Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Anggota Kelompok :

1. Ayu Nur Prajanti ( 3115150887 )


2. Eka Yunita Rahayu ( 3115150794 )
3. Ester Ocrifa Sinaga ( 3115150756 )
4. Rahmahtina ( 3115150577 )
5. Ronaldo Ahmad Sidik ( 3115150105 )
6. Siti Fauziyyah ( 3115150758 )

Kelas :

Pendidikan Matematika A

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
Pancasila Sebagai Ideologi Negara.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan
kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-
kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon
maaf dan kritik

Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan
oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian

Jakarta, 20 Oktober 2015

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2

1.3 Tujuan ...............................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Konsep Ideologi ................................................................................................3

2.2 Komponen Dalam Sebuah Ideologi ..................................................................5

2.3 Ideologi – Ideologi Besar Di Dunia ................................................................13

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 20

3.2 Saran................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Pancasila sangat perlu sekali untuk seluruh warga Negara


utamanya adalah mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa ini. Pendidikan
Pancasila bukan hanya mempelajari bagaimana berdirinya sebuah Negara namun
harus mengerti dasar kenapa Negara tersebut berdiri. Indonesia mempunyai
ideologi atau dasar Negara yaitu Pancasila yang berisi 5 Sila yang telah di susun
oleh para pendiri bangsa ini. Pancasila sebagai ideologi akan menjadi sebuah
landasan baik dalam penyelesaian masalah maupun dalam pengumpulan ide- ide
atau pola pemikiran baru. Sehingga Pancasila yang telah disusun oleh para
pendahulu kita hendaknya tidak kita tinggalkan karena itu juga merupakan aset
berharga bagi bangsa kita.

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin
berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup
berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin
berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini,
makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan
oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi
yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang
sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau
dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar
sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan
Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.

Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi


secara fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau
tentang masyarakat dan negara yang dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila
merupakan ideologi yang membedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri
tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan
bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala
isinya.Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan
bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah
bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa
kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem
demokrasi. Makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan agar dapat
menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi negara yang menyimpang
dari Ideologi bangsa dan negara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah konsep ideologi ?


2. Apa saja komponen dalam suatu ideologi ?
3. Dimensi – dimensi apa yang terkandung dalam suatu ideologi ?
4. Nilai – nilai apa saja yang terkandung dalam suatu ideologi ?
5. Jelaskan ideologi – ideologi besar di dunia?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pancasila sebagai ideologi negara dan pancasila sebagai


ideologi bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
2. Memahami nilai – nilai yang terkandung dalam suatu ideologi.
3. Mengetahui ideologi di negara lain.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Ideologi

1) Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua
kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti
ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan,
keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti
luas, ideologi adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh
kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung
tinggi.

Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang


sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-cita yang
mereka inginkan. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati dan diresapi
menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas
membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin
mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula
komitmennya untuk melaksanakannya.

Secara etimologis (asal-usul bahasa) ideologi berarti ilmu tentang


gagasan-gagasan atau ilmu yang mempelajari asal-usul ide. Ada pula yang
menyatakan ideologi sebagai seperangkat gagasan dasar tentang
kehidupan dan masyarakat, misalnya pendapat yang bersifat agama
ataupun politik.

Istilah ideologi secara ilmiah, digunakan pertama kali oleh Destutt de


Tracy pada akhir abad ke-18, untuk mendefinisikan
"sains tentang ide". Destutt de Tracy mengatakan bahwa “ideologi adalah
studi terhadap ide–ide atau pemikiran tertentu”.
Sementara, Descartes mengatakan “ideologi adalah inti dari semua
pemikiran manusia” inilah yang disebut dengan ideologi dalam
pengertian. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan yang dirumuskan
melalui proses berpikir untuk melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan
manusia.

2) Fungsi Ideologi

 Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat


merupakan landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam
sekitarnya.
 Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna
serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.
 Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
 Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
 Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang
untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
 Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

2.2 Komponen Dalam Sebuah Ideologi


a) Sistem Keyakinan, Kepercayaan, Pengetahuan

Ideologi adalah suatu doktrin, tata pendapat, atau pikiran dari seseorang
atau sekelompok manusia berdasarkan pemikiran filsafat yang diyakini
kebenarannya. Ideologi disusun secara sistematis serta diberi petunjuk
pelaksanaanny adalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang
muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi adalah terbaik
dilihat sebagai sebuah sistem kepercayaan yang menjelaskan dan
membenarkan urutan politik yang lebih disukai untuk masyarakat, baik
yang sudah ada atau yang diusulkan.
b) Memuat Doktrin Yang Diyakini Benar

Suatu ideologi dapat digolongkan doktrin bila ajaran – ajaran yang


terkandung dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan terinci
dengan jelas, di indoktrinasikan kepada warga masyarakat. Komunisme
merupakan salah satu contohnya.

c) Bersifat Holistik

Holistik diambil dari kata whole (menyeluruh) atau dari pandangan


holisme (dari bahasaYunani ὅλος holos, yang artinya semua, keseluruhan,
total) yaitu suatu pandangan bahwa semuanya di system alam semesta
tidak bias ditentukan atau dijelaskan secara bagian – bagian terpisah saja,
tapi dijelaskan secara keseluruhan.

d) Berisikan Sistem Nilai – Nilai

Sistem dapat diartikan sebagai rangkaian yang saling berkaitan antara


unsur yang satu dengan yang lain. Nilai dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagimanusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia.

e) Disepakati Bersama Dan Diperjuangkan

Disepakati oleh negara bangsa Indonesia sebagai tatanan yang menjadi


dasar – dasar sistem kenegaraan yang harus dipatuhi seluruh warga negara
Indonesia. Namun kenyataannya masih banyak sistem negara lain yang
mencoba untuk berlaku di negara ini, misalnya sistem komunis, liberal dan
lain sebagainya. Juga harus diperjuangkan oleh negara bangsa ini dengan
meminimalkan sejauh mungkin pengaruh sistem lain yang dicoba untuk
dipaksakan di negara bangsa yang relatif muda ini. Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah satu bentuk negara yang sudah disepakati
negara bangsa ini sebagai satu-satunya wadah warga negara Indonesia
yang sah menurut sistem yang ada.
Bhinneka Tunggal Ika adalah satu semboyan yang digunakan oleh
negara bangsa ini untuk menyatakan adanya suatu kesadaran tentang
ragam suku bangsa yang mungkin lebih dari 3000 suku bangsa yang ada di
negara ini, namun mereka membentuk sebagai satu bangsa yang bernaung
di negara Indonesia.

f) Kerangka Dasar Dalam Bernegara

Pancasila yakni sebagai dasar negara (philosophi schegrond slaag)


Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI.

1) Dimensi – Dimensi Dalam Sebuah Ideologi

Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi


idealisme, dan dimensi fleksibilitas.

 Dimensi Realitas
Nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai –
nilai yang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi
itu lahir, sehingga mereka betul – betul merasakan dan menghayati
bahwa nilai – nilai dasar itu adalah milik mereka bersama.
Pancasila mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya,
bahwa nilai – nilai dasar yang terkandung dalam ideologi tersebut
secara riil hidup di dalam serta bersumber dari budaya dan
pengalaman sejarah masyarakat atau bangsanya.

 Dimensi Idealism
Ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin diicapai dalam
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini
tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas, berarti suatu ideologi
mengandung nilai nilai yang ideal yang ingin dicapai oleh suatu
masyarakat, yaitu nilai nilai luhur dalam segala aspek kehidupan
yang ingin diwujudkan oleh suatu masyarakat sebatas akal budi
manusia.

 Dimensifleksibilitas
Ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan
memperkuat relevansinya dari waktu kewaktu sehingga bebsifat
dinamis dan demokrastis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas
karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa kemasa,
ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan dan
merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang
relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau
mengingkari jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

2) Nilai – Nilai Dalam Sebuah Ideologi

 Nilai Dasar

Alinea 4 dinyatakan sebagai nilai dasar. Nilai dasar tidak berubah


dan tidak boleh di ubah lagi. Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi nasional membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai
pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi
penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang
pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai
dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia,
nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan
permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia. Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar
Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Makna nilai-nilai dasar Pancasila:

a. Nilai Ketuhanan

Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya


pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai
pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa
indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang
ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan
kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan
beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif
antarumat beragama.

b. Nilai Kemanusiaan

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti


kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral
dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

c. Nilai Persatuan

Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah


bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..

d. Nilai Kerakyatan

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan
cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
e. Nilai Keadilan

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna


sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
Yang Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah.

 Nilai Instrumental

Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar. Karena


nilai-nilai dasar sifatnya masih abstrak dan normative dan isinya belum dapat
dioperasionalkan, maka agar dapat bersifat operasional dan eksplisit maka
perlu dijabarkan dalam nilai-nilai instrumental. Contoh nilai instrumental itu
adalah UUD 1945, UU,peraturan –peraturan,ketetapan MPR dan lainnya.

 Nilai Praktisi

Nilai Praktisi merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai Praktisi


terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari seperti
toleransi,gotong-royong dan musyawarah.

Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praktisi Pancasila

No Nilai Dasar Nilai Instrumental Nilai Praktis

·Melaksanakan kewajiban
Pasal 29 (1)
sebagai umat beragama
Negara Berdasarkan atas
· Percaya dan taqwa kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa
Tuhan yang maha esa

Pasal 29 (2)
1. Sila 1
Negara menjamin · Menghargai
kemerdekaan tiap-tiap perbedaan pemeluk agama
penduduk untuk memeluk lain
agamanya masing-masing
untuk beribadat menurut · Tidak memaksakan
agamanya dan kehendak terhadap agama
kepercayaannya itu. dan kepercayaan lain
·Bangsa Indonesia merasa
Pasal 26(1)
dirinya sebagai bagian dari
Yang menjadi warga Negara
masyarakat Dunia
ialah orang-orang bangsa
Internasional dan dengan itu
Indonesia asli dan orang-
harus mengembangkan
orang bangsa lain yang
sikap saling hormat-
disahkan dengan undang-
menghormati dan
undang sebagai warga
bekerjasama dengan bangsa
Negara.
lain.

·Mematuhi peraturan yang


di buat pemerintah dan
Pasal 27(1) melaksanakanya

Segala warga Negara ·Saling mencintai sesama


bersamaan kedudukannya di manusia.
dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib ·Mengembangkan sikap
mejunjung hukum dan tenggang rasa.
2. Sila 2 pemerintahan itu tidak ada ·Menjunjung tinggi nilai
kecualinya. kemanusiaan.

Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan ·Berpartisipasi saat ber
tulisan dan sebagainya musyawarah
ditetapkan dengan Undang-
Undang.

Pasal 30(1)
Tiap-tiap warga negara
· Ikut membela negara
berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan · Berani membela
keamanan negara. kebenaran dan keadilan

Pasal 31(1)
Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan. · Bersekolah wajib 9 tahun

· Menjaga Persatuan dan


Kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pasal 1
3. Sila 3 1.Negara Indonesia ialah · Rela berkorban demi
Negara Kesatuan, yang bangsa dan negara.
berbentuk Republik. · Berbangga sebagai bagian
dari Indonesia.
Pasal 32
1.Negara memajukan
kebudayaan nasional
Indonesia di tengah
· Melestarikan budaya
peradaban dunia dengan
indonesia
menjamin kebebasan
masyarakat dalam · Mempertahankan budaya
memelihara dan asli indonesia
mengembangkan nilai-nilai
budayanya.

Pasal 35 · Memasang bendera ketika


Bendera Negara Indonesia memperingati hari
ialah Sang Merah Putih. kemerdekaan RI

Pasal 36
· Menggunakan bahasa
Bahasa Negara ialah Bahasa
indonesia dengan baik
Indonesia

Pasal 1 ayat 2
Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan · Saling menghormati
menurut Undang-Undang sesama warga negara
Dasar.

Pasal 2
1.Majelis Permusyawaratan
Rakyat terdiri atas anggota
Dewan Perwakilan Rakyat · Melakukan pemilihan
dan anggota Dewan umum
Perwakilan Daerah yang
dipilih melalui pemilihan · Memilih anggota dewan
umum dan diatur lebih lanjut dengan selektif
dengan undang-undang.
4. Sila 4
Pasal 3
1.Majelis Permusyawaratan
Rakyat berwenang mengubah · Perubahan undang-undang
dan menetapkan Undang- dengan musyawarah
Undang Dasar. bersama

Pasal 4
1.Presiden Republik · Mengutamakan
Indonesia memegang kepentingan negara dan
kekuasaan pemerintahan masyarakat.
menurut Undang-Undang
Dasar.
Pasal 5
1.Presiden berhak
mengajukan rancangan ·
undang-undang kepada
Dewan Perwakilan Rakyat

Pasal 11
1.Presiden dengan · Mengutamakan budaya
persetujuan Dewan rembug atau musyawarah
Perwakilan Rakyat dalam mengambil
menyatakan perang, membuat keputusan bersama..
perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain.

· Berrembug atau
Pasal 19
bermusyawarah sampai
1.Anggota Dewan Perwakilan
mencapai konsensus atau
Rakyat dipilih melalui
kata mufakat diliputi dengan
pemilihan umum
semangat kekeluargaan.

Pasal 27
1.Segala warga negara
bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib · Setiap warga berhak dan
menjunjung hukum dan wajib mematuhi peraturan
pemerintahan itu dengan negara
tidak ada kecualinya

Pasal 34
1.Fakir miskin dan anak-anak · Menolong sesama.
5. Sila 5 yang terlantar dipelihara oleh · Menghargai orang lain.
negara

Pasal 34
2. Negara mengembangkan
sistem jaminan sosial bagi · Bersikap adil terhadap
seluruh rakyat dan sesama.
memberdayakan masyarakat · Melakukan pekerjaan yang
yang lemah dan tidak mampu berguna bagi kepentingan
sesuai dengan martabat umum dan bersama
kemanusiaan.
2.3 Ideologi – Ideologi Besar Di Dunia

Ada beberapa jenis ideologi yang terdapat di dunia saat ini, yaitu:

1) Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi


politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai
politik yang utama. Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari
batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep
kehidupan yang bebas dari pengawasan. Liberalisme tumbuh dari konteks
masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Pemikiran liberal (liberalisme)
berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans.

Ciri-ciri ideologi liberalisme :

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik


2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan
3. Berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
4. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan
5. Yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar
membuat
6. Keputusan diri sendiri.
7. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
8. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia.
9. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar
oleh kekuasaan manapun.

Negara yang menganut Ideologi Liberalisme :

Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideologi liberalisme


Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan
Venezuela
2) Kapitalisme

Ideologi ini mengajarkan bahwa individu berhak untuk mendapatkan


hak dalam bidang perekonomian. Negara tidak boleh terlibat dalam semua
aktivitas perekonomian yang dilakukan individu. Negara yang menganut
Ideologi Kapitalisme ialah Inggris, Spanyol, Italia, Belanda, Amerika
Serikat dan Kanada.

Ciri-ciri ideologi Kapitalisme :

1. Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas melakukan


apa saja asalkan tidak melanggar tertib hukum.
2. Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya tertib hukum.
3. Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama sehingga
melahirkan sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan negara).

3) Sosialisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa manusia harus saling membantu,
karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan
(humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan
seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham
sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh
secara bertahap. Negara yang menganut ideologi ini adalah negara –
negara Eropa Barat.

Ciri-ciri ideologi Sosialisme :

1. Merencanakan masyarakat berdasarkan dorongan kerja sama dan tidak ada


hak milik perseorangan. Tidak ada kelas kaya dan miskin, ataupun kelas
majikan dan buruh, sebab semua sama.
2. Mencita-citakan masyarakat yang didalamnya dapat bekerja sama dan
solidaritas dengan hak-hak yang sama.
3. Penentuan nasib sendiri bagi semua orang hanya dapat dicapai melalui
solidaritas
4) Komunisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa semua manusia adalah sama dan tidak
ada hak pribadi, karena semua faktor ekonomi dan produksi dikuasai
negara. Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada
rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional
dan nyata. Negara yang menganut Ideologi Komunis adalah Republik
Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba, Laos.

Ciri-ciri Ideologi Komunisme

1. Sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu.


2. Kepentingan warga nomor dua setelah kepentingan negara.
3. Menyangkal adanya jiwa, roh dan Tuhan, serta menindas kebebasan
pribadi dan agama.
4. Menyangkal semua nilai-nilai dan kebutuhan rohani.

5) Faisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa peran negara adalah mutlak karena
negara diyakini sangat diperlukan dalam upaya menciptakan tatanan
kehidupan dalam masyarakat. Negara-negara yang pernah menganut
Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan
Jerman.

Ciri-ciri Ideologi Fasisme :

1. Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter.


2. Sistem pemerintahan satu partai.
3. Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara.
4. Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.

6) Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah
terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung
tinggi nilai keadilan.
Ciri-ciri Ideologi Pancasila :

1. Percaya kepada Tuhan yang maha esa


2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan rakyat.
3. Negara berdasarkan atas hukum.

7) Ideologi Agama

Ideologi Agama adalah ideologi yang bersumber pada falsafah agama


yang termuat dalam kitab suci suatu agama. Paham politik yang
menjadikan agama sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. Paham ini
menjadikan agama sebagai basis ideologinya dan agama dipakai sebagai
pusat pemerintahannya dan pemimpin tertinggi negara tersebut haruslah
seorang petinggi agama. Segala kegiatan pemerintahan dan hukum-
hukumnya juga diambil dari kitab suci. Negara – negara yang menganut
ideologi ini adalah Vatikan di Roma, Arab Saudi (Islam), Tibet (Budha),
India (Hindu), Jepang (Shinto), Cina (Kong Ho Cu dan Taoisme) dan
Israel (Yahudi).

Ciri – ciri Ideologi Agama :

1. Urusan Negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum


agama.
2. Hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara.
3. Negara berlandaskan agama.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suatu Negara haruslah memiliki ideologi sebagai acuan untuk


menjalankan pemerintahan. Ideologi secara ringkas memiliki arti sebagai
Ideologi merupakan suatu gagasan – gagasan dasar yang menyinggung segala
aspek kehidupan pribadi, sosial, maupun bernegara dan telah disepakati
bersama serta harus ditaati oleh suatu kelompok, kelas sosial, suatu bangsa,
atau suatu ras tertentu.

Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia telah sesuai dengan keadaan


Indonesia yang memiliki kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia. Negara
kebangsaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah kesatuan integral
dalam kehidupan bangsa dan negara yang memiliki sifat kebersamaan,
kekeluargaan, serta religius.

3.2 Saran

Dengan adanya pancasila, Indonesia haruslah bisa mengenal dan


menghargai ideologi kita demi mewujudkan cita – cita Negara. Menggugat
untuk mengganti pancasila dengan ideologi baru hanya saja akan membuat
ketidakpastian baru karena bukan tidak mungkin akan muncul kesalahan yang
memecahbelah eksistensi Negara kesatuan. Sebagai warga Negara Indonesia
yang baik sebaiknya kita menerapkan sekaligus menjaga bagaimana pancasila
menjadi benar – benar menjadi ideologi Negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Amran, Munirah. “Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka” 25 Maret 2013.


http://munirah-amran.blogspot.co.id/2013/03/pancasila-sebagai-ideologi-
terbuka.html, diakses 25 Oktober 2015.

Kapoyos, Nelson. “Filsafat Dan Nilai - Nilai Ideologi Pancasila” 7 Agustus 2015.
http://nelsonkapoyos89.blogspot.co.id/2015/08/filsafat-dan-nilai-nilai-
ideologi.html, diakses 27 Oktober 2015.

Permana, Raisyah Putra. “3 Ideologi Besar” 13 Juli 2015.


http://dokumen.tips/documents/3-ideologi-besar-dunia.html, diakses 23
Oktober 2015.

Raharjo, Sahid. “Pancasila Sebagai Ideologi Negara Republik Indonesia” 11 Juni


2013. http://layanan-guru.blogspot.co.id/2013/06/pancasila-sebagai-ideologi-
negara.html, diakses 24 Oktober.

Setiawan, Adi. “Memahami Konsep Ideologi” 8 April 2013.


http://blogkoeblogmu.blogspot.co.id/2013/04/konsep-idiologi.html, diakses 21
Oktober 2015.

Sofa, Pakde. “Empat Belas Ideologi Besar Di Dunia” 17 Januari 2012.


https://massofa.wordpress.com/2012/01/17/empat-belas-ideologi-besar-di-
dunia/, diakses 23 Oktober 2015.

Yule, G. B. (1996). Analisis Wacana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai