Anda di halaman 1dari 53

CONTOH USULAN PENDIRIAN PAUD

USULAN PENDIRIAN LEMBAGA PAUD


TAMAN KANAK-KANAK DAN KELOMPOK BERMAIN PERMATA
HATI

ANAK USIA DINI

SEHAT CERDAS CERIA DAN BERAKHLAK MULIA

Pandeglang 2013
BAB I

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan

anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulasi pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14).

Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan

usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak, Usia dini

merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia

dini disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta

stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak usia dini diantaranya

oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough mengemukakan sebagai berikut:

1.    Anak bersifat unik.

2.    Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan.

3.    Anak bersifat aktif dan enerjik.


4.    Anak itu egosentris.

5.    Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.

6.    Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang.

7.    Anak umumnya kaya dengan fantasi.

8.    Anak masih mudah frustrasi.

9.    Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak.

10.  Anak memiliki daya perhatian yang pendek.

11.  Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial.

Program pendidikan bagi anak-anak yang masih berusia dini (PAUD) merupakan upaya

untuk melakukan pembinaan yang ditunjukkan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun. Program pendidikan anak pada usia dini lazimnya dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini

dapat diselenggarakan melalui berbagai jalur baik jalur formal, nonformal, maupun informal.

Sebagaimana dipahami bahwa pendidikan anak pada usia dini merupakan jenjang

pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar sekaligus merupakan salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan

dan perkembangan fisik yakni koordinasi motorik dan kecerdasan yang meliputi; daya pikir,

daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, kondisi sosio emosional (sikap dan perilaku

serta agama) serta bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap

perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Perkembangan yang dimaksud adalah

perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pemantangan fungsi psikis dan fisik pada diri
anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu

menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju

dewasa ( Fidayanti: 2011).

Dalam proses perkembangan yang meliputi perkembangan sikap, perilaku atau

keterampilan seyogyanya dimiliki oleh anak sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.

Perkembangan yang lazim dialami oleh seorang anak berkaitan dengan perubahan,

persekolahan, pengalaman dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kehidupan

hidupnya. Pada usia 0 sampai 6 tahun anak-anak sebenarnya menghadapi sejumlah proses

perkembangan dan tahapan aktivitas yang meliputi; (a). aktivitas belajar berjalan; (b). belajar

memakan makanan padat; (c). belajar berbicara (d). belajar buang air kecil dan air besar; (e)

belajar mengenal perbedaan jenis kelamin; (f). mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis dan

(g). belajar untuk membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan

alam serta (h). belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara serta

orang lain.

Merespon tahapan perkembangan anak seperti ini oleh karenanya pendidikan anak usia

dini merupakan kebutuhan dasar yang diharapkan dapat memfasilitasi dan mendukung

perkembangan anak-anak baik secara fisik, psikis maupun perkembangan sosial secara

optimal. Diakui bahwa kendala dan hambatan yang dialami baik anak maupun orangtua dalam

menghadapi fase perkembangan selama ini relative cukup kompleks dan tidak mudah untuk

mengatasinya.Tetapi dengan keyakinan bahwa setiap anak pasti memiliki sisi positif dan

mereka bisa berubah kearah yang jauh lebih baik maka segala upaya untuk mengembangkan

sikap dan perilakunya harus ditangani secara serius. Dalam kenyataan tidak jarang ditemukan

bagaimana sulitnya anak ketika harus memasuki lingkungan baru yakni lembaga pendidikan

(PAUD) ia kemudian harus beradaptasi dengan institusi ini. Sikap dan perilaku resisten

kerapkali ditemui seperti; seorang anak ketika memasuki ruang belajar dengan menangis dan
meronta terus ingin didampingi oleh orang tuanya. Sementara itu anak yang lain tidak bisa

berkomunikasi atau bermain dengan teman sebayanya, pendiam, tidak bisa membaca,

berhitung dan berbagai jenis kasus lainnya. Namun demikian setelah beberapa bulan mengikuti

pendidikan anak-anak ini mulai terbiasa dalam kegiatan dan permainan yang diberikan oleh

pengajar atau pendamping sehingga tidak jarang anak-anak semakin enjoy beraktivitas dan

bermain pada lembaga pendidikan anak usia dini.

Memperhatikan kenyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa melalui PAUD anak belajar

bersosialisasi, menghadapi masalah, belajar mandiri, percaya diri, berinteraksi dengan sesama

teman dan sebagainya sebagai modal utama bagi anak untuk memasuki dunia yang lebih

kompleks dan luas.oleh sebab itu dalam upaya pembentukan karakter dan kepribadian anak

PAUD memegang peranan yang sangat penting dan strategis.

B.   ANALISIS SITUASI

Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain Permata Hati akan didirikan untuk

memberikan pelayanan pendidikan Anak usia dini pada masyarakat disekitarnya. Tujuan

didirikannya Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain pada dasarnya untuk memenuhi

harapan masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini.

Letak geografis Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain Permata Hati terletak

di kadupinang kecamatan kaduhejo jalan Raya Labuan Km 8, Letak geografis ini sangat

strategis ditengah-tengah lingkungan masyarakat pedesaan.

Pendirian PAUD Permata Hati Layanan kelompok A dan B sangat dibutuhkan di

daerah sekitar Kadupinang, hal ini didasari oleh beberapa alasan sebagai hasil kajian :

1)    Pelayanan Pendidikan pada Anak Usia Dini sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat di

sekitar Desa Kadupinang;


2)    Anak-anak usia 3-6 tahun masih banyak yang tidak mendapatkan pelayan Pendidikan Anak

Usia Dini; dan

3)    Lembaga PUAD belum ada yang didirikan di sekitar desa Kadupinang Pandeglang.

Berdasarkan analisis ini maka layanan PAUD di Desa Kadupinang Kecamatan

Kaduhejo sangat dibutuhkan sebagai partipasi masyarakat terhadap peningkatan kualitas hidup

anak Indonesia.

C.   LAYANAN UNGGULAN

Layanan unggulan yang kami berikan di Taman Kanak-Kanak (kelompok B) dan

Kelompok Bermain (kelompok A) Permata Hati untuk anak-anaknya adalah Baca Tulis Qur’an

(BTQ), dengan mengenalkan baca tulis qur’an pada anak usia dini diharapkan anak mampu

mengenal alqur’an atau iqro sejak dini. Selain itu juga melalui Komite POMG kami memberikan

pelatihan dan arahan tentang pola asuh yang baik bagi orangtua dengan mendatangkan

narasumber dari luar. Dengan begitu orangtua diharapkan lebih memahami bagaimana

menerapkan pola asuh yang baik bagi anak-anaknya.

Layanan unggulan lainnya pengembangan seluruh potensi anak dilakukan secara

holistik dan berbasis pembelajaran kontektual. Holistik yang dimaksud dalam program layanan

ini adalah pembelajaran yang dapat menstimulasi seluruh aspek dalam diri anak, baik tumbuh

kembang fisik motorik; sosial emosional;dan kognitif sesuai dengan kebutuhan anak.

Pembelajaran kontektual yang dimaksud dalam layanan pendidikan yang akan

dilakukan adalah dengan memanfaatan sumber daya alam atau lingkungan sebagai sumber

belajar.Mengembangkan kreativitas anak,mengembngkan kecakapan hidup anak dan anak

diajak belajar sesuai dengan kondisi budayanya.

D.   VISI DAN MISI


Visi :

MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN ANAK DIDIK USIA DINI YANG CERDAS,


SEHAT, CERIA, BERAKHLAK MULIA, DAN BERIMAN KEPADA ALLAH SWT JUGA
MEMILIKI KESIAPAN BAIK FISIK MAUPUN MENTAL DALAM MEMASUKI
PENDIDIKAN YANG LEBIH LANJUT

Misi :
1.    Membentuk dan meningkatkan sikap dan perilaku anak didik dalam kehidupan sehari-hari
meliputi agama, moral, emosi dan disiplin;
2.    Mengembangkan Sikap moral dan emosional yang sehat dan ceria;
3.    Mewujudkan anak yang ramah lingkungan;
4.    Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat secara aktif dalam mengembangkan
layanan PAUD ; dan
5.    Meningkatkan perluasan dan pemerataan pelayanan PAUD Permata Hati yang mudah merata
dan berkualitas.

E.    LANDASAN PENDIRIAN

1. Landasan Yuridis Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa ”Setiap anak

berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi”.

Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan Anak dinyatakan

bahwa ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya”.

Dalam UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14

dinyatakan bahwa ”Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa :

(1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar,

(2) Pendidkan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, non formal,

dan/atau informal,

(3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat,

(4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat,

(5) Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang

diselenggarakan oleh lingkungan, dan

(6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2),

ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.”

Kemudian dalam kerangkan besar PAUD tahun 2011-2025 pendidikan PAUD

memegang pertanana yang strategis dalam meningkatkan kualitas generasi bangsa Indonesia

melahirkan SDM handal (2025), mengantarkan SDM yang mampu bersaing secara global

(2035), serta melahirkan SDM (insan) yang cerdas komprehensif (2045). Tentu dampak 2045,

merupakan dampak paling diharapkan karena dapat merupakan hadiah 100 tahun Indonesia

merdeka. Dengan demikian layanan Pendidikan Asnak Usia Dini di Desa Kadupinang

Kecamatan Kaduhejo strategis dan beralasan untuk diselenggarakan selaras dengan Program

kerja Pemerintah Kabupaten Pandeglang sebagai implementasi pelayanan pendidikan bagi

anak-anak .

2. Landasan Filosofis dan Religius Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Artinya melalui

proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia yang

“baik” berbeda antar masyarakat, bangsa atau negara, karena perbedaan pandangan filsafah

yang menjadi keyakinannya. Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa

perbedaan dalam orientasi atau tujuan pendidikan.

PAUD harus didasari oleh filosofi dan religi karena pendidikan anak usia dini

merupakan masa yang paling tepat sebagai peletak dasar nilai-nilai filosofis dan religius

tersebut. Oleh karena itu sebagai masyarakat muslim layanan pendidikan Anak Usia Dini di

Permata Hati merupakan hal yang penting sesuai dengan pandangan agama islam yaitu “

pendidikan itu harus diberikan sejak buaian” oleh karena itu di lembaga pendidikan permata hati

berkewajiban menyelenggarakan PAUD, dengan memberikan pembekalan nilai-nilai agama

islam. niali-nilai tersebut diberikan dengan alamiah dan humanis melalui kegiatan rutin dan

menyesuaikan dengan kebutuhan dan kehidupan anak.

3. Landasan Keilmuan Pendidikan Anak Usia Dini

Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun

dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa displin ilmu, diantaranya:

psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi, humaniora, kesehatan, dan gizi

serta neuro sains atau ilmu tentang perkembangan otak manusia (Yulianai Nurani Sujiono,

2012: 10).

Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini merupkan

masa peletak dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa yang

diterima anak pada masa usia dini, apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi dari

lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan


perkembangan anak pada masa itu dan berpengaruh besar pertumbuhan serta perkembangan

selanjutnya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan

perkembangan struktur otak. Dari segi empiris banyak sekali penelitian yang menyimpulkan

bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting, karena pada waktu manusia dilahirkan,

menurut Clark (dalam Yuliani Nurani Sujono, 2009) kelengkapan organisasi otaknya mencapai

100 – 200 milyard sel otak yang siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk mencapai

tingkat perkembangan optimal, tetapi hasil penelitian menyatakan bahwa hanya 5% potensi

otak yang terpakai karena kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi

otak.

F.    JATI DIRI LEMBAGA

1. Nama Lembaga

PAUD Permatan Hati dengan layanan Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain

merupakan salah satu lembaga akan didirikan dibawah yayasan pendidikan Nailul Ilmu yang

dulu diprakarsai oleh (alm) Ir. H. Entong Saukani Mandala. Makna Kata Permata Hati

merupakan simbol bagi kami untuk mendidik mengasuh dan menjaga anak-anak sebagai

Permata Hati semua orangtua. Harapan kami dengan nama tersebut kami dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan masyarakat dalam mendidik dan mengasuh anak-anak di Permata

Hati.

2. Logo Lembaga
Paud Permata Hati merupakan PAUD yang didirikan sebagai bentuk kepedulian
terhadap pendidikan anak usia dini di wilayah Pandeglang pada Umumnya dan Kadupinang
pada khususnya.

1.    Loga Bunga berwarna biru berkelopak lima

Sebagai logo dasar menggambarkan anak usia dini adalah bunga yang indah yang akan
tumbuh berkembang dan mekar sebagai generasi yang sehat ceria sehingga perlu
disayang,dirawat,distimulasi dan dijaga dengan baik.

2. Lingkaran dasar berwarna merah

sebagai bentuk kerjasama dan komunikasi yang dinamis dan sinergi antara lembaga
dengan masyarakat untuk membantu tumbuh kembang anak usia dini.

3.    Padi dan Kapas

Melambangkan kesejahteraan dan kesehatan sebagai tujuan pendidikan bagi anak usia dini,
diharapkan kelak tumbuh menjadi insan yang sehat sejahtera.jumlah padi yang 12 menunjukan
pembinaan dilakukan secara terus menurus sesuai dengan prgram sekolah selama 12 bulan
atau 1 tahun pelajaran, dan jumlah 8 dalam kapas menunjukan ada 8 dusun yang ada di
wilayah kadupinang, sehingga diharapkan semua dusun akan berpartisipasi dalam mendidikan
dan peduli terhadap pendidikan anak usia dini.

4. Gambar Anak

Menunjukan gambaran anak-anak yang sehat, dinamis, ceria yang diharapkan akan tumbuh
dengan bimbingan penuh kasih sayang diPAUD Permata Hati.

4.      Bintang Berwarna Merah

Melambangkan tujuan pembelajaran di PAUD adalah untuk mewujudkan harapan membentuk


anak yang Sehat, ceria, cerdas, berakhlak mulia yang bersinar untuk keluarga , masyarakat dan
bangsanya kelak

5.      Kata Sehat Cerdas,Ceria Berakhlak Mulia

adalah tujuan akhir yang diharapkan dari pendidikan di PAUD Permata Hati

3. Lokasi

Kondisi bangunan di PAUD Permata Hati sangat memadai, terdapat ruang kelas Taman
Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain dengan memiliki 4 sentra pengembangan , lapangan dan
halaman bermain yang luas.

Nama Sekolah : TK dan KOBER PERMATA HATI

Alamat Jalan/Desa : Raya Labuan Km 8 Kadupinang 03/01

Desa : Mandalasari

Kecamatan : Kadu Hejo

Kabupaten : Pandeglang

No. Telp/Hp : 081910956923


Beberapa ruang kelas yang dimiliki PAUD Permata Hati
Salah satu Sentra yang dimiliki PAUD Permata hati

BAB II

KURIKULUM

(Program Kegiatan Bermain-Menu Pembelajaran-Bermain Kreatif)

                                                TEORI DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan Program kegiatan belajar/kurikulum bagi anak usia dini dikembangkan

berdasarkan sejumlah pendekatan yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak

usia dini. Berkaiatan dengan istilah kurikulum anak usia dini sering disebut dengan program

kegiatan belajar, menu pembelajaran ,menu generik dan stimulasi perkembangan.

Secara umum umum menurut pakar PAUD ibu Yuliani Nurani S kurikulum pendidikan

anak usia dini sebagai seperangkat kegiatan belajar sambil usia dini sebagai seperangkat
kegiatan belajar sambil bermain yang sengaja direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka

menyiapkan dan meletakan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak usia dini lebih lanjut.

Dalam program kegiatan belajar adalah berdasarkan teori perkembangan anak (child

developmental, theories), pendekatan kelas berpusat pada anak (child centered approach),

pendekatan kontruktivisme (constructivism approach) dan pendekatan kurikulum dengan dasar

bermain (playbased curriculum approach) yang akan dipaparkan sebagai berikut :

1. Teori Perkembangan Anak

Pakar psikologi perkembangan memandang bahwa anak terlahir dengan dorongan dari

dalam dirinya untuk menguasai berbagai kompetensi. Sebagai contoh seorang anak pada usia

berjalan akan terlihat adanya usaha keras untuk menarik dirinya berdiri menggunakan kursi,

pada mulanya memang la tidak akan segera naik bahkan terkadang terjatuh sehingga tampak

diwajahnya menunjukkan kekesalan. Perjuangan untuk dapat berjalan terjadi secara kontinyu.

Seolah takut terjatuh lagi, anak membangun kekuatan untuk bangun dan berdiri. Ini adalah bukti

bahwa ada dorongan dari dalam (motivasi instrinsik) yang mengharuskan anak berdiri tegak

dan kemudian berjalan.

Pada dasarnya terdapat 2 pendekatan utama yang digunakan untuk pendidikan anak

usia dini, yaitu : pendekatan perilaku dan pendekatan perkembangan. Pendektan perilaku

beranggapan bahwa konsep-konsep tidaklah berasal dari dalam diri anak dan tidak

berkembang secara spontan. Atau dengan perkataan lain konsep-konsep tersebut harus

ditanamkan pada anak dan diserap oleh anak, sehingga pendekatan seperti ini melahirkan

pengajaran yang berpusat pada guru.

Pendekatan perkembangan, berpandangan bahwa perkembanganlah yang

memberikan kerangka untuk memahami dan menghargai pertumbuhan alami anak usia dini.

Terdapat beberapa anggapan dari pendekatan ini, yaitu: (1) anak usia dini adalah pebelajar
aktif yang secara terus menerus mendapat informasi mengenai dunia lewat permainannya, (2)

setiap anak mengalami kemajuan melalui tahapan-tahapan perkembangan yang dapat

diperklirakan, (3) anak bergantung pada orang lain dalam hal pertumbuhan emosi dan kognitif

melalui interaksi sosial, (4) anak adalah individu yang unik yang tumbuh dan berkembang

dengan kecepatan yang berbeda.

2. Pendekatan Berpusat pada Anak

Pendekatan kelas yang berpusat pada anak (child centered approach) adalah suatu

kegiatan belajar dimana terjadi interaksi dinamis antara guru dan anak atau antara anak dengan

anak lainnya. Secara khusus bertujuan (1) agar anak mampu mewujudkan dan mengakibatkan

perubahan, (2) agar anak menjadi pemikir-pemikir yang kritis, (3) anak mampu membuat

pilihan- pilihan dalam hidupnya, (4) agar anak mampu menemukan dan menyelesaikan

permasalahan secara konstruktif dan inovatif, (5) agar anak menjadi kreatif, imajinatif dan kaya

akan gagasan, (6) agar anak memiliki perhatian terhadap masyarakat, negara dan

lingkungannya.

Filosofi dari pembelajaran berpusat pada anak adalah program tahap demi tahap, yang

didasari pada adanya suatu keyakinan bahwa anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka

dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar. Lingkungan yang dirancang secara cermat

dengan menggunakan konsep tahap demi tahap mendorong anak-anak untuk bereksplorasi,

mempelopori dan menciptakan sesuatu.

Landasan program pembelajaran berpusat pada anak didasari pada 3 prinsip utama

program tahap demi tahap bagi anak usia dini, yaitu: konstruktifisme, pelaksanaan yang sesuai

dengan perkembangan, dan pendidikan progresif (proses seumur hidup).

Secara spesifik pembelajaran yang berpusat pada anak bertujuan untuk : (1)

mengembangkan kemampuan anak secara alamiah sesuai dengan tingkat perkembangannya,


(2) berusaha membuat anak bebas dan aman secara psikologis sehingga senang belajar di

sekolah, (3) meningkatkan fepedulian dan kerja sama antara pihak sekolah, keluarga dan

masyarakat, (4) menekankan pada asas keterbukaan bagi hal-bal yang menunjang pendidikan

anak (5) berusaha melengkapi segala kebutuhan yang menunjang perkembangan anak secara

optimal.

Model berpusat pada anak sangat berbeda dengan model berpusat pada guru. Pada

model yang berpusat pada anak pendekatan yang digLinakan adalah pendekatan berdasarkan

perkembangan dan kegiatan bermain, sedangkan pada model yang berpusat pada guru

pendekatannya berdasarkan perilaku yang diatur dan pembelajaran yang diatur oleh guru.

Mode] berpusat pada anak memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) berorientasi pada

perkembeingan anak, (2) berorientasi pada bermain, (3) berdasarkan proses, dan (4) bersifat

terbuka / bebas

3. Pendekatan Kontruktivisme

Aliran konstruktifisme meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha

memahami dunia disekeliling mereka, anak membangun pemahaman mereka sendiri terhadap

dunia sekitar dan pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya, orang

dewasa dan lingkungan.

Selanjutnya dalam pemikiran yang lebih dalam Piaget menyatakan bahwa pengetahuan

tidak hanya interaksi langsung indera dengan kenyataan, tetapi juga harus ada pemikiran

tentang perubahan yang terjadi yang berhubungan dengan kenyataan, perubahan inilah yang

akan membangun pengetahuan nantinya. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya

kita. Pengetahuan yang berasal dari budaya kita biasanya didapatkan secara turun-menurun

melalui orang-orang yang berada di sekitar kita. Pengetahuan dibangun oleh anak berdasarkan

kemampuannya dalam memahami perbedaan berdasarkan persamaan yang tampak.


Lev Vygotsky berpendapat bahwa pengetahuan tidak diperoleh dengan cara dialihkan

dari orang lain, melainkan merupakan sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak.

Selanjutnya dijelaskan bahwa belajar merupakan

suatu proses yang tidak dapat dipaksa dari luar karena anak adalah pembelajar aktif dan

memiliki struktur psikologis yang mengendalikan perilaku belajarnya. Berhubungan dengan

proses pembentukan pengetahuan, Vygotsky mengemukakan konsep zone of proximal

development (ZPD) sebagai kapasitas potensial belajar anak yang dapat berwujud melalui

bantuan orang dewasa atau orang yang lebih terampil. Terdapat 4 (empat) tahapan ZPD adalah

pertama, tindakan anak masih dipengaruhi oleh orang lain, kedua tindakan anak didasarkan

atas inisiatif sendiri, ketiga tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi serta

keempat tindakan spontan yang diulang-ulang sehingga anak siap berpikir abstrak.

         ACUAN KURIKULUM

1.   Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP) merupakan salah satu komponen

utama dalam memahami, menyusun dan mengembangkan program pembelajaran (bermain)

pada satuan pendidikan anak usia dini. STPP menggambarkan criteria (ukuran) normatif (rata-

rata secara umum) pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai oleh anak pada

rentang usia tertentu. Proses pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi

kesehatan dan gizi dapat menggunakan ukuran baku dalam Kartu Menuju Sehat (KMS).

Adapun proses perkembangan anak usia dini pada berbagai dimensi perkembangan dapat

ditemu kenali melalui karakteristik tingkat pencapaian perkembangan pada rentang usia tertentu

yang mengikuti pola-pola umum dalam perkembangan. Pola karakteristik umum perkembangan

ini menjadi ukuran normative yang bersifat generic (umum) yang harus diadaptasi dengan
melihat perkembangan aktual pada masing-masing anak. STPP sebagai acuan normatif telah

disusun dalam bentuk pengelompokan usia anak pada berbagai aspek perkembangan sebagai

berikut :

1. Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:


a < 3 bulan
b 3 - < 6 bulan
c 6 - < 9 bulan
d 9 - < 12 bulan
e 12 - < 18 bulan
f 18 - < 24 bulan

2. Tahap usia 2 - < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia :


a 2 - < 3 tahun
b 3 - < 4 tahun
3. Tahap usia 4 - ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia :
a 4 - < 5 tahun
b 5 - ≤ 6 tahun
Berdasarkan kelompok usia tersebut disusun standar tingkat pencapaian perkembangan
sebagai berikut :
Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapaian Perkembangan
4 - < 5 tahun 5 - ≤ 6 tahun
I. NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL
1. Mengenal Tuhan melalui agama yang dianutnya.
2. Meniru gerakan beribadah.
3. Mengucapkan doa sebelum dan /atau sesudah melakukan sesuatu.
4. Mengenal perilaku baik/ sopan dan buruk.
5. Membiasakan diri berperilaku baik.
6. Mengucapkan salam dan membalas salam
1. Mengenal agam yang dianut.
2. Membiasakan diri beribadah.
3. Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb).
4. Membedakan perilaku baik dan buruk.
5. Mengenal ritual dan hari besar agama.
6. Menghormati agama orang lain.
II. Fisik

A. Motorik kasar

1. Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb.


2. Melakukan garakan menggantung (bergelayut).
3. Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi.
4. Melempar sesuatu secara terarah.
5. Menangkap sesuatu secara tepat.
6. Melakukan gerakan antisipasi.
7. Menendang sesuatu secara terarah.
8. Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.

1. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan.

2. Melakukan koordinasi gerakan kaki tangan kepala dalam menirukan tarian atau senam.

3. Melakukan permainan fisik dengan aturan.

4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.

5. Melakukan kegiatan kebersihan diri.

B. Motorik halus

1. Membuat garis vertical, horizontal, lengkung kiri/kanan, dan lingkaran.


2. Menjiplak bentuk.
3. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit.
4. Melakukan gerakan manipulative untuk menghasilkan suatu bentuk benda dengan
menggunakan berbagai media.
5. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media.

1. Menggambar sesuai gagasannya.


2. Meniru bentuk.
3. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.
4. Menggunakan alat tulis dengan benar.
5. Menggunting sesuai dengan pola.
6. Menempel gambar dengan tepat.
7. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail.

C. Kesehatan Fisik

1. Memiliki kesesuaian antara usia dengan berat badan.


2. Memilliki kesesuaian antara usia dengan tinggi badan.
3. Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan.

1. Memiliki kesesuaian antara usia dengan berat badan.


2. Memiliki kesesuaian antara usia dengan tinggi badan.
3. Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan.

III. Kognitif
A. Pengetahuan umum dan sains

1. Mengenal benda berdasarkan fungsi (pisau untuk memotong, pensil untuk menulis).
2. Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbollik (kursi sebagai mobil).

3. Mengenal gejala sebab-akibat yang terkait dengan dirinya.

4. Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, gelap, terang,
temaram, dsb).

5. Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri.

1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.


2. Menunjukan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti : apa yang terjadi
ketika air ditumpahkan).
3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.
4. Mengenal sebab-akibat tenteng lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun bergerak,
air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah).
5. Menunjukan inisiatif dalam memilih tema permainan (seperti : “ayo kita bermain pura-pura
seperti burung”).
6. Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

B. Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola

1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk atau warna atau ukuran.


2. Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau
kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi.
3. Mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC.
4. Mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi ukuran atau warna.

1. Menyebutkan lambang bilangan 1-10.


2. Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan.
3. Mengenal berbagai macam lambang huruf vocal dan konsonan.

C. Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

1. Mengetahui konsep banyak dan sedikit


2. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh.
3. Mengenal konsep bilangan.
4. Mengenal lambing bilangan.
5. Mengenal lambing huruf.

1. Menyebutkan lambing bilangan 1-10.


2. Mencocokkan bilangan dengan lambing bilangan.
3. Mengenal berbagai macam lambing huruf vocal dan konsonan.
IV. Bahasa
A. Menerima bahasa
1. Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya).
2. Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan.
3. Memahami cerita yang dibacakan.
4. Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek,
dsb)

1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.


2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks.
3. Memahami aturan dalam suatu permainan.
B. Mengungkapkan Bahasa

1. Mengulang kalimat sederhana.


2. Menjawab pertanyaan sederhana.
3. Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat (baik, senang, nakal, pelit, baik hati, berani,
baik, jelek, dsb).
4. Menyebutkan kata-kata yang dikenal.
5. Mengutarakan pendapat kepada orang lain.
6. Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau ketidaksetujuan.
7. Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar.

1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.


2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama.
3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharan kata, serta mengenal simbol-simbol
untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung.
4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kallimat-predikat-keterangan).
5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain.
6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yabg telah diperdengarkan.
C. Keaksaraan

1. Mengenal simbol-simbol.
2. Mengenal suara-suara hewan/ benda yang ada disekitarya.
3. Membuat coretan yang bermakna.
4. Meniru huruf

1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.


2. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya.
3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama.
4. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.
5. Membaca nama sendiri.
6. Menuliskan nama sendiri.
V. Sosial emosional

1. Menunjukan sikap mandiri dalam memilih kegiatan.


2. Mau berbagi, menolong, dan membantu teman.
3. Menunjukan antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara positif.
4. Mengendalikan perasaan.
5. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan.
6. Menunjukan rasa percaya diri.
7. Menjaga diri sendiri dari lingkunganya.
8. Menghargai orang lain.

1. Bersikap kooperatif dengan teman.


2. Menunjukan sikap toleran.
3. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb)
4. Mengenal tata karma dan sopan santun sesuai dengan nilai social budaya setempat.
5. Memahami peraturan dan disiplin.
6. Menunjukan rasa simpati.
7. Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah).
8. Bangga terhadap gasil karya sendiri.
9. Menghargai keunggulan orang lain.

Berdasarkan standar tingkat pencapaian perkembangan tersebut, pengelola lembaga

PAUD dapat menyusun program semester dengan mengembangkan indikator perkembangan

serta tema pembelajaran yang bermakna bagi anak usia dini dan sesuai dengan tema atau

konteks pembelajaran tertentu. STTP juga dapat dijadikan sebagai dasar atau acuan untuk

menilai atau mengassesmen perkembangan anak pada berbagai aspek perkembangan dan

rentang usia tertentu.

Secara umum kurikukum yang akan gunakan dalam layanan pendidikan diPAUD

Permata Hati adalah Permen 58 dan menu generik yang disesuaikan dengan ketersedia

sumberdaya serta kebutuhan siswa.

Pendidikan Anak Usia Dini Permata Hati memiliki kurikukum yang khusus yaitu

pengembangan kemampuan Iqro pada anak usia dini yang disesuaikan dengan usianya

masing-masing, serta ada juga hapalan surat dan doa sederhana yang sehari-hari diperlukan

oleh anak.

Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut

Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu

learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.

Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan

generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini melalui

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir

hingga usia 6 tahun. Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience

dan psikologi maka fenomena pentingnya PAUD merupakan keniscayaan. PAUD menjadi

sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk

pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut the

golden age (usia emas).

Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia

terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistemik. PAUD diselenggarakan

sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan

formal, nonformal, dan/atau informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman

Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur

pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau

bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan

keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Dalam upaya pembinaan terhadap satuan-satuan PAUD tersebut, diperlukan adanya

sebuah kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi anak usia dini yang berlaku secara

nasional. Kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi adalah rambu-rambu yang
dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum dan silabus (rencana pembelajaran) pada tingkat

satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional

yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dalam pelayan

pendidikan anak usia dini PAUD Permata Hati memberikan pendidikan dengan sistem sentra

sederhana yang disesuaikan dengan ketersedia bahan dan alat serta kebutuhan anak.

C. PROGRAM KEGIATAN

a.Program Kegiatan Tahunan

SEMESTER 1 SEMESTER 11
NO
KEGIATAN BULAN KE BULAN KE KETERANGAN
URUT
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

1 PROGRAM KEGIATAN
BELAJAR (TKB )

    Menyusun Rencana
Kegiatan Tahunan dan

Program PBM
Tahunan

     Menyusun Rencana


Kegiatan Semester, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mingguan, dan harian

    Merencanakan
Kebutuhan Alat Bantu
√ √
Pendidikan/Alat
Permainan

     Melaksanakan
Kegiatan Proses
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Belajar
Mengajar/evaluasi
    Mengatur Pelaksanaan
Pengisian Rangkuman
√ √
Penilaian
Perkembangan Anak.

     Penyerahan Buku


Laporan Pribadi √ √
Anak/Rapot

     Merencanakan usaha


– usaha peningkatan √ √
mutu guru/diklat.

     Mengikuti kegiatan


kerja kelompok guru √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
( KKG )

    Merencanakan
kebutuhan buku
pedoman, √ √
perpustakaan untuk 
Guru dan anak didik

1.10 Mengatur alat


Perlengkapan didalam √ √
dan diluar

Merencanakan
Program
√ √
pengembangan
kehidupan beragama.

2 UMUM

         Rapat Guru √ √

     Mengatur Pembagian


√ √
Tugas Guru

     Meningkatkan Mutu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


Guru melalui
penataran, seminar,
kursus

     Mengatur libur
√ √
semester.

     Pengarsipan Data √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

     Mengatur memelihara


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
melaksanakan 8 K

     Mengadakan dan


memelihara √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
perlengkapan PAUD

     Inventaris alat

pelajaran,alat peraga,

     Menyusun absensi,
√ √
piket guru

1.10.   Mengatur buku



administrasi PAUD

1.11.  Mengontrol
penerimaan sumber
keuangan, mengelola
keuangan,melaporkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
keuangan dan
mengelola kesejah
teraan guru.

KEMURIDAN

Mengatur
penerimaan murid √
baru.

1.2. Mengatur pengisian


buku induk, klaffer,

absensi, dan mutasi
Anak didik.
1.3. Merencanakan
pemeriksaan

kesehatan anak setiap
semester.

1.4. Mengatur Menu


makanan tambahan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
anak didik

4 HUBUNGAN
MASYARAKAT

     Pertemuan dengan
orang tua murid/wali √
murid

     Hubungan sekolah
dengan masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sekitar.

         Rapat Guru √

     Hubungi puskesmas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

     Peringatan Harianak



Nasional

     Peringatan hari – hari


√ √ √ √
besar agama islam

    Memelihara dan
mengembangkan
hubungan PAUD
dengan Instansi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terkait, pemerintah,
dan yang diperlukan
lainnya.
Program kegiatan tahunan yang dilakukan disesuikan dengan situasi dan kondisi

sekolah dan kesedia pihak-pihak diluar sekolah. Dalam program ini PUAD permata Hati

menjalin kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Kaduhejo, Kantor Desa Keduhejo dan

Masyarakat setempat.

2.            Program Kegiatan Bulanan

Program Kegiatan bulanan taman kanak-kanak dan Kelompok Bermain permata hati

dilaksanakan dengan kegiatan yang bervariasi yang meliputi :

a.       Kunjungan luar

Adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengunjungi tempat sumber

belajar secara langsung untuk mendapatkan informasi/pengetahuan yang menunjang materi

belajar. Kegiatan ini bermanfaat bagi perkembangan nalar anak, memenuhi rasa ingin tahu dan

perkembangan sosial anak. Kunjungan luar terdiri dari :

         Kunjungan Kecil

Berupa kunjungan ke lingkungan sekitar sekolah, misalnya kunjungan ke Taman, Masjid,

Kantor Polisi, Kantor Pos,   dll.

         Kunjungan Besar

Kunjungan besar dilakukan ke tempat yang cukup jauh dan membutuhkan waktu khusus serta

transportasi untuk para siswa, contohnya kunjungan ke  Kids Sport, Taman Mini, Bandara,

Taman Safari, Pantai carita dll.

b.       Pengenalan Profesi

Adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengundang narasumber

dari profesi tertentu untuk memberikan penjelasan dan peragaan secara langsung dihadapan
siswa tentang suatu materi pelajaran yang sedang dibahas berkaitan dengan profesi tersebut.

Contohnya adalah pengenalan profesi Dokter, Pilot/Penerbang, Polisi, Kepala Desa, Pedagang,

dll.

c.       Tasyakur dan PHB (Peringatan Hari Besar )

Adalah kegiatan peringatan Hari-hari Besar, yang dilakukan dengan berbagai macam

kegiatan seperti perlombaan, panggung seni, parade karya  dan lain-lain. Mislanya Peringatan

Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Kartini, dll.

d.       Baksos Ceria

Adalah kegiatan sosial yang bertujuan menumbuhkan kepedulian sosial pada siswa, yaitu

dengan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar sekolah yang membutuhkan bantuan,

seperti sumbangan sembako untuk fakir miskin, korban bencana alam,  atau sumbangan alat

sekolah untuk anak-anak tidak mampu.

e.       Partisipasi Orangtua

Kegiatan ini melibatkan orangtua siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran, sebagai nara sumber, guru pendamping atau guru bantu dll. Misalnya orang tua

membantu membimbing siswa dalam praktik memasak sederhana ( fun cooking ), menghadiri

acara khusus sekolah, mengisi buku penghubung, memberi saran dan usul pengembangan dan

peningkatan sekolah, dll.

f.        Pemeriksaan Kesehatan

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran hidup sehat serta mengakrabkan

anak pada profesi paramedis. Terdiri dari pemeriksaan gigi dan pemeriksaan umum.

g.       Sumbangan Sosial & Tabungan


Sumbangan social rutin dilakukan setiap seminggu sekali untuk melatih anak beramal

secara konkrit dan berjiwa sosial, serta menumbuhkan kepedulian terhadap kaum dhuafa’.

Kegiatan menabung di sekolah dilakukan tiap seminggu sekali, dimaksudkan untuk melatih

anak bersikap hemat dan belajar menunda keinginan untuk mendapatkannya di waktu lain.

h.      Pemutaran Film Edukatif

Yaitu kegiatan belajar dengan menggunakan media audio visual Televisi/Film yang memiliki

tema/topik acara sesuai dengan materi pembelajaran.

i.        Aneka Lomba

Dilakukan untuk menumbuhkan persaingan sehat pada anak, melatih  kecepatan berpikir

dan bertindak, melatih diri menghadapi dan menghargai kawan satu tim atau lawan

pertandingan.

j.        Pameran Karya

Dilakukan untuk menanamkan kepercayaan diri dengan ditampilkan karyanya di depan

kelas, sehingga menumbuhkan konsep diri yang positif dan memotivasi anak untuk

mengembangkan kreativitasnya.

k.      Panggung Seni / Pentas Anak

Dilakukan untuk melatih keberanian dan rasa percaya diri anak untuk tampil di muka umum,

serta menunjukkan kemampuan dan keterampilannya.

l.        Puncak TEMA.

Adalah kegiatan atraktif yang dilakukan sebagai akhir dari sebuah tema, dengan

berbagai kegiatan yang menarik berupa proyek, lomba, kunjungan dan kegiatan lainnya sesuai

perencanaan kelas.
3. Program Kegiatan Mingguan & Harian

kegiatan dilakukan dapat diperinci sebgainberikut ini.Program harian yang dilaksanakan di

taman kanak-kanak dan kober permata hati :

 Jam 07.00-0730 bermain bebas di halaman sekolah dan pengendapan emosi anak
  Jam 07.30-08.00 Kegiatan fisik motorik anak
  Jam 08.00-08.45 Materi pagi
  Jam 08.45-09.00 cuci tangan, do’a sebelum makan, makan snack bersama
 Jam 09.00-09.15 Istirahat bermain bebas di halaman sekolah
  Jam 09.15-10.30 Kegiatan didalam kelas
  Jam 10.30  Do’a, salam , pulang

C. WAKTU PELAKSANAAN
Program kegiatan tahunan Program kegiatan tahunan dilaksanakan pada awal tahun

ajaran sampai dengan akhir tahun ajaran yang dibagi menjadi dua semester pada setiap tahuan

pelajarannya.semster Ganjil dimulai pada bulan Juli-Desember sedangkan bulan Januari

sampai Juni semester genap. semua kegaitan tersebut diadministrasikan dalam program

tahunan.

Program kegiatan bulanan dilaksanakan pada setiap bulan. Program ini dilaksanakan

dengan menggunakan program bulanan, disusun secara sistematis programnya yang meliputi

kegiatan pembelajaran dan juga kegiatan-kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan kegiatan

HIMPAUDI atau Dinas Pendidikan .

Program kegiatan harian dan mingguan Program kegiatan harian dan mingguan

dilaksanakan pada setiap hari dan setiap minggu dalam pelaksanaan pembelajaran.semua

kegiatan dilaksanakan dan disusun dalam RKH

D. SISTEM PELAKSANAAN
Pengembangan kurikulum anak usia dini dikembangkan dengan tiga pilar diantaranya

adalah penataan lingkungan di dalam dan di luar kelas ,kegiatan bermaian dan alat permainan

edukatif dan interaksi yang ditunjukan oleh guru dan orang-orang disekitarnya.

Dalam pelayanan di PAUD Permata Hati dilakukan dengan model kelas berpusat pada

anak dan model pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kelas berpusat pada anak memiliki

tujuan sebagai berikut.

1)               Mengembangkan seluruh aspek perkembangan;

2)               Memberikan kesempatan pada anak untuk menggali potensi yang dimiliki ; dan

3)               Memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan kemampuan dengan learning by doing

dalam pembelajaran yang berpusat pada anak materi yang disusun sesuai dengan kebutuhan

dan perkembangan anak sehingga materi disusun berdasarkan kebutuhan anak akan tetapi

disesuaikan juga dengan Permen 58.

Dalam pelaksanaan pembelajarannya di PAUD akan dilaksanakan bervariasi dengan

berorientasi pada permainan sebagai sarana dan alat untuk mengembangkan potensi siswa,

sehingga pembelajaran yang dilakukan berorientasi pada kebutuhan anak.

Pembelajaran yang dilakukan secara bervariasi dengan bernyayi,bermain,menganalisis

sederhana dan pengembangan kognitif serta memanfaatkan alam seabagai sumber belajar.

Pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan adalah pembelajaran yang memnfaatkan

lingkungan disekitar anak sebagai materi ajar, sumber belajar dan menjadi media belajar

konkret. PAUD Permata hati menggunakan lingkungan yang sesuai dengan pengembangan

potensi siswa,misalnya ketika mengenalkan bentuk dikenalkan dengan bentuk-bentuk buah-

buahan yang ditemua disekitar sekolah, menggambar misalnya menggunakan daun,

menghitung memanfaatkan bijian-bijian disekitar sekolah. Perencanaan program dilakukan oleh


pendidik yang mencakup tujuan, isi, dan rencana pengelolaan program yang disusun dalam

Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Pelaksanaan

program berisi proses kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan yang dirancang

berdasarkan pengelompokan usia anak, dengan mempertimbangkan karakteristik

perkembangan anak dan jenis layanan PAUD yang diberikan.

Dalam pelaksanaan pembelajarandi PAUD Permata Hati akan dilakukan dengan

pembelajaran yang menantang kreativitas dan joyfull learning, suasana kelas diciptakan

dengan penuh kehangangatan kasih sayang, kegembiraan dan multi stimulasi sensorik.

BAB III

SUMBER DAYA MANUSIA

A. ANAK DIDIK

Anak didik yang masuk PAUD Permata Hati adalah anak-anak disekitar wilayah

Kaduping yang sebagaian besar berlatar belakang anak-anak petani yang secara ekonomi

termasuk katagori belum mampu. akan tetapi PAUD Permata Hati tetap memberikan pelayan

yang terbaik. Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan

perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu.


Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman yaitu

  Nilai-nilai agama dan moral

  Fisik (motorik kasar dan motorik halus)

  Kognitif

  Bahasa dan

  Sosial-emosional.

Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu

pada panduan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.

Perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan yang berarti bahwa

tingkat perkembangan yang dicapai  pada suatu tahap diharapkan meningkat baik secara

kuantitatif maupun kualitatif  pada tahap selanjutnya.

Walaupun setiap anak adalah unik, karena perkembangan anak berbeda satu sama lain yang 

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, namun demikian, perkembangan anak tetap

mengikuti pola yang umum.

Agar anak mencapai  tingkat perkembangan yang optimal, dibutuhkan keterlibatan

orang tua dan orang dewasa untuk memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan

terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan yang

diberikan secara konsisten melalui pembiasaan.

Tingkat pencapaian perkembangan disusun berdasarkan kelompok usia anak:    0 – <2

tahun; 2 – <4 tahun; dan 4 – ≤6 tahun. Pengelompokan usia 0 – <1 tahun dilakukan dalam

rentang tiga bulanan karena pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung sangat

pesat.
Pengelompokan usia 1 – <2 tahun dilakukan dalam rentang enam bulanan  karena

pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung tidak sepesat usia sebelumnya. Untuk

kelompok usia selanjutnya, pengelompokan dilakukan dalam rentang waktu per tahun.

Pengelompokan Usia Anak

Pengelompokan Usia Anak Tahap usia 0 -  < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:

< 3 bulan

 3  - <   6  bulan

 6  - <   9  bulan

9  - < 12  bulan

12 - < 18  bulan

18 - < 24  bulan

Tahap usia 2 – < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia:

2 – < 3 tahun 

3 – < 4 tahun

Tahap usia 4 – ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia :

4 – < 5 tahun

5 – ≤ 6 tahun

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

1.     Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 0 –  < 12 Bulan

2.    Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 12  –  < 24 Bulan

3.    Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 2  –  <4 Tahun

4.    Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 4 – ≤ 6 Tahun.

Jumlah dan Nama Anak Didik di taman kanak-kanak dan kober permata hati :
Jenis
No Nama Anak Kelompok Usia
Kelamin

1 Akmal Satria Praja KOBER 4 tahun L

2 Anggi Levina KOBER 4 tahun P

3 Ilmira Lutfyah Azzahra KOBER 4 tahun P

4 Kalila arvyati KOBER 4 tahun P

5 Kevin KOBER 4 tahun L

6 Moch. Dafa maulidan KOBER 4 tahun L

7 M. Ghazi. K KOBER 3 tahun L

8 M. Luthfi. K KOBER 4 tahun L

9 M. wildan Safari TK 5 tahun L

10 Nur Yaman TK 5 tahun L

11 Oktavia Rinjiani Putri KOBER 2 tahun P

12 Raushan Fikri Nugraha TK 5 tahun L

13 Salma Ramadhani KOBER 4 tahun P

14 Silfa Rukhyatul Muflihat TK 5 tahun P

15 Siti Ayla Hanum Azzahra TK 5 tahun P

16 Wulan Damar Sari KOBER 4 tahun P

17 Fabian KOBER 2 tahun L

18 Milan KOBER 2 tahun P

19 Nanda KOBER 2 tahun P

JUMLAH 19   RANG

B.     PENDIDIK
Pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan

proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan,

pengasuhan dan perlindungan  anak didik. 

Pendidik PAUD bertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan formal

maupun nonformal seperti TK/RA, KB, TPA dan bentuk lain yang sederajat.

Pendidik PAUD pada jalur pendidikan formal terdiri atas guru dan guru pendamping; sedangkan

pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal terdiri atas guru, guru pendamping, dan

pengasuh.

Pendidik dengan beragam nama panggilan atau sebutan sesuai di masyarakat, Pendidik

memahami belajar melalui bermain, Pendidik memahami bahwa setiap anak memiliki tingkat

pencapaian sendiri Tidak ada pemaksaan

Kompetensi pendidik: kepribadian, profesional, pedagogis, sosial

  Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan mendidik anak usia dini yang dilaksanakan melalui

belajar melalui bermain.

  Kompetensi Kepribadian, yaitu penampilan yang mencerminkan pribadi yang mantap, stabil,

dewasa, arif dan berwibawa serta dapat diteladani.

  Kompetensi Profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi esensial yang dibelajarkan pada

anak usia dini secara integratif (terpadu) dan holistik (menyeluruh).

  Kompetensi Sosial, yaitu kemampuan berkomunikasi dan bergaul baik dengan anak, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua anak dan masyarakat sekitar.  


Bagi guru PAUD jalur pendidikan formal (TK, RA, dan yang sederajat) dan guru PAUD

jalur pendidikan nonformal (TPA, KB, dan yang sederajat) yang belum memenuhi kualifikasi

akademik dan kompetensi disebut Guru Pendamping dan Pengasuh.

Kualifikasi Akademik bagi guru memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi

terakreditasi; atau memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan

memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/ kursus PAUD yang terakreditasi. untuk pengasuh PAUD

Memiliki kualifikasi akademik minimum Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.

Untuk membantu anak usia dini mencapai tingkat perkembangan potensinya, layanan

PAUD harus dikelola dengan baik. Setiap satuan PAUD harus memiliki penanggungjawab yang

bertugas merencanakan, melaksanakan, mengelola administrasi dan biaya, serta mengawasi

pelaksanaan program. Tenaga kependidikan PAUD terdiri atas pengawas/penilik, kepala

sekolah, pengelola, tenaga administrasi, dan petugas kebersihan yang diatur sendiri oleh

masing-masing lembaga.

KEADAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN di TAMAN KANAK-KANAK dan KOBER PERMATA HATI :

NO Nama Lengkap Jabatan Pendidikan Ket

1 Marliana,S.Pd.AUd Pengelola/Tutor s.1 -

2 Emup Muflihah,S.Pd.Aud Guru/Tutor S.1 -

3 Embay Nurhasanah.S.Ag Guru/Pengasuh S.1 -

4 Robiatul Munajah,S.Pd Guru/Pengasuh S.1 -

5 Eliah.S.Pd.Aud Penjaga S.1 -

6. Rasja Satpam SMP -


b. Tenaga Ahli / Pakar

Dengan keterbatasan dana yang dimiliki serta keterbatasan sumber daya manusia yang ada

untuk tenaga ahli belum memiliki, akan tetapin pada kegiatan tertentu selalu mengundang ahli

misalnya dokter gigi, perawat dan bidang dalam kegiatan pembinaan dan pemeriksaan

kesehatan serta untuk pengembnagan religi dan kegiatan keagama bekerja sama dengan

Pondok pesantren yang berada di sekitar sekolah.

c.            Tenaga Pendukung lainnya

untuk tenaga pendukung lPAUD Permata Hati telah memikliki seorang penjaga sekolah serta

untuk menyebrangkan anak dan keamanan telah memiliki seorang satpam.

d.Struktur kepengurusan

GURU GURU GURU

Emup Embay Robiatul M


 

BAB IV

SARANA DAN PRASARANA


A.   KONSEP DAN TEORI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA

Berbicara sarana dan prasarana berbicara tentang dimensi fisik,perabotan,materi dan


ruang. Lebih lanjut Morison (2012:231) berpendapat sarana dan prasarana merupakan bagian
dari lingkungan PAUD akan tetapi juga mencakup interaksi dan perilaku anak-anak dengan
temannya dan lingkungan diluar dirinya.

Sarana dan prarana dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak, dalam pendekatan
Sentra maka harus disusun dengan memperkaya lingkungan belajar dan pengelolaan disusun
secara demokratis,keterbukaan dan kehangatan.

Dalam Model Beyond Center and Circle Time dalam penempatan sarana dan prasarana
dengan tiga jenis main yaitu main sensorimotor, main peran dan main pembengunan. Penataan
lingkungan model BCCT adalah :

1)    menempatkan alat bermain yang tepat memungkinkan anak untuk mandiri disiplin, bertanggung
jawab memulai dan mengakhiri main, klasifikasi;

2)    penataan alat dan bahan selama main seharusnya mendukung anak untuk keputusan sendiri,
mengembangkan ide,menuangkan ide menjadi karya nyata dan mengembangkan kemampuan
sosial;dan

3)    penataan alat dan bahan main memungkinkan anak main sendiri ,main berdamingan ,main
bersama, dan main berkerja sama . (Yuliani Nurani S, 2012:217)

Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung pelayanan PAUD. Standar sarana dan
prasarana meliputi jenis, kelengkapan, dan kualitas fasilitas yang digunakan dalam
menyelanggarakan proses penyelenggaraan PAUD. Standar pengelolaan merupakan kegiatan
manajemen satuan lembaga PAUD yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penyelenggaraan PAUD. Standar pembiayaan meliputi jenis dan sumber
pembiayaan diperlukan dalam penyelenggaraan dan pengembangan lembaga PAUD.

Didalam suatu pembelajaran pasti terdapat kurikulum sebagai panduannya. Pada


pembelajaran ini akan mempelajari tentang kurikulum PAUD yang membahas delapan standar
yang salah satunya yaitu standar sarana dan prasarana, peneglolaan dan pembiayaan. Aspek-
aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung
pelayanan PAUD. Agar pelayanan terhadap peserta didik PAUD dapat terselenggara dengan
baik maka diperlukanya sarana dan prasarana agar peserta didik merasa nyaman dan aman
dalam kegiatan pembelajaran serta pengelolaan yang dimaksudkan unutk memenuhi
kebutuhan anak, dan pembiayaan yang dikelola secara transparan akan lebih terlihat baik
dalam proses biaya untuk investasi, operasional dan tanggung jawab terhadap biaya lainnya.
Tanpa adanya komponen-komponen tersebut kegiatan belajar mengajar akan terhambat dan
tidak berjalan dengan lancar.

Sarana dan prasarana adalah perlengkapan untuk mendukung penyelenggaraan


kegiatan pendidikan, dan perlindungan. Pengadaan sarana dan prasarana perlu disesuaikan
dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan PAUD.

1.      Prinsip
a.      Aman, nyaman, terang dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak.

b.     Sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

c.      Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar, termasuk barang
limbah/bekas layak pakai.

a)      PAUD Jalur Pendidikan Formal

a.      Luas lahan minimal 300 m2.


b.      Miliki ruangan anak dengan rasio minimal 3 m 2 perserta didik, ruang guru, ruang kepala sekolah,
tempat UKS, jamban dengan air bersih, dan ruang lainya yang relevan dengan kebutuhan
kegiatan anak.
c.       Memiliki alat permainan edukatif, baik buatan guru, anak dan pabrik.
d.      Memiliki fasilitas permainan baik didalam maupun diluar ruangan yang dapat mengembangkan
berbagai konsep.
e.       Memiliki peralatan pendukung keaksaraan.

b)      PAUD Jalur Pendidikan Nonformal

a.      Kebutuhan jumlah ruangan dan luas disesuaikan dengan jenis layanan, n jumlah anak dan
kelompok usia yang dilayani, dengan luas minimal 3 m2 per peserta didik.
b.     Minimal memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas anak yang terdiri dari
ruangan dalam dan ruang luar, dan kamar mandi/jamban yang dapat digunakan untuk
kebersihan diri dan BAK/BAB (toileting) dengan iar bersih yang cukup.
c.      Memiliki sarana yang disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan kelompok usia yang
dilayani.
d.      Memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yang dapat mengembangkan
berbagai konsep.
e.     Khusus TPA, harus tersedia fasilitas untuk tidur, mandi, makan, dan istirahat siang. ( Juknis
Penyelenggaraan PAUD)
Sarana Prasarana Yang Terdapat Di TK

1.      Halaman TK
Memiliki halaman yang cukup luas untuk ruang guru dan bermain peserta didik.
2.      Ruang
Memiliki sekurang-kurangnya
a.      Dua ruang kelas;

b.      Satu ruang kantor kepala TK;

c.       Satu ruang kegiatan bermain bebas ;

d.      Satu ruang UKS;

e.      Satu ruang perpustakaan;

f.        Satu gudang;

g.      Satu dapur;

h.      Satu ruang kamar mandi/WC guru;

i.        Satu ruang kamar mandi/WC anak.

