Anda di halaman 1dari 29

HUBUNGAN NEGARA

DAN WARGA
NEGARA
OLEH
SRI JUMARNI,S.IP,. M.H
TEORY
Teori Marxis “Negara hanyalah sebuah panitia yang
mengelola kepentingan kaum borjuis, kekuasaan nyata
terdapat pada kelompok atau kelas yang dominan
dalam masyarakat.
Teori Pluralis “Negara merupakan alat dari masyarakat
sebagai kekuatan eksternal yang mengatur negara.
Teori Organis “Negara bukan merupakan alat dari
masyarakatnya, tetapi merupakan alat dari dirinya
sendiri.
 Teori Elite Kekuasaan “Negara dikuasai oleh kelomok
elite penguasa yang datang hanya dari kelompok
masyarakat tertentu, meskipun secara hukum semua
orang memang bisa menempati jabatan-jabatan
Azas Hubungan
Asas hubungan warga negara dengan negara ada 2
yaitu, asas demokrasi dan asas kekeluargaan.
Asas demokrasi meliputi:
1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945 alinea III dan IV
3. UUD 1945
4. Pasal 33 UUD 1945
Asas Kekeluargaan mencakup isi Batang Tubuh UUD
1945 dan Jiwa kekeluargaan dalam hukum adat dan
pembangunan
Sifat Hubungan
 a) Hubungan yang bersifat hukum
Hubungan hukum yang sederajat dan timbal balik, adalah
sesuai dengan elemen atau ciri-ciri negara hukum Pancasila ,
yang meliputi :
1) Keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat
berdasarkan asas kerukunan
2) Hubungan fungsional yang proporsional antara
kekuasaan lembaga negara
3) Prinsip fungsional yang proporsional antara kekuasaan
lembaga negara
4) Prinisp penyelesaian snegketa secara musyawarah dan
peradilan merupakan sarana terakhir.
5) Keseimbangan antara hak dan kewajiban (Hadjoen, 1987:
90)
 b) Hubungan yang bersifat politik
 Kegiatan poliik (Peran politik) warga negara ldama
bentuk partisipasi (mempengaruhi pembuatan
kebijaksanaan) dan dalam bentuk subyek (terlibat
dalam pelaksanaan kebijaksanaan) misalnya :
Menerima perauran yang telah di tetapkan.
 Sifat hubungan politik antara warganegara dengan
pemerintah di Indonesia yang berdasarkan
kekeluargaan, akan dapat menunjang terwujudnya
pengambilan keputusan politik secara musyawarah
mufakat, sehingga kehidupan politik yang dinamis
dalam kestabilan juga masih terwujud.
Wujud Hubungan
 a) peran pasif, yakni merupakan kepatuhan
terhadap peraturan perudnang-undangan yang
berlaku sebagai cermin dari seorang warga negara
yang taat dan patuh kepada negara.
 Contoh : membayar pajak, menaati peraturan lalu
lintas.
 b) Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga
negara untuk ikut serta mengambil bagian dalam
kehidupan bangsa dan negara
 Contoh : memberikan Hak suara pada saat pemilu
 c) Peran positif : yakni merupakan aktivitas warga
negara untuk meminta pelayanan dari negara /
pemerintah sebagai konskeuensi dari fungsi
pemerintah sebagai pelayanan umum (public service)
 Contoh : mendirikan lembaga sosial masyarakat LSM)
 d) Peran Negatif, yakni merupakan aktivitas warga
negara untuk menolak campr tangan pemerintah
dalma persoalan yang bersifat pribadi.
 Contoh : Kebebasan warga negara untuk memeluk
ajaran agama yang diyakininya.
Pola Hubungan

 Negara Indonesia sesuai dengan konstitusi, berkewajiban


untuk menjamin dan melindungi seluruh warga negara
Indonesia tanpa kecuali, secara jelas tertulis dalam Pasal 33
UUD 1945.
 Namun demikian, kewajiban negara untuk memenuhi hak-
hak warga negaranya tidak akan dapat berlangsung dengan
baik tanpa dukungan warga negara dalam bentuk
pelaksanaan kewajibannya sebagai warga negara.
 Pada saat yang sama, dalam rangka menjamin hak-hak
warga negara, negara harus menjamin keamanan dan
kenyamanan proses penyaluran aspirasi warga negara
melalui penyediaan fasilitas-fasilitas publik yang berfungsi
sebagai wadah untuk mengontrol negara, selain
memberikan pelayanan publik yang profesional.
Hak negara/pemerintah
Menciptakan peraturan dan undang-undang yang dapat
mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi
keseluruhan rakyat.
Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukum
yang berlaku.
Kewajiban negara/pemerintah
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum.
Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
memeluk agama dan kepercayaannya.
Negara wajib membiayai pendidikan khususnya
pendidikan dasar.
Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional.
Negara memprioritaskan angaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja
negara dan belanja daerah.
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Negara memajukan kebudayaan manusia di tengah
peradaban dunia dan menjamin kebebasan
masyarakat dengan memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan kebudayaan nasional.
Negara menguasai cabang-cabang produksi
terpenting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak.
Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam
demi kemakmuran rakyat.
Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan
anak-anak terlantar.
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
RI

 Hak Dasar, sebagai warga negara dalam berbagai bidang kehidupan,


antara lain:
1. menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk Indonesia
atau ingin menjadi warga negara suatu negara (Pasal 26)
2. bersamaan kedudukan di dalam hukum & pemerintahan (Pasal 27
ayat (1))
3. memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasa127
ayat (2))
4. kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan
dan tulisan sesuai dengan undang-undang (Pasal 28)
5. jaminan memeluk salah satu agama dan pelaksanaan ajaran
agamanya masing-masing (Pasal 29 ayat (2))
6. ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(Pasal30)
7. mendapat pendidikan (Pasal 31)
8. mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32)
9. mengembangkan usaha-usaha dalam bidang ekonomi (Pasal 33),
memperoleh jaminan pemeliharaan dari pemerintah sebagai fakir
miskin (Pasal 34).
KEWAJIBAN DASAR WARGA NEGARA

1. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan


(Pembukaan UUD 1945, alinea I)
2. menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan
bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea II)
3. menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar
negara (Pembukaan UUD 1945, alinea IV)
4. setia membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat 2)
5. wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak
ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
6. wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(Pasal 30 ayat 1).
Karakteristik Warga Negara
Yang Bertanggungjawab
Memiliki rasa hormat dan tanggung jawab.
Bersikap kritis
Melakukan diskusi dan dialog
Bersikap terbuka
Rasional
Adil
Jujur
Karakteristik Warga Negara
Yang Mandiri
Memiliki kemandirian
Memiliki tanggungjawab pribadi, politik, dan ekonomi
sebagai warga negara
Menghargai martabat manusia dan kehormatan pribadi
Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan
pikiran dan sikap yang santun
Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang
sehat.
Warga negara indonesia (WNI)
(UU No. 12 Tahun 2006 )

warga negara adalah warga


suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Siapa WNI?
(Pasal 4 UUKI)
a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan/atau berdasarkan
perjanjian pemerintah Republik Indonesia
dengan negara lain sebelum undang-undang
ini berlaku sudah menjadi warga negara
Indonesia (WNI)
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah dan ibu warga negara Indonesia.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah warga negara Indonesia dan ibu warga
negara Asing.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah warga negara asing dan ibu warga
negara Indonesia.
e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ibu warga negara Indonesia, tetapi ayahnya
tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara
asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut.
f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu tiga ratus
(300) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara
Indonesia.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari
seorang ibu warga negara Indonesia.
h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari
seorang ibu warga negara Asing yang diakui oleh
seorang ayah warga negara Indonesia sebagai
anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak
tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum
kawin.
i. Anak yang lahir di wilayah negara Republik
Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya.
j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah
negara Republik Indonesia selama ayah dan
ibunya tidak diketahui
k. Anak yang lahir di wilayah negara Republik
Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki
kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya.
l. Anak yang lahir di luar wilayah negara Republik
Indonesia dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat
anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
m.Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah
dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau janji setia.
Status Anak WNI
(Pasal 5 UUKI)
1. Anak warga negara Indonesia yang lahir di luar
perkawinan yang sah, sebelum berusia 18 (delapan
belas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh
ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui
sebagai warga negara Indonesia.
2. Anak warga negara Indonesia yang belum berusia 5
(lima) tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh
warga negara asing berdasarkan penetapan
pengadilan tetap diakui sebagai warga negara
Indonesia.
Pilihan menjadi warga negara
(pasal 6 UUKI)
1. Dalam hal status kewarganegaraan Republik Indonesia
terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf
c, huruf d, huruf h, huruf I, dan Pasal 5 berakibat anak
berkewarganegaraan ganda, setelah berusia 18 (delapan
belas) tahun atau sudah kawin anak tersebut harus
menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya.
2. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) dibuat secara tertulis dan
disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan
dokumen sebagaimana ditentukan di dalam peraturan
perundang-undangan.
3. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sebagaimana
dimaksud pada Ayat (2) disampaikan dalam waktu paling
lambat tiga (3) tahun setelah anak berusia delapan belas
(18) tahun atau sudah kawin.
Asas Kewarganegaraan
(asas kewarganegaraan umum)

Asas kelahiran (Ius Soli)


Asas keturunan (Ius Sanguinis)
Asas Kewarganegaraan Tunggal
Asas Kewarganegaraan Ganda
Terbatas
Asas Kewarganegaraan Khusus

1. Asas Kepentingan Nasional


2. Asas Perlindungan Maksimum
3. Asas Persamaan di dalam Hukum dan pemerintahan
4. Asas kebenaran substantif
5. Asas non-diskriminatif
6. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap HAM
7. Asas keterbukaan
8. Asas publisitas
Masalah Status Kewarganegaraan

Apatride
Bipatride
Multipatride
Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan
Indonesia
Karena kelahiran
Karena Pengangkatan
Karena dikabulkan permohonan
Karena kewarganegaraan
Karena perkawinan
Karena pernyataan

Anda mungkin juga menyukai