Anda di halaman 1dari 14

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

KINERJA IMPLEMENTOR PROGRAM PENYEDIAAN AIR


MINUM DAN SANITASI BERBASIS BERBASISMASYARAKAT
(PASIMAS) DI KABUPATEN SINJAI

Rudianto1 , Muhlis Madani2, Nasrul Haq3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

This study purposed to find out the performance of community-based water supply and
sanitation (Pamsimas) implementers in Sinjai District. The method of this study used descriptive
qualitative with type of phenomenological research. The number of informants in this study
were 6 people. Data Sources used primary data and secondary data, data analysis techniques
with data reduction, data presentation and verification. The validation of the data used source
triangulation, technical triangulation, and time triangulation. The results of this study showed
that the Performance of the Community Based Water Supply and Sanitation (Pamsimas)
Implementersin Sinjai Regency were used as benchmarks namely productivity, service quality,
cost and customer satisfaction . There were four factors that had run optimally and in
accordance with applicable laws and government regulations.

Keywords: implementer performance, pamsimas program

Abstrak

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja implementor lapangan
penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten
Sinjai.Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan tipe penelitian fenomenologi
Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 6 orang. Sumber Data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder, teknikanalisis data denganreduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Pengabsahan data yang digunakan adalah triangulas isumber, triangulasi teknik, dan triangulasi
waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Implementor Lapanagan Program
Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Di Kabupaten Sinjai
yang dijadikan tolak ukur yaitu produktivitas, kualitas layanan, biaya dan kepuasan pelanggan.
Dari keempat faktor tersebut sudah berjalan dengan optimal dan sesuai dengan Undang-Undang
dan Peraturan Pemerintah yang berlaku.

Kata Kunci: kinerja implementor, program pamsimas


rudianto@gmail.com

Volume 2, Nomor 2, April 2021


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN Maharani (2014), Pemerintah


Indonesia memiliki komitmen untuk
Suatu organisasi atau instansi
mencapai target Millenium
dalam melaksanakan program akan
Development Goals, dalam bidang
diarahkan untuk mencapai tujuannya.
sektor Air Minum dan Sanitasi (WWS-
Salah satu faktor yang menjadi kriteria
MDG), mengurangi dari proporsi
untuk mencapai kelancaran tujuan suatu
penduduk yang belum memiliki akses
organisasi atau instansi adalah
air minum dan sanitasi dasar pada tahun
mengidentifikasi atau mengukur kinerja
2015. Sejalan dengan itu, Pemerintah
pegawainya. Organisasi adalah suatu
Indonesia melaksanakan Program
kesatuan kompleks yang berusaha
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
mengalokasikan sumber daya manusia
Berbasis Masyarakat (Pamsimas),
secara penuh demi tercapainya tujuan
merupakan program nasional yang
yang telah ditetapkan, sehingga dapat
diselengarakan secara terstruktur oleh
dikatakan bahwa organisasi tersebut
Pemerintah Pusat hingga Pemerintah
efektif. Seiring dengan perkembangan
Daerah untuk dapat meningkatkan akses
zaman, semua organisasi diharuskan
dan fasilitas penduduk perdesaan dari
untuk dapat bersaing memberikan
periurban terhadap fasilitas air minum
pelayanan yang maksimal, tidak
dan sanitasi yang layak dengan
terkecuali organisasi pemerintahan.
pendekatan berbasis masyarakat.
Demikian halnya dengan aparat
Program Pamsimas II dilaksanakan
pemerintahan sebagai abdi masyarakat
untuk mendukung dua agenda nasional
dan abdi pemerintah, dituntut untuk
untuk meningkatkan cakupan penduduk
dapat memberikan pelayanan yang
terhadap pelayanan air minum dan
terbaik kepada masyarakat karena hal
sanitasi yang layak dan berkelanjutan,
tersebut sudah merupakan salah satu
yaitu (1) Air bersih untuk rakyat, dan
fungsi yang harus dijalankan oleh
(2) Sanitasi total berbasis masyarakat,
pemerintah yang mempunyai tugas
Maharani (2014).
menyelenggarakan seluruh proses
Pelayanan publik yang mendasar,
pelaksanaan pembangunan dalam
berdasarkan Undang-Undang No. 23
berbagai sektor kehidupan mulai dari
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,
tingkat pusat hingga tingkat daerah,
pelayanan air minum dan sanitasi telah
Alim (2013).
menjadi urusan wajib pemerintah
daerah, dimana penyelenggaraan urusan

Volume 2, Nomor 2, April 2021 460


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

wajib berpedoman pada Standar Berdasarkan fenomena tersebut


Pelayanan Minimal (SPM) yang peneliti akan mengkaji berbagai
diterapkan pemerintah. Untuk masalah yang berkaitan dengan kinerja.
mendukung kapasitas pemerintah Kinerja pegawai menjadi kajian penting
daerah dalam menyediakan layanan air dalam penelitian ini, karena dengan
minum dan sanitasi yang memenuhi pengukuran pegawai dapat diketahui
SPM tersebut. Kabupaten Sinjai melalui berbagai indikator yang
merupakan kabupaten yang mendukung peningkatan kinerja, maka
memperoleh Program Pamsimas dengan dapat digunakan sebagai dasar dalam
tingkat keberhasilan pelaksanaan mengembangkan kinerja pegawai.
program yang cukup baik.Berdasarkan Dengan upaya peningkatan kinerja
pengamatan dan penilaian masyarakat pegawai sehingga memberikan
bahwa kinerja implementor program dorongan dalam mencapai visi, misi,
penyedia air minum dan sanitasi dan tujuan organisasi. Penilaian kinerja
berbasis masyarakat masih belum pegawai sangat bermanfaat dalam
terealisasi dengan maksimal. Hal ini pengembangan dan pertumbuhan
dilihat dari belum meratanya sarana dan organisasi secara keseluruhan, melalui
prasarana air minun dan sanitasi penilaian tersebut maka dapat diketahui
berbasis masyarakat di Kabupaten kondisi sebenarnya tentang bagaimana
Sinjai. Selain itu, kurangnya perhatian kinerja pegawai, Prasetya (2012).
pemerintah setempat terhadap Wirawan (2009), menyebutkan ada
masyarakat juga menjadi kendala dalam beberapa model untuk evaluasi kinerja
program penyedia air minum dan yaitu: model esai, model pengkritikan
sanitasi berbasis masyarakat. Oleh kejadian, model rangking, model ceklis,
karena itu dalam situasi seperti ini, model grafik skala rating, model
kepala dinas maupun kepala bidang distribusi kekuatan, model anchor
perlu melakukan penilain kinerja untuk rating forced choice scale, model
meninjau kembali sejauh mana behaviorally scale (BARS), model
keefektifan kinerja pegawai dan behavior observation scale(BOS),
mengevaluasi kekurangan kekurangan model behavior excpectation scale
yang terjadi sehingga dapat diambil (BES), manajemen by ocbjectives
tindakan untuk mengatasi masalah (MBO), 360 degree performance
tersebut. appraisal model, dan model paired
comparison.

Volume 2, Nomor 2, April 2021 461


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Program Pamsimas merupakan berbasis masyarakat adalah


salah satu program dan aksi nyata perencanaan, pengelolaan, keandalan
pemerintah (pusat dan daerah) dengan sistem, masyarakat dan keberlanjutan,
dukungan Bank Dunia untuk Masduki (2010).
penyediaan air minum, sanitasi guna Badan Pengelola dibentuk dari
meningkatkan derajat kesehatan transformasi Satuan Pelaksana program
masyarakat terutama dalam Pamsimas sebagai unit kerja dari LKM.
menurungkan angka penyakit diare dan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air
penyakit lain yang ditularkan melalui Minum dan Sanitasi (BPSPAMS)
air dan lingkungan. Ruang lingkup merupakan salah satu bentuk organisasi
kegiatan program Pamsimas mencakup sektor publik yang dibentuk oleh
lima komponen kegiatan: masyarakat pemakai air bersih di suatu
pemberdayaan masyarakat dan desa yang menerima program
pengembangan kelembagaan lokal, Pamsimas. Organisasi sektor publik
peningkatan kesehatan dan perilaku adalah organisasi yang berhubungan
hidup bersih dan sehat dan pelayanan dengan kepentingan umum dan
sanitasi, penyediaan sarana air minum penyediaan barang atau jasa kepada
dan sanitasi umum, insentif publik yang dibayar melalui pajak atau
desa/kelurahan kabupaten/kota, dan pendapatan negara lain yang diatur
dukungan pelaksanaan dan manajemen dengan hukum, Mahsun (2009).
proyek, Bappenas (2009). Dalam Pamsimas pemeliharaan
Suatu program yang dilakukan di prasarana dan sarana harus
masyarakat tidak semuanya bisa memposisikan air sebagai komoditi
berjalan sesuai yang direncanakan, ada ekonomi tidak sekedar komodirti sosial
beberapa faktor yang mempengaruhi dan menjadi tanggunjawab pengelola
keberhasilan suatu program.Waspola yang dibentuk melalui musyawarah
(2006), menyebutkan ada lima faktor desa/kelurahan. Untuk kesinambungan
yang perlu diperhatikan untuk melihat program Pamsimas perlu dibentuk
dan menilai kesinambungan finansial, organisasi operasional dan
kesinambungan kelembagaan, pemeliharaan , yang bertujuan untuk
kesinambungan sosial, kesinambungan keberlanjutan bagi pelayanan
lingkungan. Variabel yang menentukan pelestarian aset yang telah dibangun
keberlanjutan/kesinambungan sistem oleh masyarakat, antara lain prasarana
penyediaan air bersih perdesaan dan sarana air minum. Dalam

Volume 2, Nomor 2, April 2021 462


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pelaksanaannya, keterlibatan kaum 2010), faktor-faktor yang


perempuan lebih siginifikan karena mempengaruhi kinerja adalah:
mereka merupakan pengguna, oleh Faktor personal/individual, Faktor
sebab itu partisipasi aktif perempuan kepemimpinan, Faktor tim, Faktor
dalam operasional dan pemeliharaan sistem, Faktor konsektual (situasinal).
aset masyarakat sangat diperlukan. Mahsun (2009), bahwa
Mahsun (2009), kinerja adalah keseluruhan aktivitas organisasi harus
gambaran mengenai tingkat pencapaian diukur agar dapat diketahui tingkat
pelaksanaan suatau kegiatan/ keberhasilan pelaksanaan tugas
program/kebijakan dalam mewujudkan organisasi, pengukuran dapat dilakukan
sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi terhadap masukan (input) dari program
yang tertuang dalam rencana startegis organisasi yang lebih ditekankan pada
suatu organisasi.Mangkunegara (2005), keluaran (output), proses, hasil
kinerja ialah hasil kerja baik secara (outcome), manfaat (benefit) dan
kualitas maupun kuantitas yang dicapai dampak (impact) dari program
oleh seorang pegawai dalam melakukan organisasi tersebut bagi kesejahteraan
tugas sesuai dengan tanggung jawab masyarakt. Penilaian kinerja adalah
yang diberikan kepadanya.Kinerja untuk mengetahui keberhasilan atau
setiap orang dipengaruhi oleh banyak kegagalan organisasi yang meliputi
faktor yang dapat digolongkan pada tiga penetapan indikator kinerja dan
kelompok, yaitu kompetensi individu penentuan hasil capaian indikator
orang yang bersangkutan, dukungan kinerja.
organisasi, dan dukungan manajemen, Menurut Palmer dalam Mahsun
Simanjuntak (2005).Wibisono (2006), (2009), ada beberapa jenis indikator
menyatakan bahwa dalam merancang kinerja pemerintah daerah antara
variabel kinerja adalah jumlah yang lain:Indikator biaya, seperti biaya total
seimbang antara varibel yang yang digunakan dan biaya unit,
mengindikasikan kinerja masa lalu, saat Indikator produktivitas banyaknya
ini, maupun masa depan. Dapat pekerjaan yang diselesaikan dalam
disimpulkan bahwa kinerja adalah jangka waktu yang tertentu, Tingkat
tingkat pencapaian seseorang atau penggunaan, pemanfaatan fasilitas yang
organisasi baik secara kualitas maupun tersedia, Target waktu, berapa lama
kuantitas dengan dukungan kompetensi, waktu yang digunakan untuk
organisasi, dan manajemen. (Mahmudi, menyelesaikan satu unit pekerjaan,

Volume 2, Nomor 2, April 2021 463


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Volume pekerjaan, seberapa banyak (2005), Berpendapat bahwa pengukuran


pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh kinerja sektor publik memiliki beberapa
pekerja, Kebutuhan pelanggan, tujuan yaitu menciptakan akuntabilitas
Indikator kualitas, Indikator kepuasan, publik, mengetahui tingkat ketercapaian
dan Indikator pencapaian tujuan organiosasi, memperbaiki
Kinerja memerlukan indikator- kinerja periode-periode berikutnya,
indikator penilaian yang dipengaruhi menyediakan sarana pembelajaran
oleh berbagai faktor apakah faktor pegawai, dan memotivasi pegawai.
internal ataupun eksternal dengan Mardiasmo (2009), menyatakan bahwa
beragam aspek yang dapat diukur pengukuran kinerja yang handal
dengan berpedoman pada standar (reliable) merupakan dalah satu faktor
tertentu yang terdiri dari aspek kunci seksenya organisasi.
kuantitatif dan aspek kualitatif yang Menurut Mahmudi (2010),
berguna untuk mendapatkan umpan pengukuran kinerja paling tidak harus
balik guna keperluan perbaikan mencapai tiga variabel penting yang
organisasi secara khusus manajemen harus dipertimbangkan, yaitu: perilaku
pengelolaan sumber daya manusia. (proses), output (produk langsung suatu
Pengukuran kinerja merupakan aktivitas/program, dan outcome
proses mencatat dan mengukur (dampak aktivitas/program). Aspek-
pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam aspek pengukuran kinerja sektor publik
arah pencapaian tujuan melalui hasil- yaitu kelompok masukan (input),
hasil yang ditampilkan berupa produk, kelompok proses (poseces), kelompok
jasa atau suatu proses. Pada kebanyakan keluaran (output), kelompok hasil
organisasi swasta, ukuran kinerja ini (outcome), kelompok manfaat (benefit),
adalah berupa tingkat laba.Namun dan kelompok dampak (impact),
organisasi sektor publik tidak bisa Mahsun (2009). Mahmudi (2010),
menggunakan ukuran laba ini untuk menyatakan bahwa pengukuran kinerja
menilai keberhasilan organisasi karena organisasi publik dapat dilakukan
memang tujuan utama organisasi itu dengan menggunakan indikator kinerja.
memperoleh laba tetapi meningkatkan Konsep pengukiran kinerja pemerintah
kesejahteraan masyarakat.Selain itu dimulai dari pengukuran terhadap
keluran organisasi sektor publik pada tingkat kehematan (ekonomi) dan
umumnya bersifat tidak nyata dan tidak tingkat kepatuhan terhadap peraturan
langsun, Mahsun (2009). Mahmudi yang berlaku dalam kegiatan

Volume 2, Nomor 2, April 2021 464


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pemerolehan masukan, dilanjutkan dilakukan.Penyempuranaan terhadap


dengan pengukuran tingkat efesinesi pengukuran kinerja BPSPAMS
dalam proses pengolahan masukan dimaksudkan sebagai salah satu upaya
menjadi keluaran dan diakhiri dengan yang relevan untuk mendukung
dengan pengukuran tingkat efektifitas persiapan kearah profesionalisme.
keluaran terhadap proragm/kegiatan Fokus pengukuran kinerja sektor
yang sudah ditetapkan (outcome). publik justru terletak pada hasil
Pengukuran kinerja digunakan (outcome) dan bukan keluaran (output)
sebagai dasar untuk melakukan dan psores. Hasil yang dimaksudkan
penilaian kinerja, yaitu untuk menilai adalah suatu hasil yang dihasilkan oleh
sukses atau tidaknya suatu organisasi, individual ataupun organisasi secara
program atau kegiatan, Mahmudi keseluruhan, hasil harus mampu
(2010). memenuhi harapan dan kebutuhan
Pengukuran kinerja sektor publik masyarakat menjadi tolak ukur
dilakukan untuk memenuhi tiga keberhasilan organisasi sektor publik.
maksud: untuk memperbaiki kinerja Indikator kinerja adalah suatu
pemerintah yang berfokus pada tujuan varibel yang digunakan untuk
dan sasaran program unit kerja untuk mengekspresikan secara kuantitatif
meningkatka efesiensi dan efektivitas efektivitas dan efesinesi proses atau
organisasi sektor publik dalam operasi dengan berpedoman pada target-
pemberian pelayanan publik, untuk target dan tujuan organisasi. Perumusan
mengalokasikan sumber daya dan indikator dan ukuran kinerja harus
pembuatan keputusan, untuk mempertimbangkan karakterristik
mewujudkan pertanggungjawaban operasional organisasi dan
publik dan memperbaiki komunikasi mengidentifikasi faktor-faktor
kelembagaan.Dalam rangka keberhasilan utama dan indikator
mewujudkan peran BPSPAMS (Badan kinerja kunci, Lokman dalam Mahsun
Pengelolan Sarana Penyediaan Air (2009).Terdapat empat cara untuk
Minum dan Sanitasi) secara optimal mengestimasi indikator kinerja yaitu:
memenuhi kebutuhan air bersih kinerja tahun lalu, penilaian ahli, trend
masyarakat dengan kuantitas dan dan regresi, Mardiasmo (2009).
kualitas serta pelayanan yang memadai Di dalam Keputusan Menteri
maka tuntutan untuk meningkatkan Dalam Negeri Republik Indonesia No.
profesionalisme manajemen tidak dapat 47 Tahun 1999, indikator yang

Volume 2, Nomor 2, April 2021 465


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

dipergunakan dalam penilain kinerja Program. Pengumpulan data melalui


PDAM adalah aspek keuangan, aspek wawancara, observasi dan dokumentasi.
operasional, dan aspek Untuk pengabsahan data menggunakan
administrasi.Dalam buku pedoman triangulasi sumber, triangulasi teknik
Program Pamsimas, Bapenas (2009), dan triangulasi waktu (Sugiono, 2014).
indikator yang dipergunakan untuk Dalam menganalisis data menggunakan
menganalisis kinerja BPSPAMS adalah reduksi data, penyajian data dan
indikator organisasi/lembaga, indikator penarikan kesimpulan.
administrasi, indikator kegiatan sarana .
HASIL DAN PEMBAHASAN
air bersih dan sanitasi (SABS), indikator
usaha produktif, indikator permodalan, Secara geografis, wilayah
dan kontribusi, indikator jaringan, dan Kabupaten Sinjai terletak dibagian
indikator sumber daya manusia. timur Provinsi Sulawesi Selatan, dengan
potensi sumber daya alam yang cukup
METODE PENELITIAN
menjanjikan untuk dikembangkan,
Penelitian ini berlokasi di disamping memiliki luas wilayah yang
Kabupaten Sinjai berlangsung kurang relatif luas. Kabupaten Sinjai secara
lebih 2 bulan. Dengan menggunakan astronomis terletak 50 2’ 56’’ – 50 21’
jenis penelitian deskriptif kualitatif 16” Lintang Selatan (LS) dan antara
melalui penelitian survey dan 1190 56’ 30” – 1200 25; 33” Bujur
eksploratif. Tipe penelitian ini adalah Timur (BT) , dengan luas wilayah
penelitian fenomenologi, metode sekitar 87.011 Ha, yang berada di Pantai
penelitian ini digunakan untuk memberi Timur Bagian Selatan Provinsi Sulawesi
gambaran mengenai masalah yang Selatan. Jumlah penduduk disetiap
diteliti dan untuk memperoleh data kabupaten sangat beragam dan
berdasarkan dari sumber objek langsung bertambah dengan laju pertumbuhan
di lapangan. Informan dalam penelitian yang sangat beragam pula.Kabupaten
adalah Koordinator Kabupaten Sinjai Sinjai merupakan salah satu kabupaten
Program Pamsimas III, Sub. Bagian dengan jumlah penduduk sebesar
Keuangan Dinas PU, Kepala Bidang 241.208 jiwa. Pada tahun 2010 jumlah
Cipta Karya Dinas PU, Fasilitator penduduk Kabupaten Sinjai 229.583
Pemberdayaan, Financial Manajemen jiwa, lalu tahun 2017 laju pertumbuhan
Asisten Fasilitator program Pamsimas meningkat 5,06% menjadi 241.218
Dinas PU, Kepala Sub. Bagian jiwa. Dengan kepadatan penduduk

Volume 2, Nomor 2, April 2021 466


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Kabupaten Sinjai adalah 294 jiwa per Pamsimas di Kabupaten Sinjai.


km2. Khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan
Ada 2 (dua) kategori hidrologi Penataan Ruang untuk menilai
yang melingkupi wilayah Kabupaten kinerjanya ada beberapa faktor yang
Sinjai, yaitu 1) jenis air permukaan , 2) dijadikan tolak ukur, yaitu
jenis air tanah dangkal dan air tanah produktivitas, kualitas layanan, biaya,
dalam. Kedua jenis air tersebut berasal dan kepuasan pelanggan.
dari air hujan yang sebagian mengalir di
Produktivitas
permukaan (run-off) dan sebagian lahi
meresap ke dalam tanah. Jenis air Produktivitas adalah ukuran yang
permukaan, beberapa diantaranya ditentukan untuk mengetahui seberapa
adalah sungai-sungai yang mengalir baik kualitas sumber daya yang
melalui wilayah ini, diantaranya: Sungai dimiliki, serta dimanfaatkan guna
Tangka, Sungai Mangottong, Sungai mendapatkan hasil yang optimal. Dinas
Kalamisu, Sungai Bua, Sungai Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Lolisang, dan Sungai Balangtieng. Kabupaten Sinjai dalam meningkatkan
Bedasarkan penelitian, potensi sumber produktivitasnya, dilakukan pelayanan
air permukaan (1998) sebesar yang bersinergi antara masyarakat,
15.137.280 ribu m3 atau debit sekitar pemerintah desa dan dinas terkait. Hasil
3,12 m3/detik dan sebagian besar wawancara yang dilakukan dengan
potensi air tersebut dimanfaatkan untuk Financial Manajemen Asisten
keperluan pertanian. Fasilitator program Pamsimas Dinas PU
Kinerja merupakan tingkat Kabupaten Sinjai tentang produktivitas
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, mengatakan bahwa:
program, atau kebijakan dalam Unit/bagian yang berkaitan
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan dengan pencapaian layanan yang
misi tuatu organisasi. Pamsimas berkualitas pada program Pamsimas
merupakan program unggulan melakukan peninjauan langsung di
pemerintah yang tujuannya lapangan berlangsung setiap minggu di
meningkatkan derajat hidup sehat dan desa yang menerima Pamsimas. Hal ini
bersih baik masyarakat kota maupun dilakukan guna meningkatkan kinerja
perdesaan. Tujuan dilakukan penelitian implementor lapangan program
ini adalah untuk menilai kinerja Pamsimas di Kabupaten Sinjai.
Implementor Lapangan Program

Volume 2, Nomor 2, April 2021 467


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Selain itu unit/bagian yang Pamsimas, meningkatkan kemampuan


betanggung jawab terhadap program peserta tentang program Pamsimas,
Pamsimas juga melakukan evaluasi peran camat dan kepala desa dalam
secara berkala terhadap proses program pamsimas, kewenangan desa,
pelaksanaan program-program tatacara kerjasama desa, kader AMPL,
Pamsimas di Kabupaten Sinjai. Tujuan KKM, dan KPSPAMS, dan integrasi
diadakannya evaluasi yaitu untuk PJM proAksi dan Rencana Kerja
memastikan apakah keperluan air Masyarakat (RKM) dalam dokumen
bersih bagi masyarakat sudah maskimal perencanaan dan penganggaran desa,
dan merata atau belum serta meningkatkan keterampilan
Hasil wawancara di atas peserta untuk mengintegrasikan PJM
menunjukkan bahwa implementor proAksi dalam RPJM desa dan
lapangan program Pamsimas berusaha mengintegrasikan RKM ke dalam RKP
meningkatkan pelayanan dengan desa.
dorongan pemerintah setempat karena Hasil wawancara di atas
Pamsimas merupakan program menggambarkan bahwa kinerja
unggulan pemerintah dan pemerintah implementor lapangan program
daerah dalam meningkatkan kualitas Pamsimas demi meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat. layanan terhadap masyarakat isntansi
pemerintah yang terkait berusaha agar
Kualitas Layanan
pelayanan yang diberikan dapat
Kualitas layanan adalah tingkat memberikan manfaat yang dapat
kepuasan yang diberikan terhadap dirasakan langsung oleh masyarakat
konsumen. Dinas Pekerjaan Umum dan khusunya masyarakat yang
Penataan Ruang Kabupaten Sinjai membutuhkan air bersih.
dalam meningkatkan kulitas layanan Wawancara juga dilakukan
dilakukan pelatihan. Sebagiman hasil dengan Koordinator Kabupaten Sinjai
wawancara yang dilakukan dengan Program Pamsimas IIISelain
Fasilitator Pemberdayaan sebagai diadakannya pelatihan terkait program
dalam hal ini memberikan pelatihan Pamsimas ini maka kami juga butuh
atau traning kepada Pemerintah dukungan dari masyarakat desa karena
Kecamatan dan Pemerintah Desa agar Pamsimas ini tidak akan berjalan
memiliki komitmen yang kuat dalam dengan baik tanpa adanya bantuan dan
mendukung pelaksanaan program dukungan dari masyarakat itu sendiri.

Volume 2, Nomor 2, April 2021 468


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Hasil wawancara diatas masyarakat berbentuk uang tunai


menggambarkan bahwa, untuk sebesar 4% dari nilai total biaya proyek
meningkatkan kinerja implementor (yang diusulkan dalam RKM) dan
program Pamsimas maka diperlukan kontribusi berbentuk in kind (tenaga
dukungan dari masyarakat selaku kerja, material lokal, dan sebagainya)
penerima program Pamsimas. yang dihitung sebesar 16% daritotal
biaya proyek. Sedangkan dana hibah
Biaya (Anggaran)
adalah bantuan dana yang diberikan
Biaya yang dimaksud adalah langsung kepada masyarakat untuk
penganggaran kegiatan Pamsimas di membiayai kegiatan-kegiatan dalam
daerah Provinsi maupun di RKM (baik RKM I dan II) dengan
Kabupaten/Kota. Berdasarkan Undang- komposisi 70% dari Bank Dunia dan
Undang no. 07 Tahun 2017 dan PP No. 10% APBD.
12 Tahun 2019 menyatakan bahwa Penyaluran dana masyarakat
kementrian Negara/lembaga diharuskan dilakukan dalam 3 tahap, sebagai
menyusun anggaran dengan mengacu berikut: Tahap ke-1 sebesar 30% (20%
kepada indikator kinerja, standar biaya, Bank Dunia dan 10% APBD) pada saat
dan evaluasi kinerja. Penyusunan dana tunai (4%) sudah diisikan dalam
anggaran dituangkan dalam bentuk rekening untuk memulai kegiatan.
Rencana Kerja dan Anggaran Tahap ke-2 pada saat pekerjaan fisik
Kementrian/Lembaga (RKA-KL) yang RKM I mencapai 25%. Tahap ke-3 pada
harus mencerminkan suatu output yang saat pekerjaan fisik RKM I mencapai
terukur.Dari hasil penelitian yang 70%, dimana dana Tahap ke-3 akan
dilakukan di Dinas PU dan Penataan dipergunakan.
Ruang dan dilakukan wawancar dengan Hasil wawancara diatas
Sub. Bagian Keuangan Dinas PU menggambarkan bahwa kinerja
Kabuaptens Sinjai mengatakan bahwa implementor lapangan dalam menyusun
Penganggaran Program Pamsimas anggaran sudah berjalan dengan optimal
sudah berjalan dengan baik. Dana untuk sesuai dengan undang-undang tentang
RKM dari sisi komposisi pembiayaan penganggaran program Pamsimas.
terdiri dari Dana Masyarakat sebesar
20% dan Dana Hibah Desa/ Kelurahan
sebesar 80%. Dana masyarakat
merupakan penjumlahan dari kontribusi

Volume 2, Nomor 2, April 2021 469


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Kepuasan Pelanggan permasalahan tersebut maka dilakukan


kunjungan tiap bulan ke desa-desa yang
Kepuasan pelanggan yang
telah menerima Pamsimas, apa bila
dimaksud adalah perbedaan antara
permasalah tersebut tidak dapat kami
tingkat kepentingan dan kinerja atau
atasi maka kami melaporkan kepada
hasil yang dirasakan. Kepuasan
kementrian terkait sehingga
pelanggan dapat dipengaruhi oleh
permasalahan tersebut tidak
berbagai macam faktor, antara lain
terbengkalai.
kualitas produk, pelayanan, aktivitas
Dari hasil wawancara di atas
penjualan, dan nilai-nilai perusahaan.
menggambarkan bahwa dalam
Pada Dinas PU Kabupaten Sinjai untuk
pencapaian kinerja yang maksimal,
menilai kinerjanya dalam mengatasi
mengatasi permasalahan yang terjadi di
kepuasan pelanggan khusnya diberikan
masyarakat terkait Pamsimas Dinas PU
pelayanan pengaduan pelanggan yang
berusaha semaksimal mungkin
segera diatasi atau diperbaiki bila ada
melakukan perbaikan-perbaiakan dari
yang rusak. Hasil wawancara dengan
permasalahan yang dirasakan oleh
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU
masyarakat sehingga pelayanan yang
Kabupaten Sinjai..
diberikan oleh Pemerintah terkait dapat
Terdapat unit/bagian yang
memberikan nilai positif terhadap
diberikan wewenang dan tanggung
pemerintah.
jawab penuh dalam merencanakan
Wawancara juga dilakukan
sekaligus mengembangkan program-
dengan Koordinator Kabupaten Sinjai
program yang dapat mengatasi
Program Pamsimas III Program
permasalahan, selain itu di dalam
Pamsimas III Tahun 2020 lebih dititik
program Pamsimas sendiri tiap bulan
beratkan kepada 18 desa yang belum
rutin diadakan pertemuan untuk
mendapatkan program ini, sehingga
membahas permasalahan dan strategi
program Pamsimas ini dapat di rasakan
penyelesaian yang dihadapi oleh
oleh seluruh masyarakat yang ada di
masing-masing desa.
Kabupaten Sinja. Program itu
Senada dengan wawancara yang
digulirkan dalam rangka terpenuhinya
dilakukan dengan Kepala Sub. Bagian
target 100 persen air bersih di
Program PamsimasPermasalahan yang
masyarakat pada tahun 2020
dihadapi tiap desa berbeda-beda,
mendatang.
sehingga untuk memecahkan

Volume 2, Nomor 2, April 2021 470


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Hasil wawancara diatas pelaksanaan program Pamsimas serta


menggambarkan bahwa demi meningkatkan kemampuan peserta
meningkatkan kinerja implementor tentang program Pamsimas. Variabel
lapangan program Pamsimas maka biaya dengan melakukan penganggaran
dilakukan diseluruh desa yang belum susuai dengan undang-undang dan
merasakan program Pamsimas dan peraturan pemerintah yang berlaku. Dan
memenuhi target 100 persen air bersih variabel kepuasan pelanggan
di masyarakat. unit/bagian diberikan wewenang untuk
Dari pembahasan di atas, maka mengatasi permasalahan yang
hasil penelitian yang dilakukan oleh menyangkut Pamsimas dan mencari
peneliti di Dinas Pekerjaan Umum dan solusi dari permasalahan tersebut selain
Penataan Ruang Kabupaten Sinjai itu juga dilakukan pemerataan program
bahwa Kinerja Implementor Lapangan Pamsimas bagi desa yang belum
Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi menerima program tersebut.
Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Di
KESIMPULAN
Kabupaten Sinjai sudah berjalan dengan
baik sesuai dengan undang-undang dan Suatu organisasi atau instansi
peraturan pemerintah yang berlaku.. Hal dalam melaksanakan program akan
ini dapat dibuktikan dari keempat diarahkan untuk mencapai tujuannya.
variabel yang dijadikan tolak ukur Salah satu faktor yang menjadi kriteria
untuk menilai kinerja implementor untuk mencapai kelancaran tujuan suatu
lapangan program penyediaan air organisasi atau instansi adalah
minum dan sanitasi berbasis masyarakat mengidentifikasi atau mengukur kinerja
di kabupaten sinjai yaitu variabel pegawainya. kinerja implementor
produktivitas melakukan peninjauan lapangan Program penyediaan air
langsung di lapangan pada saat aktivitas minum dan sanitasi berbasis masyarakat
berlangsung setiap minggu di desa yang (Pamsimas) di Kabupaten Sinjai sudah
menerima Pamsimas dan melakukan berjalan dengan baik.
evaluasi terhadap program-program Dalam menentukan kinerja
Pamsimas. Variabel kualitas layanan organisasi atau instansi kita
dengan mengadakan pelatihan-pelatihan membutuhkan beberapa faktor atau
kepada Pemerintah Kecamatan dan variabel yang dijadikan tolak ukur
Pemerintah Desa agar memiliki untuk melakukan penilaian.Faktor yang
komitmen yang kuat dalam mendukung mempengaruhi Kinerja Implementor

Volume 2, Nomor 2, April 2021 471


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Lapanagan Program Penyediaan Air Prasetya, Kukuh. Z. (2012). Penilaian


kinerja Pegawai di Kantor
Minum Dan Sanitasi Berbasis
Kecamatan Tenggilis Mejoyo
Masyarakat (Pamsimas) Di Kabupaten Kota Surabaya. Skripsi. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik:
Sinjai yaitu produktivitas, kualitas
Universitas Pembangunan
layanan, biaya dan kepuasan pelanggan. Nasional “Veteran” Jawa Timur
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Dari keempat faktor tersebut sudah
Tentang Pemerintah Daerah
sesuai dengan Undang-Undang dan Undang-Undang no. 10 Tahun 2017
tentang Keuangan Negara
Peraturan Pemerintah yang berlaku.
Simanjuntak. 2005. Manajemen Dan
Evaluasi Kinerja. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Dermawan Wibisono. (2006). Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Manajemen Kinerja, Konsep, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Desain, dan Teknik Meningkatkan Bandung: Penerbit Alfabeta
Daya Saing Perusahaan. Jakarta. Waspola.(2006). Proyek Penyusunan
Erlangga. Kebijakan dan Rencana Kegiatan
Maharani, Dwi. R. (2014). Air Minum dan Penyehatan
Implementasi Program Lingkungan di Indonesia.
Penyediaan Air Minum dan Laporan Akhir: Studi Dampak
Sanitasi Berbasis Masyarakat Pembangunan Sanimas (Sanimas
(Pamsimas) di Kabupaten Lebak. Outcome Monitoring Study).
Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Wirawan.(2009). Evaluasi Kinerja
Ilmu Politik: Universitas Sultan Sumber Daya Manusia Teori
Ageng Triyaksa Aplikasi dan Penelitian. Jakarta.
Mahmudi, (2005).Manajemen Kinerja Penerbit: Salemba Empat.
Sektor Publik.Yogyakarta : UPP Masduki, MH. 2010. Diktat
AMP YKPN. Penyaluran Air Buangan
Mahmudi.(2010). Manajemen Kinerja (Rioleerin,,mg). ITB: Bandung.
Sektor Publik, Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Mahsun, M, (2009). Pengukuran
Kinerja Sektor Publik, BPFE
Yogyakarta, Yogyakarta
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005.
Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan, Bandung:
Remaja Rosda Karya:
Mardiasmo, 2009.Akuntansi Sektor
Publik.Yogyakarta: ANDI.
Bappenas. (2009). Pedoman
Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat
Masyarakat. Jakarta: CPMU
Pamsimas
Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun
2019 Pengelolaan Keungan
Daerah

Volume 2, Nomor 2, April 2021 472

Anda mungkin juga menyukai