Abstract
The purpose this research to analyze the society participation degrees into Malino Village of
Balaesang District of Donggala Regency, and the factor which influence it. The data analizing that
is used by qualitative, to measure the society participation degrees analized with using a likert
skale. To know the factors which influence has been done by deep descriptive analyzing towards
encourage of the society participation into the infrastucture of water clean management. The result
of research indicates that the society participation degrees into Malino Village of Balaesang
District of Donggala Regency about the infrastucture of water clean management is enough well,
by participation degrees is medium. The factor that influence the participation society into the
water clean management because there is mutual believes, and the society is asked to a role for
every activity, so that the society feels obtaining a benefit from this activity and the village staff
prepare to give an example, the constrain factor are instructure and the means which is developed
not so support to wide development, there is no village regulation from the government related with
the infrastucture of water clean management and the low participation of society to evaluate the
problems related with the means of water clean management.
Keywords: Participation, society, infrastructure water clean, rural.
211
212 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, Januari 2013 hlm 2011-226 ISSN: 2302-2019
bagian terpenting bagi setiap individu baik menjadi lebih murah karena masyarakat juga
yang tinggal di perkotaan maupun di menanggung secara bersama-sama sebagian
perdesaan. atau seluruh biaya penyediaan air bersih.
Salah satu tujuan pengembangan Selain itu masyarakat akan terlibat langsung
wilayah adalah pendayagunaan sumber daya dalam penyediaan dan pengelolaannya
alam salah satunya adalah sumber daya air, sehingga diharapkan kelestarian penyediaan
secara optimal untuk meningkatkan prasarana air bersih dapat lebih terjamin.
kesejahteraan masyarakat. Selain itu Pembangunan sistem penyediaan air bersih
pengembangan wilayah juga ditujukan untuk sistem komunal dengan pendekatan
mengurangi kesenjangan antar wilayah partisipasi masyarakat mampu memberikan
(regional imbalancecs) baik kesenjangan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat
ekonomi maupun pembangunan infrastruktur aktif dalam kegiatan pengelolaan. Pendekatan
sebagai pendukung kegiatan masyarakat. partisipasi ini juga dilakukan dalam rangka
Pertambahan jumlah penduduk yang pendayagunaan dana yang terbatas dalam
terus menerus sehingga membutuhkan usaha pengelolaan prasarana yang sudah terbangun.
yang sadar dan sengaja agar sumber daya air Selain itu menurut (Cheema dalam
dapat tersedia secara berkelanjutan. Dewasa Sumiyarsono, 2010) peran serta atau
ini kebutuhan air bersih untuk memenuhi partisipasi masyarakat juga merupakan salah
aktivitas penduduk makin meningkat. satu isu penting dalam perumusan dan
Peningkatan itu terjadi bukan hanya karena pelaksanaan kebijakan perumahan dan
penduduk yang bertambah, tetapi juga karena prasarana dasar dalam hal ini prasarana air
aktivitas yang membutuhkan air meningkat, bersih.
seperti kawasan industri, perdagangan, Pendekatan partisipasi masyarakat
pendidikan, pariwisata, dan sebagainya. dalam pembangunan merupakan pendekatan
Untuk menghadapi meningkatnya kebutuhan dari bawah (bottom up planning) yang dapat
air dan kompetisi penggunaaan air yang dijadikan strategi dalam pengembangan
semakin ketat maka diperlukan pengelolaan wilayah. Pemenuhan kebutuhan air bersih
sumberdaya air yang memadai (Sutikno,1997: dengan sistem komunal tidak selamanya
2). berjalan dengan lancar. Diperlukan dukungan
Peningkatan kebutuhan atau demand partisipasi secara aktif dengan berbagai
terhadap air secara umum dapat dibagi bentuk dari seluruh anggota kelompok mulai
menjadi 3 kelompok, yaitu: (1) Air untuk dari tahap perencanaan, pembangunan dan
keperluan konsumsi domestik atau rumah pengelolaan. Sistem pengelolaan berdasarkan
tangga misalnya untuk mandi, mencuci, partisipasi masyarakat sesungguhnya sangat
memasak, dan minum. (2) Air untuk dibutuhkan, sebab sebagai pengguna air
keperluan pengairan lahan pertanian misalnya bersih, masyarakat juga harus menjaga agar
untuk irigasi, mengairi sawah, perikanan, dan sarana air bersih tersebut tetap berada dalam
usaha tani lainnya. (3) Air untuk kegiatan kondisi yang baik. Dengan adanya partisipasi
industri misalnya untuk pembangkit listrik, masyarakat dapat mendorong keberlanjutan
proses produksi, transportasi, dan kegitan program dimana sarana air bersih yang telah
yang lainnya (Sutikno,1997: 2). dibangun bukan hanya berada dalam kondisi
Alternatif penyediaan air bersih dengan yang baik justeru dapat menjadi lebih baik
sistem komunal yang melibatkan partisipasi dengan adanya peningkatan pelayanan dari
masyarakat yang memungkinkan masyarakat pelayanan Hidran Umum (HU) yang pada
setempat untuk memiliki akses yang sama umumnya merupakan sarana yang dibangun
terhadap air bersih. Manfaat dari sistem oleh pemerintah untuk program air bersih
komunal adalah penyediaan air bersih perdesaan menjadi pelayanan yang melayani
Sulthan Ahmad, Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih Perdesaan di Desa ……………… 213
menggunakan Skala Likert, maka variabel - Sangat Rendah, bila memiliki skor:
yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi. 1.008 – 1.813
Dimensi dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui faktor-faktor yang
pembuatan keputusan, penerapan keputusan, mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam
penikmatan hasil keputusan, sampai pada Pengelolaan sarana air bersih digunakan
tahap evaluasi terhadap keputusan analisis deskriptif.
pengelolaan sarana air bersih. Dimensi-
dimensi yang terukur ini dijadikan titik tolak HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk membuat item instrumen yang berupa
pertanyaan atau pernyataan yang perlu Sistem Penyediaan Air Bersih Desa Malino
dijawab oleh responden. Setiap jawaban Kec. Balaesang Kab. Donggala
dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau Desa Malino merupakan salah satu desa
dukungan sikap yang diungkapkan dengan yang mendapat bantuan pembangunan sarana
kata-kata yaitu: sangat tinggi (5), tinggi (4), air bersih melalui program Pamsimas di
sedang (3), rendah (2), dan sangat rendah (1). Kabupaten Donggala pada tahun 2009.
Sehingga skor tingkat partisipasi dapat Pamsimas adalah program Penyediaan Sarana
diketahui dengan mengalikan skor masing- Air Bersih dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
masing individu dengan jumlah sampel. Dari yang terdiri dari berbagai komponen kegiatan
4 dimensi partisipasi, dibuatkan dalam bentuk seperti: pemberdayaan masyarakat dan
14 pertanyaan kepada responden dengan skala pengembangan kelembagaan lokal,
masing-masing antara 1 sampai 5 tersebut, penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
maka dengan jumlah sampel 72 responden, umum dengan dukungan pelaksanaan oleh
dapat diketahui bahwa skor minimum untuk fasilitator yang ditempatkan di desa. Tujuan
tingkat partisipasi masyarakat secara dari pada kegiatan Pamsimas salah satunya
keseluruhan (72x14x1) adalah 1.008 dan skor adalah menyediakan fasilitas sarana air bersih
maksimum (72x14x5) adalah 5.040, maka yang aman, relatif murah dan mudah
intervalnya ((5.040-1.008)/5) adalah 805. dijangkau, program ini juga mendorong
Sehingga dapat diketahui tingkat partisipasi adanya partisipasi masyarakat.
masyarakatnya adalah: Sistem penyediaan air bersih di Desa
- Sangat Tinggi, bila memiliki skor: Malino menggunakan sistem gravitasi, artinya
4.234 – 5.040 air bersih dari mata air yang berhasil
- Tinggi, bila memiliki skor: 3.427 – ditampung di bak penangkap (Intake)
4.233 dialirkan ke bak penampung (Reservoir)
- Sedang, bila memiliki skor: 2.620 – sebelum dialirkan kepada masyarakat dengan
3.426 memanfaatkan beda ketinggian, untuk lebih
- Rendah, bila memiliki skor: 1.814 – jelasnya maka sistem penyediaan air bersih di
2.619 desa Malino bisa digambarkan seperti
diagram dibawah ini:
Sulthan Ahmad, Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih Perdesaan di Desa ……………… 215
1 a 3
2 b
c
Keterangan:
(a) Jaringan transmisi 1 Intake
(b) Jaringan distribusi 2 Reservoir
(c) Pelanggan 3 Daerah Pelayanan
Gambar 1. Skema Sistem Pelayanan Air Bersih di Desa Malino
Tabel 1.
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Partisipasi
Pada Dimensi Pembuatan Keputusan
Tingkat Jawab Bobot Nilai Nilai
No Persentase
Partisipasi (x) (f) (x.f) Tingkat Partisipasi
1 Sangat Tinggi 56 5 280 25.93 908 - 1080
2 Tinggi 21 4 84 9.72 735 - 907
3 Sedang 42 3 126 19.44 562 - 734
4 Rendah 63 2 126 29.17 389 - 561
5 Sangat Rendah 34 1 34 15.74 216 - 388
Jumlah 216 650 100
Sumber : Hasil olahan Data Primer, 2013.
Dari hasil diatas terlihat bahwa tingkat masyarakat dalam hal mematuhi
partisipasi masyarakat dalam menerima penerapan hasil keputusan adalah sedang.
penerapan hasil keputusan sehubungan Dimensi Penikmatan Hasil Keputusan
dengan pengelolaan sarana air bersih Pada dimensi penikmatan hasil
perdesaan yang ada di Desa Malino dengan keputusan, indikator yang dilihat adalah
nilai tingkat partisipasi sebesar 854, hal ini bagaimana masyarakat merasakan manfaat
menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dari keberadaan sarana air bersih yang
Sulthan Ahmad, Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih Perdesaan di Desa ……………… 217
dibangun dan penerapan yang diberlakukan tersebut tidak memberatkan bagi masyarakat.
terhadap konsekuensi penggunaan sarana
Tabel 3.
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Partisipasi
Pada Dimensi Penikmatan Keputusan
Dari hasil diatas terlihat bahwa tingkat penggunaan sarana tersebut tidak
partisipasi masyarakat pada dimensi memberatkan bagi masyarakat.
penikmatan hasil keputusan sehubungan Dimensi Evaluasi Terhadap Keputusan
dengan pengelolaan sarana air bersih Pada dimensi evaluasi terhadap
perdesaan yang ada di Desa Malino adalah keputusan, adalah bentuk partisipasi
cukup tinggi dengan nilai tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sarana air
sebesar 742, dimana masyarakat merasakan bersih di Desa Malino pada tahap evaluasi
bahwa manfaat dari keberadaan sarana air terhadap peningkatan pengelolaan sarana air
bersih yang dibangun dan penerapan yang bersih yang mereka miliki.
diberlakukan terhadap konsekuensi
Tabel 4.
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Partisipasi
Pada Dimensi Evaluasi Keputusan
Dari hasil diatas terlihat bahwa tingkat terhadap hasil keputusan sehubungan dengan
partisipasi masyarakat pada dimensi evaluasi pengelolaan sarana air bersih perdesaan yang
218 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, Januari 2013 hlm 2011-226 ISSN: 2302-2019
ada di Desa Malino dengan nilai tingkat pernyataan atau dukungan sikap yang
partisipasi sebesar 704, hal ini menunjukkan diungkapkan dengan kata-kata yaitu: sangat
bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam tinggi (5), tinggi (4), sedang (3), rendah (2),
hal evaluasi hasil keputusan masuk dalam dan sangat rendah (1).
kategori rendah. Sehingga skor tingkat partisipasi dapat
Dengan menggabungkan semua dimensi diketahui dengan mengalikan skor masing-
partisipasi yang ada di Desa Malino, maka masing individu dengan jumlah sampel, maka
tingkat partisipasi masyarakat di Desa Malino tingkat partisipasi masyarakat terendah
terhadap pengelolaan sarana air bersih dapat (72x14x1) adalah 1.008 dan tingkat
di ukur dengan metode kuantitatif dengan partisipasi tertinggi (72x14x5) adalah 5.040,
menggunakan Skala Likert. Dengan intervalnya ((5.040-1.008)/5) adalah 805.
menggunakan Skala Likert, maka variabel Sehingga dapat diketahui tingkat partisipasi
yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, masyarakatnya adalah:
dalam penelitian ini yaitu: pembuatan - Sangat Tinggi, bila memiliki skor:
keputusan, penerapan keputusan, penikmatan 4.234 – 5.040
hasil keputusan, sampai pada tahap evaluasi - Tinggi, bila memiliki skor: 3.427 –
terhadap keputusan pengelolaan sarana air 4.233
bersih. - Sedang, bila memiliki skor: 2.620 –
Adapun hasil yang diperoleh di 3.426
lapangan berdasarkan instrument kuesioner - Rendah, bila memiliki skor: 1.814 –
dengan jumlah pertanyaan sebanyak 14 2.619
pertanyaan yang di bagikan ke 72 responden, - Sangat Rendah, bila memiliki skor:
Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk 1.008 – 1.813
Tabel 5.
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Partisipasi
Dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih di Desa Malino Kec. Balaesang
Dari hasil diatas terlihat bahwa tingkat bahwa tingkat partisipasi masyarakat sedang,
partisipasi masyarakat sehubungan dengan sebagaimana terlihat pada tangga tingkat
pengelolaan sarana air bersih perdesaan yang partisipasi yang digambarkan sebagai
ada di Desa Malino dengan nilai tingkat berikut:
partisipasi sebesar 2.950, hal ini menunjukkan
Sulthan Ahmad, Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih Perdesaan di Desa ……………… 219
Gambar 2.
Tingkat Partisipasi Masyarakat
Dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih di Desa Malino Kec. Balaesang
masyarakat pedesaan agar mempunyai akses sarana air bersih terbukti. Pembuktian ini
terhadap air bersih yang aman dan layak, didasari hasil observasi dan wawancara
khususnya masyarakat miskin. Prasarana air lapangan sebagai fakta untuk mendukung dan
bersih yang sudah dibangun oleh pemerintah, memperkuat kesimpulan bahwa sumbangsih
selanjutnya akan diserahkan kepada pemikiran ini menjadikan masyarakat desa
masyarakat desa setempat yang telah Malino dapat menjaga sarana air bersih yang
membentuk Badan Pengelola Sarana (BPS) mereka miliki bahkan mereka dapat
untuk mengelolanya. Minimnya partisipasi mengembangkannya dengan melayani ke
atau kepedulian masyarakat dan keterbatasan masing-masing rumah melalui sambungan
kemampuan BPS baik secara teknis maupun rumah.
manajerial, diduga akan mempengaruhi Seperti kutipan wawancara berikut ini:
keandalan sistem penyediaan air bersih “kewajiban kami masyarakat Desa
dipedesaan. Adapun keandalan pelayanan Malino setelah selesainya pembangunan
diindikasikan dengan kuantitas, kualitas dan adalah membantu BPS dalam
kontinyuitas air yang diterima oleh menjalankan tugasnya dengan
masyarakat pelanggan. memberikan saran serta berusaha hadir
Berdasarkan hasil observasi dan dalam rapat-rapat, agar tugas
wawancara dilapangan, bahwa pelaksanaan mengkoordinir masyarakat melakukan
pengelolaan sarana air bersih di desa Malino pemeliharaan terhadap prasarana air
dibahas di dalam musyawarah yang dihadiri bersih yang ada dapat diketahui oleh
oleh sebagian masyarakat, tokoh masyarakat, seluruh anggota masyarakat”
perangkat desa dan kepala desa, tujuannya
adalah untuk menampung usulan‐usulan, Faktor yang mendorong masyarakat
saran maupun pendapat dari seluruh peserta untuk hadir dan terlibat dalam pengambilan
musyawarah. Terlihat bahwa kehadiran keputusan adalah karena masyarakat memang
masyarakat untuk mendapatkan suatu sangat mengharapkan sejak lama akan
kesepakatan cukup baik terhadap keberadaan Sarana Air Bersih masuk di desa
pemanfaatan prasarana yang telah berhasil mereka. Sebelum masuknya program ini
dibangun. Bentuk partisipasi buah pikiran masyarakat desa Malino memenuhi
masyarakat desa Malino dalam tahap pasca kebutuhan air bersihnya dengan mengambil
pembangunan atau pemanfaatan menunjukkan air dari sungai yang jaraknya cukup jauh dan
bahwa peran serta masyarakat relatif baik. sumur gali yang mereka buat sendiri yang
Setelah terbentuk BPS yang terdiri dari: airnya tidak memenuhi kesehatan yakni
Ketua, bendahara dan tenaga teknis. berwarna kuning dan keruh, selain itu faktor
Musyawarah berlanjut untuk membahas yang mendukung adanya partisipasi adalah
mengenai tugas, tanggungjawab BPS didalam adanya suasana saling percaya mempercayai
pengoperasian, pemeliharaan dan antara pengelola dan masyarakat yang
perbaikan‐perbaikan ketika ada kerusakan menerima manfaat, dimana masyarakat diajak
didalam sistem prasarana air bersih serta mengambil peran di dalam tiap
hak‐hak BPS. tahapan/tingkatan kegiatan, masyarakat
Dapat dijelaskan bahwa saran dan ide merasa akan memperoleh manfaat dari
serta kehadiran dalam pengambilan keputusan
sebagai pendorong keberhasilan pengelolaan
kegiatan tersebut dan pimpinan memberikan masyarakat secara umum mempunyai
contoh. kesiapan dan kemampuan untuk mengelolah
Jika mengamati kondisi objektif di Desa sarana air bersih secara baik, terbukti pada
Malino, maka dapat disimpulkan bahwa tahap awal pengelolaan mereka dapat
Sulthan Ahmad, Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih Perdesaan di Desa ……………… 221
masyarakat mengambil air dari Hidran Umum desa dalam mencari solusi pemecahan dan
(HU), sehingga untuk pemenuhan kebutuhan kesadaran masyarakat sendiri dalam
air bersihnya setiap hari masyarakat pergi memahami bahwa jika hal ini terus berlanjut
mendatangi HU, pada awalnya masyarakat maka sarana air bersih yang mereka miliki
pelanggan tertib melakukan pembayaran akan sulit dijaga untuk tetap dapat dipelihara
namun lama kelamaan mulai menunggak, karena membutuhkan biaya operasional dan
salah satu alasannya adalah faktor lokasi HU perbaikan. Jika mengamati kondisi objektif
yang dianggap tidak adil, karena ada desa Malino dapat dilihat bahwa BPS
masyarakat yang rumahnya berdekatan bersama-sama aparat desa dapat memberikan
dengan HU sehingga akses untuk pemahaman kepada pengguna air khususnya
mendapatkan air lebih mudah, tetapi tidak pengguna hidran umum bahwa iuran yang
sedikit juga rumahnya yang jaraknya cukup diwajibkan kepada mereka adalah untuk
jauh dari HU sehingga merasa kesulitan untuk keberlanjutan pengelolaan SAB yang selama
mengambil air karena harus berjalan kaki ini mereka gunakan. Adapun upaya yang
cukup jauh. dilakukan oleh BPS untuk memperbaiki
Dari hasil observasi di lapangan pelayanan adalah dengan pembagian air pada
didapatkan bahwa masyarakat yang dilayani jam-jam pemakaian puncak melalui gate
dengan sistem hidran umum pada dusun III valve / pintu pengatur air.
ada kecenderungan untuk enggan membayar, Masyarakat desa Malino sadar bahwa
mereka merasa bahwa apa yang mereka bahwa pelayanan air bersih yang mereka
dapatkan tidak seperti yang diharapkan dapatkan tentu memerlukan biaya
dimana air yang mengalir ke hidran umum pemeliharaan untuk menjaga kesinambungan
tidak 24 jam dan airnya kecil, apalagi mereka pemanfaatannya. Jadi apabila ada masyarakat
sudah meminta untuk dilayani dengan tidak siap untuk menyediakan biaya
sambungan rumah namun belum dapat pemeliharaan melalui pembayaran iuran
dipenuhi. Hal ini juga dapat dijelaskan secara bulanan, maka sangat tidak bijak dan sangat
teknis, bahwa sistem penyediaan air minum tidak mendidik kalau tetap mendapat
yang ada di desa Malino tidak dapat pelayanan air bersih, karena hal itu akan
ditingkatkan dengan penambahan sambungan menciptakan kecemburuan masyarakat yang
rumah karena bangunan bak penampung / rajin membayar iuran. Sanksi yang diberikan
reservoir yang dibangunn oleh Pemerintah kepada masyarakat yang tidak membayar
pada tahun 2009 tidak dapat difungsikan adalah dengan memutus aliran air ke rumah
karena berada pada elevasi yang rendah, mereka sampai mereka akan membayar
sehingga kebutuhan air masyarakat pada saat kembali iuran sebagai konsekuensi dari
jam puncak tidak terpenuhi. penggunaan air. Hal ini juga diikuti dengan
Kondisi ini jika dibiarkan memberikan sanksi tegas kepada masyarakat
mengakibatkan para pemakai tidak lagi yang tidak mematuhi keputusan yang
membayar iuran dengan alasan tidak diberlakukan, antara lain menutup kran air
mendapat air. Disinilah biasa awal mula jika tidak digunakan, tidak melakukan
hancurnya sarana-sarana tersebut dan untuk sambungan sendiri tanpa sepengetahuan
memperbaiki kembali dengan membentuk pengelolah.
pengurus baru serta memungut dana Kondisi dilapangan juga ditemukan
perbaikan adalah suatu hal yang sangat susah, adanya masyarakat yang melakukan
apalagi jika dana yang dibutuhkan cukup sambungan ke rumah tanpa menyampaikan ke
besar. pengelola sarana, sehingga akan
Melihat persoalan di atas perlu adanya mempengaruhi tekanan air dalam pipa yang
upaya-upaya yang cukup keras oleh aparat akan semakin kecil, apalagi mereka
Sulthan Ahmad, Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih Perdesaan di Desa ……………… 223
melalukan sambungan dengan cara yang tidak air yang masuk ke dusun III sudah
memenuhi syarat yakni dengan membocor mulai baik lagi”.
pipa distribusi kemudian memasukkan selang Untuk mengantisipasi persoalan diatas
ke dalam pipa tersebut, hal ini juga dapat maka perlu adanya tindakan tegas oleh
menimbulkan kecemburuan di masyarakat, pemerintah desa untuk mengeluarkan perdes
dimana masyarakat yang aktif membayar air terkait pengelolaan sarana air bersih agar
merasa cemburu terhadap masyarakat yang kejadian seperti di atas tidak terulang lagi,
mengambil air tanpa beban iuran dengan cara dan melalukan sosialisasi ke masyarakat agar
mengambil air dengan cara yang tidak legal. tidak melakukan hal-hal yang dampaknya
Sebagaimana kutipan dari hasil akan merugikan mereka sendiri jika sarana air
wawancara kami dengan pengelola sarana bersih yang ada tidak dapat dikelolah dengan
dilapangan sebagai berikut: baik akibat dari tidak tertibnya sebagian
“kami sudah tidak mampu lagi masyarakat membayar iuran air yang
menegur masyarakat yang melakukan merupakan hal pokok dalam pengelolaan
sambungan liar dengan tidak sarana air bersih.
menyampaikan ke kami dan tidak Pemilihan Teknologi dan Evaluasi
mengindahkan penyampaian kami, Program Pendorong Keberhasilan
untuk itu kami berharap peran desa Pemilihan teknologi yang tepat terhadap
untuk segera mengeluarkan perdes sistem penyediaan air bersih sangat
terkait pengelolaan air yang ada di menentukan tingkat keberhasilan, seperti yang
desa kami”. terjadi di Desa Malino adanya peningkatan
Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pelayanan dengan menggunakan sistem
kondisi seperti diatas jika tidak dilakukan pendistribusian ke sambungan rumah dari
tindakan tegas oleh pengelola maupun aparat awalnya melalui Hidran Umum yang di
desa maka akan menimbulkan suasana saling kelolah dengan baik oleh BPS, dampaknya
tidak mempercayai sesama masyarakat, dan adalah tingkat ketertiban masyarakat untuk
bagaimana rasa kebersamaan dalam membayar sesuai dengan hasil kesepakatan
memanfaatkan sarana yang ada menjadi bersama di musyawarah desa baik mengenai
hilang yang dampaknya akan mengakibatkan waktu pembayaran dan besaran iuran tetap
pengelolaan sarana akan terganggu yang bisa tinggi, semangat BPS untuk bekerja
jadi hal yang paling buruk adalah pengelolah menjalankan tanggungjawabnya tetap tinggi,
sudah tidak mau lagi mengurus pengelolaan walaupun tetap dibantu oleh seluruh
sarana yang ada dan pada akhirnya juga akan masyarakat desa pada saat‐saat tertentu untuk
merugikan masyarakat itu sendiri. mengelola dengan memelihara dan menjaga
Upaya keras yang dilakukan oleh aparat keberlanjutan prasarana penyediaan air bersih.
desa dan pengelolah dari hasil wawancara Hasilnya adalah tetap terpeliharanya
kami bersama sekeretaris desa dilapangan prasarana air bersih ini adalah lancarnya air
seperti dikutip berikut ini: mengalirnya kepada masyarakat sehingga
“pada awalnya air yang masuk ke dusun kepuasan masyarakat terhadap pelayanan air
III cukup banyak, setelah diteliti, bersih terpelihara.
ternyata ada sebagian masyarakat yang Kondisi berbeda dengan masyarakat
mengambil air untuk kepentingan yang masih menggunakan sistem teknologi
pribadi mereka dengan mengambil air pendistribusian air bersih kepada masyarakat
dari pipa air untuk dimasukkan ke yang menggunakan hidran umum
kolam mereka. Untunglah pengelolah menyebabkan pelayanan kurang optimal,
bersama-sama kami bisa memberikan dengan menggunakan hidran umum sebanyak
pemahaman kepada mereka, sehingga 15 (lima belas) buah yang penempatannya
224 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, Januari 2013 hlm 2011-226 ISSN: 2302-2019
menjaga dan memelihara sarana air bersih pengembangan pengelolaan sarana air
yang ada, hal ini didasarkan adanya kesadaran bersih.
bahwa kebutuhan akan air bersih adalah untuk
kepentingan bersama, selain itu juga mereka
menyadari bahwa honor yang didapatkan oleh UCAPAN TERIMA KASIH
pengelolah tidak sebanding dengan beratnya
beban tugas yang diemban. Ucapan terima kasih yang tulus dan
ikhlas penulis sampaikan kepada Prof. Dr.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Anhulaila M. Palampanga, SE, M.S dan Dr.
Hasan Muhammad,M.Si selaku Pembimbing
Kesimpulan yang selalu sabar dan rela meluangkan
a. Tingkat partisipasi masyarakat di Desa waktunya untuk mengarahkan dan
Malino Kecamatan Balaesang Kabupaten membimbing penulis dalam penyelesaian
Donggala dalam hal pengelolaan sarana artikel ini.
air bersih perdesaan cukup baik..
b. Faktor yang mempengaruhi partisipasi DAFTAR RUJUKAN
masyarakat dalam pengelolaan sarana air
bersih, faktor pendorong; adanya suasana Noerbambang, Morimura. 1985. Pengantar
saling percaya mempercayai, masyarakat Plumbing. Jakarta: PT. Dainppon Gita
diajak mengambil peran di dalam tiap Karya Printing.
tahapan/tingkatan kegiatan, masyarakat Surbakti, A. Ramlan. 1984. Kemiskinan di
merasa memperoleh manfaat dari kegiatan kota dan program perbaikan kampong.
tersebut dan aparat desa bersedia Prisma, No. 6, LP3ES.
memberikan contoh, dan faktor Badan Pusat Statistik. 2011. Kabupaten
penghambat; sistem sarana dan prasana Donggala dalam Angka, 2011.
yang dibangun kurang mendukung untuk Kabupaten Donggala.
bisa dikembangkan lebih luas, belum Sjaifudian, Hetifah. 2000. “Desentralisasi dan
keluarnya perdes dari pemerintah desa prospek partisipasi warga dalam
terkait pengelolaan sarana air bersih, serta pengambilan keputusan publik". Jurnal
rendahnya partisipasi masyarakat dalam Analisis Sosial. Vol. 5 No. 1, 3.
mengevaluasi permasalahan-permasalahan Sumiyarsono, Elmi. 2010. Partisipasi
terkait pengelolaan sarana air bersih. Masyarakat Dalam Pembangunan dan
Pengelolaan Sarana Air Bersih Di
Rekomendasi Desa Wawoosu dan Desa Mataiwoi
a. Kepada pemerintah Desa Malino, segera Kab. Konawe Selatan Sulawesi
mengeluarkan perdes terkait pengelolaan Tenggara. Tesis. Universitas
sarana air bersih, agar menjadi pedoman Diponegoro.
dalam pemanfaatan sarana dan Sutikno. 1997. “E-Learning Geografi
pengelolaan sarana air bersih di Desa Lingkungan”. Melalui: http://www.
Malino Kec. Balaesang Kab. Donggala. lablink. or.id/.
b. Kepada pemerintah Kab. Donggala agar
melakukan perbaikan reservoir dalam
rangka meningkatkan cakupan pelayanan
kepada masyarakat.
c. Perlu meningkatkan peran serta
masyarakat dan pengelolah dalam
mengevaluasi kegiatan terkait