Anda di halaman 1dari 45

ASPEK HIDROLOGI DAN HIDROLIKA DALAM

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE


PERKOTAAN
 Sistem Drainase Perkotaan
Sistem Drainase Perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi
kota dan daerah perkotaan (urban). Sistem tersebut berupa jaringan
pembuangan air yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan kelebihan
air permukaan di daerah permukiman yang berasal dari hujan lokal
Sistem Drainase Lokal (Minor Urban Drainage)
Sistem drainase lokal adalah suatu jaringan sistem yang melayani suatu
kawasan kota tertentu seperti kompleks permukiman, daerah komersial,
perkantoran dan kawasan indiustri, pasar dan kawasan parawisata. Sistem ini
melayani area sekitar kurang lebih 10 Ha. Pengelolaan sistem drainase lokal
menjadi tanggung jawab masyarakat, pengembang atau instansi pada kawasan
masing-masing.
 Sistem Drainase Utama ( Major Urban Drainage)
Sistem drainase utama adalah sistem jaringan drainase yang secara struktur
terdiri dari saluran primer yang menampung saluran-saluran sekunder. Saluran
sekunder menampung aliran dari saluran-saluran tersier. Saluran tersier
menampung aliran dari daerah alirannya masing-masing.
Lokal
Utama
2

Lokal Lokal
Lokal
1
6 5 4 8

Utama Utama
3

Utama
Lokal
9

Lokal Utama
10 7

12 11
Utama
Sistem tersebut berupa jaringan pembuangan air yang berfungsi mengendalikan
atau mengeringkan kelebihan air permukaan di daerah pemukiman yang berasal
dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberi
manfaat bagi kegiatan manusia.

Aspek Hidrologi: untuk mengetahui kelebihan air I


permukaan yang berasal dari hujan lokal.

Aspek Hidrolika: untuk merencanakan bangunan


air, misalnya saluran yang berfungsi
QT
mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air
permukaan yang berasal dari hujan lokal.

Hubungan aspek hidrologi dan aspek hidrolika:


Debit saluran (Qs ) ≥ Debit air permukaan (QT)

Qs
Data debit air permukaan tidak dapat diperoleh dari data pengukuran namun dari hasil
perhitungan. Rumus yang lazim digunakan untuk menghitung debit ini adalah Rumus
Rasional atau Rumus Rasional Modifikasi:
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI

QT = 0,278 C.Cs.I.A

I
Dimana:
QT = debit air permukaan (m3/det);
C = koefisien aliran; QT
Cs = koefisien tampungan;
I = intensitas hujan selama waktu
konsentrasi ( mm/Jam);
A = luas daerah aliran saluran (km2);
0,278 = angka konversi satuan dari Qs
mm/jam dikali km2 menjadi
m3/det.
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
I
Dimana:
QT = debit air permukaan (m3/det);
C = koefisien aliran; QT
Cs = koefisien tampungan;
I = intensitas hujan selama waktu
konsentrasi ( mm/Jam);
A = luas daerah aliran saluran (km2);
0,278 = angka konversi satuan dari
Qs
mm/jam dikali km2 menjadi
m3/det.

Variasi nilai intensitas hujan akan menghasilkan variasi nilai debit air permukaan.
Nilai debit yang ditetapkan untuk dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan
drainase perkotaan disebut debit banjir rencana atau debit rencana yang
diperkirakan munculnya berulang dalam periode T tahun.
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A I = 100 C=0

Koefisien Aliran (C) QT = 0


Koefisien aliran (runoff coefficient) adalah
perbandingan antara jumlah air hujan yang f = 100 pasir
mengalir di atas permukaan tanah dengan
jumlah air hujan yang jatuh dari atmosfir.
I = 100 C=1
Misal, hujan yang jatuh di atas pasir tidak
QT = 100
menghasilkan aliran permukaan, maka nilai
koefisien aliran, C sama dengan 0. semen
f =0
Sebaliknya jika hujan jatuh di atas lantai
semen, semua hujan berubah menjadi aliran I = 100 C = 0,4
permukaan, maka nilai koefisien aliran, C
samadengan 1. QT = 40

Di alam nilai koefisien aliran, C berkisar f = 60 Tanah


antara 0 sampai dengan 1.
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A

Koefisien Aliran (C)


Contoh koefisien aliran: I
a. kawasan pemukiman = 0,60
b. kawasan industri = 0,70 perdagangan
c. kawasan perdagangan = 0,80
d. jalan aspal = 0,90 QT
e. jalan tanah = 0,70 tak pemukiman
f. daerah tak terbangun (tanah liat)= 0,20 terbangun
g. daerah tak terbangun (lempung) = 0,35

Suatu daerah aliran ditutupi oleh berbagai


jenis atau tipe penutup lahan, C daerah aliran Qs
dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata
proporsional.
n

C A i i
C i 1
n Ci = koefisien kawasan i
A
i 1
i Ai = luas kawasan i
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
I
Koefisien Aliran (C)
Contoh Soal 1: perdagangan
Suatu daerah aliran memiliki luas 0,2 :km2
kawasan pemukiman 0,04 km2; QT
kawasan perdagangan 0,08 km2; tak pemukiman
kawasan daerah tak terbangun 0,06 km2; terbangun
jalan aspal 0,01 km2; dan
jalan tanah 0,01 km2.

Nilai koefisien aliran daerah aliran tersebut? Qs


Penyelesaian 1:
- kawasan pemukiman = 0,04/0,2 x 0,6 = 0,12
- kawasan perdagangan= 0,08/0,2 x 0,8 = 0,32
- kawasan daerah tak terbangun = 0,06/0,2 x (0,2+0,35)/2 = 0,085
- jalan aspal = 0,01/0,2 x 0,9 = 0,045
- jalan tanah = 0,01/0,2 x 0,70 = 0,035 +
Nilai koefisien aliran (C) daerah aliran = 0,605
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
I
Koefisien Tampungan (Cs) perdagangan
Daerah aliran yang memiliki jaringan saluran
yang berliku-liku akan memiliki lintasan lebih QT1
panjang dan waktu aliran lebih lama di saluran tak pemukiman
sehingga memberi efek tampungan. Efek terbangun
tampungan ini dapat memperkecil debit
rencana. Besar koefisien tampungan berkisar
0 < Cs ≤ 1.
2 Tc Qs
Cs  I
2 Tc  Td
perdagangan

QT2
Tc = waktu konsentrasi (jam); tak pemukiman
Td = waktu aliran air mengalir di dalam terbangun
saluran dari hulu hingga ke tempat titik
tinjauan (jam).

Qs
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
I To
QT = 0,278 C.Cs.I.A
perdagangan

QT1
Waktu Konsentrasi (Tc) tak pemukiman
Waktu sebuah titik hujan yang jatuh di tempat terbangun Td
terjauh untuk mengalir di atas tanah ke tempat
pengukuran disebut waktu konsentrasi.
titik tinjauan
Qs
Tc = To + Td
I
To
Tc = waktu konsentrasi (jam);
Td = waktu aliran air mengalir di dalam perdagangan
saluran dari hulu hingga ke tempat titik
tinjauan (jam). QT2
tak
terbangun pemukiman Td

titik tinjauan
Qs
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
I To
QT = 0,278 C.Cs.I.A
perdagangan

Waktu Konsentrasi (Tc) QT1


Contoh rumus inlet time, To (Rumus Kirpich) tak pemukiman
terbangun Td
Lo 0, 77
To  0.0195( )
So
Qs titik tinjauan
To = inlet time ke saluran terdekat (menit); I
Lo = jarak aliran terjauh di atas tanah hingga To
saluran terdekat (m)
perdagangan
So = kemiringan permukaan tanah yang dilalui QT2
aliran di atasnya.
tak
Td ditentukan oleh panjang saluran yang terbangun pemukiman Td
dilalui aliran dan kecepatan aliran di dalam
saluran:
Qs titik tinjauan

1 L1 L1 = jarak tempuh aliran di dalam saluran ke tempat


Td 
3600 V pengukuran (m);
V = kecepatan aliran di dalam saluran (m/det).
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A I To

perdagangan
Waktu Konsentrasi (Tc)
Contah Soal 2: QT1
tak pemukiman
a. Sebuah daerah aliran seperti gambar di terbangun Td
atas, Lo = 400 m; So = 0,0006; L1 = 500
m; S1 = 0,0004; V = 0,5 m/det. Hitung
waktu konsentrasi (Tc) dan Koefisien Qs titik tinjauan
tampungan (Cs).
I
b. Daerah aliran yang sama, namun sudah To
ada jaringan saluran di dalamnya perdagangan
Saluran tersier
(gambar di bawah). Lo = 100 m; So = QT2
0,0004; L1 tersier = 600 m; V tersier =
tak
0,3 m/det ; L1 sekunder = 200 m; V pemukiman
terbangun Td
sekunder = 0,5 m/det; S1 = 0,0004.
Saluran sekunder
Hitung waktu konsenttrasi (Tc) dan
Koefisien tampungan Cs. . titik tinjauan
Qs
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A

Waktu Konsentrasi (Tc


Penyelesaian 2:
I To
Lo 0, 77
a. To  0.0195( )
So
perdagangan
0 , 77
 400 
To  0,0195 
  34,2 menit QT1
 0,0006 
tak pemukiman
To  0,57 jam terbangun Td

1 L1 1 500
Td    0,28 jam titik tinjauan
3600 V 3600 0,5 Qs

Tc  To  Td  0,57  0,28  0,85 jam

2Tc 2  0,85
Cs    0,86
2Tc  Td 2  0,85  0,28
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
I
Waktu Konsentrasi (Tc) To
Penyelesaian 2: Saluran tersier
perdagangan
QT2
Lo 0, 77
b. To  0.0195( )
So tak
terbangun pemukiman Td
0 , 77
 100 
To  0,0195 
  13,75 menit Saluran sekunder
 0,0004 
Qs titik tinjauan
To  0,23 jam

1  L1tersier L1sekunder  1  600 200 


Td         0,67 jam
3600  V tersier Vsekunder  3600  0,3 0,5 

Tc  To  Td  0,23  0,67  0,90 jam

2Tc 2  0,90
Cs    0,73
2Tc  Td 2  0,90  0,67
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A To
I

perdagangan
Intensitas Hujan (I)
Intensitas hujan ialah ketinggian hujan QT1
selama kurun waktu hujan terjadi. Data tak pemukiman
intensitas hujan hanya dapat diperoleh terbangun Td
dengan menggunakan alat pencatat hujan
otomatis.
Qs titik tinjauan

Rumus Mononobe Tinggi


Hujan
(mm)

2
I = intensitas hujan (mm/jam);
R  24  3
I  24   R24 = curah hujan harian (mm);
24 T  T = lama atau durasi hujan yang
terjadi (jam); 0 1 2 3 4 5 6
Lama hujan (jam)
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
4 4 4
1 jam Q41;Q42; Q41;Q42;
Intensitas Hujan (I) 1 jam Q41;Q42;Q43
Q43
Q43;Q44 ;Q44; Q45
Rumus rasional mensyaratkan data 2 jam
3 3 3
intensitas hujan yang digunakan harus
1 jam Q31;Q32; Q31;Q32;Q33 Q31;Q32;
berasal dari intensitas hujan yang durasi 3 jam
Q33;Q34 Q34;Q35 Q33
hujannya, T sama atau lebih besar dari 4 jam
2
2 2
waktu konsentrasi, Tc. Penerapan Rumus 1 jam Q21;Q22Q23 Q21;Q22;
Q21;Q22;
Mononobe pada rumus rasional, durasi Q23;Q24 Q24;Q25 Q23
hujan, T diganti dengan waktu 1 1 1
konsentarsi, Tc. 1 jam Q11;Q12; Q11;Q12;Q13; Q11;Q12;
Q13;Q14 Q14;Q15 Q13
2
R24  24  3
I    Titik Tinjauan Titik Tinjauan Titik Tinjauan
24  Tc  (c)
(a) (b)

Q Qp Q Qp Q
Jika durasi hujan T lebih kecil dari 4 4 4

Q < Qp
waktu konsentrasi Tc, maka debit 3 3 3

berasal dari sebagian luas daerah 2 2 2

aliran sehingga debit puncak


1 1 1

0 0 0

lebih kecil. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 t 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
t
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
t
T = Tc Tc T
T Tc
(a) (b) ) (c)
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A

Hujan Rencana (RT) RT  R  K .Sd


Hujan rencana (RT) yang dimaksud n
adalah hujan harian maksimum yang
akan digunakan untuk menghitung
R i
R  i 1
intensitas hujan (I). n
2
RT  24  3 n
I  
24  Tc   (R i  R) 2
Sd  i 1

n 1
Kemudian intensitas ini digunakan
untuk mengestimasi debit banjir
rencana (QT). RT = Hujan rencana periode ulang T tahun (mm);
QT = 0,278 C.Cs.I.A R = hujan harian tahunan maksimum rata-rata (mm);
K = faktor frekuensi untuk periode ulang T tahun
Diasumsikan debit banjir periode sesuai dengan tipe sebaran data hujan;
ulang 5 tahun dihasilkan oleh hujan Sd = standar deviasi (mm);
rencana periode ulang 5 tahun. Ri = hujan harian maksimum tahunan ke i;
n = jumlah data atau tahun.
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A Reduced Mean (Yn)
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0.4952 0.4996 0.5035 0.5070 0.5100 0.5128 0.5157 0.5181 0.5202 0.5220
Hujan Rencana (R T) 20 0.5236 0.5252 0.5268 0.5283 0.5296 0.5300 0.5820 0.5882 0.5343 0.5353

RT  R  K .Sd 30
40
0.5362
0.5436
0.5371
0.5442
0.5380
0.5448
0.5388
0.5453
0.5396
0.5458
0.5400
0.5468
0.5410
0.5468
0.5418
0.5473
0.5424
0.5477
0.5430
0.5481
50 0.5485 0.5489 0.5493 0.5497 0.5501 0.5504 0.5508 0.5511 0.5515 0.5518
Sebaran Gumbel
60 0.5521 0.5524 0.5527 0.5530 0.5533 0.5535 0.5538 0.5540 0.5543 0.5545
Sebaran data curah hujan harian 70 0.5548 0.5550 0.5552 0.5555 0.5557 0.5559 0.5561 0.5563 0.5565 0.5567
maksimum tahunan akan mengikuti 80 0.5569 0.5570 0.5572 0.5574 0.5576 0.5578 0.5580 0.5581 0.5583 0.5585
sebaran nilai-nilai ekstrim, misalnya 90 0.5586 0.5587 0.5589 0.5591 0.5592 0.5593 0.5595 0.5596 0.5598 0.5599

Sebaran Gumbel : 100 0.5600

YTR  Yn Reduced Standar Deviasi (Sn)


K 
Sn n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0.9496 0.9676 0.9833 0.9971 1.0095 1.0206 1.0316 1.0411 1.0493 1.0565
 T  1 20 1.0628 1.0696 1.0754 1.0811 1.0864 1.0915 1.0961 1.1004 1.1047 1.1080
YTR   ln  ln 
 T  30 1.1124 1.1159 1.1193 1.1226 1.1255 1.1285 1.1313 1.1339 1.1363 1.1388
40 1.1413 1.1436 1.1458 1.1480 1.1499 1.1519 1.1538 1.1557 1.1574 1.1590

K = faktor frekuensi sebaran 50 1.1607 1.1623 1.1638 1.1658 1.1667 1.1981 1.1696 1.1708 1.1721 1.1734
60 1.1747 1.1759 1.1770 1.1782 1.1793 1.1803 1.1814 1.1824 1.1834 1.1844
Gumbel;
70 1.1854 1.1863 1.1873 1.1881 1.1890 1.1898 1.1906 1.1915 1.1923 1.1930
T = periode ulang T tahun. 80 1.1938 1.1945 1.1953 1.1959 1.1967 1.1973 1.1980 1.1987 1.1994 1.2001
Yn = reduced mean 90 1.2007 1.2013 1.2026 1.2032 1.2038 1.2044 1.2044 1.2049 1.2055 1.2060
Sn = reduced standar deviasi 100 1.2065
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A
No Tahun R24 maks (mm) (Ri-Rrerata)2

Hujan Rencana (R T) (1) (2) (3) (4)

Contoh Soal 3: 1. 1978 115 237,16

Diketahui data curah hujan harian maksimum tahunan 2. 1979 87 158,76

selama 10 tahun (1978-1987) . Tentukan hujan rencana 3. 1980 70 876,16

periode ulang 5 tahun yang terjadi apabila tipe sebaran 4. 1981 55 1989,16
data tersebut mengikuti tipe sebaran Gumbel. 5. 1982 57 1814,76
6. 1983 85 213,16
n

 Ri 996
7. 1984 136 1324,96

R i 1
  99,6 mm 8. 1985 53 2171,56
n 10 9. 1986 197 9486,76
n

 ( Ri  R) 2
10. 1987 141 1713,96

19986,4 Jumlah 996 19986,4


Sd  i 1
  47,124 mm
n 1 9
 T  1  5  1
YTR   ln  ln    ln   ln   1,5
 T   5 
Y  Yn 1,5  0,4952
K  TR   1,058
Sn 0,9496
R5  R  K .Sd  99,6  1,058  47,124  149,5 mm
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A

Debit Rencana (QT)


I To
Contah Soal 4:
Dari data contoh soal 1 – 3, hitung debit
perdagangan
rencana dari kedua daerah aliran
tergambar. QT1
tak pemukiman
a. C = 0,605; Cs = 0,86; Tc = 0,85 jam terbangun Td
R5= 149, 5 mm; A = 0,2 km2 .

Qs titik tinjauan

2 2
R5  24  149,5  24 
3 3
I5        57,82 mm / jam
24  Tc  24  0,85 
Q5  0,278.C.C.I . A  0,278.0,605.0,86.57,82.0,2  1,673 m3 / det
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A

Debit Rencana (QT)


I
Contah Soal 4: To
Dari data contoh soal 1 – 3, hitung debit Saluran tersier
rencana dari kedua daerah aliran perdagangan
tergambar. QT2
tak
pemukiman Td
b. C = 0,605; Cs = 0,73; Tc = 0,90 jam terbangun
R5= 149, 5 mm; A = 0,2 km2 . Saluran sekunder

titik tinjauan
Qs

2 2
R5  24  3 149,5  24  3
I5        55,661 mm / jam
24  Tc  24  0,90 
Q5  0,278.C.C.I . A  0,278.0,605.0,73.55,661.0,2  1,367 m 3 / det
MEMAHAMI RUMUS RASIONAL MODIFIKASI
QT = 0,278 C.Cs.I.A

Persamaan Numeris Debit Rencana (QT)


Rumus Rasional Modifikasi perlu diturunkan dalam bentuk persamaan numeris agar
dapat diselesaikan dengan pengeoperasian aritmatika.
Lo 0, 77 L
Tc  0,000325( )  0,000278 1 ( jam )
So V
Lo 0 , 77 L
2(0,000325( )  0,000278 1 )
So V
Cs 
Lo 0 , 77 L L
2(0,000325( )  0,000278 1 )  0,000278 1
So V V

R24 24
I ( )( )2 / 3
24 Lo L
0,000325 ( )  0,000278 1
So V

  0,77    2/3
   Lo  L      
 2 0,000325   0,000278 
1
  
 So     
    V    R24 
QT  0,278CA    24 
  
  0 , 77     Lo 
0,77 
 Lo  L  L  24  0,000325 L  
 2 0,000325   0,000278   0,000278 1
1     0,000278 1 
 So    So  
    V  V      V  
     
QS ≥ QT
Kriteria Teknis
- saluran yang digunakan saluran dengan F = Tinggi Jagaan

lapisan atau pasangan;


Y = Tinggi aliran
- muka air rencana lebih rendah dari
muka tanah yang akan dilayani;
- aliran berlangsung cepat, namun tidak
menimbulkan erosi;
B = Lebar saluran
- kapasitas saluran membesar searah
aliran;
- hidrolika saluran drainase mengacu
Permukaan tanah
kepada aliran seragam, yaitu dengan
F = Tinggi Jagaan
asumsi kemiringan muka air saluran
sejajar dengan dasar saluran; Permukaan air
Y = Tinggi aliran
- apabila terjadi aliran berubah lambat
laun atau aliran berubah tiba-tiba yang
berakibatkan muka air di saluran naik Dasar saluran

sementara, maka dianggap kenaikan


muka air ini masih cukup diatasi dengan
tinggi jagaan saluran.
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN

Debit Saluran (Qs) F = Tinggi Jagaan


Debit suatu penampang saluran (Qs) dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus As Y = Tinggi aliran
seperti di bawah ini.

Qs = As.V
B = Lebar saluran
As = luas penampang saluran tegak luus arah
aliran (m2);
V = kecepatan rata-rata aliran di dalam Permukaan tanah
saluran (m/det). F = Tinggi Jagaan

Permukaan air
1 2 / 3 1/ 2 Y = Tinggi aliran
V  R S1
n V
n = koefisiesn kekasaran Dasar saluran
As Manning
R 
P R = jari-jari hidrolis (m); S1
S1= kemiringan dasar saluran
P = keliling basah saluran (m).
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = As V
F = Tinggi Jagaan

1 2 / 3 1/ 2
V  R S1 As Y = Tinggi aliran
n
n = koefisiesn kekasaran
Manning
R = jari-jari hidrolis (m); B = Lebar saluran
S1= kemiringan dasar saluran
P = keliling basah saluran (m).
Permukaan tanah
No Saluran Pasangan Koefisien Manning (n) F = Tinggi Jagaan
1. Baja 0,012
Permukaan air
2. Semen 0,015 Y = Tinggi aliran

3. Beton dengan plaster 0,015 V


4. Beton tanpa plaster 0,020 Dasar saluran

5. Pasangan batu disemen 0,025 S1


6. Pasangan batu kosong 0,035
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = As V
Saluran Penampang Hidrolis Terbaik
Saluran Penampang Hidrolis Terbaik, penampang yang memiliki luas terkecil untuk
suatu debit tertentu atau memiliki keliling basah terkecil dengan hantaran maksimum.
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = As V
Persamaan Numeris Saluran Penampang Hidrolis Terbaik
Persamaan numeris saluran penampang hidrolis terbaik diperlukan untuk penyelesaian
perhitungan perencaanaan dimensi saluran dengan pengeoperasian aritmatika.
Sebagai contoh penampang empat persegi panjang.

Penampang Hidrolis Terbaik Empat Persegi


F = Tinggi Jagaan
Panjang
As Y = Tinggi aliran
a. Kedalaman aliran (Y)
3/ 2
 n.V 
Y  2 1/ 2 
S 
B = Lebar saluran
b. Luas penampang basah saluran(As)
3 Permukaan tanah
 nV 
As  8 1/ 2  F = Tinggi Jagaan

 S1 
Permukaan air
Y = Tinggi aliran
c. Debit saluran (Qs) V
3
 n 
Qs  8 1/ 2  V 4 Dasar saluran

 S1  S1
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = As V

Pendekatan Kecepatan Ditetapkan


- Kecepatan maksimum saluran beton F = Tinggi Jagaan

Vmaks = 3 m/det As Y = Tinggi aliran


- Kecepatan maksimum saluran
pasangan batu Vmaks = 2 m/det
- Kecepatan minumum tidak tumbuh
rumput Vmin = 0,76 m/det
B = Lebar saluran
- Dilakukan pemeriksaan slope dasar
saluran S1 harus lebih besar dari
Permukaan tanah
slope permukaan tanah S. Jika S
F = Tinggi Jagaan
diperoleh S1<S maka nilai kecepatan
minimum diperbesar sehingga Permukaan air
Y = Tinggi aliran
akhirnya diperoleh S1≥S.
- Kemungkinan ke hilir galian tanah V=0,76 m/det
semakin dalam. Dasar saluran

S1 = ?
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = As V
Pendekatan Kecepatan Minimum
Ditetapkan
Contoh Soal 5 So = 0,0004 50 m
Sebuah daerah aliran dengan luas 0,005
km2 memiliki hujan rencana periode
ulang 5 tahun sebesar 150 mm dan S = 0,0004
koefisien aliran 0,60. Kemiringan medan Saluran yang direncanakan 100 m
searah aliran permukaan menuju saluran
100 m
So = 0,0004. Kemiringan medan searah
saluran S = 0,0004. Rencanakan dimensi F=?
saluran drainase yang letaknya dipinggir As Y=?
jalan yang panjangnya 100 m. Aliran
terjauh mencapai ujung hulu saluran
tersebut berjarak 50 m. Penampang B=?
saluran direncanakan mengikuti Permukaan tanah S =0,0004
penampang hidrolis terbaik bentuk F=?
empat persegi panjang dan saluran Permukaan air
Y=?
terbuat dari beton dengan koefisien
V=0,76 m/det
Manning 0,015. Ditetapkan kecepatan
S1= ?
minimal aliran di saluran V = 0,76 m/det. Dasar saluran
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT
Pendekatan Kecepatan Minimum
Ditetapkan
Penyelesaian 5
Variabel yang diperlukan pada So = 0,0004 50 m
persamaan numeris debit rencana
adalah: A = 0,005 km2 ; R24 = 150 mm ; Lo
= 50 m ; So = 0,0004 ; L1 = 100 m ; C = S = 0,0004
0,60 ; n = 0,015; V = 0,76 m/det. Saluran yang direncanakan 100 m

100 m
a. Slope kemiringan dasar saluran S1:

 0, 00065      
2/3

Lo 0 , 77
 0 , 000556
L1
  R24   
So V 24 
 0 , 278 CA
 24  

  
 
QT
L 
Lo 0 , 77
 
L1 Lo 0 , 77
 0 , 000834  0 , 000278 1
    V  
0 , 00065 0 , 000325
So V So

 0, 00065      
2/3

50 0 , 77
 0 , 000556
100
  150   
0 , 76 
   
0 , 0004 24
QT  0 , 278 x 0 , 60 x 0 , 005
 100 
 24  100 

 0, 00065    0, 000325 
0 , 77 0 , 77
50
 0 , 000834
50
 0 , 000278 
 0 , 0004 0 , 76    0 , 0004 0 , 76  
3
QT  0 ,127 m det
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT
Pendekatan Kecepatan Minimum
Ditetapkan
Penyelesaian 5
So = 0,0004 50 m
a. Slope kemiringan dasar saluran S1 :
3
 n  S = 0,0004
Qs  8
1/ 2 
4
V
 1 
Saluran yang direncanakan 100 m
S
100 m
3
 0, 015 
 S 1/ 2 
4
Qs  8 0 , 76
 1  Permukaan tanah
S =0,0004
Qs  QT F=?

3 Permukaan air
 0,015  Y=?
8
1/ 2 
4 3
0 , 76  0 ,127 m det V=0,76 m/det
 1 
S

Dasar saluran S1= 0,00171


S 1  0 , 00171  S  0 , 0004 memenuhi syarat
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT
F = 0,09 m
Pendekatan Kecepatan Minimum
Ditetapkan As=0,168 m2 Y = 0,29 m
Penyelesaian 5
b. Tinggi aliran di saluran Y: 0,1
3/ 2
 n.V  0,1
Y  2 1 / 2 

 S1  0,1 B = 0,58 m 0,1
3
 0,015 x 0,76  2

Y  2  Permukaan tanah
S =0,0004
 0,00171 1 2  F = 0,09 m
 
Y  0,29 m Permukaan air
Y = 0,58 m

c. Lebar saluran (B) V=0,76 m/det


B  2Y
B  2 x 0,29 Dasar saluran S1= 0,00171

B  0,58 m
e. Tinggi jagaan F:
d. Luas penampang basah saluran (As)
F  30% x Y  30% x 0,29 m  0,09 m
As  2Y 2

As  2 x 0,29 2 f. Debit saluran (Qs):


3
As  0,168 m 2 Qs  As x V  0,168 x 0,76  0,128 m  QT memenuhi syarat
det
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran


F = Tinggi Jagaan
Ditetapkan
- Perhitungan secara coba-coba iterasi As Y = Tinggi aliran
karena variabel kecepatan aliran V
diperlukan untuk menghitung debit
rencana (QT) dan menghitung debit
saluran (Qs) B = Lebar saluran
- Kelemahan: kemungkinan diperoleh
kecepatan aliran lebih kecil dari
kecepatan izin minimal V = 0,76 m/det. Permukaan tanah
So = 0,0004
- Keuntungan: slope dasar saluran dapat F = tinggi jagaan
direncanakan sejajar slope permukaan
tanah sehingga penggalian tanah ke hilir Y = kedalaman aliran
V=?
tetap atau tidak semakin dalam.
- kemungkinan dapat dihindari terjadinya Dasar saluran
S1 = 0,0004
muka air di saluran berada di bawah
muka air sungai sehingga diharapkan air
tetap dapat mengalir secara gravitasi.
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Contoh Soal 6 So = 0,0004 50 m
Sebuah daerah aliran dengan luas 0,005 km2
memiliki hujan rencana periode ulang 5
tahun sebesar 150 mm dan koefisien aliran S = 0,0004
0,60. Kemiringan medan searah aliran Saluran yang direncanakan 100 m

permukaan menuju saluran So = 0,0004. 100 m


Kemiringan medan searah saluran S =
0,0004. Rencanakan dimensi saluran F=?
drainase yang letaknya dipinggir jalan yang As Y=?
panjangnya 100 m. Aliran terjauh mencapai
ujung hulu saluran tersebut berjarak 50 m.
Penampang saluran direncanakan mengikuti
B= ?
penampang hidrolis terbaik bentuk empat Permukaan tanah
So = 0,0004
persegi panjang dan saluran terbuat dari F=?
beton dengan koefisien Manning 0,015.
Direncanakan slope dasar saluran S1 = 0,0004 Y= ?
V=?
yaitu mengikuti slope permukaan tanah.
Dasar saluran S1 = 0,0004
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT A

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Hitung To
Penyelesaian 6
Bagan alir coba-coba iterasi
Hitung Tc
Mulai

Hitung Cs
Input Data
R24,Lo,So,L1,S1,C,n,A
Hitung I

V awal Hitung Y=f(V)

Hitung QS Hitung B=2Y


Hitung V
Hitung QT Hitung F=f(Y)

|Qs-QT| Qs = (Qs+QT)
2 Tulis Hasil
<= 0,001 R24,Lo,So,L1,S1,C,n
Td,To,Tc,Cs,I,QT,Qs,Y,B,F,A

Hitung Td
Selesai
A
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Penyelesaian 6
Mengikuti Flow Chart di atas, maka input data yang diperoleh dari soal adalah:
A = 0,005 km2 ; R24 = 150 mm ; Lo = 5 m ; So = 0,0004 ; L1 = 100 m ; S1 = 0,0004 ; C = 0,60 ;
n = 0,015. Kemudian angka-angka ini dimasukkan ke dalam persamaan numeris Qs dan QT
sehingga diperoleh persamaan yang hanya menyisakan variabel kecepatan aliran V saja yang
belum diketahui .
Qs = QT

   
2/3
 0,00065 Lo 0, 77  R   
 
3 L
    0, 000556 1 
8
n
 V 4 0, 278CA So V
 24 
24 24

1/ 2
 S1 

 0,00065

 Lo 0, 77
So
L
 0, 000834 1
V





 0, 000325

 
Lo
So
0, 77
 0, 000278 
L1 
V  


  100   
2/3
 0,00065 0, 77
  
 
50
3  0, 000556
V  150 
8
0, 015  4
  24   
   
0, 0004 24
  V  0 , 2780 , 600 , 005
 0,00041/ 2   0,00065 50 0, 77
0, 000834
100
   0,000325 0,0004
50 0, 77
0, 000278
100
 
 V  
   
0, 0004 V

 0, 269 0, 0556 
3, 375V 4 0 , 0434
 0, 269 0 ,
V
0834


0 ,134
V

0 , 0278  ( 2 / 3)

 V 
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Penyelesaian 6
Pada persamaan numeris di atas dilakukan perhitungan coba-coba atau iterasi untuk
menentukan harga kecepatan aliran V. Perhitungan ini dimulai dengan memberikan harga
awal kecepatan aliran V.

Misal diberikan V awal = 0,45 m/det, maka:

Trial 1:
Qs = 3,375 V4 = 0,138 m3/det
 0, 269 0,0556 
QT  0, 0434
 0, 269 0,0556 
 V 
 0, 269 0,0834 

0,134
V

0, 0278  ( 2 / 3)
 0,0434 0, 45 
 0, 269 0,0834 

0,134
0, 45

0, 0278  ( 2 / 3) 3
 0,111 m / det

 V   0, 45 

Nilai |Qs – QT| = 0,138 – 0,111 = 0,027 > 0,001


PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Penyelesaian 6
Trial 2:
Qs = (Qs + QT)/2 = (0,138+0,111)/2 = 0,125 m3/det
V = (Qs/3,375)1/4 = (0,125/3,375)1/4 = 0,438 m/det
 0, 269 0,0556 
QT  0, 0434
 0, 269 0,0556 

 0, 269 0 ,
V
0834



0,134
V

0, 0278  ( 2 / 3)
 0, 0434 0, 438 
 0, 269 0,0834 

0,134
0, 438

0, 0278  ( 2 / 3) 3
 0,110 m / det

 V   0, 438 

Nilai |Qs – QT| = 0,125 – 0,110 = 0,015 > 0,001

Trial 3:
Qs = (Qs + QT)/2 = (0,125 + 0,110)/2 = 0,118 m3/det
V = (Qs/3,375)1/4 = (0,118/3,375)1/4 = 0,432 m/det
 0, 269 0,0556 
QT  0, 0434
 0, 269 0,0556 

 0, 269 0 ,
V
0834



0,134
V

0, 0278  ( 2 / 3)
 0,0434 0, 432 
 0, 269 0,0834 

0,134
0, 432

0, 0278  ( 2 / 3) 3
 0,110 m / det

 V   0, 432 

Nilai |Qs – QT| = 0,118 – 0,110 = 0,008 > 0,001


PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Penyelesaian 6
Trial 4:
Qs = (Qs + QT)/2 = (0,118 + 0,110)/2 = 0,114 m3/det
V = (Qs/3,375)1/4 = (0,114/3,375)1/4 = 0,429 m/det
 0, 269 0,0556 
QT  0, 0434
 0, 269 0,0556 
 V 
 0, 269 0,0834 

0,134
V

0, 0278  ( 2 / 3)
 0,0434 0, 429 
 0, 269 0,0834 

0,134
0, 429

0, 0278  ( 2 / 3) 3
 0,110 m / det

 V   0, 429 

Nilai |Qs – QT| = 0,114 – 0,110 = 0,004 > 0,001


Trial 5:
Qs = (Qs + QT)/2 = (0,114 + 0,110)/2 = 0,112 m3/det
V = (Qs/3,375)1/4 = (0,112/3,375)1/4 = 0,427 m/det
 0, 269 0,0556 
QT  0, 0434
 0, 269 0,0556 
 V 
 0, 269 0,0834 
 0,134
V

0, 0278  ( 2 / 3)
 0,0434 0, 427 
 0, 269 0,0834 
 0,134
0, 427

0, 0278  ( 2 / 3) 3
 0,109 m / det

 V   0, 427 

Nilai |Qs – QT| = 0,112 – 0,109 = 0,003 > 0,001


PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Penyelesaian 6
Trial 6:
Qs = (Qs + QT)/2 = (0,112 + 0,109)/2 = 0,111 m3/det
V = (Qs/3,375)1/4 = (0,111/3,375)1/4 = 0,426 m/det
 0, 269 0,0556 
QT  0, 0434
 0, 269 0,0556 
 V
 0, 269 0,0834 

 0,134 0,0278
V
 ( 2 / 3
)
 0, 0434
 0, 426 
 0, 269 0,0834  
0,134
0, 426

0, 0278  ( 2 / 3) 3
 0,109 m / det

 V   0, 426 
Nilai |Qs – QT| = 0,111 – 0,109 = 0,002 > 0,001
Trial 7:
Qs = (Qs + QT)/2 = (0,111 + 0,109)/2 = 0,110 m3/det
V = (Qs/3,375)1/4 = (0,110/3,375)1/4 = 0,425 m/det
 0, 269 0,0556 
QT  0, 0434
 0, 269 0,0556 
 V 
 0, 269 0,0834 
 0,134
V

0, 0278  ( 2 / 3)
 0,0434 0, 425 
 0, 269 0,0834 
 0,134
0, 425

0, 0278  ( 2 / 3) 3
 0,109 m / det

 V   0, 425 

Nilai |Qs – QT| = 0,110 – 0,109 = 0,001 Perhitungan selesai.


PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT
Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan
Penyelesaian 6
Setelah nilai kecepatan aliran V = 0,425 m/det diketahui, maka dihitung:
a. Kedalaman aliran (Y)
 0,015  0,425 
3/ 2
 n.V 
Y  2 1 / 2   2   0,360 m
S   0,0004
1/ 2

b. Lebar saluran (B)


B = 2 Y = 2 X 0,360 = 0,720 m

c. Tinggi jagaan (F) diambil


F = 30% Y = 30% X 0,360 = 0,108 m

Kontrol:
Debit saluran (Qs)
A = B.Y = 0,720 . 0,360 = 0,2592 m2
V = 0,425 m/det
Qs = A.V = 0,2592 . 0,425 = 0,110 m3/det
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Penyelesaian 6
Kontrol:
Debit banjir rencana (QT)
 0,77 
  50  100 
 0,00065


  0,000556
V 
Cs    0,0004    0,859
 0,77 
 0,00065
 50 
  0,000834
100 
   V 
  0,0004  

 2/3 
   
   
 150   
I   24    152,410 mm / jam
 24  0,77  
  0,000325 50 
  0,000278
100 

  0,0004  V 
    
 

Q  0,278.C.Cs.I . A  0,278  0,60  0,859  152,410  0,005  0,109  0,110 m3 / det


T

Qs  QT Syarat terpenuhi
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
QS = QT

Pendekatan Slope Dasar Saluran Ditetapkan


Penyelesaian 6
Gambar penampang melintang saluran: F = 0,11 m

Y = 0,36 m

0,10 m
0,10 m

0,10 m B = 0,72 m 0,10 m

Gambar penampang memanjang saluran:

Permukaan tanah
F = 0,11 m So = 0,0004

Y = 0,36 m

Dasar saluran
S1 = 0,0004

Anda mungkin juga menyukai