Anda di halaman 1dari 11

FOTOGRAMETRI UNTUK PENGUKURAN PROGRES LAPANGAN DI

BENDUNGAN CIPANAS PAKET 1


Idham Yunanto1), Novan Eka Adilla 2), Reza Apriadi 3)

1) Staff Teknik, PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk.


2) PPK Bendungan III (Cipanas)
3) Kepala Pelaksana, PT. Wijaya Karya, Tbk.

Sub Tema : Teknologi Terbaru pada Survey dan Investigasi untuk Keberlanjutan Bendungan

Abstrak

Bendungan Cipanas merupakan bendungan yang berfungsi sebagai suplai air baku,
irigasi, pembangkit listrik, dan juga reduksi banjir bagi wilayah yang berada di sekitarnya.
Bendungan Cipanas terletak di Sungai Cipanas yang terletak di Desa Cibuluh, Kecamatan
Ujungjaya, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, atau sekitar 75 km dari Kota Cirebon,
dan 7.6 km dari pintu keluar gerbang tol Cikedung. Secara geografis Bendungan Cipanas
terletak antara 7°43’0” LS dan 108°05’43” BT.
Pengambilan data survey digunakan untuk mengetahui progres terkini, sisa pekerjaan
dan melakukan cross section area pekerjaan saat ini untuk mengetahui dan melakukan cek
area topografi. Saat ini di setiap proyek umumnya masih menggunakan alat berupa total
station sebagai pengambilan data survey di lapangan yang kemudian diolah menggunakan
AutoCad atau Land Desktop untuk mengetahui data cross section di lapangan. Pada proyek
pembangunan Bendungan Cipanas paket 1 pengambilan data cross section lapangan selain
menggunakan total station sebagai metode survey juga menggunakan metode fotogrametri
dengan memanfaatkan teknologi berupa drone yang nantinya dikombinasikan dengan
menggunakan aplikasi berupa DroneDeploy dan juga AutoCad Civil 3D.
Proses pengolahan data untuk menampilkan data kontur dan cross section
menggunakan drone yang dikombinasikan dengan aplikasi DroneDeploy dan AutoCad Civil
3D sebagai software pemrosesan jauh lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan alat
survey konvensional seperti Total Station yang diolah menggunakan AutoCad atau Land
Desktop.

Keywords : Drone, Survey, Cipanas, Bendungan

Hal. 1
OUTLINE

Abstrak .................................................................................................................................. 1
Outline ................................................................................................................................... 2
1. Pendahuluan ................................................................................................................. 3
2. Latar belakang.............................................................................................................. 3
3. Penggunaan Drone Sebagai Fotogrametri Progres ...................................................... 4
3.1. Pengambilan Foto Udara ......................................................................................... 4
3.2. Pemrosesan Data Foto Menjadi Data Kontur.......................................................... 5
3.3. Pengolahan Data Menggunakan Autocad Civil 3D ................................................ 6
3.4. Perencanaan Data Cross Section ............................................................................. 7
3.5. Menampilkan Data Cross Section ........................................................................... 9
4. Kesimpulan dan Saran ............................................................................................... 10
4.1. Kesimpulan............................................................................................................ 10
4.2. Saran...................................................................................................................... 11
5. Daftar Pustaka ............................................................................................................ 11

Hal. 2
1. PENDAHULUAN
Bendungan atau Dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan Dam juga memiliki
bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap
atau berkelanjutan (Anonim, 2016).
Bendungan Cipanas merupakan bendungan yang berfungsi sebagai suplai air baku,
irigasi, pembangkit listrik, dan juga reduksi banjir bagi wilayah yang berada di sekitarnya.
Bendungan Cipanas terletak di Sungai Cipanas yang terletak di Desa Cibuluh, Kecamatan
Ujungjaya, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, atau sekitar 75 km dari Kota Cirebon,
dan 7.6 km dari pintu keluar gerbang tol Cikedung. Secara geografis Bendungan Cipanas
terletak antara 7°43’0” LS dan 108°05’43” BT.

2. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan teknologi sangat dibutuhkan untuk
menunjang perkembangan pembangunan infrastruktur. Pembangunan Bendungan Cipanas
merupakan salah satu proyek infrastruktur di Indonesia yang di dalamnya menggunakan
berbagai macam teknologi untuk pelaksanaan pembangunan proyek dan kelengkapan
administrasi di proyek.
Pengambilan data survey digunakan untuk mengetahui progres terkini, sisa pekerjaan
dan melakukan cross section area pekerjaan saat ini untuk mengetahui dan melakukan cek
area topografi. Saat ini di setiap proyek umumnya masih menggunakan alat berupa total
station sebagai pengambilan data survey di lapangan yang kemudian diolah menggunakan
AutoCad atau Land Desktop untuk mengetahui data cross section di lapangan.
Menurut Van Hoeve Fotogrametri adalah suatu metode atau cara untuk
mengkonstruksikan bentuk, ukuran dan posisi pada suatu benda yang berdasarkan
pemotretan tunggal maupun stereoskopik. Teknik Fotogrametri ini menggunakan foto udara
sebagai sumber data utama.
Pada proyek pembangunan Bendungan Cipanas paket 1 pengambilan data cross
section lapangan selain menggunakan total station sebagai metode survey juga
menggunakan metode fotogrametri dengan memanfaatkan teknologi berupa drone yang
nantinya dikombinasikan dengan menggunakan aplikasi berupa DroneDeploy dan juga
AutoCad Civil 3D.

Hal. 3
3. PENGGUNAAN DRONE SEBAGAI FOTOGRAMETRI PROGRES

Di zaman teknologi yang telah berkembang seperti sekarang ini, pengukuran progress
di Bendungan Cipanas Paket 1 selain menggunakan alat bantu berupa total station juga
menggunakan drone. Drone merupakan sebuah alat bantu yang pada dasarnya digunakan
untuk menangkap objek secara digital, baik itu berupa foto maupun video. Di setiap proyek
pada umumnya menggunakan kamera/drone sebagai alat bantu untuk melakukan sebuah
dokumentasi progress fisik proyek saja. Namun di Bendungan Cipanas Paket 1 penggunaan
drone selain dipakai untuk dokumentasi objek secara digital juga dimanfaatkan untuk
mengetahui progres fisik di lapangan hingga memunculkan cross section area yang ingin
diketahui. Selain drone, untuk mendukung objek digital nantinya juga akan dikombinasi
menggunakan dronedeploy sebagai pemroses data kontur dan juga auto cad civil 3d untuk
memproses hasil hingga dapat memunculkan data cross section pekerjaan yang akan
dilakukan pengukuran. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah yang digunakan untuk
pengukuran hasil fotogrametri menggunakan drone.

3.1. Pengambilan Foto Udara


Langkah pertama dalam melakukan fotogrametri adalah dengan melakukan
pengambilan objek foto udara dengan menggunakan drone pada area yang akan diukur dan
diambil data cross section seperti pada daerah maindam. Pengambilan foto udara dilakukan
secara otomatis dengan menggunakan bantuan aplikasi dronedeploy. Setting lintasan
dilakukan di www.dronedeploy.com kemudian pengambilan foto akan dilakukan secara
otomatis sesuai dengan area yang dibuat sebelumnya. Proses pegambilan foto drone
disajikan pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1 Pengambilan foto udara dengan menggunakan drone


Hal. 4
3.2. Pemrosesan Data Foto Menjadi Data Kontur
Setelah pengambilan foto lengkap kemudian pemrosesan data dilakukan dengan
melakukan proses upload data ke web dronedeploy di www.dronedeploy.com dan
menunggu hingga proses rendering selesai. Proses rendering data berupa foto hasil
tangkapan objek pada langkah 3.1 tersebut biasanya akan diproses dalam waktu kurang lebih
5 jam dari proses upload keseluruhan selesai. Kemudian setelah proses rendering selesai
pada dronedeploy akan disajikan hasil pemetaan berupa dokumentasi 3D seperti ditunjukkan
pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2 Hasil tampilan hasil rendering data foto drone menggunakan dronedeploy

Apabila hasil rendering telah selesai kemudian data hasil visualisasi 3 dimensi tersebut
dapat langsung di eksport data dan di download dengan tipe file contour DXF. Contoh
eksport data ditunjukkan seperti Gambar 3 berikut.

Hal. 5
Gambar 3 Proses eksport data kontur

3.3. Pengolahan Data Menggunakan AutoCad Civil 3D


Langkah berikutnya setelah data kontur di download adalah import data kontur
tersebut ke dalam AutoCad Civil 3D. Data kontur yang disajikan sudah dalam bentuk 3
dimensi sesuai dengan penangkapan objek menggunakan drone saat di lapangan. Tampilan
import data dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4 Data hasil import AutoCad Civil 3D

Setelah data berhasil terimport berupa data kontur lalu dilanjutkan dengan membuat
layer baru di tab surfaces dan diberi nama sesuai dengan yang dikehendaki, dan data siap
untuk dilakukan cross sesuai dengan yang kita butuhkan.

Hal. 6
3.4. Perencanaan Data Cross Section
Perencanaan data cross section diawali dengan menentukan center line sebagai dasar
acuan. Sebagai contoh akan dilakukan cross section pada area Maindam maka diperlukan
center line tepat pada lokasi as dam. Contoh detail penentuan center line ditunjukkan pada
Gambar 4 berikut.

Gambar 5 Penentuan center line pada data kontur

Setelah center line ditentukan kemudian dilanjutkan dengan membuat Alignment dari
objek yang sudah ada pada tab Alignment, Create Alignment from Objects. Setelah itu pilih
tab Sample Lines dan diatur dengan memilih By range of stations kemudian mengatur jarak
cross yang akan dilakukan dengan mengatur berapa jauh jarak cross ke arah kanan dan kiri
dari center line yang telah dibuat dan jarak antar cross section. Detail langkah-langkah
pengerjaan disajikan pada Gambar 6 hingga Gambar 10.

Gambar 6 Pembuatan Alignment

Hal. 7
Gambar 7 Tab pengaturan center line

Gambar 8 Pengaturan stations cross section

Gambar 9 Tab Pengaturan lebar dan jarak antar cross section

Hal. 8
Gambar 10 Hasil perencanaan cross section

3.5. Menampilkan Data Cross Section


Gambar 10 merupakan data hasil perencanaan cross section yang direncanakan, untuk
menampilkan data cross section dapat dilakukan dengan memilih tab sections kemudian
dipilih Create Section View. Setelah muncul tab box Section View maka dapat dipilih
Stations yang akan dipilih untuk ditampilkan pada bagian stations, kemudian setelah itu pilih
tombol Create Section View yang berada pada bagian tab box yang tertampil, maka
selanjutnya tinggal arahkan kursor pada lokasi yang kosong untuk menampilkan hasil cross
section yang dipilih tersebut. Detail langkah yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 11
sampai dengan Gambar 13 berikut ini.

Gambar 11 Pengaturan Cross Section View

Hal. 9
Gambar 12 Pemilihan Stations untuk menampilkan hasil Cross Section

Gambar 13 Hasil akhir Cross Section Maindam Bendungan Cipanas

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Proses pengolahan data untuk menampilkan data kontur dan cross section
menggunakan drone yang dikombinasikan dengan aplikasi DroneDeploy dan AutoCad Civil
3D sebagai software pemrosesan jauh lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan alat
survey konvensional seperti Total Station yang diolah menggunakan AutoCad atau Land
Desktop.

Hal. 10
4.2. Saran

Pengukuran fotogrametri dengan menggunakan drone masih perlu dilakukan verifikasi


dan perbandingan data dengan pengukuran menggunakan total station agar diketahui
persentase error data pengukuran yang dilakukan.

5. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Bendungan. https://id.wikipedia.org/wiki/Bendungan.

https://www.dronedeploy.com

Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Ichtisar Baru. hlm. 1030.

Hal. 11

Anda mungkin juga menyukai