KATA PENGANTAR
LAPORAN PENDAHULUAN
(Inception Report)
Laporan ini berisi ruang lingkup pekerjaan, kondisi eksisting wilayah studi,
metodologi pelaksanaan pekerjaan, serta rencana pelaksanaan pekerjaan.
Elelim,………………….Maret 2010
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
Salah satunya adalah kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat guna mencapai
kehidupan yang sehat dan produktif, misalnya untuk keperluan minum, masak,
mandi, cuci dan peturasan. Selain itu, penerangan dari tenaga Iistrik pun
merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan mengingat betapa besarnya
manfaat listrik sebagai prasarana penerangan bagi masyarakat khususnya para
pelajar dan mahasiswa di daerah perkampungan.
Kabupaten Yalimo memiliki cukup potensi tenaga air yang dapat didayagunakan,
baik sebagai sumber air baku untuk rumah tangga maupun untuk ketenagaan
(Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro). Potensi sumber energi air ini dapat
bersumber dari sungai-sungai yang memiliki kelangsungan debit sepanjang tahun.
Pengembangan sumber energi air menjadi sebuah Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTM) akan dilakukan pada lokasi strategis yang memiliki tinggi jatuh
memadai.
Pemanfaatan energi lokal seperti tenaga air diharapkan dapat menunjang program
pemerintah daerah dalam upaya penyediaan dan pemenuhan kebutuhan energi
listrik serta kebutuhan air rumah tangga yang lebih merata bagi masyarakat,
terutama bagi masyarakat kampung. Disamping itu pembangunan suatu PLTM
diharapkan memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah dalam menambah
Pendapatan Asli Daerah.
Untuk itulah mengadakan kegiatan Perencanaan Teknis Air Baku dan PLTM
Kabupaten Yalimo. Perencanaan ini dilaksanakan agar pemenuhan kebutuhan air
baku untuk air minum rumah tangga serta pemenuhan kebutuhan energi Iistrik
bagi masyarakat kampung dapat terlaksana, melalui pengembangal sistem secara
terpadu dan berwawasan Iingkungan.
Jenis data yang diperlukan dalam kegiatan ini mencakup data debit dan tinggi
terjun, data curah hujan di stasiun pengukur terdekat, data hidrologi, data
kebutuhan dan pertumbuhan pemakaian energi listrik, data demografi, kondisi
sosial ekonomi masyarakat, persepsi dan akseptansi masyarakat, Iingkungan dan
lain sebagainya.
1) Pengukuran kerangka berupa poligon, waterpass serta pengikatan terhadap
titik referensi yang ditunjuk atau disepakati direksi pekerjaan.
2) Pengukuran penampang melintang (cross section) dan penampang
memanjang pada mata air/sungai yang berpotensi untuk PLTM dan juga
sebagai sumber air baku. Pengukuran melintang dilaksanakan pada jarak 50
m untuk bagian sungai yang lurus dan 25 m untuk bagian belokan.
3) Pada lokasi yang akan dibuat perencananaan air baku dan PLTM dilakukan
pengukuran yang lebih detail.
4) Pemasangan patok BM pada interval 1 Km dan pada titik-titik sumber air dan
lokasi perencanaan PLTM (pengambilan koordinat titik menggunakan GPS).
5) Titik referensi koordinat dan elevasi yang digunakan di dalam pengukuran ini
harus diikatkan pada titik tetap yang ada (BM) atau merupakan datum
pengamat pasang surut di laut.
6) Gambar potongan melintang dengan skala 1 : 100
7) Gambar potongan memanjang dengan skala : Horizontal 1 : 1000; Vertikal
1: 100
8) Hasil pengukuran situasi digambarkan dalam bentuk Peta Situasi
menggunakan skala 1 : 2000 yang berisi titik-titik sumber air baku yang
potensial dan prasarana air baku yang ada (excisting), serta lokasi rencana
PLTM lengkap dengan ketinggian/elevasi.
9) Peta ikhtisar dibuat pada skala 1 : 10.000.
10) Investigasi tanah melalui pengeboran (hand bor) dan test pit guna
memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai lapisan tanah, pengambilan
contoh tanah asli guna memperoleh sifat-sifat fisis tanah dan sifat teknis
tanah :
Gradasi butir-butir tanah
Batas-batas atteberg
Berat jenis dan berat volume tanah
Permeability test
Kekuatan dan daya dukung tanah
Harga-harga Φ dan C.
Letak titik-titik pengambilan contoh tanah adalah sama dengan titik bor.
Contoh tanah diambil pada setiap lapisan tanah yang berbeda strukturnya.
11) Pengambilan contoh air, yang selanjutnya diuji tingkat kelayakannya sebagai
air baku untuk kebutuhan rumah tangga.
Potensi sumber daya air adalah potensi yang dimiliki oleh suatu sungai pada
suatu lokasi tertentu untuk dapat membangkitkan tenaga Iistrik. Ada dua
komponen yang mutlak diperlukan dalam pembangkitan tenaga Iistrik dari suatu
sungai/sumber air yang mempunyai potensi sumber daya air yaitu debit air dan
tinggi jatuh air (head), dengan nilai debit air dan tinggi jatuh air yang tepat atau
sesuai (debit air minimal dapat memenuhi kebutuhan energi listrik selama 10
bulan dalam setiap tahunnya).
Lokasi terpilih/layak adalah lokasi potensial yang paling layak baik dari segi teknis,
ekonomi maupun analisis financial yang dapat digunakan sebagai sumber
penyedia air minum dan model untuk pengembangan PLTM.
a. Bangunan Penyedia Air Minum
Desain meliputi Intake, Bak Penampungan, serta jaringan pipa air minum
serta bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan.
b. Bangunan Pembangkit
Desain bangunan PLTM meliputi bangunan penyadap, saluran penghantar,
pipa pesat, kolam penenang dan rumah pembangkit.
c. Peralatan Pembangkit
Peralatan Pembangkit meliputi turbin yang digerakkan dengan air, generator
pembangkit Iistrik dan kelengkapannya serta sistem transmisi Iistrik termasuk
desain instalasi ke rumah-rumah.
Untuk penyelesaian pekerjaan ini diperlukan waktu selama 150 (seratus lima
puluh) hari kalender terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dikeluarkan.
1.6. PELAPORAN
Dalam melaksanakan pembuatan laporan Perencanaan Teknis Air Baku dan
PLTM Kabupaten Yalimo, maka konsultan harus mengirimkan kepada Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Papua laporan-laporan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan (Inception Report), diserahkan sebanyak 5 (lima)
buku, satu bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Laporan
Pendahuluan ini diharapkan sudah dapat memberikan gambaran atau
identifikasi lokasi potensial untuk pengembangan PLTM.
2. Laporan Bulanan (Monthly Report), laporan ini dibuat setiap akhir bulan
yang berisi laporan tentang kemajuan kegiatan setiap bulannya. Laporan ini
diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap.
3. Laporan Sementara (Interim Report), laporan ini dibuat pada
pertengahan waktu pelaksanaan yang berisi kemajuan pekerjaan sampai
dengan pertengahan waktu pelaksanaan, uraian singkat permasalahan
teknis di lapangan serta rencana alternatif-alternatif pemecahan masalah
yang akan diajukan. Laporan ini serahkan sebanyak 5 (lima) rangkap.
4. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report), Konsultan diminta
menyerahkan Draft Laporan Akhir untuk didiskusikan bersama dengan
Direksi Pekerjaan. Laporan ini serahkan sebanyak 8 (delapan) rangkap..
5. Laporan Akhir (Final Report), setelah Draft Laporan selesai didiskusikan
dan memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan, maka Konsultan
diwajibkan membuat Laporan Akhir (Final Report) lengkap. Laporan ini
serahkan sebanyak 8 (delapan) rangkap.
6. Executive Summary, dibuat dalam bahasa Indonesia yang isinya
menguraikan secara ringkas hasil-hasil survey dan detail desain yang
dibuat beserta kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan. Laporan ini
serahkan sebanyak 8 (delapan) rangkap.
2.1. UMUM
Dari Seleksi Umum Pengadaan Jasa Kosultan Pekerjaan Perencanaan Teknis Air
Baku dan PLTM Kabupaten Yalimo maka CV. Balla Panrita Konsultan mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Tenaga-tenaga yang harus disiapkan oleh konsultan sudah sesuai dengan
kebutuhan untuk pekerjaan Perencanaan Teknis Air Baku dan PLTM
Kabupaten Yalimo.
2. Output pekerjaan berupa laporan-laporan yang harus dibuat sudah
dijelaskan secara rinci.
3. Deskripsi tugas-tugas konsultan telah diuraikan dengan jelas, rinci dan
terarah yang mencerminkan adanya perencanaan yang bersifat
menyeluruh dan mempunyai jangkauan ke depan.
4. Pihak Sub Dinas Bina Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Papua
sangat menguasai permasalahan mengenai penyediaan air baku ditinjau
dari aspek teknis dan ekonomi.
Maksud dari kegiatan perencanaan teknis ini adalah untuk merencanakan suatu
bentuk pendayagunaan sumber daya air sebagai sumber air minum dan
kebutuhan rumah tangga, serta untuk ketenagaan berbentuk PLTM.
.
Secara umum Perencanaan Teknis Air Baku dan PLTM Kabupaten Yalimo
dilakukan dengan tujuan antara lain :
1. Mengidentifikasi dan detail desain potensi sumber air baku (air tanah dan
air permukaan) untuk rumah tangga maupun pertanian, yang memenuhi
2.5. TANGGAPAN
3.1. GEOGRAFI
Kabupaten Yalimo merupakan salah satu wilayah Propinsi Papua yang ditetapkan
sebagai wilayah kabupaten melalui UU No 4. Tahun 2008. Dengan kondisi
topografi umumnya bergelombang dan berbukit sedangkan permukaan agak
landai dan datar, ibukota kabupaten Yalimo berada pada bagian cekungan
pegunungan bagian tengah dari wilayah Provinsi Papua dengan posisi
geografisnya terletak pada 137º19” -141º9’ Bujur Timur dan 10º -05º Lintang
Selatan. Sedangkan Luas wilayah Kabupaten Yalimo mencakup ±1.253 Km2 yang
meliputi 5 wilayah distrik/ kecamatan dan berjarak ±600 km dari Kota Jayapura
melalui jalan trans Papua (Jayapura-Wamena) hubungan transportasi yang
menghubungkan antara daerah Kabupaten Yalimo dengan kota Jayapura sebagai
Ibukota Provinsi Papua ditempuh dengan angkutan udara melewati bandara
Wamena Kabupaten Jayapura.
Kemiringan lereng dan garis kontur merupakan kondisi fisik topografi suatu
wilayah yang sangat berpengaruh dalam kesesuaian lahan dan banyak
mempengaruhi penataan lingkungan alami. Untuk kawasan terbangun, kondisi
topografi berpengaruh terhadap terjadinya longsor dan terhadap konstruksi
bangunan.
Daerah kemiringan landai dan agak curam cukup mendominasi dengan luas
sekitar 188.259,00 Ha dan 146.299,31 Ha atau 51,50 % dan 40,02 % yang
potensial sebagai lahan usaha pertanian sedangkan sisanya merupakan daerah
datar dan agak curam dengan luas sekitar 22.223,79 Ha dan 8.739,04 Ha atau
6,08 % dan 2,39 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
3.3. GEOLOGI
Secara Umum wilayah Provinsi Papua terletak pada Pertemuan dua lempengan
kerak bumi yaitu lempeng fasifik yang bergerak ke arah barat dan lempengan
samudera Indonesia – Australia – Papua yang bergerak relatif ke arah utara.
Akibat pertemuan lempengan tersebut banyak terjadi lipatan pegunungan dan
patahan di daerah provinsi Papua.
Kabupaten Yalimo termasuk daerah beriklim tropika humida dengan curah hujan
berkisar antara 2.200 – 2.500 mm pertahun. Dengan curah hujan tertinggi pada
bulan Maret mencapai 337 mm, sedangkan terendah terjadi pada bulan Agustus
mencapai 11 mm sedangkan Hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret
mencapai 21 hari dan hari hujan terendah terjadi pada bulan April, Mei dan
Oktober yang mencapai 13 hari.
Dengan temperatur udara cukup bervariasi antara 12°C - 28°C dan suhu terendah
terjadi di bulan Juli dan tertingi di bulan Oktober. Serta tingkat kelembaban udara
relatif tinggi yang berkisar antara 80% - 86% dengan rata-rata kelembaban udara
83%. Kelembaban udara yang tertinggi pada bulan Februari dan kelembaban
udara terendah pada bulan Agustus. Penyinaran matahari di kabupaten Yalimo
berkisar 59,67%.
Kondisi Hidrologi suatu wilayah perlu diketahui dan dikemukakan karena sangat
penting dalam pengendalian serta pengaturan air. Hal ini menyangkut kebutuhan
akan air minum dan air bersih. Sumber air konvensional suatu wilayah tergantung
dari daur hidrologi yang sudah dipengaruhi oleh manusia.
Jumlah penduduk terakhir Kabupaten Yalimo yang tercatat pada Kantor BPS
Kabupaten Jayawijaya (Kabupaten Induk) adalah sebanyak 42,438 jiwa dengan
laju pertumbuhan penduduk dalam lima tahun terakhir 0,06 %. Distribusi
penduduk terbesar terdapat di wilayah distrik Welarek sebanyak 8,235 jiwa hal
tersebut dikarenakan wilayahnya yang dilalui oleh jalur trans Papua (Jayapura-
Wamena) sedangkan distribusi penduduk yang terkecil terdapat di distrik Elelim
sekitar 3,532 jiwa, Adapun kondisi jalan bervariasi antara kondisi baik hingga
rusak berat, infrastruktur pendukung yang ada berupa lapangan udara perintis.
Kecenderungan manusia untuk memperoleh pelayanan yang lebih baik
mendorong penduduk untuk berdomisili pada suatu kawasan lengkap. Untuk lebih
jelas dapat dilihat uraian tabel berikut:
Distribusi atau tingkat penyebaran penduduk pada akhir tahun diperkirakan pola
perkembangannya masih sama dengan pola sekarang. Dimana jumlah
konsentrasi penduduk relatif lebih terkonsentrasi pada sentra-sentra aktivitas
ekonomi (pusat-pusat distrik) dengan ketersediaan infrastruktur berupa lapangan
udara perintis yang umumnya terletak di wilayah/kawasan (ibukota kecamatan dan
kabupaten). Analisis distribusi penduduk akan berpengaruh terhadap rencana
kebutuhan sarana dan prasarana pendukung penduduk dikemudian hari.
Jumlah penduduk Kabupaten Yalimo data akhir Tahun 2008 berjumlah 42,438
jiwa, pertumbuhannya belum bisa dikalkulasi berdasarkan jumlah penduduk
kabupaten. Wilayah kecamatan perlu mendapat perhatian, utamanya dalam
penciptaan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan tingkat pelayanan
penduduk (sarana dan prasarana) yang tersedia, luas wilayah dan termasuk daya
dukung lingkungan untuk mendukung aktivitas penduduk dalam rangka
peningkatan ekonomi.
dimasa yang akan datang perlu diantisipasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada table berikut :
Tabel III.5. Distribusi, Kepadatan Penduduk Dan Sex Ratio Kabupaten Yalimo
Tahun 2009
Luas Jenis kelamin Sex Density
No Distrik 2
(km ) L P JUMLAH Ratio (jiwa/km2)
a) Struktur Umur
Pembahasan penduduk menurut struktur usia dimaksudkan untuk
mengetahui jumlah penduduk pada setiap kelompok umur tertentu,
terutama kelompok umur yang ada kaitannya dengan usia sekolah, usia
kerja dan usia produktif. Data Pengelompokan penduduk berdasarkan
umur di Kabupaten Yalimo belum dapat rekap angka rilnya secara
pasti, berdasarkan karakteristik dan pengelompokan penduduk
berdasarkan umur sebagai berikut:
o Usia Balita (0 - 4) tahun
o Usia Sekolah (5 - 19) tahun
o Usia Angkatan Kerja (15 - 54) tahun
b) Struktur Tenagakerjaan
Data ketenagakerjaan di kabupaten Jayawijaya yang memberikan
pengaruh terhadap tenaga kerja Kabupaten Yalimo pada tahun 2006
tercatat sebagai berikut :
o Jumlah penduduk usia kerja : 327 jiwa
o Angkatan Kerja, terdiri dari :
Masalah suplai listrik untuk rumah tangga juga belum sepenuhnya terpenuhi.
Masyarakat menikmati aliran listrik mulai jam 18.00 sampai jam 6.00, yang
disuplai dari PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) yang dikelola oleh
Pemerintah Kabupaten Yalimo. Untuk masyarakat belum ada sarana pembangkit
aliran listrik, masyarakat memperoleh aliran listrik secara swadaya memakai
generator. Berdasarkan kondisi ini diperlukan langkah-langkah memperoleh
tenaga listrik yang salah satunya memanfaatkan potensi aliran sungai sebagai
PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro).
SPMK
Mobilisasi Personil
Survey Awal
Pembuatan
Laporan Pendahuluan
tidak
Diskusi
ya
Persiapan Pelaksanaan
Survey
Perencanaan
Pembuatan
Laporan Antara
tidak
Diskusi
ya
Detail Desain
Pembuatan
Laporan Konsep Akhir
Diskusi
tidak
ya
Laporan Akhir
4.2. Persiapan
Terdiri dari kegiatan pengumpulan data sekunder dan laporan persiapan survey.
1) Pengumpulan Data Sekunder dan Studi Pustaka, meliputi :
Peta Topografi
Data-data Klimatologi
Morfologi Sungai
Peta Geologi
Peta Tata Guna Lahan dan Lingkungan
Standar perencanaan teknis desain air baku dan PLTM
Laporan studi-studi terdahulu yang pernah ada
2) Pengumpulan Data Sosial, Ekonomi, Lingkungan dan Kebijaksanaan
Pemerintah terdiri atas :
Kependudukan (jumlah, kepadatan, status, mata pencaharian,
pendapatan dan lain-lain).
PDRB Kabupaten
Peraturan Daerah
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kabupaten
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Rencana strategi pengembangan pemerintah kabupaten
Peraturan-peraturan/kebijakan-kebijakan lain yang terkait
3) Persiapan Survey, meliputi :
Studi penjajakan atau pemeriksaan lokasi daerah pekerjaan
Pembuatan program kerja (jadwal kerja) dan penugasan personil
Pembuatan peta kerja
Pemeriksaan alat survey lapangan
Penyiapan peralatan survey dan personil
Penyusunan dan pemasukan pada Direksi Pekerjaan Usulan
Rencana/Program Metodologi Pelaksanaan Survey
Penyiapan surat-surat perjalanan dan perijinan/dukungan pemerintah dan
masyarakat setempat untuk pelaksanaan pekerjaan.
Maksud dari survey ini adalah untuk melakukan identifikasi awal guna mengetahui
kondisi dan permasalahan yang ada di daerah survey, dalam rangka penyiapan
konsep dan batasan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :
1) Kunjungan lapangan untuk melihat kondisi lokasi studi
2) Menghubungi instansi-instansi terkait di daerah sehubungan dengan program
pembangunan sektoral/regional dan perencanaan pengembangan wilayah
(RUTR dan RDTR) di lokasi studi
3) Inventarisasi sarana dan prasarana air baku dan PLTM yang ada
4) Inventarisasi sarana dan prasarana air baku dan PLTM yang sedang
dibangun
5) Survey investigasi lapangan dan wawancara dengan penduduk setempat
maupun instansi terkait untuk mendapatkan gambaran umum mengenai
potensi air baku dan PLTM. Kegiatan ini juga bertujuan untuk verifikasi dan
validasi terhadap data yang telah dikumpulkan.
yang meliputi kondisi arus, sedimen dan kualitas air sebagai masukan dalam
pembuatan rencana teknis air baku dan PLTM. Pekerjaan Hidrologi dan Hidrolika
ini terdiri dari :
1) Pengumpulan data hidroklimatologi dan meteorologi minimum selama 5 (lima)
tahun terakhir dari stasiun terdekat
2) Pengumpulan data/informasi debit sungai-sungai/sumber air di lokasi studi
3) Pengukuran Arus dimana dapat dilakukan dengan menggunakan
currentmeter atau pelampung untuk mendapatkan kecepatan dan arah arus di
sungai.
Pengambilan sampel air baku diperlukan untuk mengetahui kualitas air yang akan
digunakan sebagai air baku untuk perencanaan air bersih. Pelaksanaan pengujian
kualitas air baku dilakukan di laboratorium untuk mendeteksi kandungan mineral-
mineral dan material air yang diteliti. Metode pelaksanaan pengambilan sampel air
baku yaitu dengan mengambil sampel air dari masing-masing sungai/sumber air
yang direncanakan sebanyak 2 liter. Sampel ini selanjutnya diuji di laboratorium.
Hasil pengujian akan menentukan apakah air layak digunakan sebagai sumber air
bersih, apa perlu dibuat Instalasi Penjernihan Air (IPA) dan lain-lain.
4.4. Pendokumentasian
Pekerjaan-pekerjaan survey lapangan, penyelidikan, pemeriksaan dan
pengamatan lapangan tersebut diatas harus didukung/dilengkapi dengan foto-foto
dokumentasi (berwarna) yang diambil pada lokasi bersangkutan dilengkapi
dengan keterangan mengenai waktu pengambilannya di lapangan.
Merupakan tahap pengolahan dari data-data yang telah diperoleh, baik dari hasil
pengumpulan data sekunder maupun hasil pengumpulan data di lapangan.
Analisis yang dilakukan meliputi :
1) Analisa Data Sekunder yaitu merumuskan hasil pengumpulan data sekunder
sehingga dapat memberikan gambaran tingkat pengembangan wilayah
berdasarkan kondisi sosial ekonomi dan arahan kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan rencana pemanfaatan air baku dan potensi PLTM.
2) Analisa Data Topografi berupa pengolahan dan perhitungan data poligon, titik
detail dan waterpass di lokasi studi.
3) Analisa data hidrologi yaitu dengan melakukan analisa data hasil survey
hidrologi sehingga dapat dilihat gambaran kondisi hidrologi sungai di lokasi
studi yang nantinya akan digunakan untuk program perencanaan
pengembangan fasilitas-fasilitas pemanfaatan sungai dan bangunan PLTM.
4) Analisa data lingkungan yaitu melakukan analisa data hasil penyelidikan
lingkungan, baik dari lapangan maupun laboratorium sehingga dapat dilihat
gambaran kondisi lingkungan di sekitar lokasi studi yang nantinya akan
digunakan untuk perencanaan struktur bangunan intake air baku dan PLTM.
1) Team Leader
Bulan ke-2
1. Peninjauan lapangan untuk pengukuran topografi
2. Penelusuran Sungai/Sumber Air yang potensial
3. Persiapan laporan pendahuluan dan bulanan
Bulan ke-3
1. Observasi lapangan untuk pengukuran topografi
2. Memberikan pengarahan dan petunjuk kerja kepada tim dalam
penyelidikan Geologi/Hidrologi.
3. Memberikan pengarahan dan petunjuk kerja kepada tim dalam
mempersiapkan analisis data dan penggambaran hasil survey.
4. Memberikan pengarahan dan petunjuk kerja kepada
mempersiapkan analisis data dan pola detail desain.
5. Diskusi dengan direksi dan staf direksi, mengenai laporan
kemajuan kerja dan pelelaksanaan pekerjaan.
6. Memberikan pengarahan dan petunjuk kerja kepada tim dalam
persiapan laporan bulanan dan laporan antara (Interim Report).
Bulan ke-4
1. Memberikan pengarahan dan petunjuk kerja kepada dalam
penyusunan analisis data.
2. Memberikan pengarahan dan petunjuk kerja kepada tim dalam
penggambaran hasil survey.
3. Memberikan pengarahan dan petunjuk kerja kepada untuk
menyusun laporan bulanan.
4. Memberikan pengarahan dan petunjuk kerja kepada tim dalam
menyusun laporan Draft Final Desain.
Bulan ke-5
1. Persiapan laporan bulanan, laporan Final Desain.
2) Ahli Sipil/Struktur
Ahli Sipil/Struktur adalah seorang sarjana S1 yang berpengalaman di
bidang Teknik Sipil Struktur selama 6 tahun. Tenaga ahli ini bertugas
menyusun penyusunan Kontruksi Bangunan untuk fasilatas jaringan air
baku dan PLTM.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Sipil/Struktur akan mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Team Leader, serta
mengusahakan agar Team Leader dan Direksi/Anggota Direksi selalu
mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian kualitas dan kuantitas.
Melakukan survey sepanjang daerah studi dan menganalisa bangunan
kontruksi untuk PLTM dan bangunan bangunan penunjang lainnya.
Membantu team leader dalam penyiapan laporan-laporan untuk
kegiatan perencanaan detail struktur.
Bulan ke-3
1. Analisa kebutuhan akan bangunan air serta penggambaran hasil-
hasil survey awal.
2. Perhitungan dan penggambaran detail desain berdasarkan data
hasil survey.
3. Penyusunan laporan bulanan dan laporan interim.
Bulan ke-4
1. Perhitungan dan penggambaran detail desain berdasarkan data
hasil survey tahap akhir.
2. Penyusunan laporan bulanan dan laporan draft final.
Bulan ke-5
1. Penyusunan laporan bulanan dan laporan final.
3) Ahli Geologi/Mektan
Ahli Geologi adalah seorang sarjana S2 yang berpengalaman di bidang
Teknik Sipil Geoteknik selama 6 tahun. Tenaga ahli ini bertugas menyusun
perancangan detail struktur bawah bangunan PLTM.
Tugas dan tanggug jawab Ahli Geologi/Mektan akan mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Team Leader, serta
mengusahakan agar Team Leader dan Direksi/Anggota Direksi selalu
mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian kualitas dan kuantitas.
Melakukan survey geologi di lokasi studi untuk menentukan prioritas
perencanaan.
Bulan ke-3
1. Penggambaran hasil detail desain.
2. Penyusunan laporan bulanan dan laporan draft final.
Bulan ke-4
1. Penggambaran hasil detail desain.
2. Penyusunan laporan bulanan dan laporan final.
4) Ahli Hidrolika/Hidrologi
Ahli Hidrolika/Hidrologi adalah seorang sarjana S1 yang berpengalaman di
bidang Teknik Hidrolika selama 6 tahun. Tenaga ahli ini bertugas
menyusun perencanaan desain jaringan pipa yang diperlukan.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Hidrolika akan mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Team Leader, serta
mengusahakan agar Team Leader dan Direksi/Anggota Direksi selalu
mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian kualitas dan kuantitas.
Melakukan survey sepanjang daerah studi dan menganalisa jaringan
pipa yang sudah ada untuk menentukan prioritas perencanaan.
Melakukan survey untuk mengetahui tekanan minimum dan maksimum
dalam sistem jaingan pipa induk dan distribusi dengan menggunakan
software yang sesuai.
Bulan ke-3
1. Melakukan perkiraan pemakaian air bersama staf.
2. Melakukan analisis dan penggambaran hasil survey lanjutan.
3. Analisis data, perhitungan detail desain.
4. Persiapan laporan bulanan, laporan draft final.
5. Penyusunan laporan bulanan.
Bulan ke-4
1. Melakukukan analisa dan penggambaran hasil survey tahap akhir.
2. Penyelesaian analisis Hidrolika dan penggambaran hasil survey
dalam bentuk peta.
3. Persiapan laporan bulanan, laporan final.
5) Ahli Elektrikal/Mekanikal
Ahli Elektrikal/Mekanikal adalah seorang sarjana S1 yang berpengalaman
di bidang Teknik Listrik selama 6 tahun. Tenaga ahli ini bertugas menyusun
penyusunan Kontruksi PLTM dan transmisi listrik.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Elektrikal/Mekanikal akan mencakup, tetapi
tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Team Leader, serta
mengusahakan agar Team Leader dan Direksi/Anggota Direksi selalu
Bulan ke-3
1. Analisa kebutuhan akan bangunan air serta penggambaran hasil-
hasil survey awal.
2. Perhitungan dan penggambaran detail desain berdasarkan data
hasil survey.
3. Penyusunan laporan bulanan dan laporan interim.
Bulan ke-4
1. Perhitungan dan penggambaran detail desain berdasarkan data
hasil survey tahap akhir.
2. Penyusunan laporan bulanan dan laporan draft final.
Bulan ke-5
1. Penyusunan laporan bulanan dan laporan final.
6) Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan adalah seorang sarjana Teknik Lingkungan.
Berpengalaman selama 5 tahun di bidang lingkungan yang berhubungan
dengan sumber daya air.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Lingkungan akan mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Team Leader, serta
mengusahakan agar Team Leader dan Direksi/Anggota Direksi selalu
mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian kualitas dan kuantitas.
Melakukan survei dan identifikasi kondisi lingkungan setempat.
Membantu team leader dalam penyiapan laporan-laporan untuk
kegiatan survey lingkungan terkait kondisi lingkungan di daerah studi.
Bulan Ketiga
1. Penetapan daerah rawan pencemaran lingkungan.
2. Penyusunan laporan bulanan.
3. Penyusunan laporan Draf Final.
7) Ahli Sosial-Ekonomi
Ahli Sosial Ekonomi berpendidikan sarjana sosial ekonomi pertanian.
Berpengalaman 5 tahun untuk di bidang sosial ekonomi pertanian.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Sosial–Ekonomi akan mencakup, tetapi
tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
Bulan Ketiga
1. Penetapan daerah yang berpotensi sebagai daerah pertanian.
2. Membuat rencana pengelolaan DAS terkait dengan peningkatan
hasil pertanian, dengan memanfaatkan potensi dari Sungai Baliem.
3. Penyusunan laporan bulanan.
4. Penyusunan laporan draft final.
8) Cost Estimator
Cost Estimator adalah seorang sarjana S1 yang berpengalaman dalam
penanganan estimasi biaya pekerjaan-pekerjaan sipil selama 6 tahun.
Tenaga ahli ini bertugas mengestimasi biaya yang dibutuhkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
Tugas dan tanggung jawab Cost Estimator akan mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
Menghitung volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Memperkirakan jumlah biaya yang dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan.
Membantu team leader dalam penyiapan laporan-laporan, utamanya
yang terkait dengan alokasi anggaran yang dibutuhkan.
Bulan ke-4
1. Penyiapan anggaran untuk penyelidikan geoteknik, analisa hasil
survey, serta proses penggambaran detail desain.
2. Mempersiapkan anggaran yang dipakai penyusunan laporan
bulanan dan laporan draft final.
Bulan ke-5
1. Penyiapan anggaran untuk penyelesaian perhitungan serta proses
penggambaran detail desain.
2. Mempersiapkan anggaran yang dipakai penyusunan laporan
bulanan, laporan final.
Bulan ke-2
1. Menyiapkan alat ukur dan perlengkapan, mengarahkan team
surveyor.
2. Memimpin pelaksanaan pengukuran polygon.
3. Melaksanaan perhitungan hasil pengukuran topografi.
4. Melaksanakan penggambaran hasil ukur topografi.
5. menyiapkan data dan peta serta deskripsi BM untuk menunjang
laporan topografi.
2) Surveyor
Surveyor merupakan personil yang berpengalaman selama 5 tahun
bertugas melaksanakan semua kegiatan survey (pengumpulan data) baik
data primer maupun sekunder. Dalam melaksanakan pekerjaannya
menurut petunjuk teknis dan arahan dari tenaga ahli dan Team Leader.
3) Chief Draftman
Chief Draftman adalah seorang sarjana D3 Teknik Sipil yang
berpengalaman penggambaran bangunan struktur selama 5 tahun.
Tugas dan tanggugjawab Chief Draftman akan mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
Memimpin pelaksanaan penggambaran desain.
Mengkoordinir draftmen den menentukan tata gambar bangunan.
Membantu Ahli Struktur Desain Treatment dan kontruksi dalam gambar
desain.
4) Draftman
Draftman merupakan personil yang berpengalaman selama 5 tahun
bertugas menggambar semua peta dan hasil pengukuran yang diperlukan
serta menggambar detail bangunan hasil perencanaan dan detail struktur
masing – masing bagian.
5) CAD Operator
CAD Operator merupakan personil yang berpengalaman selama 5 tahun
bertugas menggambar semua peta dan hasil pengukuran yang diperlukan
serta menggambar detail bangunan hasil perencanaan dan detail struktur
masing-masing bagian dengan menggunakan software CAD.
6) Office Manager
Office manager merupakan personil yang melaksanakan semua kegiatan
administrasi (termasuk surat-menyurat) Konsultan dari awal sampai akhir
kegiatan. Dalam melaksanakan pelaksanaan pekerjaan ini, office manager
dapat bekerja sama dengan semua personil dan bertanggung jawab secara
langsung terhadap Team Leader.
7) Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan merupakan personil yang melaksanakan semua
kegiatan yang berhubungan dengan pengaturan keuangan pekerjaan ini,
baik urusan keuangan dengan pihak direksi pekerjaan maupun terhadap
tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya. Dalam melaksanakan
pekerjaan ini, administrasi keuangan bertanggungjawab secara langsung
terhadap Team Leader.
8) Operator Komputer
Membantu tenaga ahli dalam menyusun laporan dalam bentuk file
komputer. Dalam melaksanakan pekerjaannya Operator komputer
bertanggung jawab terhadap tenaga ahli dan Team Leader.
9) Office Boy
Office boy merupakan personil yang membantu aktivitas keamanan dan
kenyamanan kantor tempat konsultan melaksanakan pekerjaan termasuk
membersihkan kantor serta menyiapkan perlengkapan teknis dan
administrasi. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, office boy bertanggung
jawab terhadap langsung kepada Team Leader.
6.3. Pelaporan
Hasil-hasil pekerjaan pada setiap tahap akan disajikan dalam laporan sebagai
berikut :
1. Laporan Pendahuluan (Inception Report), diserahkan sebanyak 5 (lima)
buku, satu bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Laporan
Pendahuluan ini diharapkan sudah dapat memberikan gambaran atau
identifikasi lokasi potensial untuk pengembangan PLTM.
2. Laporan Bulanan (Monthly Report), laporan ini dibuat setiap akhir bulan
yang berisi laporan tentang kemajuan kegiatan setiap bulannya. Laporan ini
diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap.
3. Laporan Sementara (Interim Report), laporan ini dibuat pada
pertengahan waktu pelaksanaan yang berisi kemajuan pekerjaan sampai
dengan pertengahan waktu pelaksanaan, uraian singkat permasalahan
teknis di lapangan serta rencana alternatif-alternatif pemecahan masalah
yang akan diajukan. Laporan ini serahkan sebanyak 5 (lima) rangkap.
4. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report), Konsultan diminta
menyerahkan Draft Laporan Akhir untuk didiskusikan bersama dengan
Direksi Pekerjaan. Laporan ini serahkan sebanyak 8 (delapan) rangkap..
5. Laporan Akhir (Final Report), setelah Draft Laporan selesai didiskusikan
dan memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan, maka Konsultan
diwajibkan membuat Laporan Akhir (Final Report) lengkap. Laporan ini
serahkan sebanyak 8 (delapan) rangkap.
6. Executive Summary, dibuat dalam bahasa Indonesia yang isinya
menguraikan secara ringkas hasil-hasil survey dan detail desain yang
dibuat beserta kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan. Laporan ini
serahkan sebanyak 8 (delapan) rangkap.
7. Laporan Pendukung, merupakan laporan penunjang yang terdiri dari
Laporan Pengukuran/Topografi, Laporan Mekanika Tanah, Laporan
Hidrologi/Hidrometri, Laporan Elektrikal dan Mekanikal, Laporan Sosial
Ekonomi, Laporan Penyajian Informasi Lingkungan, Nota Perhitungan
Desain, BOQ+RAB, Buku Spesifikasi Teknis dan Pedoman O&P serta
Institusi, diserahkan masing-masing 2 (dua) rangkap.
8. Gambar Design/Cetak Biru, dibuat dengan software CAD dan dicetak
dalam rangkap 6 (enam) yang terdiri dari ukuran A1 (normal) 3 (tiga) set
dan ukuran A3 3 (tiga) set serta ke kalkir 1 (satu) set.
Laporan, Gambar Desain dan Dokumentasi Kegiatan disimpan dalam
Compact Disk (CD) sebanyak 3 (tiga) rangkap.
KOMISARIS
DIREKTUR
- Office Manager
- dan staff