Anda di halaman 1dari 39

METODE PELAKSANAAN

Nama Kegiatan : Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Wilayah Barat 2


Nama Paket : Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes
(Relokasi)
No. Ruas : 138
Provinsi : Jawa Tengah
Tahun Anggaran : 2020

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam rangka menunjang pembangunan prasarana jalan terpadu oleh Pemerintah


Provinsi Jawa Tengah pada Tahun Anggaran 2020 yang terealisasi dengan
dilaksanakannya Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts.
Kabupaten Brebes (Relokasi) guna mengatasi kerusakan jalan akibat bencana alam
tanah longsor untuk menunjang kelancaran lalu lintas di Provinsi Jawa Tengah di
wilayah barat tepatnya di Ruas Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes.

Dengan adanya kegiatan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Wiayah


Barat 2 Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes
(Relokasi) tersebut diatas diharapkan dapat memberikan kelancaran dan kenyamanan
berlalu lintas sehingga akan mendukung perkembangan perekonomian dan membuka
akses daerah daerah terisolir dan terpencil mengingat daerah tersebut selama ini
cukup terisolir karena terputusnya ruas jalan tersebut akibat bencana alam tanah
longsor .

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya Pekerjaan Paket Pembangunan Jalan


Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi) adalah mengatasi kerusakan
jalan akibat bencana alam tanah longsor untuk menunjang kelancaran lalu lintas dan
meningkatkan panjang jalan provinsi yang memenuhi standarisasi sebagai jalan
kolektor di Wilayah Barat

3. Lokasi

Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi)


ini terdiri dari beberapa lingkup pekerjaan. Adapun lokasi pekerjaan tersebut diatas
dapat dilihat pada peta di bawah ini :

1
Lokasi Paket :
Pembangunan Jalan
Bandungsari – Salem –
Bts. Kabupaten Brebes
(Relokasi)

4. Lingkup Pekerjaan

Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi)


ini dibiayai dari Dana APBD Provinsi Tengah Tahun Anggaran 2020. Paket tersebut
diatas direncanakan selesai dalam jangka waktu pelaksanaan secara keseluruhan
selama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender.

Lingkup pekerjaan dari Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts.


Kabupaten Brebes (Relokasi) adalah sebagai berikut :

A DAFTAR 1. MATA PEMBAYARAN UMUM


DIVISI 1 UMUM
1.8.1 Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas
1 Manajemen Lalin : Petugas Bendera (Flagman)
2 Manajemen Lalin : Tenaga Ahli Keselamatan Jalan
3 Manajemen Lalin : Baliho Tanda Peringatan
4 Manajemen Lalin : Rambu Tetap (Selama Pelaksanaan)
5 Manajemen Lalin : Rambu Peringatan Sementara
6 Manajemen Lalin : Traffic Cone (Plastik/Karet/Cetak Beton)

1.20 Kegiatan Pengujian Tanah :


1.20.(1) Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan

1.21 Manajemen Mutu


1 Manaj. Mutu : Manajer Kendali Mutu
2 Manaj. Mutu : Laporan Rencana Mutu Kontrak
3 Manaj. Mutu : Laporan Berkala Quality Control

2
B DAFTAR 2. MATA PEMBAYARAN PENYELENGGARAAN KEAMANAN DAN
KESEHATAN KERJA SERTA KESELAMATAN KONSTRUKSI
DIVISI 1 UMUM
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1 K3 : Petugas K3 Konstruksi (Potensi Resiko Rendah)
2 K3 : Laporan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)
3 K3 : Laporan Bulanan / Periodik Inspeksi K3 Konstruksi (RK3K)
4 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Penunjang K3 Konstruksi :
a) K3 : Alat Pelindung Diri / APD (untuk Personel Manajerial dan Tamu)
b) K3 : Fasilitas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
c) K3 : Tanda Peringatan dan Panduan K3 Konstruksi di Lapangan

C DAFTAR 3. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN UTAMA (MPPU)


DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa
3.1.(4) Galian Struktur dengan Kedalaman 0 - 2 meter
3.2.(2b) Timbunan Pilihan dari Galian
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan
3.5.(3) Geotekstil Stabilisator (Kelas 1)

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1.(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
6.1.(2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi
6.3.(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)
6.3.(6a) Laston Lapis Antara (AC-BC)
6.3.(8) Bahan Anti Pengelupasan

D DAFTAR MATA PEMBAYARAN LAINNYA


DAFTAR 4. MATA PEMBAYARAN DRAINASE (Selain MPPU)
DIVISI 2. DRAINASE
2.3.(4) Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 40 cm
2.3.(6) Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 80 cm
2.3.(7) Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 100 cm

DAFTAR 5. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK (Selain


MPPU)
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

DAFTAR 6. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN PREVENTIF (Selain MPPU)


DIVISI 4. PEKERJAAN PREVENTIF

DAFTAR 7. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR DAN


PERKERASAN BETON SEMEN ( Selain MPPU )

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN


5.3.(7) Beton Struktur, fc’ 20 Mpa

DAFTAR 8. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL (selain MPPU)


DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

3
DAFTAR 9. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN STRUKTUR ( Selain MPPU )
DIVISI 7. STRUKTUR
5.3.(7) Beton struktur,fc ’30 MPa
7.1.(7a) Beton struktur,fc ’20 MPa
7.1.(10) Beton fc’ 10 MPa
7.3.(2) Baja Tulangan Sirip BjTP 280
7.6.(19b) Tiang Bor Beton, diameter 600 mm
7.9.(1) Pasangan Batu

DAFTAR 10 MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN REHAB. JEMBATAN (selain MPPU)


DIVISI 8. REHABILITASI JEMBATAN

DAFTAR 11. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN


DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
9.2 Pekerjaan Lain-lain :
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik
9.2.(5) Patok Pengarah
9.2.(6a) Patok Kilometer
9.2.(6b) Patok Hektometer
9.2.(7) Rel Pengaman
9.2.(23) Semak/ Perdu/ Gebalan Rumput

DAFTAR 12. MATA PEMBAYARAN PEMELIHARAAN KINERJA


DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA
10.1 Pemeliharaan Kinerja Jalan :
10.1.(9) Perbaikan Campuran Aspal Panas

10.2 Pemeliharaan Kinerja Jembatan :


10.2.(5) Pengecatan Sederhana / Elemen Beton

B. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Adapun langkah-langkah dan metode pelaksanaan pekerjaan Paket Pembangunan


Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi) dapat kami jabarkan sebagai
berikut :

a. Daftar Personil Manajerial


Daftar personil manajerial dan jabatan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :

4
Pengalaman
Pendidikan Sertifikat
No Nama Personil Jabatan Kerja
Terakhir Keahlian
(Tahun)
Manajer Pelaksana/ SKA Ahli Teknik
1 AMINUDIN RAKHMANTO, ST. General S1-Teknik Sipil 3 tahun Jalan Madya
Superintendent (202)
Tenaga Ahli
SKA Ahli Teknik
2 Ir. DENNY SUHERLAN Kuantitas (quantity S1-Teknik Sipil 2 tahun
Jalan Muda (202)
engineer)
SKT Juru Ukur
3 MIFTAKHUDIN, ST. Surveyor S1-Teknik Sipil 1 tahun Pek Jalan/Jbt
(TS048)
Petugas K3 Sertifikat K3
4 HARUN ILYAS, ST. STM Bangunan 2 tahun
Konstruksi Konstruksi
Diploma I
SKA Ahli Teknik
5 GADANG PRABOWO, ST Manajer Mutu (QC) Manajemen 2 tahun
Jalan Muda (202)
Informatika

b. Struktur Organisasi

AMINUDIN R, ST.
General Superintendent

GADANG PRABOWO, ST. Ir. DENNY SUHERLAN


Quality Control Quantity Engineer

MIFTAKHUDIN, ST.
Surveyor

HARUN ILYAS, ST.


Petugas K3 Konstruksi

5
c. Uraian Tugas Personil Manajerial

➢ GENERAL SUPERINTENDENT

Tujuan :
• Memimpin, membimbing, melatih dan memotivasi Team Pelaksana
• Memelihara sistem dan mutu produksi material dan peralatan yang diperlukan
pada pelaksanaan pekerjaan

Tugas Utama :
• Mengkoordinasi terhadap semua personil dibawahnya
• Menjadi Jembatan penghubung antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
• Menyusun Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Menyusun Program Kerja

Wewenang :
• Memutuskan dan melaksanakan tindakan untuk menanggulangi segala
permasalahan yang ada pada pelaksanaan pekerjaan Paket Pembangunan Jalan
Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi)

➢ QUANTITY ENGINEER

Tujuan :
• Memperlancar administrasi, dan dokumentasi yang berhubungan dengan
kuantitas pekerjaan

Tugas Utama :
• Menyiapkan Gambar Rencana Pelaksanaan (Shop Drawing)
• Menghimpun data - data dan melakukan perhitungan kembali kuantitas
berdasarkan survey lapangan terbaru (Justifikasi Teknik)
• Menghimpun data kuantitas hasil pelaksanaan pekerjaan untuk membuat
Back Up data sertifikat bulanan (MC)
• Membuat laporan kemajuan pekerjaan harian, mingguan dan bulanan untuk
administrasi
• Menyiapkan gambar terlaksana (As Built Drawing)
• Menyiapkan dan menyimpan Administrasi yang diperlukan agar mulai awal
sampai akhir proyek dapat terdokumentasikan
• Melaporkan masalah yang terjadi kepada General Superintendent untuk dicari
solusinya.

Tanggung Jawab :
• Membuat administrasi kegiatan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien
• Bertanggung jawab kepada GS atas perhitungan kuantitas di lapangan.

6
➢ QUALITY CONTROL/MANAGER MUTU

Tujuan :
• Memimpin, membimbing, melatih dan memotivasi Team di Base Camp dan
peralatan
• Memelihara sistem dan mutu produksi, material dan peralatan yang diperlukan
pada kegiatan

Tugas Utama :
• Memastikan system mutu produksi material dan pemakaian peralatan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan
• Memantau pelaksanaan produksi material dan penggunaan peralatan supaya
efektif dan efisien
• Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan perbaikan yang diperlukan dan
melaporkan pada pihak terkait
• Mengajukan dan melaksanakan test material yang akan dipakai kepada Direksi
Pekerjaan / Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan
• Membuat Job Mix Desain dan Job Mix Formula Pekerjaan Aspal, Beton dan
Agregat
• Membuat dan melaksanakan test harian produksi aspal, beton, core drill dan test
laboratorium independent.

Tanggung Jawab :
• Menyiapkan laporan harian produksi material dan pengadaannya serta
laporan harian penggunaan alat
• Menyiapkan rencana kerja produksi dan peralatan harian berdasarkan
permintaan dari lapangan
• Mengkomunikasikan kebijakan mutu perusahaan dan sasaran mutu kepelaksana
lapangan
• Mengatur pertemuan dengan para tim base camp ; peralatan dan pihak yang
terkait untuk mendiskusikan masalah yang terjadi dan menentukan
pencegahannya
• Memberikan persetujuan untuk pengadaan ; produksi dan penggunaan
peralatan yang diperlukan
• Mengatur pelaksanaan pengadaan ; peroduksi dan penggunaan peralatan
supaya dapat bekerja efektif dan efisien
• Bertanggung jawab kepada GS atas kualitas produksi material dan peralatan baik
di lapangan maupun base camp.

7
➢ SURVEYOR

Tugas dan Tanggung Jawab Surveyor :


• Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran topografi
lapangan dan melakukan penyusunan dan penggambaran data-data lapangan
• Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga
dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan
pencegahannya
• Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk
pembayaran sertifikat bulanan untuk pembayaran terakhir
• Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan menjamin data yang
diperoleh akurat sesuai dengan kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan
desain atau detail desain.
• Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai dengan gambar
rencana
• Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan Dan pengukuran
tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan
• Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke General Superintendent
• Mengatur pelaksanaan pekerjaan dilapangan supaya dapat bekerja efektif dan
efisien
• Menangani keluhan pelanggan dan memberikan laporan berkaitan dengan
tindakan korektif dan pencegahan yang dilakukan
• Melaporkan masalah yang terjadi kepada General Superintendent untuk dicari
solusinya
• Bertanggung jawab kepada GS atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

➢ PETUGAS K3 KONSTRUKSI

Tugas dan Tanggung Jawab Petugas K3 Konstruksi :


• Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi
• Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
• Merencanakan dan menyusun program K3
• Mengelola program K3
• Membuat dan mengevaluasi prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
ketentuan K3
• Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
• Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis
K3 konstruksi
• Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan
• Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat

8
d. Daftar Peralatan yang Digunakan
Daftar peralatan minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :

Kapasitas Atau
Merk dan Tahun Status
No Jenis Peralatan Jumlah Output Pada Lokasi Sekarang
type Pembuatan Kepemilikan
Saat Ini
1 Asphalt Mixing 60 Ton/Jam AZP
1 Unit 2013 Kaliori, Banyumas Milik Sendiri
Plant (AMP) Type 1200
Sumitomo
2 Asphalt Finisher 1 Unit 10 Ton 2017 Kaliori, Banyumas Milik Sendiri
HA60C-8CE
Pneumatic Tyre Komatsu
3 1 Unit 10 Ton 2009 Kaliori, Banyumas Milik Sendiri
Roller JW 200
Sakai
2015
SW 750, Kaliori, Banyumas Milik Sendiri
4 Tandem roller 2 Unit 8 Ton &
Hyster
1999
C 350 D
Caterpilar
5 Wheel Loader 1 Unit 1,5 Ton 2005 Kaliori, Banyumas Milik Sendiri
Type 936
Three Wheel
6 1 Unit 12 Ton Sakai R 2-2 1998 Kaliori, Banyumas Milik Sendiri
Roller
2 Unit Dynapac Surakarta Sewa
7 Sheep Foot Roller 8 Ton 2018
CA 250 D

1 Unit 2,6 m Dynapac Surakarta Sewa


8 Motor Grader 2013
(lebar blade) CA 250 D

2 Unit Caterpilar Surakarta Sewa


9 Excavator 1 m3 1997
320-B

2 Unit Komatsu Surakarta Sewa


10 Excavator 1 m3 2008
PC-200-7

10 Dump Truck 8 Unit 5 m3 Isuzu 2015 Kaliori, Banyumas Milik Sendiri

9
e. Jadwal Mobilisasi Personil
Mobilisasi personil inti untuk pelaksanaan Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi) diuraikan pada
Schedule Mobilisasi Personil di bawah ini.

JADWAL MOBILISASI PERSONIL

Kegiatan : PENINGKATAN JALAN DAN PENGGANTIAN JEMBATAN WILAYAH BARAT 2


Paket : PEMBANGUNAN JALAN BANDUNGSARI - SALEM - Bts.Kab.BREBES (Relokasi)
No. Ruas : 138
Th. Anggaran : 2020
Provinsi : Jawa Tengah
Waktu Pelaksanaan
No Jenis Personel Jumlah (Orang) Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9
Keterangan
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4
a b c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

1 General Superintendent 1.00

2 Manager Kendali Mutu (QCM) 1.00

3 Surveyor 1.00

4 Petugas K3 Konstruksi 1.00

5 Manager Mutu (QC) 1.00

10
f. Jadwal Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan untuk pelaksanaan Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi) diuraikan pada
Schedule Mobilisasi Peralatan di bawah ini.

Keterangan : Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK

11
g. Jadwal Mobilisasi Material/Bahan
Mobilisasi Material/Bahan untuk pelaksanaan Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi) diuraikan
pada Schedule Mobilisasi Material/Bahan di bawah ini.

12
h. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal pelaksanaan semua item pekerjaan yang ada tercntum pada jadwal pelaksanaan pekerjaan berikut ini :

Keterangan : Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK
13
i. Urutan Kerja Pelaksanaan Pekerjaan

Secara garis besar langkah-langkah dan metode penyelesaian Paket


Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi) dapat
kami jabarkan sebagai berikut :

I. Pekerjaan Persiapan/Umum

Urutan pelaksanaan pekerjaan persiapan adalah sebagai berikut :


1. Sebagai langkah pertama pelaksanaan pekerjaan adalah pemasangan papan
nama kegiatan yang berisi data-data paket pekerjaan, sewa/pembuatan
kantor lapangan dan barak kerja.
2. Kemudian dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan dari tanaman semak,
rumput dan kotoran lainnya.
3. Pelaksanaan pengukuran ulang kondisi lapangan untuk menyusun justifikasi
teknik, pengukuran ulang dilakukan dengan pengukuran long dan cross
section per 25 m sepanjang 6.56 km guna mendapatkan ketepatan volume
dan lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
4. Setelah tersedianya kantor direksi lapangan dan barak kerja maka
selanjutnya dilaksanakan pelaksanaan pekerjaan mobilisasi alat-alat kerja,
peralatan dan perlengkapan K3, alat-alat komunikasi dan rambu-rambu
peringatan serta rambu-rambu pengaman pelaksanaan pekerjaan sesuai
peruntukannya.

II. Pekerjaan Utama

Urutan pelaksanaan pekerjaan utama adalah sebagai berikut :


1. Pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan pekerjaan galian tanah biasa, galian
struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter, pekerjaan galian ini meliputi galian
keprasan tebing, galian struktur untuk dinding penahan tanah (DPT) dan
galian untuk pekerjaan gorong-gorong beton bertulang. Pekerjaan galian
biasa disini dilaksanakan dengan elevasi dan kemiringan sesuai gambar
rencana untuk membentuk trace jalan sesuai perencanaan.
2. Setelah pekerjaan galian dilaksanakan diikuti dengan pekerjaan timbunan
pilihan dari hasil galian, pekerjaan timbunan ini dilaksanakan pada lokasi
lokasi dengan elevasi rendah untuk membentuk trace jalan sesuai dengan
elevasi yang telah ditentukan sehingga terbentuk alinyement horizontal dan
vertical jalan sesuai dengan perencanaan. Untuk pekerjaan timbunan ini
dilaksanakan lapis demi lapis dengan diikuti pekerjaan Geotekstil Stabilisator
(Kelas 1) sesuai gambar rencana.
3. Seiring dengan pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunan dilaksanakan
diikuti pekerjaan penyiapan badan jalan supaya pelaksanaan pekerjaan bisa
berjalan dengan efisien.
4. Setelah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai diikuti dengan pekerjaan
Lapis Pondasi Agregat Kelas B, pekerjaan ini dilaksanakan lapis demi lapis
dengan ketebalan 30 cm sesuai rencana dan selama pemadatan diikuti
dengan penyiraman air supaya tercapai kepadatan yang maksimal (dengan
test sand cone).
14
5. Jika pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B telah selesai dan hasil uji
kepadatan sudah terpenuhi maka dilanjutkan dengan pekerjaan Lapis
Pondasi Agregat Kelas A pekerjaan ini dilaksanakan lapis demi lapis dengan
ketebalan 20 cm sesuai rencana dan selama pemadatan diikuti dengan
penyiraman air supaya tercapai kepadatan yang maksimal (dengan test sand
cone).
6. Jika kedua pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B dan Lapis Pondasi Agregat
Kelas A selesai maka dilanjutkan dengan Lapis Resap Pengikat - Aspal
Cair/Emulsi, sebelum dilaksanakan lokasi pekerjaan terlebih dahulu
dilaksanakan pekerjaan pembersihan permukaan dari debu dan kotoran yang
kemudian dilaksanakan pekerjaan Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi,
pelaksanaan pekerjaan ini sebelum pekerjaan Aspal dilaksanakan, pekerjaan
ini dilaksankan minimal sehari sebelum pekerjaan aspal dilaksankan, hal ini
bertujuan supaya lapisan resap pengikat benar benar telah masuk dan
mengikat agregat sehingga tidak terkelupas.
7. Pekerjaan selanjutnya yaitu Laston Lapis Antara (AC-BC), setelah pelaksanaan
pekerjaan Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi dilaksanakan maka
dilanjutkan dengan pekerjaan penghamparan lapis pertama yaitu pekerjaan
Laston Lapis Antara (AC-BC) dengan ketebalan 6 cm dimana untuk bahan anti
pengelupasan pelaksanaan pencampuran di AMP pada saat produksi aspal.
8. Setelah pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) selesai, maka dilanjutkan
dengan pekerjaan Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi, sebelum dilaksanakan
lokasi pekerjaan terlebih dahulu dilaksanakan pekerjaan pembersihan
permukaan dari debu dan kotoran kemudian baru dilaksanakan pekerjaan
Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi.
9. Pekerjaan selanjutnya yaitu Laston Lapis Aus (AC-WC), setelah pelaksanaan
pekerjaan Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi dilaksanakan maka
dilanjutkan dengan pekerjaan penghamparan lapis kedua yaitu pekerjaan
Laston Lapis Aus (AC-WC) dengan ketebalan 4 cm dimana untuk bahan anti
pengelupasan pelaksanaan pencampuran di AMP pada saat produksi aspal.

III. Pekerjaan Lainnya

Uraian pelaksanaan pekerjaan lainnya adalah sebagai berikut :


1. Pekerjaan Perbaikan Campuran Aspal Panas, dilaksanakan pada lokasi lokasi
dengan kondisi perkerasan yang rusak supaya akses bisa dilalui untuk lalu
lintas kendaraan dan memperlancar aktifitas pelaksanaan pekerjaan.
2. Pekerjaan Tiang Bor Beton, diameter 600 mm dan Beton struktur,fc ’30 MPa
saling berkaitan dengan pekerjaan dinding penahan tanah (DPT) dan saluran
drainase dengan konstruksi beton mutu sedang, fc’ 20 MPa serta Baja
Tulangan Sirip BJTP 280 serta pekerjaan pasangan batu dilaksanakan
bersamaan dengan pekerjaan galian tanah dan diikuti pekerjaan timbunan
pilihan dari hasil galian.
3. Untuk pekerjaan Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 40
cm, 80 cm dan 100 cm juga harus mengikuti pekerjaan pekerjaan tersebut
diatas karena saling berkaitan.

15
4. Pekerjaan selanjutnya yaitu beton mutu sedang fc’ 20 MPa serta Baja
Tulangan Sirip BJTP 280 untuk drainase selokan dan saluran air.
5. Selanjutnya untuk pekerjaan beton mutu sedang, fc’ 20 MPa bahu jalan
dilaksanakan setelah pekerjaan aspal selesai.
6. Kemudian untuk stabilitas lereng timbunan dilaksanakan pekerjaan gebalan
rumput.
7. Sebagai tahapan akhir adalah pekerjaan pemasangan rel pengaman, patok
pengarah, patok hectometer, patok kilometer, pengecatan
sederhana/elemen beton dan marka jalan termoplastik.
8. Setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai dilaksanakan maka selanjutnya
dilaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan dari sisa-sisa material
dan demobilisasi alat-alat kerja ke base camp.

C. URAIAN PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Utama dalam Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts.


Kabupaten Brebes (Relokasi) sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan adalah :
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa
3.1.(4) Galian Struktur dengan Kedalaman 0 - 2 meter
3.2.(2b) Timbunan Pilihan dari Galian
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan
3.5.(3) Geotekstil Stabilisator (Kelas 1)

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1.(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
6.1.(2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi
6.3.(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)
6.3.(6a) Laston Lapis Antara (AC-BC)
6.3.(8) Bahan Anti Pengelupasan

Adapun uraian pekerjaan utama/mata pembayaran utama untuk Paket Pembangunan


Jalan Bandungsari – Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi) dapat kami jabarkan sebagai
berikut :

A. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


1. Galian Biasa
No. Mata Pembayaran : 3.1.(1)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 421.033,00 M3
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Tidak ada bahan/material yang diperlukan
Alat yang di perlukan : Excavator, dump truck, alat bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Dimensi galian
16
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan
adanya pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan
pekerjaaan berjalan dengan lancar.
- Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
- Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
- Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan
- Sebagian dari tanah hasil galian digunakan untuk material timbunan.
- Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

2. Galian Struktur dengan Kedalaman 0 - 2 meter


No. Mata Pembayaran : 3.1.(4)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 2.000,00 M3
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Urugan Pilihan (untuk back fill)
Alat yang di perlukan : Excavator, bulldozer, alat bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : dimensi galian

Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan
adanya pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan
pekerjaaan berjalan dengan lancar
- Tanah yang dipotong berada disekitar lokasi pekerjaan
- Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat Excavator
- Bulldozer mengangkut/mengusur hasil galian ke tempat pembuangan di sekitar
lokasi pekerjaan
- Bahan pengaman tebing galian (bahan kayu)
- Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja

17
3. Timbunan Pilihan dari Galian
No. Mata Pembayaran : 3.2.(2b)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 208.356,00 M3
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Bahan timbunan pilihan dari hasil galian
Alat yang di perlukan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Vibro Roller,
Water Tanker, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : test sand cone

Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan
adanya pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan
pekerjaaan berjalan dengan lancar
- Wheel Loader memasukan bahan timbunan dari hasil galian ke dump truck.
- Droping bahan timbunan ke lokasi pekerjaan.
- Material bahan timbunan kemudian dibongkar dilokasi pekerjaan.
- Material bahan timbunan dihampar dengan menggunakan alat berat dan kemudian
dipadatkan
- Setiap lapisan pemadatan dilaksanakan penyiraman dengan menggunakan water
tanker sehingga hasil pemadatan yang dicapai bisa maksimal.
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

4. Penyiapan Badan Jalan


No. Mata Pembayaran : 3.3.(1)
Tata Cara Pengukuran : M2
Tata Cara Pembayaran : M2
Volume : 45.920,00
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : -
Alat yang di perlukan : Motor Grader, Vibro Roller, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Sand Cone Kepadatan Badan Jalan

Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan
18
adanya pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan
pekerjaaan berjalan dengan lancar
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan
adanya pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan
pekerjaaan berjalan dengan lancar.
- Motor Grader meratakan permukaan hasil galian
- Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh Motor
Grader
- Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat bantu
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

5. Geotekstil stabilisator (kelas 1)


No. Mata Pembayaran : 3.5.(3)
Tata Cara Pengukuran : M2
Tata Cara Pembayaran : M2
Volume : 555.000,00
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Geotekstile filler Separator kelas 1
Alat yang di perlukan : Flat Bed Truck, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Sand Cone Kepadatan Badan Jalan

Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan
adanya pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan
pekerjaaan berjalan dengan lancar
- Lokasi pemasangan geotekstile diratakan terlebih dahulu
- Geotekstile digelar secara lepas tanpa kerutan atau lipatan di atas tanah dasar yang
sudah disisipkan
- Penumpukan lapis pondasi bawah di atas gotekstile dengan cara penumpukan
ujung
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

19
B. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PEKERJAAN BETON SEMEN
1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
No. Mata Pembayaran : 5.1 (1)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 9.184,00
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Agregat Kelas A
Alat yang di perlukan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem Roller,
Water Tanker, alat bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test kepadatan (Sand Cone)

Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar
- Wheel Loader memuat Agregat campuran ke dalam Dump Truck di Base Camp
- Dump Truck mengangkut Agregat kelas A ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan
Motor Grdaer
- Hamparan Agregat Kelas A dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan
dengan Vibratory Roller
- Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan Alat Bantu
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

2. Lapis Pondasi Agregat Kelas B


No. Mata Pembayaran : 5.1 (2)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 11.480,00
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Agregat Kelas B
Alat yang di perlukan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem Roller,
Water Tanker, alat bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test kepadatan (Sand Cone)

20
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar
- Wheel Loader memuat Agregat campuran ke dalam Dump Truck di Base Camp
- Dump Truck mengangkut Agregat kelas B ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan
Motor Grdaer
- Hamparan Agregat Kelas B dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan
dengan Vibratory Roller
- Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan Alat Bantu
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

C. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


1. Lapis resap pengikat - Aspal cair/Emulsi
No. Mata Pembayaran : 6.1.(1)
Tata Cara Pengukuran : Liter
Tata Cara Pembayaran : Liter
Volume : 41.328,00 Liter
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Aspal, Kerosene, Aspal Emulsi
Alat yang di perlukan : Aspal Distributor, Kompresor
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : paper test, mengukur ketinggian lapis perekat didalam
tangki aspal
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar
- Lapis resap pengikat – Aspal cair merupakan campuran antara aspal dengan
kerosene yang dicampur kemudian dipanaskan.
- Untuk Lapis resap pengikat – Aspal Emulsi merupakan produk dari pabrik sehingga
lebih praktis karena langsung dituang ke tangki aspal distributor dan bias langsung
disemprotkan.
- Pelaksanaan pekerjaan Lapis resap pengikat dilakukan dengan menggunakan asphalt
distributor dengan cara disemprotkan, sebelum dilakukan penyemprotan dengan

21
asphalt distributor terlebih dahulu lokasi yang akan dikerjakan dibersihkan dari debu
dengan compressor.
- Untuk mengetahui banyaknya Lapis resap pengikat yang digunakan / disemprotkan
dari asphalt distributor permeter persegi lahan digunakan paper test atau dengan
mengukur ketinggian lapis perekat didalam tangki aspal
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja

2. Lapis perekat - Aspal cair/Emulsi


No. Mata Pembayaran : 6.1.(2a)
Tata Cara Pengukuran : Liter
Tata Cara Pembayaran : Liter
Volume : 13.776,00 Liter
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Aspal, Kerosene, Aspal Emulsi
Alat yang di perlukan : Aspal Distributor, Kompresor
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : paper test, mengukur ketinggian lapis perekat didalam
tangki aspal
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar
- Lapis perekat – Aspal cair merupakan campuran antara aspal dengan kerosene yang
dicampur kemudian dipanaskan.
- Untuk Lapis perekat – Aspal Emulsi merupakan produk dari pabrik sehingga lebih
praktis karena langsung dituang ke tangki aspal distributor dan bias langsung
disemprotkan.
- Pelaksanaan pekerjaan Lapis perekat dilakukan dengan menggunakan asphalt
distributor dengan cara disemprotkan, sebelum dilakukan penyemprotan dengan
asphalt distributor terlebih dahulu lokasi yang akan dikerjakan dibersihkan dari debu
dengan compressor.
- Untuk mengetahui banyaknya Lapis perekat yang digunakan / disemprotkan dari
asphalt distributor permeter persegi lahan digunakan paper test atau dengan
mengukur ketinggian lapis perekat didalam tangki aspal
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja

22
3. Laston Lapis Aus (AC-WC)
No. Mata Pembayaran : 6.3.(5a)
Tata Cara Pengukuran : Ton
Tata Cara Pembayaran : Ton
Volume : 4.224,64 Ton
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Agr 0-5 & 9,5-19, Agr 0-5, Filler, Aspal
Alat yang di perlukan : Wheel Loader, AMP, Genset, Dump Truck, Asphalt
Finisher, Tandem Roller, P. Tyre Roller, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Material (Agregat & Aspal), Marshall Test, Job Mix
Design (JMD), Job Mix Formula (JMF), Ekstraksi Kadar
Aspal, Core Drill
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Material-material penyusun Laston Lapis Aus (AC-WC) (aggregat dan aspal)
kemudian diolah dengan menggunakan alat pencampur aspal yaitu asphalt mixing
plant (AMP) dengan proporsi campuran sesuai hasil dari Job Mix Design.
- Aspal panas yang sudah berbentuk AC-WC dari AMP dibawa ke lokasi pekerjaan
menggunakan dump truck yang ditutup dengan terpal untuk menjaga suhu
penghamparan pada saat dilokasi pekerjaan. Aspal panas untuk Laston Lapis Aus
(AC-WC) ini dihampar menggunakan alat asphalt finisher dengan alat bantu stick
pengontrol ketebalan.
- Sejumlah pekerja akan merapikan hamparan aspal panas agar elevasi yang
diharapkan bisa tercapai;
- Pemadatan pertama kali menggunakan alat tandem roller dengan lintasan yang
sudah dilakukan uji coba/trial;
- Setelah dilakukan pemadatan dengan alat tandem roller dilanjutkan dengan
pemadatan menggunakan alat pneumatic tire roller.
- Setiap tahapan penghamparan dan pemadatan perlu diperhatikan suhu campuran
aspalnya dimana suhu harus sesuai dengan persyaratan yang ada dalam spesifikasi
teknis.
- Setiap pemadatan dilakukan secara berulang sesuai dengan trial pekerjaan yang
sudah dilaksanakan sehingga didapatkan kepadatan perkerasan yang sempurna dan
memenuhi spesifikasi teknis pekerjaan.
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

23
4. Laston Lapis Antara (AC-BC)
No. Mata Pembayaran : 6.3.(6a)
Tata Cara Pengukuran : Ton
Tata Cara Pembayaran : Ton
Volume : 6.336,96 Ton
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Agr 0-5 & 9,5-19, Agr 0-5, Filler, Aspal Modifikasi
Alat yang di perlukan : Wheel Loader, AMP, Genset, Dump Truck, Asphalt
Finisher, Tandem Roller, P. Tyre Roller, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Material (Agregat & Aspal), Marshall Test, Job Mix
Design (JMD), Job Mix Formula (JMF), Ekstraksi Kadar
Aspal, Core Drill
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Material-material penyusun Laston Lapis Antara (AC-BC) (aggregat dan aspal)
kemudian diolah dengan menggunakan alat pencampur aspal yaitu asphalt mixing
plant (AMP) dengan proporsi campuran sesuai hasil dari Job Mix Design.
- Aspal panas yang sudah berbentuk AC-BC dari AMP dibawa ke lokasi pekerjaan
menggunakan dump truck yang ditutup dengan terpal untuk menjaga suhu
penghamparan pada saat dilokasi pekerjaan. Aspal panas untuk Laston Lapis Antara
(AC-BC) ini dihampar menggunakan alat asphalt finisher dengan alat bantu stick
pengontrol ketebalan.
- Sejumlah pekerja akan merapikan hamparan aspal panas agar elevasi yang
diharapkan bisa tercapai;
- Pemadatan pertama kali menggunakan alat tandem roller dengan lintasan yang
sudah dilakukan uji coba/trial;
- Setelah dilakukan pemadatan dengan alat tandem roller dilanjutkan dengan
pemadatan menggunakan alat pneumatic tire roller.
- Setiap tahapan penghamparan dan pemadatan perlu diperhatikan suhu campuran
aspalnya dimana suhu harus sesuai dengan persyaratan yang ada dalam spesifikasi
teknis.
- Setiap pemadatan dilakukan secara berulang sesuai dengan trial pekerjaan yang
sudah dilaksanakan sehingga didapatkan kepadatan perkerasan yang sempurna dan
memenuhi spesifikasi teknis pekerjaan.
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

24
5. Bahan Anti Pengelupasan
No. Mata Pembayaran : 6.3.(8)
Tata Cara Pengukuran : Kg
Tata Cara Pembayaran : Kg
Volume : 179,96 Kg
Kebutuhan Personil : --
Syarat Bahan :

Alat yang di perlukan : AMP with Dozing pump, Alat Bantu


Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Sesuai spesifikasi produk

Metode Kerja :
- Bahan Anti Pengelupasan digunakan jika Stabilitas Marshall sisa campuran aspal
sebelum ditambah Bahan Anti Pengelupasan lebih besar dari yang disyaratkan
- Stabilitas Bahan Anti Pengelupasan harus ditambahkan dalam bentuk cairan di
timbangan aspal AMP dengan menggunakan pompa penakar (dozing pump) sesaat
sebelum dilakukan proses pencampuran basah di pug mill
- Penambahan Bahan Anti Pengelupasan ke dalam ketel aspal hanya diperkenankan
atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
- Kuantitas pemakaian Bahan Anti Pengelupasan dalam rentang 0,2 % - 0,4 %
terhadap berat aspal.
- Bahan Anti Pengelupasan harus digunakan untuk semua jenis aspal tetapi tidak
boleh digunakan pada aspal modifikasi yang bermuatan positif.

25
D. URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG

Uraian pekerjaan-pekerjaan penunjang untuk Paket Pembangunan Jalan Bandungsari –


Salem – Bts. Kabupaten Brebes (Relokasi) adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Mobilisasi
− Pengukuran ulang kondisi lapangan
− Sewa / Pembuatan Kantor Lapangan dan barak kerja yang dilengkapi dengan meja
kursi tamu, buku tamu, buku direksi, jadwal pelaksanaan pekerjaan baik untuk
Penyedia Jasa maupun Direksi Pekerjaan.
− Pembuatan dan pemasangan papan nama kegiatan untuk menginformasikan
kepada masyarakat.
− Pembuatan rambu – rambu lalu lintas dan rambu – rambu kerja
− Mobilisasi alat kerja sebelum dilakukan pekerjaan, untuk mobilisasi alat kerja yang
merupakan sewa maka mobilisasi disesuaikan dengan jadwal penggunaan alat dari
pemilik peralatan.

2. Manajemen dan Pengaturan Lalu Lintas


− Pekerjaan penunjang lainnya yang tak kalah penting adalah adanya rekayasa lalu
lintas pada saat pelaksanaan pekerjaan terutama pada saat pekerjaan pada bagian
lajur jalan lainnya.
− Pengaturan lalu lintas pada saat pekerjaan dilaksanakan dengan cara / sistem buka
tutup. Sejumlah pengatur lalu lintas mengatur lalu lintas agar lalu lintas kendaraan
melintas dengan tertib dan teratur.
− Pengatur lalu lintas dilengkapi dengan alat komunikasi seperti HT, Lampu pengatur
lalu lintas dan bendera.
− Pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh traffic man tetap memperhatikan
kelancaran arus lalu lintas dan tidak boleh terjadi penumpukan kendaraan yang
mengakibatkan kemacetan panjang di salah satu sisi jalan. Bilamana diperlukan
maka dapat dibuatkan rute alternatif untuk menghindari lokasi pekerjaan.
Penentuan rute alternatif dikoordinasikan dengan Satuan Lantas dari POLRES di
Wilayah kerja terkait.
− Bilamana pada saat pelaksanaan pekerjaan belum semua selesai dan terdapat beda
tinggi antara sisi jalan yang dapat membahayakan maka dilakukan pemasangan
rambu-rambu peringatan dan rambu lalu lintas dari cahaya lampu dari ujung
pekerjaan dan pangkal pekerjaan.
− Bila terdapat beda tinggi antara 2 lajur sisi jalan maka dipasang tiang rambu lalu
lintas yang diberi tali yang menyerupai police line (plastic baricade), sehingga
memudahkan para pengguna jalan dalam melihat kondisi jalan. Dengan adanya
rambu-rambu tersebut diharapkan kepada pengguna tidak saling berebut lajur jalan
yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

26
3. Penyelenggaraan Program K3 Konstruksi
− Sasaran K3
• Menjamin keselamatan pekerja dan orang lain
• Menjamin keamanan peralatan yang digunakan
• Menjamin proses produksi yang aman dan lancar
− Norma K3
• Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
• Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja
• Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
− Standar Keselamatan kerja
• Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan
• Perlindungan mesin/alat kerja
• Pengamanan listrik yang harus dicek secara berkala
• Pengamanan ruangan, salah satunya meliputi sistem alarm. Selain itu ada
juga alat pemadam kebakaran, penerangan yang cukup, ventilasi yang baik dan
jalur evakuasi khusus yang memadai
− Alat Pelindung Diri (APD)
• APD merupakan perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya
dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang disekitarnya.
Alat pelindung diri meliputi : Kacamata Pelindung, Masker, sarung Tangan,
Sepatu Safety, Helm, Rompi Pengaman, Pelindung Telinga

4. Pengecekan Alat Berat


− Pekerjaan penunjang lainnya yang tak kalah penting adalah pengecekan peralatan –
peralatan berat mekanis, hal ini sangat penting untuk menunjang kelancaran
pekerjaan dan kecepatan penyelesaian pekerjaan.
− Dengan adanya pemeriksaan berkala peralatan sebelum pelaksanaan pekerjaan
dapat menunjang keselamatan pekerja, dengan adanya jaminan keselamatan untuk
pekerja dalam bekerja maka akan dapat meningkatakan produktivitas kerja.
− Pengecekan dilakukan untuk peralatan – peralatan berat mekanis yang akan
digunakan seperti pengecekan oli hidrolis, penggunaan kawat seling, penggunaan
sling belt dan lainnya.

5. Antispasi Cuaca
− Untuk menunjang kelancaran pekerjaan antisipasi cuaca sangat diperlukan,
Pelaksanaan pekerjaan pelapisan ulang dengan aspal dan atau pengecoran beton
apabila terjadi hujan atau gerimis dihentikan sementara menunggu hujan reda.
− Untuk hasil pengecoran beton yang sudah dihampar ditutup dengan terpal atau
plastik tebal. Bila diperlukan maka dapat dibuatkan penutup / atap sementara yang
dibuat dari terpal plastik guna melindungi pelaksanaan penghamparan beton
bilamana terjadi hujan secara tiba – tiba.
− Dengan antisipasi cuaca dapat diprediksi volume pekerjaan yang akan dilaksanakan,
dengan adanya prediksi volume yang akan dilaksanakan maka secara otomatis
penyerapan fisik pekerjaan bisa terserap dengan baik sehingga tidak terjadi deviasi
negatif dalam pelaksanaan pekerjaan.

27
6. Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang diameter dalam 40 cm, 80 cm, 100 cm
No. Mata Pembayaran : 2.3.(4), 2.3.(6), 2.3.(7)
Tata Cara Pengukuran : M
Tata Cara Pembayaran : M
Volume : 20,00 M, 40,00 M, 100,00 M
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang diameter dalam 40
cm, 80 cm, 100 cm
Alat yang di perlukan : Tamper, Flat Bed Truck, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Kuat Tekan Beton umur 7, 14 dan 28 hari, Hammer
Test
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Gorong-gorong dicetak di Base Camp
- Flat Bed Truck mengangkut gorong-gorong jadi ke lapangan
- Dasar gorong-gorong digali sesuai kebutuhan dan material backfill dipadatkan
dengan Tamper
- Tebal lapis porus pada dasar gorong-gorong pipa
- Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
- Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan cara manual dengan
menggunakan alat bantu.
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

7. Beton struktur fc' 30 Mpa


No. Mata Pembayaran : 7.1.(5a)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 40,00 M3
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Semen (PC), Pasir Beton, Agregat Kasar, Kayu Perancah,
Paku
Alat yang di perlukan : Conc. Pan Mixer, Truck Mixer, Water Tank Truck,
Concrete vibrator, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Kuat Tekan Beton umur 7, 14 dan 28 hari, Hammer
Test

28
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Mempersiapkan rencana kerja yang meliputi jadwal pelaksanaan pekerjaan
pengecoran, metode pelaksanaan, perhitungan volume pekerjaan, perkiraan
kebutuhan material, kebutuhan tenaga keja dan penyiapan peralatan.
- Mendatangkan bahan-bahan/material yang dibutuhkan ke lokasi pekerjaan.
Pencampuran material beton menggunakan Conc. Pan Mixer / Batching Plant,
campuran beton segera di angkut menggunakan Truck Mixer ke lokasi pengecoran.
- Beton dituang dihampar manual, selama pekerjaan pengecoran berlangsung, beton
dipadatkan dengan menggunakan alat penggetar beton (Vibrator Concrete) dan
membuat sampel beton silinder. Sekelompok pekerja melaksanakan perataan
campuran.
- Setelah pengecoran, beton agar di lindungi dari pengaruh cuaca yaitu dari panas
matahari dan air hujan.
- Setelah beton mengeras, dilakukan perawatan beton dengan melakukan
penyiraman sampai umur beton tercapai.

8. Beton struktur fc' 20 Mpa (untuk dinding penahan tanah/DPT)


No. Mata Pembayaran : 7.1 (7a)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 3766.50 M3
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Semen (PC), Pasir Beton, Agregat Kasar, Kayu Perancah,
Paku
Alat yang di perlukan : Conc. Pan Mixer, Truck Mixer, Water Tank Truck,
Concrete vibrator, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Kuat Tekan Beton umur 7, 14 dan 28 hari, Hammer
Test
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Mempersiapkan rencana kerja yang meliputi jadwal pelaksanaan pekerjaan
pengecoran, metode pelaksanaan, perhitungan volume pekerjaan, perkiraan
kebutuhan material, kebutuhan tenaga keja dan penyiapan peralatan.

29
- Mendatangkan bahan-bahan/material yang dibutuhkan ke lokasi pekerjaan.
Pencampuran material beton menggunakan Conc. Pan Mixer / Batching Plant,
campuran beton segera di angkut menggunakan Truck Mixer ke lokasi pengecoran.
- Beton dituang dihampar manual, selama pekerjaan pengecoran berlangsung, beton
dipadatkan dengan menggunakan alat penggetar beton (Vibrator Concrete) dan
membuat sampel beton silinder. Sekelompok pekerja melaksanakan perataan
campuran.
- Setelah pengecoran, beton agar di lindungi dari pengaruh cuaca yaitu dari panas
matahari dan air hujan.
- Setelah beton mengeras, dilakukan perawatan beton dengan melakukan
penyiraman sampai umur beton tercapai.

9. Beton fc' 10 Mpa (untuk lantai kerja dinding penahan tanah/DPT)


No. Mata Pembayaran : 7.1 (10)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 144.50 M3
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Semen (PC), Pasir Beton, Agregat Kasar, Kayu Perancah,
Paku
Alat yang di perlukan : Conc. Mixer, Water Tank Truck, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Kuat Tekan Beton umur 7, 14 dan 28 hari, Hammer
Test
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Mempersiapkan rencana kerja yang meliputi jadwal pelaksanaan pekerjaan
pengecoran, metode pelaksanaan, perhitungan volume pekerjaan, perkiraan
kebutuhan material, kebutuhan tenaga keja dan penyiapan peralatan.
- Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan
menggunakan Concrete Mixer.
- Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan.
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

30
10. Baja Tulangan Sirip BjTP 280
No. Mata Pembayaran : 7.3 (2)
Tata Cara Pengukuran : KG
Tata Cara Pembayaran : KG
Volume : 229.428,90 KG
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Baja Tulangan Sirip BjTP 280, Kawat Beton
Alat yang di perlukan : Alat Bantu (Pemotong Besi, Tang, Catut dll.)
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Uji Tarik Besi, Pengukuran dimensi dan berat
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Pengadaan / droping material berupa besi beton untuk pembentuk tulangan beton.
- Besi beton dipotong-potong dengan alat pemotong besi.
- Besi beton dibentuk / dianyam sesuai dengan gambar rencana dari pengguna jasa.
- Besi beton satu dengan yang lainnya untuk membentuk profil tulangan diikat
dengan menggunakan kawat bendrat sehingga sambungan antar tulangan tidak
mudah lepas

11. Tiang bor beton diameter 600mm


No. Mata Pembayaran : 7.6.(19b)
Tata Cara Pengukuran : M
Tata Cara Pembayaran : M
Volume : 25,00 M
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Beton K-250, Baja Tulangan, Casing
Alat yang di perlukan : Bore Pile, Concr. Pump, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Kedalaman Boring
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Pengeboran dilakukan dengan Tower Bor Pile machine
- Setelah selesai pengeboran dan tanahnya dibuang dimasukkan chasing
- Pemasukan tulangan dengan tenaga manusia
- Pengecoran dengan Concrette Pump
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

31
12. Pasangan Batu
No. Mata Pembayaran : 7.(9)1
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 371,80 M3
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Batu Belah, Semen (PC), Pasir pasang
Alat yang di perlukan : Concrete Mixer, Water Tanker, Alat Bantu (gerobak,
Palu/bodem dll.)
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Mortar Pasangan Batu

Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan
Concrete Mixer
- Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
- Batu disusun sedemikian rupa sehingga kokoh dan saling mengunci satu sama lain
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,
demobilisasi rambu-rambu kerja dan alat-alat kerja.

13. Marka Jalan Termoplastik


No. Mata Pembayaran : 9.2.(1)
Tata Cara Pengukuran : M2
Tata Cara Pembayaran : M2
Volume : 1.869.60 M2
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Cat Marka, Thinner, Glassbit
Alat yang di perlukan : Compressor, Dump Truck Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Ketebalan garis marka sesuai spesifikasi
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran
- Cat marka disemprotkan dengan Compressor dengan alat aplikator marka
- Glass Bit diberikan segera setelah cat marka selesai disemprotkan

32
14. Patok Pengarah
No. Mata Pembayaran : 9.2.(5)
Tata Cara Pengukuran : buah
Tata Cara Pembayaran : buah
Volume : 300,00 buah
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Beton K-175, Baja Tulangan, Cat, dan material lainnya
Alat yang di perlukan : Dump Truck, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Kuat Tekan beton, Kerapihan
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Menggunakan cara manual
- Bahan dasar (patok beton cetak, dll) diangkut dengan Dump Truck ke lokasi
pekerjaan
- Patok ditanam di tepi luar bahu jalan sesuai dengan gambar rencana dan di-cat

15. Patok Patok Kilometer, Patok Hektometer


No. Mata Pembayaran : 9.2.(6a), 9.2.(6b)
Tata Cara Pengukuran : buah
Tata Cara Pembayaran : buah
Volume : 8,00 buah, 85,00 buah
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Beton K-175, Baja Tulangan, Cat, dan material lainnya
Alat yang di perlukan : Dump Truck, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Kuat Tekan beton, Kerapihan
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Menggunakan cara manual
- Bahan dasar (patok beton cetak, dll) diangkut dengan Dump Truck ke lokasi
pekerjaan
- Tempat penanaman patok disiapkan / digali
- Patok ditanam di tepi luar bahu jalan sesuai dengan gambar rencana dan di-cat
- Patok Kilometer dan Hektometer ditanam ke dalam tanah dengan elevasi puncak
patok sesuai dgn. ketentuan dan dicat
33
16. Rel Pengaman
No. Mata Pembayaran : 9.2.(7)
Tata Cara Pengukuran : M
Tata Cara Pembayaran : M
Volume : 190,00 M
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Rel Pengaman, Patok Beton K-175, Baja Tulangan, Baut
dan material lain
Alat yang di perlukan : Dump Truck, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Rel Pengaman sesuai spesifikasi Teknik yang disyaratkan
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Melakukan pengecoran beton dengan mutu K175. (Dimensi pengecoran panjang 700
mm, lebar 700 mm, kedalaman 800 mm, yang muncul di atas permukaan tanah 100
mm) Perlu diingat bahwa selama pelaksanaan pengecoran, beton dipadatkan
dengan cara ditusuk-tusuk dengan batang besi tulangan diameter minimal 16 mm
atau dapat juga digetarkan menggunakan alat penggetar mekanis/vibrator. Alat
penggetar dimasukkan dalam lubang yang dituang adukan beton dan alat penggetar
tidak diperbolehkan berada pada satu titik selama lebih dari 30 detik, kemudian alat
penggetar ditarik perlahan dan dimasukkan lagi, jarak paling sedikit 45 cm dari titik
sebelumnya. Hal ini penting dilaksanakan agar beton tidak keropos sehingga
didapatkan beton yang padat dan rapat.
- Segera setelah pengecoran, beton dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yang
terlalu panas, dengan cara menyiram air secara berkala selama minimal 3-7 hari atau
bisa juga dengan ditutup menggunakan karung goni yang dibasahi dengan air.
- Finishing pada pondasi pondasi dan perapihan lokasi sekitar galian yang telah
dipasang.
- Setelah selesai pengecoran dan kekuatan/umur beton telah tercapai baru kita
pasang perlengkapannya seperti reflector, terminal end/ujung. Pada bagian lengan
beam dipasang reflektor jenis eginering grade berwarna merah dan sebaliknya
putih, dengan posisi warna merah berada disebelah kiri searah jalur lalu lintas.
- Dilakukan pengelasan pada baut-bautnya dengan las listrik untuk menghindari
pencurian komponen pagar pengaman jalan/ Guardrail.

34
17. Semak/Perdu/Gebalan Rumput
No. Mata Pembayaran : 9.2.(23)
Tata Cara Pengukuran : M2
Tata Cara Pembayaran : M2
Volume : 2.000,00 M2
Kebutuhan Personil : Pekerja, Mandor
Syarat Bahan : Semak/Perdu/Gebalan Rumput
Alat yang di perlukan : Dump Truck, Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : --
Metode Kerja :
- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Semak/Perdu/Gebalan Rumput ditanam pada lereng-lereng di tepi badan jalan
untuk memperkuat stabilitas tebing dari potensi longsor.
- Penyiraman dilaksanakan secara periodic supaya Semak/Perdu/Gebalan Rumput
tetap tumbuh dengan baik.

18. Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor


No. Mata Pembayaran : 10.1.(9)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Volume : 30,00 M3
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Agr 0-5 & 9,5-19, Agr 0-5, Filler, Aspal
Alat yang di perlukan : Wheel Loader, AMP, Genset, Dump Truck, Tandem Roller,
Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : Test Material (Agregat & Aspal), Marshall Test, Job Mix
Design (JMD)
Metode Kerja :

- Penggunaan APD sesuai jenis pekerjaan untuk setiap personil yang terlibat
- Petugas K3 siap di lokasi pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pemasangan rambu-
rambu kerja dan pengadaan traffic man (pengatur lalu lintas). Hal ini dilaksanakan
guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kemacetan panjang. Dengan adanya
pemasangan rambu-rambu kerja dan pengaturan lalu lintas diharapkan pekerjaaan
berjalan dengan lancar.
- Material-material penyusun Campuran Aspal Panas (aggregat dan aspal) kemudian
diolah dengan menggunakan alat pencampur aspal yaitu asphalt mixing plant (AMP)
dengan proporsi campuran sesuai hasil dari Job Mix Design.

35
- Campuran Aspal Panas dari AMP dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan dump
truck yang ditutup dengan terpal untuk menjaga suhu penghamparan pada saat
dilokasi pekerjaan.
- Campuran Aspal Panas ini dihampar secara manual menggunakan tenaga manusia
- Sejumlah pekerja akan merapikan hamparan aspal panas agar elevasi yang
diharapkan bisa tercapai;
- Pemadatan menggunakan alat tandem roller dengan lintasan secukupnya;
- Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan,

19. Pengecatan Sederhana/Elemen Beton


No. Mata Pembayaran : 10.2.(5)
Tata Cara Pengukuran : M2
Tata Cara Pembayaran : M2
Volume : 190,00 M2
Kebutuhan Personil : Pekerja, Tukang, Mandor
Syarat Bahan : Minyak cat, cat minyak
Alat yang di perlukan : Alat Bantu
Rencana Pelaksanaan : Lihat Jadwal Rencana
Pengendalian Mutu : --
Metode Kerja :
- Menggunakan cara manual
- Lapisan yang akan dicat dibersihkan dari kotoran
- Pengecatan lapisan pertama
- Setelah kering dikerjakan pengecatan lapis kedua

20. Administrasi Laporan dan Dokumentasi


− Pengambilan foto dokumentasi dilaksanakan untuk setiap pekerjaan. Foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan diambil dari 0% pekerjaan, 25 % pekerjaan,
50% pekerjaan, 75% pekerjaan dan 100% pekerjaan. Foto dokumentasi merupakan
alat dan media pendukung penarikan tagihan dan sebagai bukti pelaksanaan
pekerjaan.
− Administrasi pekerjaan dikerjakan bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan,
sehingga apabila pekerjaan selesai maka diharapkan administrasi pekerjaan juga
telah selesai.
− Pelaksanaan administrasi yang meliputi laporan harian, laporan mingguan, laporan
bulanan, back up kuantitas, back up kualitas dan administrasi lainnya dikerjakan
oleh tenaga administrasi tersendiri, seorang pelaksana lapangan tidak dibenarkan
merangkap sebagai tenaga administrasi sehingga pelaksana lapangan benar-benar
fokus melaksanakan setiap pekerjaan dilapangan.
− Untuk pelaporan data kualitas dilaksanakan oleh Quality Engineer yang meliputi test
harian produksi baik aspal, beton maupun pekerjaan penunjang lainnya, Job Mix
Design (JMD), Job Mix Formula (JMF), Ekstraksi Kadar Aspal, Core Drill, Test Sand
Cone timbunan, Test Kuat Tarik Baja Tulangan, Test Kuat Tekan Beton, paper test
lapis perekat dan lapis resap pengikat, Disamping itu khusus untuk pekerjaan aspal
sebelum mulai produksi dilaksanakan trial mix di AMP dan trial compact di
lapangan.

36
21. Pemeriksaan Pekerjaan
Sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam dokumen pengadaan bahwa
pembayaran pekerjaan Paket Pembangunan Jalan Bandungsari – Salem – Bts.
Kabupaten Brebes (Relokasi) adalah dengan Sertifikat Bulanan (MC) dimana penyedia
jasa dapat mengajukan pembayaran kepada PPKom sesuai dengan progress yang telah
dicapai setiap bulannnya. Adapun kelengkapan administrasi yang disyaratkan antara
lain : RMK, Time Schedule , Foto dan Video 0% Kondisi Lapangan, Dokumen Justifikasi
Teknik Lengkap dengan Back Up Data pendukungnya, Addendum, Re Schedule, Shop
Drawing, Back Up Data kuantitas maupun kualitas yang dibuat tiap MC sesuai item
pekerjaan, Laporan harian, mingguan dan bulanan, Sertifikat Bulanan (MC), Foto
dokumentasi 0% - 50% (pelaksanaan) dan 100% pelaksanaan pekerjaan tiap MC, Job
Mix Desain dan Job Mix Formula, dan persyaratan lain yang telah ditentukan. Setelah
semuanya siap dan lengkap maka Panitia Pemeriksa Pekerjaan yang telah ditetapkan
akan turun ke lapangan untuk mengadakan pengecekan kuantitas dan kualitas fisik
pekerjaan di lapangan. Setelah hasil pemeriksaan yang dituangkan dalam Beeita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan sudah memenuhi syarat sesuai ketentuan maka proses tagihan
pun bisa segera diajukan.

22. Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO)


Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) dapat dilaksanakan sebelum dan maksimal
sesuai dengan tanggal berakhirnya masa kontrak, apabila pekerjaan belum selesai
100% maka pelaksanaan pekerjaan tersebut dinyatakan terlambat dan akan dikenakan
denda keterlambatan sebagaimana tercantum dalam SSUK.
Setelah pekerjaan fisik di lapangan telah selesai 100% yang dinyatakan bersama oleh
PPTK, Pengawas Lapangan dan Konsultan Pengawas Penyedia Jasa mengajukan
permohonan Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) kepada PPKom, kemudian PPKom
mengajukan permohonan kepada Panitia Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) yang
telah ditetapkan untuk proses tersebut. Setelah persyaratan yang ditentukan
memenuhi syarat maka Panitia PHO akan turun ke lapangan untuk mengadakan
kunjungan pertama yaitu pengecekan kuantitas dan kualitas fisik pekerjaan di
lapangan dengan melaksanakan beberapa sampling test seperti core drill di beberapa
titik. Apabila hasil kunjungan pertama Panitia FHO ke lapangan menemukan/terdapat
kekurangan atas fisik dilapangan maka penyedia jasa harus segera menindaklanjuti
dengan memperbaikinya dengan jangka waktu sesuai yang disyaratkan oleh Panitia
PHO sehingga kondisi pekerjaan tersebut kembali baik seperti semula karena akan
dicek kembali oleh Panitia PHO pada saat kunjungan kedua. Apabila pada kunjungan
kedua semua kekurangan atas fisik dilapangan telah diperbaiki dan memenuhi syarat
serta bisa diterima oleh Panitia PHO maka selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara
Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) antara Pihak penyedia dan PPKom. Adapun
persyaratan untuk proses PHO tersebut antara lain sama seperti persyaratan untuk
tagihan Sertifikat Bulanan (MC) akan tetapi data yang disyaratkan adalah data
administrasi dari awal kontrak sampai dengan akhir pelaksanaan baik soft copy
maupun hard copy asli dan rangkap (fotocopy) sejumlah sesuai dengan ketentuan,
dimana untuk proses PHO Penyedia Jasa harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan
sebesar 5% dari Nilai Kontrak dari Bank maupun Asuransi sebagaimana persyaratan
yang ditetapkan, Video 100% pekerjaan, dan As Built Drawing (gambar terlaksana) baik
dalam bentuk soft copy maupun hard copy dengan jumlah sesuai ketentuan. Khusus
untuk As Built Drawing harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
37
setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO). Jumlah
pembayaran yang ditahan untuk gambar “As Built” adalah sebesar Rp. 15.000.000,00
(lima belas juta rupiah) Jumlah pembayaran yang diperhitungkan untuk pedoman
pengoperasian dan perawatan adalah sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta
rupiah) apabila Penyedia Jasa belum/tidak menyerahkannya sesuai ketentuan.

23. Serah Terima Kedua Pekerjaan (FHO)


Setelah ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) maka mulai
tanggal tersebut mulai berlaku masa pemeliharaan yang berlangsung selama 365 (tiga
ratus enam puluh lima) hari kalender khusus untuk pekerjaan jalan aspal (overlay) s/d
tanggal berakhirnya masa pemeliharaan pekerjaan. Selama berlangsungnya masa
pemeliharaan penyedia wajib memelihara dan merawat hasil pelaksanaan pekerjaan
dengan baik, apabila terjadi potensi kerusakan maka segera ditangani dan diperbaiki,
selain itu untuk pekerjaan pemeliharaan rutin secara berkala harus tetap dilaksanakan
seperti pembersihan rumija (babat rumput), pembersihan saluran air serta pengecatan
jembatan dan perlengkapan jalan mengingat pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan
pemeliharaan rutin yang harus dipelihara dengan baik agar lokasi pekerjaan tetap
terlihat rapi dan terjaga dengan baik. Setelah masa pemeliharaan pekerjaan selama
365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender selesai maka penyedia jasa segera
mengajukan permohonan untuk diadakan Serah Terima Kedua Pekerjaan (FHO) kepada
PPK untuk selanjutnya diadakan kunjungan lapangan untuk melihat dan meneliti hasil
pekerjaan selama masa pemeliharaan karena syarat untuk FHO kondisi fisik lapangan
harus tetap baik seperti pada kondisi saat diadakannya Serah Terima Pertama (PHO).
Apabila hasil kunjungan pertama Panitia FHO ke lapangan menemukan/terdapat
kekurangan atas fisik dilapangan maka penyedia jasa harus segera menindaklanjuti
dengan memperbaikinya dengan jangka waktu sesuai yang disyaratkan oleh Panitia
FHO sehingga kondisi pekerjaan tersebut kembali baik seperti semula karena akan
dicek kembali oleh Panitia FHO pada saat kunjungan kedua. Apabila pada kunjungan
kedua semua kekurangan atas fisik dilapangan telah diperbaiki dan memenuhi syarat
serta bisa diterima oleh Panitia FHO maka untuk selanjutnya pekerjaan tersebut telah
sah menjadi tanggung jawab pihak kedua (PPK).

24. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


− Sebelum dilaksanakan pekerjaan di lapangan diminta kepada setiap pekerja untuk
memakai APD (Alat Pengaman Diri), hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko
kecelakaan pada pekerja.
− Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, petugas pengatur lalu lintas, rambu-rambu
pekerjaan dan rambu-rambu lalu lintas merupakan prioritas utama. Petugas
pengatur lalu lintas, rambu-rambu pekerjaan dan rambu-rambu lalu lintas harus
selalu ada untuk setiap pelaksaan pekerjaan dilapangan.
− Rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas merupakan alat untuk mengurangi
resiko kecelakaan kerja bagi para pekerja dari kendaraan yang lewat.
− Rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas juga berfungsi sebagai media
informasi kepada pengguna jalan agar berhati-hati dalam melintas dilokasi
pekerjaan sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan pada pengguna
jalan.
− Alat komunikasi seperti HT atau sejenisnya juga penting dalam pelaksanaan
pekerjaan karena fungsinya untuk pengaturan lalu lintas.

38
E. PENUTUP

Segala pekerjaan mempunyai dampak yang positif maupun negatif terhadap


lingkungan sekitar lokasi pekerjaan. Untuk mengurangi dampak negatif yang akan timbul
alangkah baik dari pihak Pengguna Jasa dan Penyedia saling berkoordinasi dengan aparat
pemerintahan yang berkaitan untuk melakukan sosialisasi terkait dengan paket pekerjaan
yang dilaksanakan kepada pihak – pihak terkait khususnya masyarakat di sekitar lokasi
pekerjaan.

Metode pelaksanaan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan teknis dalam dokumen
penawaran. Metode pelaksanaan ini merupakan acuan dan pedoman bagi penawar untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Demikian metode pelaksanaan ini kami
sampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 27 Januari 2020


PT. AGUNG DARMA INTRA

SYAHRI NADIAN, ST.


Direktur Utama

39

Anda mungkin juga menyukai