Anda di halaman 1dari 4

PANCASILA DI ERA GLOBALISASI SEBAGAI SISTEM

BERERTIKA DALAM POLITIK

Annisa Septiarini Mas Gede


2118011106
Pendidikan Kedokteran 2021/2022
PENDAHULUAN

Globalisasi dapat diartikan sebagai hubungan dengan eskalasi ketergantungan


antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia meliputi bidang sosial budaya, ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya sehingga batasan suatu negara semakin sempit.
Bangsa kita adalah bangsa yang beragam. Dalam menghadapi ragam sosial budaya
tersebut, kita harus memiliki etika yang baik. Dasar negara kita, Pancasila, dapat dijadikan
sebagai sistem dalam beretika. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk
mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki
kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Untuk itu, diperlukan penguasaan pengetahuan tentang
pengertian etika dan pemahaman Pancasila sebagai sistem etika sehingga kita memiliki
keterampilan menganalisis persoalan-persoalan lingkungan sekitar.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Etika
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir.
Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan. Artinya, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,
tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat. Kebiasaan hidup
yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.

Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Etika Pancasila lebih mendekati pengertian etika keutamaan karena tercermin
dalam empat tabiat saleh, yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan dan keadilan.

PEMBAHASAN

Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika


 Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga dapat
melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat
merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama dan
meluluhlantahkan semangat persatuan atau mengacam disintegrasi bangsa.
 Masih terjadinya pelangaran HAM dalam kehidupan bernegara.
 Kesenjangan antar kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai kehidupan
masyarakat Indonesia.
 Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di Indonesia.
 Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar.
Hal tersebut memperlihatkan pentingnya dan mendesaknya peran dan kedudukan
Pancasila sebagai sistem etika terutama pada era globalisasi ini karena dapat menjadi
tuntutan atau sebagai Leading Principle bagi warga negara untuk berperilau sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.

Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika


 Dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi muda
sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara.
 Korupsi akan bersimaharajalela karena para penyelenggara negara tidak memiliki
rambu-rambu normatif dalam menjalankan tugasnya.
 Kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak.
 Pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara di Indonesia
ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain.
 Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia,
seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasib generasi yang akan datang, global
warming, perubahan cuaca, dan lain sebagainya.

Argumen tentang Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika


 Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Lama berupa sikap
otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan
negara yang menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai
dengan sistem etika Pancasila yang lebih menonjolkan semangat musyawarah untuk
mufakat.
 Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Baru terkait dengan
masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan penyelenggaraan
negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial karena nepotisme, kolusi, dan
korupsi hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu.
 Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada era Reformasi berupa eforia
kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya,
munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan
kebebasan berdemokrasi.
KESIMPULAN

Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Urgensi dan alasan diperlukannya Pancasila sebagai sistem etika bermaksud agar
kita dapat meminimalkan penyalahgunaan kekuasaan, seperti masalah nepotisme, kolusi, dan
korupsi. Oleh karena itu, kita dapat mewujudkan kehidupan politik yang baik demi kemajuan
negara Indonesia tercinta.

REFERENSI

Ermawan, D. Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Daerah di Kebudayaan


Indonesia. Jurnal Kajian Lemhannas RI 32 (2017): 5-11.
Nurwadani, P, dkk. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pancasila. Jakarta:
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai