Anda di halaman 1dari 5

Nama : Popi Hidayana

NIM : 19022108

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Kode Seksi : 467

Resume Materi Pertemuan 5

Kalimat Dasar

1.Hakikat kalimat

Kalimat adalah kumpulan kata yang setidaknya terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat
pun dapat terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa. Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh, yang mana
dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik dan turun, sedangkan dalam bentuk tulisan
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru
(Alwi, 2010).

Kalimat menurut Soelistyowati (2015) adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang
mengungkapkan pikiran yang utuh secara kebahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi
oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh
kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau amilasi bunyi. Dalam wujud tulisan
huruf latin, sebuah kalimat ditandai dengan adanya berbagai tanda baca yang menunjukan
seperti apa kalimat harus seperti apa dibaca.

Menurut Kridalaksana (2001), kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari
klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang
merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas;
Jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya. Kalimat menurut Arifin dan Tasai (2002)
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran
yang utuh. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi baik lisan dan tulisan harus
memiliki subjek dan predikat.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kalimat /Ka-li-mat/ adalah:


(1) kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan;

(2) perkataan; linguistic

(3) satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara
aktual maupun potensial terdiri atas klausa.

Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat:

a.Subjek

Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan
makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat dapat mengaburkan makna kalimat.
Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi (1) membentuk kalimat dasar, kalimat luas,
kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4)
menegaskan/memfokuskan makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk
kesatuan pikiran (Widjono, 2011).

b.Predikat

Predikat adalah bagian yang menandai apa yang telah diucapkan ataupun dituliskan oleh
pihak pertama.Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi (1) membentuk kalimat dasar,
kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur penjelas, yaitu
memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna
kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan
(Widjono, 2011).

c.Objek

Objek adalah sebuah hal atau perkara yang akan menjadi topik pembicaraan.Pada kalimat,
objek berfungsi (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2)
memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran
(Widjono, 2011).

d.Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan
objek, dan melengkapi struktur kalimat (Widjono, 2011).

e.Keterangan

Keterangan adalah unsur yang fungsinya menerangkan seluruh fungsi kalimat atau unsur
kalimat tertentu dalam kalimat. Dengan perkataan lain, keterangan merupakan unsur kalimat
yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat;
misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan.

Kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan morfem. Fonem adalah bunyi
pada sebuah bahasa yang membedakan makna dalam sebuah kata, sedangkan morfem adalah
bentuk bahasa yang mengandung arti pada sebuah kata.

2.Dapat berdiri sendiri meskipun tidak ditambah dengan kalimat lengkap.

3.Mempunyai pola intonasi akhir.

4.Adanya huruf kapital dan tanda baca dalam sebuah kalimat.

2.Pola kalimat dasar

Sugono (2009) menjelaskan bahwa kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi
pokok dalam struktur inti (Sugono, 2009). Perubahan yang terjadi dalam kalimat dapat
berupa penambahan unsur, seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan
subjek, predikat, dan objek. Selain itu, perubahan yang terjadi dalam kalimat dapat berupa
perubahan urutan unsur atau perubahan bentuk kalimat dari kalimat aktif menjadi kalimat
pasif (Sugono, 2009).

Alwi mendefinisikan enam pola dasar kalimat.

a.Kalimat dengan Pola S-P


Kalimat dengan pola ini terdiri dari unsur subjek dan predikat saja. Kedua unsur ini
dimasukkan sebagai bagian kalimat maka tergolong sebagai kalimat dasar dengan pola S-P.
Misal : Ibu sedang memasak.

b.Kalimat dengan Pola S-P-O

Kalimat dengan pola yang menggunakan tiga unsur kalimat ini termasuk pola dasar
kalimat jika tidak ada penambahan atau perubahan urutan dari masing-masing unsur kalimat
tersebut. Pola kalimat ini terdiri dari unsur subjek, predikat, dan objek. Jenis kata pada
masingmasing unsur terdiri dari kata atau frasa nomina atau verba. Misal : Zaki sedang
mencuci pakaian.

c.Kalimat dengan Pola S-P-Pel

Kalimat dengan pola ini terdiri dari subjek, predikat, dan pelengkap. Ketiga pola ini
dikatakan sebagai pola dasar jika tidak ada perubahan urutan letak unsur. Misal: Ayah
bekerja dengan rajin.

d.Kalimat dengan Pola S-P-Ket

Kalimat dengan pola ini terdiri dari subjek, predikat, dan keterangan. Unsur dalam kalimat
disusun secara beraturan, sehingga membentuk satu kesatuan. Misal: Popi bermain di
halaman rumah

e.Kalimat dengan Pola S-P-O-Pel

Kalimat dengan pola ini terdiri dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Kesemua
unsur kalimat akan membentuk pola dasar kalimat jika disusun secara berurutan. Masing-
masing unsur terdiri dari jenis kata yang berbeda tergantung pembentukan kalimatnya. Misal:
Mama memasak sayur yang enak

f. Kalimat dengan Pola S-P-O-Ket

Unsur kalimat dalam pola ini terdiri dari subjek, predikat, objek, dan keterangan. Keempat
unsur ini saling melengkapi untuk membentuk satu Misal: Fauzi bermain bola di lapangan
bola
Sumber:

 Materi pertemuan 5
 Widjono. 2011. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai