Anda di halaman 1dari 159

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

BAB 1 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1.1 Tanggapan Terhadap KAK


Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disusun oleh Pemberi Tugas menjelaskan
mengenai informasi proyek diantaranya maksud dan tujuan, lokasi pekerjaan, lingkup
pekerjaan pengawasan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, dan kebutuhan tenaga.
Untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan oleh Pemberi Tugas dalam
Kerangka Acuan Kerja dapat dipahami dengan baik oleh Penyedia Jasa (Konsultan). Maka
Penyedia Jasa merasa perlu menyampaikan tanggapannya yang akan diuraikan secara
rinci pada bab ini.

Tanggapan Penyedia Jasa terhadap Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Pengadaan


Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan
Perpustakaan ini akan disampaikan pada sub Bab bawah ini.

1.1.1 Tanggapan terhadap KAK


Konsultan telah memahami dengan baik isi dari Kerangka Acuan Kerja untuk
pekerjaan ini, dan penyedia jasa dapat mengerti persyaratan yang termasuk dalam
Kerangka Acuan Kerja ini karena hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
layanan ini telah dijelaskan dengan baik. Pada bagian ini penyedia jasa hanya
menyampaikan beberapa penekanan yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.

Secara umum konsultan beranggapan bahwa isi dari Kerangka Acuan Kerja untuk
layanan jasa Konsultan Pengawas dalam melaksanakan pengelolaan pembangunan cukup
informatif terutama yang mencakup latar belakang proyek, para pelaku proyek, sasaran
dan lingkup kegiatan Konsultan, metoda pelaksanaan kegiatan Konsultan serta kebutuhan
layanan tenaga ahli bagi kegiatan jasa Konsultan Supervisi. Penyusun usulan teknis ini
menggunakan Kerangka Acuan Kerja atau Terms of Reference atas rencana
pembangunan diatas lahan milik sendiri. Konsultan setelah mempelajari Kerangka Acuan
Kerja dan dari pemahaman Konsultan tentang KAK dan Berita Acara Penjelasan Lelang
tersebut disimpulkan semua informasi ini telah cukup rinci untuk pemahaman terhadap
proyek ini

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-1


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

1.1.2 Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan


Konsultan telah memahami dengan baik maksud dan tujuan yang telah disampaikan
oleh Kerangka Acuan Kerja ini, Dimana Konsultan Adalah Perpanjangan Tangan Dari Pihak
Pemberi Tugas Dalam Mengawasi Pelaksanaan Fisik Di Lapangan Sehingga Realisasi
Pengguanaan Anggaran APBD Yang ada Pada DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
KABUPATEN ROKAN HULU.
Dapat Menjadi Maksimal Dan Selesai Sesuai Dengan Spesifikasi Yang Di Syaratkan
Pada Waktu yang Di rencanakan .
Setelah konsultan mencermati dengan lebih teliti Kerangka Acuan Kerja dan
pemahaman Konsultan atas KAK dan Penjelasan Lelang dapat diambil kesimpulan atas
semua informasi diperoleh berkenaan dengan proses Pelaksanaan Pembangunan ini.
Sebagai KAK dan panduan kerja dokumen dapat disepakati sebagai panduan pembuatan
ikatan kontrak. Walaupun demikian beberapa hal perlu ditanggapi tanpa mengubah
materi kewajiban konsultan seperti,
1. Didalam KAK secara khusus tidak diungkapkan berapa luasan pembangunan
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan
dan apakah dokumen Pelaksanaan sudah disiapkan atau masih akan
dikembangkan dikemudian hari atau dirubah.
2. Konsultan beranggapan bahwa pelaksanaan dilakukan dengan sistim supervisi
murni dilakukan, secara berurutan dan membutuhkan pengelolaan informasi
yang baik atas setiap langkah pembangunan.
3. Tahapan pelaksanaan tidak dijelaskan secara tegas namun
disampaikan bahwa proyek akan dilaksanakan sampai selesai hingga
sampai 210 Hari kalender atau 7 (tujuh) Bulan yang akan datang dan
masa pemeliharaaan 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender atau 6
(enam) Bulan.
4. Sebelum Pekerjaan dimulai ada baik nya dilakukan pemeriksanaan atau opname
lapangan sehingga diketahui kecocokan RAB yang telah dibuat perencana
dengan rill di lapangan.

1.1.3 Tanggapan Terhadap Lingkup Pekerjaan Pengawasan


Konsultan telah memahami dengan baik Lingkup Pekerjaan Pengawasan yang
diterangkan oleh Kerangka acuan kerja, sehingga konsultan dapat menarik kesimpulan
dan menjabarkan kegiatan yang menjadi ruang lingkup dalam pekerjaan ini. Lingkup
Pekerjaan Tersebut adalah:

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-2


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

1) Memeriksa dan mempelajari lahan dan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi


yang akan di jadikan dalam pengawan pekerjaan dilapangan
2) Mengawasai dan menyetujui pemakain bahan, peralatan, tenaga kerja, dan
metode dan produk pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, mutu dan
biaya pekerjaan konstruksi
3) Mengawasai pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume / realisasi fisik
4) Mengumpulkan data dan informasi di lapanfan untuk memecahlan persoalan yang
terjadi selama pelakasanaan konstruksi
5) Menyelenggra rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan pengawasan, dan masukan hasil rapat – rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekrjaan konstruksi yang dibuat oleh
pemborong
6) Menyusun berita cara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
7) Menyetusiji program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar pelaksanaan
(shop Drawings) sebelum di ajukan oleh pemborong
8) Meneliti gambar – gambar yang telah sesuai dengan pelaksnaaan (As-Bult
drawings) sebelum serah terima pertama
9) Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikan pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
10) Bersama konsultan perencanan menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung
11) Membantu pengelolan datuan kerjadalam menyusun dokumen untuk kelengkapan
pendaftaran gedung sebagai bangunan gedung Negara
12) Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen sertifikat
laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabuapaten/Kota setempat.

Ruang lingkup merupakan pekerjaan yang dilakukan secara sekuen secara


bertahap satu dengan lainnya. Masing-masing item dalam ruang lingkup tersebut
mempunyai keterkaitan satu dengan lainnya.

1.1.4 Tanggapan Terhadap Teknik Implementasi Pengawasan


Pada bab ini konsultan membahas tentang tanggapan terhadap kerangka acuan
kerja yang diberikan oleh proyek. Selain itu konsultan akan mengajukan usulan untuk

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-3


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

masukan dalam penyempurnaan Kerangka Acuan Kerja sebagai upaya untuk memberikan
bentuk proses pelaksanaan yang ideal dalam mencapai target sasaran berupa flow chart
yang kami susun dibawah ini.
Melakukan review atas data perencanaan yang diperoleh dari Proyek untuk dikaji
terhadap sistim pelaksanaan dan keadaan setempat maupun strategi pelaksanaan
pembangunan. Pada tahap koordinasi, kegiatan yang dilakukan konsultan supervisi adalah
dengan melakukan survey atas keadaan sebenarnya dilapangan, hambatan dan kendala
berkaitan dengan proses adminisrasi pembangunan, keselamatan dan kesehatan kerja.
Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis guna mendapatkan kesamaan pandang
terhadap strategi pembangunan, prosedur perencanaan dan standar pelaksanaan,
supervisi maupun manajemen administrasi dan keuangan proyek, serta standarisasi sistim
pelaporan yang akan digunakan

1.2 PEMAHAMAN TERHADAP KAK

1.2.1 Pemahaman Konsultan Terhadap Monitoring Supervisi


Pemahaman konsultan terhadap kegiatan Monitoring adalah cara untuk
mengetahui apakah kegiatan berjalan sesuai dengan rencana atau tidak, serta apakah
sudah menggunakan sumberdaya secara tepat. Melakukan monitoring terhadap seluruh

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-4


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

kegiatan pelaksanaan pembangunan dengan membuat laporan pada kegiatan


pelaksanaan pembangunan dan program pelaksanaan lainnya yang terkait dengan
monitoring sebagai berikut :
• Melaksanakan monitoring proses pelaksanaan dan jaminan mutu serta
pengendalian mutunya.
• Melaksanakan monitoring terhadap kendala dan permasalahan yang timbul di
lapangan dan penanganan penyelesaiannya.
• Memenuhi kebutuhan administrasi proyek sebagai masukan pada proses
perbaikan secara menyeluruh dalam melaksanakan seluruh kegiatan pemantauan
perencanaan dan pelaksanaan
1.2.2 Pemahaman Konsultan dalam Kegiatan Supervisi Teknik
Konsultan mengembangkan pengendalian sistim mutu, pengembangan master
schedule dan menetapkan outline specification guna menetapkan master cost
proyek pembangunan dan atas acuan ini melakukan supervisi terhadap kegiatan
pelaksanaan.

Lingkup penugasan
• Memahami falsafah perencanaan bangunan dikaitkan konsep pembangunan
dengan sistim yang akan dikembangkan kemudian hari, pengadaan jasa
pelaksanaan pembangunan hingga operasionalnya bangunan.
• Melakukan constructability review dan survey serta evaluasi atas dokumen
pelaksanaan sebelum dilaksanakan pelelangan pelaksanaan.
• Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh
pemborong, yang melalui program-program pencapaian sasaran konstruksi,
jadwal pelaksanan (Time Schedule), penyediaan dan penggunaan tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program
Quality Assurance/Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3)
• Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) hasil konstruksi,
pengendalian perubahan pekerjaan,
• Pelaksanaan tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) dan implementasi RPL dan RKL yang ada dan diberlakukan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-5


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

dikawasan kabupaten pelalawan yang berada didalam simpul kesibukan lalu


lintas padat saat ini.
• Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial
yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
• Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik.
• Melakukan kegiatan supervisi yang terdiri dari atas :
o Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam supervisi pekerjaan dilapangan.
o Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan waktu
dan biaya pekerjaan konstruksi.
o Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas
dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
o Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
o Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan supervisi, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan.
o Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama
dan kedua pekerjaan konstruksi.
o Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop Drawing) , yang
diajukan oleh kontraktor
o Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As
Built Drawing)
o Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima 1 dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.
o Bersama dengan Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan
dan penggunaan bangunan gedung.
o Menyusun laporan laporan;
✓ Laporan Pendahuluan (Inception Report)
✓ Laporan mingguan, bulanan dan Laporan akhir pekerjaan Supervisi
pembangunan fisik

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-6


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

4.3 KELUARAN
Keluaran Yang Dihasilkan Untuk Pekerjaan Pengawasan Pembangunan
Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Sebagai Berikut :
1. Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan petunjuk penting dari
Direksi Teknis, Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi dan Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan Konstruksi
2. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
a) Rencana Kerja harian/Metoda
b) Shop drawing
c) Tenaga kerja
d) Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
e) Alat-alat
f) Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
g) Waktu pelaksanaan pekerjaan
h) Laporan Testing dan Commissioning
3. Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan harian;
4. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
5. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan
tambah kurang;
6. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing) dan Manual
Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi;
7. Laporan rapat di lapangan (site meting) dan Weely Instruction/weekly request;
8. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan realisasi time schedule yang
dibuat oleh Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi.
9. Laporan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
10. Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap dengan
lampiran-lampirannya.
11. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.

Dan tambahan kuluran/output sebegai berikut :


1. Diperoleh hasil rapat prapelaksanaan (PCM) berupa notulen atau risalah rapat
2. Terarahnya pekerjaan fasilitas penunjang (prasarana kerja), sehingga
penempatannya tepat lokasi, efisien dan efektif;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-7


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

3. Terlaksananya proyek dengan tepat waktu dan mutu sesuai RKS dan tingkat
keselamatan kerja terpenuhi.
4. Terantisipasinya kesalahan gambar detail pelaksanaan dan mutu material yang
akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat
terlaksana sesuai gambar rencana dengan mutu material sesuai spesifikasi.
5. Teratasinya masalah-masalah teknis pelaksanaan melalui rapat yang dituangkan
dalam notulen dan risalah rapat.
6. Pelaporan kepada PPK secara periodic (laporan mingguan dan bulanan) tentang
kemajuan pekerjaan, hambatan pelaksanaan dan sebab-sebab serta upaya untuk
mengatasinya.
7. Evaluasi setiap perintah perubahan dari pengguna barang dalam kaitanya dengan
aspek biaya dan waktu pelaksanaan.

1.2.3 Tanggapan Lokasi Kegiatan


Pekerjaan Pengawasan ini dilakukan untuk mengawasi segala kegiatan
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan di DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN ROKAN HULU.

1.2.4 Dasar Pelaksanaan


Dari beberapa ketentuan Perundangan, Peraturan-peraturan, dan pedoman yang
diuraikan sudah cukup lengkap. Hasil laporan studi yang begitu lengkap tidak
diinformasikan secara jelas dalam KAK sebagai rujukan.

1.2.5 Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu yang ditetapkan cukup baik yaitu 7 bulan atau 210 Hari Kalender
dan masa pemeliharaan yaitu 6 (enam) Bulan atau 180 (serratus delapan Puluh) Hari
kalender kami sangat optimis bahwa pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung
Fasilitas Layanan Perpustakaan dapat kami selesaikan dengan hasil yang maksimal.

Jangka waktu yang disediakan dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan ini


cukup Sehinga kami optimis dengan waktu yang disediakan dapat menghasilkan kualitas
hasil pekerjaan yang baik. Untuk itu penyusunan jadual pelaksanaan pekerjaan
merupakan salah satu upaya untuk menentukan keberhasilan pekerjaan yang tepat
waktu. Jadual pelaksanaan pekerjaan harus disusun dengan tepat dari tahap awal sampai
tahap akhir proses pelaksanaan dan dipantau dengan ketat agar semua tahapan
pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan jadual waktu yang telah ditetapkan. Usulan jadual

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-8


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

waktu pelaksanaan yang kami usulkan secara proporsional yang ada di dalam usulan
teknis ini mudah–mudahan bisa memberikan bahan pertimbangan Panitia Pengadaan Jasa
Konsultansi bahwa kami akan dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.

1.2.6 Tanggapan dan Saran mengenai Kebutuhan Tenaga Ahli


Secara umum, personil yang dijabarkan pada kerangka acuan kerja sejalan dengan
lingkup pekerjaan. Dalam kerangka acuan kerja dijabarkan bahwa dalam pelaksanaan ini
akan dilibatkan 4 orang tenaga ahli, sesuai dengan lingkup Pekerjaan dan 3 Orang
Tenaga Pendukung.

1) Supervisi Engineer
Supervisi Engineer adalah Pemimpin Tim Konsultan atau wakil Direksi Pekerjaan
yang bertanggung jawab terhadap semua koordinasi kegiatan konsultan baik di
lapangan ataupun hubungan dengan Kegiatan Paket Pengawasan Pembangunan
Gedung yang bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan dimana timnya ditugaskan untuk melaksanakan jasa maupun kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Tim Leader, adalah seorang Sarjana Teknik Sipil dari perguruan Tinggi Negeri atau
yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi dan telah
lulus serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki
sertifkat keahlian (SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung - Madya. Harus mempunyai
pengalaman di bidang Pengawasan Gedung minimum 5 (Lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Menjamin bahwa semua Kerangka Acuan Kerja yang dikeluarkan oleh PPK
dapat dilaksanakan dengan baik sehubungan dengan struktur organisasi dan
pelaksanaan pekerjaan.
2. Penanggung jawab utama dalam pekerjaan penyiapan Review Design dan
evaluasi desain serta penyiapan addendumnya akibat review design tersebut
selama mobilisasi pekerjaan fisik.
3. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan-persyaratan yang telah
ditentukan, terutama sehubungan dengan :
➢ Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-9


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

➢ Memberikan pengertian yang benar tentang spesifikasi.


➢ Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang sesuai dengan kondisi
lapangan.
➢ Metode pengawasan dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang
cara pengawasan dan pembayaran.
➢ Rincian teknis sehubungan dengan Change Order yang diperlukan.
4. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptence) atau penolakan (rejection) atas
material dan produk pekerjaan.
5. Melakukan pemantauan dengan tetap atas prestasi kontrak. Segera melaporkan
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 10% dari rencana dan membuat
saran-saran penanggulangan serta perbaikan.
6. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan finansial serta
menyerahkannya kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik.
7. Menyusun dan bertanggung jawab terhadap justifikasi teknik, termasuk gambar
dan perhitungan sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
8. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu
dan volume pekerjaan mengecek dan menandatagani dokumen pembayaran
bulanan (Monthly Certificate).

2) Senior Inspector
Senior Inspector adalah Ahli Teknik Arsitek dalam mengawasi Kegiatan Pengawasan
Pembangunan Gedung yang bertanggung jawab Tim Leader Kegiatan dimana
timnya ditugaskan untuk melaksanakan jasa maupun kepada Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan.
Ahli Arsitektur, adalah seorang Sarjana Teknik Arsitek dari perguruan Tinggi Negeri
atau yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi dan
telah lulus serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Arsitek serta
memiliki sertifkat keahlian (SKA) Ahli Teknik Arsitek. Harus mempunyai pengalaman
di bidang Pengawasan Gedung minimum 5 (Lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2. Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan Pengendalian dan
Pengawasan Pekerjaan Arsitektur & Landscape di lapangan;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-10


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

3. Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan bidang


arsitektur dan landscape di lapangan;
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan pekerjaan arsitektur yang
dilakukan oleh inspektor/pengawas arsitektur dan landscape;
5. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim
konsultan Pengawas;
6. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan
pekerjaan di lapangan untuk bidang Arsitektur Bangunan dan Landscape.

3) Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 adalah Ahli K3 dalam mengawasi Kegiatan Paket Pengawasan Pembangunan
Gedung yang bertanggung jawab Tim Leader Kegiatan dimana timnya ditugaskan
untuk melaksanakan jasa maupun kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Ahli Manajemen Proyek, adalah seorang Sarjana Teknik Sipil dari perguruan Tinggi
Negeri atau yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi
dan telah lulus serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil serta
memiliki sertifkat keahlian (SKA) Ahli K3 Konstruksi. Harus mempunyai pengalaman
di bidang Pengawasan Gedung minimum 5 (lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2. Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan bidang
arsitektur dan landscape di lapangan;
3. Menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) proyek
4. Menerapkan manajemen lingkungan proyek
5. Menerapkan manajemen ruang lingkup proyek
6. Menerapkan manajemen waktu proyek
7. Menerapkan manajemen mutu proyek
8. Menerapkan manajemen biaya proyek
9. Menerapkan manajemen SDM proyek
10. Menerapkan manajemen komunikasi proyek
11. Menerapkan manajemen resiko proyek
12. Menerapkan manajemen pengadaan proyek
13. Menerapkan manajemen integrasi proyek
14. Menerapkan manajemen keuangan proyek

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-11


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

15. Menerapkan manajemen klaim proyek


16. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan
pekerjaan di lapangan.

1.2.7 Program Kerja


Mengingat pekerjaan Pengawasan yang akan dikerjakan adalah yang cukup spesifik
yang melibatkan banyak tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu. Agar proses Pengawasan
bisa berjalan dengan efisien, komprehensif dan terkoordinasi dengan baik maka perlu
dibuat program kerja untuk masing – masing tahapan pekerjaan.
Dalam penyusunan program kerja tersebut banyak faktor yang harus diperhatikan
dan dipertimbangkan :

• jadwal satuan kerja secara detail


• Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya)
Tenaga – tenaga yang diusulkan oleh Konsultan Pengawas harus
mendapatkan persetujuan dari Kepala Satuan Kerja
• Konsep penanganan pekerjaan pengawasan

Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Kepala


Satuan Kerja, setelah sebelumnya dipresentasikan dan mendapatkan pendapat teknis dari
pengelola teknis satuan kerja.

1.2.8 Kebutuhan Fasilitas Pendukung


Keberhasilan suatu pelaksanaan pekerjaan umumnya bergantung kepada
beberapa faktor yang sebagaian besar telah diuraikan di atas dan yang tidak kalah
penting adalah adanya fasilitas pendukung yang memadai.
Dalam uraian Dokumen Usulan Teknis akan dipaparkan juga mengenai fasilitas penunjang
yang dimiliki perusahaan yaitu CV. INTERIOR CONSULTANT yang siap dimanfaatkan
dan semaksimal mungkin untuk mendukung kesuksesan Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan .

1.2.9 Laporan Yang Dihasilkan


Laporan pengawasan pekerjaan merupakan laporan Konsultan Pengawas kepada
Pengguna Jasa. Laporan pengawasan terdiri dari laporan pengawasan terhadap
hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan laporan pelaksanaan pengawasan.
a) Laporan Pengawasan terhadap Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-12
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Laporan pengawasan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi


meliputi laporan mingguan. Laporan Mingguan paling sedikit memuat hal-hal
sebagai berikut :
1) Capaian pekerjaan fisik, ringkasan status capaian pekerjaan fisik dengan
membandingkan capaian di minggu sebelumnya, capaian pada minggu
berjalan serta target capaian di minggu berikutnya;
2) Foto dokumentasi;
3) Ringkasan status kondisi keuangan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi,
status pembayaran dari Pengguna;
4) Perubahan kontrak dan perubahan pekerjaan;
5) Masalah dan kendala yang dihadapi; termasuk statusnya, Tindakan
penanggulangan yang telah dilakukan dan rencana tindakan selanjutnya;
6) Hambatan dan kendala yang berpotensi terjadi di bulan berikutnya,
beserta rencana pencegahan atau penanggulangan yang akan dilakukan;
7) Status persetujuan atas usulan dan permohonan dokumen;
8) Daftar dan status persetujuan dokumen yang yang harus ditindak lanjuti
oleh Direksi Lapangan;
9) Ringkasan hasil pelaksanaan kegiatan pekerjaan (daftar pelaksanaan
kegiatan pemeriksaan beserta hasil dan status persetujuannya);
10) Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi,
termasuk kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris
terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record), dan lain-lain;
11) Kendala yang dihadapi Direksi Teknis/Konsultan Pengawas, tindakan yang
telah dan akan dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan dari Direksi
Lapangan untuk tujuan kelancaran proyek.
b) Laporan Pelaksanaan Pengawasan
1) Laporan pelaksanaan pengawasan disusun dalam hal pengawasan
pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan diserahkan setiap
bulan.
2) Laporan pelaksanaan pengawasan meliputi laporan pendahuluan,
laporan bulanan dan laporan akhir.
➢ Laporan Pendahuluan
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-13
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

➢ Laporan pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 30


hari hari sejak tanggal SPMK.
3) Laporan Bulanan
Laporan bulanan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
➢ Ringkasan pelaksanaan kegiatan pengawasan pekerjaan (daftar
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan beserta hasil dan status
persetujuannya);
➢ Laporan sumber daya manusia tim Konsultan Pengawas
(personil, time sheet, dll);
➢ Daftar dan status persetujuan yang dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas;
➢ Daftar dan status instruksi yang dikeluarkan Konsultan Pengawas
kepada Peyedia;
➢ Daftar dan status persetujuan dokumen yang harus
ditindaklanuti oleh Pengguna Jasa;
➢ Kendala yang dihadapi Konsultan Pengawas, tindakan yang telah
dan akan dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan;
➢ Penyerahan laporan bulanan sesuai dengan yang tercantum
dalam kontrak.
4) Laporan Akhir
Laporan akhir harus mencakup seluruh layanan dalam masa kontrak
Konsultan Pengawas yang paling sedikit memuat hal-hal sebagai
berikut:
➢ Rencana kerja awal untuk selama periode pengawasan;
➢ Renca kerja yang dimutakhirkan selama periode pengawasan;
➢ Realisasi pelaksanaan pengawasan;
➢ Jadwal dan realisasi pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli
selama masa periode pengawasan; dan
➢ Evaluasi pelaksanaan pengawasan secara menyeluruh dan saran
kepada Pengguna Jasa.
Penyampaian laporan akhir diserahkan dengan melampirkan Salinan
seluruh keluaran yang dipersyaratkan dalam kontrak selama
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-14
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

pelaksanaan periode pengawasan serta salinan dokumentasi lainnya


yang dipandang penting.
Penyerahan laporan akhir sesuai dengan yang tercantum dalam
kontrak.

1.2.10 MASUKAN – MASUKAN


1. Peraturan Daerah Setempat.
2. Survai lokasi untuk penyesuaian dan kemungkinan pelaksanaan serta penyesuaian
infrastruktur bangunan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 1-15


TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.1 KONSULTAN PENGAWAS KONSTRUKSI


Kegiatan / Ruang Lingkup Penyedia Konsultan Pengawas sebagaimana ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Negara Bab VI bagian kelima adalah:
1. Kegiatan pengawasan teknis sebagaimana dimaksud meliputi:
• pengendalian waktu;
• pengendalian biaya;
• pengendalian pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas); dan
• tertib administrasi Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2. Pengawasan teknis yang dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan konstruksi
sebagaimana dimaksud meliputi :
• pengawasan persiapan konstruksi;
• pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima
pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi; dan
• pengawasan tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi sampai dengan serah
terima akhir (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi.
3. Penyedia jasa pengawas konstruksi atau manajemen konstruksi memiliki tanggung
jawab memberikan rekomendasi kelaikan fungsi bangunan gedung yang diawasi
sesuai dengan dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada Pengguna
Anggaran.

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknik
Pembangunan Gedung Negara BAB V Poit c Kegiatan pengawasan konstruksi terdiri atas:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-1


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang


terjadi selama pelaksanaan konstruksi;
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
pelaksana konstruksi;
6. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
pelaksana konstruksi;
7. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built
Drawings) sebelum serah terima I;
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I, mengawasi perbaikannya
pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan;
9. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara pemeliharaan
pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pelaksanaan konstruksi sebagai
kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
10. Bersama-sama penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung;
11. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;
12. Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat
Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

Pendekatan Analisa Pengawas Konstruksi Terhadap Pelaksanaan Pekerjaan. Pada


hakekatnya pembangunan mempunyai tujuan dan tahapan untuk memperoleh hasil sesuai
dengan yang diharapkan, namun dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan kondisi dari
pembangunan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan Konsultan Pengawas Konstruksi agar
Pembangunan tersebut dapat terarah dan terlaksana dengan baik.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan


KONDISI

TUJUAN TAHAPAN
KONSULTAN

HASIL MANAJEMEN
KONSTRUKSI
(Gambar : Bagan Alir Pekerjaan)

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-2


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pengawasan Konstruksi memiliki maksud dan tujuan agar dalam penanganan proyek dapat
dicapai hasil maksimal, yaitu :
✓ Memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
✓ Selesai tepat waktu.
✓ Efisiensi biaya.
✓ Keamanan dan keselamatan kerja terjamin.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Pengawasan Konstruksi yang menyediakan


pelayanan pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi. Mereka juga memberikan pelayanan
dalam pengontrolan waktu dan biaya dalam pembangunan sebuah bangunan/proyek.
Dengan demikian perusahaan Pengawasan Konstruksi tersebut mewakili pemilik dalam hal
mengatur dan melaksanakan segala fungsi manajemen termasuk dalam hal pengontrolan
waktu biaya dan kualitas dalam proyek yang akan dilaksanakan. Terlihat pada bagan
dibawah ini struktur organisasi proyek dari mulai hingga selesai kegiatan tersebut.

Tahap Pemilik/Owner
perencanaan

Perencana/Arsitek Pengawasan Konstruksi

Tahap pelaksanaan

dst
Kontraktor Kontraktor

Sub-Kontraktor Sub-Kontraktor

Fungsi Pengawas Konstruksi Sebagai penghubung antara pemilik dengan


kontraktor/pelaksana adalah memberikan rekomendasi terhadap desain arsitek maupun

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-3


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

masalah pelaksana pekerjaan, rekomendasi tersebut dibuat dan harus didukung oleh analisa
yang masuk akal berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ia miliki.

Pada kondisi optimal, faKtor-faktor, biaya, waktu dan kualitas membentuk tata hubungan
yang saling bergantung serta berpengaruh sangat kuat dengan kepekaan tinggi. Jika salah
satu darinya berubah atau digeser sedikit saja maka akan langsung berdampak pada faktor
lainnya dan pada umumnya merupakan hal yang sulit bahkan mustahil untuk dapat
mencegah pengaruhnya.

Pada industri konstruksi sebagaimana layaknya pelayanan jasa ketentuan mengenai biaya,
kualitas dan waktu penyelesaian sudah diikat dalam kontrak dan ditetapkan sebelum
konstruksi dimulai. Apabila muncul hal-hal yang tidak diperhitungkan secara proses produksi
tidaklah mudah untuk merubah ketentuan-ketentuan yang sudah merupakan bentuk
kesepakatan tersebut. Apabila didalam psoses konstruksi terjadi penyimpangan kualiitas
hasil pekerjaan baik hal tersebut hasil perbuatan yang disengaja maupun tidak resiko yang
ditanggung tidaklah kecil.

Dalam penyelenggaraan konstruksi, faktor biaya merupakan bahan pertimbangan utama


karena biasanya menyangkut jumlah investasi besar yang harus ditanamkan pemberi tugas
yang rentan terhadap resiko kegagalan. Fluktuasi pembiayaan suatu konstruksi bangunan
juga tidak terlepas dari pengaruh situasi ekonomi umum yang mungkin dapat berupa
kenaikan harga material, peralatan dan upah tenaga kerja karena inflasi, kenaikan biaya
sebagai akibat dari pengembangan bunga bank, kesempatan modal kerja atau penundaan
waktu pelaksanaan kegiatan karena sesuatu keterlambatan.

Masalah-masalah yang mempengaruhi hasil kualitas pekerjaan lebih banyak berawal dan
didominasi oleh kualitas sumber daya manusia yang berkaitan dengan kemampuan dan
keterampilan teknis. Seperti misalnya dalam penyusunan criteria perencanaan dan
spesifikasi, pengelolaan segi financial Sebagai penunjang, tata cara penyediaan material dan
peralatan, pengerahan tenaga terampil dan kelemahan di bidang pemeriksaan dan
pengawasan selama konstruksi berlangsung. Selanjutnya masih terdapat masalah-masalah
tambahan yang cukup penting yang berpengaruh secara sekaligus terhadap ketiga faktor,
yaitu upaya analisis rekayasa nilai, pembiayaan tak terduga yang mengakibatkan ekonomi
biaya tinggi, dan program-program pelatihan bagi pekerja.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-4


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.2 PENGENDALIAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


2.2.1 SASARAN
Penyelesaian konstruksi tepat waktu dengan kualitas yang sesuai dengan dokumen
pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang telah ditetapkan dengan alokasi biaya yang
telah ditetapkan
2.2.2 RUANG LINGKUP

1. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang disusun


oleh pelaksana konstruksi

2. Mengendalikan program pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik yang meliputi


pengendalian lingkungan, sumberdaya, biaya, waktu, sasaran besaran konstruksi,
kualitas, dan perubahan-perubahan teknis dan metodologi konstruksi, tertib
administrasi, kesehatan dan keselamatan kerja;disini Konsultan pengawasan
memberi ide pelaksanaan dengan metode FAST TRACK yang mana ada
pekerjaan dilaksnakan secara bersaman untuk pekrjan yang tidak ada
kaitan terhadap hirarki pekerjaan
3. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, termasuk menyusun rekomendasi penyelesaiannya.

4. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan


pekerjaan konstruksi.

5. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:

➢ Pemeriksaan dan penyusunan rekomendasi kelengkapan dan kelayakan


dokumen pelaksanaan konstruksi yang akan digunakan sebagai dasar
pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun sebagai dasar melakukan
pengawasan;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-5


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

➢ Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, metode pelaksanaan, ketepatan


waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan;

➢ mengawasi pelaksanaan dan hasil pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,


kuantitas dan laju kemajuan pelaksanaan/realisasi fisik.

➢ Mengumpulkan data dan informasi untuk maksud pemecahan persoalan dan


atau hambatan yang timbul selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi;

➢ Meneliti dokumen, gambar usulan dan susulan dalam rangka koreksi


maupun penjelas untuk maksud kelancaran pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.

➢ Menyusun dokumen yang berkaitan dengan proses pembayaran jasa


pelaksanaan pekerjaan;

➢ Menyusun laporan ketidak-sesuaian dan atau cacat untuk maksud perbaikan


kembali.

2.2.3 METODE
Metode dalam pelaksanaan pengawasan Konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan dan memelihara koordinasi yang konsdusif dengan berbagai


pihak yang terlibat dalam kegiatan konstruksi.

2. Mengembangkan dan menerapkan pola pengendalian dan pengawasan yang


sistemik yang cenderung bersifat preventif dan efisien.

3. Menerapkan keahlian teknis secara proporsional dalam setiap kegiatan


pengendalian dan pengawasan.sesuai dengan tahapan pelaksanaan konstruksi

4. Menerapkan prinsip-prinsip ketaatan pada jadwal kerja yang telah ditetapkan.

5. Menerapkan/memelihara disiplin/kepatuhan terhadap standard operating prosedur


yang telah ditetapkan.

6. Melaksanakan tertib administrasi./ kontrol dokumen.

Pengawasan umum dilakukan oleh Konsultan Supervisi terhadap pelaksanaan


pekerjaan konstruksi bertujuan memberikan kepastian kesesuaian pelaksanaan dan hasil
pekerjaan konstruksi dengan acuan umum sebagaimana tercantum dalam dokumen
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-6


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Dalam hal ini, peran, tugas, dan fungsi Konsultan Supervisi harus dan khususnya pada
tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi ijin pelaksanaan merupakan prosedur umum yang
mendasar. Dalam penerapannya tidak semua pekerjaan harus melewati prosedur dan
persyaratan pendahulu. Hal ini dapat berakibat menjadi penghambat laju kecepatan
pelaksanaan konstruksi itu sendiri. Bagian-bagian tertentu yang dianggap kritikal adalah
yang berkaitan dengan fungsi bagian/komponen konstruksi yang berkaitan dengan
keamanan, fungsional, kualitas, biaya dan waktu. Untuk bagian/komponen yang penting
inilah harus dipenuhi/ditempuh prosedur yang bersifat preventif.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-7


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.2.4 SKEMA KEGIATAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Memperhatikan bahwa tahap pelaksanaan (construction) adalah tahap yang paling banyak
menyerap dana, maka diperlukan kontrol yang ketat pada tahap tersebut. Untuk
melaksanakan kontrol tersebut, Pemilik Proyek dalam hal ini Di Kota Pekanbaru Provinsi
Riauakan menunjuk Konsultan Pengawas yang profesional dalam bidang pekerjaan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-8


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan khususnya


untuk menjalankan fungsi kontrol tersebut.

CV. Interior Consultant sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa Konsultan
Pengawasan didalam melaksanakan pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung
Fasilitas Layanan Perpustakaan ada 5 prinsip pengendalian (manajemen proyek), yaitu
:

1. Manajemen biaya : Bertujuan biaya proyek seoptimal mungkin dan tetap berada
di bawah pagu anggaran yang tersedia, dan agar jadwal /
cash flow anggaran berjalan sesuai rencana.
2. Manajemen waktu : dengan maksud agar waktu pelaksanaan proyek sesingkat
mungkin atau tepat waktu/jadual sehingga biaya efisien,
bangunan dapat segera dioperasikan dan pada akhirnya
keuntungan dapat segera diperoleh.
3. Manajemen mutu : dengan sasaran agar didapat mutu pekerjaan yang
bagus/sesuai rencana sehingga biaya yang harus
dikeluarkan pada tahap operasi dan pemeliharaan rendah
serta didapat manfaat yang sebesar-besarnya.
4. Manajemen sistem : dengan maksud untuk mendukung kegiatan manajemen
informasi biaya, waktu dan mutu sehingga sasarannya dapat tercapai.
5. Manajemen : apabila dokumen kontrak beserta semua lampirannya dibuat
kontrak secara cermat, lengkap, jelas dan tegas sehingga
pelaksanaan pekerjaan berlangsung secara tertib dan efektif.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-9


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.3 KONDISI EKSISTING PROYEK


Kondisi Eksisting proyek Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan
Perpustakaan yang akan dilaksanakan terletak di DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
KABUPATEN ROKAN HULU.

Masalah atau kendala-kendala yang mungkin timbul pada pelaksanaan pekerjaan perlu
diantisipasi lebih awal agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil
kerja/pencapaian mutu yang optimal, sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Kontrak,
adalah sebagai berikut :
a. Kontraktor perlu mencari lahan untuk penempatan :
1. Base camp/workshop
2. Tempat penimbunan material bahan Bangunan.
b. Perkuatan konstruksi jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan lokal yang akan
digunakan untuk keperluan lalu lintas kendaraan berat Kontraktor.
c. Izin dari Pemda setempat dan instansi terkait, seperti :
1. Izin penambangan material untuk bahan Bangunan, batu, pasir, air Dll
2. Izin melalui jalan yang kelas muatannya lebih rendah dari kendaraan berat
(Dumptruck, Trailer) Kontraktor.
3. Izin mengalihkan untuk sementara air pada sungai-sungai yang berfungsi juga
sebagai air irigasi/keperluan umum.
4. Izin bekerja siang dan malam.
d. Persiapan Gambar Kerja
1. Shop drawing pekerjaan Gedung.
2. Shop drawing pekerjaan Konstruksi Gedung.
e. Pemeliharaan rutin bahu luar existing di lokasi proyek, jika perlu dilakukan perkuatan
tambahan, mengingat pada saat terjadi macet, maka pemakai kendaraan akan melintas
di bahu luar di lokasi proyek.
f. Pemeliharaan pagar pengaman/pembatas proyek harus dilakukan secara rutin,
sehingga diharapkan semimal mungkin terjadi hambatan lalu lintas.
g. Kondisi lalu lintas pada ruas jalan yang sedang beroperasi, sehingga pengendalian
lalu lintas pada saat konstruksi menjadi hal yang sangat penting agar tidak terjadi
kemacetan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-10


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.4 PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Guna menunjang pelaksanaan pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan, efektif
dan efisien pada proyek ini, maka disusunlah detail pendekatan masalah dan metodologi
kerja berikut, dengan tujuan :
a. Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan metode yang benar, dalam
pengertian memenuhi standar pelaksanaan yang ditetapkan yaitu Spesifikasi,
sehingga terjamin kualitas pekerjaan kontruksi yang telah dilaksanakan di
lapangan.
b. Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan jadual yang telah
ditetapkan, dalam pengertian bahwa Kontraktor harus tetap menjaga progres
pekerjaannya.
c. Pengawasan yang baik akan menghindarkan Kontraktor dari cara pelaksanaan
yang menyimpang, yang dapat mengakibatkan berbagai keterlambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
d. Penghitungan kuantitas (volume) pekerjaan dilakukan dengan teliti, sehingga
tidak terdapat klaim dari Kontraktor.
e. Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam batasan jumlah Kontrak yang
disepakati, dalam pengertian bahwa Kontraktor dibayar secara benar sesuai
dengan nilai pekerjaan yang telah dilaksanakannya, dan secara menyeluruh nilai
kontrak tidak dilampaui.
f. Agar pelaksanaan pekerjaan tercatat secara memadai, dalam pengertian bahwa
selama masa pelaksanaan harus dijaga agar catatan-catatan (record) yang
diperlukan selalu dibuat seperti hasil pengukuran kemajuan pekerjaan, berbagai
jenis laporan, dan lain-lain.
g. Pengarsipan dokumen administrasi proyek yang baku, sehingga memudahkan
Pemberi Tugas jika ada pemeriksaan.
h. Guna tercapainya komunikasi yang lancar, maka perlu dilakukan koordinasi yang
dinamis.

Dalam pelaksanaan tugasnya Konsultan akan berpijak pada hakekat tugas pengawasan di
atas, dan berpedoman pada ketentuan- ketentuan yang tertuang dalam Kerangka Acuan
Tugas, Kondisi Umum Kontrak, Spesifikasi Umum serta pengalaman Konsultan sendiri dalam
menangani pekerjaan pengawasan lainnya yang sejenis, Konsultan menyusun suatu rencana
kerja sebagaimana diuraikan pada bagian-bagian berikut dari Proposal ini dan bagan dari
metodologi kerja yang dapat dilihat pada :

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-11


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Gambar: Metodologi Kerja Tim Konsultan.


Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat diselesaikan
sampai dalam waktu 210 Hari dan masa pemeliharaan 180 (serratus delapan puluh) hari.
Untuk itu diperlukan adanya rencana kerja sesuai dengan pendekatan penanganan, selain
diperlukan adanya standarisasi kerja yang tepat dalam menangani pekerjaan ini.
Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi beberapa tahapan kegiatan.

Konsultan membagi aktivitas tim Konsultan dalam 3 (tiga) tahap sebagai berikut:
1. Tahap Aktivitas Pra Konstruksi.
2. Tahap Aktivitas Konstruksi.
3. Tahap Aktivitas Pasca Konstruksi.
Setiap tahap aktivitas tersebut di atas terdiri dari beberapa jenis kegiatan sebagai berikut:
1. Tahap Aktivitas Pra Konstruksi

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-12


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

jenis aktivitas yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi:


➢ Mobilisasi Tim Konsultan.
➢ Pengumpulan dan Review Data / Dokumen Kontrak.
➢ memeriksaan Lapangan.
➢ Kaji Ulang Perencanaan.
➢ Pemeriksaan Program Mobilisasi Kontraktor.
➢ Pemeriksaan Rencana Kerja Kontraktor.
➢ Penyusunan Rencana Pengaturan Lalu - Lintas.
➢ Pre Construction Meeting.
2. Tahap Aktivitas Konstruksi
Jenis aktivitas yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi:
➢ Pemeriksaan Shop Drawing / Gambar Kerja.
➢ Survai dan Pengukuran.
➢ Pengujian Material.
➢ Pengawasan Teknik Pekerjaan Konstruksi.
➢ Pengendalian Mutu / Quality Control.
➢ Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan.
➢ Pemantauan Kemajuan Pekerjaan (Progress Monitoring).
➢ Pengendalian Keuangan dan Biaya Konstruksi.
➢ Pengendalian Proyek.
➢ Rapat Koordinasi.
➢ Sistem Pencatatan.
➢ Sistem Pelaporan.
3. Tahap Aktivitas Pasca Konstruksi
Jenis kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi:
➢ Pemeriksaan Akhir dan Serah Terima Pekerjaan.
➢ Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Terlaksana.
➢ Penyiapan Laporan Akhir.
➢ Penyusunan Petunjuk / Manual Pemeliharaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-13


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Tahap Aktivitas Pra Konstruksi


Pada tahap ini Konsultan akan membantu pihak Pemberi Tugas dalam mempersiapkan
aktivitas selama konstruksi agar aktivitas konstruksi dapat berjalan sesuai dengan rencana
dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
1. Mobilisasi Tim Konsultan
Segera setelah Konsultan ditunjuk untuk menangani pekerjaan ini, mobilisasipun akan
segera dimulai yang meliputi mobilisasi personil inti dan peralatan pokok yang
diperlukan. Mobilisasi personil akan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
Rencana Kerja yang lebih terperinci dari Tim Konsultan akan disusun dan dibicarakan
dengan Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik.
Kontak-kontak dan pembahasan pelaksanaan pekerjaan akan segeradilakukan dengan
Pemberi Tugas guna tercapainya koordinasi kerja yang baik antara berbagai pihak
yang terlibat dalam penanganan pekerjaan ini.
Konsultan juga akan menyiapkan sistem dan prosedur kerja serta format-format
standar yang akan diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis ini
yang meliputi antara lain:

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-14


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

➢ Format Pengujian Mutu Beton dan Pekerjaan.

➢ Format Pengukuran dan Perhitungan Kuantitas Pekerjaan.


➢ Format Instruksi kepada Kontraktor.
➢ Format Laporan Harian dan Mingguan Inspector.
➢ Format Pembayaran dan Sertifikat Pembayaran.
➢ Format Monitoring Kemajuan Pekerjaan.
➢ Format Laporan Bulanan.
➢ Dan lain-lain.

2. Pengumpulan dan Kaji Ulang Data/Dokumen Kontrak


Berbagai data dan laporan perencanaan pembangunan Gedung dan pemeliharaan
Gedung pada proyek ini akan dikumpulkan dan segera dikaji ulang oleh Tim
Konsultan.
Konsultan akan melakukan pengecekan secara detail terhadap seluruh kelengkapan
data yang ada dan akan dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan konstruksi, antara
lain:
➢ Persyaratan Kontrak

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-15


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

➢ Spesifikasi Teknis; dan


➢ Gambar Rencana.
Dalam hal ini Konsultan memberikan catatan tambahan yang mungkin masih
diperlukan sebagai penjelasan detail yang dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi.

3. Pemeriksaan Lapangan
Segera setelah selesai pengkajian ulang (review) dari data perencanaan dan laporan.
laporan teknis lainnya, maka Supervision engineer dan Staff Profesionalnya akan
mengunjungi dan memeriksa lokasi proyek.
Pemeriksaan ini antara lain meliputi:
➢ Kesesuaian kondisi lapangan dengan Gambar Rencana.
➢ Identifikasi atas lokasi-lokasi yang memerlukan data dan perencanaan detail
tambahan.
➢ Identifikasi atas jenis dan estimasi volume pekerjaan minor yang diperlukan.
➢ Identifikasi atas masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi dalam
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

Hasil pemeriksaan Lapangan ini kemudian akan disusun, dilaporkan, dan dibahas
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik.

Diharapkan hasil pemeriksaaan lapangan ini sudah dapat diselesaikan sebelum


Kontraktor melakukan mobilisasi agar berdasarkan temuan-temuan ini mereka dapat
menyesuaikan Program Mobilisasi yang disiapkannya.

4. Pemeriksaan Program Mobilisasi Kontraktor


Sebelum melakukan mobilisasi, Kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan dan
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik suatu Program
Mobilisasi yang terdiri dari:
➢ Daftar Alat Berat yang akan digunakan.
➢ Daftar Peralatan Laboratorium.
➢ Lokasi Quarry,Bahan Bangunan dan lain-lainnya.
➢ Daftar Tenaga Kerja Kontraktor.
➢ Construction Schedule dan Financial Schedule.
➢ Network Planning, Construction Project Management.
➢ Vector Diagram.
➢ Material Schedule.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-16


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

➢ Data lain-lain.

Tim Konsultan Supervisi akan memeriksa Program Mobilisasi Kontraktor ini guna
meyakinkan bahwa:
a. Pre Construction Meeting
Sebelum memulai kegiatan di lapangan, ketiga pihak pelaku proyek yaitu Direksi,
Konsultan dan Kontraktor mengadakan koordinasi awal. Koordinasi kerja
diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan serta mencapai hasil kerja
yang sebaik - baiknya. Untuk itu diperlukan kejelasan mengenai tugas, wewenang
dan tanggung jawab masing - masing pihak. Dalam hal ini Konsultan Supervisi
bertugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik dalam Pengawasan
Teknik, memberi nasehat dan saran penyelesaian masalah serta administrasi
proyek. Selanjutnya koordinasi terpadu selama periode pelaksanaan konstruksi
dilakukan dengan mengadakan pertemuan berkala secara teratur. Hal penting
dalam koordinasi awal adalah mencakup semua persiapan yang akan dilakukan
oleh masing - masing pihak. Pekerjaan persiapan tersebut mencakup:
❖ Organisasi dari masing - masing pelaku proyek (Direksi, Konsultan dan
Kontraktor);
❖ Pembahasan mengenai spesifikasi teknik yang kurang jelas dan kurang
dimengerti;
❖ Bentuk serta jenis / macam pelaporan dan sistem serta batas waktu
pelaporan hendaknya telah dijelaskan dalam pertemuan awal;
❖ Wewenang dan tanggung jawab serta segala sangsi yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan di bahas dengan jelas dan;
❖ Menentukan waktu kunjungan bersama ke lokasi menentukan batas awal
serta akhir proyek serta survei lapangan dengan kondisi saat ini sebagai
bahan dalam diskusi lanjutan dan menentukan metode kerja selanjutnya.
b. Pemeriksaan Rencana Kerja Kontraktor
Pemeriksaan Rencana Kerja Kontraktor perlu dilakukan agar pekerjaan konstruksi
dapat dilaksanakan secara efektif, selesai tepat waktu dengan biaya seperti
tercantum dalam kontrak.Pada tahap ini, Konsultan akan memeriksa jadual kerja
yang diajukan oleh Kontraktor dan akan meninjau jadual kerja dari berbagai
aspek, antara lain:
❖ Waktu Pelaksanaan;
❖ Metode Konstruksi;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-17


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

❖ Pengadaan dan Penyiapan material;


❖ Mobilisasi dan penggunaan peralatan
❖ Organisasi kerja;
❖ Sub Kontraktor (apabila ada);
❖ Sumber daya manusia;
❖ Sistem dokumentasi, dan lain - lain.
Setelah mengevaluasi Rencana Kerja Kontraktor, Konsultan akan memberikan
kesempatan kepada Kontraktor untuk melakukan perbaikan dari rencana kerjanya.
Garis besar proses pembuatan Rencana Kerja Kontraktor dapat dilihat pada
Gambar berikut.

Gambar : Proses Pembuatan Rencana Kerja

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-18


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Tahap Aktivitas Konstruksi


Dalam tahap ini Konsultan akan melakukan aktivitas pengawasan teknis terhadap pekerjaan
Konraktor agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan rencana
meliputi aspek mutu, waktu dan biaya.
1. Pemeriksaan Shop Drawings/Gambar Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus menyiapkan Gambar
Kerja secara detail berdasarkan Gambar Rencana yang telah dikaji ulang (review).
Gambar Kerja tersebut akan memuat semua informasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Team Konsultan akan memeriksa secara cermat Gambar Kerja tersebut dan melakukan
koreksi - koreksi yang diperlukan.
Kontraktor akan melakukan revisi Gambar Kerja sesuai dengan koreksi - koreksi yang
diberikan oleh Team Konsultan tersebut.
Perbaikan / Revisi Gambar Kerja tersebut akan diperiksa kembali oleh Team Konsultan
dan bila telah sesuai Supervisi Engineer akan memberikan persetujuan untuk dapat
dilaksanakan. Prosedur pengajuan Gambar Kerja dapat dilihat pada.

Gambar : Prosedur Pengajuan Gambar Kerja

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-19


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2. Survei dan Pengukuran


Dalam pekerjaan Supervisi pekerjaan survai dan pengukuran (measurement) meliputi:
✓ Pengecekan disain.
✓ Pengukuran stock piles
✓ Pengukuran pre - Construction.
✓ Pengukuran pekerjaan yang sedang berjalan.
✓ Pengukuran pekerjaan yang telah selesai.
a. Pengecekan Disain.
Diharapkan crew survai Kontraktor sudah dimobilisasi di Site terlebih dahulu
sebelum mobilisasi dan peralatan lainnya, dan mereka dapat segera memulai
aktivitasnya di site.
Pengukuran ini terutama dimaksudkan guna verifikasi atas ketersediaan dan
kebutuhan angkutan dan material, seperti Besi, Batu Bata, Semen,pasir, batu
pecah dan lain - lain ke site.
b. Pengukuran Pre - Construction.
Untuk sejumlah item pekerjaan, pembayaran kepada Kontraktor dihitung
berdasarkan kuantitas dari pada pekerjaan yang diselesaikan. Untuk ini
diperlukan sejumlah pengukuran yang meliputi pengukuran kondisi existing dan
lain - lainnya, sebelum pekerjaan konstruksi dimulai sehingga kualitas pekerjaan
dapat dihitung dari survai selanjutnya yang akan diadakan setelah pekerjaan
yang dimaksud selesai.
c. Pengukuran Pekerjaan sedang Berjalan.
Pengukuran pekerjaan sedang berjalan (in progress) diadakan guna:
• Tersedianya catatan yang lengkap tentang kemajuan pekerjaan.
• Tersedianya data yang cukup jika timbul ketidak sepakatan.
d. Pengukuran Pekerjaan yang telah selesai.
Pengukuran ini diperlukan sebagai data penunjang dalam penagihan Kontraktor
atas pekerjaan yang telah selesai dikerjakannya.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-20


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Gambar : Bagan Alir Pekerjaan Pengukuran dan Perubahan Gambar

3. Pengujian Material
Pengujian material konstruksi dilakukan oleh Kontraktor dengan menggunakan
peralatan test di lapangan maupun di laboratorium yang disediakan Kontraktor serta
mengikuti standar prosedur pengujian seperti yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak. Pengujian mutu dilakukan secara rutin dengan mengambil contoh secara
acak pada lokasi - lokasi yang ditentukan oleh Konsultan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-21


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

a. Pengujian Hasil Pekerjaan.


Setelah material digunakan dalam konstruksi, maka perlu diuji apakah dalam
aplikasiya Kontraktor telah menerapkan cara yang benar sehingga menghasilkan
konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi.
Pengujian ini antara lain :
1) Pengujian Job Mix Formula (JMF)
Pengujian ini antara lain berupa test terhadap bahan campuran untuk pekerjaan
Bangunan, bahan agregat dan beton. Konsultan akan mengawasi, memeriksa
dan mengevaluasi pekerjaan pengujian laboratorium dan pengetesan di
lapangan terhadap material konstruksi yang akan dipergunakan. Berdasarkan
hasil pengujian tersebut, Konsultan akan membuat rekomendasi berupa
persetujuan dan penolakan berikut alasan teknis sesuai dengan persyaratan
teknis dalam spesifikasi.

2) Pengujian Rutin Laboratorium


Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan
atau campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama
pekerjaan berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan. Jenis
dan frekuensi/jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.
3) Test lapangan
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu pengujian/test
lapangan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-22


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Gambar : Test Slump di lapangan

Gambar : Diagram Alir Pembuatan Job Mix Formula

4) Cara Pengangkutan Material/Campuran


Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkutan untuk
perlindungan terhadap setiap jalan atau struktur yang ada disekitar pekerjaan.
Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan, konsultan akan
mempunyai wewenang untuk memerintahkan Penyedia Jasa Pemborongan
dalam menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan guna mempercepat
penyelesaian seluruh pekerjaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-23


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Gambar : Pengangkutan Matrial

4. Pengawasan Teknik Pekerjaan Konstruksi


Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor harus mengajukan permohonan kerja
yang dilampirkan dengan Gambar Kerja untuk disetujui oleh Konsultan dan Pemberi
Tugas.

Gambar : Prosedur Permohonan Kerja

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-24


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Selama pelaksanaan konstruksi Team Konsultan akan melakukan pengawasan teknis


dan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pengawasan dan pemeriksaan
ini mencakup seluruh aspek kualitas dan kuantitas.
Team Konsultan harus memberikan petunjuk yang benar kepada Kontraktor untuk
memperoleh unjuk kerja yang lebih efektif dan efisien dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan sehingga dapat terlaksana sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan
tepat waktu.

5. Pengendalian Mutu (Quality Control)


Ada 2 (dua) hal pokok yang dapat menjamin quality control (pengendalian mutu)
dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan mutu pelaksanaan proyek yang baik
pula. Ke 2 (dua) hal pokok yang dimaksud adalah:
a. Spesifikasi pengendalian mutu yang baik (lengkap, jelas dan sesuai).
b. Pelaksanaan pengendalian mutu secara baik dan tegas.
Berikut ini adalah tata cara pengendalian mutu yang baik khususnya yang berkenaan
dengan persyaratan Teknik :
(1) Tahap Pengendalian.
Ada 3 (tiga) tahap pengendalian mutu yaitu:
a. Pengendalian mutu bahan baku (misal batu, Pasir, semen, besi dan lain - lain).
b. Pengendalian mutu bahan olahan (misal Beton, campuran, adukan beton semen,
dan lain - lain).
c. Pengendalian mutu pekerjaan terpasang .

Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan, baik kualitas maupun kuantitas dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volumen
pekerjaan dengan teliti/akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kuantitas dalam
kontrak adalah benar diukur dan dibayar oleh Konsultan dan mendapat persetujuan
Pengguna Jasa. Beberapa pengukuran pekerjaan tersebut antara lain :
1. Pengukuran meter persegi (m2).
Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang dan lebar,
setelah ketebalan memenuhi persyaratan tebal mínimum atau toleransi yang
digunakan dan spesifikasi.
2. Pengukuran meter panjang (m’).

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-25


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan meteran, setelah penampang suatu


konstruksi sesuai dengan gambar (dimensinya).
3. Pengukuran meter kubik (m3).
Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan meteran untuk panjang dan lebar.
Sedangkan untuk ketebalan dapat diukur dengan alat ukur sehingga panjang, lebar,
dan tebal menghasilkan volumen yang akurat.
4. Pengukuran berat (ton).

6. Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan


Tim Konsultan akan melakukan pengukuran dan perhitungan kuantitas atas setiap
pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam spesifikasi teknis. Hasil perhitungan kuantitas tersebut harus
disepakati bersama dengan Kontraktor dan Pemberi Tugas dan akan menjadi data
penunjang (back up data) bagi penyusunan Monthly Certificate / Sertifikat Bulanan.

Gambar : Contoh Monthly Certificate / Sertifikat Bulanan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-26


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Kontraktor harus mengajukan permohonan pembayaran dengan membuat Sertifikat


Bulanan yang menunjukkan item - item pekerjaan yang telah diselesaikannya pada
setiap bulannya.

Supervisor Engineering dan stafnya akan membantu PPK Fisik dalam memproses dan
memeriksa Sertifikat Bulanan, dan mencheknya atas dasar data penunjang dari setiap
item pembayaran, material on - site, dan item - item lainnya yang dimintakan
pembayarannya oleh Kontraktor.

Jika PPK Fisik menilai bahwa permohonan Kontraktor dapat diterima, Supervisor
Engineering akan mengirimkan draft yang sama beserta data penunjangnya, tanda
terima invoice dan Voucher kepada Pemimpin Proyek untuk diperiksa lebih lanjut.
Bentuk dari Sertifikat Bulanan ini akan ditetapkan bersama Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Fisik.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-27


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

7. Pemantauan Kemajuan Pekerjaan (Progress Monitoring)


Setiap jenis kegiatan Kontraktor yang telah selesai dilaksanakan dan dapat diterima
sesuai dengan hasil pengujian mutu akan dihitung volumenya untuk dilakukan
pembayarannya.
Volume pekerjaan dan nilai pembayaran tersebut akan dihitung bobotnya sebagai
prestasi kerja yang telah dicapai oleh Kontraktor.
Prestasi tersebut akan selalu dimonitor dan dicatat sehingga dapat diketahui bobot
prestasi kerja yang merupakan ukuran dari kemajuan / progress kerja Kontraktor
setiap bulannya.
Progress kerja tersebut akan selalu dibandingkan dengan Rencana Kerja / Working
Schedule yang telah diajukan Kontraktor pada awal masa konstruksi, sehingga dapat
dimonitor status pekerjaan Kontraktor apakah sesuai dengan jadual rencana,
mendahului atau tertinggal.

Konsultan Supervisi harus mengevaluasi Progress Kerja tersebut dan mencarikan solusi
bila ternyata kemajuan Kontraktor tertinggal dari rencana semula.
Dokumen Kontrak telah mengatur dengan jelas batas - batas keterlambatan yang
dapat diterima atau diberi toleransi.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-28


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

8. Pengendalian Biaya Konstruksi


Pengendalian biaya konstruksi akan dilakukan oleh Konsultan agar harga kontrak tidak
terlampaui dan hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan spesifikasi. Untuk itu dapat
mengamankan biaya konstruksi tersebut perlu diambil langkah - langkah tertentu
antara lain memonitor volume pekerjaan dengan perubahan - perubahan konstruksi
yang terjadi.

a. Monitoring kuantitas Pekerjaan.


Monitoring kuantitas pekerjaan perlu dilakukan dari waktu ke waktu untuk mengetahui
apakah kuantitas perkiraan masih mencukupi atau tidak untuk mempertahankan harga
kontrak. Monitoring dilakukan dengan mengakumulasi volume yang telah selesai
dikerjakan dan sisa pekerjaan yang masih ada. Bila terdapat salah satu item yang
diperkirakan kurang maka item pekerjaan lain harus ada yang bisa dikurangi.
b. Perubahan Pekerjaan (Contract Change Order).
Apabila ternyata perlu dilakukan penyesuaian kuatintas pekerjaan, Konsultan bersama
- sama Kontraktor akan berkonsultasi kepada Pemberi Tugas yang dalam hal ini

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-29


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik perihal tersebut Konsultan akan
meneliti usulan Kontraktor termasuk mengkaji harga satuan baru yang mungkin perlu
diberlakukan sehubungan tidak dapat dicover dengan pay item yang ada.

9. Pengendalian Proyek (Project Controlling).


Dalam melaksanakan pengendalian proyek, Konsultan akan mengacu kepada Sistem
Informasi Manajemen Pelaksanaan Proyek yang sudah di kembangkan yaitu Microsoft
Project, yang merupakan sistem informasi berbasis jaringan komputer yang on line
untuk memonitor dan mengendalikan proyek - proyek (Project Monitoring and Control
System / P.M.C.S.), monitoring dan pengendalian dilakukan terhadap jadual
(Schedule), kemajuan pekerjaan (Progress) dan aspek pembiayaan proyek (Cost),
yang dilakukaan sepanjang siklus proyek.
Untuk mengendalikan proyek Konsultan akan menggunakan Project Management
Software yaitu:
a. Operating System. : Windows 2010.
b. Project Management Software. : MS. Project.
Untuk dapat menjalankan sistem tersebut diperlukan Hardware dengan spesifikasi
yang memadai yaitu:
1. Processor. : Pentium IV (minimal).
2. Harddisk. : 2 GB (minimal).
3. Memory (RAM). : 64 MB (minimal).
4. Modem. : 56 Kpbs.
Aplikasi P.M.C.S. (Project Monitoring dan Control System) memberikan dukungan
kepada sistem informasi manajemen untuk mengendalikan proyek secara terintegrasi
sehingga dapat menghasilkan informasi secara cepat dan akurat, mengenai detail,
keadaan dan status proyek.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-30


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Gambar : Project Monitoring dan Control System

dilihat dari segi pelaksanaan, pembiayaan, kualitas, juga menyelesaikan permasalahan


potensial yang memerlukan penanganan cepat dan tepat untuk mencapai sasaran
proyek secara efesien dan efektif. Secara umum pengoperasian sistem ini terbagi atas
3 (tiga) tahapan, yaitu:
➢ Tahap Perencanaan.
➢ Tahap Pelaksanaan.
➢ Tahap Pelaporan.
Masing - masing tahapan terdiri atas beberapa aktifitas yang perlu dilakukan untuk
mendukung proses atau tahapan berikutnya.
1. Tahapan Perencanaan.
Pada tahapan ini dilakukan penjabaran aktifitas dan inputing data dari yang umum
sampai dengan aktifitas yang paling detail. Misalnya volume pekerjaan per
aktivitas, perhitungan atau kalkulasi biaya persatuan unit kerja, tanggal perkiraan
awal pelaksanaan dan penyelesaian per aktivitas, berlangsung, network planning

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-31


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

atau urutan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan tipe relasi antar
aktivitas. Juga termasuk didalamnya pendeskripsian resource - resource (sumber
daya yang terlibat dalam pelaksanaan proyek).
2. Tahapan Pelaksanaan.
Pada tahapan ini sistem P.M.C.S. dipergunakan untuk memonitor dan mengawasi
jalannya pelaksanaan proyek. Termasuk didalam tahapan ini adalah proses update
data kemajuan hasil pelaksanaan proyek, yang diperinci dari prestasi detail
sampai ke prestasi secara umum, mengawasi aktifitas-aktifitas kritis yang
ditampilkan pada barchart A.P.V. dan pengawasan terhadap resoruce (tenaga,
bahan dan alat) apabila perlu. Seperti penambahan tenaga ahli, tenaga pekerja,
bahan dan alat penunjang, atau merubah metoda pelaksanaannya.
3. Tahap Pelaporan.
Tahapan pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan
proyek aktual di lapangan kepada pihak pemberi tugas / pemilik proyek untuk
mendapatkan gambaran kemajuan proyek di lapangan, dengan ikut
memperhatikan hal - hal kritis yang diperoleh dari analisa pelaksanaan proyek.
Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan, dan terbagi menjadi
pelaporan kemajuan proyek secara tabular, pelaporan kemajuan proyek secara
barchart, serta dalam bentuk S - Curve; yang membandingkan pencapaian aktual
dengan baseline proyek.

10. Rapat Koordinasi.


Mengingat terdapatnya cukup banyak pihak yang terlibat dalam penanganan
pekerjaan ini, suatu sistim komunikasi dan konsultasi yang efektif harus tetap dijaga.
Flexibilitas dan kemampuan untuk menghadapi berbagai ragam permasalahan
membutuhkan sejumlah kontak - kontak baik formal maupun informal, khususnya
antara anggota dari Team Supervisi Lapangan, antara Team Leader dengan Kontraktor
dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik.
Suatu reguler meetings yang terencana dengan agenda dan catatan (minute) akan
merupakan suatu keharusan, guna menjamin adanya catatan dari setiap diskusi,
kesepakatan ataupun keputusan.

Konsultan berpendapat bahwa rapat - rapat / pertemuan yang diperlukan antara lain
adalah:
• Rapat mingguan intern antara anggota Tim Supervisi Lapangan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-32


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

• Rapat mingguan antara Tim Konsultan dengan Kontraktor.


• Rapat bulanan antara Tim Konsultan dengan Kontraktor.
• Rapat mingguan antara Tim Konsultan dengan PPK Fisik Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Bangunan.
• Rapat mingguan antara Tim Konsultan dengan PPK Fisik Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Bangunan dan Kontraktor.

Frekwensi rapat yang diusulkan di atas tentunya dapat disesuaikan dengan kondisi
setempat.

11. Sistem Pencatatan.


Pencatatan yang baik digunakan untuk keperluan:
a. Menunjang sistim pelaporan.
a. Menunjang sistim pelaporan.
b. Sebagai dasar perhitungan kualitas.
c. Sebagai dasar untuk menyelesaikan ketidaksepakatan.
d. Sebagai dasar perhitungan pembayaran.
Jenis-jenis pencatatan yang diperlukan antara lain adalah:
a. Buku Harian.
b. Catatan Pengujian.
c. Catatan Pengukuran.
d. Korespondensi.
e. Notulen Rapat - Rapat Koordinasi.
f. Perhitungan Pembayaran dan Sertifikat Pembayaran.
g. Data Teknis Lapangan.
h. (Contractor’s Request) Permohonan Kerja Kontraktor.
i. (Shop drawings) Gambar Kerja.
j. (Construction Schedule) Jadual Pelaksanaan Konstruksi.
k. Daftar Peralatan Kontraktor.
l. Data Perhitungan Kuantitas.
m. Pengukuran materials on - site.
n. Daftar Pekerjaan Tambah.
o. Progres Kemajuan Pekerjaan Bulanan.
p. (M.C. Back - up Data) Data Penunjang Sertifikat Bulanan.
q. (Change Orders) Perintah Perubahan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-33


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

r. Addenda.
s. Perpanjangan Waktu Yang Disetujui.
t. Klaim.
u. Catatan Keterlambatan.
v. Catatan Kecelakaan Kerja.
w. Kondisi Cuaca.
x. Foto.
y. Dan lain - lain.

Tahap Ativitas Pasca Konstruksi


1. Pemeriksaan Akhir dan Serah Terima Pekerjaan.
Dalam tahap ini Konsultan akan membantu Pemberi Tugas dalam seluruh aktivitas
yang berkaitan dengan serah terima hasil pekerjaan dari Kontraktor kepada Pemberi
Tugas.
Pemeriksaan Akhir dan Serah Terima Sementara Pekerjaan
Bila Pihak Kontraktor menganggap bahwa pekerjaan yang menjadi kewajibannya telah
diselesaikannya secara menyeluruh, maka mereka dapat mengajukan permohonan
tertulis untuk proses Provisional Hand Over (P.H.O.). Kondisi Umum Kontrak dan
Spesifikasi Umum telah mengatur secara rinci proses penutupan kontrak.
Supervisi Engineer/Tim Leader akan membantu PPK Fisik dalam pemeriksaan dokumen
PHO ini dan akan turut dalam panitia yang akan memeriksa ke site pekerjaan yang
telah selesai dikerjakan secara menyeluruh. Segala kekurangan - kekurangan dan
kerusakan yang ditemui akan dimasukan ke dalam Berita Acara PHO.
Kontraktor berkewajiban memperbaiki dan memenuhi kerusakan dan kekurangan
tersebut selama Periode Jaminan (Warranty Period).
Setelah pekerjaan perbaikan ini diselesaikan dan periode jaminan habis, dan pekerjaan
dapat diterima dengan baik, maka Supervisi Engineer akan membuat dalam
menyiapkan dan menerbitkan Surat Berita Acara.

2. Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Terlaksana (As-Built Drawing)


Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Konsultan akan memeriksa dan memberikan
persetujuan terhadap “As Built Drawing” yang dibuat oleh Kontraktor.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-34


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Selanjutnya, Konsultan akan menyerahkan kepada Pemberi Tugas, lengkap dengan


informasi tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan terpasang di lapangan,
termasuk juga seluruh revisi dan perubahan yang dibuat selama masa konstruksi.
Gambar Terlaksana (As - Built Drawing) tersebut harus segera dibuat oleh Kontraktor,
setelah konstruksi dimulai, tanpa harus menunggu masa akhir konstruksi. Hal tersebut
dimaksudkan agara seluruh “As Built Drawing” dapat selesai pada akhir masa
konstruksi dan dapat dipergunakan sebagai kelengkapan PHO.

2.5 RENCANA KERJA


CV. Interior Consultant Melakukan Proses/Tahapan sebagai rangkaian tindakan
dan kegiatan yang berkesinambungan untuk mencapai produk, hasil, atau jasa dalam
pengawasan dapat dikategorikan mendeskripsikan dan menyusun kegiatan proyek.
Pendeskripsian terdiri atas siklus rencana dan control yang dapat digambarkan seperti
dibawah ini.
Adapun Kelompok Tahapan Pengawasan adalah :
a. Proses Inisiasi yaitu mengenali bahwa sebuah proyek / tahapan harus dimulai dan
harus dijalankan.
b. Proses Perencanaan yaitu tahapan mendefinisikan tujuan, dan merencanakan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan lingkup proyek.
c. Proses Pelaksanaan yaitu tahapan mengintegrasikan orang-orang dan sumber daya
lainnya untuk menjalankan rencana manajemen proyek.
d. Proses Monitoring & Pengendalian yaitu tahapan secara reguler mengukur dan
memonitor progres untuk mengidentifikasi penyimpangan dari rencana manajemen
proyek sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan bila diperlukan dalam mencapai
tujuan proyek.
e. Proses Penutupan yaitu tahapan secara formal menerima produk, jasa atau hasil dan
membawa tahapan proyek pada penutup.

3.8.1 Unsur Kerja


1. Project Integration Manajemen
Project Integration Management merupakan proses yang dibutuhkan untuk
memastikan berbagai macam elemen dari proyek sehingga dapat dikendalikan dengan
benar. Pada tahap ini ada beberapa proses yaitu;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-35


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

➢ Project Plan Development, integrasi dan koordinasi seluruh rencana proyek untuk
menciptakan konsistensi, dan dokumen yang saling terkait (tertelusur).
➢ Project Plan Execution, membawa rencana proyek untuk direalisasikan dalam
kinerja peroyek.
➢ Integrated Change Control, melakukan pengendalian perubahan pada seluruh
aktifitas proyek.
2. Project Scope Pengawasan
Management Lingkup Proyek meliputi semua proses yang dibutuhkan untuk menjamin
rencana proyek dan pelaksanaan proyek, Mencakup semua kegiatan yang diperlukan
dan hanya kegiatan tersebut yang dilaksanakan, guna menyelesaikan proyek dengan
berhasil. Perhatian utama ditujukan pada pendefinisian dan pengendalian dari apa
yang termasuk dalam lingkup proyek dan apa yang tidak tercakup.
Metodenya adalah :
Metode manajemennya dengan menyusun rencana lingkup proyek yang
mendokumentasikan bagaimana lingkup proyek akan didefinisikan, diverifikasi,
dikendalikan, dan bagaimana Work Breakdown Structures (WBS) akan disusun dan
didefinisikan. Adapun lingkup Proyek yang perlu direncakan dengan baik adalah :
➢ Rincian BQ/WBS (paket pekerjaan).
➢ Penghitungan Volume Pekerjaan.
➢ Gambar Detail/Sketsa.
➢ Dokumen untuk proses pengadaan Vendor & Supplier

Menyusun WBS; Merupakan dokumen dasar dalam manajemen proyek, karena


menyediakan dasar untuk perencanaan dan pengelolaan jadwal, biaya, dan perubahan
pada proyek. WBS adalah pedoman pengelompokan dari unsur-unsur proyek yang
mengatur dan menetapkan lingkup total dari proyek. Pekerjaan yang diluar WBS
adalah diluar lingkup proyek. Seperti halnya scope statement, WBS seringkali
digunakan untuk mengembangkan atau mengjelaskan pengertian umum dari lingkup
proyek. Setiap penurunan tingkat (level) dalam WBS menunjukkan peningkatan
penguraian rincian dari proyek.
Work Breakdown Structure (WBS) merupakan perincian struktur pekerjaan menjadi
bagian-bagian kecil pekerjaan, sehingga bisa disusun suatu urutan aktivitas pekerjaan
(sequencing) berdasarkan logika ketergantungannya.
Misalnya : Pekerjaan Beton K300, maka akan mempunyai WBS sebagai berikut :

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-36


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

• Fabrikasi Bekisting.
• Pemasangan Besi.
• Pemasangan Bekisting.
• Pengecoran Beton K300.
• Perawatan Beton.

Gambar : Work Breakdown Structure (WBS)

3. Project Time Manajemen


Manajemen Waktu Proyek meliputi proses-proses yang diperlukan untuk memastikan
waktu penyelesaian suatu proyek. Seperti terlihat pada Gambar berikut, bagan menunjukkan
proses-proses utama dalam Project Time Management, yaitu :

a. Activity Definition, (activity list) yaitu melakukan identifikasi kegiatan-kegiatan


yang spesifik untuk mendapatkan berbagai proyek yang dapat memberikan hasil.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-37


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

b. Activity Sequencing, (Net Work diagram) yaitu melakukan identifikasi dan


dokumentasi ketergantungan dan interaksi kegiatan.
c. Activity Duration Estimating, (activity duration) yaitu melakukan estimasi peride
waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing
kegiatan.
d. Schedule Development, (project schedules) yaitu melakukan analisa rangkaian
kegiatan (activity sequences), durasi kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk membuat rencana proyek (rencana kerja/waktu proyek).
e. Schedule Control, (schedule updates) yaitu melakukan pengendalian perubahan
yang terjadi pada rencana proyek.
4. Project Cost Manajemen
Project Cost Management adalah proses yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
proyek dapat diselesaikan sesuai dengan biaya yang telah disepakati. Utamanya
adalah lebih dikaitkan dengan biaya dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek.
5. Project Quality Manajemen
Semua aktifitas terencana dan sistematis yang di implementasikan dalam suatu sistem
mutu untuk memberikan keyakinan bahwa proyek akan memenuhi standard mutu
yang relevan.
6. Project Human Resource Manajemen
a. Project Human Resources Management (Manajemen Sumber Daya Manusia
Proyek) meliputi proses-proses yang diperlukan untuk membuat penggunaan
personil yang terlibat dalam proyek lebih ekektif.
b. Hal ini meliputi semua stakeholder proyek, sponsor/pendukung, pelanggan, mitra
kerja, kontributor individu, dan lain-lain.
c. Gambar berikut ini memberikan tinjauan umum proses-proses utama dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek.
d. Perencanaan sumberdaya manusia menentukan peran, tanggung jawab, dan
hubungan pelaporan proyek, dan membuat rencana manajemen staf
e. Rencana manajemen staf dapat mencakup bagaimana dan kapan anggota tim
akan direkrut, kriteria melepaskan mereka dari proyek, identifikasi kebutuhan
pelatihan, rencana untuk penghargaan, masalah keselamatan, dan dampak
rencana manajemen staf pada organisasi.
7. Project Comunication Pengawasan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-38


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

a. Dalam Pengawasan komunikasi proyek metode yang kan diterapakan ditinjau dari
proses-proses utama dalam Manajemen Komunikasi Proyek, yaitu :
b. Communication Planning – menetapkan informasi dan komunikasi yang
dibutuhkan oleh stakeholder : siapa membutuhkan informasi apa, kapan mereka
akan membutuhkan, dan bagaimana informasi akan diberikan atau disampaikan
kepada mereka.
c. Information Distribution – membuat informasi yang dibutuhkan tersedia untuk
stakeholder proyek tepat pada waktunya.
d. Performance Reporting – mengumpulkan dan menyebarkan/mendistribusi kan
informasi kinerja. Dalam hal ini termasuk status pelaporan, pengukuran progres
dan peramalan.
e. Administrative Closure – membuat, mengumpulkan dan menyebarkan/
mendistribusikan informasi untuk formalisasi tahap atau penyelesaian proyek.
8. Project Risk Manajemen
Metode Pengelolaan Resiko pada proyek ini adalah :
a. Menetapkan sasaran.
b. Identifikasi Resiko.
c. Melakukan Asesmen Risiko (Penilaian Risiko).
d. Menganalisis Risiko.
e. Mengevaluasi Risiko.
f. Memberi Tanggapan & Perlakuan atas Risiko.
g. Menerima Risiko
h. Mempertahankan Risiko.
i. Tidak Menerima Risiko
j. Mengurangi Kemungkinan (Likelihood).
k. Mengurangi Akibat (Consequences).
l. Men-transfer Risiko ke Pihak Lain.
m. Menghindari Risiko.
n. Memantau dan Mengkaji-Ulang.
o. Komunikasi dan Konsultansi.
p. Menyusun Dokumentasi.
9. Project Procurement Manajemen
Dalam manajemen pengadaan/ pelelangan proses seleksi terhadap rekanan mengacu
ke metode :

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-39


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

a. Procurement planning, menentukan apa dan kapan melakukan


pengadaan/pembelian
b. Solicitation planning, mendokumentasikan kebutuhan produk dan mengidentifikasi
sumber-sumber yang potensial
c. Solicitation, perolehan penawaran, bids, atau proposals sesuai keperluan
d. Source selection, memilih rekanan dari beberapa yang potensial
e. Contract Administration, mengelola relasi dgn rekanan
f. Contract close out, penyelesaian dan pemberesan kontrak
10. Project Safety Manajemen
Proses yang dibutuhkan untuk mengelola dan memastikan bahwa aktivitas proyek
konstruksi telah ditangani dengan benar sebagai bentuk tindakan pencegahan
terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan secara ringan (menyebabkan luka-luka
ringan atau parah yang masih dapat disembuhkan tanpa cacat) maupun yang berat
(menyebabkan cacat tidak dapat bekerja atau meninggal dunia) yang akan terjadi baik
terhadap karyawan / properti yang ada.
Metode yang dibutuhkan untuk mengelola dan memastikan bahwa pengelolaan resiko
kerja tersebut antara lain dengan adanya ;
➢ Perencanaan K3 (safety plan).
➢ Penanganan K3 dan.
➢ Pelaksanaan administrasi dan pelaporan.
11. Project Environmental Manajemen
roses yang dibuat untuk memastikan bahwa dampak yang diakibatkan oleh konstruksi
yang sedang berjalan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang
dipengaruhi tersebut antara lain berupa ; Sosial, Budaya, Ijin, Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL), Peraturan lain yang sah dan mengikat.
ehingga dengan memperhatikan dan melakukan perencanaan pengelolaan lingkungan,
dapat dihasilkan kebijakan dan peraturan yang diberlakukan di proyek yang bertujuan
untuk mengeliminir dampak terhadap lingkungan tersebut diatas.
12. Project Financial Manajemen
Industri konstruksi telah mengalami perkembangan jenis dan bentuk pembayaran
untuk penyelesaian proyek, dimana hal tersebut akan sangat membutuhkan
pengelolaan di bidang keuangan, bentuk dan kegiatan pembayaran tersebut antara
lain. ;
a. Design-build-own-operate (DBOO).

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-40


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

b. Design-build-own-maintain (DBOM).
c. Lease-back provision.
d. Joint operation partners.
e. Proyek yang diprivatisasikan, dll
Proses untuk memperoleh dan mengelola sumber daya keuangan pada proyek,
terutama pada penghasilan (revenue) dari sumber daya tersebut, dan menganalisa /
updating arus kas bersih untuk proyek konstruksi yang lebih dari sekedar pengelolaan
biaya.
13. Project Claim Manajemen
Proses yang dibutuhkan untuk mengurangi atau mencegah klaim konstruksi jika timbul
dan untuk menanganinya secara tepat apabila klaim tersebut terjadi. Klaim dapat
dilihat dari dua sudut perspektif ;
a. Pertama, pihak yang mengeluarkan klaim.
b. Kedua, pihak yang menentang klaim yang kita ajukan.
c. Proses klaim biasanya melalui beberapa tahapan sebagai berikut ;
d. Negosiasi awal.
e. Media penengah / pendamai.
f. Bantuan badan arbitrase yang berwenang.
g. Putusan hukum yang sah.

Dengan keterkaitan Metode Pengawasan yang akan diterapkan nantinya terhadap semua
stakeholder yang terlibat khususnya DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN
ROKAN HULU sebagai Owner baik itu terhadap keterkaitan terhadap terhadap data ,
pemahaman keinginan (need), kepuasan pihak owner dan tanggung jawab yang saling
berkaitan, maka aktualisasinya konsultan akan bekerjasama dengan Pejabat Pembuat
Komitmen dan Pengelola Kegiatan Teknis yang ditunjuk untuk berdiskusi dan pengambilan
keputusan (secion making).

2.6 APRESIASI TERHADAP INOVASI


3.6.1 Apresiasi
Appresiasi kami artikan sebagai pemahaman terhadap kebutuhan jasa layanan
Konsultansi yang disertai dengan pemikiran baru dalam penerapan manajemen penanganan
pekerjaan sehingga hasil yang dicapai akan lebih optimal,efektif dan efisien.
3.6.2 Inovasi

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-41


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Dalam kaitannya dengan Pengawasan Bangunan ini, Konsultan akan menerapkan


manajemen pelaksanakaan pekerjaan yang terpadu. Maksudnya adalah dengan
pemanfaatan waktu, pemanfaatan sumber daya baik SDM maupun peralatan akan diatur
sedemikian rupa sehingga berjalan dengan efektif dan efisien:
Hal Ini dilakukan Bersama Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan Pada Paket Pekerjaan Fisik
adalah Sebanyak 1 ( Satu ) Paket Pekerjaan.
Komunikasi Yang Seimbang Akan Sangat Diperlukan Oleh Konsultan Pengawas Agar
Pelaksanaan Fisik Dapat Dilaksanakan Sesuai Dengan Waktu dan Speck yang Disyaratkan
oleh Pihak Pemilik Kegiatan.

2.7 URAIAN TUGAS


Lingkup tugas Konsultan Pengawas adalah memberikan layanan keahlian kepada owner
(Pemberi Tugas) dan Tim Pengelola Teknis dalam melaksanakan tugas-tugas koordinasi dan
pengendalian seluruh kegiatan teknis pembangunan tahap pelaksanaan konstruksi dan masa
pemeliharaan, baik yang menyangkut aspek manajemen maupun teknologi.
1. Tahap Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang
diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada pengelola
proyek untuk mendapatkan persetujuan
2. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
a. Mengevaluasi, mengkoordinasi dan mengendalikan program kegiatan konstruksi
yang disusun oleh Kontraktor yang terdiri atas program pencapaian sasaran
konstruksi, program penyediaan dan penggunaan material, program penyediaan
dan penggunaan informasi, program penyediaan dan penggunaan dana.
Pembahasan: Kontraktor mengajukan contoh bahan dari beberapa produk sesuai
ketentuan dalam RKS kepada Konsultan Pengawas Lapangan, Tim Pemeriksa
Pekerjaan dan Pelaksana Kegiatan.
b. Memberikan instruksi-instruksi serta petunjuk-petunjuk yang perlu kepada
Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan agar benar-benar berlangsung sesuai
dengan ketetapan-ketetapan kontrak. Pembahasan: Pemberi tugas/Pelaksana
Kegiatan dan Konsultan Pengawas Lapangan berhak mengeluarkan instruksi agar
Kontraktor membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa atau
mengatur untuk mengadakan pengujian bahan – bahan atau barang – barang baik

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-42


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah
dilaksanakan. Biaya untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban kontraktor
untuk disempurnakan sesuai dengan dokumen kontrak. Selain itu, Pemberi Tugas
atau Pelaksana Kegiatan dan Konsultan Pengawas Lapangan berhak mengeluarkan
instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan, pekerjaan – pekerjaan, bahan
– bahan atau barang – barang apa saja yang tidak sesuai dengan dokumen
kontrak.
c. Melakukan inspeksi dan pemeriksaan atas seluruh daerah kerja dan semua instansi
yang mendukung pelaksanaan pekerjaan.
d. Melaksanakan pengecekan terhadap material konstruksi yang diperlukan untuk
memperoleh jaminan bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasinya. Pembahasan: dalam hal ini Konsultan Pengawas Lapangan harus
mengecek, bahan bangunan/tenaga kerja lokal/setempat yang memenuhi syarat
teknis, sesuai dengan peraturan yang ada (RKS) dan dianjurkan untuk
dipergunakan dengan mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas, Tim
Pemeriksa Pekerjaan (TPP) dan Pelaksana Kegiatan.
e. Memeriksa rencana kerja Kontraktor sehubungan dengan peralatan-peralatan yang
digunakan, lokasi-lokasi sumber material konstruksi dan menjamin bahwa sifat dan
kontrak dari material tersebut adalah benar-benar memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi. Pembahasan: Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan
perlengkapan yang disediakan menurut dokumen kontrak dalam keadaan baru
dansemua hasil pekerjaan berkualitas baik, bebas dari cacat. Semua pekerjaan
yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defectif (rusak).
f. Mengendalikan kegiatan konstruksi dengan melakukan pengawasan pekerjaan
meliputi:
1) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta
laju pencapaian progres pekerjaan.
2) Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketetapan waktu dan biaya
pekerjaan agar tidak menyimpang dari kontrak.
3) Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
4) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan konstruksi untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serta Serah Terima Pertama
dan Kedua pekerjaan konstruksi.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-43


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

5) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan membuat laporan


bulanan atas pelaksanaan pekerjaan Pengawasan dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh Kontraktor.
6) Mengkoordinir pembuatan gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as built drawing) untuk dipersiapkan oleh Kontrakror.
7) Menyusun dan mengevaluasi daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat
pekerjaan selama masa pemeliharaan.
8) Membantu Tim Pengelola Teknik dalam penyusunan dokumen yang terdiri dari:
➢ Menerima dan menyiapkan berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.
➢ Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
➢ Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita
Acara kemajuan Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan Kedua serta
formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.
3. Kegiatan pengawasan kontruksi
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan kontruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan kontruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik;
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secaraberkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasilrapat-rapat
lapangan, laporan harian, mingguandan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat
olehpelaksana konstruksi;
f. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
pelaksana konstruksi;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-44


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

g. Meneliti gambar-gambar yang sesuai denganpelaksanaan di lapangan (As-Built


Drawings)sebelum serah terima ;
h. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serahterima I, mengawasi perbaikannya
pada masapemeliharaan, dan menyusun laporan akhirpekerjaan pengawasan;
i. Menyusun berita acara persetujuan kemajuanpekerjaan, berita acara pemeliharaan
pekerjaan,dan serah terima pertama dan kedua pelaksanaankonstruksi sebagai
kelengkapan untuk pembayaranangsuran pekerjaan konstruksi;
j. Bersama-sama penyedia jasa perencanaanmenyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaanbangunan gedung;
k. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;
l. Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat
Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

2.8 PROGRAM KERJA PENGAWASAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien, sehingga setiap aktivitas kerja untuk mencapai target
sukses pekerjaan dapat terprogram dengan baik. Program kerja yang akan dilaksanakan
disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Terms of Reference
(TOR).
Penyusunan program kerja ini dilakukan berdasarkan :
1. Ruang lingkup pekerjaan.
2. Volume pekerjaan.
3. Batas waktu.
4. Keahlian personil.
5. Jumlah personil.
6. Peralatan yang dipakai.
7. Schedule mobilisasi.
8. Arahan Pengguna Jasa.
9. Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya.
Agar tujuan dan sasaran pekerjaan dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan, maka
program kerja akan disusun secara sistematis dan dilaksanakan berdasarkan urutan
pekerjaan efektif dan waktu pelaksanaannya. Untuk mendapatkan efektivitas yang tinggi
atas input konsultan, dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien,
dibutuhkan suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan konsultansi yang ketat.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-45


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Hanya dengan cara ini kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol, seraya
menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam pekerjaan
memerlukan mobilisasi staf tambahan dan pengenalan terhadap pekerjaan. Aktivitas yang
mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan diupayakan untuk dihindari.

Aktivitas pokok pekerjaan pengawasan teknik meliputi tahapan utama sebagai berikut :
1. Persiapan awal, studi terdahulu.
2. Koordinasi konsultan dengan Pemimpin Pekerjaan.
3. Koordinasi dengan unsur pekerjaan.
4. Koordinasi team konsultan.
5. Koordinasi dengan instansi terkait.
6. Tahap pengawasan teknik.

Persiapan Awal dan Studi Terdahulu


1. Persiapan Awal
Setelah konsultan mengadakan mobilisasi, dimana Team Leader telah dimobilisasi,
kemudian disusul dengan mobilisasi personil yang lain sesuai Manning Schedule dan
kebutuhan aktivitas pekerjaan, team konsultan segera mengadakan persiapan awal
untuk pekerjaan ini, yang kegiatannya antara lain meliputi :
➢ Menata/penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor, dan lain-lain.
➢ Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team Konsultan.
➢ Mengadakan kunjungan/koordinasi awal dengan instansi-instansi dan pihak-pihak
terkait.
➢ Penyiapan format/form-form standar yang akan diperlukan/digunakan selama
periode pekerjaan.
➢ Pengumpulan data yang tersedia.
➢ Studi/analisa data yang tersedia.
➢ Field reconnaisance/site visit.
➢ Mempelajari kembali design dan scope pekerjaan fisik
2. Studi terdahulu
Semua data yang akan dijadikan dasar/pegangan pelaksanaan pengawasan konstruksi
adalah berupa gambar-gambar rencana dan spesifikasi-spesifikasi, baik teknis maupun
umum yang akan dikumpulkan/dicari konsultan pengawas untuk dipelajari dan
kemudian dilaksanakan. Data tersebut umumnya dapat diperoleh dari Pengguna Jasa.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-46


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Koordinasi
Dalam rangka menunjang pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan melakukan koordinasi
secara rutin dengan Pejabat Pembuat Komitmen, unsur pekerjaan, instansi terkait dan
koordinasi intern konsultan.
1. Pimpinan Pekerjaan
Koordinasi dengan Pemimpin Pekerjaan perlu dilakukan secara rutin dan dengan
frekwensi yang cukup.
2. Unsur Pekerjaan
Selama waktu pelaksanaan, akan diadakan “Monthly Project Meeting” antara Konsultan,
Penyedia Jasa Pemborongan dan pejabat Pembuat Komitmen, di sini bisa dievaluasi,
dimonitor dan dibahas hal-hal antara lain :
➢ Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, agar tidak terjadi keragu-raguan
atau kesalahan dalam pelaksanaan.
➢ Management/pengaturan/penempatan alat berat oleh Penyedia Jasa
Pemborongan.
➢ Kemajuan pekerjaan.
➢ Informasi-informasi yang perlu disampaikan kepada Penyedia Jasa Pemborongan
dan atau sebaliknya.
➢ Masalah-masalah di lapangan dan pemecahannya.
➢ Rencana kerja Penyedia Jasa Pemborongan untuk bulan berikutnya.

Bila terjadi hal-hal khusus misal kelambatan pekerjaan, pekerjaan yang perlu
dilaksanakan dengan “crash-program” dan lain-lain, dalam hal ini perlu diadakan
pertemuan khusus.
Project meeting antara Konsultan dan Penyedia Jasa Pemborongan dilakukan secara
periodik (mingguan), untuk kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 – 3 harian.

3. Instansi Terkait
Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, konsultan perlu melakukan
koordinasi dengan instansi dan konsultan lain terkait yang berhubungan dengan scope
pekerjaan
4. Intern Konsultan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-47


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan tugasnya sesuai
dengan job description, juga perlu ada koordinasi antara Team Leader dengan stafnya,
seperti antara lain dan tidak terbatas pada :
a. Rapat bulanan antara Team Leader dan staff, membahas :
➢ Laporan bulanan.
➢ Aktivitas yang sudah dan akan dilaksanakan.
➢ Masalah lapangan dan pemecahannya.
➢ Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran pekerjaan.
b. Profesional staf Konsultan akan melakukan kunjungan setiap hari atau secara
berkala ke lapangan pada waktu pekerjaan berjalan untuk meyakinkan bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kontrak.
c. Sub profesional staf akan melaksanakan inspeksi harian untuk meyakinkan bahwa
material, tenaga kerja dan hasil pekerjaan fisik sesuai dengan dokumen kontrak
dalam hal mutu, volume dan waktu.
d. Pertemuan-pertemuan khusus antara team leader dengan team atau antar staf
Konsultan dengan frekwensi yang cukup atau sesuai kebutuhan, agar terjadi
komunikasi, koordinasi, informasi yang baik.

Tahap Pengawasan
Konsultan selama periode konstruksi, akan senantiasa memberi arahan, bimbingan dan
instruksi yang diperlukan kepada Penyedia Jasa Pemborongan guna menjamin bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu dan tepat
biaya dengan berdasarkan dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya. Selain itu, tugas
konsultan meliputi melakukan sertifikasi atas pekerjaan ini yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Pemborongan.
Secara rinci, pekerjaan yang dilakukan pada tahap supervisi adalah :
1. Masa Konstruksi/Masa Perbaikan :
2. Mengecek data titik survey di lapangan
3. Menyelenggarakan pengawasan menerus di lapangan untuk mendapatkan kepastian
bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan di dalam dokumen
kontrak.
4. Memeriksa test laboratorium dan test lapangan untuk pekerjaan fisik, juga material
yang akan digunakan dan metode kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai
dengan persyaratan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-48


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

5. Menjaga, mengendalikan, mengontrol, memonitor, meevaluasi rencana kemajuan


pekerjaan yang terbaru berupa bar-chart dan atau metode lain yang digunakan sesuai
dengan rencana kerja yang sudah disetujui.
6. Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Pemborongan, penyesuaian design bila diperlukan, agar sesuai dengan
kebutuhan teknis/lapangan.
7. Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas pekerjaan yang sudah
di test termasuk penggunaan material, dengan menggunakan bentuk yang sudah
disetujui oleh Pengguna Jasa.
8. Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan
rekomendasi pemecahan permasalahan.
9. Membantu mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu
Pengguna Jasa pada saat dilakukan negosiasi harga dan biaya konstruksi terhadap
perubahan kontrak tersebut (bila ada).
10. Mengevaluasi dan membantu menyiapkan rekomendasi bagi Pengguna Jasa dalam
bertindak atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan
kontrak dan perubahan-perubahan lain di luar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
11. Memeriksa rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.
12. Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi Penyedia Jasa
Pemborongan di dalam semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen
kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah
lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan.
13. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap semua jaminan yang
diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk
material dan peralatan yang digunakan di pekerjaan. Semua material yang digunakan di
pekerjaan termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih dahulu.
14. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pengguna Jasa, menghadiri dan mencatat
semua rapat/pertemuan dengan Penyedia Jasa Pemborongan, Pejabat Pembuat
Komitmen dan Instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan
kapan diperlukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan dan masalah-masalah
kontrak.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-49


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

15. Mendokumentasikan kondisi cuaca harian, peralatan Penyedia Jasa Pemborongan dan
personil di lapangan serta peristiwa/kejadian yang bisa mengakibatkan keterlambatan,
dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah keterlambatan tersebut.
16. Memberikan bantuan advis kepada Pejabat Pembuat Komitmen di dalam menyusun
kebijakan dan langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim.
17. Membuat laporan bulanan, laporan teknik/khusus dan laporan akhir pekerjaan seperti
yang dikehendaki oleh Pengguna Jasa.
18. Pemeriksaan Serah Terima Sementara, termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara
Serah Terima Sementara yang diperlukan, serta menyiapkan Sertifikat Penerimaan
Sementara (Certificate of Provisional Acceptance).

Tahap Pelaporan
Selama proses pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan akhir dari pelaksanaan pekerjaan,
maka konsultan akan membuat laporan, yaitu : Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan
Bulanan, Laporan Akhir Eksklusif dan Persiapan Dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
Laporan mingguan/bulanan berisi tentang progres fisik pekerjaan dan kendala-kendala
selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung untuk setiap minggu/bulannya. Proses
penyusunan laporan mingguan/bulanan akan mengacu kepada laporan dari field engineer
dan pengawas lapangan untuk setiap lokasi yang akan diawasi. Sebelumnya diarsipkan
maka perlu dilakukan pembahasan bersama-sama dengan direksi.
Sedangkan laporan Akhir berisikan tentang perhitungan volume akhir pekerjaan dan evaluasi
pelaksanaan pekerjaan. Laporan tersebut akan dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi
yang bedasarkan prosentase kemajuan pekerjaan (0 %, 25 %, 50 %, 75 % dan 100 %).
Secara rinci, isi laporan adalah sebagai berikut :
Adapun jenis-jenis laporan yang dikeluarkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi adalah
sebagai berikut :

a) Laporan Pengawasan terhadap Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


Laporan pengawasan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi meliputi
laporan mingguan. Laporan Mingguan paling sedikit memuat hal-hal sebagai
berikut :

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-50


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

1) Capaian pekerjaan fisik, ringkasan status capaian pekerjaan fisik dengan


membandingkan capaian di minggu sebelumnya, capaian pada minggu
berjalan serta target capaian di minggu berikutnya;
2) Foto dokumentasi;
3) Ringkasan status kondisi keuangan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi,
status pembayaran dari Pengguna;
4) Perubahan kontrak dan perubahan pekerjaan;
5) Masalah dan kendala yang dihadapi; termasuk statusnya, Tindakan
penanggulangan yang telah dilakukan dan rencana tindakan selanjutnya;
6) Hambatan dan kendala yang berpotensi terjadi di bulan berikutnya, beserta
rencana pencegahan atau penanggulangan yang akan dilakukan;
7) Status persetujuan atas usulan dan permohonan dokumen;
8) Daftar dan status persetujuan dokumen yang yang harus ditindak lanjuti
oleh Direksi Lapangan;
9) Ringkasan hasil pelaksanaan kegiatan pekerjaan (daftar pelaksanaan
kegiatan pemeriksaan beserta hasil dan status persetujuannya);
10) Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi,
termasuk kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi
kecelakaan kerja (nearmiss record), dan lain-lain;
11) Kendala yang dihadapi Direksi Teknis/Konsultan Pengawas, tindakan yang
telah dan akan dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan dari Direksi
Lapangan untuk tujuan kelancaran proyek.
b) Laporan Pelaksanaan Pengawasan
1) Laporan pelaksanaan pengawasan disusun dalam hal pengawasan
pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan diserahkan setiap
bulan.
2) Laporan pelaksanaan pengawasan meliputi laporan pendahuluan, laporan
bulanan dan laporan akhir.
➢ Laporan Pendahuluan
➢ Laporan pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 30
hari hari sejak tanggal SPMK.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-51


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3) Laporan Bulanan
Laporan bulanan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
➢ Ringkasan pelaksanaan kegiatan pengawasan pekerjaan (daftar
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan beserta hasil dan status
persetujuannya);
➢ Laporan sumber daya manusia tim Konsultan Pengawas (personil,
time sheet, dll);
➢ Daftar dan status persetujuan yang dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas;
➢ Daftar dan status instruksi yang dikeluarkan Konsultan Pengawas
kepada Peyedia;
➢ Daftar dan status persetujuan dokumen yang harus ditindaklanuti
oleh Pengguna Jasa;
➢ Kendala yang dihadapi Konsultan Pengawas, tindakan yang telah
dan akan dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan;
➢ Penyerahan laporan bulanan sesuai dengan yang tercantum dalam
kontrak.
4) Laporan Akhir
Laporan akhir harus mencakup seluruh layanan dalam masa kontrak
Konsultan Pengawas yang paling sedikit memuat hal-hal sebagai
berikut:
➢ Rencana kerja awal untuk selama periode pengawasan;
➢ Renca kerja yang dimutakhirkan selama periode pengawasan;
➢ Realisasi pelaksanaan pengawasan;
➢ Jadwal dan realisasi pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli
selama masa periode pengawasan; dan
➢ Evaluasi pelaksanaan pengawasan secara menyeluruh dan saran
kepada Pengguna Jasa.
Penyampaian laporan akhir diserahkan dengan melampirkan Salinan
seluruh keluaran yang dipersyaratkan dalam kontrak selama pelaksanaan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-52


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

periode pengawasan serta salinan dokumentasi lainnya yang dipandang


penting.
Penyerahan laporan akhir sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak.

Jadwal Pekerjaan
Langkah awal dari pengelolaan proyek adalah penyusunan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
/Pekerjaan.
Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan
Perpustakaan ini adalah untuk Mendukung DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
KABUPATEN ROKAN HULU Konsultan Manajemen Konstruksi menyusun konsep (Draft)
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan secara global.
Jadwal tersebut disusun dengan program primavera, dengan pemakaian program tersebut
monitoring jadwal (Waktu) dan biaya dapat dilaksanakan secara bersama-sama.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan pada kegiatan
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan, selengkapnya
tersaji pada dibawah ini :

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-53


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Jadwal Pekerjaan

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan

TAHUN 2022
NO KEGIATAN BULAN KE KET
I II III IV V VI VII
I TAHAP PERSIAPAN

1 Mereview Desain Berupa Siteplan dan Potongan Bangunan Gedung


2 Mobilisasi Personil dan Peralatan
3 Mengusulkan Rencana Penggunaan Peralatan
4 Menyiapkan Panduan Manajemen Pengendalian Kegiatan
5 Mempelajari Dokumen
6 Mengadakan Inspeksi Lapangan
7 Menyiapkan Suatu Sistem Pelaporan dan Koordinasi dengan PPK
II. TAHAP PELAKSAAN KONSTRUKSI FISIK

1 Memeriksa dan Mempelajari Dokumen Pelaksaan Pekerjaan Fisik


2 Mengawasi Pemakaian Bahan, Peralatan dan Metode Pelaksanaan
3 Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
4 Mengumpulkan Data dan Informasi Di Lapangan
5 Menyelenggarakan Rapat-Rapat Lapangan Secara Berkala
6 Menyusun Laporan dan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan Pembayaran Angsuran Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi
7 Meneliti Gambar-Gambar Untuk Pelaksanaan (Shop Drawings) Yang Diajukan Oleh Kontraktor
8 Meneliti Gambar-Gambar Yang Sesuai Dengan Pelaksanaan Dilapangan (As Built Drawing)
9 Menyusun Daftar Cacat/Kerusakan Sebelum Serah Terima Pertama
10 Bersama-Sama Dengan Penyedia Jasa Perencanaan Menyusun Petunjuk Pemeliharaan Bangunan Gedung
11 Menyusun Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan
12 Membantu Pengelola Kegiatan Dalam Menyusun Dokumen Pendaftaran
13 Membantu Pengelola Kegiatan Dalam Penyiapan Kelengkapan Dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
III. TAHAP PELAPORAN

1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Mingguan
3 Laporan Bulanan
4 Laporan Akhir
5 Backup Laporan dan Dokumen (Flasdisk)

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-1


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Jadwal Penugasan

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI


PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN

TAHUN 2022 JUMLAH


ORANG KETERANGA
NO JABATAN/POSISI PERSONIL NAMA NAMA PERUSAHAAN BULAN MASA PEMEILHARAAN
BULAN N
I II III IV V VI VII BULAN

NASIONAL

TENAGA AHLI

1 Supervisi Engineer Habib Mochamad Noercahjo, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

2 Senior Inspector Sunarto, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

3 Ahli K3 Konstruksi Nasrul, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

TENAGA PENDUKUNG

1 Inspector 1 Yogi Pratama, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

2 Inspector 2 Abdul Hafis, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

3 Administrasi Khairul Amri Kamso, SH CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

SUB TOTAL 6.00 7.00

ASING

SUB TOTAL -

TOTAL 7.00

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-2


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.9 ORGANINASI DAN PERSONIL PENGAWASAN


3.8.2 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Berdasarkan metodologi dan pendekatan penanganan pekerjaan sebagaimana telah
diuraikan, maka disusun organisasi pelaksana pekerjaan dalam rangka koordinasi,
pertukaran informasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan secara makmimal
serta struktur organisasi tim konsultan.

3.8.3 Sasaran Eksternal


Sasaran eksternal
Dalam arti tujuan koordinasi, pertukaran informasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan
pekerjaan antara Tim Konsultan dengan DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
KABUPATEN ROKAN HULU.

3.8.4 Sasaran Internal


Dalam arti koordinasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan di dalam Tim Konsultan
sendiri, baik dalam tahap persiapan maupun tahap pengawasan. Koordinasi dilakukan
antara anggota tim dan angota tim dengan ketua tim sesuai tugas dan tanggung jawab
masing-masing anggota tim.
Adapun mekanisme pelaksanaan penyusunan pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen, bertindak sebagai penanggung jawab
pekerjaan dan akan mempunyai peran dalam hal koordinasi khususnya secara
administratif dan teknis.
2. Konsultan Pengawas.
Direktur Perusahaan, bertanggung jawab atas masalah kontrak, manajemen personil
dan pembiayaan pekerjaan secara keseluruhan.
Team Leader (Teknik Sipil atau Teknik Lingkungan), bertanggung jawab kepada
Pejabat Pembuat Komitmen, Konsultan Manajemen Konstruksi terhadap seluruh hasil
pelaksanaan.
Ahli K3, bertanggung jawab membantu Team Leader dalam identifikasi, evaluasi,
pengendalian resiko dalam pelaksanaan K3, melaksanakan K3 di tempat kerja, yang
mampu menjelaskan teknk pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja.
Inspector, bertanggung jawab membantu Tenaga Ahli dalam
pengawasan/pengecekan/penilaian terhadap Pekerjaan Struktur Dilapangan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-1


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Profesional Staf/Tenaga Ahli :

1) Supervisi Engineer
Supervisi Engineer adalah Pemimpin Tim Konsultan atau wakil Direksi Pekerjaan yang
bertanggung jawab terhadap semua koordinasi kegiatan konsultan baik di lapangan
ataupun hubungan dengan Kegiatan Paket Pengawasan Pembangunan Gedung yang
bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dimana
timnya ditugaskan untuk melaksanakan jasa maupun kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.
Tim Leader, adalah seorang Sarjana Teknik Sipil dari perguruan Tinggi Negeri atau
yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi dan telah lulus
serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki sertifkat
keahlian (SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung - Madya. Harus mempunyai pengalaman
di bidang Pengawasan Gedung minimum 5 (Lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Menjamin bahwa semua Kerangka Acuan Kerja yang dikeluarkan oleh PPK dapat
dilaksanakan dengan baik sehubungan dengan struktur organisasi dan
pelaksanaan pekerjaan.
2. Penanggung jawab utama dalam pekerjaan penyiapan Review Design dan
evaluasi desain serta penyiapan addendumnya akibat review design tersebut
selama mobilisasi pekerjaan fisik.
3. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan,
terutama sehubungan dengan :
➢ Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
➢ Memberikan pengertian yang benar tentang spesifikasi.
➢ Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang sesuai dengan kondisi
lapangan.
➢ Metode pengawasan dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang
cara pengawasan dan pembayaran.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-2


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

➢ Rincian teknis sehubungan dengan Change Order yang diperlukan.


4. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptence) atau penolakan (rejection) atas
material dan produk pekerjaan.
5. Melakukan pemantauan dengan tetap atas prestasi kontrak. Segera melaporkan
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 10% dari rencana dan membuat
saran-saran penanggulangan serta perbaikan.
6. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan finansial serta
menyerahkannya kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik.
7. Menyusun dan bertanggung jawab terhadap justifikasi teknik, termasuk gambar
dan perhitungan sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
8. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu
dan volume pekerjaan mengecek dan menandatagani dokumen pembayaran
bulanan (Monthly Certificate).

2) Senior Inspector
Senior Inspector adalah Ahli Teknik Arsitek dalam mengawasi Kegiatan Pengawasan
Pembangunan Gedung yang bertanggung jawab Tim Leader Kegiatan dimana timnya
ditugaskan untuk melaksanakan jasa maupun kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.
Ahli Arsitektur, adalah seorang Sarjana Teknik Arsitek dari perguruan Tinggi Negeri
atau yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi dan telah
lulus serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Arsitek serta memiliki
sertifkat keahlian (SKA) Ahli Teknik Arsitek. Harus mempunyai pengalaman di bidang
Pengawasan Gedung minimum 5 (Lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2. Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan Pengendalian dan
Pengawasan Pekerjaan Arsitektur & Landscape di lapangan;
3. Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan bidang arsitektur
dan landscape di lapangan;
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan pekerjaan arsitektur yang dilakukan
oleh inspektor/pengawas arsitektur dan landscape;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-3


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

5. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim


konsultan Pengawas;
6. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan
pekerjaan di lapangan untuk bidang Arsitektur Bangunan dan Landscape.

3) Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 adalah Ahli K3 dalam mengawasi Kegiatan Paket Pengawasan Pembangunan
Gedung yang bertanggung jawab Tim Leader Kegiatan dimana timnya ditugaskan
untuk melaksanakan jasa maupun kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Ahli Manajemen Proyek, adalah seorang Sarjana Teknik Sipil dari perguruan Tinggi
Negeri atau yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi
dan telah lulus serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil serta
memiliki sertifkat keahlian (SKA) Ahli K3 Konstruksi. Harus mempunyai pengalaman di
bidang Pengawasan Gedung minimum 5 (lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2. Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan bidang arsitektur
dan landscape di lapangan;
3. Menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) proyek
4. Menerapkan manajemen lingkungan proyek
5. Menerapkan manajemen ruang lingkup proyek
6. Menerapkan manajemen waktu proyek
7. Menerapkan manajemen mutu proyek
8. Menerapkan manajemen biaya proyek
9. Menerapkan manajemen SDM proyek
10. Menerapkan manajemen komunikasi proyek
11. Menerapkan manajemen resiko proyek
12. Menerapkan manajemen pengadaan proyek
13. Menerapkan manajemen integrasi proyek
14. Menerapkan manajemen keuangan proyek
15. Menerapkan manajemen klaim proyek
16. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan
pekerjaan di lapangan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-4


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN


PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN

Penanggung Jawab
Ir. Indra Utama
Direktur

T eam Leader

Habib Moch. Noercahyo, ST

Inspector 1

Yogi Pratama, ST

Inspector 2

Abdul Hafis, ST

Administrasi

Khairul Amri Kamso, SH

Senior Inspector Ahli K3 Konstruksi

Sunarto, ST Nasrul, ST

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-1


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.10 KEBUTUHAN FASILITAS PENUNJANG


1. Ruang Kerja/Kantor/Mess
Mengingat bahwa dalam melaksanakan tugasnya, konsultan akan selalu berhubungan dengan
pihak pemberi kerja, maka diperlukan suatu ruang kerja yang bisa dihubungi, dan juga merupakan
tempat bekerja seluruh anggota tim, sehingga pelaksanaan tugas oleh konsultan dapat
terkoordinasi dengan baik. Adapun kegiatan pekerjaan ini dilakukan di DINAS PERPUSTAKAAN
DAN ARSIP KABUPATEN ROKAN HULU.
2. Peralatan Kerja
Dalam menunjang kegiatan tim konsultan pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan beberapa
peralatan kerja, antara lain :
Meja tulis/meja kantor dan kursi 3 Set
Komputer 2 Unit
Laptop 3 Unit
Printer Colour A3 2 Unit
Printer Colour A4 2 Unit
Scanner 2 Unit
Komputer Supplies 1 Set
Filling Cabinet 1 Unit
3. Transportasi
Guna menunjang pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan memerlukan kendaraan operasional
sebagai alat transpotasi tim. Alat transportasi yang diperlukan berupa :
Kendaraan Roda Dua 1 Unit
Kendaraan Roda Empat 1 Unit
Dalam pemakaian sarana kendaraan tersebut disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
jadwal penugasan personil.
4. Telekomunikasi
Untuk komunikasi baik lokal maupun interlokal selama pengerjaan proyek ini konsultan
menggunakan fasilitas jasa telekomunikasi seperti :
Telephone 1 Buah
Faksimile 1 Set
Wifi 1 User
5. Peralatan Survey
Meteran 5m, 30m, 50 meter 3 Unit

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-1


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Camera Digital 2 Unit


Projector (Infocus) 1 Unit
GPS Geodetik Type L. 1 Unit
Pesawat TS (Theodolite) 1 Unit
Safety Helmet 8 Buah
Safety Shoes 8 Pasang
Jaket Lapangan 8 Buah
Sarung Tangan 8 Pasang
Masker 8 Buah

2.11 PENGENDALIAN KESELAMATAN K3 DAN SKEMA PROTOKOL PENCEGAHAN


COVID-19

Keselamatan adalah hal yang sangan penting untuk dipertimbangkan dalam setiap pekerjaan
konstruksi dan khususnya berhubungan dengan proyek ini menggunakan material-materal baja
yang dapat membahayakan penduduk di sekitar lokasi proyek. Sehingga Konsultan harus
memberikan perhatian khusus pada keselamatan dan meminta Kontraktor untuk mengambil
tindakan sedapat mungkin untuk menghindarkan kecelakaaan di dalam pemasangan material
yang dapat membahayakan penduduk sekitar lokasi pekerjaan termasuk juga keselamatan para
pekerja itu sendiri. Segera sesudah Kontraktor memenuhi mobilisasi, Konsultan akan
mengadakan rapat, dengan dihadiri oleh wakil dari pemerintah, semata-mata untuk mengatasi
bermacam-macam masalah yang berkaitang dengan keselamatan.

Selama rapat ini, garis-garis besar akan disusun sebagai persiapan untuk program keselamatan
dari Kontraktor, dimana harus disesuaikan dengan persyaratan keselamatan rakyat dan juga
termasuk bagian keselamatan lalulintas.

Juga Konsultan akan meminta Kontraktor untuk menunjukan salah seorang senior mereka
sebagai “Project Safety’’ dan secara resmi akan bertanggung jawab untuk mengatur dan
melaksanakan program keselamatan.

Kontraktor akan diberi waktu 30 (tiga puluh) hari untuk menyerahkan program keselamatannya
secara terinci kepada Konsultan untuk selanjutnya dikaji ulang dan disetujui.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-2


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Sementara Kontraktor merumuskan program pengawasan, Konsultan akan memikirkan program


penggunaan sendiri dan juga akan menunjuk orang yang cakap pada staf untuk melakukan
tugas tambahan pada tenaga pengamanan. Setelah program pengamanan selesai,akan direvisi
kembali oleh Supervision Engineer bila diperlukan, penekanan tanda pengamanan yang tepat
akan secara jelas terlihat pada kantor Konsultan dan daerah pekerjannya, dengan pendekatan
yang dibuat seluruh karyawan akan sadar pentingnya keamanan.

Saat program keamanan Kontraktor diterima, akan direview kembali, setelah dilaksanakan hasil
pertemuan akan dibahas Kontraktor beberapa perubahan dan tambahan yang diperlukan untuk
membuat program. Satu kali program keamanaan Kontraktor diselesaikan, akan diserahkan ke
Pengguna Anggaran untuk diminta tanggapan dan rekomendasinya.

Pengguna Anggaran mereview program keamanan Kontraktor menjadi program keamanan


yang resmi dan Kontraktor akan diperintahkan untuk melaksanakan dengan efektif. Persiapan
dan persetujuan dari proyek program keamanan diselesaikan selama periode mobilisasi dan
tepat saat mulai dari waktu pekerjaan lapangan.

Oleh karena keamanan trafik/ pejalan kaki akan diberikan pertimbangan khusus, kegunaan
maksud akan dibuat dalam sekala besar, tanda lalulintas, lampu sementara petunjuk lampu
lalulintas dan tanda pengatur, barikade,

lampu yang seperti diperlukan pada malam hari dan pengamanan yang sama. Peralatan rambu
yang sama berwarna akan digunakan untuk lalulintas pada lokasi galian yang terbuka akan
ditutup dengan barikade yang mempunyai reflektor dan akan bercahaya bila malam.

Selama periode konstruksi Konsultan akan memberi tanda sederhana berdasarkan


pertimbangaan tidak aman atau daerah dimana ditentukan dapat diperbaiki keamanannya, dan
kontraktor akan mengambil langkah yang tepat termasuk memperbaharui proyek program
keamanan.

Tentang keamanan akan dibahas selama pertemuan koordinasi mingguan antara Konsultan dan
Kontraktor, lebih dari itu pertamuan khusus masalah keamanan akan dilaksanakan 1 x sebulan.
Jika terjadi kecelakaan, akan dilaporkan oleh Supervision Engineer. Setelah tugas pengamanan
menyerahkan laporan yang memberikan kaitan detail terhadap kecelakaan dan bagaimana hal
itu dapat dicegah dimasa mendatang.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-3


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Beberapa kecelakaan memerlukan penanggulangan (rumah sakit untuk korban) akan dilaporkan
ke PPK/Bina Marga, juga komentar pada keamanan, termasuk daftar beberapa kecelakaan yang
akan menjadi bagian dari laporan bulanan.

Perkembangan pandemik Corona virus Disease 2019 (COVID-19) dan menindaklanjuti arahan
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 15 Maret 2020 terkait upaya pencegahan COVID-19
serta mempertimbangkan adanya penetapan wabah Corona sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia perlu dilakukan upaya pencegahan
penyebaran dan dampak COVID-19 dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, dan dalam upaya
pencegahan dampak COVID-19 tersebut diperlukan protokol Pencegahan Penyebaran COVID-
19 dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi bagi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, yang
merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi
termasuk keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan
pada setiap tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Berikut ini Lampiran 1 Protokol Pencegahan Covid-19 Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
dikutip dari Instruksi Menteri PUPR No C2 /1N/M/2020 :

A. Skema Protokol Pencegahan Covid-19 Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi :

1. Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan COVID- 19

a. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib membentuk Satgas Pencegahan COVID-
19 yang menjadi bagian dari Unit Keselamatan Konstruksi;

b. Satgas Pencegahan COVID-19 sebagaimana dimaksud pada hurup a dibentuk oleh


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut;

c. Satgas Pencegahan COVID-19 sebagaimana dimaksud pada hurup a berjumlah


paling sedikit 5 (lima) orang yang terdiri ataş: 1). I (satu) Ketua merangkap anggota;
dan 2). 4 (empat) Anggota yang mewakili Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.

d. Satgas Pencegahan COVID-19 memiliki tugas, tanggung jawab, dan kewenangan


untuk melakukan: 1). Sosialisasi, 2). pembelajaran (edukasi), 3). promosi teknik, 4).
metode/pelaksanaan pencegahan COVID-19 di lapangan, 5). berkoordinasi dengan
Satgas Penanggulangan COVID- 19 Kementerian PUPR melakukan Identifikasi
Potensi Bahaya COVID19 di lapangan, 6). pemeriksaan kesehatan terkait potensi
terinfeksi COVID-19 kepada semua pekerja dan tarnu proyek, 7). pemantauan
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-4
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian mobilisasi/ demobilisasi pekerja, 8).


pemberian vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja, 9).
pengadaan Fasilitas Kesehatan di lapangan, 10). melaporkan kepada PPK dalam hal
telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan
(PDP) dan merekomendasikan dilakukan penghentian kegiatan sementara .

2. Identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di lapangan.

a. Satgas Pencegahan COVID-19 berkoordinasi dengan Satgas


Penanggulangan COVID- 19 Kementerian PUPR untuk menentukan: I) Identifikasi
potensi risiko lokasi proyek terhadap pusat sebaran penyebaran COVID- 19 di
daerah yang bersangkutan; 2) Kesesuaian fasilitas kesehatan di Lapangan dengan
protokol penanganan COVID- 19 yang dikeluarkan Oleh Pemerintah; 3) Tindak lanjut
terhadap Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
b. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut teridentifikasi :
1. Memiliki risiko tinggi akibat lokasi proyek berada di pusat sebaran,
2. Telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam
Pengawasan (PDP); atau
3. Pimpinan Kementerian/Lembaga/Instansi/KepaIa Daerah telah mengeluarkan
peraturan untuk menghentikan kegiatan sementara akibat keadaan kahar, Maka
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat diberhentikan sementara
akibat Keadaaan Kahar;
c. Penghentian Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana di maksud huruf b
diatas dilakukan sesuai ketentuan pada Lampiran II ( TINDAK LANJUT TERHADAP
KONTRAK PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI) Yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Instruksi Menteri ini.

d. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut karena sifat dan urgensinya
tetap harus dilaksanakan sebagai bagian dari penanganan dampak sosial dan
ekonomi dari COVID- 19, maka Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat
diteruskan dengan ketentuan :

1). Mendapatkan persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-5


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2). Melaksanakan protokol pencegahan COVID- 19 dengan disiplin tinggi dan


dilaporkan secara berkala Oleh Satgas Pencegahan COVID- 19;

3). Menghentikan sementara ketika terjadi (Telah ditemukan pekerja yang positif
dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk melakukan
penanganan sesuai protokol Pemerintah.

3. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Lapangan

a. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan ruang klinik kesehatan di


lapangan yang dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, antara Iain
tabung oksigen, pengukur suhu badan nir-sentuh (thermoscan), pengukur tekanan
darah, obat-obatan, dan petugas medis;

b. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki kerjasama operasional


perlindungan kesehatan dan pencegahan COVID- 19 dengan rumah sakit dan/ atau
pusat kesehatan masyarakat terdekat untuk tindakan darurat (emergency) ;

c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan fasilitas tambahan antara lain:
pencuci tangan (air, sabun dan hand sanitizer), tisu, masker dikantor dan lapangan
bagi seluruh pekerja dan tamu; dan

d. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan vaksin, vitamin dan nutrisi
tambahan guna peningkatan imunitas pekerja.

4. Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di lapangan

a. Satgas Pencegahan COVID-19 memasang poster flyers) baik digital maupun fisik
tentang himbauan/anjuran pencegahan COVID- 19 untuk disebarluaskan atau
dipasang di tempat-tempat strategis di lokasi proyek;

b. Satgas Pencegahan COVID- 19 bersama petugas medis harus menyampaikan


penjelasan, anjuran, kampanye, promosi teknik pencegahan COVID-19 dalam setiap
kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk) ;

c. Petugas medis bersama para Satuan Pengaman (Security Staff) melaksanakan


pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan setiap pagi, siang,
dan sore;
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-6
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

d. Satgas Pencegahan COVID-19 melarang orang (seluruh pekerja dan tamu) yang
terindikasi memiliki suhu tubuh 38 derajat Celcius datang ke lokasi pekerjaan;

e. Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)


COVID-19, pekerjaan harus diberhentikan sementara oleh Pengguna Jasa dan/ atau
Penyedia Jasa paling sedikit 14 hari kerja.

f. Petugas Medis dibantu Satuan Pengaman (Security Staff) melakukan evakuasi dan
penyemprotan disinfektan pada seluruh tempat, fasilitas dan peralatan kerja; dan

g. Penghentian sementara dilakukan hingga proses evakuasi dan penyemprotan


disinfektan, serta pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan isolasi tenaga kerja yang
pernah melakukan kontak fisik dengan tenaga kerja yang terpapar telah selesai.

Dapat dilihat Gambaran K3 keguanaan APD, APK dan Sarana Kesehatan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-7


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.12 PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-


RK3K)

1. Kebijakan
- Konsultan berkomitmen untuk mencapai standar manajemen tertinggi termasuk dalam hal
keamanan konstruksi, tempat bekerja dan lingkungan lainnya dimana pekerjaan
berlangsung. Konsultan akan memberikan dan menjaga lingkungan tempat bekerja
dengan aman dan sehat sesuai dengan praktek bisnis yang sesuai dengan ketentuan
regulator.
- Konsultan akan berusaha untuk menghilangkan dan menekan apapun resiko yang terjadi
akibat kebakaran, keamanan, kerusakan terhadap properti dan kecelakaan personel
atupun penyakit. Kegiatan K3 selalu menjadi prioritas utama yang harus dijalankan
setiap harinya dalam semua aktifitas operasional dimanapun lokasi pekerjaan tersebut
berada.
- Konsultan akan berusaha untuk selalu menjalankan aktifitas proteksi lingkungan hidup
untuk memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan perundang-undangan.
- Konsultan berkomitmen untuk menjaga komuniksi dengan semua pihak yang terkait; baik
dengan badan pemerintahan, pihak keamanan, komunitas sekitarnya; untuk saling
bertukar informasi dan teknologi yang berhubungan dengan proteksi lingkungan, seperti :

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-8


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

1. Untuk menjaga kesehatan, keamanan, keselamatan dan kesejahteraan dari pekerja


di lokasi tempat kerja dengan memberikan tempat kerja yang aman dan sehat.

2. Untuk mengadaptasi peraturan regulator yang terkait dengan K3

3. Untuk meningkatkan aktifitas keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja

4. Untuk mempertahankan motivasi dan kemampuan kerja melalui training dan


peningkatan kualitas dan keahlian manajemen keamanan kerja.

5. Untuk memastikan keamanan melalui penerapan sistem respon emergensi terhadap


semua resiko yang dapat diidentifikasi.

6. Untuk menghilangkan resiko kecelakaan kerja, kehilangan jiwa selama pekerjaan


berlangsung

7. Untuk memastikan setiap tanaga kerja menggunakan perlengkapan keamanan


kerja yang sesuai dan mencukupi seperti yang telah ditentukan dalam peraturan
dan ketentuan

Karyawan dari pihak Konsultan akan bertanggung jawab untuk memastikan keaman diri sendiri dan
pihak lain yang berada dilokasi kerja terhadap kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan
hidup. Komitmen Konsultan untuk K3 merupakan satu kesatuan dari solusi bisnis jangka panjang.

2. Rencana Penerapan K3
Preliminary rencana K3 disiapkan berdasarkan pada kebutuhan Engineering dan konstruksi.
Sistem manajemen SH & E akan meyakinkan pelaksanaan pekerjaan secara aman dan sehat serta
tidak menimbulkan pencemaran.

Konsep manajemen K3 yang akan diterapkan selama tahapan konstruksi untuk mencapai tujuan
berikut :

1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan, untuk mencapai zero
accident & zero pollution.

2. Memaksimalkan kinerja aset yang ada (tenaga kerja/disiplin kerja, alat-alat berat, kendaraan
dll).

3. Melindungi asset perusahaan (tenaga kerja dari kecelakaan, melindungi material/ alat
terpasang dari kerusakan dan bahaya kebakaran/ peledakan).

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-9


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4. Memelihara kesan yang baik (good public image) terhadap Konsultan (berdasarkan pada
high safety performance dan reputasi).

Penghematan biaya operasi Proyek.

Lima kondisi berikut adalah prioritas utama yang akan diterapkan :

a) Mengidentifikasi/mengenali bahaya dan resiko dari :

1. Lokasi dan kondisi proyek (tumbuh-tumbuhan, kondisi tanah, dan lain- lain)

2. Karakteristik dari aktivitas kegaitan (safety hazard)

3. Karakteristik pengoperasian perkakas kerja, kendaraan, peralatan- peralatan (manual


pengoperasian, perawatan rutin, pengujian peralatan)

4. Kondisi kesehatan buruh/tenaga kerja (mental, kejenuhan, jasmani & rohani)

5. Waktu lembur (mengikuti standar jam kerja, batasan-batasan lembur)

6. Hilangnya ketaatan/loyalitas terhadap pekerjaan/tidak adanya peraturan keselamatan.

b) Analisis Resiko, evaluasi dan pengawasan K3 dalam setiap tahapan pekerjaan selama proyek
berlangsung.

c) Pembudayaan tentang keselamatan kerja dengan cara :

1. penyampaian tentang keselamatan kerja pada setiap pertemuan di lokasi proyek (safety
Talk)

2. Induction, tool Box and Management SH&E meetings

3. Kebijakan manajemen ditunjukan dengan brosur, spanduk/poster K3, papan


pengumuman, selebaran, dan lain-lain.

4. Rencana penanggulangan & evakuasi terhadap keadaan darurat

5. Rencana keselamatan

d) Mengacu pada prosedur dan peraturan pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan

e) Inspeksi keselamatan dan audit pada tiap aktivitas.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-10


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3. Kebijakan Keselamatan Perusahaan


Kebijakan keselamatan Perusahaan ditetapkan oleh pihak Konsultan dan diimplementsikan pada
seluruh proyek. Kebijakan tersebut mencerminkan kesungguhan Konsultan dalam menjalankan
manajemen K3.

Seluruh karyawan dari Konsultan bertanggung jawab dalam menjamin terlaksananya kebijakan K3
dengan baik.

4. Koordinasi

a. Koordinasi Internal

Konsultan menugaskan seorang petugas K3 untuk membantu dan memandu manajemen dalam
pelaksanaan pekerjaan, perencanaan, implementasi, pengawasan berkelanjutan terhadap
penerapan K3, waktu dan biaya yang efektif & efisien.

Tujuan dari hal tersebut adalah mencapai tingkat kinerja K3 yang konsisten dan optimal, yang
dapat meyakinkan Pemilik Proyek dan personil Konsultan. Keanggotaan Komite K3 akan dipimpin
oleh Koordinator Proyek. Komite ini harus mengadakan rapat komite setidaknya sebulan sekali,
atau jika terjadi kecelakaan.

Untuk mengefektifkan agenda rapat komite K3, “patroli‟ keselamatan akan diselenggarakan oleh
anggota komite sehari sebelum rapat.

b. Koordinasi Eksternal
Koordinasi eksternal akan dilakukan dengan instansi/lembaga Pemerintah, seperti kepolisian,
rumah sakit, pemerintahan daerah, dan lain-lain.

c. Implementasi Program K3 Di Lapangan


Petugas yang kompeten di bidangnya akan digunakan untuk mengidentifikasi masalah/bahaya
yang potensial sebelum dimulainya pekerjaan. Instruksi tertulis untuk pekerjaan-pekerjaan yang
mengandung resiko tinggi akan disiapkan.

Peralatan pengamanan/alat pelindung diri akan disediakan/dipakai dan dirawat dengan baik
selama pelaksanaan pekerjaan.

Papan peringatan/poster K3 akan ditempatkan di tempat-tempat yang potensial terhadap bahaya


dan harus mudah dilihat oleh seluruh personil di lapangan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-11


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Program K3 lapangan akan memperhitungkan unsur-unsur berikut:

1. Peraturan Dasar K3 Pemilik Proyek dan Pemerintah

2. Rencana Pencegahan terhadap kehilangan

3. Pertolongan Pertama/ Prosedur Medis

4. Pelatihan Personil terhadap aspek-aspek K3

5. Ijin Kerja

6. Pencegahan / perlindungan terhadap Kebakaran

7. Emergency Response Plan

8. House Keeping

9. Environmental Hazard

10. Inspeksi dan audit terhadap Pencegahan Kehilangan dan Audit

11. Penyelidikan terhadap kecelakaan

12. Peraturan K3

d. Peraturan Dasar K3
Berdasarkan analisis bahaya konstruksi, dasar-dasar dari ketentuan K3, dikembangkan dan
disiapkan untuk menjamin keselamatan seluruh pekerjaan yang direncanakan dan menghindari
kemungkinan terjadinya pencemaran.

Ketentuan-ketentuan utama berikut ini didokumentsikan secara spesifik pada pelaksanaan


keselamatan kerja di lapangan :

a) Pencegahan terhadap kecelakaan kerja, seperti :

- Pekerjaan elektrikal
- Pekerjaan di tempat tinggi
- Mesin Gerinda
- Pengelasan dan pemotongan
- Cartridge hammers
- Hazardous material and products
Mesin-mesin penggali, alat-alat angkat, pemindahan tanah dan pekerjaan sipil lainnya.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-12


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

b) Pekerjaan Pemasangan (Erection)

c) Pekerjaan Insulasi (Insulation)

d) Internal Work

e) Transportasi personil

f) Material Handling

g) Kebakaran dan keadaan darurat lain

h) Rencana penanggulangan keadaan darurat dan evaluasi

i) Investigasi Kecelakaan :

- mesin-mesin penggali, alat-alat angkat, pemindahan tanah dan pekerjaan sipil lainnya
- investigasi kecelakaan dan laporannya kecelakaan serius
- Ketentuan-ketentuan lain
e. Rencana Pencegahan terhadap Kehilangan
Tim pekerja lapangan mulai dari tingkat tenaga pendukung sampai Supervision Engineer secara
terus menerus akan meninjau kondisi lapangan, rencana kerja konstruksi dan kegiatan lapangan
lainnya untuk meminimalisasi safety hazards dan tindakan yang mengabaikan keselamatan
personil.

f. Pertolongan Pertama / Prosedur Medis


Kontraktor akan menyediakan sarana P3K/ First Aid selama pelaksanaan pekerjaan.

g. Briefing Personil
Bagian ini menggarisbawahi pada jenis-jenis informasi yang dibutuhkan untuk semua personil dan
supervisor sebelum memulai dan selama pekerjaan berlangsung terutama untuk pekerja
lokal.

h. Ijin Kerja
Dalam rangka memonitor dan mengontrol resiko kerja yang potensial di lapangan, ijin kerja
diperlukan untuk melakukan pekerjaan pada segala kondisi dimana batas dari unit proses atau
dalam konstruksi baru dimana bahaya mungkin terjadi. Ijin kerja dikeluarkan oleh Pemilik Proyek,
setelah sesuai dengan prosedur keselamatan sudah diverifikasi.

Beberapa kondisi signifikan yang harus dipenuhi adalah :

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-13


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

1. Mengidentifikasi semua material terkubur sebelum penggalian, Menyediakan fire protection dan
memberlakukan peraturan dilarang merokok ditempat-tempat tertentu/ terlarang

2. Menyediakan PPE (Personal Protective Equipment).

j. Pencegahan/Perlindungan terhadap kebakaran

Untuk mencegah kebakaran, perlu diberikan perhatian khusus pada area preplanning, hot-work
permit controls, area dimana terdapat material yang mudah terbakar, area pengendalian cairan dan
material, area pengendalian asap, pelatihan dan penggunaan tanda bahaya, pemasangan kabel
elektrik yang tepat, dan pembuangan sampah pada tempatnya. Prosedur yang spesifik
ditekankan pada rencana keselamatan konstruksi lapangan untuk masing-masing proyek.

k. Emergency Response Plan

Prosedur emergency response plan dikembangkan untuk semua insiden yang potensial termasuk
api, ledakan, bencana alam, dan lain-lain. Prosedur ini meliputi sarana berkomunikasi, fire fighting,
sarana medis, keselamatan, evakuasi, dan sarana- sarana lain yang mungkin diperlukan.

Para personil pada suatu periode berkala dibimbing melalui pertemuan-pertemuan K3, pelatihan
penanggulangan keadaan darurat (Emergency Drill), dan lain-lain.

Kebijakan Pra Rencana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kontrak

a. Konsultan berkomitmen untuk memenuhi kebijakan K3 dan BPJS Tenaga Kerja konstruksi yang
ditetapkan oleh DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN ROKAN HULU,
Peraturan dan Standar yang telah ditetapkan.

b. Konsultan berkomitmen untuk mencapai standar manajemen tertinggi termasuk dalam hal
keamanan konstruksi, tempat bekerja dan lingkungan lainnya dimana pekerjaan berlangsung.
Konsultan akan memberikan dan menjaga lingkungan tempat bekerja dengan aman dan sehat
sesuai dengan praktek bisnis yang sesuai dengan ketentuan regulator.

c. Konsultan akan berusaha untuk menghilangkan dan menekan apapun resiko yang terjadi akibat
kebakaran, keamanan, kerusakan terhadap properti dan kecelakaan personel atupun penyakit.
Kegiatan K3 selalu menjadi prioritas utama yang harus dijalankan setiap harinya dalam semua
aktifitas operasional dimanapun lokasi pekerjaan tersebut berada.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 2-14


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan

TAHUN 2022
NO KEGIATAN BULAN KE KET
I II III IV V VI VII
I TAHAP PERSIAPAN

1 Mereview Desain Berupa Siteplan dan Potongan Bangunan Gedung


2 Mobilisasi Personil dan Peralatan
3 Mengusulkan Rencana Penggunaan Peralatan
4 Menyiapkan Panduan Manajemen Pengendalian Kegiatan
5 Mempelajari Dokumen
6 Mengadakan Inspeksi Lapangan
7 Menyiapkan Suatu Sistem Pelaporan dan Koordinasi dengan PPK
II. TAHAP PELAKSAAN KONSTRUKSI FISIK

1 Memeriksa dan Mempelajari Dokumen Pelaksaan Pekerjaan Fisik


2 Mengawasi Pemakaian Bahan, Peralatan dan Metode Pelaksanaan
3 Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
4 Mengumpulkan Data dan Informasi Di Lapangan
5 Menyelenggarakan Rapat-Rapat Lapangan Secara Berkala
6 Menyusun Laporan dan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan Pembayaran Angsuran Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi
7 Meneliti Gambar-Gambar Untuk Pelaksanaan (Shop Drawings) Yang Diajukan Oleh Kontraktor
8 Meneliti Gambar-Gambar Yang Sesuai Dengan Pelaksanaan Dilapangan (As Built Drawing)
9 Menyusun Daftar Cacat/Kerusakan Sebelum Serah Terima Pertama
10 Bersama-Sama Dengan Penyedia Jasa Perencanaan Menyusun Petunjuk Pemeliharaan Bangunan Gedung
11 Menyusun Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan
12 Membantu Pengelola Kegiatan Dalam Menyusun Dokumen Pendaftaran
13 Membantu Pengelola Kegiatan Dalam Penyiapan Kelengkapan Dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
III. TAHAP PELAPORAN

1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Mingguan
3 Laporan Bulanan
4 Laporan Akhir
5 Backup Laporan dan Dokumen (Flasdisk)
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN

TAHUN 2022 JUMLAH


ORANG
NO JABATAN/POSISI PERSONIL NAMA NAMA PERUSAHAAN BULAN MASA PEMEILHARAAN KETERANGAN
BULAN
I II III IV V VI VII BULAN

NASIONAL

TENAGA AHLI

1 Supervisi Engineer Habib Mochamad Noercahjo, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

2 Senior Inspector Sunarto, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

3 Ahli K3 Konstruksi Nasrul, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

TENAGA PENDUKUNG

1 Inspector 1 Yogi Pratama, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

2 Inspector 2 Abdul Hafis, ST CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

3 Administrasi Khairul Amri Kamso, SH CV. INTERIOR CONSULTANT 1.00 7.00

SUB TOTAL 6.00 7.00

ASING

SUB TOTAL -

TOTAL 7.00
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN
PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN

Penanggung Jawab
Ir. Indra Utama
Direktur

Team Leader

Habib Moch. Noercahyo, ST

Inspector 1

Yogi Pratama, ST

Inspector 2

Abdul Hafis, ST

Administrasi

Khairul Amri Kamso, SH

Senior Inspector Ahli K3 Konstruksi

Sunarto, ST Nasrul, ST
FORM ADMINISTRASI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)

KEGIATAN ............................

PEKERJAAN
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWAS
................................

PELAKSANA KONSTRUKSI
............................................................

KONSULTAN .....................

TAHUN ANGGARAN ...........


PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA SAAT KONSTRUKSI

PEMILIK PROYEK KONSULTAN KONSULTAN PELAKSANA


KONTRUKSI

................................. ........................... PERENCANA PELAKSANA

Persiapan Pelaksanaan
Pekerjaan

Pemeriksaan Kesiapan
Pengajuan Ijin
Pekerjaan Pelaksanaan
Analisa : Supervisor Engineer

Persetujuan
Form : Administrator Analisa :
Supervisor Engineer Pengesahan
: Resident Engineer

ya

Ijin Pelaksanaan
yang disetujui
Form : Administrator

* Inspeksi Berkala SUPERVISI Pelaksanaan


Oleh : Supervisor Engineer dan Inspector Pekerjaan

Periksa Hasil Laporan Hasil


Pekerjaan Pekerjaan
Analisa : Supervisor Engineer

ya

Sesuai Spesfikasi Proses Pelaksanaan


Analisa : Supervisor Engineer Pekerjaan berikutnya

tidak

Perintah Perbaikan
Pekerjaan
Perbaikan Pekerjaan
Form : Administrator Analisa :
Supervisor Engineer Pengesahan
: Resident Engineer

Catatan : * Dilaksanakan bila perlu.


PROSES PENYUSUNAN LAPORAN

PEMILIK PROYEK KONSULTAN KONSULTAN PELAKSANA


KONTRUKSI

............................... ............................... PERENCANA PELAKSANA

Penyusunan Laporan
Harian :
- tenaga kerja
- bahan / material
- peralatan
- pekerjaan yang
dilaksanakan
- kondisi dan cuaca
- permasalahan
tidak

Monitoring dan Validasi


Form : Administrator
Analisa : Project Engineer

ya

Arsip
Laporan Harian
Form : Administrator

Penyusunan Laporan
Mingguan :
- kemajuan/bobot
pekerjaan
- foto pelaksanaan
pekerjaan

tidak Monitoring dan Validasi


Form : Administrator
Analisa : Project Engineer

y
a
Penyusunan Laporan
Mingguan :
- hasil monitoring dan
Laporan validasi
ke PPK - risalah rapat
- arus surat-menyurat
- evaluasi
Form : Administrator
Analisa : Project Engineer

Penyusunan Laporan
Bulanan :
- kemajuan pekerjaan
Laporan - status pembayaran
ke PPK - perubahan pekerjaan
- permasalahan
- foto kemajuan
pekerjaan
Form : Administrator
Analisa : Project Engineer
Pengesahan : Team Leader
PROSES PERSETUJUAN BAHAN/MATERIAL (SPESIFIK)

PEMILIK PROYEK KONSULTAN KONSULTAN PELAKSANA


KONTRUKSI

........................ ........................ PERENCANA PELAKSANA

Permohonan
Persetujuan
Bahan/Material
yang digunakan

Evaluasi dan
Persetujuan
( 3 hari )
Form : Administrator
Analisa : Resident Engineer
Pengesahan : Team Leader

Menyangkut estetika kualitas, perubahan biaya


dan waktu membuat laporan dan meminta
Persetujuan
Form : Administrator, Analisa : Resident Engoineer, Pengesahan : Team Leader

Persetujuan
( 3 hari )

Pelaksanaan sesuai
spesifikasi/gambar/BQ

Catatan : Hanya berlaku untuk material-material tertentu sesuai dengan data dari Owner.
PROSES PENGUJIAN MATERIAL / HASIL KONSTRUKSI

PEMILIK PROYEK KONSULTAN KONSULTAN PELAKSANA


KONTRUKSI

........................ ........................ PERENCANA PELAKSANA

PERMINTAAN PENGUJIAN
Form : Administrator, Pengesahan : Resident Engineer

Pembuatan Pengujian
Instruksi Dilaksanakan
Form : Administrator
(termasuk
Pengesahan : Resident Engineer pengujian rutin)

Hasil Pengujian

EvaluasI
Analisa : Supervisor Engineer

tidak
Pemeriksaan
Sesuai Spesifikasi Perbaikan
pekerjaan
Analisa : Supervisor Engineer

ya Pekerjaan
Dilanjutkan
PROSES PERSETUJUAN SHOP DRAWING

PEMILIK PROYEK KONSULTAN KONSULTAN PELAKSANA


KONTRUKSI

........................ ........................ PERENCANA PELAKSANA

Pengajuan
Shop Drawing

Pemeriksaan
Shop Drawing
(max. 3 hari)
Pengesahan : Supervisor Engineer

ada Ada Perubahan ada


Persetujuan Persetujuan
Biaya Desain / Biaya Desain
Analisa : Supervisor Engineer
(max. 3 hari) Pengesahan : Resident Engineer (max. 3 hari)

tidak

Persetujuan
Analisa : Supervisor Engineer
Pengesahan : Resident Engineer

ya

Distribusi
Analisa : Administrator

Supervisi Pelaksanaan
Oleh : Inspector dan Supervisor Engineer Pekerjaan
PROSES PERUBAHAN PEKERJAAN
PERUBAHAN DESAIN & MATERIAL

PEMILIK PROYEK KONSULTAN KONSULTAN PELAKSANA


KONTRUKSI

........................ ............................... PERENCANA PELAKSANA

USULAN PERUBAHAN PEKERJAAN

Analisa dari segi Analisa dari segi


Waktu & Biaya Teknik & Estetika
Form : Administrator
Analisa : Project Engineer
Pengesahan : Team Leader

Persetujuan & Laporan


ke PPK

Form : Administrator
Pengesahan : Team Leader

tidak
Persetujuan

ya
Mencari alternatif lain
atau
kembali seperti rencana
awal
Form : Administrator
Analisa : Project Engineer
Pengesahan : Team Leader

Membuat Instruksi
Mengajukan
Form : Administrator
Analisa : Project Engineer Penawaran
Pengesahan : Team Leader

Negosiasi

Metode Kerja
Form : Administrator Metode Kerja
Analisa : Project Engineer
Pengesahan : Team Leader

Laporan ke
PPK

Persetujuan Pelaksanaan
PPK Pekerjaan
PROSES PERHITUNGAN PRESTASI PEKERJAAN FISIK BULANAN

PEMILIK PROYEK / OWNER KONSULTAN KONSULTAN


PELAKSANA KONTRUKSI

................................. ................................. PERENCANA PELAKSANA

Usulan
Prestasi Pekerjaan
tidak

Pemeriksaan
Prestasi Pekerjaan
2 (hari)
Form : Administrator Analisa :
Project Engineer dan
Supervisor Engineer

ya

Laporan
Prestasi Pekerjaan
Form : Administrator
Analisa : Project Engineer
Pengesahan : Team Leader

Persetujuan
Pemberitahuan Prestasi

Persetujuan
Prestasi
Form : Administrator
Pengesahan : Project Engineer

Laporan Bulanan
Form : Administrator
Pengesahan : Team Leader

Catatan : Lap. Fisik mingguan akan dibuat langsung oleh Konsultan Pengawas dengan data-data harian
dari PELAKSANA KONTRUKSI.
INSTRUKSI / TEGURAN KEPADA PELAKSANA KONTRUKSI

PEMILIK PROYEK / OWNER KONSULTAN KONSULTAN


PELAKSANA KONTRUKSI

................................. ................................. PERENCANA PELAKSANA

MELIHAT PENYIMPANGAN TERHADAP


SPESIFIKASI/GAMBAR/BQ

Pengawas Lapangan
memberitahukan
PELAKSANA
KONTRUKSI
Form : Administrator
Pengesahan Team Leader

ya
Ditaati

tidak

Resident Engineer
membuat teguran
Form : Administrator
Pengesahan Team Leader

ya
Ditaati

tidak

Team Leader
membuat teguran
Form : Administrator
Pengesahan Team Leader

tidak ya
Ditaati

Laporan ke
PPK

Pengenaan
Sangsi Kelalaian Pelaksanaan sesuai
spesifikasi/gambar/BQ

Catatan : - Lamanya batas teguran berdasarkan kasus perkasus max 2 hari


- Jenis sangsi disesuaikan dengan kontrak.
PROSES PEMBAYARAN ANGSURAN PELAKSANA KONTRUKSI

PEMILIK PROYEK / OWNER KONSULTAN KONSULTAN


PELAKSANA KONTRUKSI

................................. ................................. PERENCANA PELAKSANA

Pelaksanaan Pekerjaan

Usulan
Prestasi Pekerjaan

Pemeriksaan Bersama di
Lapangan
Form : Administrator
Analisa : Supervisor Engineer

Persetujuan tidak
Form : Administrator Analisa :
Resident Engineer dan
Supervisor Engineer

ya

Prestasi Pekerjaan
yang disetujui
Form : Administrator
Analisa : Resident Engineer
Pengesahan : Team Leader

Prestasi Pekerjaan
yang disetujui Membuat Permintaan
Form : Administrator Pembayaran
Analisa : Resident Engineer
Pengesahan : Team Leader

Membuat
Berita Acara
Pembayaran
Form : Administrator
Analisa : Project Engineer
Pengesahan : Team Leader

Persetujuan
Pembayaran
BERITA ACARA SERAH TERIMA I & II
( Max. 2 hari )

PEMILIK PROYEK / OWNER KONSULTAN KONSULTAN


PELAKSANA KONTRUKSI

................................. ................................. PERENCANA PELAKSANA

tidak Prestasi Pekerjaan


selesai 100%

Kaji Ulang
Hasil Pekerjaan Mengajukan
1 hari Laporan Akhir
Form : Administrator Analisa :
Supervisor Engineer Pengesahan
Hasil Pekerjaan
: Resident Engineer

Mengadakan Pemeriksaan / Peninjauan Lapangan


Form : Administrator, Analisa : Supervisor Engineer, Pengesahan : Resident Engineer

ya

Menyiapkan
Berita Acara Persetujuan
Form : Administrator
Berita Acara
Pengesahan : Team Leader

Memeriksa
Berita Acara
Form : Administrator
Pengesahan : Team Leader

TANDA TANGAN BERITA ACARA ( 2 hari )


Analisa : Team Leader

Berita Acara
Berita Acara Berita Acara
Pekerjaan Selesai
Pekerjaan Selesai Pekerjaan Selesai
(Copy)
(Asli) (Asli)
Arsip : Administrator

Mengajukan
Pembayaran
Angsuran
BUKU KUNJUNGAN/
KOMUNIKASI HARIAN
KONSULTAN ................................./PEMILIK PROYEK / PELAKSANA
OWNER Nama KONTRUKSI Nama
Tgl. Uraian / Tanggapan Tgl. Uraian / Tanggapan
Tanda Tangan Tanda Tangan
MEMO LAPANGAN

Nama Pekerjaan :
No :
Lokasi :

Konsultan Pengawas :
Tgl :

Kontraktror Pelaksana :

Konsultan Perencana :

INSTRUKSI :

TANGGAPAN :

Dibuat Oleh : Diterima Oleh :

Nama : Nama :
Jabatan : Jabatan :

Catt : Harap Di Tanggapi 1 x 24 jam


PEMILIK PROYEK LAPORAN MINGGUAN
/ OWNER
PRESTASI PEKERJAAN
.................................
KONSULTAN : PROYEK :
logo
CV.
LOKASI :
PELAKSANA KONTRUKSI : MINGGU KE : TGL. : s/d
TANGGAL : LEMBAR KE :
Kumulatif Kumulatif s/d
Bobot Minggu Ini
NO. JENIS PEKERJAAN Vol. Sat. Minggu Lalu Minggu Ini
% % Bobot % Bobot Bobot

JUMLAH

PRESTASI DIRENCANAKAN

PRESTASI DICAPAI (MINGGU KE ……)

LEBIH CEPAT

LEBIH LAMBAT

KETERANGAN :

PA/KPA/PPK Konsultan ................................. PELAKSANA KONTRUKSI

(………………………...) (……………………………..) ( …………………………. )


NIP. Team Leader Project Manager
PEMBERI TUGAS PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

.................................

LAPORAN HARIAN
KONSULTAN .................................
CV. ..........

MINGGU KE : HARI : TANGGAL :

NAMA KEGIATAN : FORM.01-LH


NAMA PEKERJAAN :
NO. KONTRAK :
NILAI KONTRAK :
WAKTU PELAKSANAAN :

TENAGA KERJA MATERIAL MASUK


JUMLAH PERALATAN YANG DIGUNAKAN PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
KEAHLIAN PERSONIL JENIS MATERIAL
DITERIMA DITOLAK

KONDISI CUACA
Pekerjaan dimulai pada jam ……………………s/d………………………WIB Pukul : s/d WIB Pukul : s/d WIB
jam kerja (*digunakan sepenuhnya / sebagian tidak dapat
disebabkan oleh : cuaca : (cerah, gerimis, hujan) cuaca : (cerah, gerimis, hujan)
* Coret sesuai kondisi

CATATAN :

Diketahui/disetujui : Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh :


Konsultan ....... PELAKSANA KONTRUKSI
.................................
………………………………………. ……………………………..

( ……………………………… ) ( ………………………………. ) ( …………………………….)


Direksi Lapangan Pengawas Lapangan Pelaksana
PEMBERI TUGAS PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

.................................

IJIN PELAKSANAAN
KONSULTAN .................................
CV. ............. NOMOR :
HARI/TGL :

NAMA KEGIATAN : FORM.02-IP


NAMA PEKERJAAN :
NO. KONTRAK :
NILAI KONTRAK :
WAKTU PELAKSANAAN :

Dengan ini memberitahukan bahwa kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dibawah ini dan mohon ijin untuk dilaksanakan,

JUMLAH/ PEKERJAAN YANG HARUS


NO ITEM PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN KETERANGAN
VOLUME DIPERBAIKI / BELUM SELESAI

Pekerjaan : *( Boleh / Tidak boleh ) dilaksanakan CATATAN:


Catatan : Pemberian ijin ini sama sekali tidak membebaskan tanggung jawab
PELAKSANA KONTRUKSI atas pemenuhan dalam Dokumen Kontrak

Diketahui/Disetujui : Disetujui Oleh : Diajukan Oleh :


KONSULTAN ................................. PELAKSANA KONTRUKSI
PELAKSANA
.................................

( ……………………………………… ) ( ………………………………….. ) ( …………………………….)


Direksi Lapangan Pengawas Lapangan Site Manajer
PEMBERI TUGAS PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

.................................

IJIN PENGECORAN
KONSULTAN .................................
CV. ............ NOMOR :
HARI/TGL :

NAMA KEGIATAN : FORM.03-IP


NAMA PEKERJAAN :
NO. KONTRAK :
NILAI KONTRAK :
WAKTU PELAKSANAAN :

Dengan ini memberitahukan bahwa kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dibawah ini dan mohon ijin untuk dilaksanakan,

VOLUME PEKERJAAN YANG HARUS


NO ITEM PEKERJAAN LOKASI PENGECORAN MUTU BETON KETERANGAN
COR DIPERBAIKI/BELUM SELESAI
1. Pembesian :
a. Tulangan Pokok X : Perlu diperbaiki
b. Tulangan Sengkang V : Baik
c. Tulangan Ekstra
d. Pengikatan
e. Beton Decking
2. Perancah & Bekisting
3. Sparing/Block Out
4. Alat Bantu :
a. Concrete Pump
b. Vibrator
c. Compressor
5. Kebersihan Lahan Cor

Pekerjaan : *( Boleh / Tidak boleh ) dilaksanakan CATATAN:


Catatan : Pemberian ijin ini sama sekali tidak membebaskan tanggung jawab
PELAKSANA KONTRUKSI atas pemenuhan dalam Dokumen Kontrak

Diketahui/Disetujui : Disetujui Oleh : Diajukan Oleh :


KONSULTAN ................................. PELAKSANA KONTRUKSI
PELAKSANA
.................................

( ……………………………………… ) ( ………………………………….. ) ( …………………………….)


Direksi Lapangan Pengawas Lapangan Site Manajer
PEMBERI TUGAS PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

.................................
BERITA ACARA
PERSETUJUAN MATERIAL

KONSULTAN ................................. : NOMOR :


CV. ......

FORM.04-BAPM

Pada hari ini, ............. tanggal .................. bulan ................... tahun dua ribu dua belas, PT/CV. ......................... selaku PELAKSANA
KONTRUKSI, CV. ...... selaku Konsultan P e n g a w a s a n , PT/CV. .............................. selaku Konsultan Perencana, telah memeriksa dan
menyetujui nama dan jenis material yang akan digunakan untuk Pekerjaan ...........................

Adapun material tersebut :


Spesifikasi Spesifikasi
NO Item Pekerjaan/ lokasi Nama Material Data Pendukung
Sesuai RKS Yg Diajukan

Brosur

Data Teknis

Sertifikat

Image Product

Tidak Ada

Ada

Demikian Berita Acara ini dibuat dan disepakati bersama untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Diperiksa/disetujui oleh, Diperiksa/disetujui oleh, Diajukan oleh,


Konsultan Perencana Konsultan ................................. PELAKSANA KONTRUKSI
................................... CV. ...................... ....................................

( ……………………………………….. ) ( ………………………...) (……………………………………….)


Team Leader Team Leader Project Manajer

Mengetahui dan Menyetujui,


Pejabat Pembuat Komitmen
( PPK )

(………………………….)
Nip.
PEMILIK PROYEK / OWNER : DAFTAR HADIR

................................. RAPAT LAPANGAN/KOORDINASI

KONSULTAN .................................
CV. PEKERJAAN :

KONSULTAN PERENCANA LOKASI :

TANGGAL :
PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

NO. NAMA JABATAN / INSTANSI TANDA TANGAN

10

11

12

13

14

15
PEMBERI TUGAS Nama Kegiatan : PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

.................................

KONSULTAN ................................. Nama Pekerjaan :


CV. ...................

FORM. 06-PV

FORM PENGAMATAN VISUAL


Periode Minggu Ke - ….. (tgl bln thn s.d. tgl bln thn)

Objek Foto :

Objek Foto :
PEMBERI TUGAS PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

................................. LAPORAN PENGAMATAN CUACA


.......................................

MINGGUAN
KONSULTAN ................................. NAMA KEGIATAN :
CV. Periode Minggu Ke- ….. , dari …….
NAMA PEKERJAAN : ( ……………..…. s/d ………..…………….. )
FORM.07-LPCM

HARI
NO WAKTU PENGAMATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN
C G H C G H C G H C G H C G H C G H C G H

1 Pukul 00.00 s/d 01.00


2 Pukul 01.00 s/d 02.00
3 Pukul 02.00 s/d 03.00
4 Pukul 03.00 s/d 04.00
5 Pukul 04.00 s/d 05.00
6 Pukul 05.00 s/d 06.00
7 Pukul 06.00 s/d 07.00
8 Pukul 07.00 s/d 08.00
9 Pukul 08.00 s/d 09.00
10 Pukul 09.00 s/d 10.00
11 Pukul 10.00 s/d 11.00
12 Pukul 11.00 s/d 12.00
13 Pukul 12.00 s/d 13.00
14 Pukul 13.00 s/d 14.00
15 Pukul 14.00 s/d 15.00
16 Pukul 15.00 s/d 16.00
17 Pukul 16.00 s/d 17.00
18 Pukul 17.00 s/d 18.00
19 Pukul 18.00 s/d 19.00
20 Pukul 19.00 s/d 20.00
21 Pukul 20.00 s/d 21.00
22 Pukul 21.00 s/d 22.00
23 Pukul 22.00 s/d 23.00
24 Pukul 23.00 s/d 24.00

Catatan : C : Cerah; G : Gerimis; H : Hujan.


Diketahui oleh, V Ya Dibuat oleh,
X Tidak KONSULTAN .................................
................................. CV.

………………………………………………….. ……………...…………………………..
DIREKSI LAPANGAN PENGAWAS LAPANGAN
Catatan : FORM.08-SD
1
2
3
REV TGL URAIAN KET

PEMBERI TUGAS

.................................

KEGIATAN

PEKERJAAN

KONSULTAN PERENCANA

............................................

DIPERIKSA DISETUJUI TANGGAL

KONSULTAN .................................

CV.

DIPERIKSA DISETUJUI TANGGAL

PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

………………………………………………..

DIGAMBAR DIPERIKSA TANGGAL

SHOP DRAWING
JUDUL GAMBAR

SKALA
NO. GAMBAR

REFERENSI GAMBAR
Catatan : FORM.09-ABD
1
2
3
REV TGL URAIAN KET

PEMBERI TUGAS

.................................

KEGIATAN

PEKERJAAN

KONSULTAN PERENCANA

............................................

DIPERIKSA DISETUJUI TANGGAL

KONSULTAN .................................

CV.

DIPERIKSA DISETUJUI TANGGAL

PELAKSANA KONTRUKSI PELAKSANA

………………………………………….

DIGAMBAR DIPERIKSA TANGGAL

AS BUILT DRAWING
JUDUL GAMBAR

SKALA
NO. GAMBAR

REFERENSI GAMBAR
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB 3 HASIL KERJA

3.1 ANALISIS TERHADAP PEKERJAAN PENGAWASAN

CV. INTERIOR CONSULTANT Melakukan Proses/Tahapan sebagai rangkaian


tindakan dan kegiatan yang berkesinambungan untuk mencapai produk, hasil, atau
jasa dalam Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi dapat dikategorikan
mendeskripsikan dan menyusun kegiatan proyek. Pendeskripsian terdiri atas siklus
rencana dan control yang dapat digambarkan seperti dibawah ini :

Adapun Kelompok Tahapan Pengawasan Konstruksi adalah :


1. Proses Inisiasi yaitu mengenali bahwa sebuah proyek/tahapan harus dimulai
dan harus dijalankan.
2. Proses Perencanaan yaitu tahapan mendefinisikan tujuan, dan
merencanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan
lingkup proyek.
3. Proses Pelaksanaan yaitu tahapan mengintegrasikan orang-orang dan
sumber daya lainnya untuk menjalankan rencana manajemen proyek.
4. Proses Monitoring & Pengendalian yaitu tahapan secara reguler
mengukur dan memonitor progres untuk mengidentifikasi penyimpangan dari
rencana manajemen proyek sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan bila
diperlukan dalam mencapai tujuan proyek.
5. Proses Penutupan yaitu tahapan secara formal menerima produk, jasa atau
hasil dan membawa tahapan proyek pada penutup.

Siklus Plan-Do-Check-Act

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-1


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

1. PENDEKATAN TAHAP INISIASI

Bagan Tahapan Inisiasi

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-2


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2. PENDEKATAN TAHAP PERENCANAAN

Bagan Tahapan Perencanaan

3. PENDEKATAN TAHAP PELAKSANAAN

Bagan Tahapan Pelaksanaan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-3


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4. PENDEKATAN TAHAPAN MONITORING & PENGENDALIAN

Bagan Tahapan Monitoring dan Pengendalian

5. PENDEKATAN TAHAPAN PENUTUP

Bagan Tahapan Monitoring dan Pengendalian


Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-4
HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4.2. SPESIFIKASI DAN GAMBAR-GAMBAR KERJA PEMBANGUNAN GEDUNG


FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN
Persyaratan Pembangunan
1. Pendukung utama bangunan harus kuat. Suatu bangunan harus mempunyai
konstruksi yang kuat, untuk melindungi penghuni dari bahaya keruntuhan dan
juga agar penghuni dapat merasa tentram di dalamnya. Untuk memperoleh
dan menjamin konstruksi yang kuat, dapat dilakukan hitung-hitungan mekanika
dan perencanaan struktur yang benar dan teliti dengan angka keamanan yang
cukup.
2. Suatu bangunan harus direncanakan mempunyai umur yang panjang. Bila
bangunan gedung mempunyai umur yang panjang (awet) tentu akan membuat
pemakai maupun pengguna merasa senang.
3. Keindahan pada konstruksi bangunan rumah bertujuan memberikan
kebanggaan kepada pemakai maupun pengguna dan juga menambah nilai
bangunan tersebut.

4.3 PERHITUNGAN TEKNIS


METODE PENGAWASAN TERHADAP PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN
1. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas
Layanan Perpustakaan berapa pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Pengukuran tapak kembali.
Kontraktor pelaksanaan diwajibkan mengadakan pengukuran dan
pengecekan kembali dilokasi bangunan dengan dilengkapi
keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah dan kolom
beton, jarak dan dimensi kolom-kolom beton dengan alat-alat
yang sudah ditera kebenarannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan
dengan alat-alat waterpass/theodolite yang ketepatannya dapat
dipertanggung jawabkan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-5


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

c. Tugu patokan dasar/temporary Bench Mark.


Patokan dibuat dari pipa PVC diameter 4 inch yang dicor beton
dan tertancap kuat kedalam tanah sehingga memudahkan untuk
dilihat dan dapat dipakai sebagai acuan selanjutnya.
Patokan dibuat permanen dan letaknya dipilih agar tidak
mengganggu pembangunan, diberi tanda yang jelas dan dijaga
kebutuhannya sampai selesainya pembangunan.

d. Papan dasar pelaksanaan (Bowplank).


Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau
meranti 5/7, tertancap ditanah sehingga tidak bisa digerak-
gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 2 m satu sama
lain.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-6


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Papan patok ukur dibuat dari kayu meranti dengan ukuran tebal 3
cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya
(waterpass).
Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan
lainnya.
Papan dasar pelaksaanaan dipasang sejauh 300 cm dari as
pondasi terluar.

e. Pekerjaan penyediaan air dan daya listrik dalam pelaksanaan.


Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan
membuat sumur pompa dilokasi proyek atau disuplai dari luar. Air
harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan
bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-7


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Listrik maupun Generator Set untuk bekerja harus disediakan oleh


Kontraktor atau diperoleh dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaan.

f. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.


Selama pembangunan berlangsung. Kontrator wajib menyediakan
tabung alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) YAMATO
lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya
minimal 4 (Empat) tabung, masing-masing tabung berkapasitas
15 kg.

g. Kantor atau Mes (Barak).


Ukuran luas kantor los kerja serta tempat simpan bahan,
disesuaikan dengan kebutuhan Kontraktor tanpa mengabaikan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-8


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

keamanan dan kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam


kebakaran.
Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil
harus dibuatkan kota simpan yang dipagari dinding papan yang
cukup rapat, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.

h. Drainase sementara atau sumur resapan.


Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/kontur tanah yang
ada dilokasi proyek, Kontraktor wajib membuat saluran sementara
yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada (air hujan atau
air kotor limbah proyek).
Arah aliran ditujukan kesaluran atau sungai yang ada disekitar
lokasi proyek.

i. Pagar pengaman proyek.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-9


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaanya, terlebih


dahulu harus dibuat pagar pengaman pada lokasi proyek.
Pekerjaan pembuatan pagar dan perlengkapannya termasuk pintu
keluar/masuk kendaraan.

j. Papan nama proyek.


Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang
mencantumkan nama Pemberi Tugas, Konsultan Perencana,
Konsultan Pengawas dan Kontraktor.

2. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Tanah Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-10


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan tanah, beberapa pekerjaan


yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Galian tanah pondasi dilakukan setelah pekerjaan persiapan selesai.
Galian tanah pondasi ini berpedoman pada titik-titik yang telah dibuat
pada bouwplank meliputi galian tanah untuk pondasi plat menerus, batu
gunung dan rollag bata. Langkah awal yang kami lakukan adalah
memasang patok/bouwplank sesuai kebutuhan, setelah disetujui
Direksi/Pengawasan baru dilakukan galian dengan hati-hati agar tidak
terganggu kedudukan patok bouwplank dan digali sesuai dengan
gambar pelaksanaan baik dari segi bentuk, ukuran dan elevasinya atau
menurut petunjuk dari Direksi/Pengawas.

b. Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah pembuatan pondasi


galian dilaksanakan dengan terlebih dahulu tanah dibersihkan dari
lapisan tanah humus dan lapisan organik, kemudian permukaan tanah
dikasarkan dan dibasahi dengan air agar timbunan mudah monolit
dengan tanah dasar. Bahan timbunan diambil dari hasil galian setempat
yang dipilih dan disetujui oleh Direksi/Pengawas. Pada saat penimbunan
dilaksanakan secara berlapis-lapis didapatkan, tebal lapisan pertama
dengan lapisan selanjutnya ± 20 cm dan dipadatkan selapis demi lapis
hingga mencapai garis elevasi rencana. Pemadatan dilakukan dengan
memakai stamper/Hand Compector.
c. Urugan pasir dibawah pondasi dilakukan sebelum pondasi terpasang
agar tidak terjadi penurunan. Pada saat penimbunan dilaksanakan
secara berlapis-lapis didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan
selanjutnya ± 20 cm dan dipadatkan selapis demi lapis hingga
mencapai garis elevasi rencana. Pemadatan dilakukan dengan memakai
stamper/Hand Compector.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-11


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

d. Urugan tanah bawah lantai dilaksanakan setelah pondasi, sloof dan


kolom sampai elevasi nol telah terpasang dengan baik. Bahan timbunan
digunakan tanah yang mudah dipadatkan. Pemadatan dilakukan dengan
menggunakan stamper/Hand Compector.

3. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Pondasi Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Pondasi, beberapa
pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Pekerjaan galian tanah untuk pondasi.
Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavator.
Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan
lebar sesuai dengan rencana.
Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu
diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan
theodolite.
Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar,
sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-12


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannyab


lokasi bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau
tanah yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda
tersebut diangkat.
Urugan tanah dilakukan setelah pekerjaan cor beton pondasi
selesai dikerjakan dan beton pondasi telah mencapai umurnya.
Urugan tanah kembali dengan memanfaatkan tanah bekas galian.
Urug tanah disekitar lubang bekas galian pondasi.
Urugan tanah diratakan dan dipadatkan.

b. Pekerjaan pondasi.
Pekerjaan persiapan awal meliputi :
- Pengukuran lokasi/posisi
- Memeriksa Bench Mark yang diberikan.
- Pengaturan lokasi material
Pekerjaan Pelaksanaan Pondasi :
- Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
- Pekerjaan Penulangan
- Pekerjaan Bekisting
- Pekerjaan Pengecoran

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-13


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Pasang Dinding dan Plesteran Pembangunan


Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Pasang Dinding dan
Plesteran, beberapa pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Pekerjaan pasangan dinding batu bata dilaksanakan sebahagian
sesudah pekerjaan sloof dan kolom selesai dilaksanakan dan bersamaan
dengan pekerjaan kolom praktis.
b. Pasangan bata adukan 1Pc : 2Ps dipasang pada daerah basah (KM/WC)
ataupun seperti yang tertera dalam gambar rencana dengan ketinggian
sesuai dengan gambar rencana.
c. Pasangan bata adukan 1Pc : 4Ps dipasang pada dinding bangunan,
tolak angin dan dinding penutup diatas ring balok.
d. Sebelum digunakan batu bata terlebih dahulu direndam air dalam bak
atau drum hingga jenuh. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester
harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan
dibersihkan. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap
tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor
kolom praktis.
e. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak
kayu yang memenuhi syarat, mencampur semen dengan pasir harus
dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat
campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis
digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang
baru.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-14


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

f. Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton


bertulang dan dinding. Pekerjaan plesteran dilakukan bersamaan
dengan penyelesaian pasangan bata, pemipaan elektrikal, plumbing.
g. Plesteran adukan 1 Pc : 2 Ps dipergunakan pada dinding KM/WC
setinggi 1,5 m dari kaki dinding, trasram juga 30 cm dari permukaan
pasangan batu pada dinding, sedangkan plesteran bata lainnya
dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
h. Sebelum plesteran dilakukan terlebih dahulu dinding dibersihkan dari
semua kotoran, kemudian dinding dibasahi dengan air dan permukaan
beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat
merekat dengan baik.
i. Ketebalan plesteran untuk seluruh konstruksi minimal 10 mm, termasuk
lapisan dinding keramik, kecuali ditentukan lain pada gambar.

5. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Atap Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan


Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Atap, beberapa pekerjaan
yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Kuda-kuda, balok dan rangka atap yang digunakan adalah dari baja
ringan yang mempunyai kualitas yang bagus dan tahan lama. Metode
pemasangan dimulai dari sisi bawah (dari sisi lisplank). Pemasangan
harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan
kebocoran. Untuk pekerjaan lisplank akan menggunakan jenis kayu

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-15


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Seumantok yang mempunyai daya tahan lama (awet). Pada pekerjaan


atap ini dilakukan dengan teliti dan rapi.

6. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Plafond Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Plafond, beberapa
pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Langit-langit ruangan dipasang plafond triplek/Gimpsum. Sebelum
pemasangan plafond terlebih dahulu dibuat rangka plafond terbuat dari
kayu kelas II. Pemasangan plafond triplek dilakukan langsung pada
rangka plafond kayu kelas II.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-16


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

7. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Lantai Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Lantai, beberapa pekerjaan
yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Pada pekerjaan lantai seperti tercantum pada gambar rencana yang
dikerjakan diatas beton cor, sebelum dilakukan pengecoran terlebih
dahulu tanah pasir urug dipadatkan dengan alat pemadat (stamper).
b. Pola pemasangan keramik lantai satu sesuai dengan gambar rencana
dan petunjuk Direksi. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang
terpasang (lebar siar-siar) dibuat sama lebar minimum 2 mm dan
kedalaman maksimum 2 mm yang membentuk garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan dibuat membentuk sudut siku dan saling berpotongan
tegak lurus sesamanya. Pemotongan unit-unit keramik menggunakan
alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan pabrik.
c. Keramik yang telah terpasang dibersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik hingga bersih. Sebelum keramik dipasang
terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.
Pinggulan pasangan keraamik dilakukan dengan alat gurinda sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
d. Untuk plat lantai kamar mandi dan balkon serta plat atap beton
digunakan water proofing yang mempunyai jaminan/garansi dari pabrik.
Bidang permukaan beton yang akan diberi bahan kedap air dibuat rata,
halus, kering dan bersih serta cukup landai (kemiringan 1-2 % ke arah
lubang pembuang air).
e. Sebelum diplester, lantai beton dikasarkan dan jenuh dengan air. Hasil
akhir dari pekerjaan lapisan kedap air merupakan suatu lapisan dengan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-17


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

permukaan yang rata/tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang


pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan lainnya yang dapat
menimbulkan kebocoran.

8. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Plumbing Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Plumbing, beberapa
pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Pemasangan pipa-pipa dilakukan sebelum plesteran dan langit-langit
dilaksanakan dan bisa dilakukan secara bersamaan.
b. Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan menembus
struktur bangunan mesti dilakukan bersama-sama pada waktu
pelaksanaan struktur yang bersangkutan.
c. Pemasangan pipa-pipa atau alat bantu dilakukan sedemikian rupa,
sehingga tidak ada suatu sambungan yang saling bersilangan atau pipa
air bersih dengan pipa pembuangan lainnya.
d. Seluruh perlengkapan toilet dan peralatan bantu dilakukan sejalan
dengan pekerjaan lantai, dinding sebelum dipasang terlebih dahulu
mendapat persetujuan Direksi serta warnanya telah mendapat
persetujuan perencana.
e. Tempat dudukan yang dipasang perlengkapan toilet beserta seluruh
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut telah
terpasang dengan baik dan disetujui dari Direksi.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-18


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

9. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Kusen dan Penggantung Pembangunan


Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Kusen dan Penggantung,
beberapa pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Pekerjaan kusen pintu menggunakan bahan yang terbuat dari
aluminium, yang memiliki kualitas yang bagus sesuai spesifikasi dalam
bestek dan disetujui oleh Direksi. Pemasangan kusen dilakukan seiring
dengan pemasangan dinding bata. Pada bagian pekerjaan bata
dipasang kusen langsung ditempatkan kusen pintu, kusen jendela
maupun kusen bouvenlight. Untuk pemasangan kusen pintu diberi kaki
kusen dari semen agar kusen tidak rusak terkena air. Untuk ketinggian
penempatan jendela dari lantai mengikuti gambar rencana atau
disamakan antara elevasi ambang atas kusen pintu dengan elevasi
ambang atas jendela atau bouvenlight. Bagian kusen yang menyentuh
dinding akan diberi angker yang terbuat dari baut khusus.
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan kunci pintu dan jendela
serta aksesoris lain. Dalam pekerjaan ini nilai atau persentase pekerjaan
ini sangat kecil, namun demikian pekerjaan ini menjadi penting
mengingat keamanan maupun kenyamanan dimasa yang akan datang
berhubungan erat dengan kesempurnaan pekerjaan ini. Sebelum alat-
alat penggantung dan kunci dipasang kami akan memperlihatkan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-19


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

terlebih dahulu kepada direksi ataupun konsultan pengawas untuk


mendapatkan persetujuan penggunaannya.

10. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Pengecetan Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Pengecetan, beberapa
pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Sebelum Pekerjaan Pengecatan dilakukan bagian yang akan dicat
terlebih dahulu dibersihkan dan sebagai dasar awal diberikan dempul
agar permukaan dinding terlihat halus tidak kasar.
b. Pengecatan dilakukan lapis demi lapis, setiap kali lapisan pada cat akhir
dilakukan, dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama ½ sampai
1 ½ jam. Pengecatan akhir dilakukan minimum 2 (dua) lapis sehingga
hasil pengecatan yang baik dan rata warnanya.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-20


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

11. Pengawasan Terhadap Pekerjaan Septictank Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan.
Sebagai bagian penting dari pelaksanaan pekerjaan Lain-Lain, beberapa
pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain :
a. Untuk pekerjaan Septictank dimulai dengan terlebih dahulu dikerjakan
galian tanah, kemudian dilanjutkan dengan pasangan pondasi batu bata 1
: 2. Setelah terpasang, sisi pondasi diurug dengan tanah dan pasir serta
dipadatkan dengan baik agar tidak terjadi penurunan. Pondasi ditimbun
hingga mencapai ketinggian di bawah lantai dengan pasir dan kerikil.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan ijuk. Pada saat penimbunan
kerikil dipasang pipa buang air kotor 4”. Setelah urugan pasir dilaksanakan
dilanjutkan dengan urugan tanah dan pemasangan pipa hawa dia. 2”.

4.4 PENYAJIAN LAPORAN

Konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)


diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan mampu mengendalikan
pekerjaan serta memberikan keluaran (out put) yang akan dijadikan dasar pelaporan
kepada Kuasa Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen. Keluaran dimaksud diatas
adalah dalam bentuk laporan, adapun jenis-jenis laporan yang dikeluarkan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Laporan Mingguan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-21


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Laporan ini akan berisikan laporan kemajuan pekerjaan, baik pekerjaan


perencanaan maupun pekerjaan konstruksi dari bulan sebelumnya. Dalam
laporan tersebut harus tercantum pula berbagai permasalahan yang dihadapi
proyek dengan disertai saran mengenai cara untuk mengatasi masalah
tersebut. Yang berisikan yaitu :
Kegiatan pelaksanaan dilapangan meliputi progress pekerjaan dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume dan realisasi fisik serta
permasalahan dari hasil rapat lapangan dan rapat koordinasi.
Evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan hasil penelitian gambar
untuk acuan pelaksanaan pekerjaan (shop drawing).
Evaluasi hasil pengukuran ulang oleh Penyedia Jasa terhadap dokumen
pelelangan.
Kesesuaian mutu bahan yang digunakan dalam pelaksanaan.
Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan selama 1 (Satu) Minggu.

3. Laporan Bulanan.
Laporan ini akan berisikan laporan kemajuan pekerjaan, baik pekerjaan
perencanaan maupun pekerjaan konstruksi dari bulan sebelumnya. Dalam
laporan tersebut harus tercantum pula berbagai permasalahan yang dihadapi
proyek dengan disertai saran mengenai cara untuk mengatasi masalah
tersebut. Yang berisikan yaitu :
Kegiatan pelaksanaan dilapangan meliputi progress pekerjaan dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume realisasi fisik serta
permasalahan dari hasil rapat lapangan, rapat kordinasi.
Evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan hasil penelitian gambar
untuk pelaksanaan (shop drawing).
Evaluasi untuk setiap hasil test yang dilakukan, misalnya tes kekuatan
beton.
Evaluasi hasil pengukuran ulang Kontraktor terhadap dokumen
pelelangaan.
Kesesuaian mutu bahan yang digunakan dalam pelaksanaan.
Perubahan-perubahan spesifikasi teknis yang terjadi akibat kondisi
lapangan.
Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan selama 1 (Satu) bulan terakhir.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-22


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4. Laporan Akhir.
Laporan ini akan berisikan laporan yang menyangkut seluruh kegiatan
termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan,
addendum, change order. Yang berisikan yaitu :
Rangkuman kegiatan pelaksanaan dilapangan, berupa rangkuman dari
laporan bulanan.
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan pelaksanaan untuk lampiran
penagihan penyedia jasa.
Berita Acara Serah Terima Pertama.
Menyusun Petunjuk Pemeliharaan dan Penggunaan Bangunan Gedung.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 3-23


HASIL KERJA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB 4 GAGASAN BARU

4.1 GAGASAN BARU DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG FASILITAS


LAYANAN PERPUSTAKAAN

Dalam melaksanakan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan


Perpustakaan yakni terdiri dari :
a. Pekerjaan Persiapan.
b. Pekerjaan Struktur.
c. Pekerjaan Arsitektur
d. Pekerjaan Mekanikal dan Eketrikal
E. Pekerjaan Sanitasi

4.2 GAGASAN BARU DALAM PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG FASILITAS


LAYANAN PERPUSTAKAAN

KONDISI EKSISTING

LINGKUP TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN SESUAI KAK APRESIASI INOVASI SASARAN

PERSYARATAN DAN IDENTIFIKASI


STANDART PELAKSANAAN MASALAH
- Pemahaman perencanaan - Tahap Perencanaa
- Persyaratan umum bangunan - Tahap Pelelangan
- Tahap Konstruksi Fisik

A. BERDASAR :
1. Tugas Konsultan Pengawas mencakup Tahap Perencanan, Tahap
Pelelangan dan Tahap Pelaksanaan Konstruksi.
2. Kondisi Eksisting Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan
Perpustakaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-1


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

B. MENIMBANG:
1. Pemahaman Perencanaan.
2. Persyaratan Umum Bangunan.
3. Identifikasi Permasalahan.

C. MENGUSULKAN:
Konsultan Pengawas mengusulkan gagasan sebagai berikut :

Tahap persiapan dan perencanaan.

1. Identifikasi Masalah dan Penyelesaiannya


Berikut kami sampaikan identifikasi masalah yang mungkin timbul
beserta penyelesaiannya.

Secara umum permasalahan yang berpotensi muncul dalam pelaksanaan


pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

No Identifikasi
Dampak Solusi
. Permasalahan
TAHAP KONSTRUKSI FISIK
1. Metode • Berdampak • Dipresentasikan oleh
terhadap waktu Pelaksana pada masa
Pelaksanaan
penyelesaian sebelum pelaksanaan.
Proyek
2. Sirkulasi • Pengguna • Dibuat dan
merasa direncanakan dengan
kendaraan
terganggu dan baik sirkulasi
tidak nyaman kendaraan selama
• Pelaksanaan pelaksanaan
terganggu
3. Waktu (jam) • Berdampak • Pelaksanaan harus
terhadap waktu benar-benar
efektif
penyelesaian memperhitungkan
pelaksanaan proyek peraturan di
lingkungan proyek
proyek dan kondisi
• MK/Pengawas
lalu lintas mengevaluasi rencana
kerja yang diajukan/
dipresentasikan oleh
pelaksana,
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-2
GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

dikonsultasikan dan
dibahas bersama-sama.
4. Dukungan Sub • Berdampak • Pelaksana harus
terhadap waktu menyiapkan calon-
Kontraktor dan
pelaksanaan calon sub kontraktor/
Supplier (tidak supplier pendukung
kontinue/stabil) terbaik.
5. Pemilihan dan • Berdampak • Perencana harus
terhadap waktu menyiapkan beberapa
Persetujuan
pelaksanaan dan alternatif material.
Material waktu
penyelesaian
secara total.
6. Cuaca • Tersendatnya • Diperhitungkan di
waktu dalam penyusunan
pelaksanaan waktu pelaksanaan.
proyek.
7. Keberatan • Jam kerja proyek • Sebelum konstruksi
terganggu melakukan pendekatan
Lingkungan Sekitar
di sekitar lingkungan
proyek
• Diperhitungkan di
dalam penyusunan
waktu pelaksanaan
8. Lokasi site • Penempatan • Direncanakan dengan
material dan alat baik pembagian
terbatas
kerja (zoning) areal kerja
mengganggu • Pabrikasi diluar areal
areal kerja proyek

4.3 KONSULTAN PENGAWAS DALAM PELAKSANAAN PROYEK


Konsultan Pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk
melaksanakan pekerjaan Pengawas. Konsultan Pengawas dapat berupa badan usaha
atau perorangan, perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing
seperti Team Leader, Ahli Arsitektur, Ahli Teknik Bangunan Gedung, Ahli Mekanikal,
Ahli Elektrikal dan Ahli K3 Konstruksi, Inspector dan dan lain-lain sehingga sebuah
bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.

Konsultan Pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut :


1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan
proyek.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-3


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh


pemilik proyek.
4. Konsultan Pengawas memberikan saran atau pertimbangkan kepada pemilik
proyek maupun Kontraktor dalam proyek pelaksanaan perkerjaan.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan Kontraktror
sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang
diusulkan oleh Kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun
tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat
sebelumnya.

Konsultan Pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut :


1. Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja.
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
4. Konsultan Pengawas berhak memeriksa gambar shop drawing pelaksana
proyek.
5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (Site
Instruction).
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor agar sesuai dengan
kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

4.4 METODE PELAKSANAAN PENGAWASAN DALAM PELAKSANAAN PROYEK


Metodologi yang dipakai dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultan
Pengawas ini digunakan 4 (Empat) metode yaitu :

Mempelajari Gambar dan Spesifikasi


Sebelum Konsultan melaksanakan fungsi pengawasan terhadap Kontraktor dalam
melaksanakan pembangunan fisik maka konsultan harus mengetahui dahulu
bangunan fisik yang akan dibuat dengan menerjemahkan gambar-gambar serta

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-4


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

spesifikasi dari bangunan tersebut. Pemahaman awal ini sangat penting dilakukan
bila kita ingin dapat mengawasi pekerjaan Kontraktor secara optimal agar sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan agar bangunan dapat berfungsi dengan baik dan
mempunyai umur hidup (time life) yang panjang.

Mengawasi pelaksanaan di lapangan.


Dalam mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pengangan Konsultan
Pengawas adalah gambar kerja dan spesifikasi yang diinginkan. Pengawasan ini
harus dilakukan secara terus menerus terutama untuk pekerjaan yang sangat vital
seperti pengecoran pondasi, penimbunan, pemadatan dan lain-lain. Kemungkinan
ada pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan dan perlu perubahan maka konsultan
harus koordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen untuk mencarikan solusi
permasalahan yang timbul.

Sebelum proses pelaksanaan kegiatan terhadap sebuah Pekerjaan Pengawas maka


data-data eksisting diusahakan harus diketahui selengkap-lengkapnya. Hal ini untuk
mempermudah dalam proses pekerjaan, mulai dari perencanaan/perancangan,
pelaksanaan fisik dan pengawasan fisik.

1. Melakukan Pengujian.
Untuk mengetahui apakah pekerjaan Kontraktor sudah sesuai dengan spesifikasi
atau belum maka selain dilakukan pengawasan terus menerus di lapangan juga
dilakukan pengujian. Pengujian ini dapat dilakukan di lapangan bila mungkin dan
juga dapat dilakukan di laboratorium mekanika tanah atau laboratorium beton
sesuai dengan item apa yang diuji. Hasil pengujian sebagai pegangan untuk
dilaporkan ke Pejabat Pembuat Komitmen bahwa secara teknis dari hasil
pengujian pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor dapat diterima sesuai
spesifikasi atau tidak sesuai. Apabila tidak sesuai dengen spesifiaksi maka
Kontraktor dapat diminta untuk membongkar atau memperbaiki hasil kerja
mereka sampai sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

2. Membuat laporan.
Untuk komunikasi dengan pihak Pejabat Pembuat Komitmen sebagai pemilik
proyek maka perlu di buat laporan secara rutin baik laporan mingguan, bulanan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-5


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

dan laporan akhir. Dari hasil pengamatan dan pengujian dimasukkan dalam
pelaporan rutin kemudian dilakukan koordinasi untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang timbul agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dan mutu
yang baik.

3. Evaluasi pekerjaan.
Pengertian evaluasi adalah membandingkan performansi antara pelaksanaan
suatu kegiatan dengan rencana atau standar yang telah ditetapkan. Oleh karena
itu, bila dari hasil evaluasi ditemukan adanya penyimpangan maka secara garis
besar ada 2 (Dua) sumber penyebab yaitu : pelaksanaannya yang tidak baik
atau mungkin rencana atau standarnya yang kurang memadai. Dalam
pengendalian, faktor penyebab ini harus diketahui dan ditemukan sehingga kelak
dapat dilakukan tindakan koreksi yang diperlukan.

Langkah-langkah pokok suatu pengendalian dapat digambarkan secara skematis


sebagai berikut :
a. Penentuan standar pekerjaan.
Adalah suatu ketentuan yang telah diterima bersama atau yang telah
ditentukan oleh pihak yang berwenang. Standar berguna sebagai alat
pembanding di dalam kontrol dan alat untuk menjawab pertanyaan sampai
seberapa jauh suatu kegiatan atau suatu hasil telah dilaksanakan.
b. Pengukuran hasil.
Menilai atau mengukur hasil kegaitan yang sedang atau telah dilaksanakan
dapat dilakukan dengan menggunakan laporan lisan, laporan tulisan, buku
catatan harian, jadwal, grafik, inspeksi atau pengamatan langsung,
pertemuan dengan aparat pelaksana dan lain-lain.
c. Pembandingan hasil penyimpangan yang terjadi.
Melakukan pembandingan antara hasil pengukuran tadi dengan standar
untuk mengetahui apakah ada perbedaan diantaranya dan jika ada
perbedaan, pakah perbedaan tersebut perlu diperbaiki atau tidak.
d. Perbaikan terhadap pekerjaan dengan standar
Jika telah diketahui adanya perbedaan dan faktor penyebabnya maka
langkah terakhir adalah mengusahakan dan melaksanakan tindakan
perbaikan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-6


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Program Kerja
Dalam kegiatan pekerjaan Jasa Konsultan Pengawas, program kerja yang akan
diterapkan yang sesuai digariskan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) mencakup
beberapa hal antara lain :
➢ Persiapan, yang meliputi :
- Administrasi.
- Pengumpulan data Lapangan dan Gambar Kerja.
- Mobilisasi personil.

➢ Pekerjaan Lapangan, yang meliputi :


- Inspeksi terhadap material yang digunakan.
- Koordinasi dengan kontraktor dalam setiap permasalahan yang ada untuk
dimusyawarahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
- Mengamati cara kerja dan penggunaan material yang digunakan guna
menjaga mutu hasil pekerjaan.
- Mengumpul data lapangan setiap hari termasuk cuaca.

➢ Pekerjaan Kantor, meliputi :


- Menyusun Laporan Pendahuluan dan Rencana Mutu Kerja.
- Merekap Laporan Harian Untuk Dijadikan Laporan Mingguan.
- Menyusun Laporan Mingguan dan Merekap Untuk Laporan Bulanan.
- Menyusun Laporan Bulanan beserta Lampiran Lainnya.
- Menyusun Laporan Akhir.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-7


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Konstribusi masing-masing tenaga ahli dalam setiap kegiatan pekerjaan Jasa


Konsultan Pengawas, ini akan memberikan keahliannya pada masing-masing
ilmunya sesuai yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), sehingga tercapai satu
kesatuan produk pekerjaan yang bisa dipertanggung jawabkan sesuai dengan
maksud dan tujuannya.
Untuk mencapai tujuan suatu sasaran yang ditentukan didalam Kerangka Acuan
Kerja maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-
prinsip dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan
lain prinsip yang benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai
sasaran. Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinan akan
mengalami kegagalan selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.

Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup pekerjaan yang
akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang
diperlukan.
Harus diperhatikan bahwa walaupun pada umumnya prosedur dan Dokumen Kontrak
yang dilaksanakan adalah merupakan standar akan tetap diperlukan adaptasi sesuai
kondisi yang sebenarnya dilokasi. Tanpa melakukan hal ini maka kemungkinan
kesulitan yang tidak diperkirakan sebelumnya akan timbul dan ini akan berakibat
terlambatnya pelaksanaan dan juga akan berakibat penambahan biaya.

Sesuai dengan pengalaman terdahulu maka selama periode pengawasan khususnya


Bangunan-Bangunan Kawasan Masjid Raya An - Nur Provinsi Riau sesuai
prinsip Pengawasan Bangunan Gedung Lainnya maka dapat yang dikumpulkan
hendaklah lengkap mengingat singkatnya waktu yang diberikan dan sering sekali hal-
hal penting tidak tercatat. Akan tetapi selama waktu pelaksanaan banyak masalah
yang dulunya tidak terlihat akan muncul sehingga diperlukan review terhadap
rencana semula beserta langkah-langkah penyelesaian yang diperlukan sehingga
tidak menghambat kemajuan pekerjaan.

Perlu dibuatkan sistem pelaporan yang standar sehingga dari Pengawas dapat
diterima oleh Team Leader tepat pada waktunya dan dapat langsung digunakan

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-8


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

untuk memonitoring kemajuan pekerjaan serta mengevaluasi masalah yang timbul.


Salah pengertian antara pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek dapat
mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu perlu dijalin
kerjasama yang baik antara pihak-pihak yang terlibat tersebut dengan cara
menempatkan tenaga lapangan yang handal dan berpengalaman, sehingga masalah
yang ada dapat diselesaikan.

Pelaksanaan Tugas Pengawas


Dalam melaksanakan tugasnya seorang Pengawas memerlukan pedoman yang pasti
dalam menjalankan tugas pokoknya seperti tercantum dalam pemaparan di bawah
ini :

1. Menentukan Sumber Material.


Untuk semua material campuran aspal ataupun beton harus diberitahukan oleh
Kontraktor, hal ini adalah untuk memudahkan pekerjaan supervisi dalam
mengadakan pemeriksaan sebelum menggunakanmaterail tersebut sebagai
bahan konstruksi.

2. Rencana Kerja Kontraktor.


Semua rencana kerja yang disusun oleh kontraktor harus dipelajari dengan
seksama, sehingga hasil pekerjaan yang ingin dicapai sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan.

Hal-hal penting yang harus mendapat perhatian dalam mempelajari rencana


kerja Kontraktor adalah sebagai berikut :
a. Mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
b. Fasilitas yang digunakan untuk pengujian bahan (Quality Control).
c. Urutan pelaksanaan atau metode kerja.
d. Kapasitas dan jumlah peralatan personil.
e. Net work planning.
f. Penetapan Prosedur Kerja dan Pengendalian Mutu.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-9


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

5. Penetapan prosedur kerja dan pengendalian mutu harus ditetapkan sebagai


pedoman semua pihak dalam menjalankan aktifitas kerja dilapangan, sehingga
pekerjaan yang dihasilkan tidak menyimpang dari spesifikasi teknis yang ada.
Sesuai dengan rencana Acuan Kerja ada hal-hal yang harus diperhatikan dengan
serius diantaranya :
a. Prosedur untuk memulai pekerjaan oleh Kontraktor.
b. Prosedur persetujuan oleh Pengawas.
c. Pembuatan instruksi dari Konsultan.
d. Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing).
e. Pembuatan spesifikat bulanan.
f. Laporan mingguan.
g. Cara pengukuran hasil kerja (perhitungan quantity).
h. Revisi Design.
i. Dan lain sebagainya.

6. Pengendalian Mutu.
Aspek penilaian yang dilakukan tidak hanya mengenai pengujian material saja,
akan tetapi menyangkut semua hasil kerja sehingga dihasilkan sebuah produk
akhir yang mengikuti spesifkasi dan gambar kerja yang ada. Secara kontinyu,
Konsultan akan melakukan pengawasan sehingga dapat dipastikan bahwa hasil
akhir pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Dengan
mengetahui kekurangan-kekurangan secara dini maka akan dimungkinkan
diambilnya tindakan pencegahan dan perbaikan sehingga hambatan pada
pelaksanaan dapat dihindari. Pengujian bahan secara teratur dilakukan
dilapangan dan dilaboratorium. Jika fasilitas untuk pengujian tersebut tidak
tersedia, maka pengujian dilaksanakan pada badan resmi yang telah disetujui
oleh yang terkait untuk dilaksanakan.

Semua catatan dan laporan hasil pengujian akan disimpan/difilekan sebagai


referensi dan bahan pemeriksaan. Team konsultan akan ditempatkan disetiap
lokasi sehingga pengawasan setiap saat dapat dilaksanakan seefisien mungkin
dan konsultan akan membantu dan memberikan petunjuk-petunjuk sehingga
kesalahan pada pelaksanaan dapat dihindarkan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-10


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain :


a. Tahap Pekerjaan Tanah.
• Melakukan Pengukuran leveling untuk menentukan ketinggian
Bangunan.
• Melakukan Pengawasan secara kontinyu terhadap galian tanah
pondasi.
• Melakukan Pengawasan terhadap Penimbunan kembali tanah hasil
galian pada rongga bangunan.

b. Tahap Pembesian.
• Memeriksa material besi yang digunakan apa sudah sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ada.
• Melakukan Pengawasan terhadap pabrikasi pembesian.
• Memeriksa dan mengawasi proses perakitan besi dan pemasangan
papan bekisting.

c. Tahap Pekerjaan Beton.


• Memeriksa Job Mix Beton yang digunakan agar kualitas beton sesuai
dengan spesifikasi yang digunakan.
• Melakukan Pengawasan terhadap proses pengecoran.
• Melakukan Tes sample beton.

6. Pemeriksaan Cara Kerja


Cara pelaksanaan, urutan kegiatan, kempuan personil dan lain-lain yang
dianggap akan mempengaruhi pelaksanaan.
7. Perhitungan Kuantitas Pembayaran.
8. Perubahan dan Variasi.
9. Pekerjaan Harian.
10. Masalah di Lapangan.
11. Tuntutan Kontraktor (Claims).
12. Menjaga arsip.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-11


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4.5 KOORDINASI KEGIATAN (AKTIVITAS) PEKERJAAN

1 Umum
Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, cukup tenaga/peralatan dan
kondisi yang baik, serta koordinasi yang sesuai antara Pemberi Tugas, Konsultan
dan Kontraktor akan mencapai hasil yang baik dalam penyelesaian pekerjaan,
dimana Konsultan akan mencurahkan segala usaha untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan proyek dengan mantap dan lancar. Satu jalan terbaik untuk
menjaga koordinasi yang erat adalah mengadakan pertemuan yang teratur
khususnya antara Konsultan dan Kontraktor, seperti beberapa jenis pertemuan
secara garis besar dibawah ini. Perlu dicatat bahwa jenis pertemuan ini belum
tetap (fix).

2. Pertemuan Mingguan Staff Konsultan


Jenis pertemuan ini akan diadakan pada hari sabtu dengan peserta merupakan
tenaga inti, seperti team leader dan pengawas dilapangan. Personil-personil ini
akan membahas masalah-masalah penting seperti jenis permasalahan dari

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-12


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

kegiatan yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan, quality control,


kemajuan dan lain-lain, mereka juga akan melihat kegiatan-kegiatan minggu-
minggu yang telah lewat, rencana kerja minggu-minggu mendatang dan
menyiapkan agenda untuk pertemuan mingguan Konsultan-Kontraktor yang
umumnya diadakan Senin berikutnya.

3. Pertemuan Mingguan Konsultan/Kontraktor


Seperti telah disinggung, pertemuan ini akan lebih baik diadakan pada waktu
yang baik pada hari Senin dan dihadiri oleh tim inti Konsultan, dan Tim inti
Kontraktor. Selama pertemuan, Kontraktor akan mempresentasikan tentative
rencana kerja untuk seminggu, dengan begitu orang-orang kunci akan tahu apa
yang diharapkan akan diselesaikan dan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
pekerjaan tersebut.
Masalah lain yang akan dibahas secara serius adalah kontrol qualitas, kemajuan,
status/penggunaan peralatan, kontrol keamanan, dan masalah-masalah lain
dengan rencana yang dibuat dan bagaimana mengoreksinya. Pada saat dimulai
pertemuan Konsultan akan memberikan agenda uraian-uraian prinsip yang akan
dibahas dan setelah itu disiapkan risalah secara garis besar dari pertemuan
pembagian rencana-rencana berikutnya kepada Kontraktor dan lainnya. Risalah
pertemuan ini terbukti sangat berguna dalam meneliti dan mendapatkan data
yang sering dibutuhkan untuk waktu-waktu mendatang.

4. Pertemuan Bulanan Pemberi Tugas/Konsultan/Kontraktor


Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan dihadiri oleh Pemberi
tugas dan beberapa Staffnya yang dipilihnya, tim inti Konsultan dan tim inti
Kontraktor. Sebelum pertemuan, Konsultan akan menyiapkan agenda daftar
point-point utama (penting) yang akan dibahas secara khusus dalam
hubungannya dengan masalah-masalah kontrol kualitas, kemajuan pekerjaan
terhadap target rencana kerja bulanan, keamanan hubungan dengan
masyarakat dan lain-lain. Risalah pertemuan akan disiapkan oleh Konsultan dan
dibagikan kepada hadirin untuk referensi mereka dan akan digunakan. Seperti
telah disinggung, risalah-risalah pertemuan sering terbukti sangat penting.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-13


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 4-14


GAGASAN BARU
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB 5 ORGANISASI PELAKSANAAN

5.1 ORGANINASI DAN PERSONIL PENGAWASAN

5.1.1 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


Berdasarkan metodologi dan pendekatan penanganan pekerjaan sebagaimana telah
diuraikan, maka disusun organisasi pelaksana pekerjaan dalam rangka koordinasi,
pertukaran informasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan secara makmimal
serta struktur organisasi tim konsultan.

5.1.2 Sasaran Eksternal


Sasaran eksternal
Dalam arti tujuan koordinasi, pertukaran informasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan
pekerjaan antara Tim Konsultan dengan DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
KABUPATEN ROKAN HULU.

5.1.3 Sasaran Internal


Dalam arti koordinasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan di dalam Tim Konsultan
sendiri, baik dalam tahap persiapan maupun tahap pengawasan. Koordinasi dilakukan
antara anggota tim dan angota tim dengan ketua tim sesuai tugas dan tanggung jawab
masing-masing anggota tim.
Adapun mekanisme pelaksanaan penyusunan pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen, bertindak sebagai penanggung jawab
pekerjaan dan akan mempunyai peran dalam hal koordinasi khususnya secara
administratif dan teknis.
2. Konsultan Pengawas.
Direktur Perusahaan, bertanggung jawab atas masalah kontrak, manajemen personil
dan pembiayaan pekerjaan secara keseluruhan.
Team Leader (Teknik Sipil atau Teknik Lingkungan), bertanggung jawab kepada
Pejabat Pembuat Komitmen, Konsultan Manajemen Konstruksi terhadap seluruh hasil
pelaksanaan.
Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 5-1
ORGANISASI PELAKSANAAN
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Ahli K3, bertanggung jawab membantu Team Leader dalam identifikasi, evaluasi,
pengendalian resiko dalam pelaksanaan K3, melaksanakan K3 di tempat kerja, yang
mampu menjelaskan teknk pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja.
Inspector, bertanggung jawab membantu Tenaga Ahli dalam
pengawasan/pengecekan/penilaian terhadap Pekerjaan Struktur Dilapangan.

Profesional Staf/Tenaga Ahli :

1) Supervisi Engineer
Supervisi Engineer adalah Pemimpin Tim Konsultan atau wakil Direksi Pekerjaan yang
bertanggung jawab terhadap semua koordinasi kegiatan konsultan baik di lapangan
ataupun hubungan dengan Kegiatan Paket Pengawasan Pembangunan Gedung yang
bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dimana
timnya ditugaskan untuk melaksanakan jasa maupun kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.
Tim Leader, adalah seorang Sarjana Teknik Sipil dari perguruan Tinggi Negeri atau
yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi dan telah lulus
serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki sertifkat
keahlian (SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung - Madya. Harus mempunyai pengalaman
di bidang Pengawasan Gedung minimum 5 (Lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Menjamin bahwa semua Kerangka Acuan Kerja yang dikeluarkan oleh PPK dapat
dilaksanakan dengan baik sehubungan dengan struktur organisasi dan
pelaksanaan pekerjaan.
2. Penanggung jawab utama dalam pekerjaan penyiapan Review Design dan
evaluasi desain serta penyiapan addendumnya akibat review design tersebut
selama mobilisasi pekerjaan fisik.
3. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan,
terutama sehubungan dengan :
➢ Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 5-2


ORGANISASI PELAKSANAAN
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

➢ Memberikan pengertian yang benar tentang spesifikasi.


➢ Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang sesuai dengan kondisi
lapangan.
➢ Metode pengawasan dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang
cara pengawasan dan pembayaran.
➢ Rincian teknis sehubungan dengan Change Order yang diperlukan.
4. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptence) atau penolakan (rejection) atas
material dan produk pekerjaan.
5. Melakukan pemantauan dengan tetap atas prestasi kontrak. Segera melaporkan
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 10% dari rencana dan membuat
saran-saran penanggulangan serta perbaikan.
6. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan finansial serta
menyerahkannya kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik.
7. Menyusun dan bertanggung jawab terhadap justifikasi teknik, termasuk gambar
dan perhitungan sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
8. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu
dan volume pekerjaan mengecek dan menandatagani dokumen pembayaran
bulanan (Monthly Certificate).

2) Senior Inspector
Senior Inspector adalah Ahli Teknik Arsitek dalam mengawasi Kegiatan Pengawasan
Pembangunan Gedung yang bertanggung jawab Tim Leader Kegiatan dimana timnya
ditugaskan untuk melaksanakan jasa maupun kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.
Ahli Arsitektur, adalah seorang Sarjana Teknik Arsitek dari perguruan Tinggi Negeri
atau yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi dan telah
lulus serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Arsitek serta memiliki
sertifkat keahlian (SKA) Ahli Teknik Arsitek. Harus mempunyai pengalaman di bidang
Pengawasan Gedung minimum 5 (Lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2. Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan Pengendalian dan
Pengawasan Pekerjaan Arsitektur & Landscape di lapangan;

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 5-3


ORGANISASI PELAKSANAAN
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3. Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan bidang arsitektur
dan landscape di lapangan;
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan pekerjaan arsitektur yang dilakukan
oleh inspektor/pengawas arsitektur dan landscape;
5. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim
konsultan Pengawas;
6. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan
pekerjaan di lapangan untuk bidang Arsitektur Bangunan dan Landscape.

3) Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 adalah Ahli K3 dalam mengawasi Kegiatan Paket Pengawasan Pembangunan
Gedung yang bertanggung jawab Tim Leader Kegiatan dimana timnya ditugaskan
untuk melaksanakan jasa maupun kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Ahli Manajemen Proyek, adalah seorang Sarjana Teknik Sipil dari perguruan Tinggi
Negeri atau yang disamakan di Indonesia atau Internasional yang telah diakreditasi
dan telah lulus serta dengan latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil serta
memiliki sertifkat keahlian (SKA) Ahli K3 Konstruksi. Harus mempunyai pengalaman di
bidang Pengawasan Gedung minimum 5 (lima) Tahun.
Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada :
1. Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2. Mewakili Team Leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan bidang arsitektur
dan landscape di lapangan;
3. Menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) proyek
4. Menerapkan manajemen lingkungan proyek
5. Menerapkan manajemen ruang lingkup proyek
6. Menerapkan manajemen waktu proyek
7. Menerapkan manajemen mutu proyek
8. Menerapkan manajemen biaya proyek
9. Menerapkan manajemen SDM proyek
10. Menerapkan manajemen komunikasi proyek
11. Menerapkan manajemen resiko proyek
12. Menerapkan manajemen pengadaan proyek
13. Menerapkan manajemen integrasi proyek
14. Menerapkan manajemen keuangan proyek

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 5-4


ORGANISASI PELAKSANAAN
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

15. Menerapkan manajemen klaim proyek


16. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan
pekerjaan di lapangan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 5-5


ORGANISASI PELAKSANAAN
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN


PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN

Penanggung Jawab
Ir. Indra Utama
Direktur

T eam Leader

Habib Moch. Noercahyo, ST

Inspector 1

Yogi Pratama, ST

Inspector 2

Abdul Hafis, ST

Administrasi

Khairul Amri Kamso, SH

Senior Inspector Ahli K3 Konstruksi

Sunarto, ST Nasrul, ST

Pengawasan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan 5-1


ORGANISASI PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai