Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD

DOSEN PEMBIMBING:

NUR HAZIZAH,S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH:

1.POPI HIDAYANA(19022108)

2.VIUTI EFENDI(19022135)

MATA KULIAH:

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

2019/2020

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pengembangan Program PAUD.Selanjutnya shalawat serta
salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yaitu Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup umat manusia.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Padang,28 September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................1

KATA
PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................................................................................................4

B.Rumusan Masalah............................................................................................................4

C.Tujuan Penulisan............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A.Menjelaskan pengembangan program PAUD...............................................................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan......................................................................................................................8

B.Saran.............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia
dini mulai lahir sampai baligh (kalau perempuan ditandai menstruasi sedangkan laki-laki
sudah mimpi sampai mengeluarkan air mani) adalah tanggung jawab sepenuhnya orang tua.

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


pada Pasal 1 butir 14, pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak
usia dini.

Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan
kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk pembentukan karakter, budi pekerti luhur,
cerdas, ceria, terampil dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan usia dini
dapat dimulai di rumah atau dalam keluarga, perkembangan anak pada tahun-tahun pertama
sangat penting dan akan menentukan kualitasnya di masa depan.

Oleh karena itu, upaya-upaya pengembangan program pendidikan anak usia dini
hendaknya dilakukan melalui belajar dan melalui bermain.

B.Rumusan Masalah

1. Menjelaskan pengertian masing-masing pengembangan program PAUD?


C.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian masing-masing pengembangan program PAUD


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan program PAUD


Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa
pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14). Dalam pasal 28 ayat 3
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Kelompok
Bermain(KB), atau bentuk lain yang sederajat
1) Day Care (DC)
Day Care memiliki posisi yang sangat strategis dalam upaya memberikan program
layanan bagi anak usia dini baik layanan pengasuhan, perawatan/pemeliharaan,
pembinaan, maupun layanan pendidikan. Program ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan manfaat positif bagi masyarakat maupun masyarakat secara luas.

Secara umum Day Care bertujuan untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak batita
(0 – 3 tahun) dan anak usia 3 – 6 tahun dalam lingkungan yang kondusif dan nyaman
(homy) melalui pengasuhan, perawatan, dan bimbingan dalam proses sosialisasi dan
pendidikan.

Secara khusus program ini bertujuan sebagai berikut:

Menyediakan kesempatan bagi anak untuk memperoleh kelengkapan asuhan, rawatan,


pembinaan dan pendidikan yang baik sehingga dapat terjamin kelangsungan hidup,
tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi bagi anak;

Menghindarkan anak dari kemungkinan memperoleh tindakan kekerasan atau


tindakan lain yang akan mengganggu atau mempengaruhi kelangsungan hidup dan
tumbuh kembang anak serta pembentukan kepribadiannya;

Membantu orang tua/keluarga dalam memantapkan fungsi keluarga, khususnya dalam


melaksanakan pembinaan kesejahteraan anak di dalam dan di luar keluarga. Dengan
demikian lembaga pelayanan ini merupakan upaya preventif dalam menghadapi
keterlantaran melalui asuhan, perawatan, pendidikan dan bimbingan bagi anak usia
dini.

Jenis Kegiatan

1.         Pengasuhan

Memberikan pengasuhan bagi anak sehingga anak dapat bermain dan


mengembangkan potensinya dengan optimal.

2.         Perawatan

Memberikan perawatan kesehatan secara medis dengan ditangani oleh dokter-dokter


yang berpengalaman.

3.         Pendidikan

Memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini.

4.         Bimbingan
Memberikan bimbingan bagi anak-anak yang memerlukan bantuan secara khusus

1) Kelompok Bermain (KB)


Kelompok Bermain (KB) adalah salah satu bentuk layanan PAUD pada jalur pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan
bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun. (dengan prioritas anak usia dua sampai
empat tahun) dan merupakan salah satu bentuk PAUD pada jalur nonformal yang
mengutamakan kegiatan bermain sambil belajar. Penyelenggaraan KB harus memenuhi
persyaratan minimal yang meliputi: peserta didik, pendidik, pengelola, persyaratan pendirian
dan prosedur pendirian dan pengelolaan administrasi dan pelaporan dan pembinaannya.

Hakikat pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain adalah merupakan salah satu alternatif
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak prasekolah melalui Kelompok Bermain dalam
aspek-aspek pendidikan, pemberian gizi, dan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga atau
lingkungan yang terdiri dari keluarga, sekolah, lembaga-lembaga perawatan, keagamaan dan
pengasuhan anak serta teman sebaya yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Hakikat pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain merujuk pada :

1. Pengertian anak bayi tiga tahun (batita).

2, Karakteristik perkembangan fisik, kognitif, dan sosial emosional.

3. Teori psikologi perkembangan anak.

4. Kontinum perkembangan belajar anak.

5. Bentuk pendidikan di Kelompok Bermain.

Tujuan pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain adalah untuk membantu meletakkan


dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh
anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar siap memasuki lembaga
pendidikan selanjutnya, dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

Pendekatan pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain dilakukan berdasarkan prinsip


berikut.

1. Prinsip pendidikan anak usia dini, yaitu berorientasi pada kebutuhan anak, belajar melalui
bermain, kreatif dan inovatif, lingkungan yang kondusif, menggunakan pembelajaran
terpadu, mengembangkan keterampilan hidup, menggunakan berbagai media dan sumber
belajar.

2. Prinsip perkembangan anak.

3. Prinsip belajar melalui bermain.

Penyelenggaraan KB harus memenuhi persyaratan minimal, yang meliputi peserta didik,


pendidik, pengelola, pengasuh/perawat, rasio pendidik atau pengasuh dengan peserta didik,
teknis penyelenggaraan, perizinan, pengelolaan administrasi, evaluasi, pelaporan dan
pembinaannya.

Program kegiatan belajar kelompok bermain KB adalah seperangkat kegiatan belajar yang
direncanakan untuk dilakukan dalam rangka menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi
perkembangan diri anak didik lebih lanjut.Pelaksanaan pembentukan perilaku melalui
pembiasaan dilakukan melalui kegiatan rutin, spontan dan terprogram. Pengembangan
kemampuan dasar KB terdiri dari pengembangan bahasa, kognitif, fisik dan seni.

Pelaksanaan kegiatan pengembangan diawali dengan kegiatan pembukaan, inti, istirahat dan
penutup lalu pendidik mengantar anak-anak dan diserahkan kepada para penjemput. Selain
itu, untuk mengembangkan konsep belajar melalui bermain maka ada tahap-tahap kegiatan
pengembangan bermain di KB, yaitu :

1. Bermain eksploratoris;

2. Bermain energetik;

3. Bermain ketrampilan;

4. Bermain sosial;

5. Bermain imajinatif.

Prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan di KB meliputi :

1. Peserta didik

Persyaratan bagi peserta didik untuk dapat menjadi anggota dari Kelompok Bermain adalah
(1) usia 2 – 4 tahun dengan jumlah minimal 10 anak, (2) anak usia 5 – 6 tahun yang tidak
mendapat kesempatan masuk di Taman Kanak-Kanak dengan jumlah minimal 10 anak.

Peserta didik KB memiliki hak-hak untuk belajar melalui bermain yang meliputi :

a. Mendapatkan mainan yang sama

b. Bebas bereksplorasi dengan alat permainan sesuai dengan peraturan,

c. Mendapatkan bantuan belajar apabila mengalami kesulitan,

d. Memanipulasi objek permainan dengan benar.

Selain hak peserta didik KB juga memiliki beberapa kewajiban yaitu :

a. Merapikan alat permainan apabila selesai bermain,

b. Menggunakan alat permainan dengan benar

c. Berbagi dan bergantian dengan teman

d. Mentaati ketertiban dalam bermain.


2. Pendidik

Pendidik Kelompok Bermain harus memiliki beberapa kualifikasi sebagai berikut :

a. Kompetensi Pedagogik

b. Kompetensi Kepribadian

c. Kompetensi Profesional

d. Kompetensi Sosial

Pendidik Kelompok Bermain berhak mendapat insentif baik dalam bentuk materi,
penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat
(baik melalui APBN, APBD I dan II, dan masyarakat)

3. Pengelola

Pengelola KB hendaknya memiliki kualifikasi sebagai berikut :

a. Pendidikan minimal SLTA atau sederajat

b. Memiliki kemampuan dalam mengelola program kelompok bermain secara profesional

c. Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan tenaga pendidik, instansi


terkait dan masyarakat.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan peserta didik serta orang
tuanya.

e. Memiliki tanggung jawab moril mempertahankan dan meningkatkan keberlangsungan KB


yang dikelolanya.

4. Tempat

Cara menentukan lokasi untuk KB hedaknya memperhatikan hal-hal berikut :

a. Lokasi gedung yang mudah dimasuki kendaraan roda dua dan roda empat.

b. Lokasi dilewati oleh kendaraan umum

c. Lokasi berada di pemukiman perkantoran atau ruko perumahan.

d. Tempat parkir yang memadai

e. Jauh dari sungai tempat pembuangan sampah dan terminal angkutan atau bis.

f. Dekat dengan tanaman

g. Mendapatkan pencahayaan yang baik

h. Ventilasi ruangan yang terang


i. Memiliki jalan keluar apabila terjadi kebakaran gedung

j. Desain ruangan yang sesuai dengan kebutuhan bermain anak.

5. Waktu

Waktu adalah modal kerja yang harus dihargai. Seorang pengelola harus menghitung jam
efektif bekerja dan jumlah total hari kerja untuk menentukan penggajian kepada karyawan.
Anak belajar di KB biasanya 2 jam sehari, sedang di TPA bervariasi. Ada TPA yang
menyediakan layanan insidental (per jam) paruh hari atau sehari penuh.

6. Adminstrasi

Administrasi di KB secara umum terdiri dari aspek-aspek administrasi berikut ini :

a. Administrasi Program Pembelajaran

b. Administrasi Pengelolaan Kegiatan

c. Administrasi Keuangan

d. Adminsitrasi Kepegawaian

1) . Taman Penitipan Anak (TPA)


Taman Penitipan Anak (TPA) adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan
nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk
jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. TPA menyelenggarakan.
program pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun dengan prioritas anak usia empat tahun ke bawah. Untuk mendukung
mewujudkan anak usia dini yang berkualitas, maju, mandiri, demokrasi, dan berprestasi, TPA
menggunakan dan menerapkan filsafat pendidikan, yaitu tempa, asah, asih, dan asuh.

Pentingnya pelayanan yang terpadu (kesehatan-gizi-psikososial-agama-pendidikan) untuk


anak usia lahir tiga tahun. Hal ini sebagai upaya meletakkan dasar-dasar perkembangan yang
baik pada diri anak secara holistik sehingga anak dapat mengenal diri dari lingkungannya.
Semua kegiatan dilaksanakan dengan bermain sambil belajar yang dapat memenuhi
kebutuhan jasmani dan rohani serta memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi anak.

Hakikat TPA adalah TPA sebagai kebutuhan, perizinan TPA, bentuk dan karakter TPA,
penyelenggaraan TPA, menuju TPA masa depan. Tujuan pengelolaan TPA adalah untuk
anak, orang tua, masyarakat.

Pendekatan TPA melalui prinsip pendidikan anak, prinsip perkembangan anak, dan dasar
filsafat pendidikan di TPA, yaitu tempa, asah, asih, asuh; sedangkan upaya untuk
mewujudkan karakteristik anak secara holistik dan terpadu di TPA melalui olahraga, gizi dan
kesehatan.
Taman Penitipan Anak (child care centre) adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya
berhalangan, tidak mampu, atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan
kepada anaknya. Selain itu, Taman Penitipan Anak juga disebut sebagai wahana pendidikan
dan pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka
waktu tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup.

Tahap-tahap pelaksanaan pengembangan kegiatan di TPA antara lain : tujuan, landasan


yuridis, sasaran, pengelompokkan anak, persyaratan, lingkungan, pemeliharaan kebersihan,
perizinan, keamanan, kesehatan, higiene dan gizi serta pembiayaan.

Prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan di TPA antara lain meliputi kurikulum dan
evaluasi. Proses kegiatan pengembangan di TPA perlu memperhatikan beberapa unsur yang
terdiri dari materi, metode, media, evaluasi, sumber daya manusia (pendidik, pengelola, dan
pengasuh atau perawat), sarana prasarana, kompetensi hasil keluaran, pembinaan dan site
plan.

2) Taman Kanak-Kanak (TK)


o Dasar Penyelenggaraan Pendidikan TK
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990 tentang 
Pendidikan Prasekolah.
o Kebijakan Penyelenggaraan TK
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002, Pasal 9 ayat 1 :
“Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 28 (1) : “Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar”.

Pasal 28 (2) : “Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal”.

Pasal 28 (3) : “Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak-Kanak  (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
sederajat”.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990
Pasal 1.1 : “Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan
keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur
pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah”.

Pasal 1.2 : “Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah
yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai
memasuki pendidikan dasar”.

o Tujuan Pendidikan TK
Membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Pasal 1.14 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003);

Mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan


peserta didik (Penjelasan Pasal 28 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2003);

Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,


keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya (Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 1990).

o Bentuk dan Program Pendidikan TK


TK merupakan satuan pendidikan pada jalur formal bagi anak usia 4 s.d 6 tahun
(Pasal 1.14 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 jo. Pasal
4 ayat 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990);
Lama pendidikan : 1 atau 2 tahun (Pasal 4 ayat 5 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 1990)
o Pendidikan di TK dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun;

Kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun.

Pengelompokan sebagaimana dimaksud pada butir di atas bukan merupakan


jenjang yang harus diikuti oleh setiap anak didik. Dengan kata lain, bahwa setiap
anak didik dapat berada selama 1 (satu) tahun pada Kelompk A atau Kelompok B,
atau selama 2 (dua) tahun pada Kelompok A dan Kelompok B.

o Pelaksanaan Pendidikan TK
Sebutan “Taman” pada Taman Kanak-Kanak mengandung makna “tempat yang
aman dan nyaman (safe and comportable) untuk bermain” sehingga pelaksanaan
pendidikan di TK harus mampu menciptakan lingkungan bermain yang aman dan
nyaman sebagai wahana tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, guru harus
memperhatikan tahap tumbuh kembang anak didik, kesesuaian dan keamanan alat
dan sarana bermain, serta metode yang digunakan dengan mempertimbangkan
waktu, tempat, serta teman bermain.Penataan lingkungan tempat anak bermain
perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebaik-baiknya, agar tercipta rasa aman dan
nyaman, sehingga akan menumbuhkan keberanian anak untuk memenuhi rasa
ingin tahunya (self curiousity) dan keinginan untuk menjalin hubungan sosial
dengan lingkungannya.Pada usia 4 s.d 6 tahun, kebutuhan anak untuk bermain dan
bersosialisasi lebih penting dibandingkan dengan kemampuan skolastik. Oleh
karena itu, pendidikan di TK tidak diperkenankan memberikan pekerjaan rumah
(PR) kepada anak didik dalam bentuk apapun.

• SD Awal

 SD Awal adalah salah satu bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini pada
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 6
sampai 8 tahun.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur
formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini
Lembaga Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sesuai satuan Pendidikan masing-
masing. Taman Penitipan Anak (TPA) dilaksanakan 3 – 5 hari dengan jam layanan minimal 6
jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 -160 hari atau 32 – 34 minggu. Kelompok
Bermain (KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam.
Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau 32 - 34 minggu. Satuan PAUD Sejenis (SPS)
minimal satu minggu sekali dengan jam layanan minimal 2 jam. Kekurangan jam layanan
pada SPS dilengkapi dengan program pengasuhan yang dilakukan orang tua sehingga jumlah
layanan keseluruhan setara dengan 144 hari dalam satu tahun. Taman Kanak-Kanak (TK)
dilaksanakan minimal 5 hari setiap minggu dengan jam layanan minimal 2,5 jam. Layanan
dalam satu tahun 160 hari atau 34 minggu.

Pelaksanaan pendidikan anak usia dini hendaknya dapat melibatkan seluruh


komponen masyarakat. Penyelenggaraan pendiikan anak usai dini dapat dilakukan oleh
swasta dan pemerintah, yayasan maupun perorangan

B.Saran

Semoga setiap pengembangan program PAUD yang dijalankan dapat meningkatkan


pendidikan anak di indonesia.Karna sukses nya masa depan suatu negara ada pada diri anak
sebagai generasi penerus.Kami sangat setuju dengan pengembangan program PAUD ini.

Demikianlah makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk orang banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan agar
makalah ini lebih baik lagi dari sebelumnnya.
DAFTAR PUSTAKA

• Sujiono,Yuliani Nurani.2009.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:PT


INDEKS.

• Peraturan daerah(Perda) Kabupaten Lamandau Nomor 19 Tahun 2015 Tentang


Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

• Jurnal:

1. J.M.Tedjawati.Pendidikan dan Kebudayaan.Pengembangan Program Pendidikan


Anak Usia Dini(PAUD):Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Dalam Pos
PAUD.Vol. 16,Nomor 4,Juli 2010:352

2. Sofia Hartati.VISI PGTK PAUD dan DIKMAS.Penyelenggaraan Program


Paud(Studi Evaluatif Di Pos PAUD Kota Jakarta Timur,Provinsi DKI
Jakarta).Vol.12,No.2,Desember 2017:156

Anda mungkin juga menyukai