3.      Perabot
Setiap ruangan dilengkapi dengan perabot sesuai dengan keperluan dan kebutuhan anak.
4.     Buku dan alat bermain/peraga pendidikan TK dilengkapi dengan perabot sesuai dengan:
a.     Buku perpustakaan untuk guru;

b.   Buku perpustakaan untuk anak seperti buku-buku cerita bergambar, buku gambar seri, dan lain-
lain;

c.     Alat peraga dan alat bermain dikelas seperti puzzel, balok bangunan, pohon hitung, kotak
merjan, papan geometris dan lain-lain;

d.   Alat peraga pendidikan dan alat-alat bermain di luar kelas seperti bak air, bak pasir, ayunan,
papan titian, papan luncur dan sebagainya.

B.   PENGEMBANGAN SARANA


Pendidikan Anak Usia Dini di Lembaga Permata Hati memiliki beberapa saran yang

dapat digunakan untuk memfasilitasi stimulasi pendidikan pada anak usia dini adalah sebagai

berikut .

1.    Kelengkapan Ruangan

1.1  Dalam Ruang ( In Door )

No Nama Barang Jumlah Kondisi


1 Gunting 35 Baik

2 Lem 30 -

3 Puzzle angka 4 -

4 Puzzle gambar 4 -

5 Puzzleh ijaiah 1 -

6 Aneka permainan berdiri shalat 3 -

7 Aneka permainan berdiri wudhu 3 -

8 Balok huruf susun 3 -

9 Balok angka susun 3 -

10 Angklung bambu 8 -

11 Perkusi 1 -

12 Boneka hewan 6 -

1.2.        Luar Ruang ( Out Door )

No Nama Barang Jumlah Kondisi

1 Papan titian 2 Baik

2 Puteran 1 -
3 Jungkitan 1 -

4 Tanggga lengkung 2 -

5 Ayunan 1 -

6 Perosotan 2 -

7 Gorong-gorong 4 -

2. Kelengkapan Penunjang Lainnya

KONDISI KET
JENIS RUANG
NO URAIAN JUMLAH
DAN ALAT RUSAK RUSAK RUSAK TDK
BAIK ADA
SEDANG BERAT TOTAL ADA

1 Kelas 2 

2 Perpustakaan

1 Jumlah Ruang 3 Sudut Kegiatan

4 Guru 1 

5 Kepsek 1 

1 Guru 1 
2 Jumlah Toilet
2 Siswa

3 Jumlah Ruang 1 UKS


Penunjang
2 Mushola

3 Koprasi

4 Rumah Dinas
5 Aula Siswa

6 Tempat Cuci
Tangan

7 Dapur

1 Buku Cerita 10

Siswa
4 Buku

2 Jumlah Buku 50 

5 Jumlah 1 Komputer 1 
Perlengkapan
Belajar
2 Printer 1 

3 LCD/Infocus

4 Lemari 5 

5 TV / Audio

6 Meja Guru 7 

7 Kursi Guru 7 

8 Meja Siswa 25 5

9 Kursi SIswa 50 10 40

10 Alat Bermain 50 10 40
Didalam

11 Alat Bermain DI 7

luar

12 Kotak
Permainan
13 Papan 1

Pengumuman

C.   PENGEMBANGAN PRASARANA

Pengembangan prasarana dilakukan sedikit demi sedikit disesuaikan dengan keuang

lembaga dan bantuan dari masyarakat serta pemerintah .

1.    Lokasi Pendirian Lembaga


Lokasi pendirian lembaga PAUD Permata Hati dikampung kadupinang Jl. Raya labuan
km 8 desa mandalasari kecamatan kaduhejo kabupaten pandeglang. Lokasi ini sangat strategis
berdekatan dengan jalan raya kota dan dekat dengan lingkungan masyarakat. Dilokasi ini masih
sangat kurang lembaga pendidikan anak usia dini. Berdasarkan situasi ini pendirian PAUD
Permata Hati sangat tepat sebagai jawaban terhadap kepedulian anak-anak khususnya di usia
dini, akan tetapi berdasarkan kajian masyarakat di sekitar Kadupinang belum begitu antusias
terhadap pendidikan anak usia dini, sehingga hal ini merupakan penghabat untuk mendorong
masyarakat mensukseskan program PAUD .
2.      Luas Tanah

Luas tanah 750 m2. merupakan luas tanah yang sangat memungkinkan sekalin untuk

dikembangkan menjadi lebih luas dan representatif, bagi pendidikan anak usia dini.

SAWAH SAWAH PAUD Permata Hati


 
Jalan Desa
Kadupinang

Jln. Raya Labuan


BAB V

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

A.   Sarana dan Prasarana


NO DAFTAR KEBUTUHAN BANYAKNYA HARGA

A Sarana dan Prasarana

Indoor dan Outdoor

a. Ayunan 4 1.000.000,-

b. Serodotan 1 500.000,-

c. Papan Timbangan 2 400.000,-

d. Bak Pasir 1 150.000,-

e. Kolam Ikan kecil 1 300.000,-

f. Pelang Nama Lembaga 1 1.000.000,-

Kebutuhan Kelas
B
1.    Primer
APE
5 set 1.300.000,-
Meja Gambar duduk
20 set 1.200.000,-
Papan Planel
2 1.000.000,-
Papan Tulis
2 1.500.000,-
Karpet
4 800.000,-
Lem
10 50.000,-
Alat Gambar
20 250.000,-
Alat Tulis
20 250.000,-

2. Sekunder

C Buku LKS
20 200,000,-
Gunting
10 50.000,-
Alat Masak-masakan
10 set 400.000,-

Kebutuhan Umum

D 1.    Jam dinding


2.    Timbangan anak
3 300.000.-
3.    Alat Ukur Tinggi Badan
2 300.000,-

2 150.000,-

300,000,-

Kebutuhan Penunjang

1. Alat-alat Kebersihan
3 Set

Grand Total

B. Kegiatan Rutin

NO. KOMPONEN PROSEN JUMLAH JUMLAH


ANGGARAN
(%)

1. Penyelenggaraan proses
pembelajaran
30 % Rp.2.850.000 Rp.855.000

2. Peningkatan gizi anak 10 %

Rp.2.850.000 Rp.285.000
3. Pemantauan deteksi tumbang

15 % Rp.2.850.000 Rp.427.500

4. Sarana dan media pembelajaran 20 % Rp.2.850.000 Rp.570.000

5. Koordinasi antar pendidik 25 % Rp.2.850.000 RP.712.500

TOTAL JUMLAH Rp.2.850.000

BAB VI

PENUTUP

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pilar untuk mewujudkan generasi emas bangsa

Indonesia, oleh karena itu pendirian lembaga PAUD memiliki kontribusinyang sangat positif

terhadap pencapai tujuan pendidikan nasional, oleh karena itu melalaui yayasan ini kami

mengajukan permohonan pendirian PAUD yang diharapkan mampu mendorong dan membantu

perkembangan anak usia dini di kecamatan Kaduhejo umunya dan khususunya di Desa

Kaduping.
Demikian proposal ini kami ajukan, besar harapan kami untuk dapat di kabulkan

permohonan ijin mendirikan taman kanak-kanak dan kober “PERMATA HATI”, semoga apa

yang di lakukan dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa melalui PAUD ini dapat

tercapai sesuai dengan rintisan yang ada.

Program ini tidak akan berjalan tanpa bantuan dan dan dukungan dari masyarakat,

pemerintah dan instansi terkait.oleh karenan itu besar harapan kami bapak membantu

memfasilitasi perijinannya.

Besar harapan kami bapak dapat mengabulkan harapan dan tujuan kami atas

perhatian dan kerjasama bapak kami ucapakan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai