Anda di halaman 1dari 7

Nama : Syarifuddin

Kementerian : Pendidikan
Jurusan : Ilmu Hukum

Pancasila sebagai pondasi bangsa dalam kehidupan berbangsa & bernegara

Pendahuluan
Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang resmi disahkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum
dalam pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No.7
bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.1
Pancasila dapat diartikan sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa Indonesia
sehingga segala keputusan, aturan serta masa depan bangsa indonesia harus mengacu
kepada lima sila dalam pancasila. Perkembangan politik indonesia yang kembali diuji
dengan adanya penyimpangan terkait penafsiran dari lima nilai pancasila.
Jika kita mau jujur sebenarnya dewasa ini banyak tokoh serta elit politik yang
kurang memahami filsafat hidup serta pandangan hidup bangsa kita pancasila namun
bersikap seakan akan memahaminya. Akibatnya dalam proses reformasi dewasa ini
diartikan kebebasan ideologi dinegara kita, kemudian pemikiran apapun yang
menguntungkan demi kekuasaan dan kedudukan dipaksakan untuk diangkat dalam sistem
kenegaraan kita, misalnya seperti kebebasan pada masa reformasi dewasa ini jelas-jelas
tidak sesuai nilai-nilai yang kita miliki dipaksakan kepada rakyat sehingga akibatnya dapat
kita lihat sendiri berbagai macam gerakan massa secara brutal tanpa mengindahkan kaidah-
kaidah hukum yang berlaku dalam melakukan aksinya, menjarah, merusak, menganiaya,
bahkan menteror nampaknya dianggapnya sah-sah saja. Negara melalui aparat keamanan
tidak mampu berbuat banyak karena akan berhadapan dengan penegak HAM yang
mendapat dukungan kekuatan internasional.2
Oleh karena itu adalah tugas kita sebagai warga negara untuk mengkaji dan
memahami serta menjalankan amanah pancasila sebagaimana mestinya. Tentu dalam

1 Kaelan, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta, 2014, Hal. 1


2 Kaelan, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarrta, 2014, Hal. 2
proses penyempurnaan pemahaman pastinya memiliki pro dan kontra terkait penafsiran
nilai-nilai pancasila, keraguan-keraguan akan ideologi pancasila semestinya dapat di
patahkan dengan bukti konkret yaitu dengan mewujudkan wujud cita-cita pendiri negara
yang tertuang dalam pancasila.

Isi
1. Mengapa menjaga ideologi pancasila merupakan hal yang sangat penting?
Karena pengertian dasar dari ideologi adalah cita-cita, dengan demikian pancasila
adalah cita-cita Negara Republik Indonesia sehingga untuk mencapai cita-cita tersebut
indonesia harus terus berpegang teguh kepada nilai pancasila. Selanjutnya cita-cita
ditetapkan berdasarkan atas suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan.

Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama


dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Oleh karena itu
fungsi pokok pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Hal ini sesuai
dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, ketetapan No
XX/MPR/1966. Dijelaskan bahwa pancasila sebagai sumber tertib hukum indonesia yang
pada hakikatnya adalah merupakan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta
cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia.
Selanjutnya dikatakan bahwa cita-cita tersebut meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan
individual, kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional
dan mondial, cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral
mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan sebagai pengejawatahan dari budi
nurani manusia.3

2. Mengapa kemajuan bangsa Indonesia harus didasari oleh semangat dan nilai
pancasila?

Kedududukan pancasila sebagai dasar dari segala sumber hukum indonesia. Sehingga
pancasila merupakan asas kerokhonian tertib hukum yang dalam pembukaan UUD 1945
dijelmakan lebih lanjut kedalam empat pokok pikiran.

3 Kaelan, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta, 2014, Hal. 108-109


1. meliputi suasana kebatinan dari undang-undang dasar.
2. mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baik hukum tertulis dan
tidak tertulis.
3. mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi
yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk
memelihara budi pekerti,kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tersimpul dalam pokok pikiran
keempat yang berbunyi “Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
4. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi para penyelenggara negara,
para pelaksana pemerintahan, hal ini dapat dipahami karena semangat adalah
penting dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, karena masyarakat dan
negara indonesia selalu tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan zaman
serta dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas
kerokhanian pancasila.4
3. Bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila disemua bidang kehidupan baik itu
dilingkungan pemerintahan (politik), ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan serta pendidikan?
a) Pancasila dalam bidang politik
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar
ontologis manusia. Hal ini didasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah
sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar
merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.
Pengembangan politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa iniharus
mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dan
esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus
segera diakhiri.
b) Pancasila dalam bidang ekonomi

4
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta, 2014, Hal.110-111
Didalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah kepada persaingan bebas dan jarang
mementigkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan pancasila yang
lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang
berdasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas (Mubyanto, 1999).
Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi
kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi
mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.
c) Pancasila dalam bidang sosial dan budaya
Dalam pembanguanan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya
didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki
masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa indonesia melakukan reformasi
disegala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering
saksikan adanya stagnansi nilai sosial budaya dalam masyarakat sehingga tidak
mengherankan jikalau diberbagai wilayah indonesia saat ini terjadi gejolak yang
memperhatinkan antara lain amuk masa yang cenderung anarkis, bentrok antara
kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah
politik. Oleh karena itu dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi
dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai
dasar negara yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada
hakikatnya bersifat humanistic, artinya niai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai
yang bersumber pada hakikat dan martabat sebagai mahluk yang berbudaya.
d) Pancasila dalam bidang pertahanan dan keamanan
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi
tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan
negara, baik dakam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka
melindungi hak-hak warganya. Menilik kembali kepada tujuan nasional bangsa
Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
kehendak dalam mengisi kemerdekaan RI yakni sebagai berikut:
1) Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2) Memajukan kesejahteraan umum / bersama
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
4) Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.5
4. Bagaimana pengamalan atau aktualisasi pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?
Dalam pengamalan nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara ada 3 (tiga) tataran nilai yang harus diperhatikan yaitu:
1) Nilai dasar
Suatu nilai yang bersifat abstrak dan tetap, yang terlepas dari pengaruh
perubahan waktu. Nilai dasar merupakan prinsip, yang bersifat amat abstrak, bersifat
amat umum tidak terikat oleh waktu dan tempat, dengan kandungan kebenaran yang
bagaikan aksioma. Dari segi kandungan nilainya, maka nilai dasar berkenaan dengan
eksistensi sesuatu, yang mencakup cita-cita, tujuan, tatanan dasar dan ciri khasnya.
Nilai dasar pancasila ditetapkan oleh para pendiri negara. Nilai dasar pancasila
tumbuh baik dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan yang
telah menyengsarakan rakyat, maupun dari cita-cita yang ditanamkan dalam agama
dan tradisi tentang suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
kebersamaan, persatuan dan kesatuan seluruh warga masyarakat.
2) Nilai instrumental
Suatu nilai yang bersifat kontekstual. Nilai instrumental merupakan penjabaran
dari dasar tersebut, yang merupakan arahan kinerjanya untuk kurun waktu tertentu
dan kondisi tertentu. Nilai instrumental ini dapat dan bahkan harus disesuaikan
dengan tututan zaman. Namun nilai instrumental haruslah mengacu pada nilai dasar
yang dijabarkannya. Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamik dalam
bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama dalam batas-batas yang

5 Yudistira, ”Aktualisasi & Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam menumbuh kembangkan karakter bangsa”,
Seminar Nasional Hukum Vol. 2 No. 1, 2016, Hal.432-433
dimungkinkan oleh nilai dasar itu. Dari kandungan nilainya, maka nilai instrumental
merupakan kebijaksanaan, strategi, organisasi, sitem, rencana, program bahkan juga
proyek-proyek yang menindaklanjuti nilai dasar tersebut. Lembaga negara yang
berwenang menyusun nilai instrumental adalah MPR, Presiden dan DPR.
3) Nilai Praktis
Nilai yang terkandung dalam kenyataan sehari-hari, berupa cara bagaimana
rakyat melaksanakan (mengaktualisasikan) niali pancasila. Nilai praktis terdapat pada
demikian banyak wujud penerapan nilai-nilai pancasila, baik secara tertulis maupun
tidak tertulis, baik cabang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, oleh organisasi
kekuatan sosial politik, oleh organisasi kemasyarakatan, oleh pimpinan
kemasyarakatan, bahkan oleh warga negara secara perorangan. Dari segi kandungan
nilainya, nilai praktis merupakan geleanggang pertarungan antara idealisme dan
realitas.6
5. Bagaimana peran Anda sebagai mahasiswa dalam mengamalkan nilai-nilai
pancasila?
Peran saya sebagai mahasiswa dalam pengamalan nilai pancasila yaitu sebagai:
a. Penerus semangat pendiri negara yang mana saya memiliki tanggung jawab
mewujudkan cita-cita bangsa yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila.
b. Pengawas terhadap aturan-aturan hukum yang menabrak semangat, cita-cita dan
tujuan Pancasila.
c. Aktor perubahan yang selalu mengamalkan nilai pancasila sebagai pedoman
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara, sehingga akan menjadi wajah dari nilai
pancasila itu sendiri.
Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya sebagai pedoman hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara namun pancasila adalah cita-cita yang ditanamkan
oleh para pendiri Negara Republik Indonesia untuk memajukan kehidupan bangsa dalam
rangka mengakomodir terciptanya masyarakat yang bersatu dan sejahtera, hal inilah yang

6 Yudistira, “Aktualisasi & Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam menumbuh kembangkan karakter bangsa”,
Seminar Nasional Hukum Vol.2, No.1, 2016, Hal.425-426
menjadikan pancasila memiliki peran sentral dalam ideologi nasional, yang menjadi acuan
baku dalam pengelolaan diberbagai bidang kehidupan dari bidang ekonomi hingga
pertahanan. Sehingga pengamalan nilai pancasila merupakan keharusan dan tanggung
jawab semua warga negara Indonesia, tidak terkecuali mahasiswa yang memiliki peranan
besar dalam mewujudkannya amanah Pancasila.

Daftar Pustaka
Kaelan, 2014, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Yudistira, (2016) “Aktualisasi & Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam menumbuh
kembangkan karakter bangsa”, Seminar Nasional Hukum, Vol.2, 421-436

Anda mungkin juga menyukai