PAKET
SURVEY KONDISI JALAN, LERENG DAN JEMBATAN
PROVINSI PAPUA
0
LATAR BELAKANG Prasarana jalan nasional mempunyai peran yang sangat penting dalam
1.
transportasi nasional, sekitar 92% angkutan penumpang dan 90% angkutan
barang di Indonesia menggunakan jalan. Hal ini menyebabkan pengelolaan jalan
merupakan aspek yang sangat strategis dan setiap keputusan dalam pengelolaan
jalan harus didasarkan pada data yang akurat dan reliable.
Data merupakan basis utama dalam menentukan suatu kebijakan, dalam
menentukan kebijakan penanganan jalan diperlukan suatu basis data kondisi
jalan. Jenis basis data kondisi jalan bergantung pada maksud kebijakan yang
akan ditentukan. Tingkatan akurasi dari data yang dikumpulkan bervariasi
tergantung pada tingkat hierarki keputusan yang akan dibuat dan sistem yang
dipakai untuk membuat keputusan dalam konteks penanganan jalan.
2 TUJUAN Untuk menyediakan data kondisi jalan, lereng, dan jembatan untuk
program penanganan jalan.
4 NAMA DAN Kegiatan Survei Kondisi Jalan, Lereng dan Jembatan Provinsi Papua, Satuan
ORGANISASI PEJABAT Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura, PPK Perencanaan
PEMBUAT KOMITMEN dan Pemantauan
5 SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia pagu anggaran sebesar Rp.
7.604.404.000,- (Tujuh Milyar Enam Ratus Empat Juta Ribu Rupiah) yang
bersumber dari APBN.
1
6. REFERENSI Referensi yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan paket pekerjaan ini
adalah:
o Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
o Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
o Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
o Peraturan Pemerintah RI Nomor 79 Tahun 2013 tentang Sistem Lalulintas
dan Angkutan Jalan;
o Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat
atas Perpres RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
o Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
o Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.248/KPTS/M/2015 tentang penetapan ruas-ruas jalan dalam jaringan
jalan primer menurut fungsinya sebagai jalan arteri dan jalan kolektor 1;
o Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan menurut statusnya
sebagai jalan nasional;
o Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terkait.
o SE Dirjen terkait Survei Kondisi. (Pedoman*)
2
7. LINGKUP KEGIATAN A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pengumpulan data:
Survai linkdesc, titik referensi dan Survai Ketidakrataan
Jalan (IRI)
Survai linkdesc dan titik referensi dilaksanakan setidaknya 5
tahun sekali. Akan tetapi, dikarenakan dengan adanya kebijkan
survai dilaksanakan sesuai dengan panjang lapangan di tahun
2018, maka perlu dilakukan survai linkdesc dan titik referensi
ditahun 2018. Survai dilakukan bersamaan dengan survai
ketidakrataan di semester pertama.
Atribut Acuan
Metoda Penghitungan IRI ASTM E1926 – 08
Cara Pengujian RSNI 03-3426-2017 : Cara uji survey
ketidakrataan permukaan perkerasan
jalan dengan alat tipe respon
3
Profilometer
Perkerasan Kaku :
Retak sudut (Corner break) Satu plat
Pelat terbelah (Divided slab) Satu plat
Pelat patah (Faulting) Satu plat
Retak linier (Linear cacking) Satu plat
Remuk (punched out) Satu plat
Retak susut dan retak lainnya (Shrinkage Satu plat
and other cracking)
Pemompaan (Pumping) Dua plat
Terkelupas pada sudut (Spalling corner) Satu plat
Terkelupas pada sambungan (Spalling Satu plat
joint)
Tambalan (Patching) Satu plat
Rusak penutup sambungan (Joint seal) Kondisi
4
keseluruhan
per area
5
Interval Data per perubahan 100 m lajur 100 m 100 m
jalur jalur
Arah 2 arah 2 arah 2 arah 2 arah
pengukuran
Satuan km, m Kondisi Ada/ Lebar m,
(Baik/sedang/ Tidak Beda
rusak) Tinggi
(Ada/
Tidak)
Atribut Acuan
Metoda Penghitungan ASTM D4695 – 03
Lendutan
Cara Pengujian Pedoman (R2) : Tata cara pengujian
lendutan permukaan jalan dengan alat
falling weight deflectometer (FWD)
Interval Data Per 100 m lajur
Arah pengukuran 2 arah lalu lintas
Satuan mikron
Alat FWD/APKJ
Atribut Acuan
Metoda Penghitungan Lendutan
Cara Pengujian Pedoman Pd 03-2016-B
Metode uji lendutan menggunakan LWD
Interval Data Per 100 m lajur
Arah pengukuran 2 arah lalu lintas
Satuan mikron
Alat LWD
6
Survai Pencacahan Lalu Lintas (Traffic Counting)
Penghitungan volume lalu lintas dilakukan pada ruas-ruas
yang telah ditentukan. Metoda penghitungan volume lalu
lintas yang dipakai yaitu secara otomotis dan manual.
Penghitungan volume lalu lintas secara otomatis
dilakasanakan pada lokasi penghitungan selama 365 hari (1
tahun penuh) sedangkan secara manual dilakukan pada pos
penghitungan selama 3 hari dan 7 hari. Klasifikasi
kendaraan yang dihitung menggunakan klasifikasi
kendaraan dari Bina Marga (12 klasifikasi kendaraan)
Atribut Acuan
7
ke dalam SIPDJN (Sistem Pengolahan Data Base Jalan
Nasional) pada bulan Juni.
Survai Inventarisasi Lereng Jalan
Survai Inventarisasi lereng jalan meliputi lereng alam,
lereng buatan yaitu lereng galian atau timbunan serta
lereng alam dan butan yang mengalami longsor.
Survai inventarisasi lereng jalan dilakukan terhadap lereng
jalan yang belum dilakukan pendataan dan belum direkam
dalam basis data lereng.
Survai inventarisasi lereng jalan dilakukan terhadap lereng
jalan dengan tinggi lebih dari 5 m, kecuali jika lereng
terkait berdasarkan pengamatan secara visual mengalami
keruntuhan serta lereng yang telah menunjukan adanya
gejala kerunturahn (crown, retak dll) yang berdampak
terhadap terganggunya fungsi jalan baik yang telah
ditanggulangi maupun belum.
Survai inventarisasi lereng jalan dilakukan dengan cara
pengumpulan data lereng jalan yang meliputi administrasi,
geometrik, geologi material penyusun lereng, serta
seluruh data visual yang terdapat pada lereng tersebut.
Pelaksanaan inventarisasi menggunakan formulir atau
formulir aplikasi Sistem Manajemen Lereng Jalan yang
ditunjang oleh beberapa peralatan.
8
tingkat risiko lereng jalan
Atribut Acuan
Atribut Acuan
Atribut Acuan
9
Inventarisasi, Detail dan Pusjatan;
Rutin
Durasi Pengukuran Survei Inventarisasi: Manual 1 Hari
10 Jembatan
Survei Rutin: Manual 1 Hari 10
Jembatan
Survei Detail: Manual 1 Hari 4
Jembatan
Arah pengukuran Sesuai dengan pedoman pemeriksaan
jembatan
Satuan Nilai Kondisi Jembatan (0 s/d 5) Level 1, Nilai
Kondisi Jembatan Level 3 Daerah Aliran
Sungai dan Nilai Kondisi Jembatan Level 4
untuk Lantai Jembatan
Alat
Alat rekam data Alat ukur Alat bantu
keselamatan
- Sepatu boot - Smartphone - Meteran pita - Benang
- Rompi (Android) pendek dan dan
- Topi/helm - Alat tulis panjang unting-
- Pelampung - Papan alas tulis - Meteran roda unting
- Sarung - Kertas/buku - Alat ukur laser - Tripod
tangan catatan - Busur derajat - Senter
- Masker - Kamera - Siku baja - Tali
- Traffic Cone foto/video - Radio
- Drone komunika
- GPS si
- Tangga
- Perahu
karet
B. Lokasi Kegiatan
Ruas jalan, jembatan, dan lereng yang akan disurvei dapat dilihat dalam
lampiran. Ruas jalan yang akan disurvei dilengkapi dengan informasi
pengenal awal akhir ruasnya (simpang, tugu, patok jembatan dll) serta
informasi koordinatnya.
10
Peralatan dan perlengkapan kantor;
Komunikasi kantor;
Kendaraan operasional untuk Konsultan, termasuk biaya operasi dan
pemeliharaan;
Peralatan survai;
dan lain-lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan jasa ini.
10. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 9 (sembilan) bulan kalender
PELAKSANAAN terhitung sejak tanggal mulai kerja (SPMK).
11. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:
- TENAGA AHLI NON-LAPANGAN
Ketua Tim (1 orang)
Disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata Dua (S2) Jurusan Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi.
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Jalan (pengalaman profesi Ahli
Madya 2 tahun) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan
memiliki pengalaman kerja yang sesuai minimal selama 4 tahun.
Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai, serta
bertanggung jawab penuh terhadap produk yang dihasilkan.
Ahli Geodesi (1 orang)
Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata satu (S1) Jurusan
Geodesi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Geodesi (pengalaman profesi Ahli
Muda 3 tahun) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan
memiliki pengalaman kerja yang sesuai minimal selama 5 tahun.
Tugasnya adalah:
1. Mempersiapkan posisi geografis titik referensi untuk setiap survai jalan dan
jembatan;
2. Mempersiapkan tabel data geografis:
3. Mempersiapkan platform basis data berbasis Geografis sesuai sistem manajemen
data yang dipergunakan pengguna jasa
4. Mempersiapkan tampilan antar muka untuk menampilkan informasi
- Ahli Teknik Jalan (1 orang)
Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata satu (S1) Jurusan
Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Jalan (pengalaman profesi Ahli
Muda 3 tahun) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan
memiliki pengalaman kerja yang sesuai minimal selama 5 tahun.
Tugasnya adalah:
1. Melakukan kalibrasi dan ujicoba peralatan survai khusunya terkait dengan
11
pengumpulan data ketidakrataan (IRI), kondisi, drainase, dan Lendutan ;
2. Melaksanakan kompilasi data dan melaksanakan validasi data mandiri
3. Mengkoordinasikan tim pelaksana survai terkait survai Ketidakrataan dan
Lendutan
4. Melakukan pengolahan data sesuai spesifikasi data yang dipersyaratakan;
Ahli Teknik Jembatan
Ahli Jembatan Madya (1 orang)
Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata satu (S1) Jurusan
Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Jembatan (pengalaman profesi 1
tahun) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki
pengalaman kerja yang sesuai minimal selama 7 tahun.
Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai, serta
bertanggung jawab penuh terhadap produk yang dihasilkan
Ahli Jembatan Muda (1 orang)
Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata satu (S1) Jurusan
Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Jembatan (pengalaman profesi
Ahli Muda 2 tahun) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK
dan memiliki pengalaman kerja minimal selama 5 tahun.
Tugasnya adalah:
1. Membantu mengkoordinasikan tim pelaksana survai terkait Inspeksi Jembatan
2. Melaksanakan kompilasi data dan melaksanakan validasi data tim lapangan
3. Melakukan pengolahan data sesuai spesifikasi data yang dipersyaratakan
Ahli Geoteknik
Ahli geoteknik Madya (1 orang)
Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal lulusan program pendidikan Sarjana (S-1) jurusan
Teknik Sipil universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi, memiliki pengalaman 5 tahun dalam desain jalan, memiliki sertifikat
keahlian Madya (pengalaman 1 tahun) bidang geoteknik (HATTI).
Tugasnya adalah:
1. Mengkoordinir kegiatan sistem manajemen lereng;
2. Memberikan pengarahan dan bimbingan teknis personil survai:
3. Melakukan koordinasi dengan P2JN/BBPJN/BPJN;
4. Validasi hasil inventarisasi, inspeksi berkala, analisis risiko dan mitigasi risiko
lereng jalan.
5. Melakukan penilaian tingkat risiko lereng jalan berdasarkan pemeringkatan nilai
bahaya dan konsekuensi lereng jalan yang telah disurvey;
6. Membuat peta tingkat risiko lereng jalan;
7. Menyusun pelaporan;
Ahli geoteknik Muda (1 orang)
Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal lulusan program pendidikan Sarjana (S-1) jurusan
Teknik Sipil universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi, memiliki pengalaman 3 tahun dalam desain jalan, memiliki sertifikat
12
keahlian Muda (pengalaman 1 tahun) bidang geoteknik (HATTI).
Tugasnya adalah:
1. Validasi hasil inventarisasi, inspeksi berkala, analisis risiko dan mitigasi risiko
lereng jalan.
2. Melakukan penilaian tingkat risiko lereng jalan berdasarkan pemeringkatan nilai
bahaya dan konsekuensi lereng jalan yang telah disurvey;
3. Membuat peta tingkat risiko lereng jalan;
4. Menyusun pelaporan.
13
Tugasnya adalah:
1. Melakukan kalibrasi dan ujicoba peralatan serta fomulir survai;
2. Memberikan pengarahan pada asisten pelaksana inventarisasi dan inspeksi berkala:
3. Melakukan koordinasi lapangan;
4. Melakukan prosedur inventarisasi lereng jalandimulai dengan penentuan lokasi
inventarisasi, pengumpulan dan pengkajian data sekunder, persiapan alat, pelaksanaan
dan pengisian formulir inventarisasi. Selanjutnya, pelaksanaan inventarisasi lereng jalan
di lokasi meliputi: pemasangan rambu-rambu pengaman lalu lintas dan kerucut lalu
lintas, penandaan lokasi dengan GPS, pendataan tapak umum, pendataan geometrik
lereng jalan, pendataan lereng jalan, pendataan bangunan rekayasa lereng jalan,
pendataan jika lokasi lereng terjadi keruntuhan, pendataan badan dan bahu jalan,
pendataan drainase, pendataan instrumentasi eksisting, pengambilan foto,
penggambaran sketsa dan direkam dalam basis data lereng jalan dengan diakhiri
pelaporan.
Melakukan prosedur inspeksi lereng jalan berkala, dimulai dengan penentuan lokasi
inspeksi, pengumpulan dan pengkajian data sekunder, persiapan alat dan direkam
dalam basis data lereng jalan dengan diakhiri pelaporan
14
Tenaga Pendukung
Selain tenaga-tenaga tersebut di atas, juga diperlukan tenaga-tenaga pendukung/tenaga
lainnya seperti surveyor, teknisi, operator, supir, dan lainnya untuk membantu kelancaran
pelaksanaan kegiatan. Jumlahnya menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan metoda
pelaksanaan kegiatan survai.
12. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
Data mentah (raw data)
Data hasil survei lapangan yang telah valid dan terinput dalam SIPDJN.
13. LAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Pengguna Jasa:
a. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
RMK harus dibahas dan diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak
ditetapkannya tanggal mulai pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam SPMK.
b. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya mencakup:
Peralatan yang akan digunakan;
Sertifikat kalibrasi dan metodologi validasi;
Daftar pendek seksi jalan untuk validasi;
Metodologi survai;
Sumber daya dan jadwal;
Laporan Pendahuluan akan memperbaiki metodologi yang diusulkan sesuai
dengan kondisi lapangan.
Laporan Pendahuluan harus dibahas dan diserahkan selambat-lambatnya 25 (dua
puluh lima) hari kalender sejak ditetapkannya tanggal mulai pelaksanaan pekerjaan
yang tercantum dalam SPMK sebanyak 5 (lima) buku laporan.
c. Laporan Hasil Survai Semeter 1
d. Laporan Hasil Survai Semester 2
e. Laporan Bulanan/Progress
Laporan ini memuat outline progress yang telah dicapai dan memberikan pemutakhiran
program pada tiap akhir bulan. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya tanggal 5
(lima) di setiap bulannya.
Laporan progress sekurang-kurangnya mencakup :
Ruas jalan yang disurvai pada bulan tersebut;
Kerusakan pada peralatan survai atau kendaraan, termasuk prosedur untuk
menjamin kualitas data setelah perbaikan;
Rincian pada validasi survai on-going yang selesai pada bulan tersebut;
Quality Control, Quality Assurance dan Quality Management Plan;
Progress secara keseluruhan termasuk bar chart dll.
f. Laporan Akhir
Laporan Akhir harus memuat ringkasan keseluruhan pekerjaan termasuk :
1. Rincian pelaksanaan kalibrasi dan validasi;
2. Survai lapangan dan backup data dan arsip yang diambil;
3. Statistik survai secara keseluruhan termasuk waktu-waktu terjadi kerusakan;
4. Permasalahan utama dan isu yang dihadapi dan tindakan yang diambil;
5. Statistik data seperti panjang survai harian dalam bentuk bar chart;
6. Pembelajaran yang diambil dan rekomendasi untuk pelaksaaan pengumpulan
data ke depan.
Laporan ini dibahas dan diserahkan selambat-lambatnya 9 (Sembilan) bulan
kalender sejak ditetapkannya tanggal mulai pelaksanaan pekerjaan yang tercantum
15
dalam SPMK sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Selain laporan-laporan tersebut di atas yang berupa buku (hard copy) dan softcopy (hard
disk external), Penyedia Jasa juga harus mengunggah laporannya ke dalam e-dokumen
PUPR.
14.
ttd
16
Ruas Jalan Nasional Provinsi Papua
Panjang Panjang
No.Ruas Nama Ruas No.Ruas Nama Ruas
(Km) (Km)
'001.11 JLN. RAYA ABEPURA (ABEPURA) 9,75 '031 KM 40 - BTS. KOTA MERAUKE 34,70
JLN. RAYA MANDALA
'001.12 JLN. TASANGKAPURA (JAYAPURA) 0,86 '031.11 (MERAUKE) 5,05
JLN. AHMAD YANI
'001.13 JLN. ARGAPURA (JAYAPURA) 1,56 '031.12 (MERAUKE) 0,25
HAMADI - HOLTEKAMP -
'001.14 JLN. KOTI (JAYAPURA) 1,37 '032 SKOW / BTS. PNG 50,34
ABEPURA - BTS. KOTA JAYAPURA / KAB.
'001.15 JAYAPURA 5,16 '032.13 JLN. KELAPA DUA (JAYAPURA) 1,49
ABEPURA - BTS. KOTA JAYAPURA / KAB. SENTANI - BONGKRANG -
'002.1 KEROM 24,45 '033 WARUMBAIM 54,69
'002.2 BTS. KOTA JAYAPURA / KAB. KEROM - ARSO 31,15 '034 WARUMBAIM - NIMBOTONG 9,09
'003 ARSO - WARIS 50,04 '035 NIMBOTONG - BONGGO 89,94
'004 WARIS - YETTI 9,00 '036 BONGGO - BETAF - SARMI 117,32
'005 YETTI - SENGGI - MAMBERAMO 155,00 '037 SARMI - ARBAIS 37,00
'008 ELELIM - PASVALEY - BTS. KOTA WAMENA 128,25 '044.1 BTS. KOTA NABIRE - KIMIBAY 17,39
JLN. SISINGAMANGARAJA
'008.11 JLN. TRIKORA (WAMENA) 0,90 '044.11 (NABIRE) 0,64
'008.12 JLN. HOM-HOM (WAMENA) 1,82 '044.12 JLN. YOS SUDARSO (NABIRE) 1,29
JLN. R.E. MARTADINATA
'008.13 JLN. PIKE (WAMENA) 2,60 '044.13 (NABIRE) 3,36
'009 BTS. KOTA WAMENA - PIRAMID 27,63 '044.2 KIMIBAY - LEGARE 47,78
'009.11 JLN. YOS SUDARSO (WAMENA) 2,12 '046.1 OKSIBIL - SEREDALA 126,00
'009.12 JLN. PIRAMID (WAMENA) 1,45 '046.2 SEREDALA - DEKAI 99,30
'010 PIRAMID - TIOM 44,13 '047 WAMENA - HABEMA 35,48
'013 ENAROTALI - WAGETE 30,90 '049 USILIMO - KARUBAGA 70,10
'014 WAGETE - MOANEMANI 40,20 '050 KARUBAGA - ILU - MULIA 85,00
'015 MOANEMANI - BEDUDIPA 98,00 '051 SIMPANG PELRA - MAYON 38,31
MAYON - SIMPANG
'016 BEDUDIPA - BTS. KOTA NABIRE 100,00 '052 KAPIRAYA 71,57
TIMIKA - SP. PELRA -
'016.11 JLN. JEND. SUDIRMAN (NABIRE) 1,84 '053 POMAKO 42,35
'016.12 JLN. PERINTIS (NABIRE) 3,24 '056 BTS. KOTA SERUI - MENAWI 12,66
'017 BTS. KOTA NABIRE - WANGGAR 35,10 '056.11 JLN. YOS SUDARSO (SERUI) 0,41
'017.11 JLN. TRIKORA (NABIRE) 0,89 '056.12 JLN. KARTIKA (SERUI) 0,09
'017.12 JLN. SILIWANGI (NABIRE) 0,39 '056.13 JLN. MANGGA (SERUI) 0,56
'017.13 JLN. KRISTINA MARTA (NABIRE) 2,47 '056.14 JLN. FRANS KAISEPO (SERUI) 1,85
WANGGAR - KWATOSPRE (BTS. PROV.
'018 PAPUA BARAT) 69,00 '056.15 JLN. KE MENAWI (SERUI) 4,99
'019 YETTI - UBRUB - YAMBRA - TOWE HITAM 57,74 '057 MENAWI - SAUBEBA - YOBI 54,75
'024 WAROPKO - MINDIPTANA 38,80 '058 BIAK - ADOKI 11,26
'025 MINDIPTANA - TANAH MERAH 69,70 '058.11 JLN. IMAM BONJOL (BIAK) 0,61
'026 TANAH MERAH - GENTENTIRI 73,20 '058.12 JLN. SORIDO RAYA (BIAK) 4,32
GENTENTIRI - BTS. KAB. MERAUKE / BOVEN
'027.1 DIGOEL 77,70 '059 ADOKI - SAMBER (KP. BARU) 9,01
BTS. KAB. BOVEN DIGOEL /MERAUKE -
'027.2 MUTING 47,03 '060.11 JLN. AHMAD YANI (BIAK) 0,93
'028 MUTING - BUPUL 37,88 '060.12 JLN. MOH. YAMIN (BIAK) 2,19
BIAK - MOKMER (JL. ARAH KE
'029 BUPUL - ERAMBU - SOTA 110,70 '060.13 MOKMER) 2,46
'061 BIAK - JUNCTION - KOREM 44,80
17
Panjang Panjang
No. Nama Ruas No. Nama Ruas
(km) (km)
1 BTS. KOTA JAYAPURA - SENTANI 17.14 1 Kwatisore - Bts. Provinsi 31.57
2 JLN. RAYA ABEPURA (ABEPURA) 9.75 2 Enarotali - Sugapa 78.00
3 JLN. RAYA MANDALA (MERAUKE) 5.05 3 Sugapa - Beoga 28.00
4 JLN. AHMAD YANI (MERAUKE) 0.25 4 Beoga - Ilaga 26.85
5 JLN. YOS SUDARSO (SERUI) 0.41 5 Ilaga - Sinak 13.30
6 JLN. SISINGAMANGARAJA (NABIRE) 0.64 6 Sinak - Mulia 31.30
7 JLN. YOS SUDARSO (NABIRE) 1.29 7 Mamberamo - Elelim 107.25
8 JLN. R.E. MARTADINATA (NABIRE) 3.36 8 Habema - Mugi 77.30
9 JLN. JEND. SUDIRMAN (NABIRE) 1.84 9 Mugi - Kenyam 113.70
Total 39.73 10 Kenyam - Batas Batu 25.00
11 Batas Batu - Mumugu 30.70
12 Kenyam - Dekai 124.40
13 Oksibil - Iwur 38.80
14 Iwur - Waropko 96.21
15 Sp. Kapiraya - Wagete 73.05
16 Okaba - Buraka - Wanam 166.50
17 Dodalim - Poletom 30.00
18 Wanam - Nakias - Kaliki 219.00
Total 1310.93
4 Moanemani - Wagete
1. Untuk Ruas Jalan Nasional non aspal dan ruas jalan non nasional, harus dilakukan survey kondisi jalan secara
visual sesuai cara yang telah ditentukan dalam KAK ini.
2. Untuk ruas jalan nasional sudah teraspal namun kondisinya rusak berat sehingga tidak bisa dilakukan survey
roughometer, harus tetap direkam menggunakan video imaging sesuai cara yang telah ditentukan dalam KAK
ini.
18