Anda di halaman 1dari 7

ALIRAN – ALIRAN PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1.VERONIKA (1940506040)

2.FARIDA (1940605118)

3.RETTY INDRA RULIYANI (1940605035)

4.JECKLY JHONNY (1940605116)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Aliran-aliran Pendidikan” sehingga Makalah ini
dapat tersusun dengan baik. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak akan bisa menyelesaikan
Makalah ini dengan baik.

Kami berharap semoga Makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun,terlepas dari itu, kami memahami Makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga kami
sangat mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya Makalah
selanjutnya yang lebih baik.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Degi Arinda Agustina selaku dosen mata
kuliah PENGATAR ILMU PENDIDIKAN yang tela memberikan tugas makalah ini. Selain itu,
ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada orang tua serta teman-teman yang telah
mendoakan,membantu,serta memberikan dorongan kepada kami sehingga Makalah ini dapat
kami selesaikan.

Demikian,Makalah ini kami hadirkan dengan segala kelebihan serta kekurangannya.Oleh


sebab itu,kritik dan saran yang membangun demi perbaikkan Makalah ini sangat kami
harapkan.Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.

Tarakan ,12 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB 1

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………… 1

1.Latar Belakang………………………………………………………………………………………..

2.Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………..

3.Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………….

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………… 2

A. Kosepsi dan Aliran Konvensional dalam Pendidikan…………………………………..

1. Aliran Empirisme………………………………………………………………………………………
2. Aliran Nativisme……………………………………………………………………………………….
3. Aliran Naturalisme…………………………………………………………………………………… 3
4. Aliran Konvergensi……………………………………………………………………………………

BAB
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………… 4

A.Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………

B.Saran……………………………………………………………………………………………………………

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Manusia dimanapun dan kapanpun menyelenggarakan usaha pendidikan.


Tidak hanya itu, manusia terutama para ahlinya juga memikirkan berbagai hal yang
menyangkut usah pendidikan itu sehingga terungkaplah pemikiran-pemikiran
tentang faktor-faktor yang mendasari perkembangan manusia (individu) dalam
kaitanya dengan usah pendidikan serta dasar-dasar penyelengaraan pendidikan yang
lebih praktis dan metodologis. Di Indonesia,penyelengaraan dan pemikiran tentang
pola pendidikantertentu telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan, karenanya
banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya
berbagai aliran pendidikan. Adapun aliran-aliran pendidikan itu terdiri dari aliran
konvensional dan aliran baru yang kini sedang berkembang.
Di Indonesia, penyelengaraan dan pemikiran tentang pola pendididkan tertentu
telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan. Penyelengaraan dan pemikiran
tentang pendidikan ini banyak yang secara lansung menerima pengaruh dari
pemikiran-pemikiran tersebut diats, khusunya pemikiran yang “baru: dan “maju”
dari luar negeri. Setelah kemerdekaan , bangsa indonesia terus menerus
mengusahakan sistem pendidikan atas dasar pancasila.

2.RUMUSAN MASALAH

1. Adapun yang dimaksud dengan aliran-aliran pendidikan ?


2. Apa saja aliran-aliran pendidikan ?

3.TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian Aliran-aliran Pendidikan

2. Untuk mengetahui Aliran-aliran Pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN

Aliran ini terdiri atas 4 pilar utama, yaitu:

1.Aliran Empieisme

Aliran ini berdasarkan atas konsepsi yang menyatakan bahwa pembangan


individu bergantung pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh individu tersebut
selama hidupnya.Tokoh aliran ini adalah John Locke (1632-1704) seorang filosof Inggris
teorinya dikenal dengan Tabule Rasae (Meja ber;apis lilin),yang menyebutkan bahwa
anak yang baru lahir ke dunia seperti kertas kosong yang putih bersih. John locke
berpendapat anak dilahirkan di dunia ini tanpa pembawaan melainkan tabula
rasa,artinya pengalaman yang akan dihadapinya dapat mempengaruhinya untuk
membentuk tingkah laku,sikap, seta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang
diharapkan.

2.Aliran Nativisme
Aliran ini bertolak belakang dengan konsepsi empirisme, yaitu perkembangan
individu ditentukan faktor bawaan sejak lahir. Tokoh aliran ini adalah Schopenhaeur
seorang filosof Jerman yang hidup pada tahun (1788-1880).
Yang berpendapat Bahwa bayi baru lahir dengan pembawaan baik dan
pembawaan buruk,hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh
pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir. Prinsipnya, pandangan Nativisme adalah
pengakuan tentang adanya daya hasil yang telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia,
yaitu daya-daya Psikologi dan Fisiologisnya yang bersifat Herediter,serta kemampuan
dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap individu.
2
3.Aliran Naturalisme
Aliran ini hampir bersamaan dengan aliran Nativisme, Tokoh aliran ini adalah J.J
Rousseau seorang filosof Prancis tahun (1712-1778) Rousseau berpendapat dalam
bukunya
Email “Semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari sang pencipta ,tetapi
menjadi buruk ditangan manusia”. Berbeda dengan Schopenhaur, Rousseau
berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai bawaan yang baik,tidak
seorangpun anak lahir dengan pembawaan buruk. Namun, akan rusak oleh tangan
manusia. Rousseau ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang
serba dibuat-buat atau bersifat “Artificial” sehingga kebaikan anak-anak yang dimiliki
secara alamiah sejak saat kelahirannya itu dapat berkembang secara spontan dan bebas.
Dengan demikian, aliran Naturalisme menitikberatkan pada strategi
pembelajaran yang bersifat paedosentris ,artinya faktor kemampuan individu anak diidik
menjadi pusat kegiatan proses belajar mengajar.

4.Aliran Konvergensi

Tokoh aliran ini adalah William stern (1871-1939) aeprang tokoh pedidikan
Jerman. Aliran ini yang berdasarkan konsepsi konvergensi ingin mengawinkan dua aliran
yang 180 derajat berlawanan, yaitu aliran Empirisme dan aliran Nativisme. Aliran ini
berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk,
sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan pengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor
pembawaan dan lingkungan sangat penting.

3
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam sejarah pendidikan dapat dijumpai berbagai aliran pendidikan yang didasarkan pada
konsepsi yang berbeda beda, konsepsi dan aliran ini digolongkan sebagai konversional atau
baru serta tradisional atau maju. Di indonesia menurut sejarah, ada beberapa konsensi
pendidikan yang memiliki ciri yang berbeda-beda, dan didasarkan atas Sistem Pendidikan
Nasional Pancasila.

1. Aliran konvesional dalam pendidikan , antara lain aliran Empirisme, nativisme,


naturalisme, konvergensi, telah sejak lama tumbuh di Eropa. Konsepsi aliran ini lebih
menekan pada faktor-faktor yang mendasari perkembangan anak dan faktor-faktor
inilah yang dijadikan dasar pertimbangan perlu atau tidak perlunya usaha
pendidikan
2. Aliran baru dalam pendidikan tidak lagi mempersoalkan perlu atau tidak perlunya
pendidikan melaikan lebih mengutamakan penyelenggaraan usaha pendidikan untuk
perkembangan anak sebesar-besarnya. Di Eopa berkembang antara lain aliran
pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, dan sekolah kerja.
3. Berbagai aliran pendidikan yang berkembang di Amerika Serikat seperti
perenialisme, progesivisme, ensesialisme, rekonstruksionalime.
4. Taman siswa dan Ins adalah penyelenggaraan sistem pendidikan yang berdasarkan
semangat kemerdekaan kebangsaan di tanah air sejak sebelum kemerdekaan.

B. SARAN

Dalam proses belajar dan mengajar pendidikan harus memilih aliran yang sesuai dengan
karakter siswanya agar kesuksesan dapat tercapai dengan baik dan dapat terbentuknya
hubungan yang interaktif antara pendidik dan perserta didik. Demikianlah makalah ini kami
buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan. Guna
perbaikan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai