Anda di halaman 1dari 9

OUTLINE USULAN PENELITIAN

Efektivitas Pelaksanaan Program Peyediaan Air


Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Rencana Judul UP :
(Pamsimas) di Kecamatan Pangean Kabupaten
Kuantan Singingi

Nama : Dian Saputra

NPM : 147110728

Program Studi : Administrasi Publik

Di Acc tanggal :

Tanda Tangan Kajur :

1
A. Latar Belakang Masalah.

Organisasi sebagai wadah atau tempat dalam melakukan aktivitas kerja

sama untuk mencapai suatu tujuan, yang ditentukan dari pandangan visi kemudian

dijabarkan melalui misi. Oleh karena itu, maka akan dapat tercapai tujuan

organisasi dengan efektif. Organisasi dalam tinjauan literatur mempunyai defenisi

sebagai berikut:

Organisasi adalah bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama secara formal terikat dalam rangka pencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorang atau beberapa
orang yang disebut atasan dan seseorang atau sekelompok orang yang
disebut bawahan (Siagian, 2007;6).

Guna mengatur bagaimana unsur-unsur organisasi mampu mencapai

tujuan organisasi dengan maksimal, maka diperlukan rutinitas aktivitas dalam

pola-pola administrasi yang mengatur hubungan kerjasama individu, sistem dan

organisasi yang dikenal dengan administrasi. Administrasi dalam arti luas adalah

mencakup keseluruhan proses kerja sama sejumlah manusia di dalam organisasi

untuk mencapai satu atau sejumlah yang telah disepakati sebelumnya (Zulkifli,

2005;17). Sedangkan menurut pandapat Siagian (2003;18) menyatakan bahwa,

administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau

lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.

Aktifitas organisasi didalam administrasi memerlukan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengevaluasian dalam proses kegiatannya.

Maka oleh karena itu, diperlukan manajemen sebagai metode untuk mengatur dan

mengelolah segala sumber daya yang ada dalam suatu organisasi, baik itu sumber

2
daya manusia, uang, mesin, aturan, pemasaran dan material didistribusikan secara

efektif dan efisien bagi tercapainya tujuan organisasi. Menurut The Liang Gie

(dalam Zulkifli, 2005;28) manajemen sebagai suatu rangkaian kegiatan penataan

berupa penggerakan orang-orang dan pengerahan fasilitas kerja agar tujuan benar-

benar tercapai.

Fenomena manajemen dalam administrasi publik pada hari ini banyak

mengalami ketidakefektifan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini

dipandang krusial jika diidentifikasi dari masalah publik hari ini yaitu pelaksanaan

program Peyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas),

mengingat pelaksanaan program Peyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat (Pamsimas) belum sesuai dengan yang diharapkan.

Program Pamsimas merupakan salah satu program AMPL-BM (Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat) di Indonesia, Program

Pamsimsas adalah aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan

Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka

penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan.

Ruang lingkup kegiatan Program Pamsimas mencakup 5 (lima) komponen

proyek yaitu :

1) Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan

Lokal;

2) Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Higienis dan Pelayanan

Sanitasi;

3
3) Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum;

4) Insentif untuk Desa / Kelurahan dan Kabupaten / Kota; dan

5) Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek

Sasaran program ini adalah kelompok miskin di perdesaan dan pinggiran

kota (peri-urban) yang memiliki prevalensi penyakit terkait air yang tinggi dan

belum mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi. Instansi terkait pada

program ini adalah:

1. Dinas Cipta Karya

2. Dinas Kesehatan dan Puskesmas

3. Bappeda

Dinas Cipta Karya sebagai instansi pembangunan di sektor fisik. Dinas

kesehatan beserta puskesmas sebagai instansi pembangunan di sektor non fisik

seperti melakukan pemicuan ataupun sosialisasi terhadap masyarakat. Sedangkan

Bappeda sebagai pemberi arahan pembangunan dan melakukan pengawasan atau

monitoring dan evaluasi program.

Tujuan program Pamsimas adalah untuk meningkatkan akses layanan air

minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan khususnya masyarakat di

desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota (peri-urban). Secara lebih rinci

program Pamsimas bertujuan untuk:

1. Meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat.

2. Meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses air minum dan

sanitasi yang berkelanjutan.

4
3. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal

(pemerintah daerah maupun masyarakat) dalam penyelenggaraan

layanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.

4. Meningkatkan efektifitas dan kesinambungan jangka panjang

pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi berbasis

masyarakat;

5. Untuk mencapai target Milenium Deverlopment Goals (MDGS), yaitu

mengurangi separuh dari jumlah masyarakat yang belum memiliki

akses terhadap air minum dan sanitasi yang berkelanjutan pada tahun

2015.

Untuk melihat seberapa tinggi ketercapaian tujuan dari suatu program,

dibutuhkan suatu efektivitas program. Handayaningrat (1994:16) yang

menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya”.

B. Fenomena Empiris.

Berdasarkan hasil observasi penulis, efektivitas pelaksanaan program

Peyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di

Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi terdapat fenomena. Fenomena

tersebut antara lain:

1. Tidak semua desa di Kecamatan Pangean menerima dengan baik

adanya program Pamsimas, karena ada desa yang merasa kualitas airnya

bagus dan tidak memerlukan adanya Pamsimas.

5
2. Sarana dan prasaran Pamsimas di Kecamatan Pangean sudah banyak

yang rusak dan tidak berfungsi lagi dan dana untuk untuk perawatan dan

pembayaran listrik juga tidak ada.

Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Program Peyediaan Air

Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan

Pangean Kabupaten Kuantan Singingi”.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: Bagaimanakah efektivitas pelaksanaan program Peyediaan Air

Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Pangean

Kabupaten Kuantan Singingi ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut: Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program Peyediaan

Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Pangean

Kabupaten Kuantan Singingi.

E. Grand dan Midle Rank Theory

1. Grand Theory

6
Salah satu pengertian kebijakan publik yang diberikan oleh Robert

Eyestone (Winarno 2012:17) mengatakan bahwa “secara luas” kebijakan publik

dapat didefinisikan sebagai “hubungan suatu unit pemerintah dengan

lingkungannya”. Konsep ini mengandung pengertian yang sangat luas. Kemudian

Thomas R. Dye (Winarno 2012:17) mengatakan bahwa kebijakan publik adalah

apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan.

Sedangkan menurut pakar ilmu politik lain yakni Richard Rose (dalam

Winarno 2012:17) menyarankan bahwa hendaknya kebijakan publik dipahami

sebagai serangkaian kegiatan yang sedikit banyak berhubungan beserta

konsekuensi-konsekuensinya bagi mereka yang bersangkutan daripada sebagai

suatu keputusan tersendiri. Pendefinisian kebijakan tetap harus mempunyai

pengertian mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, ketimbang apa yang

diusulkan dalam tindakan mengenai suatu persoalan tertentu.

2. Midle Rank Theory

Istilah efektivitas merupakan kata yang tidak asing yang sering muncul

dalam kajian ilmu Administrasi Negara. Kata efektif berasal dari bahasa Inggris

yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan

baik. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran

yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program.

Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah

ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip

Handayaningrat (1994:16) yang menyatakan bahwa “Efektivitas adalah

pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”

7
Budiani dalam Efektivitas Program (2007:53) menyatakan empat variabel

pengukuran efektivitas program sebagai berikut :

a) Ketepatan sasaran program, yaitu sejauh mana peserta program tepat

dengan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.

b) Sosialisasi program, yaitu kemampuan penyelenggara program dalam

melakukan sosialisasi program sehingga informasi mengenai

pelaksanaan program dapat tersampaikan kepada masyarakat pada

umumnya dan sasaran program pada khususnya.

c) Tujuan program, yaitu sejauhmana kesesuaian antara hasil

pelaksanaan program dengan tujuan program yang telah ditetapkan

sebelumnya.

d) Pemantauan program, yaitu sejauhmana pengawasan yang dilakukan

setelah dilaksanakannya program sebagai bentuk perhatian kepada

peserta program.

F. Indikator Variabel

Dari berbagai definisi mengenai pengukuran tingkat efektivitas yang telah

dikemukakan diatas, maka peneliti akan menggunakan indikator pengukuran

efektivitas program yaitu :

1) Ketepatan sasaran program.

2) Sosialisasi program

3) Tujuan program

4) Pemantauan program.

8
I. Daftar Pustaka

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik, teori, proses dan studi kasus.
Yogyakarta : CAPS.

Handayaningrat, Soewarno. 1994. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan


Manajemen. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.

Hamdi, Muchlis. 2013. Kebijakan Publik, proses, analisis dan partisipasi. Bogor :
Ghalia Indonesia.

Handayaningrat, Soewarno. 2001, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan


Manajemen, Jakarta : CV. Haji Masagung.

Hamim, Sufian dan Indra Muchlis Adnan, 2005. Administrasi, Organisasi, dan
Manajemen. Yogyakarta, Multi Grafindo.

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi


Aksara.

___________, 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta : PT Gunung Agung.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


Afabeta.

Zulkifli, 2005. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Pekanbaru :


Universitas Islam Riau Press.

Anda mungkin juga menyukai