Anda di halaman 1dari 6

Nama : Popi Hidayana

NIM : 19022108

Mata Kuliah : Perlindungan Anak

Dosen : Syahrul Ismet, S.Ag.,M.Pd.

Kode Sesi : 202020220124

Tugas Pertemuan 9

 Peran Perlindungan Anak

Secara umum terdapat dua unit peran perlindungan kepada anak di Indonesia, yaitu:
a. Masyarakat

b. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 

Hal ini ditegaskan pada beberapa aturan yuridis negara Indonesia, yaitu: Undang-undang
Perlindungan Anak nomor  23 tahun 2002, Undang Undang Perlindungan anak (revisi)
nomor 35 tahun 2014 dan Keputusan Presiden nomor 77 tahun 2003 tentang Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

1. Siapa yang dimaksud dengan masyarakat 

Jawab : Masyarakat merupakan kelompok manusia atau individu yang secara bersama-sama
tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya, hubungan atau interaksi ini
dilakukan secara teratur atau terstruktur. Dengan adanya kelompok sosial ini, setiap individu
dapat salin berinteraksi dan membantu satu sama lain.Jadi,siapa yang dimaksud dengan
masyarakat yaitu sekumpulan orang yang tinggal di suatu tempat dan saling berhubugan antar
satu sama lain.

2. Apakah peran masyarakat dalam perlindungan anak

Jawab: Tidak hanya pemerintah,masyarakat juga memiliki peranan yang cukup besar di
dalam upaya perlindungan anak.Masyarakat wajib ikut serta dalam perlindungan anak.
Peranan masyarakat dalam perlindungan anak yaitu mencegah terjadi tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak,memberikan informasi/ melaporkan tindak kekerasan terhadap
anak kepada penegak hukum atau pihak berwenang serta turut serta dalam penanganan
korban tindak kekerasan.

3. Apakah yang dimaksud dengan KPAI, siapa orangnya, bagaimana pengangkatannya dan
apa fungsinya

Jawab: Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI adalah sebuah lembaga negara yang
bertugas khusus mengawasi pelaksanaan perlindungan anak di Indonesia. Bahwa Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), berdiri berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor.
36/1990, Nomor.77/2003 dan Nomor.95/M/2004, dan KPAI diatur oleh UU Perlindungan
Anak, dan sebagai lembaga independen. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), telah
melakukan suatu kegiatan sebagaimana diatur dalam Pasal 76 Undang-Undang No 35 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, KPAI bertugas :

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak


anak;
 Memberikan masukan dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang
penyelenggaraan perlindungan anak;
 Mengumpulkan data dan informasi mengenai perlindungan anak;
 Menerima dan melakukan penelaahan atas pengaduan masyarakat mengenai
pelanggaran hak anak;
 Melakukan mediasi atas sengketa pelanggaran hak anak;
 Melakukan kerja sama dengan lembaga yang dibentuk masyarakat di bidang
perlindungan anak; dan
 Memberika laporan kepad pihak berwajib tentang adanya dugaan pelanggaran
terhadap undang-undang ini.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan KPAI adalah lembaga yang dibentuk
untuk mengawasi pelaksanaan perlindungan anak di Indonesia.Siapa yang dimaksud KPAI
yaitu orang-orang yang telah memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota KPAI.Bagaimana
pengangkatannya yaitu melalui prosedur yang sudah di tetapkan untuk menjadi anggota
KPAI.Fugsinya yaitu untuk membantu atau mengawasi segala hal yang berhubungan dengan
perlindungan anak.
4. Apa saja peran KPAI dalam perlindungan anak

Jawab: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mempunyai peranan untuk melakukan
tugasnya atas masalah-masalah yang berhubungan dengan Anak Yang Berhubungan Dengan
Hukum (ABH). Lembaga KPAI berperan aktif atau mempunyai tugas dalam melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak anak, memberikan
masukan dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang penyelenggaraan perlindungan
anak, dan mengumpulkan data dan informasi mengenai perlindungan anak.

5. Bagaimana mekanisme masyarakat dapat berperan dalam perlindungan anak

Jawab: Apabila terjadi kekerasan atau perlanggaran terhadap anak di lingkungan


masyarakat,masyarakat dapat mencegah terjadi tindak kekerasan terhadap anak,memberikan
informasi/ melaporkan tindak kekerasan terhadap anak kepada penegak hukum atau pihak
berwenang serta turut serta dalam penanganan korban tindak kekerasan.Jadi mekanisme
masyarakat di dalam perlindungan anak yaitu mencegah terjadinya kekerasan dan menindak
lanjut kekerasan atau pelanggaran tersebut dengan melaporkan ke pihak atau lembaga yang
berwenang.

6. Bagaimana mekanisme KPAI dalam melaksanakan perannya dalam perlindungan anak

Jawab: KPAI melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan


hak anak,selanjutnya KPAI memberikan masukan dan usulan dalam perumusan kebijakan
tentang penyelenggaraan perlindungan anak,selain itu KPAI juga mengumpulkan data dan
informasi mengenai perlindungan anak serta menerima dan melakukan penelaahan atas
pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran hak anak.KPAI juga perlu melakukan mediasi
atas sengketa pelanggaran hak anak,setelah itu melakukan kerja sama dengan lembaga yang
dibentuk masyarakat di bidang perlindungan anak terakhir memberika laporan kepada pihak
berwajib tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap undang-undang ini.

Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak itu merupakan salah satu
tugas fungsinya bahwa KPAI melaporkan apabila ada dugaan terjadinya pelanggaran dan
KPAI juga bekerjasama dengan pihak kepolisian dan apabila di KPAI tidak dapat
menyelesaikan secara mediasi, tidak ada jalan keluarnya dan yang bersengketa mau
melanjutkan kejalur hukum maka KPAI langsung menindaklanjuti ke P2TP2A karena
P2TP2A yang bisa mendampingi korban, sebab komisioner di KPAI tidak bisa mendampingi
korban akan tetapi apabila tidak ditindaklanjuti ke P2TP2A bisa langsung ke kepolisian
setelah itu KPAI meminta laporan perkembangan kasusnya sampai sejauh mana kasus
tersebut ditangani oleh pihak kepolisian dan apabila diselesaikan di Pengadilan KPAI bisa
secara langsung memantau apakah hak-hak anak terpenuhi atau tidaknya karena anak disini
tidak boleh dilanggar haknya, karena anak merupakan korban, korban dari keadaan, dari
televisi, media dan lain-lain yang pada akhirnya anak melakukan berbagai kekerasan baik dia
sebagai pelaku maupun sebagai korban. Lembaga KPAI melindungi keduanya karena KPAI
tidak membedakan antara pelaku dan korban yang terpenting disini ialah ia seorang anak baik
itu anak laki-laki maupun anak perempuan.

Dengan demikian di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014


tentang perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak
sebagaimana dijelaskan pada Pasal 76 bahwa Komisi Perlindungan Anak Indonesia
mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan dan
pemenuhan Hak Anak, memberikan masukan dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang
penyelenggaraan Perlindungan Anak, mengumpulkan data dan informasi mengenai
Perlindungan Anak, menerima dan melakukan penelaahan atas pengaduan Masyarakat
mengenai pelanggaran Hak Anak, melakukan kerja sama dengan lembaga yang dibentuk
Masyarakat di bidang Perlindungan Anak, dan memberikan laporan kepada pihak berwajib
tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang ini.

7. Bagaimana implementasi kedua unit ini berperan menurut analisa anda, kemukakan   

Jawab: Jika ada kekerasan terhadap anak yang terjadi di masyarakat,masyarakat dapat
mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak tersebut,namun jika masyarakat tidak dapat
mencegah kekerasan tersebut dengan alasan tertentu masyarakat dapat melaporkan kekerasan
tersebut kepada lembaga perlidungan anak atau yang biasa dikenal KPAI,nantinya KPAI
akan melakukan pemeriksaan guna mencari dan mengumpulkan informasi apakah kekerasan
terhadap anak tersebut memang ada dan jika ada KPAI akan mengumpulkan bukti-
bukti.Setelah itu KPAI bekerja sama dengan lembaga dan pihak terkait seperti melaporkan ke
polisi dan meminta polisi menindak lanjut kekerasan yang terjadi terhadap anak tersebut.
8. Jelaskan satu contoh kasus perlindungan anak yang pernah didampingi oleh KPAI dan
bagaimana hasilnya

Jawab:Pembunuhan Engeline Megawe merupakan peristiwa kekerasan terhadap


anak perempuan berusia delapan tahun yang terjadi di Kota Denpasar, Bali pada tanggal 16
Mei 2015. Peristiwa ini menjadi salah satu kasus yang juga ditangani oleh KPAI selain itu
peristiwa tersebut populer dalam berbagai media di Indonesia diawali dengan
pengumuman kehilangan anak tersebut (semula disebut Angeline) dari keluarga angkatnya
melalui sebuah laman di facebook berjudul "Find Angeline-Bali's Missing Child".Besarnya
perhatian dari berbagai pihak membuat terungkapnya kenyataan bahwa Engeline selama ini
tinggal di rumah yang tidak layak huni dan mendapat pengasuhan yang kurang baik dari
orang tua angkatnya bahkan mendapatkan penyiksaan baik fisik maupun mental. Akibat sikap
yang sangat tertutup dan tidak kooperatif dari ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe (66
tahun), memunculkan dugaan bahwa Engeline hilang bukan karena diculik melainkan karena
dibunuh bahkan sebelum jenazahnya ditemukan.Jasad Engeline kemudian ditemukan
terkubur di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, pada hari
Rabu tanggal 10 Juni 2015 dalam keadaan membusuk tertutup sampah di bawah pohon
pisang setelah polisi mencium bau menyengat dan melihat ada gundukan tanah di sana.
Selanjutnya polisi menyelidiki lebih mendalam dan menetapkan dua orang tersangka
pembunuh, yaitu Agus Tay Hamba May, pembantu rumah tangga, dan Margriet Christina
Megawe ibu angkatnya.

9. Apa saja manfaat bagi anak dengan adanya KPAI

Jawab: Dengan adanya KPAI,perlindungan anak menjadi lebih terjamin lagi.Karena jika
hanya sebatas undang-undang namun tidak ada lembaga yang mengawasi nya,perlindungan
terhadap anak bisa saja dianggap sepele oleh phak-pihak tertentu.Jadi,anak perlindungan
terhadap anak menjadi lebih kuat lagi sehingga dengan adanya lembaga tersebut diharapkan
dapat mengurangi kasus-kasus yang melanggar hak dan kewajiban anak.

10. Apa kelemahan masyarakat dan KPAI dalam perannya melindungi anak?

Jawab: Dalam menjalankan tugasnya KPAI tidak dapat menindak secara langsung atas
pelanggaran yang dilakukan terhadap anak.KPAI harus bekerja sama terlebih dahulu dengan
lembaga atau pihak terkait seperti kepolisian atau lembaga yang berhubugan. Hal ini yang
membuat KPAI terkesan lambat memberi respon atau penanganan atas kasus pelanggaran
yang menimpa anak.

Anda mungkin juga menyukai