Anda di halaman 1dari 20

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

LANSEKAP PADA RUAS TOL SEMARANG


TAHUN ANGGARAN 2019

BAB 1. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Latar belakang Paket Pekerjaan lansekap pada Ruas Tol Semarang adalah dalam rangka optimalisasi
penyediaan sarana dan prasarana pendukung diruas tol semarang guna menunjang kelancaran lalu
lintas ruas tol.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar
uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga
dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi
yang telah disyaratkan. Dalam metode ini juga akan digambarkan pelaksanaan pekerjaan dengan
memperkecil gangguan terhadap lingkungan dan lalulintas pekerjaan dan tetap memperhatikan hal
terpenting dalam penerapan sistem kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3K) Atau RK3K

3. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN .

Lokasi pekerjaan berada di Ruas Jalan Tol Gayam sari, Tembalang, Muktiharjo, dan Manyaran

4.LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Paket Pekerjaan lansekap pada Ruas Tol Semarang adalah sebagai berikut:

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-1-
MATA
URAIAN PEKERJAAN
PEMBAYARAN

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-2-
1 2
SPESIFIKASI KHUSUS
SK.1.02(2) Pengamanan dan Pengaturan Lalu Lintas, Type B
BAB I UMUM
1.35 As Built Drawing
BAB 2 PEMBERSIHAN
2.01 Pembersihan Tempat Kerja
BAB 4 PEKERJAAN TANAH
4.03 (3) Galian Biasa untuk Dibuang
BAB 12 PEKERJAAN LAIN-LAIN
12.01(47) Urugan Tanah Merah
PEKERJAAN PAPAN NAMA GERBANG TOL
A. GERBANG TOL GAYAM SARI UTAMA
Membuat Logo JASAMARGA & KEMENTRIAN PUPR Berbahan Plat Galvanis
14.01 (5).28
Finishing Cat Duco (Tinggi 150cm)
Membuat Tulisan "GERBANG TOL" dengan Huruf Timbul berbahan Plat
14.01 (5).28
Galvanis Finishing Cat Duco (Tinggi 100cm)
Membuat Tulisan "GAYAMSARI" dengan Huruf Timbul berbahan Plat
14.01 (5).28
Galvanis Finishing Cat Duco (Tinggi 100cm)
B. GERBANG TOL TEMBALANG SATELIT
Membuat Logo JASAMARGA & KEMENTRIAN PUPR Berbahan Plat Galvanis
14.01 (5).28
Finishing Cat Duco (Tinggi 150cm)
Membuat Tulisan "GERBANG TOL" dengan Huruf Timbul berbahan Plat
14.01 (5).28
Galvanis Finishing Cat Duco (Tinggi 100cm)
Membuat Tulisan "GAYAMSARI" dengan Huruf Timbul berbahan Plat
14.01 (5).28
Galvanis Finishing Cat Duco (Tinggi 100cm)
C. GERBANG TOL MUKTIHARJO
Membuat Logo JASAMARGA & KEMENTRIAN PUPR Berbahan Plat Galvanis
14.01 (5).28
Finishing Cat Duco (Tinggi 150cm)
Membuat Tulisan "GERBANG TOL" dengan Huruf Timbul berbahan Plat
14.01 (5).28
Galvanis Finishing Cat Duco (Tinggi 100cm)
Membuat Tulisan "MUKTIHARJO" dengan Huruf Timbul berbahan Plat
14.01 (5).28
Galvanis Finishing Cat Duco (Tinggi 100cm)
D. TEMBALANG
Membuat Logo JASAMARGA & KEMENTRIAN PUPR Berbahan AKRILIK
14.01 (5).28
(Tinggi 100cm)
Membuat Tulisan "SEMARANG" dengan Huruf Timbul berbahan AKRILIK
14.01 (5).28
(Tinggi 100cm)
F. GERBANG TOL MANYARAN
Membuat Logo JASAMARGA & KEMENTRIAN PUPR Berbahan Plat Galvanis
14.01 (5).28
Finishing Cat Duco (Tinggi 75cm)
MATA
URAIAN PEKERJAAN
PEMBAYARAN
1 2

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-3-
Membuat Tulisan "MANYARAN" dengan Huruf Timbul berbahan Plat
14.01 (5).28
Galvanis Finishing Cat Duco (Tinggi 50cm)
PEKERJAAN TANAMAN
PEKERJAAN PENANAMAN
Penyulaman Tanaman Median
12.01 (45) - Palem Sikas
12.01 (21) a - Bougenville
12.01 (46) a - Pucuk Merah
Tanaman Hias Gerbang Tol
a. Tanaman Hias Pot Gerbang Tol
12.01 (37) b - Soka Tahun
12.01 (21) b - Bougenville
12.01 (46) b - Pucuk Merah
Perawatan
SK. 3.02 (1) - Penyiraman
SK. 3.02 (2) - Pemupukan dan Pendaringan

BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-4-
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Rencana penanganan pekerjaan persiapan yang rasional pada pelaksanaan Paket Pekerjaan lansekap pada
Ruas Tol Semarang Tahun 2019, adalah sebagai berikut :

Secara Administrasi :

 Setelah Surat Penunjukan Penyedia Jasa (SPPJ) diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
ke Perusahaan kami selaku pemenang pelelangan/pengadaan, maka kami dalam waktu maksimal 14
(empat belas) hari kerja wajib menyelesaikan Surat Perjanjian (Kontrak) pelaksananaan konstruksi
pada Paket Pekerjaan lansekap pada Ruas Tol Semarang Tahun 2019, bersama-sama dengan Pejabat
Pembuat Komitmen yang termasuk didalamnya adalah pengurusan dan penyelesaian Jaminan
Pelaksanaan;
 Setelah Surat Perjanjian (Kontrak) dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) selesai ditandatangani,
segera kami membuat dan menyerahkan Surat Penugasan Personil di lapangan pekerjaan seperti
tersebut diatas kepada Pejabat Pembuat Komitmen dengan tembusan kepada Tim Teknis, Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas atau Konsultan Manajeman Konstruksi ;
 Pengurusan perijinan–perijinan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
rehabilitasi/pembangunan ini;
 Hal-hal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan.

Secara Teknis :

 Melakukan koordinasi intern yaitu koordinasi dengan Tim Pelaksana yang akan ditugaskan di
lapangan, yang meliputi :
 Penguasaan Dokumen Pengadaan (utamanya Spesifikasi Teknis dan Gambar), Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan dan Dokumen Penawaran.
 Penguasaan terhadap Metode Pelaksanaan Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Schedule ).Dalam hal
ini perlu tidaknya dievaluasi kembali.

Menyiapkan Program rencana pelaksanaan pekerjaan, yang meliputi :

- Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja di lapangan (Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Pekerja
lainnya). Termasuk rencana jadwal Pengadaan Material;
- Jadwal Pengadaan Peralatan kerja di Lapangan.
- Melakukan koordinasi dan penjadwalan pula rencana kerja yang berhubungan dengan pekerjaan
yang akan dilaksanakan dengan sistem Sub-kontrak.
- Koordinasi dengan semua pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-5-
- Mempersiapkan dan menyeleksi semua sub kontraktor yang akan dipilih dalam pelaksnaan
pekerjaan MEP dan penunjang lainnya
- Melakukan koordinasi external yaitu dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paket Pekerjaan
lansekap pada Ruas Tol Semarang Tahun 2019, Tim Teknis , Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawas dan Instansi lain yang terkait dengan kegiatan pekerjaan ini, yang meliputi bagan di
bawah ini:

Pre Construction Meeting( P - Data Elevasi existing


CM ) Survey - Cross Section
- Long Section
- Lokasi Galian / Timbunan
- Data data lainnya

Mutual Check
Shop drawing
(0%)

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Melaksanakan persiapan rapat PCM dan Uitzet di lapangan :

- Koordinasi dan melakukan Ijin mulai kerja di lapangan, yang terutama dengan Instansi dalam hal
ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paket Pekerjaan lansekap pada Ruas Tol Semarang Tahun

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-6-
2019, Tim Teknis, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas/Konsultan Manajemen Konstruksi
dan Instansi lain yang terkait yang terkait dengan kegiatan pekerjaan ini.
- Rencana pelaksanaan Uitzet atau Pengukuran dan pasang bouwplank sesuai dengan Gambar
kerja.
- Pembuatan Pagar keliling kegiatan pekerjaan (bila diperlukan).
- Sewa Direksikeet dan Pembuatan Brak kerja / gudang untuk penyimpanan bahan/peralatan
kerja.
- Rencana penempatan material dan penempatan pengolahan atau fabrikasi material di lapangan.
- Rencana penempatan tempat tidur dan MCK sementara untuk tenaga kerja (Mandor, Kepala
Tukang, Tukang, Pekerja dan lain-lain tenaga kerja) di lapangan.

2. PEKERJAAN PENGAMANAN DAN PERATURAN LALU LINTAS

Agar pekerjaan tidak terganggu dan menjaga keselamatan umum serta kelancaran arus lalu
lintas yang melalui atau disekitar pekerjaan maka sebaiknya dipasang rambu lalu lintas, penghalang
dan fasilitas lainnya yang sejenis pada setiap tempat. Semua rambu dan penghalang harus memenuhi
minimal seperti yang ditunjukkan pada gambar, diberi garis– garis yang reflektif sehingga terlihat jelas
pada malam hari. Petugas bendera juga ditempatkan di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang
mengganggu arus lalu lintas apalagi pengaturan lalu lintas satu arah. Tugas utamanya adalah
mengarahkan dan mengatur arus lalu lintas yang melalui dan disekitar area pekerjaan.
Manajemen lalu lintas adalah upaya‐upaya pemanfaatan semaksimal mungkin sistem jaringan jalan
yang ada dan bisa menampung lalu lintas sebanyak mungkin atau menampung pergerakan orang
sebanyak mungkin dan memperhatikan keterbatasan lingkungan (Kapasitas Lingkungan), memberikan
prioritas untuk kelompok pengguna jalan tertentu dan penyesuaian kebutuhan kelompok pemakai
jalan lainnya serta menjaga kecelakaan lalu lintas sekecil mungkin.
Melakukan pengendalian jangka pendek, gerakan‐gerakan manusia dan barang secara selamat
(safety) dan efisien, serta selaras dengan lingkungan sosial (kearifan lokal) melalui koordinasi di dalam
perencanaan implementasi berbagai elemen manejemen lalu lintas sedemikian rupa sehingga tidak
bertentangan satu dengan lainnya, bahkan apabila memungkinkan elemen–elemen tersebut saling
memperkuat.
Tujuan pengendalian lalu lintas adalah :
 Efisiensi sistem transportasi
 Aksesbilitas
 Keselamatan Lalu Lintas
 Lingkungan

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-7-
Kelompok–kelompok Konflik dalam lalu lintas terdiri dari :
 Lalu lintas menerus
 Lalu lintas lokal
 Sirkulasi lalu lintas
 Angkutan umum
 Kendaran emergency
 Sepada motor dan sepada
 Pejalan kaki (berbagai kelompok)
 Kendaraan parkir (jenis dan lama Parkir)
 Kebutuhan aksesibilitas (berdasarkan jenis bangunan) Instrumen

Manajemen Lalu Lintas :

 Tindakan peningkatan kapasitas


 Tindakan prioritas
 Tindakan keselamatan
 Tindakan proteksi lingkungan
 Tindakan pembatasan lalu Lintas (demand management) Dampak dari Penerapan Manajemen
Lalu Lintas :
Jumlah total arus lalu lintas (seperti : berkurang akibat demand management) Lokasi dan waktu
beroperasinya manajemen lalu lintas (perubahan pola perjalanan) Menghilangkan lalu lintas
campuran yang di inginkan (melarang truk pada jam – jam sibuk pagi dan sore hari) Kecepatan
kendaraan meningkat (meningkat akibat pengendalian yg lebih baik).
Tetapi Kondisi lingkungan keselamatan lalu lintas harus di jaga agar tidak memburuk.
Rancangan Dasar Manajemen Lalulintas :
 Dasar Manajemen Lalu Lintas : Rambu dan Marka terpasang dengan baik
 Tetapkan dan proteksi hirarki jalan pada kawasan Manajemen Lalu Lintas yang di kembangkan.
 Lakukan manajemen ruang jalan (street management) sebagai langkah awal manajemen
lalu lintas.
 Pisahkan arus lalu lintas menerus dan lokal.
 Lakukan prioritas terhadap angkutan umum.
Kaitkan Manajemen Lalu Lintas dengan UTC (Urban Traffic Control)
Perkenalkan pembatasan lalu lintas (demand manajemen)
Ingat : Pejalan kaki juga merupakan bagian dari manajemen lalu lintas. Sebelum memberikan tempat
untuk pergerakan memberikan tempat untuk pergerakan kendaraam bermotor fasilitas pejalan kaki
harus diberikan terlebih dahulu.

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-8-
Dasar–Dasar Teknik Manajemen Lalu Lintas :
Rambu lalu lintas (memperlihatkan aturan–aturan dan mengarahkan tujuan perjalanan/directional
sign)
Marka jalan dan pembatasan fisik (untuk kanalisasi dan penetapan lajur–lajur pergerakan lalu
lintas.
Konsisten didalam rancangan geometric
Rasionalisasi simpang (untuk mengurangi jumlah konflik lalu lintas)
Pengendalian parkir (khususnya on‐street parking).
Pembatasan secara fisik dan dengan tarif yang tinggi merupakan bagian dari kekang lalu lintas
(traffic restraint)
Penetapan batas maksimum kecepatan kendaraan.

Sistem Manajemen Mutu


Sistem Manajemen Mutu Konstruksi Depertemen Pekerjaan Umum telah ditetapkan dalam
Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah nomor 362/KPTS/M/2004 dengan
dikeluarkannya Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Mutu Konstruksi Departemen Pekerjaan
Umum yang dimaksudkan sebagai acuan dalam penyusunan dan peberapan Sistem Manajemen Mutu
Konstruksi guna meningkatkan jaminan mutu konstruksi di lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum beserta unit–unit pelaksana (Kantor/Satker/PPK) yang dibiayai melalui
dana APBN dan pinjaman luar negeri.
Dalam upaya mewujudkan/menjamin mutu konstruksi yang mengutamakan manfaat bagi
masyarakat serta pemenuhan terhadap perencanaan program pemerintah maka seluruh jajaran
Departemen Pekerjaan Umum secara konsisten harus menerapkan sistem manajemen mutu konstruksi
sesuai dengan pedoman dalam Kepmen tersebut.
Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu Konstruksi (SMM) terdiri atas 3 (tiga) hirarki yaitu:

Hirarki 1 : Tingkat Departemen berupa Pedoman Mutu

Hirarki 2 : Tingkat Direktorat Jenderal berupa Manual Mutu dan ProsedurMutu

Hirarki 3 : Tingkat Unit Pelaksana berupa Rencana Mutu, termasuk Petunjuk


Pelaksanaan dan Instruksi Kerja yang diperlukan

Pedoman Mutu dikembangkan dan diterapkan pada tingkat Departemen, mencakup


kebijakan mutu konstruksi pimpinan Departemen, struktur organisasi yang berkaitan dengan SMM,
ketentuan tentang pengembangan dan penerapan SMM pada tingkat Direktorat Jenderal dan Unit

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-9-
Pelaksana Konstruksi, serta batasan bagi penerapan SMM konstruksi pada tingkat Direktorat Jenderal
dan Unit Pelaksana Konstruksi.
Manual Mutu dikembangkan berdasar Pedoman Mutu pada tingkat Departemen, terkait kekhususan
masing‐masing Direktorat Jenderal. Manual Mutu harus mengidentifikasi seluruh elemen yang
dipersyaratkan dalam SMM SNI 19.9001.2001
Prosedur Mutu berisi petunjuk pelaksanaan kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan penjaminan
mutu konstruksi di lingkungan Direktorat Jenderal terkait.
Minimal mencakup mengenai Pejabat yang membuat, memeriksa dan mengesahkan Prosedur
Mutu; Riwayat perubahan Prosedur Mutu; Daftar distribusi Prosedur Mutu; Lingkup penerapan dari
Prosedur Mutu; Referensi atau acuan yang digunakan dalam Prosedur Mutu; Tahapan proses, aktivasi,
atau kegiatan dari Prosedur Mutu; Daftar lampiran berupa format Catatan Mutu yang merupakan
pencatatan terhadap pelaksanaan kegiatan dari prosedur Mutu.
Dalam rangka penerapan SMM konstruksi yang mengacu kepada standar SMM SNI
19.9001:2001 maka terdapat prosedur mutu yang minimal wajib dimiliki yaitu :
 Prosedur Audit Mutu Internal;
 Prosedur Pengendalian Dokumen dan Data;
 Prosedur Pengendalian Produk yang tidak sesuai;
 Prosedur Tindakan Perbaikan;
 dan Prosedur Tindakan Pencegahan.
Rencana Mutu berisi rencana pelaksanaan kegiatan proyek dalam rangka penjaminan mutu konstruksi
yang dihasilkan.
Rencana Mutu harus mengidentifikasiksi :
 Pejabat yang membuat, memeriksa dan mengesahkan rencana Mutu;
 Riwayat perubahan rencana Mutu;
 Daftar distribusi Rencana mutu;
 Lingkup penerapan Rencana Mutu;
 dan Referensi atau acuan yang digunakan dalam Rencana Mutu.
Terdapat dua jenis Rencana Mutu yaitu :
Rencana Mutu Proyek (RMP) adalah dokumen SMM konstruksi yang disusun oleh Unit Pelaksana
sebagai pengguna barang/jasa dalam rangka menjamin mutu konstruksi bidang Pekerjaan Umum.
Dokumen RMP digunakan sebagai panduan pelaksanaan pemantauan dan peninjauan terhadap
pelaksanaan kegiatan proyek dibandingkan dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam perencanaan program.
 RMP minimal mencakup :
 kebijakan proyek; informasi proyek;

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-10-
 struktur organisasi proyek;
 lingkup kegiatan proyek;
 jadwal pelaksanaan kegiatan; daftar peralatan kerja;
 bagan alir pelaksanaan kegiatan; sistem manajemen mutu proyek;
 dan Daftar Simak
Rencana Mutu Kontrak (RMK) adalah dokumen SMM konstruksi yang disusun oleh Penyedia
barang/jasa untuk setiap kontrak pekerjaan, digunakan untuk menjamin bahwa spesifikasi teknis yang
melekat pada kontrak antara Penyedia Barang/Jasa dengan Pengguna Barang/Jasa sebagai wakil dari
Departemen Pekerjaan Umum dipenuhi sebagaimana mestinya.
RMK minimal mencakup :
informasi pengguna dan penyedia jasa;
bagan organisasi pelaksana pekejaan termasuk organisasi pengguna barang/jasa serta konsultan
pengawas;
 uraian tugas & tanggung jawab pelaksana pekerjaan;
 prosedur pelaksanaan pekerjaan;
 prosedur instruksi kerja; bagian alir kegiatan pokok;
 gambar kerja (shop drawing);
 daftar bahan;
 daftar peralatan;
 jadwal kegiatan & jadwal inspeksi;
 jadwal mobilisasi bahan, peralatan utama dan personil inti;
 lembar kerja dan daftar simak.
Instruksi Kerja berisi cara kerja atau petunjuk teknis dari suatu aktivitas atau kegiatan yang berkaitan
dengan penjaminan mutu konstruksi pada tingkat Unit Pelaksana.
Instruksi Kerja minimal mencakup :
 pejabat yang membuat, memeriksa dan mengesahkan instruksi kerja;
 Riwayat perubahan instruksi kerja;
 Daftar distribusi instruksi kerja;
 Lingkup penerapan instruksi kerja;
 Referensi atau acuan yang digunakan dalam instruksi kerja; Tahapan proses, aktivitas, atau
kegiatan sesuai instruksi kerja;
 Daftar lampiran berupa format catatan mutu yang merupakan pencatatan dari pelaksanaan
kegiatan sesuai instruksi kerja;
 Alur kerja dari aktivitas;
 Daftar peralatan yang dipergunakan;

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-11-
 Daftar rincian kegiatan atau aktivitas

Daftar simak atau daftar periksa.


Catatan Mutu merupakan bukti‐bukti dari hasil penerapan sistem manajemen mutu konstruksi
dari ketiga tingkat hirarki.
Catatan Mutu diantaranya berupa :
 notulen hasil rapat evaluasi (tinjauan manajemen);
 hasil audit mutu (internal dan eksternal);
 data hasil pemeriksaan dan pengujian;
 data tentang produk atau proses yang tidak sesuai;
 daftar pegawai yang terkait dengan penjaminan mutu konstruksi di lingkungan departemen
pekerjaan umum;
 dan data lain yang berkaitan dengan mutu konstruksi.

Penjamin Mutu
Dokumen penjamin mutu (quality assurance) merupakan dokumen yang berisi table–table yang lebih
rinci tentang :
 informasi proyek, struktur organisasi,
 metode pelaksanaan, system dokumentasi dan jadwal kegiatan yang menjelaskan proses–
proses pencapaian mutu suatu kegiatan jasa konstruksi.

FLOW CHAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mulai

Persiapan

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-12-
Sosialisasi Pengukuran Sosialisasi Sosialisasi
Ya Ya Ya

Kesepakatan/ Shop Drawing Direksi Keet


PCM

Tdk

Ya

MC 0 %

Ya
Tdk

Ya

Amandemen

Tdk

Ya

1 1

Mobilisasi
Relokasi Utilitas

Alat Bahan Tenaga

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
Pelaksanaan
Pelaksanaan -13-
Finish
4

Amandemen As Built Drawing Dok 100 %


MC 100%
g

PHO

Pemeliharan

FHO

Selesai

1. PEKERJAAN GALIAN
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Metode Pekerjaan galian biasa dilakukan sesuai gambar kerja. Penggalian dapat dilaksanakan setelah
bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi.

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-14-
Ilustrasi Galian Biasa

Kemudian dilakukan pembersihan lokasi dari rintangan atau halangan yang akan mengganggu,
pekerjaan galian tanah.
Cara penggalian dengan menggunakan excavator atau menggunakan tenaga manusia dengan linggis
dan blencong untuk daerah-daerah yang tidak dapat digali dengan Excavator. Tanah hasil galian
dibuang menggunakan Dump Truck ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan.
Berikut tahapan pelaksanaan pekerjaan galian biasa :
Persiapan
 Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
 Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi Pekerjaan.
 Cek kondisi/keadaan existing terhadap kemungkinan adanya pipa-pipa air, kabel listrik, kabel
telpon dll.
 Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
 Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
 Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
 Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
 Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.
 Pastikan ada kesiapan penanganan lingkungan.

Persiapan Pekerjaan Galian.


 Cek kondisi existing lahan/tanah yang akan digali. Pasang Patok-patok batas galian dan
penggalian yang akan dilaksanakan.
 Buatkan titik pemantauan kelongsoran dan tempatkan pada daerah yang benar-benar aman.
Sehingga apabila terjadi pergerakan bidang galian dapat segera diketahui.

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-15-
 Serahkan Gambar Detil seluruh struktur sementara yang diusulkkan atau yang diperintahkan
untuk digunakan, seperti penyokong (shoring), pengaku (bracing), cofferdam dan dinding
penahan rembesan (cutoff wall).
 Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan menjaga keselamatan pekerja, maka galian yang
lebih dari 5 meter harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter.
 Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang cukup
untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh kedalamnya.
 Galian terbuka pada lokasi jalur lalu-lintas maupun lokasi bahu jalan, harus diberi rambu
tambahan pada malam hari berupa Drum/penghalang (barikade) yang dicat putih beserta
lampu merah atau kuning guna menjamin keselamatan pengguna jalan.
 Siapkan Pompa air utk dewatering pada penggalian tanah dibawah elevasi muka air tanah.

Penggalian
 Penggalian tanah dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan dalam
Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan mencakup pembuangan material/bahan
dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu,
bahan organik dan bahan perkerasan lama yang sudah tidak dipakai lagi.
 Penggalian tanah dilakukan dengan alat berat yaitu Excavator untuk daerah galian tanah yang
dalam. Sedang untuk galian yang bersifat pemotongan tanah, lebih baik dilakukan dengan
menggunakan Bulldozer atau Motor Grader. Untuk lahan/daerah yang tidak bisa dijangkau oleh
alat berat (Excavator/Bulldozer/Motor Grader), lakukan penggalian secara manual.
 Muat hasil galian ke atas Dump Truck, angkut dan buang hasil galian tersebut keluar
area/lokasi kerja.
 Dorong dan ratakan buangan hasil galian/tanah dengan Bulldozer.
 Lakukan penggalian dan pembuangan secara berulang, sampai batas galian dan elevasi yang
sudah ditentukan.
 Pada permukaan galian/pemotongan harus dibersihkan dari segala bahan yang lepas yang akan
menjadi berbahaya setelah pekerjaan selesai.
 Permukaan lereng hasil galian/pemotongan agar diusahakan dalam keadaan stabil.

Pemeriksaan
 Cek apakah hasil akhir galian sudah sesuai dengan yang direncanakan.
 Lakukan koordinasi dengan bagian pengukuran untuk melakukan pengendalian dan perbaikan
pengukuran saat proses.Pastikan dilakukan pengecekan permukaan akhir dengan alat ukur.

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-16-
Cek kesesuaian
 Seluruh permukaan hasil galian harus rata.
 Kemiringan lereng galian/pemotongan harus sesuai dengan elevasi yang direncanakan.
 Tidak ada material terlepas seperti batu pada permukaan hasil galian pada hasil akhirnya.

Perbaikan
 Jika hasil galian/pemotongan belum sesuai dengan elevasi yang direncanakan, lakukan
penggalian ulang sehingga elevasi hasil galian sesuai dengan rencana.
 Jika terjadi pergerakan tanah atau kelongsoran, segera hentikan pekerjaan
 Melakukan pencegahan kelongsoran selanjutnya dengan perbaikan turap yang ada ataupun
penambahan turap yang baru. Jika ada gangguan air, maka air harus segera
dikeringkan/disalurkan
 Jangan membebani tepi galian dengan penumpukan tanah galian maupun material lainnya.

Peralatan
 Excavator
 Dump Truck
 Alat Bantu
 Alat ukur

Kesehatan dan keselamatan kerja


 Alat pelindung diri
 Rambu peringatan
 Dll

Tenaga Kerja
 Pengawas lapangan
 Juru Ukur
 operator
 Lalulintas

2. PEKERJAAN URUGAN TANAH

a. Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pekerjaan Galian Tanah Selesai.

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-17-
b. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil tanah urug yang didatangkan. Tanah
dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan
yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
c.
3. PEKERJAAN HURUF LATTERING

Cara memasang huruf timbul/lettering Pada prinsipnya pemasangan dimedia dalam ruang
maupun luar adalah sama. Bagaimana huruf timbul/lettering terpasang terlihat menarik dan indah oleh
orang yang melihatnya. Untuk itu dibutuhkan keahlian tersendiri dari seseorang ingin memasangan
huruf timbul/lettering tersebut.
Adapun cara untuk memasang huruf timbul/lettering adalah sebagai berikut :

 Mengukur media yang ingin ditempatkan untuk huruf timbul/lettering apakah sesuai dengan
sket plotingan dari komputer.
 Menentukan ketinggian dari huruf timbul/lettering yang ingin dipasang.
 Membolongkan sket plotingan untuk patokan dari huruf/lettering yang ingin di pasang misal
ujung huruf atas dan ujung huruf bawah atau tengah yang penting bisa menjadi patokan setelah
sket dicopot.
 Mengatur sket plotingan yang sudah di bolongi sesuai dengan keinginan lalu di tempel dengan
menggunakan plakban kertas setelah selesai diperhatikan apakah sudah pas kalau belum diatu
kembali sampai pas apa yang diinginkan.

 Setelah itu bolongan yang menjadi patokan untuk memasang huruf timbul/lettering ditandai
dengan pensil setelah selesai semua sket dilepas.
 Ambil masing-masing huruf tempelkan sesuai patokan yang telah ditandai tadi kemudian tandai
seluruh bidang huruf untuk patokan batasan pengeleman. apabila semua sudah selesai baru
masuk pada proses pengeleman.

CURVA S

TIME SCHEDULE ( JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ) Kurva-S

Pekerjaan : Pekerjaan Lansekap pada Ruas Jalan Tol Semarang


Lokasi : Semarang
Tahun Anggaran : 2019

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN :


MATA PEMBAYARAN URAIAN PEKERJAAN BOBOT 1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 PRESENTASE
7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 90

Pembangunan LANSEKAP
SPESIFIKASI KHUSUS PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG
SK.1.02(2) Pengamanan dan Pengaturan Lalu Lintas, Type B 1.87 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16
Tahun Anggaran
BAB I 2019
UMUM
100%

1.35
BAB 2
As Built Drawing
PEMBERSIHAN
0.53
-18-
0.53

2.01 Pembersihan Tempat Kerja 1.47 0.37 0.37 0.37 0.37


BAB 4 PEKERJAAN TANAH
Galian Biasa untuk Dibuang 0.80 0.20 0.20 0.20 0.20
90%
BAB 12 PEKERJAAN LAIN-LAIN
12.01(47) Urugan Tanah Merah 1.58 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26
3.13
80%

5.53

5.30

B. 70%

3.13 1.04 1.04 1.04

5.53 2.76 2.76

5.30 1.77 1.77 1.77


60%

C.
3.13 1.04 1.04 1.04

5.53 2.76 2.76


50%
5.97 1.99 1.99 1.99

D.

5.74 1.91 1.91 1.91


40%
10.24 10.24

F. GERBANG TOL MANYARAN


1.70 0.57 0.57 0.57
30%
2.14 0.71 0.71 0.71
PEKERJAAN TANAMAN
PEKERJAAN PENANAMAN
Penyulaman Tanaman Median
12.01 (45) - Palem Sikas 7.24 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 20%
12.01 (21) a - Bougenville 13.01 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18
12.01 (46) a - Pucuk Merah 1.57 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20

Tanaman Hias Gerbang Tol


a. Tanaman Hias Pot Gerbang Tol
12.01 (37) b - Soka Tahun 1.05 0.26 0.26 0.26 0.26 10%
12.01 (21) b - Bougenville 0.78 0.20 0.20 0.20 0.20
12.01 (46) b - Pucuk Merah 0.79 0.20 0.20 0.20 0.20

Perawatan
SK. 3.02 (1) - Penyiraman 5.89 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49
SK. 3.02 (2) - Pemupukan dan Pendaringan 1.06 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0%
RENCANA MINGGUAN 0.72 2.66 3.38 6.50 11.77 14.53 12.18 11.79 12.24 16.68 3.77 2.66 1.13
KOMULATIF RENCANA MINGGUAN - 0.72 3.38 6.76 13.26 25.02 39.55 51.74 63.52 75.76 92.44 96.21 98.87 100.00

BAB III
RENCANA PENANGANAN DI MASA PEMELIHARAAN

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-19-
Pada prinsipnya berakhirnya pelaksanaan kegiatan proyek diawali dengan serah terima
pertama (PHO). Selanjutnya diteruskan dengan masa pemeliharaaan selama 365 (tiga ratus enam
puluh lima) hari kalender terhitung sejak saat serah terima pertama (PHO) tersebut. Selama masa
pemeliharaan tersebut mungkin saja terjadi hal‐hal sedemikian yang dapat menimbulkan cacat pada
bangunan. Baik hal tersebut dilakukan oleh pihak‐pihak yang tidak bertanggung jawab, maupun cacat
yang timbul pada saat masa pelaksanaan. Pada masa pemeliharaan inilah, kami selaku calon
penyedia jasa melakukan penjadwalan kegiatan dalam rangka menjaga keutuhan bangunan hingga
berakhirnya masa pemeliharaan. Rencana kegiatan yang kami lakukan adalah :
 Menempatkan seorang wakil/pelaksana di lokasi pekerjaan guna terus memantau dan
menjalin komunikasi dengan pihak pemberi tugas.
 Melakukan pendataan/pencatatan lokasi-lokasi yang memerlukan perbaikan atau
penanganan lebih lanjut.
 Mengadakan agenda rapat atau pertemuan, baik sifatnya terjadwal secara rutin maupun
insidental dengan pihak pemberi tugas guna membahas berbagai hal yang dianggap perlu demi
kesempurnaan bangunan jalan.
 Melakukan berbagai agenda fungsi administratif dalam rangka finalisasi proyek.
Demikian sekilas metode pelaksanaan pekerjaan yang dapat kita paparkan, sekiranya pekerjaan
PAKET PEKERJAAN LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG Tahun Anggaran 2019
dipercayakan kepada CV. GENERAL CIPTA KARSA, maka kami siap untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan sebaikbaiknya sesuai spesifikasi dan besteek yang telah ditentukan.
Terimakasih,

Semarang, September 2019


CV. MANUNGGAL MANDIRI

……………………..
Direktur Utama

Pembangunan LANSEKAP PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG


Tahun Anggaran 2019
-20-

Anda mungkin juga menyukai