuliani Nurani S kurikulum pendidikan
anak usia dini sebagai seperangkat kegiatan belajar sambil usia dini sebagai seperangkat
kegiatan belajar sambil bermain yang sengaja direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka
menyiapkan dan meletakan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak usia dini lebih lanjut.
Dalam program kegiatan belajar adalah berdasarkan teori perkembangan anak (child
developmental, theories), pendekatan kelas berpusat pada anak (child centered approach),
Pakar psikologi perkembangan memandang bahwa anak terlahir dengan dorongan dari
dalam dirinya untuk menguasai berbagai kompetensi. Sebagai contoh seorang anak pada usia
berjalan akan terlihat adanya usaha keras untuk menarik dirinya berdiri menggunakan kursi,
pada mulanya memang la tidak akan segera naik bahkan terkadang terjatuh sehingga tampak
diwajahnya menunjukkan kekesalan. Perjuangan untuk dapat berjalan terjadi secara kontinyu.
Seolah takut terjatuh lagi, anak membangun kekuatan untuk bangun dan berdiri. Ini adalah bukti
bahwa ada dorongan dari dalam (motivasi instrinsik) yang mengharuskan anak berdiri tegak
Pada dasarnya terdapat 2 pendekatan utama yang digunakan untuk pendidikan anak
usia dini, yaitu : pendekatan perilaku dan pendekatan perkembangan. Pendektan perilaku
beranggapan bahwa konsep-konsep tidaklah berasal dari dalam diri anak dan tidak
berkembang secara spontan. Atau dengan perkataan lain konsep-konsep tersebut harus
ditanamkan pada anak dan diserap oleh anak, sehingga pendekatan seperti ini melahirkan
memberikan kerangka untuk memahami dan menghargai pertumbuhan alami anak usia dini.
Terdapat beberapa anggapan dari pendekatan ini, yaitu: (1) anak usia dini adalah pebelajar
aktif yang secara terus menerus mendapat informasi mengenai dunia lewat permainannya, (2)
diperklirakan, (3) anak bergantung pada orang lain dalam hal pertumbuhan emosi dan kognitif
melalui interaksi sosial, (4) anak adalah individu yang unik yang tumbuh dan berkembang
Pendekatan kelas yang berpusat pada anak (child centered approach) adalah suatu
kegiatan belajar dimana terjadi interaksi dinamis antara guru dan anak atau antara anak dengan
anak lainnya. Secara khusus bertujuan (1) agar anak mampu mewujudkan dan mengakibatkan
perubahan, (2) agar anak menjadi pemikir-pemikir yang kritis, (3) anak mampu membuat
pilihan- pilihan dalam hidupnya, (4) agar anak mampu menemukan dan menyelesaikan
permasalahan secara konstruktif dan inovatif, (5) agar anak menjadi kreatif, imajinatif dan kaya
akan gagasan, (6) agar anak memiliki perhatian terhadap masyarakat, negara dan
lingkungannya.
Filosofi dari pembelajaran berpusat pada anak adalah program tahap demi tahap, yang
didasari pada adanya suatu keyakinan bahwa anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka
dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar. Lingkungan yang dirancang secara cermat
dengan menggunakan konsep tahap demi tahap mendorong anak-anak untuk bereksplorasi,
Landasan program pembelajaran berpusat pada anak didasari pada 3 prinsip utama
program tahap demi tahap bagi anak usia dini, yaitu: konstruktifisme, pelaksanaan yang sesuai
Secara spesifik pembelajaran yang berpusat pada anak bertujuan untuk : (1)
sekolah, (3) meningkatkan fepedulian dan kerja sama antara pihak sekolah, keluarga dan
masyarakat, (4) menekankan pada asas keterbukaan bagi hal-bal yang menunjang pendidikan
anak (5) berusaha melengkapi segala kebutuhan yang menunjang perkembangan anak secara
optimal.
Model berpusat pada anak sangat berbeda dengan model berpusat pada guru. Pada
model yang berpusat pada anak pendekatan yang digLinakan adalah pendekatan berdasarkan
perkembangan dan kegiatan bermain, sedangkan pada model yang berpusat pada guru
pendekatannya berdasarkan perilaku yang diatur dan pembelajaran yang diatur oleh guru.
Mode] berpusat pada anak memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) berorientasi pada
perkembeingan anak, (2) berorientasi pada bermain, (3) berdasarkan proses, dan (4) bersifat
terbuka / bebas
3. Pendekatan Kontruktivisme
memahami dunia disekeliling mereka, anak membangun pemahaman mereka sendiri terhadap
dunia sekitar dan pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya, orang
Selanjutnya dalam pemikiran yang lebih dalam Piaget menyatakan bahwa pengetahuan
tidak hanya interaksi langsung indera dengan kenyataan, tetapi juga harus ada pemikiran
tentang perubahan yang terjadi yang berhubungan dengan kenyataan, perubahan inilah yang
akan membangun pengetahuan nantinya. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya
kita. Pengetahuan yang berasal dari budaya kita biasanya didapatkan secara turun-menurun
melalui orang-orang yang berada di sekitar kita. Pengetahuan dibangun oleh anak berdasarkan
dari orang lain, melainkan merupakan sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak.
suatu proses yang tidak dapat dipaksa dari luar karena anak adalah pembelajar aktif dan
development (ZPD) sebagai kapasitas potensial belajar anak yang dapat berwujud melalui
bantuan orang dewasa atau orang yang lebih terampil. Terdapat 4 (empat) tahapan ZPD adalah
pertama, tindakan anak masih dipengaruhi oleh orang lain, kedua tindakan anak didasarkan
atas inisiatif sendiri, ketiga tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi serta
keempat tindakan spontan yang diulang-ulang sehingga anak siap berpikir abstrak.
pada satuan pendidikan anak usia dini. STPP menggambarkan criteria (ukuran) normatif (rata-
rata secara umum) pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai oleh anak pada
rentang usia tertentu. Proses pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi
kesehatan dan gizi dapat menggunakan ukuran baku dalam Kartu Menuju Sehat (KMS).
Adapun proses perkembangan anak usia dini pada berbagai dimensi perkembangan dapat
ditemu kenali melalui karakteristik tingkat pencapaian perkembangan pada rentang usia tertentu
yang mengikuti pola-pola umum dalam perkembangan. Pola karakteristik umum perkembangan
ini menjadi ukuran normative yang bersifat generic (umum) yang harus diadaptasi dengan
melihat perkembangan aktual pada masing-masing anak. STPP sebagai acuan normatif telah
disusun dalam bentuk pengelompokan usia anak pada berbagai aspek perkembangan sebagai
berikut :
A. Motorik kasar
1. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan.
2. Melakukan koordinasi gerakan kaki tangan kepala dalam menirukan tarian atau senam.
B. Motorik halus
C. Kesehatan Fisik
III. Kognitif
A. Pengetahuan umum dan sains
1. Mengenal benda berdasarkan fungsi (pisau untuk memotong, pensil untuk menulis).
2. Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbollik (kursi sebagai mobil).
4. Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, gelap, terang,
temaram, dsb).
1. Mengenal simbol-simbol.
2. Mengenal suara-suara hewan/ benda yang ada disekitarya.
3. Membuat coretan yang bermakna.
4. Meniru huruf
serta tema pembelajaran yang bermakna bagi anak usia dini dan sesuai dengan tema atau
konteks pembelajaran tertentu. STTP juga dapat dijadikan sebagai dasar atau acuan untuk
menilai atau mengassesmen perkembangan anak pada berbagai aspek perkembangan dan
Secara umum kurikukum yang akan gunakan dalam layanan pendidikan diPAUD
Permata Hati adalah Permen 58 dan menu generik yang disesuaikan dengan ketersedia
Pendidikan Anak Usia Dini Permata Hati memiliki kurikukum yang khusus yaitu
pengembangan kemampuan Iqro pada anak usia dini yang disesuaikan dengan usianya
masing-masing, serta ada juga hapalan surat dan doa sederhana yang sehari-hari diperlukan
oleh anak.
