Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prasarana memegang peranan yang sangat penting bagi

pertumbuhan dan perkembangan suatu kota, karena prasarana dapat

memberi dampak terhadap peningkatan taraf dan mutu kehidupan

masyarakat, pola pertumbuhan dan prospek perkembangan ekonominya.

Air bersih merupakan salah satu hal yang penting dan mendapat prioritas

dalam perencanaan kota (Catanese, Snyder, 1996).

Pelayanan air bersih perpipaan di perkotaan Indonesia umumnya

masih tergantung oleh PDAM. Namun kondisi tingkat pelayanan PDAM

saat ini belum optimal. Sampai tahun 2010, terdapat 381 PDAM yang

melayani kurang dari 50% penduduk kota dan 10% penduduk desa

(BPPSPAM, 2010).

Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan manusia, sehingga ketersediaannya amatlah penting.

Pemanfaatannya tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga,

tetapi juga untuk fasilitas umum, sosial maupun ekonomi. Indonesia

sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk sekitar 220 juta jiwa,

dimana distribusi penyebaran penduduk 60 % (130,000 juta jiwa) berada

didaerah perkotaan (Urban area), dengan prosentasi tingkat pertumbuhan

penduduk sekitar 4%, memperhatikan tingginya angka pertumbuhan

1
penduduk di daerah perkotaan merupakan salah satu hal yang menarik dan

sekaligus suatu tantangan bagi penyedia jasa infrastruktur seperti

pengadaan air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum.

Berdirinya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berdasarkan

Peraturan Pemerintah dari Departemen Air No 6 tahun 1962, Jumlah PDAM

sebanyak 287 perusahaan yang pada saat itu segala kewenangannya

masih diatur oleh pemerintah pusat, dan hanya 2 PDAM Tirtonadi Medan

dan PAM JAYA, yang sekarang telah ditangani operasional dengan cara

konsesi oleh PT. Pam Lyonasse Jaya (PALYJA) dan PT. Thames Pam

Jaya (TPJ) semenjak tahun 1998. Kapasitas produksi air bersih yang

dihasilkan oleh 287 Perusahaan Air Minum yang tersebar di seluruh

Indonesia berdasarkan data pada tahun 2000, sekitar 76.412 liter/detik atau

sekitar 6.898.867 M3 perhari

Untuk mempercepat memenuhi kebutuhan air bersih bagi

masyarakat, pemerintah perlu melibatkan pihak swasta dan masyarakat

dalam menyelenggarakan pelayanan air bersih. Hal ini diperlukan sebagai

amanat Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Sistem

Pengembangan Air Minum, pada pasal 1 ayat 5 didalammnya tercantum

bahwa masyarakat diperbolehkan ikut menyelenggarakan pelayanan air

bersih (Pemerintah Republik Indonesia,2005).

2
Bahkan menurut kajian bappenas (Bappenas, 2003) beberapa

pengalaman dari pelaksanaan program air bersih yang dibiayai dengan

dana luar negeri dan APBN, dapat diketahui bahwa:

a. pengelolaan prasarana dan sarana yang melibatkan seluruh lapisan

masyarakat pengguna dalam pengambilan keputusan dan kelembagaan,

menghasilkan partisipasi masyarakat yang lebih besar pada

pelaksanaan operasi dan pemeliharaan.

b. pembangunan pelayanan air bersih yang melibatkan masyarakat,

memiliki efektivitas dan keberlanjutan pelayanan yang lebih baik. Disisi

lain menurut U.S. Environmental Protection Agency (EPA) pengelolaan

air bersih dalam skala kecil identik dengan jumlah pelanggan yang kecil

juga, karena mencakup sistem yang kecil (Norment, Wardrup, &

Callahan, 2007).

B. Tujuan dan Manfaat penulisan

a. Tujuan penulisan

1. Agar mahasiswa/i mengetehui pengertian dari penyediaan air

bersih, sistem penyediaan air bersih dan pengelolaan prasarana air

bersih di perkotaan

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana peranan dan fungsi

prasaranan air bersih di perkotaan

b. Manfaat penulisan

3
Penulisan makalah ini kiranya dapat bermanfaat untuk menambah

pengetahuan mahasiswa/i khususnya dalam mata kuliah perancangan

teknik prasarana dalam bidang fungsi dan peranan prasarana Air

Bersih di Perkotaan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sarana dan Prasarana

Definisi Sarana dan Prasarana Prasarana adalah kelengkapan dasar

fisik suatu lingkungan, kawasan, kota atau wilayah (spatial space) sehingga

memungkinkan ruang tersebut berfungsi sebagaimana mestinya.

Infrastuktur metujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi,

pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang

lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam

lingkup sosial dan ekonomi (Grigg,1988 dalam Kodoatie,2005:8).

Sementara itu adapun pengertian prasarana menurut Jayadinata

(1992 dalam Juliawan,2015:5) prasarana merupakan suatu faktor potensial

yang sangat penting dalam menentukan arah dan masa depan

perkembangan suatu wilayah, karena pembangunan tidak akan sukses dan

berjalandengan baik tanpa dukungan prasarana yang memadai, prasarana

kota merupakan fasilitas umum yang menjadi penunjang utama

terselenggaranya suatu proses atau kegiatan dalam kota yang pada

akhirnya akan menentukan perkembangan kota. Dengan demikian

4
prasarana kota merupakan fasilitas umum yang menjadi penunjang utama

terselenggaranya suatu proses atau kegiatan dalam kota, yang padxa

akhirnya akan menentukanperkembangan kota.

Prasarana lingkungan merupakan kelengkapan dasar fisik

lingkungan yang memungkinkan lingkungan dapat berfungsi sebagaimana

mestinya, lebih jelasnya prasarana lingkungan atau sarana yang utama

bagi berfungsinya suatu lingkungan permukiman adalah jaringan jalan

untuk mobilitas orang dan angkutan barang, mencegah perambatan

kebakaran serta untuk menciptakan ruang dan bangunan yang teratur,

jaringan air bersih, jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat

pembuangan sampah untuk kesehatan lingkungan, serta jaringan saluran

air hujan untuk pematusan (drainase) dan pencegah banjir setempat.

Fungsi prasarana adalah untuk melayani dan mendorong

terwujudnya lingkungan permukiman dan lingkungan usaha yang optimal

sesuai dengan fungsinya, upaya memperbaiki lingkungan membutuhkan

keseimbangan antar tingkat kebutuhan masyarakat (Diwiryo,1996 dalam

Juliawan, 2015:6)

Prasarana merupakan kerangka dasar dari suatu sistem, kerangka

dasar tersebut menjadi fasilitas umum dan pelengkapan dasar fisik yang

memungkinkan lingkungan untuk berfungsi sebagaimana mestinya, serta

menjadi penentu keberhasilan dari suatu perkembangan kota.

B. Komponen prasarana

5
a. Air Bersih

Air bersih adalah air yang memnuhi persyaratan kesehatan untuk

kebutuhan minum, masak, mandi dan energi. Air sebagai salah satu

faktor essensial bagi kehidupan sangat dibutuhkan salam kriteria

sebagai air bersih. Air bersih adalah air yang layak digunakan untuk

keperluan keluarga atau rumah tangga karena telah memenuhi syarat.

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk

memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat. Ketersediaan air

yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi

setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan. Air

dapat dikatakan air bersih apabila memenuhi kriteria: Jernih/tidak

berwarna, tidak berbau, tidak berasa, temperaturnya normal, tidak

mengandung zat padatan, tidak mengandung bahan organic

b. Jalan

Jalan adalah jaringan jalan memiliki fungsi utama yaitu

menghubungkan berbagai pusat jasa distribusi. Namun secara ekonomi

jalan dapat didefinsikan sebagai pusat jasa distribusi tersebut

merupakan titik tumpu tumbuh dan berkembangnya kawasan perkotaan

yang berperan melayani wilayah sekitarnya, saling terkait satu dengan

lainnya dalam satu hubungan hirarki tertentu.

c. Persampahan

6
Persampahan adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia

dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Adapun prasarana

pembuangan sampah yaitu mulai dari pembuangan sampah pada

tempat yang telah disediakan sampai pengumpulan ditempat

pembuangan sementara yang ada pada lingkungan tersebut.

d. Sanitasi

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup

bersih dengan maksud mencegah bersentuhan langsung dengan

kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha

ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

C. Tujuan Penyediaan Prasarana

Penyediaan prasarana bertujuan untuk mendukung kegiatan-kegiatan

publik agar dapat berjalan dengan sesuai rencana. Prasarana bertujuan

agar ruang-ruang yang diperuntukan bagi kegiatan publik dapat berfungsi

dengan baik. Penyediaan prasarana juga bertujuan agar kegiatan sosial

dan ekonomi masyarakat dapat tertampung dengan baik. Pengembangan

wilayah dan kota terkenal dengan tersediannya prasarana dasar dan

fasilitas lingkungan (PSD) yang memadai merupakan stimulus bagi

bergulirnya kegiatan investasi pemanfaatan ruang.

Prasarana berperan vital sebagai penggerak roda ekonomi nasional

dan mengentas kemiskinan, melayani masyarakat dalam mengartikulasikan

kehidupan sosialnya dan membentuk kesatuan wilayah. Serta prasarana

7
juga dapat meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat mendorong

pertumbuhan ekonomi, peningkatan kehidupan sosial budaya masyarakat

serta meningkatkan peran serta swasta dan masyarakat. Prasarana juga

dapat memudahkan kerja sama pertukaran barang antar wilayah dan dapat

memberikan akses yang merata terhadap fungsi pelayanan dari pusat-

pusat wilayah.

D. Manfaat Prasarana

Bebrapa manfaat dari pengadaan prasarana atau infrastruktur terhadap

suatu wilayah: Membantu menambah daya dukung lingkungan, atau

mengurangi beban lingkungan, Melestarikan alam lingkungan, Mendukung

kegiatan, Meningkatkan interaksi sosial, ekonomi, kebudayaan, Mengurangi

jarak dan waktu, memudahkan, meringankan pembiayaan,

Merepresentasikan kemampuan suatu wilayah

E. Peran Prasarana dan Sarana Umum

Prasarana dan sarana umum berperan sebagai fasilitas yang

dibutuhkan masyarakat luas yang penyediaannya dilakukan secara

serentak atau massal (tidak individu). Tingkat pemenuhan kebutuhan

fasilitas tersebut menjadi ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat.

Penyediaan prasarana dan sarana umum merupakan tanggung jawab

pemerintah karena menyangkut hajat hidup orang banyak, baik untuk

memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari maupun kebutuhan sekunder.

8
Penyediaan prasarana dan sarana umum tersebut antara lain

mencakup jaringan listrik, jaringan jalan, air minum, gas, saluran

pembuangan limbah cair, sampah pokok sehari-hari yang berupa utilitas,

seperti listrik, seperti air minum, atau telepon rumah (Sadyohutomo

Mulyono,2008).

Peran prasarana maupun sarana sangat penting bagi perkembangan

perkotaan yang dinamis interaktif, maupun responsif agar terciptanya suatu

kota yang mandiri serta pembangunan yang berkelanjutan berbasis

pembangunan wilayah.

F. Peran Prasarana Dalam Pengembangan Suatu Wilayah

Prasarana dan sarana berperan sebagai fasilitas yang dibutuhkan

masyarakat luas yang penyediaannya dilakukan secara serentak atau

massal (tidak secara per individu). Tingkat pemenuhan fasilitas tersebut

menjadi ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat (Sadyohutomo,

2008:132).

Penyediaan prasarana umum tersebut antara lain mencakup jaringan

jalan, listrik, air minum atau air bersih, gas saluran pembuangan limbah

cair, sampah dan gas jaringan telpon. Jaringan ulitas sebagai bagian utama

dari prasarana untuk kehidupan pokok sehari-hari seperti listrik, air minum

atau air bersih dibangun diatas dan dibawah tanah. Menurut

(Sadyohutomo,2008:133).

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Penyediaan Air Bersih

1. Pengertian

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian

mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan

sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air

bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan dapat diminum apabila dimasak

2. Sumber Air Bersih

Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota

Terpadu perihal Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air

Bersih, disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu diolah terlebih

dahulu adalah:

10
a. Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah.

Debitnya sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian

dalam jangka beberapa lama.

b. Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian

ataupun pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.

c. Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian

Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air

minum adalah :

a. Air hujan. Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan

mengalami pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila

langsung diminum.

b. Air permukaan tanah (surface water). Yaitu rawa, sungai, danau

yang tidak dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena

mudah tercemar.

c. Air dalam tanah (ground water). Yang terdiri dari air sumur

dangkal dan air sumur dalam.

3. Sistem Penyediaan Air Bersih

Air bersih dalam kehidupan manusia merupakan salah satu

kebutuhan paling esensial, sehingga kita perlu memenuhinya dalam

jumlah dan kualitas yang memadai. Selain untuk dikonsumsi air bersih

juga dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan

kesejahteraan hidup melalui upaya peningkatan derajat kesehatan.

11
Tujuan utama sistem penyediaan air adalah untuk menyediakan

air yang cukup berlebihan, yaitu untuk menyediakan air bersih ke

tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup. Tetapi

pada masa kini ada pembatasan dalam jumlah air yang dapat

diperoleh karena pertimbangan penghematan energy dan adanya

keterbatasan sumber air. Dalam tinjauan aspek teknis, penyediaan air

bersih dapat dibedakan dua sistem, yaitu:

a) Sistem penyediaan air bersih individual (Individual Water Supply

System).

Sistem penyediaan air bersih individual adalah sistem

penyediaan air bersih untuk penggunaan individual atau

pelayanan terbatas. Sumber air yang digunakan dalam sistem ini

umumnya berasal dari air tanah. Hal ini disebabkan air tanah

memiliki kualitas yang relatif baik dibanding sumber lainnya.

Sistem penyediaan ini biasanya tidak memiliki komponen

transmisi 30 dan distribusi. Kecuali pada penyediaan air bersih

yang dibangun oleh pengembang untuk melayani suatu

lingkungan perumahan yang dibangunnya.

b) Sistem penyediaan air bersih komunitas (Community/Municipality

Water Supply System).

Sistem penyediaan air bersih komunitas atau perkotaan

adalah suatu sistem penyediaan air bersih untuk masyarakat

12
umum atau skala kota, dan untuk pelayanan yang menyeluruh,

termasuk untuk keperluan rumah tangga (domestik), sosial

maupun industri. Pada umumnya sistem ini merupakan sistem

yang lengkap dan menyeluruh bahkan kompleks, baik dilihat dari

teknis maupun sifat pelayanannya. Sistem penyediaan air meliputi

beberapa peralatan seperti tangki air bawah tanah, tangki air

diatas atap, pompa-pompa, perpipaan, dan sebagainya. Dalam

peralatan-peralatan ini, air minum harus dapat dialirkan ke tempat-

tempat yang dituju tanpa mengalami pencemaran.

Sistem penyediaan air bersih yang banyak digunakan dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1) Sistem sambungan langsung

2) Sistem tangki atap

3) Sistem tangki tekan

4) Sistem tanpa tangki (booster system)

B. Penyediaan Air Bersih Di Perkotaan

1. Pengertian

Peningkatan kebutuhan terhadap air bersih sebagai akibat dari

perkembangan dan pertumbuhan kota menuntut pemerintah maupun

swasta dan masyarakat untuk menyediakan kebutuhan air bersih ini

dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan ini cenderung meningkat dari

13
tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk

perkotaan.

Kebutuhan air bersih di perkotaan saat ini dapat dipenuhi melalui

dua sistem yaitu sistem perpipaan dan sistem non perpipaan. Sistem

perpipaan adalah sistem dimana penyediaan air bersih dilakukan

melalui pengelolaan air dari sumbernya sampai ke wilayah pelayanan

(pelanggan) yang biasanya dilakukan oleh PDAM. Sedangkan sistem

non perpipaan adalah sistem penyediaan air yang dapat diperoleh

secara alamiah baik langsung maupun tidak langsung seperti air

sumur, air danau, air sungai, air hujan ataupun sumber-sumber air

permukaan lainnya atau bahkan membeli dari pedagang air keliling.

Menurut Kemmemer dalam sulistiyaning, 2006)

Pemanfaatan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air

bersih di perkotaan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :

a. Mengalirkan air dari sumber ke tempat pengguna atau pelayanan

umum.

Pemanfaatan ini digunakan bagi kebutuhan air perkotaan

yang meliputi kebutuhan untuk kegiatan domestik dan kegiatan

umum, yang dikenal dengan pelayanan umum. Pelayanan ini

dilakukan oleh pemerintah setempat yang pelaksanaannya

dilakukan oleh PDAM dengan pemanfaatan sumber air baku yang

ada, melalui pengolahan dan pendistribusian ke daerah pelayanan

14
atau pelanggan. Pelayanan ini dikenakan tarif menurut sistem

meteran.

b. Mengusahakan sendiri dengan menggali sumur, Penggalian

sumur banyak dilakukan penduduk untuk mencukupi kebutuhan

domestik, niaga maupun industri.

2. Aspek-Aspek Penyediaan Air Bersih di Perkotaan

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun

2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

menyatakan bahwa, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari

prasarana dan sarana air minum. Pengembangan SPAM adalah

kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan/atau

meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan,

manajemen, keuangan, peran masyarakat dan hukum) dalam

kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum

kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

a. Aspek Teknik Operasional

Sumber air baku, kualitas kuantitas dan kontinuitas,

konstruksi dan design teknik, sarana prasarana dan operasi

pemeliharaan. SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan

15
perpipaan dan/atau bukan jaringan pepipaan. SPAM dengan

jaringan perpipaan dapat meliputi: unit air baku, unit produksi, unit

distribusi, unit pelayanan dan unit pengelolaan. Sedangkan SPAM

bukan jaringan perpipaan meliputi: sumur dangkal, sumur pompa

tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air,

instalasi kemasan, atau bangunan perlindungan mata air.

b. Aspek Kelembagaan

Aspek Kelembagaan berikut membahas mengenai

ada/tidaknya organisasi, peran/fungsi organisasi, struktur

organisasi, sumber daya manusia dan sistem pelayanan.

Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan

merencanakan, melaksanakan, konstruksi, mengelola,

memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau mengevaluasi

sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air minum.

Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut

Penyelenggara adalah badan usaha milik negara/badan usaha

milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok

masyarakat yang melakukan penyelenggaraan pengembangan

sistem penyediaan air minum.

c. Aspek Pembiayaan

16
Aspek Pembiayaan membahas mengenai sumber biaya, cara

mendapatkan biaya, besaran biaya serta keperluan biaya.

Pembiayaan pengembangan SPAM meliputi pembiayaan untuk

membangun, memperluas serta meningkatkan sistem fisik (teknik)

dan sistem non fisik.

3. Pengelolaan Sumber Daya Air Perkotaan

Definisi dalam Undang-Undang Sumber Daya Air (Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004) menyatakan

bahwa air adalah semua air yang terdapat pada, diatas maupun

dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air

permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang berada di darat.

Sedangkan definisi air bawah tanah menurut Perda Propinsi Jawa

Tengah Nomor 6 Tahun 2002 adalah semua air yang terdapat di

dalam lapisan pengandung air di bawah permukaan tanah, termasuk

mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah.

Berbagai kegiatan manusia, meliputi kegiatan budidaya pertanian,

pengadaan air baku untuk keperluan air minum maupun industri,

aktivitas perkotaan, pembangkit tenaga listrik tenaga air, perikanan,

pariwisata, dan lain-lain, memerlukan sumber daya air yang cukup

untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan tersebut. Apabila air

tersedia terlalu banyak akan menimbulkan banjir, dan sebaliknya

apabila terlalu sedikit akan menimbulkan kekeringan, terlebih lagi jika

17
air yang jumlahnya sudah sedikit itu tercemar sehingga dapat

menimbulkan berbagai gangguan kesehatan dan lingkungan. Kondisi

ini akan menghambat proses tumbuh dan berkembangnya kegiatan

kehidupan manusia bahkan mahluk hidup lainnya, dan memberikan

indikasi bahwa sistem lingkungan telah mengalami kerusakan

(berkurangnya luasan hutan, tingkat sedimentasi dan pembuangan

limbah yang tak terkendali).

Berbagai sebab terganggunya kelestarian sumber daya air antara

lain :

a. Berkurangnya lahan sebagai daerah resapan air akibat dari

berkembangnya daerah permukiman dan industri.

b. Menurunnya kualitas air sungai sebagai akibat pembuangan

berbagai limbah ke sungai atau sumber air.

c. Menurunnya daya dukung lingkungan terhadap kelestarian fungsi

dan manfaat sumber daya air akibat perilaku pemanfaatan lahan di

daerah hulu yang kurang terkendali.

d. Terganggunya kelestarian sumber-sumber air dan terancamnya

kelestarian fungsi bangunan bangunan perairan sebagai akibat

kurang terkendalinya pengambilan bahan galian untuk bangunan.

Masalah air bersih yang menjadi tantangan di masa depan adalah:

18
a. Penyelamatan air dari eksploitasi secara berlebihan dan

pencemaran yang meningkat, baik air sungai, danau, rawa

maupun laut.

b. Permintaan air semakin meningkat didorong oleh pertumbuhan

penduduk dan keperluan pembangunan seperti air minum, irigasi,

perikanan, industri, pariwisata.

c. Kualitas air yang cenderung menurun sebagai akibat dari

meningkatnya pencemaran air, kondisi ini disebabkan karena

membuang air limbah ke sungai, tanah dan laut.

4. Pengelolaan Prasarana Air Bersih Perkotaan

Konsep pengelolaan air bersih dan sumber air bersih pada

dasarnya mencakup upaya serta kegiatan pengembangan

pemanfaatan dan pelestarian sumber daya air berupa menyalurkan air

yang tersedia dalam konteks ruang, waktu, jumlah dan mutu pada

suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan pokok kehidupan

masyarakat. Kegiatan pengelolaan air bersih semakin diperlukan,

karena semakin tingginya tuntutan akan pemenuhan kebutuhan air

bersih yang berkualitas baik. Hal ini memunculkan potensi konflik

kepentingan antara masyarakat sebagai pengguna, sehingga perlu

diantisipasi dengan kegiatan pengelolaan, agar penyediaan air bersih

lebih adil dan berkelanjutan.

19
Pengelolaan air dan sumber air sangat tergantung oleh

keterbatasan ketersediaan dari sumberdaya dan dituntut untuk dapat

lebih efisien, terpadu dan berkelanjutan dalam melayani aneka ragam

kebutuhan akan air yang semakin melonjak sejalan dengan laju

pembangunan.

BAB III
PENUTUP

B. Kesimpulan

1. Penyediaan air bersih

adalah merupakan suatu upaya untuk mengadakan atau mempersiapkan

kebutuhan air dalam jumlah yang cukup kepada masyarakat secara luas

yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi

persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.

2. Sistem penyediaan air bersih di perkotaan merupakan suatu sistem yang

digunakan dalam upaya untuk mengadakan atau mempersiapkan

20
kebutuhan air dalam jumlah yang cukup kepada masyarakat perkotaan

secara luas yang dapat berupa aspek-aspek dalam upaya pengadaan air

bersih perkotaan (aspek teknik operasional, aspek kelembagaan, aspek

pembiayaan, aspek hukum dan peraturan serta aspek peran serta

masyarakat), pengelolaan sumber daya air, dan pengelolaan prasarana air

bersih.

3. Aspek-aspek penyediaan air bersih di perkotaan meliputi aspek teknik

operasional, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek hukum dan

peraturan serta aspek peran serta masyarakat.

4. Pengelolaan sumber daya air di perkotaan adalah usaha tepat guna yang

dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat perkotaan dalam

memanfaatkan dan menjaga kelestarian sumber-sumber mata air agar

sumber-sumber mata air tersebut tetap dapat memberikan manfaatnya bagi

keberlangsungan hidup masyarakat di perkotaan.

5. Pengelolaan prasarana air bersih di perkotaan merupakan suatu konsep

pengelolaan air bersih dan sumber air bersih yang pada dasarnya

mencakup upaya serta kegiatan pengembangan pemanfaatan dan

pelestarian sumber daya air berupa menyalurkan air yang tersedia dalam

konteks ruang, waktu, jumlah dan mutu pada suatu wilayah untuk memenuhi

kebutuhan pokok kehidupan masyarakat.

C. Saran

21
Untuk dapat mewujudkan sistem penyediaan air bersih di perkotaan

yang baik haruslah berlandaskan kepada aspek-aspek penting dalam upaya

pengadaan air bersih perkotaan serta adanya kesinergisan dari berbagai

elemen tersebut seperti aspek teknik operasional, aspek kelembagaan, aspek

pembiayaan, aspek hukum dan peraturan, aspek peran serta masyarakat,

pengelolaan sumber daya air, dan pengelolaan prasarana air bersih.

DAFTAR PUSTAKA

Bappenas.2003. Pembangunan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan


(AMPL) Berbasisi Masyarakat. Jakarta.Deputi bidang sarana dan
prasaranabadan perencanaan pembangunan nasional.
Catanese, J. Anthony and Snyder, C. James.1994. Perencanaan
Kota.Terjemahan. Jakarta. Penerbit Erlangga
Diwiryo, Ruslan, 1996, Panel Nasional Ahli Pembangunan Prasarana
Pembangunan prasarana perkotaan di Indonesia. Jakarta. Departemen
Pekerjaan Umum.
Jayadinata, johara. 1992. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Perkotaan &
Wilayah. Jakarta. ITB Press.

22
Kodoatie, Robert J. 2003.Pengantar Manajemen
Infrastruktur.Yogyakarta.Pustaka Pelajar
Norment, T. K., Wardrup, L. C., & Callahan, V. F. (2007). Performance and
Oversight of Virginia’s Small Community Drinking Water Systems.
Virginia: This report is available on the JLARC website at
http://jlarc.state.va.us.
Peraturan menteri kesehatan nomor:416/MEN.KES/PER/XI/1990 Tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualiitas air
Peraturan pemerintah No.16 Tahun 2005 Tentang Sistem Pengembangan Air
Minum, pasal 1 ayat 5
Sadyohutomo, M. 2008. Manajemen Kota dan Wilayah. Jakarta. Bumi Aksara.
Sulistiyaning Asih Retno,2006. Kajian Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi
Penyediaan Air Bersih Secara Individual Di Kawasan Kaplingan Kota
Blora. Semarang. Universitas Diponegoro.

23

Anda mungkin juga menyukai