Anda di halaman 1dari 6

21

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dwi Herlinda dan Febri Yuliani


FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293

Abstract: Implementation of Policy Improvements Income Withholding Allowances. This study


aims to determine the implementation of water supply and sanitation, community water with the
pattern of development through the empowerment of Kuala Sungai Batang Village Sungai Batang
District Indragiri Hilir Regency. The method using a qualitative, approach that is both description
and uses a case study design. And researchist being the informants this study. Informants is a team
of community facilitators and community self-reliance institutions. The results showed that,
implementation of the program directly not empower local economy. This program focus on providing
drinking water for the people, but the sustainability of this program can help ease the burden on the
public and in the presence of water sources that could be used by people who are relatively
economical price. Improvement of human resources in the program many through training and
mentoring. The positive impact of the training provided is not very influential in people’s daily life.
But for the institution, this training helps in the implementation of program. But, still self supporting
organization can not be considered independent in carrying out its duties and functions.

Abstrak: Implementasi Kebijakan Pemotongan Tunjangan Perbaikan Penghasilan. Penelitian


ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program penyediaan air minum dan sanitasi air
berbasis masyarakat dengan pola pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat di Desa Kuala
Sungai Batang Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir. Metode penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskripsi dan menggunakan desain studi kasus.
Informan dalam penelitian ini adalah tim fasilitator masyarakat dan lembaga keswadayaan
masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program secara langsung tidak
memberdayakan ekonomi masyarakat. Program ini fokus pada penyediaan air minum bagi
masyarakat, tetapi keberlanjutan program ini bisa membantu dan meringankan beban masya-
rakat dengan adanya sumber air yang bisa dimanfaatkan masyarakat dengan harga yang relatif
ekonomis. Peningkatan sumber daya manusia pada program melalui bebagai pelatihan dan
pendampingan. Dampak positif dari pelatihan yang diberikan tidak terlalu berpengaruh besar
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi untuk kelembagaan pelatihan ini membantu dalam
pelaksanaan program. Tapi tetap saja lembaga keswadayaan masyarakat belum bisa dikatakan
mandiri dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Kata Kunci: program pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pelaksanaan program

PENDAHULUAN Sejak diberlakukan UU Nomor 32 Tahun


Pemerintah Indonesia memiliki komitmen 2004, pemerintah daerah bertanggung jawab
untuk mencapai target Millennium Develep- penuh untuk memberikan pelayanan dasar
ment Goals sektor air minum dan sanitasi (WSS- kepada masyarakat di daerahnya, termasuk
pelayanan air minum dan sanitasi. Namun de-
MDGs), yaitu menurunkan separuh dari proporsi
mikian, bagi daerah-daerah dengan wilayah per-
penduduk yang belum mempunyai akses air
desaan relatif luas, berpenduduk miskin relatif
minum dan sanitasi dasar tahun 2015. Sejalan tinggi dan mempunyai kapasitas fiskal rendah,
dengan itu, Kebijakan Nasional Pembangunan pada umumnya kemampuan mereka terbatas.
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Diperlukan dukungan finansial untuk menyedia-
Masyarakat menggariskan bahwa tujuan pem- kan pelayanan dasar kepada masyarakat, baik
bangunan air minum dan penyehatan lingkungan untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan
adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat prasarana, maupun investasi non fisik dalam ben-
melalui pengelolaan pelayanan air minum dan tuk manajemen, dukungan teknis dan pengem-
penyehatan yang berkelanjutan. bangan kapasitas.

21
22 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 1, November 2013, hlm. 1-114

Program Pamsimas merupakan salah satu yarakat sehingga bisa menerapkan Perilaku
program pemerintah (pusat dan daerah) untuk Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melaui pelati-
meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, han kesehatan dan promosi kesehatan baik untuk
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah maupun masyarakat umum.
terutama dalam menurunkan angka penyakit Program Pamsimas dilaksanakan dengan
diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui pendekatan berbasis masyarakat melalui peli-
air dan lingkungan. Kondisi masyarakat yang batan masyarakat (perempuan dan laki-laki,
belum dapat mengakses sanitasi dan air minum kaya dan miskin, dan lain-lain) dan pendekatan
yang layak di Desa Kuala Sungai Batang Ke- yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat
camatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir (demand responsive approach). Kedua
merupakan salah satu alasan sehingga program pendekatan tersebut dilakukan melalui proses
ini dapat dilaksanakan. Kebutuhan air setiap pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan
orang rata-rata 60 liter perharinya. Kondisi air prakarsa, inisiatif, dan partisipasi aktif mas-
bisa dikatakan belum layak dan masyarakat di yarakat dalam memutuskan, merencanakan,
desa tersebut belum akses air minum. Dalam hal menyiapkan, melaksanakan, mengoperasikan
ini berdasarkan MDGs, masyarakat yang di- dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta
katakan dapat mengakses air minum dilihat tidak melanjutkan kegiatan peningkatan derajat ke-
hanya dilihat dari kualitas airnya saja namun juga sehatan di masyarakat termasuk di lingkungan
kuantitas airnya. Dalam artian ketersediaan air sekolah. Dalam menentukan dan merencanakan
untuk masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pembangunan di desa ini dilakukan berdasarkan
masyarakat sepanjang tahun. Selama ini untuk kebutuhan masyarakat melalui identifikasi ma-
memasak masyarakat desa ini mengandalkan air salah dengan melibatkan masyarakat disertai
hujan, dimana ketika musim kemarau masyarakat bimbingan Tim Fasilitator Masyarakat (TFM)
kehabisan air bersih, sehingga masyarakat me- yang terdiri dari tiga orang dengan bidang yang
manfaatkan air sungai dan air yang dibeli untuk berbeda-beda satu orang fasilitator bidang
minum dan memasak. Sedangkan untuk mencuci Teknik atau bidang sering disebut Water Suplay
masyarakat menggunakan air sungai, apabila Specialist (WSS) yang mendampingi dalam
digunakan untuk mandi air ini terasa lengket dan perencanaan dan pembangunan fisik sarana air
meninggalkan warna di kuku. minum dan sanitasi, satu orang fasilitator Bidang
Perhatian Program Pamsimas tidak hanya Pemberdayaan atau bidang Community Deve-
pada ketersediaan air bersih tapi untuk sanitasi lopment (CD) yang mendampingi masyarakat
juga akan menjadi fokus utama. Pada umumnya dibidang kelembagan dan penguatan pada
masyarakat desa ini belum ODF (open defi- masyarakat, dan fasilitator kesehatan yang be-
cation free) dimana masyarakat masih banyak kerja mendampingi masyarakat untuk menerap-
yang buang air besar sembarangan seperti di su- kan PHBS.
ngai, kebun, dan tempat terbuka lainnya. Dari Dari data terlihat bahwa akses air minum dan
jumlah keluarga yang ada di desa kurang dari sanitasi masih sangat rendah ditambah tingkat
setengah jumlah penduduk yang memiliki jamban ekonomi yang masih belum sejahtera, maka
yang saniter, selebihnya masyarakat lebih memilih Program Pamsimas hadir untuk memberikan
buang air besar di sungai, di WC cemplung, di kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan
kebun, dan tempat terbuka. Hal ini sudah menja- masyarakat setempat. Akses masyarakat terhadap
di kebiasaaan masyarakat setempat, sehingga ketersediaan air bersih masih sangat rendah oleh
penyakit yang penularannya melalui air sangat kerena itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat
banyak terjadi misalnya diare, gatal-gatal, vila- maka dibangun sarana air minum (SAM) berupa
riasis, dan penyakit lainnya. Peranan Program sumur bor dalam dengan jaringan perpipaan. Agar
Pamsimas dalam masalah kesehatan ini adalah semua masyarakat yang berada di dusun cakupan
berupaya merubah kebiasaan dan perilaku mas- dapat memanfaatkan sarana air minum.
Pelaksanaan Program Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Dwi Herlinda dan Febri Yuliani) 23

Pelaksaan Program Pamsimas ini didasar- yarakat akan lebih bersih dan sehat. Berdasarkan
kan kebutuhan masyarakat dengan melibatkan observasi pada penelitian ini peneliti masih mene-
masyarakat. Kewajiban masyarakat berkontri- mukan masyarakat yang yang belum menjalan-
busi dalam program ini. Program ini sangat kan PHBS dan masih banyak masyarakat yang
menitikberaktan pada kepedulian masyarakat masih Buang Air besar Sembarangan (BABS).
dalam pelaksanaan program. Untuk perwakilam Pemberdayaan adalah suatu proses me-
masyarakat dibentuk kelembagaan yang disebut nolong individu dan kelompok masyarakat yang
dengan Lembaga Kewadayaan Masyarakat kurang beruntung agar dapat berkompetisi
(LKM) yang berasal dari anggota masyarakat secara efektif dengan kelompok kepentingan
desa. Agar program ini bisa dirasakan man- lainnya dengan cara menolong mereka untuk
faatnya oleh semua masyarakat, maka diben- belajar menggunakan pendekatan lobi, media,
tuklah kelembagaan lokal yang menjalankan terlibat dalam aksi politik, memberikan pema-
program ini dari identifikasi masalah, pembuatan haman kepada mereka agar dapat bekerja se-
RKM (Rencana Kerja Masyarakat), dan pem- cara sistematik, dan lain-lain (Ife, 1995). Berbeda
bangunan fisik di laksanakan oleh LKM bersama dengan Ife, Friedman (1992) mengatakan bahwa
masyarakat setempat. Untuk akuntabilitas LKM, pemberdayaan adalah sebuah politik pemba-
maka LKM memiliki kekuatan hukum dengan ngunan alternatif yang menekankan keutamaan
didaftarkannya pada akta notaris. politik sebagai sarana pengambilan keputusan
LKM tidak berjalan sendiri dalam keber- untuk melindungi kepentingan masyarakat yang
langsungan pembangunan tetapi ada satuan pe- berlandaskan pada sumberdaya pribadi, lang-
laksana (Satlak) yang bekerja sama dalam sung melalui partisipasi, demokrasi, dan pem-
menjalankan program. Program ini tidak hanya belajaran sosial melalui pengamatan langsung.
fokus pada pembangunan sarana saja, tapi pem- Dengan demikian, pemberdayaan masya-
bangunan yang berbasis pada manusia dalam rakat adalah sebuah konsep pembangunan eko-
artian program ini juga membangun sumberdaya nomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep
manusia yang ada melalui pelatihan dan Promosi ini mencerminkan paradigma baru pembangunan,
Kesehatan (Promkes) yang menjadikan mas- yakni yang bersifat “people centred, partici-
yarakat sebagai peserta pelatihan. Pelatihan yang patory, empowering, and sustainable”
dilaksanakan di desa ini antara lain; Pelatihan (Chambers, 1995). Konsep ini lebih luas dari
organisasi dan manajemen kauangan, Pelatihan hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar
teknis, dan pelatihan PHBS, serta promosi kese- (basic needs) atau menyediakan mekanisme
hatan yang melibatkan seluruh masyarakat. untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh LKM dan Konsep ini berkembang dari upaya banyak ahli
Satlak akan didampingi oleh TFM agar setelah dan praktisi untuk mencari apa yang antara lain
program ini selesai masyarakat dapat mandiri oleh Friedman (1992) disebut sebagai alternative
dalam mengelola sarana yang dimilikinya. Mulai development, yang menghendaki ‘inclusive
dari penyelenggaraan administrasi dan memecah- democracy, appropriate economic growth,
kan permasalahan yang dihadapi. Untuk men- gender equality and intergenerational
dukung pekalsanaan program ini dan mencapai equaty” (Kartasasmita,1996).
tujuan pemberdayaan yang salah satunya adalah
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia METODE
dilaksanakan pelatihan. Target dan tujuan pe-
latihan ini adalah menambah pengetahuan ke- Penelitian ini menggunakan metode kua-
pada masyarakat agar lebih terorganisir dalam litatif, yaitu case study dimana peneliti bertidak
kehidupan bermasyarakat dan mampu meme- sebagai instrumen utama. Pengumpulan data
cahkan permasalahan bersama, dan pelatihan dilakukan melalui studi pustaka, dokumentasi,
PHBS bertujuan untuk merubah kebiasaan mas- wawancara, FGD dan partisipatif. Penelitian
kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan
24 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 1, November 2013, hlm. 1-114

cenderung menggunakan analisis dengan pen- itu sudah sepantasnya dapat terpenuhi. Upaya
dekatan induktif. Proses dan makna (perspektif penyediaan air minum di masyarakat harus sejalan
subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kua- dengan penanganan kesehatan dan sanitasinya.
litatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai Melalui Program Pamsimas, pemerintah
pemandu agar fokus penelitian sesuai de- berupaya untuk:
ngan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori
1. meningkatkan jumlah masyarakat pedesaan
juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
dan peri-urban untuk mendapatkan akses air
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
minum, kesehatan dan sanitasi,
pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbe-
2. mengurangi jumlah penduduk terserang pe-
daan mendasar antara peran landasan teori da-
nyakit diare dan penyakit lainnya yang di-
lam penelitian kuantitatif dengan penelitian
tularkan melalui air dan lingkungan,
kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian
3. meningkatkan kemampuan sumberdaya
berangkat dari teori menuju data, dan berakhir
manusia pemerintah daerah dan masyarakat
pada penerimaan atau penolakan terhadap teori
dalam pelaksanaan maupun penanganan pas-
yang digunakan; sedangkan dalam penelitian
ca program.
kualitatif peneliti bertolak dari data, meman-
Salah satu tujuan pemberdayaan masya-
faatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas,
rakat adalah untuk memandirikan masyarakat di
dan berakhir dengan suatu “teori”.
bidang ekonomi. Secara langsung program Pam-
simas tidak memberikan bantuan modal untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN dikelola oleh masyarakat guna meningkatkan taraf
Penelitian mengenai pelaksanaan Program hidup masyarakat. Tapi program ini memperhati-
Pamsimas dengan pola pembangunan melalui kan ke aspek kesehatan dan kebutuhan mendasar
pemberdayaan masyarakat di Desa Kuala manusia yaitu adalah air minum ataupun air bersih.
Sungai Batang ini dibahas melalui konsep pem- Dengan filosofi ketidakberdayan masyarakat
bangunan dengan pola pemberdayaan yang dikarena tubuh yang tidak sehat sehingga masya-
memperhatikan beberapa aspek, yakni member- rakat tidak bisa memanfaatkan potensinya. Untuk
dayakan ekonomi masyarakat desa, meningkat- konsentrasi Program Pamsimas di bidang air
kan kualitas sumberdaya manusia pedesaan, bersih adalah dasar pada pemeliharaan kesehatan,
pembangunan prasarana di pedesaan, pemba- termasuh desa sulit air bersih.
ngun kelembagaan pedesaan baik yang bersifat Pada umumnya masyarakat menggunakan
formal maupun nonformal. air hujan untuk minum dan memasak, sedangkan
untuk mandi dan mencuci menggunakan air sungai
Memberdayakan Ekonomi Masyarakat Desa yang sudah jelas tidak baik untuk kesehatan.
Program Pamsimas merupakan program Apabila musim kemarau, maka masyarakat harus
yang fokus pada pemenuhan kebutuhan masya- membeli air dengan jirigen harga satu jirigen air
rakat tentag air minum dan sanitasi melalui pola bersih adalah Rp. 8.000,- dengan adanya Prog-
pemberdayaan. Seperti yang telah dijelaskan ram Pamsimas akan meringankan beban mas-
pada latar belakang Banyak masyarakat miskin yarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih Untuk keberlanjutannya program ini apa bila di
yang layak. Selain itu masyarakat di wilayah keloala dengan baik, maka akan bisa menjadi
pinggiran kota (peri-urban) yang mana masya- badan usaha milik desa dengan konsep seperti
rakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman dan PDAM karena pembangunan sumur bor dalam
lingkungannya rawan serta tidak/belum terse- beserta menara air setinggi 9 meter dengan jari-
dianya sarana sanitasi yang layak. Air bersih yang ngan perpipaan, sehingga masyarakat bisa meng-
layak tersebut adalah layak secara kualitas alirkan langsung kerumah dengan harga yang ter-
maupun layak secara kuantitas. Kebutuhan air jangkau masyarakat bisa menikmati air bersih.
Pelaksanaan Program Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Dwi Herlinda dan Febri Yuliani) 25

Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia sehingga proses pemberdayaan tidak maksimal.


Aspek pengembangan sumber daya ma- Pelatihan yang diberikan kepada masyarakat
nusia menjadi bagian penting dalam upaya me- tidak memaksimalkan potensi yang ada pada
ngelola sumber daya manusia secara keseluru- masyarakat.
han. Pada hakekatnya pengembangan sumber
daya manusia mempunyai dimensi luas yang Pembangunan Prasarana Pedesaan
bertujuan meningkatkan potensi yang dimiliki
Program Pamsimas merupakan program
oleh sumber daya manusia, sebagai upaya me-
pemberdayaan yang menuntut kontribusi dan
ningkatkan profesionalisme dalam organisasi.
keterlibatan masyarakat akan pelaksanaan
Pengembangan sumber daya manusia yang
program. Selain keterlibatan masyarakat dalam
terarah dan terencana disertai pengelolaan yang
perencanaan dan pengambilan keputusan kon-
baik akan dapat menghemat sumber daya
tribusi berupa in cash dan in kind berupa se-
lainnya atau setidak-tidaknya pengolahan dan
umbangan uang, barang, dan tenaga, bertujuan
pemakaian sumber daya organisasi dapat secara
untuk meningkatkan rasa memiliki masyarakat
berdaya guna dan berhasil guna. Pengembangan
akan sarana yang dibangun, sehingga keberlan-
sumber daya manusia merupakan keharusan
jutan sarana bisa tetap terjaga dan dapat di-
mutlak bagi suatu organisasi dalam menghadapi
manfaatkan masyarakat.
tuntutan tugas sekarang maupun dan terutama
untuk menjawab tantangan masa depan (Siagian, Pembangunan sarana bertujuan untuk me-
1996). Dalam hal ini pengembangan sumber daya menuhi kebutuhan masyarakat dan membuat
manusia mempunyai ruang lingkup lebih luas masyarakat lebih mandiri. Pamsimas adalah
dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan program yang consern pada masalah air minum,
pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kesehatan dan sanitasi. Keberlanjutan program
kepribadian, sehingga dapat memegang tang- ini adalah menjadikan sumber air yang telah ada
gung jawab di masa yang akan datang Handoko menjadi badan usaha milik desa yang bisa di-
(1998). kembangkan terus menerus sehingga dapat me-
menuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Pem-
Konsep pemberdayaan bukan hanya mem-
bangunan sarana air minum dan sanitasi sekolah
berikan bantuan berupa infrastruktur kepada
bisa dimanfaatkan dengan sambungan pribadi ke
masyarakat, namun juga menitik beratkan pada
rumah-rumah masyarakat dan dikelola oleh BP-
pembangunan manusia dalam program pamsimas
SPAMs.
upaya meningkatkan kualitas sumberdaya ma-
nusia melalui pelatihan yang melibatkan masya- Peranan masyarakat dalam membangunan
rakat sebagai peserta. Jenis pelatihan yang di- terlihat dari peran serta masyarakat dalam pe-
laksanakan di desa anyara lain: rencanaan pembangunan dan berkontribusi me-
1. Pelatihan organisasi dan manajemen keuangan lalui in cash dan in kind. Namun pada ke-
2. Pelatihan teknis pembangunan sarana nyataannya ditemukan kendala dalam me-
3. Pelatihan PHBS untuk sekolah ngumpulkannya. Salah satu kendala adalah kon-
4. Pelatihan PHBS untuk masyarakat disi perekonomian masyarakat yang lemah.
Meningkatkan kualitas sumber daya ma- Alokasi dana berdasarkan kebutuhan masy-
nusia pedesaan dilaksanakan melalui pelatihan arakat dan jenis pembangunan yang dilak-
dan pendampingan agar masyarakat menjadi sanakan. Penentuan titik, dan jenis pembangunan
lebih mandiri dan terjadi perubahan perlaku ini berasal dari musyawarah desa dan identifikasi
masyarakat sehingga berperilaku hidup bersih masalahan dan analisis situasi agar bangunan yang
dan sehat. Proses pemberdayaan tidak bisa dibuat dapat bermanfaat. Untuk sarana yang
berjalan dalam waktu singkat. Masa pendampi- dibangun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
ngan olah tim fasilitator hanya satu tahun anggaran sesuai dengan rencana pembangunan.
26 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 1, November 2013, hlm. 1-114

Pembangunan Kelembagaan Pedesaan SIMPULAN


Pelaksanaan Program Pamsimas juga me- Pembangunan sarana air minum dan
merhatikan aspek kelembaan LKM merupakan sanitasi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
organisasi sederhana sebagai pelaksana program. Namum untuk kemandirian dan peningkatan
Program ini dijalankan oleh seluruh masyarakar sumber daya manusia belum berjalan maksimal.
melalui LKM dan Satlak. LKM bukan lembaga Secara langsung Program Pamsimas tidak
yang dibentuk secara otomatis mengikuti per- memberdayakan ekonomi masyarakat. Program
undang-undanganatau peraturan pemerintah ini fokus pada penyediaan air minum dan mas-
(pusat maupun daerah) yang dibuat sebagai yarakat, tapi keberlanjutan program ini bisa
alatkelengkapan lembaga pemerintah, tetapi membantu dan meringankan beban masyarakat
merupakan lembaga yang pembentukandan dengan adanya sumber air yang bisa dimanfaatkan
pengelolaannya diprakarsai dan ditentukan oleh masyarakat dengan harga yang relatif ekonomis.
masyarakat. Kekuasaan/kewenangan dan legi- Peningkatan sumberdaya manusia pada
timasi bersumber dari warga masyarakat se- Program Pamsimas melalui bebrbagai pelatihan
tempat. LKM berkedudukan sebagai lembaga dan pendampingan. Dampak positif dari pela-
kepimpinan kolektif dan oleh karenanya juga tihan yang diberikan tidak terlalu berpengaruh
berperan sebagai representasi warga yang ber- besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,
himpun dalam suatu himpunanmasyarakat warga terlebih pada pelatihan organisasi dan manajemen
setempat yang bersifat organisasi anggota atau keuangan. Untuk kelembagaan, pelatihan ini
bertumpu padaanggota, artinya keputusan ter- membantu dalam pelaksanaan program, tapi
tinggi ada di tangan anggota. LKM melakukan tetap saja lembaga keswadayaan masyarakat
proses pengambilan keputusan secara kolektif, belum bisa dikatakan mandiri dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
demokratis danpartisipatif. LKM harus diterima,
berfungsi dan berakar di seluruh lapisan masya-
rakat setempat (inklusif). LKM tidak harus di- DAFTAR RUJUKAN
bentuk jika di masyarakat telah ada lembaga yang Cambers, R., 1995. Pembangunan Desa:
memiliki kriteriadan fungsi LKM. Mulai dari Belakang. Jakarta: LP3ES
LKM dibentuk secara partisipatif, demo- Friedman, Jhon, 1992. Empowerment: The
kratis, dan inklusif. LKM bekerja secarakolektif, Politic of Alternative Development.
transparan, partisipatif, demokratis dan akun- Cambridge: Blackwell
tabel. Pelaksanaan Program Pamsimas dijalan- Handoko, 1998. Manajemen personaliadan
kan LKM yang ditunjuk melalui Musyawarah Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Desa dimana setiap elemen masyarakat di- Ife, J., 1995. Community Developmen: Creating
ikutsertakan dalam penunjukan anggota LKM Community Alternatives- Visio, Annalysis
yang difasilitasi TFM Pamsimas. Tujuan dari di- and Practice. Australia: Longman
ikutsertakannya semua lapisan masyarakat dalam Kartasasmita, Ginanjar, 1996. Power And
pembentukan LKM adalah agar seluruh masya- Empowerment: Sebuah Telaah Mengenai
rakat mengetahiu dan mau berpartisapasi dalam Konsep Pemberdayaan Masyarakat.
pembangunan baik pembangunan secara fisik Jakarta: Pustaka Cesdesindo
maupun pembangunan sumberdaya manusia
Siagian, Sondang P., 2009. Administrasi
melalui kelembagaan.
Pembangunan, Konsep, Dimensi dan
Strateginya. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai