Sistem pemantauan dan evaluasi kegiatan konsultan supervisi di bidang jalan perlu dibakukan
dalam bentuk pedoman. Pedoman ini diperlukan untuk mendukung pencapaian kualitas hasil
pekerjaan yang memenuhi persyaratan standar minimal serta bermanfaat bagi pencapaian tujuan
penyelenggaraan jalan. Pedoman pemantauan dan evaluasi ( monitoring and evaluation) kegiatan
konsultan supervisi diharapkan dapat digunakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga,
Kementerian Pekerjaan Umum, untuk menilai kinerja Konsultan Supervisi yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan dari
Direktorat Jenderal Bina Marga. Adanya pedoman ini akan sangat membantu Direktorat Jenderal
Bina Marga dalam mengevaluasi kinerja konsultan supervisi secara objektif.
2. Maksud dan
Tujuan
2.1 Maksud :
Maksud kegiatan ini adalah membangun suatu sistem pemantauan jarak jauh dan evaluasi
(monev) pelaksanaan kegiatan konsultan supervisi pekerjaan pengawasan jalan dan jembatan
yang terlibat dalam pekerjaan pengawasan jalan dan jembatan di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
2.2 Tujuan :
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Pedoman pemantauan dan evaluasi
(monitoring and evaluation) kegiatan konsultan supervisi ini diharapkan dapat digunakan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, untuk menilai kinerja Konsultan
Supervisi yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari Direktorat Jenderal Bina Marga.
3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah tersedianya sistem didalam pelaksanaan kegiatan pengawasan jalan
dan jembatan secara terkoordinasi dapat dimonitor setiap saat melalui sistem monitoring terpusat
terhadap kegiatan konsultan supervisi yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan
jalan dan jembatan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan
Umum.
4. Lokasi Kegiatan Kegiatan pekerjaan ini berpusat di Jakarta dan meliputi area yang menjadi
wilayah kerja Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I, Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum baik saat melaksanakan kegiatan maupun dalam
rangka memperoleh data sekunder.
5. SumberPendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan:sumber dana APBN murni Tahun Anggaran 2011 .
Data Penunjang2
7. Data Dasar
Pelaksanaan kegiatan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilyah I
9. Studi-Studi Terdahulu
Standar Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
Ruang Lingkup
11. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan dari pekerjaan ini mencakup :
a. Melakukan identifikasi kebijakan dan perundangan terkait dengan persyaratan pengadaan
konsultan supervisi;
b. Merumuskan tujuan sistem pemantauan jarak jauh yang terpusat dan dapat dilihat dan dapat
dimonitor secara langsung secara terpusat semua pelaksanaan kegiatan
pengawasan konsultan supervisi;
c. Melakukan studi literatur terhadap kajian kajian semua kegiatan yang telah dilakukan
yang terkait dengan pemantauan dan evaluasi kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh
konsultan supervisi;
d. Menyusun kerangka kerja untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan konsultan
supervisi;
e. Menyusun parameter terukur dan objektif mengenai pemantauan dan evaluasi kegiatan
konsultan supervisi;
f. Melakukan pengumpulan data lapangan yang merupakan hasil kerja konsultan
supervisi, yang sedang berjalan atau yang telah selesai dikerjakan, yang berasal dari beberapa
projek terpilih di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga; dan
g. Menyusun sistem pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan konsultan supervisi.
12. Keluaran3
Keluaran kegiatan adalah tersusunnya pedoman pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
terhadap kegiatan konsultan supervisi yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, mencakup aspek-aspek penting
berikut:
a. Identifikasi definisi, tujuan, dan persyaratan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
kegiatan konsultan supervisi;
b. Identifikasi parameter pemantauan dan evaluasi kegiatan konsultan supervisi;
c. Analisis laporan kegiatan konsultan supervisi yang telah atau sedang berlangsung;
d. Rekomendasi sistem pemantauan dan evaluasi kegiatan konsultan supervisi yang
melaksanakan pekerjaan di lingkungan Direktorat Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum.
a. Ketua Tim
Berijazah minimum Sarjana Teknik Sipil (S1) dan akan lebih baik lagi bila berijazah (S-2),
mempunyai sertifikat tenaga ahli, dengan pengalaman kerja dibidang pengawasan jalan dan
jembatan serta perencanaan jalan paling sedikit 10 (sepuluh) dilingkungan Direktorat Jenderal
Bina Marga.
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim adalah:
1) Melakukan koordinasi dengan tim teknis studi untuk mendapatkan kesamaan
pandangan mengenai arah, ruang lingkup, dan keluaran ( output) yang diharapkan dari
pelaksanaan kajian ini;
2) Melakukan koordinasi tenaga-tenaga ahli yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan,
sehingga dapat berfungsi sebagaimana tugas dan tanggung jawabnya;
3) Menyusun metodologi kajian agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan ruang lingkup,
maksud dan tujuan, serta keluaran yang dihasilkan;
4) Melakukan kajian pustaka/literatur yang terkait dengan peraturan perundangan, pengalaman
terbaik (best practice) dari berbagai tempat, serta ketentuan pemantauan dan evaluasi ditinjau
dari aspek perencanaan transportasi;
5) Memberikan arahan terhadap rencana dan desain terkait dengan data yang perlu dikumpulkan,
6) Menyusun rekomendasi sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan
konsultan supervisi bersama dengan tenaga ahli lainnya;
7) Memimpin tim studi melakukan presentasi di depan pemberi tugas pada setiap tahap
pelaporan dan melakukan perbaikan atas masukan yang diberikan; dan
8) Memberi usulan rekomendasi kebijakan pemantauan dan evaluasi pekerjaan konsultan
supervisi, yang melaksanakan pekerjaan di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Marga, untuk jangka panjang yang mampu mengakomodasi kebutuhan di masa
mendatang.
b. Ahli Perkerasan;
Sarjana Teknik Sipil (S-1) dengan pengalaman kerja paling sedikit 5 (lima) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Perkerasan adalah:
1) Bersama tenaga ahli lainnya menyusun metodologi kajian yang mampu menjalankan
pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup, maksud dan tujuan, serta keluaran yang diharapkan;
2) Melakukan kajian literatur mengenai peraturan perundangan, pengalaman terbaik ( best
practice) dari berbagai tempat, serta ketentuan pemantauan dan evaluasi proyek
dari aspek teknik sipil;
3) Melakukan analisis sistem pemantauan dan evaluasi pekerjaan konsultan supervisi;
4) Memberi masukan rekomendasi sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan
konsultan supervisi bersama dengan tenaga ahli lainnya; dan
5) Membantu tim studi melakukan presentasi di depan pemberi tugas pada setiap tahap
pelaporan dan melakukan perbaikan atas masukan yang diberikan dalam aspek teknik sipil.
d. Ahli Struktur;
Sarjana Teknik Sipil (S-1), dengan pengalaman paling sedikit 5 (lima) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur adalah:
1) Bersama tenaga ahli lainnya menyusun metodologi kajian yang mampu menjalankan
pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup, maksud dan tujuan, serta keluaran yang dihasilkan
2) Melakukan kajian literatur hubungan pelayanan jaringan jalan dan S2) Melakukan kajian
literatur tentang peraturan perundangan, pengalaman terbaik ( best practice) dari berbagai tempat,
serta ketentuan laik fungsi jalan;
3) Melakukan analisis data jalan yang diperoleh dari lokasi-lokasi studi dan dibandingkan dengan
kriteria perencanaan teknis jalan nasional;
4) Memberi masukan rekomendasi terhadap ruas-ruas jalan yang memenuhi kriteria laik
fungsi serta perbaikan yang diperlukan untuk ruas-ruas yang belum memenuhi kriteria laik
fungsi; dan
5) Membantu tim studi melakukan presentasi di depan pemberi tugas pada setiap tahap
pelaporan dan melakukan perbaikan atas masukan yang diberikan.
f. Staf pendukung
Yang akan membantu pelaksanaan kajian meliputi staf pendukung untuk substansi dan teknis
administratif. Staf pendukung substansi pekerjaan merupakan asisten tenaga ahli yang membantu
tenaga ahli yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasinya masing masing.
Staf pendukung teknis administratif meliputi:
1) Tenaga Administratif, yang mengurusi permasalahan administrasi perusahaan;
2) Operator Komputer, yang membantu pelaksanaan inputing data, pengetikan, dan
tugas-tugas lainnya; dan
3) Office boy, yang membantu tim dalam aspek akomodasi, logistik, dan keamanan.
Untuk membantu kelancaran pekerjaan maka Tenaga Ahli dibantu oleh assisten dengan
persyaratan Asisten Muda (S1) berpengalaman 3 (tiga) tahun atau Diploma 3 (D3)
berpengalaman 5 (lima) tahun.
Selain itu diperlukan tenaga-tenaga pendukung untuk membantu kelancaran kegiatan yang terdiri
dari: 1(satu) orang Sekretaris, 1(satu) orang Operator Cad, 2(dua) orang Operator Komputer ,
1(satu) orang Pesuruh, 1 (satu) orang Penjaga dan 2(dua) sopir. Jumlah personil yang dibutuhkan
terlampir dengan jumlah man-month adalah 210 MM.
Laporan
19. Laporan Pendahuluan
Konsultan harus menyerahkan Laporan Pendahuluan yang berisi penjelasan rinci, yang
meliputi:
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
b. Metodologi yang akan diterapkan, termasuk didalamnya metode pengumpulan data; dan
c. Jadwal kegiatan penyedia jasa;
Laporan harus diserahkan selambat–lambatnya pada akhir bulan ke-1 (satu) setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai kerja (SPMK) dan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku
termasuk asli.
Laporan Antara diserahkan selambat–lambatnya pada akhir bulan ke-4 (empat) setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan diserahkan sebanyak 10 (Sepuluh) buku
termasuk asli.
21. . Draff Laporan Akhir
Konsultan harus menyerahkan konsep/draft Laporan Akhir yang, antara lain, berisi:
a. Hasil–hasil analisis;
b. Draft atau konsep kesimpulan dan rekomendasi kebijakan; dan
c. Draft pedoman yang diusulkan.
Laporan diserahkan selambat–lambatnya pada akhir bulan ke-5 (empat) setelah diterbitkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) buku termasuk asli.