DOSEN PEMBIMBING:
NUR HAZIZAH,S.Pd.,M.Pd.
DISUSUN OLEH:
1.POPI HIDAYANA(19022108)
2.VIUTI EFENDI(19022135)
MATA KULIAH:
2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pengembangan Program PAUD.Selanjutnya shalawat serta
salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yaitu Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup umat manusia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................1
KATA
PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................................................................................................4
B.Rumusan Masalah............................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan......................................................................................................................8
B.Saran.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia
dini mulai lahir sampai baligh (kalau perempuan ditandai menstruasi sedangkan laki-laki
sudah mimpi sampai mengeluarkan air mani) adalah tanggung jawab sepenuhnya orang tua.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak
usia dini.
Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan
kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk pembentukan karakter, budi pekerti luhur,
cerdas, ceria, terampil dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan usia dini
dapat dimulai di rumah atau dalam keluarga, perkembangan anak pada tahun-tahun pertama
sangat penting dan akan menentukan kualitasnya di masa depan.
Oleh karena itu, upaya-upaya pengembangan program pendidikan anak usia dini
hendaknya dilakukan melalui belajar dan melalui bermain.
B.Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Secara umum Day Care bertujuan untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak batita
(0 – 3 tahun) dan anak usia 3 – 6 tahun dalam lingkungan yang kondusif dan nyaman
(homy) melalui pengasuhan, perawatan, dan bimbingan dalam proses sosialisasi dan
pendidikan.
Jenis Kegiatan
1. Pengasuhan
2. Perawatan
3. Pendidikan
4. Bimbingan
Memberikan bimbingan bagi anak-anak yang memerlukan bantuan secara khusus
Hakikat pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain adalah merupakan salah satu alternatif
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak prasekolah melalui Kelompok Bermain dalam
aspek-aspek pendidikan, pemberian gizi, dan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga atau
lingkungan yang terdiri dari keluarga, sekolah, lembaga-lembaga perawatan, keagamaan dan
pengasuhan anak serta teman sebaya yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Hakikat pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain merujuk pada :
1. Prinsip pendidikan anak usia dini, yaitu berorientasi pada kebutuhan anak, belajar melalui
bermain, kreatif dan inovatif, lingkungan yang kondusif, menggunakan pembelajaran
terpadu, mengembangkan keterampilan hidup, menggunakan berbagai media dan sumber
belajar.
Program kegiatan belajar kelompok bermain KB adalah seperangkat kegiatan belajar yang
direncanakan untuk dilakukan dalam rangka menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi
perkembangan diri anak didik lebih lanjut.Pelaksanaan pembentukan perilaku melalui
pembiasaan dilakukan melalui kegiatan rutin, spontan dan terprogram. Pengembangan
kemampuan dasar KB terdiri dari pengembangan bahasa, kognitif, fisik dan seni.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diawali dengan kegiatan pembukaan, inti, istirahat dan
penutup lalu pendidik mengantar anak-anak dan diserahkan kepada para penjemput. Selain
itu, untuk mengembangkan konsep belajar melalui bermain maka ada tahap-tahap kegiatan
pengembangan bermain di KB, yaitu :
1. Bermain eksploratoris;
2. Bermain energetik;
3. Bermain ketrampilan;
4. Bermain sosial;
5. Bermain imajinatif.
1. Peserta didik
Persyaratan bagi peserta didik untuk dapat menjadi anggota dari Kelompok Bermain adalah
(1) usia 2 – 4 tahun dengan jumlah minimal 10 anak, (2) anak usia 5 – 6 tahun yang tidak
mendapat kesempatan masuk di Taman Kanak-Kanak dengan jumlah minimal 10 anak.
Peserta didik KB memiliki hak-hak untuk belajar melalui bermain yang meliputi :
a. Kompetensi Pedagogik
b. Kompetensi Kepribadian
c. Kompetensi Profesional
d. Kompetensi Sosial
Pendidik Kelompok Bermain berhak mendapat insentif baik dalam bentuk materi,
penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat
(baik melalui APBN, APBD I dan II, dan masyarakat)
3. Pengelola
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan peserta didik serta orang
tuanya.
4. Tempat
a. Lokasi gedung yang mudah dimasuki kendaraan roda dua dan roda empat.
e. Jauh dari sungai tempat pembuangan sampah dan terminal angkutan atau bis.
5. Waktu
Waktu adalah modal kerja yang harus dihargai. Seorang pengelola harus menghitung jam
efektif bekerja dan jumlah total hari kerja untuk menentukan penggajian kepada karyawan.
Anak belajar di KB biasanya 2 jam sehari, sedang di TPA bervariasi. Ada TPA yang
menyediakan layanan insidental (per jam) paruh hari atau sehari penuh.
6. Adminstrasi
c. Administrasi Keuangan
d. Adminsitrasi Kepegawaian
Hakikat TPA adalah TPA sebagai kebutuhan, perizinan TPA, bentuk dan karakter TPA,
penyelenggaraan TPA, menuju TPA masa depan. Tujuan pengelolaan TPA adalah untuk
anak, orang tua, masyarakat.
Pendekatan TPA melalui prinsip pendidikan anak, prinsip perkembangan anak, dan dasar
filsafat pendidikan di TPA, yaitu tempa, asah, asih, asuh; sedangkan upaya untuk
mewujudkan karakteristik anak secara holistik dan terpadu di TPA melalui olahraga, gizi dan
kesehatan.
Taman Penitipan Anak (child care centre) adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya
berhalangan, tidak mampu, atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan
kepada anaknya. Selain itu, Taman Penitipan Anak juga disebut sebagai wahana pendidikan
dan pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka
waktu tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup.
Prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan di TPA antara lain meliputi kurikulum dan
evaluasi. Proses kegiatan pengembangan di TPA perlu memperhatikan beberapa unsur yang
terdiri dari materi, metode, media, evaluasi, sumber daya manusia (pendidik, pengelola, dan
pengasuh atau perawat), sarana prasarana, kompetensi hasil keluaran, pembinaan dan site
plan.
Pasal 28 (2) : “Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal”.
Pasal 28 (3) : “Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
sederajat”.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990
Pasal 1.1 : “Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan
keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur
pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah”.
Pasal 1.2 : “Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah
yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai
memasuki pendidikan dasar”.
o Tujuan Pendidikan TK
Membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Pasal 1.14 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003);
o Pelaksanaan Pendidikan TK
Sebutan “Taman” pada Taman Kanak-Kanak mengandung makna “tempat yang
aman dan nyaman (safe and comportable) untuk bermain” sehingga pelaksanaan
pendidikan di TK harus mampu menciptakan lingkungan bermain yang aman dan
nyaman sebagai wahana tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, guru harus
memperhatikan tahap tumbuh kembang anak didik, kesesuaian dan keamanan alat
dan sarana bermain, serta metode yang digunakan dengan mempertimbangkan
waktu, tempat, serta teman bermain.Penataan lingkungan tempat anak bermain
perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebaik-baiknya, agar tercipta rasa aman dan
nyaman, sehingga akan menumbuhkan keberanian anak untuk memenuhi rasa
ingin tahunya (self curiousity) dan keinginan untuk menjalin hubungan sosial
dengan lingkungannya.Pada usia 4 s.d 6 tahun, kebutuhan anak untuk bermain dan
bersosialisasi lebih penting dibandingkan dengan kemampuan skolastik. Oleh
karena itu, pendidikan di TK tidak diperkenankan memberikan pekerjaan rumah
(PR) kepada anak didik dalam bentuk apapun.
• SD Awal
SD Awal adalah salah satu bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini pada
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 6
sampai 8 tahun.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur
formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini
Lembaga Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sesuai satuan Pendidikan masing-
masing. Taman Penitipan Anak (TPA) dilaksanakan 3 – 5 hari dengan jam layanan minimal 6
jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 -160 hari atau 32 – 34 minggu. Kelompok
Bermain (KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam.
Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau 32 - 34 minggu. Satuan PAUD Sejenis (SPS)
minimal satu minggu sekali dengan jam layanan minimal 2 jam. Kekurangan jam layanan
pada SPS dilengkapi dengan program pengasuhan yang dilakukan orang tua sehingga jumlah
layanan keseluruhan setara dengan 144 hari dalam satu tahun. Taman Kanak-Kanak (TK)
dilaksanakan minimal 5 hari setiap minggu dengan jam layanan minimal 2,5 jam. Layanan
dalam satu tahun 160 hari atau 34 minggu.
B.Saran
Demikianlah makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk orang banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan agar
makalah ini lebih baik lagi dari sebelumnnya.
DAFTAR PUSTAKA
• Jurnal: