Anda di halaman 1dari 7

WAWASAN NUSATARA SEBAGAI SARANA MEMAHAMI INDONESIA

NAMA : ALLEXA FRIDOLIN TANEO


NIM : 234111143

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
BAB I
PENDAHUALUAN

Pengertian Wawasan Nusantara


Secara etimologi wawasan nusantara terdiri dari dua kata, yaitu wawasan dan nusantara.
Wawasan merupakan kata kerja yang berasal dari bahasa Jawa. Wawas mengandung arti melihat,
memandang. Wawasan berarti pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Jadi, wawasan
adalah cara pandang seseorang atau bangsa, sebagai salah satu aspek dari falsafah hidup. Berisi
dorongan-dorongan dan rangsangan-rangsangan agar dapat mewujudkan aspirasi, keinginan dan
kebutuhan dalam mencapai tujuan hidup. Makna wawasan juga sebagai pantulan (refleksi) dan
pancaran dari falsafah hidup, yang berisi asas-asas, metode dan isi cita-cita.
Nusantara berasal dari dua kata yakni nusa berarti pulau. Berupa pulau-pulau yang terletak
diantara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudera (Pasifik dan Hindia/Indonesia).
Kemudian kata antara diartikan sebagai tanah air Indonesia, yaitu kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau-pulau yang terletak diantara dua samudera Pasifik dan Hindia/Indonesia dan dua
benua Asia dan Australia

Pengertian Wawasan Kebangsaan


Wawasan kebangsaan adalah pemahaman mendalam mengenai identitas, sejarah, budaya, dan
nilai-nilai yang melekat dalam suatu bangsa. Hal ini melibatkan kesadaran akan persatuan,
keragaman, dan tanggung jawab terhadap pembangunan negara. Memiliki wawasan kebangsaan
yang kuat menjadi landasan penting dalam membangun identitas nasional yang kokoh.

Dalam konteks Indonesia, wawasan kebangsaan mengacu pada pemahaman mendalam tentang
sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, serta kesadaran akan
pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai negara yang beragam.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Kebangsaan


1. Pendidikan
Dalam sistem pendidikan, kita belajar tentang sejarah bangsa, nilai-nilai budaya, dan pentingnya
persatuan. Di sekolah, kita diajarkan untuk menghargai keragaman dan pluralitas yang ada dalam
masyarakat kita.

2. Sejarah Bangsa
Sejarah adalah cermin dari identitas bangsa. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarah
bangsa kita, kita dapat mengenali akar-akar perjuangan dan pencapaian yang telah membentuk
kita menjadi apa yang kita adalah saat ini. Sejarah bangsa adalah kisah tentang perjuangan,
penderitaan, dan kebangkitan yang telah membentuk karakter bangsa kita.

3. Budaya dan Identitas


Kebudayaan adalah salah satu elemen yang paling kuat dalam membentuk Wawasan
Kebangsaan. Budaya mencakup bahasa, adat istiadat, seni, dan nilai-nilai yang kita warisi dari
generasi sebelumnya. Memahami dan merayakan budaya sebagai bangsa.

Fungsi Wawasan Kebangsaan

Menghubungkan semua orang dalam satu negara, sehingga kita merasa satu dan saling
menghormati.

Menciptakan rasa bangga dengan budaya, sejarah, dan simbol-simbol negara kita.

Mendorong kita untuk mengikuti aturan dan berlaku adil.

Mendorong kita untuk memilih pemimpin dan berpartisipasi dalam proses politik.

Membantu menjaga negara tetap aman dan stabil.

Mengajarkan kita menghormati berbagai budaya.

Membantu kita mengerti peran kita dalam komunitas dunia.

Memupuk rasa cinta dan kesetiaan pada negara kita.

Melindungi negara kita dari ancaman luar.

Membantu kita bersama-sama mengatasi masalah global seperti perubahan iklim dan
masalah kesehatan.
Pentingnya wawasan kebangsaan
Wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri, lingkunganya
dan tanah airnya yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilyah yang
dilandasi Pancasila, Undang-undang Negara Republik Indonesia 1945, Bhinneka Tunggal Ika,
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat dalam upaya mewujudkan cita-cita Nasional.

Pemahaman wawasan kebangsaan sangat penting dan harus disadari bagi setiap orang,
khususnya bagi generasi millennial karena hal ini merupakan bentuk rasa cinta terhadap negara
Indonesia. Sejak era reformasi sampai dengan saat ini wawasan kebangsaan mengalami
kemunduran dan kehilangan semangatnya yaitu masih miskinnya Nasionalisme, terjadinya
konflik horizontal bernuansa SARA dan konflik vertikal dibeberapa daerah serta paham
golongan yang mengkristal.

Di generasi millenial ini wawasan kebangsaannya sudah mulai luntur, karena meningkatnya
teknologi dan kemudahan akses informasi maka genereasi millenial sangat mudah terpengaruh
oleh budaya barat. Mudahnya askses informasi sekarang ini bukan hanya informasi positif saja
melainkan informasi negatif yang bertentangan dengan budaya Indonesia.

Tanpa adanya pemahaman wawasan kebangsaan bagi generasi muda millenial maka kedepannya
bangsa Indonesia semakin kehilangan jatidiri karena generasi millenial akan menurun cinta tanah
airnya, menurun rela berkorbannya demi NKRI, menurunnya pemahaman terhadap nilai – nilai
Pancasila, UUD 1945 serta Bhinneka Tunggal Ika. Banyak contoh kasus kurangnya pemahaman
wawasan kebangsaan dalam diri generasi muda millenial yaitu masih banyaknya tawuran antar
sekolah,pelaku bullying, banyak anak sekolah yang membolos, geng motor mayoritas anak-anak
millenial serta banyak anak muda yang melanggar tata tertib. Bahkan banyak kita jumpai
generasi millenial yang tidak hafal Pancasila dan nama-nama Presiden Republik Indonesia.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan alam dan budaya yang
luar biasa. Dalam upaya memahami Indonesia, konsep “Wawasan Nusantara” memiliki peran
yang sangat penting. Wawasan Nusantara adalah pandangan yang luas tentang arah dan identitas
bangsa Indonesia, dan merupakan fondasi untuk memahami keragaman dan persatuan yang
menjadi ciri khas Indonesia. Artikel ini akan menguraikan konsep Wawasan Nusantara sebagai
sarana penting untuk memahami negara ini.

1. Menyingkap Keragaman Geografis


Indonesia terdiri dari ribuan pulau dengan berbagai karakteristik geografis. Wawasan Nusantara
membantu kita untuk memahami keragaman ini. Dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di
ujung timur, Indonesia mencakup berbagai ekosistem, iklim, dan lanskap. Konsep ini
mengajarkan kita untuk menghargai kekayaan alam yang luar biasa yang dimiliki Indonesia, dari
hutan hujan tropis hingga gurun pasir di Papua.

2. Menghormati Ragam Budaya


Indonesia dikenal dengan beragam suku, bahasa, dan budaya. Wawasan Nusantara mendorong
kita untuk menghormati dan memahami perbedaan ini. Dari Bali yang dikenal dengan seni tari
dan musiknya, hingga Aceh yang memiliki warisan Islam yang kuat, setiap wilayah memiliki ciri
budaya uniknya sendiri. Konsep ini mengajarkan kita untuk menghargai keberagaman budaya
dan menjalin toleransi antarbudaya.

3. Kesatuan Dalam Keberagaman


Wawasan Nusantara juga menekankan kesatuan dalam keberagaman. Meskipun Indonesia terdiri
dari berbagai etnis, agama, dan bahasa, ada semangat persatuan yang mengikatnya bersama-
sama. Konsep ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita berbeda, kita adalah satu bangsa dan
harus bersatu untuk mencapai tujuan bersama.

4. Menjaga Lingkungan Dan Kebudayaan


Wawasan Nusantara juga mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan dan kebudayaan. Dalam
konteks ini, kita harus memahami bahwa alam dan budaya kita adalah warisan berharga yang
harus dilestarikan untuk generasi mendatang. Ini juga mencakup pemahaman akan keberlanjutan
dan perlindungan lingkungan.

5. Keberadaan Indonesia Di Dunia Global


Dalam era globalisasi, Indonesia memiliki peran penting di panggung dunia. Konsep Wawasan
Nusantara mengingatkan kita bahwa sebagai negara kepulauan, kita harus memahami peran
strategis Indonesia dalam geopolitik global, perdagangan, dan diplomasi.
Dalam mengakhiri, Wawasan Nusantara adalah konsep penting yang membantu kita memahami
identitas dan kompleksitas Indonesia. Ini adalah sarana untuk menghargai kekayaan alam,
keragaman budaya, dan persatuan dalam negara ini. Dalam dunia yang semakin terkoneksi,
memahami konsep ini membantu kita menjadi warga negara yang lebih bijaksana dan memahami
peran Indonesia di dunia global.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Wawasan Nusantara dijadikan wawasan pembangunan dalam Ketetapan MPR No.IV/MPR/1973


tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan TAP MPR No.IV/MPR/1978 tentang
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (Kemristek Dikti. 2016) melansir beberapa


pengertian wawasan nusantara sebagai berikut :

1. Hasnan Habib, wawasan nusantara merupakan kebulatan wilayah nasional, termasuk satu
kesatuan bangsa, satu tujuan dan tekad perjuangan, satu kesatuan hukum, satu kesatuan sosial
budaya, satu kesatuan ekonomi dan satu kesatuan pertahanan dan keamanan (hankam).

2. Wan Usaman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.

3. MPR TAHUN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

4. Lembanga Ketahanan Nasional Tahun 1999, wawasan nusantara adalah Cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.

5. Ridhuan dan Wahid, 2017, wawasan nusantara adalah cara pandang Indonesia tentang bangsa,
wilayah nasional dan dinamika internasional agar tetap terwujud persatuan dan kesatuan serta
cinta tanah air Indonesia.

B. Saran
Wawasan nusantara adalah konsep penting dalam memahami Indonesia. Berikut adalah bebrapa
saran untuk memahami lebih lanjut tentang wawasan nusantara :
1.Membaca dan penelitian
2. Pelajari sejarah
3. Eksplorasi kebudyaan
4. Kaitkan dengan geografi
5. Pelajari nilai-nilai wawasan nusantara
6. Diskusi dan bertukar pikiran
7. Kritikal dan analitis
8. Sumber daya online
9. Terlibat dalam masyarakyat
10. Pertahankan semangat belajar

Dengan melibatkan diri dalam proses pembeajaran ini, Anda akan memiliki pemahaman yang
lebih baik tentang wawasan nusantara sebagai sarana memahami Indonesia.

Daftar pustaka

1. (Ismaun, 2006). Pendidikan Kewarganegaraan di Era Globalisasi. Jakarta: Rajawali Press.

2. (Kartodirdjo, S., 1993). Sistem Nasional Indonesia dalam Perbandingan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

3. (Litay, F., 1997). Integrasi Nasional: Teori dan Realitas dalam Kerangka Bhinneka Tunggal
Ika. Jakarta: Pustaka Jaya.

4. (Siswono, 2005). "Tantangan Masalah Perbatasan". Kompas, 20 April 2005.

5. (Gazali, R., 2005). "Ambalat: The Disputing Strategies of Indonesia and Malaysia". Kompas,
28 April 2005.

ss

Anda mungkin juga menyukai