Anda di halaman 1dari 15

1.

Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang


menolak Pancasila sebagai dasar negara.

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu


pancasila yang memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap
bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing
oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali
negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan
negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian
rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang
sangat canggih.

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa


seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin
yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai
dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang
telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada
satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa,Indonesia.
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan
pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar
pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini
dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa
Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat
istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain
tetapi mutlak harus dipersatukan.
Sejarah Pancasila adalah bagian dari sejarah inti negara
Indonesia. Sehingga tidak heran bagi sebagian rakyat Indonesia, Pancasila
dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang harus kita hafalkan dan
mematuhi apa yang diatur di dalamnya. Ada pula sebagian pihak yang
sudah hampir tidak mempedulikan lagi semua aturan-aturan yang dimiliki
oleh Pancasila. Namun, di lain pihak muncul orang-orang yang tidak
sepihak atau menolak akan adanya Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,
karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.
Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan
negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita
sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan
identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara,
menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik
Pancasila sebagai ideologi negara. Pengetahuan ideologi mempunyai arti
tentang gagasan-gagasan. Ideologi secara fungsional merupakan
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat
dan negara yang dianggap baik.

Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan ideologi yang


membedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama
adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia
terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya.Kedua adalah
penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan bahasanya
sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa
Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa
kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas
sistem demokrasi. Makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan
agar dapat menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi negara
yang menyimpang dari Ideologi bangsa dan negara Indonesia.

Dalam pelajaran sejarah telah dijelaskan tentang Partai Komunis


Indonesia yang menginginkan mengganti ideologi Pancasila dengan
ideologi Komunis. Begitu pula dengan kasus kudeta DI/TII yang ingin
memisahkan diri dari Indonesia dan mendirikan sebuah negara Islam yang
sesuai dengan syariat Islam. Atau kasus pemberontakan tentara GAM yang
terjadi di Aceh. Semua pemberontakan tersebut terjadi karena penolakan
pihak-pihak tertentu terhadap Pancasila yang dijadikan sebagai dasar
negara.

Lalu, apakah sebenarnya Pancasila itu sendiri? Berdasarkan


terjemahan bebas Wikipedia, Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima
dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila sendiri memiliki sejarang yang cukup panjang.
Pancasila pertama kali dirumuskan pada sidang pertama BPUPKI yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni. Sidang ini dilaksanakan untuk
membicarakan tentang dasar ideologi bangsa Indonesia setelah merdeka.

Dalam upaya perumusan Pancasila sebagai dasar negara yang


resmi, terdapat beberapa usulan pribadi yang dikemukakan oleh beberapa
tokoh dalam sidang BPUPKI yaitu :

· Lima Dasar, merupakan rumusan yang diusulkan oleh


Muhammad Yamin yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam
pidatonya tersebut, Muhammad Yamin merumuskan lima dasar sebagai
berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri
Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila
yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup
ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia.
· Panca Sila, merupakan rumusan yang diusulkan oleh
Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato
spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila".
Soekarno mengemukakan dasar-dasar Pancasila sebagai berikut:
Kebangsaan, Internasionalisme, Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan, Kesejahteraan dan Ketuhanan. Nama Pancasila
diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni, dalam
pidatonya tersebut, Soekarno berkata:

“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme,


mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan
Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman
kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan
diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan
abadi

Demikianlah, lewat proses persidangan yang dilakukan BPUPKI


selama tiga hari tersebut, akhirnya Pancasila yang sebelumnya dicetuskan
oleh Soekarno tersebut berhasil dirumuskan dan dicantumkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945, yang kemudian disahkan dan dinyatakan
sebagai dasar negara dan ideologi Indonesia merdeka pada tanggal 18
Agustus 1945.

Namun, sejauh ini telah terjadi berbagai protes atau


pemberontakan dari beberapa kalangan tertentu menolak ditetapkannya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Penolakan yang sangat nampak
adalah dari pihak agamis. Para pemuka Islam dalam sidang Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) telah menyatakan
menerima gagasan Pancasila Soekarno sebagai dasar negara Indonesia
merdeka karena adanya jaminan “pelaksanaan syari’at Islam bagi
pemeluknya” yang tertuang dalam sila pertama.
Ketika mengemukakan dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan, Soekarno menyatakan bahwa inilah (Pancasila) tempat
yang terbaik untuk memelihara agama. Ia mengajak pemuka-pemuka Islam
agar turut aktif agar tercipta hukum negara yang sesuai dengan syari’at
Islam. Dengan prasangka baik itulah, maka para pemuka Islam menerima
gagasan Pacasila Soekarno. Di satu pihak, umat Islam Indonesia merasa
puas dengan adanya sila pertama, namun di pihak lain, umat agama selain
Islam merasa dirugikan dan tidak dihargai karena adanya kalimat
“pelaksanaan syari’at Islam bagi pemeluknya” dalam sila pertama. Untuk
itulah kemudian sila pertama diubah menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”,
hal ini membuat para pemeluk agama lain di luar islam merasa puas dan
merasa dihargai.
Selain itu, kita juga mengetahui bahwa selain keberagaman
agama di Indonesia juga terdapat berbagai macam suku bangsa, adat
istiadat. Dengan kondisi yang begitu heterogen itulah dibutuhkan sebuah
ideologi yang netral namun dapat mengayomi berbagai keragaman yang
ada di Indonesia. Karena itu dipilihlah Pancasila sebagai dasar negara. Dan
seperti yang telah dibahas dalam paragrap sebelumnya, inti masalah pada
saat ini adalah bunyi dan butir pada sila pertama. Sedangkan sejauh ini
tidak ada pihak manapun yang secara terang-terangan menentang bunyi
dan butir pada sila kedua hingga ke lima.

Keberagaman agama dan pemeluk agama di Indonesia menjadi


sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Kenyataan ini menuntut adanya
kesadaran dari setiap pemeluk agama untuk menjaga keharmonisan
hubungan di antara mereka. Yang harus disadari adalah bahwa bangsa
Indonesia hidup dalam sebuah masyarakat dengan keyakinan agama yang
beragam. Dengan demikian, semestinya tak ada satu kelompok pemeluk
agama yang mau menang sendiri.

Jika kita melihat semua kejadian di atas, kejadian-kejadian itu


bersumber pada perbedaan dan ketidakcocokan ideologi Pancasila sebagai
ideologi negara Indonesia dengan ideologi yang mereka anut. Dengan kata
lain mereka yang melakukan kudeta atas dasar keyakinan akan prinsip yang
mereka anut adalah yang paling baik, khususnya bagi orang-orang yang
berlatar belakang prinsip agama.

Masalah pokok yang hendak dikemukakan di sini adalah


kenyataan bahwa Pancasila tidak merupakan paham yang lengkap, juga
tidak merupakan kesatuan yang bulat. Kelengkapannya bergantung pada
pemikiran lain yang dijabarkan ke dalam Pancasila; dan kesatuan bulatnya
juga demikian. Dalam rangka ini, paham agama bisa pula masuk.

Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang


menolak Pancasila sebagai dasar negara disebabkan sistem hukum yang
termuat dalam Badan Pancasila bisa dibilang tidak sempurna, hal ini
dibuktikan dengan semakin banyaknya badan kepemerintahan yang
berlaku tidak adil kepada masyarakat. Terlihat bahwa orang yang kaya
semakin kaya dan orang yang miskin semakin miskin akibat sistem kapitalis
yang diterapkan oleh Indonesia.

Secara gamblang kakak sebutkan bahwa sikap beberapa pihak


yang adik maksud merupakan sikap merubah sistem yang sudah ada di
Indonesia menjadi sitem berbasis syariat agama islam atau Khilafah,
dimana dalam sistem ini unsur kapitalis dan ketidak adilan dapat ditekan
seminimum mungkin.

Latar belakang lainnya sebab Pancasila sendiri merupakan Dasar


Negara bangsa Indonesia yang diambil dari dalam Al – Quran, sehingga
beberapa pihak dalam masyarakat beranggapan mengubah bangsa
Indonesia menjadi negara Khilafah akan membawa kebaikan yang lebih
karena menerapkan aturan yang termuat dalam Al – Quran secara
keseluruhan, tidak hanya setengah – setengah seperti yang termuat dalam
Pancasila.
Apabila dianalisis pun, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuaan, nilai kerakyatan, serta nilai keadilan secara keseluruhan telah
termuat di dalam Al – Quran, maka dari itu inilah alasan utama mengapa
beberapa pihak dalam masyarakat menolak Pancasila sebagai dasar negara
dan ingin mengubahnya / memperbaikinnya menjadi lebih sempurna.

2. Alasan banyak pihak yang tetap ingin mempertahankan


Pancasila sebagai dasar negara

Ideologi pancasila adalah milik bangsaIndonesia. Oleh karena itu


pancasila adalah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
sehari-hari bagi bangsa Indonesia. Bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari
bermacam-macam suku bangsa, beradat istiadat yang berbeda-
beda,bertutur bahasa daerah yang berbeda pula, serta memeluk agama
yang berbeda,ideologi pancasila mempersatukan kita semua dalam wadah
Negara kesatuan republik Indonesia.

Selain itu dengan ideologi pancasila bangsa Indonesia mampu


menyelesaikan berbagai persoalan dan cobaan yang dihadapi bangsa
Indonesia semenjak awal kemerdekaan hingga sekarang ini.
Berbagaipermasalahan dan cobaan bangsa Indonesia itu ditunjukkan oleh
adanyaupaya-upaya sistematis untuk melemahkan pengalaman ideologi
pancasila. Berbagaipihak entah dari dalam maupun dari luar selalu
berusaha menggoyang ideologipancasila dengan berbagai cara. Oleh
karena itu kita sebagai bangsa Indonesia merasa wajib untuk membela
Negara dari rongrongan, ancaman, dan serangan musuh. UUD1945
mengamanatkan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan Negara. Termasuk mempertahankan ideologi
pancasila. Upaya-upayaitu dapat dilakukan antara lain, sebagai berikut:

a. Menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan nilai-nilai

luhur pancasila
b. Melaksanakanideologi pancasila secara konsisten

c. Menempatkan pancasila sebagai sumber hukum dalam

pembuatan peraturan perundangan nasional.

d. Menempatkan pancasila sebagai moral dan kepribadian

bangsa Indonesia.

Pentingnya mempertahankan Pancasila, karena Pancasila


merupakan dasar Negara dan keunggulan sila-sila Pancasila. Kita
menggunakan Pancasila sebagai dasar atau pondasi berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dasar negara Pancasila dapat memenuhi
keinginan semua pihak. Pancasila juga mempersatukan bangsa Indonesia
yang terdiri atas berbagai suku, agama, dan bahasa. Cara-cara
mempertahankan Pancasila juga dapat dilakukan denagan cara berikut:

a.Dengan melaksanakan sila-sila Pancasila dalam

kehidupan bernegara.

b.Dengan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat.

c.Mengajarkan materi Pancasila melalui kegiatan

pembelajaran.

Pancasila mempunyai fungsi sebagai acuan bersama, baik dalam


memecahkan perbedaan serta pertentangan politik di antara golongan dan
kekuatan politik yang ada. Ini berarti bahwa segenap golongan dan
kekuatan yang ada di Indonesia ini sepakat untuk menjaga, memelihara,
dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia de-ngan bingkai
Pancasila. Selain itu secara nyata telah sering diakui adanya upaya-upaya
untuk memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia, misalnya lewat
pemberontakan Madiun 1948 maupun pengkhianatan G 30 S/PKI tahun
1965. Namun kesemuanya itu dapat digagalkan berkat kesepakatan
segenap golongan bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan landasan dasar dan
ideologi Pancasila.

Mengapa Pancasila harus dipertahankan? Bagaimana upaya-


upaya yang harus kita lakukan untuk mempertahankan Pancasila? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, pertama-tama ingatlah kembali latar
belakang digunakannya Pancasila sebagai dasar negara. Kemudian ingat
pula keunggulan sila-sila dalam Pancasila. Kita menggunakan Pancasila
sebagai dasar atau pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Dasar negara Pancasila dapat memenuhi keinginan semua pihak.
Dasar negara Pancasila dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang
terdiri dari banyak suku, agama, dan adat istiadat atau kebudayaan. Dasar
negara Pancasila sangatlah lengkap, berisikan sila-sila sesuai keinginan atau
kebutuhan bangsa Indonesia seperti kebutuhan akan kehidupan yang
berketuhanan atau beragama, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan atau
demokrasi, dan kebutuhan akan keadilan sosial.

Mempertahankan berarti mengusahakan agar silasila dalam


Pancasila dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat
maupun bernegara. Dengan kata lain, mempertahankan Pancasila berarti
mengusahakan agar dasar negara Republik Indonesia tidak diganti dengan
dasar negara lain. Ya, usaha pertama adalah dengan jalan melaksanakan
sila-sila Pancasila dalam kehidupan bernegara.

Pemerintah dalam semua tindakannya hendaknya didasarkan


atas Pancasila. Secara rinci, pemerintah Republik Indonesia hendaknya
memperhatikan kehidupan beragama, memperhatikan hak-hak setiap
warganegara, menekankan pentingnya persatuan, memperhatikan suara
rakyat dan memperhatikan keadilan sosial. Usaha kedua adalah dengan
jalan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat hendaknya senantiasa memperhatikan
kehidupan beragama, memperhatikan hak-hak orang lain, mementingkan
persatuan, menjunjung tinggi demokrasi, dan memperhatikan keadilan
sosial bagi semua anggota masyarakat.

Di lingkungan perkuliahan antara lain misalnya, seorang


mahasiswa harus dapat menerima pendapat mahasiswa lain yang berbeda
dengan dirinya, mahasiswa saling menghormati hak-hak mahasiswa lain
sebagai anggota masyarakat kuliah, mahasiswa harus selalu
menghindarkan diri dari perkelahian dengan mahasiswa lain demi rasa
persatuan bangsa, seorang dosen tidak boleh bertindak dengan kekerasan
kepada mahasiswanya. Usaha ketiga melalui bidang pendidikan. Pendidikan
memegang peranan penting untuk mempertahankan Pancasila. Dalam
setiap jenjang pendidikan perlu diajarkan Pancasila. Perlu dicamkan kepada
anak didik pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara.
Dalam kehidupan di kuliah misalnya, pembelajaran Pancasila di sekolah
harus dilakukan dengan wujud perbuatan yang sesuai nilai-nilai Pancasila
dan tidak hanya hafalan pada materi pembelajaran Pancasila. Materi
pembelajaran Pancasila harus dapat menyentuh dan berpengaruh pada
sikap dan perbuatan nyata dari mahasiswa.

3. Kemukakan pendapat dan penilaian anda tentang perbedaan


pandangan tersebut.

Menurut pendapat saya, berdasarkan perbedaan pandangan


tersebut setiap pihak mempunyai hak yang sama untuk mengeluarkan
pandangan masing-masing. Hal tersebut dapat di selesaikan dengan
keputusan bersama yaitu musyawarah.

Pada individual/kelompok dalam masyarakat yang menentang


pancasila sebagai dasar negara. Latar belakang sikap berbagai pihak dalam
masyarakata yang menolak pancasila sebagai dasar negara tersebut
disebabkan oleh sistem hukum yang termuat dalam sistem hukum yang
termuat dalam Badan Pancasila bisa dibilang tidak sempurna, hal ini
dibuktikan dengan semakin banyaknya badan yang berlaku adil kepada
masyarakat.

Ada pula yang memiliki alasan yang berbeda, seperti disebabkan


pada sila pertama itu sendiri merupakan Dasar Negara bangsa Indonesia
yang menyebutkan "ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya", hal ini secara tidak langsung menyatakan
bahwa agama Islam menjadi dasar dari sebuah sila tentang Ketuhanan,
Dimana hal ini dirasa tidak adil untuk masyarakat yang bukan Agama Islam,
sehingga mereka menolak menjadikan Pancasila sebagai dasar negara pada
saat itu Lalu, sebagian masyarakat individu yang tetap mempertahankan

Pancasila sebagai dasar negara memiliki alasan tersendiri,


seperti pihak-pihak tersebut menganggap bahwa pancasila sesuai dengan
nilai nilai yang ada di masyarakat dan sesuai dengan keinginan mereka.
Mereka juga menggangap bahwa pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
Indonesia. Atau juga ada yang beranggapan bahwa Karena pancasila telah
dijadikan dasar,dan pandangan hidup bangsa indonesia, dan tidak ada yang
menggantikan pancasila sebagai dasar negara, ditambah dengan pancasila
memiliki nilai dasar, instrumental, dan nilai praktis yang semua itu dijadikan
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

Karena pihak-pihak yang mempertahankan Pancasila hal ini


terjadi dikarenakan pihak tersebut telah menganggap bahwa karena
pancasila adalah pondasi kehidupan bangsa Indonesia, karena Pancasila
telah dirasa sesuai dengan kebudayaan dan karakter bangsa Indonesia.
Walaupun apakah hal tersebut telah sesuai atau tidak juga tergantung pada
tingkah laku penduduk indonesia, baik pemerintah maupun masyarakat

4. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi perbedaan


tersebut.
If we cannot now end our differences, at least we can help make
the world safe for diversity.

Jika kita tidak bisa mengakhiri perbedaan-perbedaan kita, paling


tidak kita dapat membantu dunia aman untuk keanekaragaman

(John F. Kennedy)

What we have to do… is to find a way to celebrate our diversity


and debate our differences without fracturing our communities.

Apa yang harus dilakukan … adalah menemukan cara untuk


merayakan perbedaan dan mendiskusikan perbedaan tanpa memecah
belah komunitas kita

(Hillary Clinton)

Jagad raya seisinya ciptaan Allah SWT ini memiliki pesona


keanekaragaman yang luar biasa. Sebagai sesama anggota tata surya, bumi
tempat kita hidup jauh berbeda dengan bulan dan matahari, dan anggota
tata surya yang lain. Mereka semua juga berbeda dengan bintang
gemintang yang bertebaran dalam jagat raya. Meski memiliki aspek
kesamaan di atara warga tata surya itu, kita tidak akan mengelak tentang
pesona kemajemukan dan kemanfaatannya bagi kehidupan manusia

Mengingkari keanekaragaman ciptaan Allah SWT tersebut sama


artinya kita mengingkari semua ciptaan Allah yang Maha Kuasa itu.

Ya, kita juga mengetahui dengan pasti bahwa kita hidup hanya
sekali. Salah satu masalah yang terjadi dalam kehidupan adalah saikap dan
perilaku kita dalam menghadapi perbedaan-perbedaan itu. Padahal,
perbedaan adalah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
ini. Masalah yang timbul dalam kehidupan antara lain karena kita kurang
cerdas menggunakan perbedaan sebagai modal untuk membangun
kekuatan dalam kehidupan. Beda pendapat itu pasti. Beda pendapatan
boleh jadi. Beda warna kulit itu bukan hanya teori. Cucu penulis yang
kulitnya lebih putih mengatakan kulit kakungnya dikatakan “gosong”, itu
bisa terjadi dalam keluarga sendiri, juga terjadi di negeri sendiri, bahkan
juga terjadi di tempat yang lain lagi.

Kalau Barack Obama, yang nota bene adalah orang Amerika


yang berkulit hitam, dapat menjadi presiden Amerika Serikat yang sangat
populer, kenapa kita harus mempersoalkan warna kulit untuk membesar-
besarkan perbedaan, ketimbang harus menekankan pentingnya kesatuan?
Sekali lagi, kita hidup hanya sekali, dan untuk itu harus dapat menjunjung
tinggi kebesaran Illahi, yang memang telah menciptakan perbedaan sebagai
rahmat yang harus kita syukuri.

Sejarah Telah Memberi Pelajaran

Sejarah telah membuktikan kebenarannya bahwa untuk


menjamin adanya kesatuan dan persatuan bangsa, ternyata tidak cukup
menjadikan rasa persatuan dan kesatuan itu hanya sebagai janji suci
berupa sumpah pemuda. Penjaminan adanya kesatuan dan persatuan
bangsa juga tidak cukup hanya dijadikan sebagai kata-kata semboyan dalam
lambang negara. Bahkan tidak cukup hanya menjadi sila-sila dasar negara
yang kebanyakan orang sering lupa menyebutkan urutan dan rumusan
kalimatnya. Bahkan secara bergurau P4 sebagai wahana sosialisasi dasar
negara juga malah dipelesetkan menjadi pergi pagi pulang petang, karena
sulitnya mencari sesuap nasi melalui kerja keras dalam pekerjaan.

Lalu, harus bagaimana? Ya, kita memang tidak bisa melupakan


begitu saja Sumpah Pemuda. Kita juga perlu lambang Negara Bhinneka
Tunggal Ika. Kita bahkan sangat perlu dasar negara Pancasila, dan juga UUD
1945. Tetapi lebih dari itu semua, kita masih lebih perlu lagi keteladanan
pada pemimpin bangsa. Kita juga sangat perlu kebijakan, program, dan
kegiatan yang transparan dan berkeadilan. Kita perlu melakukan
perdamaian tanpa kekerasan, tetapi harus melalui pemahaman. Lebih dari
itu, kita memang perlu anti diskriminasi, dan sekaligus memberantas
perilaku korupsi, agar semua warga negara dapat dapat hidup di negara
yang besar, kuat, maju, dan sejahtera.

Bagaimana Sikap Kita Menghadapi Perbedaan?

Pertama, meyakini bahwa perbedaan adalah satu hakikat dan


keniscayaan sebagai ramhat Allah SWT. Percayalah bahwa perbedaan itu
merupakan kenicayaan. Kita tercipta sebagai laki-laku yang berbeda dengat
perempuan, tetapi Allah telah menyatukan dalam lembaga perkawinan
yang agung. Oleh karena itu perbedaan memang merupakan hakikat yang
pasti terjadi. Artinya, kita harus meneripa takdir Allah bahwa kita bisa jadi
memang berbeda dengan tetangga, dengan sesama warga, dengan teman
sekerja, dengan sesama umat manusia, yang memang telah ditakdirkan
penuh dengan perbedaan dan kemajemukan. Perbedaan adalah rahmat
dalam kehidupan kita yang fana ini.

Kedua, mencoba untuk memecahkan masalah perbedaan secara


bijaksana, penuh pengertian, saling harga menghargai, serta tanpa paksaan
dan kekerasan. Orang bijak mengatakan bahwa kita harus dapat
menjadikan perbedaan sebagai modal untuk dijadikan kekuatan. Oleh
karena itu, kita harus bijak dalam bertindak, terbuka dalam mengelola
sesuatu yang berbeda.

Ketiga, menghadapi perbedaan tidak cukup hanya dengan


mendiamkan, atau bahkan dengan menafikan keberadaannya, tetapi perlu
dimusyawarahkan. Sesuai dengan nasihat John F. Kennedy, maka ‘jika kita
tidak bisa mengakhiri perbedaan-perbedaan kita, paling tidak kita dapat
membantu dunia aman untuk keanekaragaman”. Untuk memahami
perbedaan itu, kita memerlukan data dan informasi tentang apa yang
berbeda, bagaimana perbedaannya, dan mengapa hal itu telah berbeda.
Data dan informasi itu diperlukan untuk – kalau bisa – mendekatkan alasan
mengapa terlah terjadi perbedaan, untuk menyatukan perbedaan menjadi
kesamaan. Di sini kita memerlukan dialog, memerlukan musyawarah. Di sini
kita memang perlu diskusi, bahkan syah-syah saja untuk beradu
argumentasi. Asal hal itu dilakukan dengan penuh kesopanan, tidak
menggebrak meja ketika menjelaskan fakta. Jika pada akhirnya tidak terjadi
kesepakatan, maka yang harus dilakukan adalah menerima dengan tangan
terbuka, dan menghargai perbedaan itu sebagaimana adanya.

Keempat, menyikapi terjadinya perbedaan dengan melalui


keteladanan, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi teladan bagi orang lain.
Khusus untuk para pemimpin, keteladanan itu akan menjadi pedoman bagi
semua orang. Sesungguhnya keteladanan itu harus dibentuk dari diri
sendiri, dari keluarga, dan kemudian menyebar dalam kehidupan.

Kelima, menyikapi adanya perbedaan dengan menetapkan


kebijakan, program dan kegiatan bersama yang dirumuskan secara
demokratis, transparan, terbuka, dan akuntabel. Perbedaan memang bukan
sekedar masalah teori, tetapi lebih sebagai praktik yang memerlukan
penerapan dan implementasi secara adil dan dapat menghindari
kemungkinan timbulnya prasangka dan salah duga.

Anda mungkin juga menyukai