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut
Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu
learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini melalui
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
hingga usia 6 tahun. Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience
dan psikologi maka fenomena pentingnya PAUD merupakan keniscayaan. PAUD menjadi
sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk
pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut the
terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, dan/atau informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman
Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur
pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau
bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan
sebuah kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi anak usia dini yang berlaku secara
nasional. Kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi adalah rambu-rambu yang
dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum dan silabus (rencana pembelajaran) pada tingkat
satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dalam pelayan
pendidikan anak usia dini PAUD Permata Hati memberikan pendidikan dengan sistem sentra
sederhana yang disesuaikan dengan ketersedia bahan dan alat serta kebutuhan anak.
C. PROGRAM KEGIATAN
SEMESTER 1 SEMESTER 11
NO
KEGIATAN BULAN KE BULAN KE KETERANGAN
URUT
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 PROGRAM KEGIATAN
BELAJAR (TKB )
Menyusun Rencana
Kegiatan Tahunan dan
√
Program PBM
Tahunan
Merencanakan
Kebutuhan Alat Bantu
√ √
Pendidikan/Alat
Permainan
Melaksanakan
Kegiatan Proses
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Belajar
Mengajar/evaluasi
Mengatur Pelaksanaan
Pengisian Rangkuman
√ √
Penilaian
Perkembangan Anak.
Merencanakan
kebutuhan buku
pedoman, √ √
perpustakaan untuk
Guru dan anak didik
Merencanakan
Program
√ √
pengembangan
kehidupan beragama.
2 UMUM
Mengatur libur
√ √
semester.
Pengarsipan Data √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Inventaris alat
√
pelajaran,alat peraga,
Menyusun absensi,
√ √
piket guru
1.11. Mengontrol
penerimaan sumber
keuangan, mengelola
keuangan,melaporkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
keuangan dan
mengelola kesejah
teraan guru.
KEMURIDAN
Mengatur
penerimaan murid √
baru.
4 HUBUNGAN
MASYARAKAT
Pertemuan dengan
orang tua murid/wali √
murid
Hubungan sekolah
dengan masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sekitar.
Memelihara dan
mengembangkan
hubungan PAUD
dengan Instansi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terkait, pemerintah,
dan yang diperlukan
lainnya.
Program kegiatan tahunan yang dilakukan disesuikan dengan situasi dan kondisi
sekolah dan kesedia pihak-pihak diluar sekolah. Dalam program ini PUAD permata Hati
menjalin kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Kaduhejo, Kantor Desa Keduhejo dan
Masyarakat setempat.
Program Kegiatan bulanan taman kanak-kanak dan Kelompok Bermain permata hati
belajar. Kegiatan ini bermanfaat bagi perkembangan nalar anak, memenuhi rasa ingin tahu dan
Kunjungan Kecil
Kunjungan Besar
Kunjungan besar dilakukan ke tempat yang cukup jauh dan membutuhkan waktu khusus serta
transportasi untuk para siswa, contohnya kunjungan ke Kids Sport, Taman Mini, Bandara,
dari profesi tertentu untuk memberikan penjelasan dan peragaan secara langsung dihadapan
siswa tentang suatu materi pelajaran yang sedang dibahas berkaitan dengan profesi tersebut.
Contohnya adalah pengenalan profesi Dokter, Pilot/Penerbang, Polisi, Kepala Desa, Pedagang,
dll.
Adalah kegiatan peringatan Hari-hari Besar, yang dilakukan dengan berbagai macam
kegiatan seperti perlombaan, panggung seni, parade karya dan lain-lain. Mislanya Peringatan
Adalah kegiatan sosial yang bertujuan menumbuhkan kepedulian sosial pada siswa, yaitu
dengan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar sekolah yang membutuhkan bantuan,
seperti sumbangan sembako untuk fakir miskin, korban bencana alam, atau sumbangan alat
pembelajaran, sebagai nara sumber, guru pendamping atau guru bantu dll. Misalnya orang tua
membantu membimbing siswa dalam praktik memasak sederhana ( fun cooking ), menghadiri
acara khusus sekolah, mengisi buku penghubung, memberi saran dan usul pengembangan dan
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran hidup sehat serta mengakrabkan
anak pada profesi paramedis. Terdiri dari pemeriksaan gigi dan pemeriksaan umum.
secara konkrit dan berjiwa sosial, serta menumbuhkan kepedulian terhadap kaum dhuafa’.
Kegiatan menabung di sekolah dilakukan tiap seminggu sekali, dimaksudkan untuk melatih
anak bersikap hemat dan belajar menunda keinginan untuk mendapatkannya di waktu lain.
Yaitu kegiatan belajar dengan menggunakan media audio visual Televisi/Film yang memiliki
Dilakukan untuk menumbuhkan persaingan sehat pada anak, melatih kecepatan berpikir
dan bertindak, melatih diri menghadapi dan menghargai kawan satu tim atau lawan
pertandingan.
kelas, sehingga menumbuhkan konsep diri yang positif dan memotivasi anak untuk
mengembangkan kreativitasnya.
Dilakukan untuk melatih keberanian dan rasa percaya diri anak untuk tampil di muka umum,
Adalah kegiatan atraktif yang dilakukan sebagai akhir dari sebuah tema, dengan
berbagai kegiatan yang menarik berupa proyek, lomba, kunjungan dan kegiatan lainnya sesuai
perencanaan kelas.
3. Program Kegiatan Mingguan & Harian
Jam 07.00-0730 bermain bebas di halaman sekolah dan pengendapan emosi anak
Jam 07.30-08.00 Kegiatan fisik motorik anak
Jam 08.00-08.45 Materi pagi
Jam 08.45-09.00 cuci tangan, do’a sebelum makan, makan snack bersama
Jam 09.00-09.15 Istirahat bermain bebas di halaman sekolah
Jam 09.15-10.30 Kegiatan didalam kelas
Jam 10.30 Do’a, salam , pulang
C. WAKTU PELAKSANAAN
Program kegiatan tahunan Program kegiatan tahunan dilaksanakan pada awal tahun
ajaran sampai dengan akhir tahun ajaran yang dibagi menjadi dua semester pada setiap tahuan
sampai Juni semester genap. semua kegaitan tersebut diadministrasikan dalam program
tahunan.
Program kegiatan bulanan dilaksanakan pada setiap bulan. Program ini dilaksanakan
dengan menggunakan program bulanan, disusun secara sistematis programnya yang meliputi
kegiatan pembelajaran dan juga kegiatan-kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan kegiatan
Program kegiatan harian dan mingguan Program kegiatan harian dan mingguan
dilaksanakan pada setiap hari dan setiap minggu dalam pelaksanaan pembelajaran.semua
D. SISTEM PELAKSANAAN
Pengembangan kurikulum anak usia dini dikembangkan dengan tiga pilar diantaranya
adalah penataan lingkungan di dalam dan di luar kelas ,kegiatan bermaian dan alat permainan
edukatif dan interaksi yang ditunjukan oleh guru dan orang-orang disekitarnya.
Dalam pelayanan di PAUD Permata Hati dilakukan dengan model kelas berpusat pada
anak dan model pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kelas berpusat pada anak memiliki
2) Memberikan kesempatan pada anak untuk menggali potensi yang dimiliki ; dan
3) Memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan kemampuan dengan learning by doing
dalam pembelajaran yang berpusat pada anak materi yang disusun sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan anak sehingga materi disusun berdasarkan kebutuhan anak akan tetapi
berorientasi pada permainan sebagai sarana dan alat untuk mengembangkan potensi siswa,
sederhana dan pengembangan kognitif serta memanfaatkan alam seabagai sumber belajar.
lingkungan disekitar anak sebagai materi ajar, sumber belajar dan menjadi media belajar
konkret. PAUD Permata hati menggunakan lingkungan yang sesuai dengan pengembangan
Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Pelaksanaan
program berisi proses kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan yang dirancang
pembelajaran yang menantang kreativitas dan joyfull learning, suasana kelas diciptakan
dengan penuh kehangangatan kasih sayang, kegembiraan dan multi stimulasi sensorik.
BAB III
A. ANAK DIDIK
Anak didik yang masuk PAUD Permata Hati adalah anak-anak disekitar wilayah
Kaduping yang sebagaian besar berlatar belakang anak-anak petani yang secara ekonomi
termasuk katagori belum mampu. akan tetapi PAUD Permata Hati tetap memberikan pelayan
Kognitif
Bahasa dan
Sosial-emosional.
Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu
pada panduan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.
tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat baik secara
Walaupun setiap anak adalah unik, karena perkembangan anak berbeda satu sama lain yang
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, namun demikian, perkembangan anak tetap
orang tua dan orang dewasa untuk memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan
terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan yang
tahun; 2 – <4 tahun; dan 4 – ≤6 tahun. Pengelompokan usia 0 – <1 tahun dilakukan dalam
rentang tiga bulanan karena pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung sangat
pesat.
Pengelompokan usia 1 – <2 tahun dilakukan dalam rentang enam bulanan karena
pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung tidak sepesat usia sebelumnya. Untuk
kelompok usia selanjutnya, pengelompokan dilakukan dalam rentang waktu per tahun.
Pengelompokan Usia Anak Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:
< 3 bulan
2 – < 3 tahun
3 – < 4 tahun
4 – < 5 tahun
5 – ≤ 6 tahun
Jumlah dan Nama Anak Didik di taman kanak-kanak dan kober permata hati :
Jenis
No Nama Anak Kelompok Usia
Kelamin
B. PENDIDIK
Pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan
Pendidik PAUD bertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan formal
maupun nonformal seperti TK/RA, KB, TPA dan bentuk lain yang sederajat.
Pendidik PAUD pada jalur pendidikan formal terdiri atas guru dan guru pendamping; sedangkan
pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal terdiri atas guru, guru pendamping, dan
pengasuh.
Pendidik dengan beragam nama panggilan atau sebutan sesuai di masyarakat, Pendidik
memahami belajar melalui bermain, Pendidik memahami bahwa setiap anak memiliki tingkat
Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan mendidik anak usia dini yang dilaksanakan melalui
Kompetensi Kepribadian, yaitu penampilan yang mencerminkan pribadi yang mantap, stabil,
Kompetensi Profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi esensial yang dibelajarkan pada
Kompetensi Sosial, yaitu kemampuan berkomunikasi dan bergaul baik dengan anak, sesama
jalur pendidikan nonformal (TPA, KB, dan yang sederajat) yang belum memenuhi kualifikasi
Kualifikasi Akademik bagi guru memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi
terakreditasi; atau memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan
memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/ kursus PAUD yang terakreditasi. untuk pengasuh PAUD
Memiliki kualifikasi akademik minimum Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.
Untuk membantu anak usia dini mencapai tingkat perkembangan potensinya, layanan
PAUD harus dikelola dengan baik. Setiap satuan PAUD harus memiliki penanggungjawab yang
sekolah, pengelola, tenaga administrasi, dan petugas kebersihan yang diatur sendiri oleh
masing-masing lembaga.
KEADAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN di TAMAN KANAK-KANAK dan KOBER PERMATA HATI :
Dengan keterbatasan dana yang dimiliki serta keterbatasan sumber daya manusia yang ada
untuk tenaga ahli belum memiliki, akan tetapin pada kegiatan tertentu selalu mengundang ahli
misalnya dokter gigi, perawat dan bidang dalam kegiatan pembinaan dan pemeriksaan
kesehatan serta untuk pengembnagan religi dan kegiatan keagama bekerja sama dengan
untuk tenaga pendukung lPAUD Permata Hati telah memikliki seorang penjaga sekolah serta
d.Struktur kepengurusan
BAB IV
Sarana dan prarana dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak, dalam pendekatan
Sentra maka harus disusun dengan memperkaya lingkungan belajar dan pengelolaan disusun
secara demokratis,keterbukaan dan kehangatan.
Dalam Model Beyond Center and Circle Time dalam penempatan sarana dan prasarana
dengan tiga jenis main yaitu main sensorimotor, main peran dan main pembengunan. Penataan
lingkungan model BCCT adalah :
1) menempatkan alat bermain yang tepat memungkinkan anak untuk mandiri disiplin, bertanggung
jawab memulai dan mengakhiri main, klasifikasi;
2) penataan alat dan bahan selama main seharusnya mendukung anak untuk keputusan sendiri,
mengembangkan ide,menuangkan ide menjadi karya nyata dan mengembangkan kemampuan
sosial;dan
3) penataan alat dan bahan main memungkinkan anak main sendiri ,main berdamingan ,main
bersama, dan main berkerja sama . (Yuliani Nurani S, 2012:217)
Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung pelayanan PAUD. Standar sarana dan
prasarana meliputi jenis, kelengkapan, dan kualitas fasilitas yang digunakan dalam
menyelanggarakan proses penyelenggaraan PAUD. Standar pengelolaan merupakan kegiatan
manajemen satuan lembaga PAUD yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penyelenggaraan PAUD. Standar pembiayaan meliputi jenis dan sumber
pembiayaan diperlukan dalam penyelenggaraan dan pengembangan lembaga PAUD.
1. Prinsip
a. Aman, nyaman, terang dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak.
c. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar, termasuk barang
limbah/bekas layak pakai.
a. Kebutuhan jumlah ruangan dan luas disesuaikan dengan jenis layanan, n jumlah anak dan
kelompok usia yang dilayani, dengan luas minimal 3 m2 per peserta didik.
b. Minimal memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas anak yang terdiri dari
ruangan dalam dan ruang luar, dan kamar mandi/jamban yang dapat digunakan untuk
kebersihan diri dan BAK/BAB (toileting) dengan iar bersih yang cukup.
c. Memiliki sarana yang disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan kelompok usia yang
dilayani.
d. Memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yang dapat mengembangkan
berbagai konsep.
e. Khusus TPA, harus tersedia fasilitas untuk tidur, mandi, makan, dan istirahat siang. ( Juknis
Penyelenggaraan PAUD)
Sarana Prasarana Yang Terdapat Di TK
1. Halaman TK
Memiliki halaman yang cukup luas untuk ruang guru dan bermain peserta didik.
2. Ruang
Memiliki sekurang-kurangnya
a. Dua ruang kelas;
3. Perabot
Setiap ruangan dilengkapi dengan perabot sesuai dengan keperluan dan kebutuhan anak.
4. Buku dan alat bermain/peraga pendidikan TK dilengkapi dengan perabot sesuai dengan:
a. Buku perpustakaan untuk guru;
b. Buku perpustakaan untuk anak seperti buku-buku cerita bergambar, buku gambar seri, dan lain-
lain;
c. Alat peraga dan alat bermain dikelas seperti puzzel, balok bangunan, pohon hitung, kotak
merjan, papan geometris dan lain-lain;
d. Alat peraga pendidikan dan alat-alat bermain di luar kelas seperti bak air, bak pasir, ayunan,
papan titian, papan luncur dan sebagainya.
dapat digunakan untuk memfasilitasi stimulasi pendidikan pada anak usia dini adalah sebagai
berikut .
2 Lem 30 -
3 Puzzle angka 4 -
4 Puzzle gambar 4 -
5 Puzzleh ijaiah 1 -
10 Angklung bambu 8 -
11 Perkusi 1 -
12 Boneka hewan 6 -
2 Puteran 1 -
3 Jungkitan 1 -
4 Tanggga lengkung 2 -
5 Ayunan 1 -
6 Perosotan 2 -
7 Gorong-gorong 4 -
KONDISI KET
JENIS RUANG
NO URAIAN JUMLAH
DAN ALAT RUSAK RUSAK RUSAK TDK
BAIK ADA
SEDANG BERAT TOTAL ADA
1 Kelas 2
2 Perpustakaan
4 Guru 1
5 Kepsek 1
1 Guru 1
2 Jumlah Toilet
2 Siswa
3 Koprasi
4 Rumah Dinas
5 Aula Siswa
6 Tempat Cuci
Tangan
7 Dapur
1 Buku Cerita 10
Siswa
4 Buku
2 Jumlah Buku 50
5 Jumlah 1 Komputer 1
Perlengkapan
Belajar
2 Printer 1
3 LCD/Infocus
4 Lemari 5
5 TV / Audio
6 Meja Guru 7
7 Kursi Guru 7
8 Meja Siswa 25 5
9 Kursi SIswa 50 10 40
10 Alat Bermain 50 10 40
Didalam
11 Alat Bermain DI 7
luar
12 Kotak
Permainan
13 Papan 1
Pengumuman
Luas tanah 750 m2. merupakan luas tanah yang sangat memungkinkan sekalin untuk
dikembangkan menjadi lebih luas dan representatif, bagi pendidikan anak usia dini.
a. Ayunan 4 1.000.000,-
b. Serodotan 1 500.000,-
Kebutuhan Kelas
B
1. Primer
APE
5 set 1.300.000,-
Meja Gambar duduk
20 set 1.200.000,-
Papan Planel
2 1.000.000,-
Papan Tulis
2 1.500.000,-
Karpet
4 800.000,-
Lem
10 50.000,-
Alat Gambar
20 250.000,-
Alat Tulis
20 250.000,-
2. Sekunder
C Buku LKS
20 200,000,-
Gunting
10 50.000,-
Alat Masak-masakan
10 set 400.000,-
Kebutuhan Umum
2 150.000,-
300,000,-
Kebutuhan Penunjang
1. Alat-alat Kebersihan
3 Set
Grand Total
B. Kegiatan Rutin
1. Penyelenggaraan proses
pembelajaran
30 % Rp.2.850.000 Rp.855.000
Rp.2.850.000 Rp.285.000
3. Pemantauan deteksi tumbang
15 % Rp.2.850.000 Rp.427.500
BAB VI
PENUTUP
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pilar untuk mewujudkan generasi emas bangsa
Indonesia, oleh karena itu pendirian lembaga PAUD memiliki kontribusinyang sangat positif
terhadap pencapai tujuan pendidikan nasional, oleh karena itu melalaui yayasan ini kami
mengajukan permohonan pendirian PAUD yang diharapkan mampu mendorong dan membantu
perkembangan anak usia dini di kecamatan Kaduhejo umunya dan khususunya di Desa
Kaduping.
Demikian proposal ini kami ajukan, besar harapan kami untuk dapat di kabulkan
permohonan ijin mendirikan taman kanak-kanak dan kober “PERMATA HATI”, semoga apa
yang di lakukan dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa melalui PAUD ini dapat
Program ini tidak akan berjalan tanpa bantuan dan dan dukungan dari masyarakat,
pemerintah dan instansi terkait.oleh karenan itu besar harapan kami bapak membantu
memfasilitasi perijinannya.
Besar harapan kami bapak dapat mengabulkan harapan dan tujuan kami atas