BEBERAPA PENGERTIAN
Sistem Drainase Perkotaan
Sistem Drainase Perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi kota
dan daerah perkotaan (urban). Sistem tersebut berupa jaringan pembuangan air
yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di
daerah permukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu
masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia.
Sistem Drainase Lokal (Minor Urban Drainage)
Sistem drainase loka adalah suatu jaringan sistem yang melayani suatu kawasan
kota tertentu seperti kompleks permukiman, daerah komersial, perkantoran dan
kawasan indiustri, pasar dan kawasan parawisata. Sistem ini melayani area sekitar
kurang lebih 10 Ha. Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab
masyarakat, pengembang atau instansi pada kawasan masing-masing.
Sistem Drainase Utama ( Major Urban Drainage)
Sistem drainase utama adalah sistem jaringan drainase yang secara struktur terdiri
dari saluran primer yang menampung saluran-saluran sekunder. Saluran sekunder
menampung aliran dari saluran-saluran tersier. Saluran tersier menampung aliran
dari daerah alirannya masing-masing.
Pengendali Banjir (Flood Control)
Utam
a
Utam
a
Loka
l
8
Utam
a
3
Utam
Loka a
9
10
12
Loka
l
11
Utam
a
l
7
Utam
a
Loka
l
1
PENDAHULUAN
Menurut Direktorat PPLP Kementerian Pekerjaan Umum (2012), sistem drainase
perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah
perkotaan (urban). Sistem tersebut berupa jaringan pembuangan air yang
berfungsi mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di
daerah pemukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu
masyarakat dan dapat memberi manfaat bagi kegiatan manusia.
QT
Dimana:
QT = debit air permukaan (m3/det);
C = koefisien aliran;
QT
Cs = koefisien tampungan;
I
= intensitas hujan selama
waktu
konsentrasi ( mm/Jam);
A = luas daerah aliran saluran
Qs
2
(km );
0,278 = angka konversi satuan
dari
Tinggi hujan (mm) yang memiliki
2 dimensi L jatuh pada luasan daerah
mm/jam
dikali
km
aliran (km2) yang memiliki dimensi L2 akan menghasilkan volume air
menjadi
hujan yang memilki
dimensi L3. Debit air permukaan (m3/det) adalah
3
m /det.
volume air hujan yang mengalir yang memililki dimensi L 3T-1 sehingga
data hujan yang digunakan harus data intensitas hujan (mm/jam) yang
memiliki dimensi LT-1 yang dikalikan dengan luas daerah aliran (km2 )
yang memiliki dimensi L2 akan menghasilkan dimensi satuan L3T-1 .
Dimana:
QT = debit air permukaan (m3/det);
C = koefisien aliran;
QT
Cs = koefisien tampungan;
I
= intensitas hujan selama
waktu
konsentrasi ( mm/Jam);
A = luas daerah aliran saluran
Qs
2
(km );
0,278 = angka konversi satuan
dari
Variasi nilai intensitas hujan akan
menghasilkan variasi nilai debit air
mm/jam dikali km2
permukaan.
menjadi
Nilai debit yang 3ditetapkan untuk dijadikan sebagai acuan dalam
m /det.
perencanaan drainase perkotaan disebut debit banjir rencana atau debit
rencana yang diperkirakan munculnya berulang dalam periode T tahun.
Misalnya, debit rencana periode ulang 5 tahun (Q5) disamai atau
dilampaui dalam 5 tahun sekali, dihasilkan dari intensitas hujan rencana
I = 100
C=0
QT = 0
f = 100 pasir
I = 100
C=1
QT = 100
f =0
semen
I = 100
C = 0,4
QT = 40
f = 60 Tanah
Qs
Suatu daerah aliran ditutupi oleh
berbagai jenis atau tipe
penutup
n
lahan, C daerah aliranCdihitung
i Ai
dengan menggunakan
nilai
rata-rata
C i 1n
Ci = koefisien
proporsional.
Ai
kawasan i
i 1
Ai = luas kawasan i
QT = 0,278 C.Cs.I.A
2 Tc Td
perdagang
an
QT1
tak
terbang
un
pemukima
n
Qs
I
perdagang
an
QT2
tak
terbang
un
pemukima
n
Qs
QT = 0,278 C.Cs.I.A
To
I
perdagang
an
QT1
tak
terbang
un
pemukima
n
Qs
Td
titik
tinjauan
I
To
perdagang
an
tak
terbang
un
QT2
pemukima
n
Qs
Td
titik
tinjauan
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
perdagang
an
1 L1
3600 V
To
QT1
tak
terbang
un
pemukima
n
Qs
I
Td
titik
tinjauan
To
perdagang
an
tak
terbang
un
QT2
pemukima
n
Qs
Td
titik
tinjauan
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
To
perdagang
an
QT1
tak
terbang
un
pemukima
n
Qs
Td
titik
tinjauan
I
To
perdagang
an
tak
terbang
un
Saluran
tersier
QT2
pemukima
n
Qs
Td
Saluran
sekunder
titik
tinjauan
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
Waktu
Konsentrasi (Tc
Penyelesaian 2:
Lo 0, 77
To 0.0195(
)
So
a.
400
To 0,0195
0,0006
0 , 77
34,2 menit
To 0,57 jam
Td
1 L1
1 500
0,28 jam
3600 V
3600 0,5
To
2Tc
2 0,85
0,86
2Tc Td 2 0,85 0,28
perdagang
an
QT1
tak
terbang
un
pemukima
n
Qs
titik
tinjauan
Td
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
100
To 0,0195
0,0004
To 0,23 jam
Td
0 , 77
13,75 menit
perdagang
an
tak
terbang
un
2Tc
2 0,90
0,73
2Tc Td 2 0,90 0,67
Saluran
tersier
QT2
pemukima
n
Qs
1 L1tersier L1sekunder
1 600 200
0,67 jam
3600 V tersier
Vsekunder
3600 0,3 0,5
To
Td
Saluran
sekunder
titik
tinjauan
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
To
perdagang
Intensitas Hujan (I)
an
Intensitas hujan ialah ketinggian
QT1
hujan selama kurun waktu hujan
tak
pemukima
terjadi. Data intensitas hujan
terbang
n
Td
hanya dapat diperoleh dengan
un
menggunakan alat pencatat hujan
otomatis. Di Indonesia kebanyakan
titik
Qs
tinjauan
data hujan diperoleh dari alat ukur
hujan tidak otomatis yang
mengukur hujan harian atau hujan
24 jam. Apabila yang tersedia
Tingg
i
hanya data hujan harian, maka
Hujan
intensitas hujan dapat diestimasi
(mm)
2
dengan
menggunakan
Rumus
R24 24 3
I
Mononobe.
I = intensitas hujan
24 T
(mm/jam);
R24 = curah hujan harian
0 1 2 3 4 5 6
Lama hujan
(mm);
(jam)
T = lama atau durasi
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
1
jam
Q41;Q4
2;Q43;Q
Q41;Q42;Q
43;Q44;
Q4
3 5
Q31;Q32;Q
33Q34;Q35
2
jam
3
jam
4
jam
1 jam Q21;Q2
2;Q23;Q
2
1 4
1 jam Q11;Q1
2;Q13;Q
14
1 jam
4
3 4
1 jam Q31;Q3
2;Q33;Q
3
2 4
(a)
Q
p
1
Q11;Q12;Q
13;Q14;Q15
1
Q11;Q1
2;Q13
Q21;Q2
2;Q23
Titik
Tinjauan
Titik
Tinjauan
(b)
Q
p
T=
Tc
(a)
Q<
Qp
0
0
(c)
3
Q31;Q3
2;Q33
2
Q21;Q22Q
23Q24;Q25
Titik
Tinjauan
Tc
4
Q41;Q4
2;Q43
T
c
(b) )
T
T
c
(c)
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
RT
24
24
Tc
RT R K .Sd
n
i 1
n
n
Sd
(R
i 1
R) 2
n 1
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
Hujan Rencana (R T)
RT R K .Sd
Sebaran Gumbel
Sebaran data curah hujan
harian maksimum tahunan
akan mengikuti sebaran nilainilai ekstrim, misalnya
SebaranYGumbel
:
TR Yn
Sn
T 1
YTR ln ln
K = faktor frekuensi
sebaran Gumbel;
T = periode ulang T tahun.
Yn = reduced mean
Sn = reduced standar
10
0.4952
0.4996
0.5035
0.5070
0.5100
0.5128
0.5157
0.5181
0.5202
0.5220
20
0.5236
0.5252
0.5268
0.5283
0.5296
0.5300
0.5820
0.5882
0.5343
0.5353
30
0.5362
0.5371
0.5380
0.5388
0.5396
0.5400
0.5410
0.5418
0.5424
0.5430
40
0.5436
0.5442
0.5448
0.5453
0.5458
0.5468
0.5468
0.5473
0.5477
0.5481
50
0.5485
0.5489
0.5493
0.5497
0.5501
0.5504
0.5508
0.5511
0.5515
0.5518
60
0.5521
0.5524
0.5527
0.5530
0.5533
0.5535
0.5538
0.5540
0.5543
0.5545
70
0.5548
0.5550
0.5552
0.5555
0.5557
0.5559
0.5561
0.5563
0.5565
0.5567
80
0.5569
0.5570
0.5572
0.5574
0.5576
0.5578
0.5580
0.5581
0.5583
0.5585
90
0.5586
0.5587
0.5589
0.5591
0.5592
0.5593
0.5595
0.5596
0.5598
0.5599
100
0.5600
10
0.9496
0.9676
0.9833
0.9971
1.0095
1.0206
1.0316
1.0411
1.0493
1.0565
20
1.0628
1.0696
1.0754
1.0811
1.0864
1.0915
1.0961
1.1004
1.1047
1.1080
30
1.1124
1.1159
1.1193
1.1226
1.1255
1.1285
1.1313
1.1339
1.1363
1.1388
40
1.1413
1.1436
1.1458
1.1480
1.1499
1.1519
1.1538
1.1557
1.1574
1.1590
50
1.1607
1.1623
1.1638
1.1658
1.1667
1.1981
1.1696
1.1708
1.1721
1.1734
60
1.1747
1.1759
1.1770
1.1782
1.1793
1.1803
1.1814
1.1824
1.1834
1.1844
70
1.1854
1.1863
1.1873
1.1881
1.1890
1.1898
1.1906
1.1915
1.1923
1.1930
80
1.1938
1.1945
1.1953
1.1959
1.1967
1.1973
1.1980
1.1987
1.1994
1.2001
90
1.2007
1.2013
1.2026
1.2032
1.2038
1.2044
1.2044
1.2049
1.2055
1.2060
100
1.2065
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
Hujan Rencana (R T)
Contoh Soal 3:
Diketahui data curah hujan harian
maksimum tahunan selama 10 tahun (19781987) . Tentukan hujan rencana periode
ulang 5 tahun yang terjadi apabila tipe
n
sebaran
data tersebut mengikuti tipe
Ri Gumbel.
sebaran
996
R i 1
99,6 mm
n
10
n
(R
R) 2
19986,4
Sd
47,124 mm
n 1
9
T 1
5 1
YTR ln ln
ln
ln
1,5
T
5
Y Yn 1,5 0,4952
K TR
1,058
Sn
0,9496
i 1
No
Tahun
(Ri-Rrerata)2
(1)
1.
(2)
1978
(3)
115
(4)
237,16
2.
1979
87
158,76
3.
1980
70
876,16
4.
1981
55
1989,16
5.
1982
57
1814,76
6.
1983
85
213,16
7.
1984
136
1324,96
8.
1985
53
2171,56
9.
1986
197
9486,76
10.
1987
141
1713,96
Jumlah
996
19986,4
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
I5
R5 24
24 Tc
2
3
149,5 24
24 0,85
2
3
To
I
perdagang
an
QT1
tak
terbang
un
pemukima
n
Qs
titik
tinjauan
57,82 mm / jam
Td
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
I5
R5 24
24 Tc
2
3
149,5 24
24 0,90
2
3
I
To
perdagang
an
tak
terbang
un
Saluran
tersier
QT2
pemukima
n
Qs
Td
Saluran
sekunder
titik
tinjauan
55,661 mm / jam
MEMAHAMI
RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
Lo 0, 77
L
)
0,000278 1
V
So
( jam)
Lo 0 , 77
L
)
0,000278 1 )
V
So
Cs
Lo 0 , 77
L
L
2(0,000325(
)
0,000278 1 ) 0,000278 1
V
V
So
2(0,000325(
I (
R24
24
)(
)2/ 3
Lo
L
24
0,000325 (
) 0,000278 1
V
So
Lo
2 0,000325
So
QT 0,278CA
Lo
2 0,000325
So
0,77
0,77
L
0,000278 1
V
R24
24
L1
0,000278
V
2/3
L
0,000278 1
V
L
0,000278 1
V
24
0,000325 Lo
So
0,77
PERENCANAAN
DIMENSI SALURAN
Q S QT
Kriteria Teknis
- saluran yang digunakan saluran
dengan lapisan atau pasangan;
- muka air rencana lebih rendah
dari muka tanah yang akan
dilayani;
- aliran berlangsung cepat,
namun tidak menimbulkan
erosi;
- kapasitas saluran membesar
searah aliran;
- hidrolika saluran drainase
mengacu kepada aliran
seragam, yaitu dengan asumsi
kemiringan muka air saluran
sejajar dengan dasar saluran;
- apabila terjadi aliran berubah
lambat laun atau aliran berubah
tiba-tiba yang berakibatkan
muka air di saluran naik
F = Tinggi
Jagaan
Y = Tinggi
aliran
B = Lebar
saluran
F = Tinggi Jagaan
Permukaan
tanah
Permukaan air
Y = Tinggi aliran
Dasar
saluran
F = Tinggi
Jagaan
As
Y = Tinggi
aliran
Qs = As.V
B = Lebar
saluran
F = Tinggi Jagaan
Permukaan
tanah
Permukaan air
Y = Tinggi aliran
V
n = koefisiesn kekasaran
Manning
R = jari-jari hidrolis (m);
S1= kemiringan dasar
saluran
Dasar
saluran
S1
PERENCANAAN
DIMENSI SALURAN
QS = As V
n = koefisiesn kekasaran
Manning
R = jari-jari hidrolis (m);
S1= kemiringan dasar
saluran
P = keliling basah
Koefisien Manning
saluran
(m).
Saluran Pasangan
o
1. Baja
(n)
0,012
2. Semen
0,015
3. Beton
dengan
0,015
4. plaster
0,020
0,025
6. Pasangan
0,035
disemen
batu
F = Tinggi
Jagaan
As
Y = Tinggi
aliran
B = Lebar
saluran
F = Tinggi Jagaan
Permukaan
tanah
Permukaan air
Y = Tinggi aliran
V
Dasar
saluran
S1
Saluran
Penampang Hidrolis Terbaik
Saluran Penampang Hidrolis Terbaik, penampang yang memiliki luas
terkecil untuk suatu debit tertentu atau memiliki keliling basah terkecil
dengan hantaran maksimum.
No
Luas
Penampang Melintang
(A)
Kelililing
Jari-jari
Lebar
Basah
Hidrolis
Puncak
(R)
.Y
(T)
4/3.Y
1.
3/3.Y2
(P)
6/3.Y
2.
2Y2
4Y
.Y
2Y
3.
Sangkar)
Y2
4/2.Y
.2.Y
2Y
4.
/2.Y2
.Y
2Y
5.
Setengah lingkaran
4/3.2.Y
.Y
2.2.Y
6.
Parabola
8/3.2.Y
2,9836.Y
Lengkung Hidrolis
1,3959.
Y2
F
F
Y
B=
2Y
23 Y
23 Y
0,46784.Y 1,917532.
Y
Persamaan
Numeris Saluran Penampang Hidrolis Terbaik
Persamaan numeris saluran penampang hidrolis terbaik diperlukan
untuk penyelesaian perhitungan perencaanaan dimensi saluran
dengan pengeoperasian aritmatika. Sebagai contoh penampang
empat persegi panjang.
Penampang Hidrolis Terbaik Empat Persegi
Panjang
a. Kedalaman
aliran (Y)
n.V
Y 2
F = Tinggi
Jagaan
As
Y = Tinggi
aliran
3/ 2
1/ 2
S
n
Qs 8 1/ 2 V 4
S1
F = Tinggi Jagaan
B = Lebar
saluran
Permukaan
tanah
Permukaan air
Y = Tinggi aliran
V
Dasar
saluran
S1
Pendekatan Kecepatan
Ditetapkan
- Kecepatan maksimum saluran
beton Vmaks = 3 m/det
- Kecepatan maksimum
saluran pasangan batu Vmaks
= 2 m/det
- Kecepatan minumum tidak
tumbuh rumput Vmin = 0,76
m/det
- Dilakukan pemeriksaan slope
dasar saluran S1 harus lebih
besar dari slope permukaan
tanah S. Jika diperoleh S1<S
maka nilai kecepatan
minimum diperbesar sehingga
akhirnya diperoleh S1S.
- Kemungkinan ke hilir galian
tanah semakin dalam.
F = Tinggi
Jagaan
As
Y = Tinggi
aliran
B = Lebar
saluran
F = Tinggi Jagaan
Permukaan
tanah
Permukaan air
Y = Tinggi aliran
V=0,76 m/det
Dasar
saluran
S1 = ?
Minimum Ditetapkan
Contoh Soal 5
Sebuah daerah aliran dengan
luas 0,005 km2 memiliki hujan
rencana periode ulang 5 tahun
sebesar 150 mm dan koefisien
aliran 0,60. Kemiringan medan
searah aliran permukaan menuju
saluran So = 0,0004. Kemiringan
medan searah saluran S =
0,0004. Rencanakan dimensi
saluran drainase yang letaknya
dipinggir jalan yang panjangnya
100 m. Aliran terjauh mencapai
ujung hulu saluran tersebut
berjarak 50 m. Penampang
saluran direncanakan mengikuti
penampang hidrolis terbaik
bentuk empat persegi panjang
dan saluran terbuat dari beton
So = 0,0004
50
m
S=
0,0004100 m
Saluran yang direncanakan
100 m
F=?
As
B=?
Permukaan tanah
F=?
Y=?
S
=0,0004
Permukaan
air
V=0,76 m/det
Dasar saluran
S1= ?
Y=?
Minimum Ditetapkan
Penyelesaian 5
Variabel yang diperlukan pada
persamaan numeris debit
rencana adalah: A = 0,005 km2 ;
R24 = 150 mm ; Lo = 50 m ; So =
0,0004 ; L1 = 100 m ; C = 0,60 ;
n = 0,015; V = 0,76 m/det.
a. Slope kemiringan
L1
0, 00065 Lo 0, 77 dasar
0
,
000556
saluran S 1:
V
So
QT 0 , 278CA
0 , 00065
0 , 00065
0 , 00065
QT 0 , 278 x 0 , 60 x 0 , 005
3
QT 0 ,127 m det
L
Lo 0 , 77
0 , 000834 1
V
So
R24
24
So = 0,0004
50
m
S=
0,0004100 m
Saluran yang direncanakan
100 m
150
24
0 , 000325
24
L
Lo 0 , 77
0 , 000325
0 , 000278 1
V
So
0 , 77
50
100
0 , 000556
0 , 76
0 , 0004
0 , 77
50
100
0 , 000834
0 , 76
0 , 0004
2/3
24
0 , 77
50
0 , 0004
2/3
100
0 , 000278
0 , 76
Minimum Ditetapkan
Penyelesaian 5
So = 0,0004
50
m
n
S11 / 2
Qs 8
0 , 015
S11 / 2
Qs 8
S=
0,0004100 m
Saluran yang direncanakan
100 m
0 , 76
4
Permukaan tanah
Qs QT
Permukaan air
0 , 015
8
S11 / 2
S =0,0004
F=?
0 , 76
3
0 ,127 m det
S 1 0 , 00171 S 0 , 0004
memenuhi syarat
Y=?
V=0,76 m/det
Dasar saluran
S1= 0,00171
Minimum Ditetapkan
Penyelesaian 5
b. Tinggi aliran di saluran Y:
n.V
Y 2
1/ 2
S1
F = 0,09 m
Y = 0,29 m
As=0,168
m2
0,1
3/ 2
0,1
0,015 x 0,76
Y 2
0,00171 1 2
Y 0,29 m
0,1
3
B = 0,58 m
Permukaan tanah
0,1
S =0,0004
F = 0,09 m
Permukaan air
Y = 0,58 m
V=0,76 m/det
B 2Y
B 2 x 0,29
B 0,58 m
S1= 0,00171
Dasar saluran
e. Tinggi
jagaan
F: x Y
F 30%
det
QT memenuhi syarat
F = Tinggi
Jagaan
As
Y = Tinggi
aliran
B = Lebar
saluran
F = tinggi
jagaan
Permukaan
tanah
Y = kedalaman
aliran
So =
0,0004
V=?
Dasar
saluran
S1 =
0,0004
50
m
So = 0,0004
S=
0,0004100 m
Saluran yang direncanakan
100 m
F=?
As
B= ?
F=?
Permukaan
tanah
Y= ?
So =
0,0004
V=?
Dasar
saluran
S1 =
0,0004
Y=?
Input Data
Hitung To
Hitung Tc
Hitung Cs
R24,Lo,So,L1,S1,C,n,A
Hitung I
V awal
Hitung Y=f(V)
Hitung QS
Hitung V
Hitung F=f(Y)
Hitung QT
|Qs-QT|
<= 0,001
Hitung B=2Y
Qs = (Qs+QT)
2
Tulis Hasil
R24,Lo,So,L1,S1,C,n
Td,To,Tc,Cs,I,QT,Qs,Y,B,F,A
Hitung Td
Selesai
A
0, 00065 Lo 0, 77 0, 000556L1
R24
8 n V 4 0, 278CA
24
V
So
24
1/ 2
0, 77
0, 77
L1
L1
S
Lo
Lo
1
0, 00065
0, 000325
0, 000834
0, 000278
V
V
So
So
0, 77
50
100
3
0
,
00065
0, 000556
V
0, 015
0, 0004
8
V 4 0, 2780, 600, 005
0, 77
50
100
0,00041/ 2
0, 000834
0,00065 0,0004
0, 0556
4
V
3,375V 0, 0434
0
,
0834
0, 269
V
0, 269
0 ,134
150
24
0, 0278 ( 2 / 3)
V
0, 000325
24
0, 77
50
0, 0004
2/3
100
0, 000278
Trial 1:
Qs = 3,375 V4 = 0,138 m3/det
0, 0556
V
QT 0, 0434
0, 269 0,0834
V
0 , 269
0 , 0278 ( 2 / 3)
0,134
V
0,0434
0, 0556
0, 45
0, 0834
0, 269
0, 45
0, 269
3
0, 0278 ( 2 / 3)
0,134
0 ,111 m / det
0, 45
0, 0556
V
QT 0, 0434
0, 269 0, 0834
V
0 , 269
0, 0434
0, 0278 ( 2 / 3)
0 ,134
V
0 , 0556
0, 438
0 , 0834
0, 269
0, 438
0, 269
0 ,134
3
0, 0278 ( 2 / 3)
0 ,110 m / det
0 , 438
0, 0556
V
QT 0, 0434
0, 269 0,0834
V
0, 269
0, 0278 ( 2 / 3)
0,134
V
0, 0556
0, 432
0, 0434
0, 269 0,0834
0, 432
0, 269
0,134
3
0, 0278 ( 2 / 3)
0,110 m / det
0, 432
0, 0556
V
QT 0, 0434
0
,
0834
0, 269
V
0 , 269
0, 0278 ( 2 / 3)
0 ,134
V
0 , 0556
0, 429
0 , 0434
0
0, 269 ,0834
0, 429
0, 269
0 ,134
3
0, 0278 ( 2 / 3)
0 ,110 m / det
0, 429
0, 0556
V
QT 0, 0434
0, 269 0,0834
V
0, 269
0, 0278 ( 2 / 3)
0,134
V
0, 0556
0, 427
0, 0434
0, 269 0,0834
0, 427
0 , 269
0,134
3
0, 0278 ( 2 / 3)
0,109 m / det
0, 427
0, 0556
V
QT 0, 0434
0, 269 0,0834
V
0, 269
0, 0278 ( 2 / 3)
0,134
V
0, 0556
0, 426
0, 0434
0, 269 0,0834
0, 426
0, 269
0,134
3
0, 0278 ( 2 / 3)
0,109 m / det
0, 426
0, 0556
V
QT 0, 0434
0, 269 0,0834
V
0 , 269
0, 0278 ( 2 / 3)
0 ,134
V
0 , 0556
0, 425
0, 0434
0, 269 0,0834
0, 425
0, 269
0 ,134
3
0, 0278 ( 2 / 3)
0 ,109 m / det
0 , 425
Perhitungan
0,00041 / 2
0,360 m
0,00065
Cs
0,00065
100
V
0,859
0,77
100
0,000834
V
50
0,0004
0,77
50
0,0004
0,000556
2/3
150
24
0,000325
24
0,77
50
100
0,000278
V
0,0004
152,410 mm / jam
F = 0,11
m
Y = 0,36
m
0,10 m
0,10 m
Permukaan tanah
0,10
m
So =
0,0004
Y = 0,36 m
Dasar saluran
S1 = 0,0004
B = 0,72
m
0,10
m