Anda di halaman 1dari 23

AKITAMOEG SIRTSERET IEVRUS

PENGUKURAN
JALAN

Oleh Ilham Habibi Alfarisi


PENDAHULUAN
Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan

AKITAMOEG SIRTSERET IEVRUS


jalan, terlebih dahulu diperlukan beberapa data
antara lain meliputi data LHR, data jenis tanah,
keadaan topografi, data sosial ekonomi lokasi
proyek dan data lainnya.

Pekerjaan perencanaan geometrik jalan


merupakan bagian dari perencanaan jalan yang
dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik
sehingga dapat memenuhi fungsi data dari jalan
yaitu memberikan pelayanan yang optimum
pada arus lalu lintas.
AKITAMOEG SIRTSERET IEVRUS
Pada perencanaan Geometrik jalan ada 3 elemen
penting yaitu:
·Alinyemen horizontal/ trase jalan
·Alinyemen vertikal/ penampang memanjang
·Penampang melintang jalan.

Untuk memenuhi ketiga elemen perencanaan jalan


tersebut diperlukan data pengukuran jalan. Pada
umumnya hasil pengukuran berupa peta situasi
lengkap dengan garis kontur, gambar penampang
memanjang dan gambar penampang melintang.
PENGUKURAN JARAK

PRINSIP PENGUKURAN SUDUT


DASAR PENGUKURAN BEDA TINGGI
PENGUKURAN
TOPOGRAFI
TERESTRIS
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP
PENGUKURAN TAHAP SURVEY &
TOPOGRAFI PELAKSANAAN
UNTUK TAHAP PENGOLAHAN
PEKERJAAAN DATA
JALAN
TAHAP
PENGGAMBARAN
TAHAP PERSIAPAN PERALATAN
Berupa Alat ukur, Prisma target, Statif, Kompas (Shunto), GPS Handheld,
PERSIAPAN Formulir kertas pencatatan pengukuran, Meteran jalan, Handy Tallky (HT)
(untuk komunikasi di lapangan), Komputer (hardware dan
software)+printerukuran A3, Kamera dan Perlengkapan lapangan
PERSIAPAN BAHAN
Sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai harus PERSIAPAN ADMINISTRASI
ditentukan terlebih dahulu
persiapan bahan / data Surat tugas personil pelaksana, surat izinsurvey
penunjang, peralatan yang
akan digunakan. Peralatan Hal-hal lain-lainnya yang diperlukan
yang digunakan harus Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
memenuhi spesifikasi pembuatan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, yang
teknis yang ada sehingga
dilengkapidengan status serta nama-nama personil pelaksana
data pengukuran
memenuhi kriteria yang pemberian pengarahan dan pemahaman pada personil pelaksana
diinginkan. penyusunan laporan pendahuluan
hal-hal lain yang diperlukan
SURVEY Jenis kegiatan ini meliputi :
PENDAHULUAN studi literatur,
koordinasi dengan instansi terkait,
Survai pendahuluan adalah survai yang diskusi perencanaan di lapangan,
dilakukan pada awal pekerjaan dilokasi reconnaissance survey geometri,
pekerjaan, yang bertujuan untuk reconnaissance survey topografi,
memperoleh data awal sebagai bagian Reconnaissance survey geoteknik
penting bahan kajian teknis dan bahan untuk dan geologi,
pekerjaan selanjutnya. Survai ini diharapkan Reconnaissance survey bangunan
mampu memberikan saran dan bahan pelengkap jalan,
pertimbangan terhadap survai detail Reconnaissance survey hidrologi /
lanjutan. hidrolika.
PELAKSANAAN PENGUKURAN
PEMASANGAN PATOK
Pada pemetaan situasi untuk perencanaan
jalan dan jembatan, ada patok yang
harusdipasang.Patok tersebut ditempatkan
pada tempat yang aman dan mudah
terlihat.Patok-patok tersebut adalah Patok
Bench Mark, Patok Poligon dan Patok
Profil.

PENGUKURAN KERANGKA
DASAR HORIZONTAL
Titik KDH di lapangan berfungsi sebagai titik ikat
pada pengukuran detail, dan sebagai titik
tetap/referensi untuk keperluan pekerjaan
perencanaan selanjutnya, misalnya untuk
pekerjaan stake out. Setiap titik KDH akan
mempunyai harga koordinat (x,y).
PELAKSANAAN PENGUKURAN
PENGUKURAN KERANGKA
DASAR VERTIKAL
Seperti halnya KDH, pengukuran KDV juga
harus dilakukan sebagai dasar pekerjaan
pemetaan. Kalau KDH merupakan sistem
kerangka dasar kearah horisontal, maka KDV
berfungsi sebagai titik ikat ke arah vertikal.
selain mempunyaikoordinat (x, y)juga akan
memiliki elevasi (z) atau secara lengkap menjadi
koordinat (x, y, z)
PELAKSANAAN PENGUKURAN
PENGUKURAN SITUASI /
DETAIL
Pengukuran situasi adalah pengukuran setiap
obyek yang dipilih untuk di petakan.
Pengukuran dilakukan dari setiap titik kerangka
yang telah ada sebelumnya (hasil pengukuran
KDH dan KDV). Pengukuran situasi
menggunakan metode tachymetri.

PENGUKURAN PROFIL
Untuk keperluan pekerjaan tanah (earth-work),
seperti penggalian dan penimbunan tanah,
diperlukan data profil memanjang dan
melintang guna mengetahui besarnya volume
PROFIL MEMANJANG TAMPAK ATAS
tanah yang akan digali maupun di timbun
PELAKSANAAN PENGUKURAN

PROFIL MEMANJANG ALAT DI ATAS TITIK


PROFIL MELINTANG TAMPAK ATAS
PELAKSANAAN PENGUKURAN
PEMATOKAN SITUASI
KHUSUS
Perpotongan dengan sungai
Perpotongan dengan jalan eksisting
Perpotongan dengan proyek
pembangunan jalan
RUANG LINGKUP
PEK. PENGUKURAN JALAN

Pengukuran untuk Pekerjaan pengukuran


perencanaan jalan untuk jalan yang
baru sudah ada
RUANG LINGKUP
PEK.PENGUKURAN JALAN

AKITAMOEG SIRTSERET IEVRUS


Secara umum ruang lingkup pekerjaan pengukuran
perencanaan jalan baik untuk jalan baru maupun jalan
yang sudah ada antara lain meliputi :
Pembuatan dan pemasangan Benchmark
Pemasangan patok-patok stationing jalan
Pengukuran poligon-Pengukuran waterpas
Pengukuran Penampang Melintang
Perhitungan
Penggambaran situasi, penampang memanjang dan
penampang melintang.
JALAN BARU
Untuk pengukuran Jalan baru terlebih dahulu

AKITAMOEG SIRTSERET IEVRUS


dilakukan beberapa tahapan studi antara lain :
Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Perencanaan Pendahuluan (Preliminary Design)
menggunakan peta skala 1:50.000
Perencanaan Detail (Detailed Design)
penempatan patok-patok sumbu, patok silang, sifat
datar profil, sipat datar melintang, pengukuran lokasi,
pengukuran untuk penempatan rangka
Jalan yang sudah ada
Jalan Lama (existing road) setelah beberapa tahun biasanya
mengalami kerusakan, sehingga perlu diperbaiki. Selain memperbaiki
jalan yang ada, adakalanya juga dilakukan perbaikan geometri jalan
antara lain dengan memperbaiki lengkungan horisontal, lengkungn
vertkal dan pelebaran jalan. Perbaikan geometri jalan perlu dilakukan
apabila kondisi jalan sudah tidak memenuhi persyaratan, hal ini
disebabkan karena adanya kerusakan jalan maupun karena adanya
peningkatan LHR sehingga kondisi jalan sudah tidak layak secara
teknis dan dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
JALAN LAMA
Untuk keperluan perbaikan geometri dan pelebaran
jalan diperlukan data pengukuran situasi, penampang
AKITAMOEG SIRTSERET IEVRUS

memanjang jalan dan penampang melintang jalan.


Pekerjaan pengukuran jalan yang sudah ada antara
lain meliputi :
1.Penentuan titik awal dan akhir proyek
2.Pembuatan dan pemasangan BM
3.Pemasangan patok STATIONING ( STA )
4.Pengukuran Waterpas
5.Pengukuran Poligon
6.Pengukuran penampang melintang
7.Pengukuran Situasi
8.Perhitungan
9.Penggambaran peta situasi jalan, penampang
memanjang dan penampang melintang
PROSEDUR PENGUKURAN JALAN

Sebelum pengukuran ke lapangan, tentunya


diperlukan survey pendahuluan untuk mengetahui
keadaan medan di lapangan. Kegiatan ini juga sangat
penting untuk dapat menentukan desain titik-titik
poligon yang yang terdiri dari titik-titik BM atau
kombinasi antara titik BM dengan titik lain yang
ditentukan keberadaannya di lapangan. Keberadaan
titik BM disekitar lokasi desain rute jalan raya ini REKAYASA RUTE JALAN RAYA
diperlukan karena titik BM telah memiliki posisi
horizontal dan vertikal yang benar sehingga dapat
digunakan untuk pengikatan oleh titik-titik lain.
PROSEDUR PENGUKURAN JALAN

Setelah desain titik poligon dibuat, selanjutnya


dilakukan akuisisi data yaitu pengukuran Kerangka
Dasar Horizontal (KDH) dan Kerangka Dasar Vertikal
(KDV). Pengukuran KDH dan KDV ini harus
mengikuti ketentuan ketelitian yang telah ditentukan.
Pengolahan KDH dan KDV ini pun harus lolos
toleransi yang ditetapkan.
PROSEDUR PENGUKURAN JALAN

Selanjutnya, dilakukan desain lengkung jalan raya pada sisi poligon. Lengkungan
Horizontal atau sering disebut dengan lengkungan spiral digunakan pada alignment
jalan raya atau jalan kereta api untuk mengatasi perubahan arah yang tajam/tiba-
tiba ketika alignment berubah dari tangen ke lengkungan lingkaran atau
sebaliknya. Hal ini dimaksudkan untuk keamanan dan kenyamanan pada saat
kendaraan berkecepatan tinggi. Pada lengkungan spiral terjadi perubahan jari-jari
yang konstan/ seragam yaitu dari R = tak terhingga pada TS (awal spiral) terus
berkurang sampai pada titik awal lengkung lingkaran jari-jari spiral sama dengan
jari-jari lingkaran (Yulaikhah, 2011). Pengukuran pembuatan jalan raya ini memang
terkesan sepele, namun memiliki fungsi yang sangat vital pada keselamatan lalu
lintas.
PROSEDUR PENGUKURAN
JALAN
Desain lengkung jalan raya tersebut akan terdiri dari beberapa titik station
pembentuk lengkung. Titik-titik tersebut kemudian dilakukan stake out di
lapangan untuk selanjutnya dilakukan pematokan.

Pada titik-titik station di lapangan tersebut kemudian dilakukan pengukuran


profil memanjang dan profil melintang. Profil memanjang merupakan
pengukuran untuk menggambarkan situasi tinggi muka tanah sepanjang sumbu
proyek. Pengukuran harus dilakukan sepanjang garis tengah (as) jalur
pengukuran dan dilakukan pengukuran pada setiap perubahan yang terdapat
pada permukaan tanah. Sedangkan pada profil melintang dilakukan dengan
jarak antar potongan melintang dibuat sama, sedangkan pengukuran kearah
samping kiri dan kanan as jalur memanjang lebarnya dapat ditentukan sesuai
perencanaan. Arah potongan melintang tegak lurus dengan as.
NOITULOS EHT

IMPROVING THE COMMUNITY

Anda mungkin juga menyukai