Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jalan Propinsi Nanga Pinoh – Kota Baru Km. 7
NANGA PINOH - 79672

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

BAB I
URAIAN PROYEK

1.1 Pendahuluan
Nama Kegiatan : Perencanaan Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di
Kabupaten Melawi
Lokasi : Tersebar di kabupaten Melawi
Pemberi Pekerjaan : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Melawi.

1.2 Latar Belakang


a. Program Peningkatan Jalan dan Jembatan merupakan salah satu usaha pemerintah
Kabupaten Melawi untuk menunjang pencapaian sasaran Pembangunan Nasional.
b. Salah satu Aspek Peningkatan Jalan dan Jembatan sangat terkait dengan pemerataan
pembangunan beserta hasil-hasilnya adalah pengembangan Prasarana Jalan yang
bertujuan untuk meningkatkan kondisi permukaan jalan sesuai dengan tingkat laju
pertumbuhan lalu lintas yang diakibatkan dengan pertumbuhan ekonomi yang makin
meningkat.
c. Dinas Pekerjaan Umum adalah aparat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam Program Peningkatan Jalan
dan Jembatan pada kawasan Kabupaten Melawi.

1.3 Lokasi Proyek


Lokasi Pekerjaan Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten
Melawitersebar di Kabupaten Melawi.

1.4 Sumber Pendanaan


Pekerjaan Ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten Melawi Tahun 2022,
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. Rp199.889.000,00
(Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu
Rupiah) termasuk PPN.

1.5 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Eddy Lugito A, ST
Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Melawi
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022

BAB II

LAYANAN JASA KONSULTAN

2.1 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten
Melawi adalah :

a. Untuk lebih memudahkan dan meningkatkan kelancaran arus transportasi, sehingga


diharapkan dapat menekan biaya operasi kendaraan.
b. Lebih melancarkan dan memudahkan hubungan antara daerah dalam lingkungan
Kabupaten Melawi sehingga kesinambungan route dapat dipertahankan dan
ditingkatkan.
c. Secara umum dapat ikut membantu pengembangan keadaan sosial ekonomi di
daerah sekitar lokasi jalan yang ditingkatkan dan dibangun .
d. Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah menyediakan Rencana Teknik Peningkatan
Jalan dan Dokumen Lelang untuk Pengadaan Pekerjaan Fisik.

2.2 Lingkup Pekerjaan


Pelayanan jasa konsultan hanya diperuntukkan bagi Konsultan yang sudah
berpengalaman dalam perencanaan jalan. Konsultan diharuskan dapat melaksanakan
pekerjaan pelayanan jasa konsultan ini secara efisien dan bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan pekerjaan serta hasil akhir pekerjaan.

Dalam Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Melawi, Konsultan


harus mempelajari situasi dan kondisi trase yang ada pada jalan tersebut.

Lingkup pekerjaan Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Melawi


adalah sebagai berikut :

1. Pengukuran topografi lokasi jalan utuk mendapatkan profil permukaan jalan dan
daerah milik jalan.
2. Review ulang geometrik jalan eksisting agar tercapai kenyamanan dari geometrik
jalan nantinya untuk pengguna jalan.
3. Melakukan analisa pekerjaan jalan yang akan digunakan
4. Detail Desain dan Rencana Anggaran Biaya
5. Penggambaran Desain
6. Pembuatan Dokumen Pelelangan

2.3 Jadwal Jasa Konsultan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 45 (Empat Puluh Lima) hari
kalender, untuk itu kepada konsultan diminta untuk dapat membuat rencana kerja dan
jadwal pelaksanaan yang pasti.

Halaman – 2 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
2.4 Keahlian yang Dibutuhkan
Keahlian yang dibutuhkan untuk Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di
Kabupaten Melawi memerlukan tenaga ahli kurang lebih sebanyak Orang bulan (Man
Month). Konsultan harus menyertakan tenaga ahli dengan kualifikasi sekurang-
kurangnya sebagai berikut :

a. Team Leader / Ketua Tim (1 org)


Team Leader/Pimpinan adalah Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil/Jalan Raya,
memiliki SKA Ahli teknik Jalan - Muda dengan pengalaman dalam bidang
perencanaan jalan min 5 tahun yang mengetahui dengan baik proses perencanaan
dengan segala permasalahan. Sudah biasa bekerja secara metoda desain yang
dikembangkan oleh Prasarana Jalan maupun metoda teknik perkerasan khusus yang
dipakai pada kondisi tertentu.

b. Ahli Jalan ( 1 org)


Ahli jalan minimal berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil, yang
berpengalaman 3 tahun dalam perencanaan jalan raya. Dan memiliki SKA Ahli
Teknik Jalan – Muda.

Disamping itu Tenaga Ahli diatas juga membutuhkan tenaga pendukung antara lain :

c. Asisten Ahli Jalan (2 org)


Asisten Ahli Jalan minimal berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil,
yang berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang jalan.
d. Petugas K3 (1 org)
Petugas K3 minimal berpendidikan D3/STM/SMA, yang berpengalaman minimal 3
tahun dalam bidang k3, memiliki setifikat K3.
e. Surveyor (10 org)
Surveyor minimal berpendidikan D3/STM/SMA, yang berpengalaman minimal 3
tahun dalam bidang surveyor atau pengukuran.
f. Juru Gambar (4 org)
Juru Gambar minimal berpendidikan SMA/SMK/DIII, yang berpengalaman
minimal 2 tahun.
g. Tenaga Administrasi (1 org)
Tenaga administrasi minimal berpendidikan SMA/SMK/DIII, yang berpengalaman
minimal 2 tahun.

2.5 Laporan dan Produk Pekerjaan


Jenis dan jumlah laporan hasil pekerjaan yang harus diserahkan terdiri atas :

2.5.1 Laporan Pendahuluan


Laporan sekurang-kurangnya berisikan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan,
data yang tersedia, metode dan program kerja. Laporan harus sudah selesai dan
disajikan 7 hari setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dibuat
rangkap 6 (enam).

2.5.2 Laporan Akhir

Halaman – 3 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
Laporan akhir harus memuat semua hasil pekerjaan detail desain yang
dilaksanakan, kesimpulan dan rekomendasi mengenai tindak lanjutnya. Laporan
akhir diserahkan dalam 6 (Enam) rangkap pada akhir pekerjaan, yang dilengkapi
dengan:
a. Laporan Analisa pekerjaan
b. Laporan Penyelidikan Tanah
c. Laporan Estimate Engineer
d. Gambar Perencanaan

2.5.3 Dokumen Lelang.

Halaman – 4 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022

BAB III

KRITERIA PERENCANAAN UNTUK MENUNJANG PELAKSANAAN PROYEK

3.1 Data Dasar


Sebelum Konsultan Perencana melaksanakan pekerjaannya terlebih dahulu pihak
Konsultan Perencana mengumpulkan data yang diperlukan seperti sebagai berikut :
 Penanganan sebelumnya yaitu seperti pelaksanaan study-study yang pernah
dilakukan pada ruas jalan tersebut diatas.
 Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan seperti: Peta Topografi,
Peta Jaringan Jalan Kabupaten Melawi, Peta Curah Hujan, Peta Geologi, Peta
Hidrologi dll yang dirasa perlu.

3.2 Standard Teknis


 Standard Perencanaan Geometrik
Dalam merencanakan geometrik jalan, sejauh mungkin berpegang pada buku
Peraturan Standard Spesifikasi Perencanaan Geometrik Jalan Raya Nomor: 13/1970
dan Standar Perencanaan Geometric Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir) Desember
1990 dari Direktorat Jendral Bina Marga, Perhitungan Tebal Perkerasan dengan
Analisa Komponen SKBI-2.3.26 UDC: 625.73 (02) dan Pedoman Perencanaan
Pembebanan Jembatan Jalan Raya SKBI No. 1.3.28. 1987, UDC: 264.042.624.21.

Khusus untuk konstruksi Lapen (Lapisan penetrasi) perlu diadakan


modifikasi/penyesuaisan seperti tabel berikut :

DAERAH
No. URAIAN SATUAN PEGUNUNGA
DATARAN PERBUKITAN
N
1. Kecepatan Km/jam 80 60 40
2. Jari-jari Lengkung M Min 210 Min 115 Min 50
3. Landai Maksimum % 6 8 10
4. Miring Tikungan Maksimum % 10
5. Lebar daerah Milik Jalan
(DMJ) Minimum M Akan ditentukan dilapangan
Lebar M 6.00
Perkeras
6. Konstruksi - Lapen
an
Lereng Melintang % 2
Lebar M 1.00
7. Bahu Konstruksi - Japat
Lereng Melintang % 6
Catatan : Bentuk tikungan adalah sesuai Standard Spesifikasi Perencanaan Geomterik Jalan 13/70 dan
Spesifikasi Standard untuk Perencanaan Geometric Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir)
Desember 1970, Dit. Jend Bina Marga, Panjang Landai maksimum sesuai dengan standar
geometrik.
Halaman – 5 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022

BAB IV
METODOLOGI DAN PENJELASAN PEKERJAAN

4.1 Umum
Pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Konsultan adalah pembuatan Desain
Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Melawi, estimate engineer,
dan menyiapkan dokumen lelang ruas jalan yang direncanakan sepanjang yang
tercantum dalam daftar paket proyek dengan jenis pekerjaan full desain.

Metodologi pekerjaan Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten


Melawi Kabupaten Melawi ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses :

1. Tahapan Persiapan
a. Pengurusan administrasi
b. Mobilisasi personil
c. Penyiapan alat
d. Orientasi pekerjaan
e. Reconaissance survei

2. Tahapan pengumpulan data lapangan


a. Inventarisasi geometrik jalan berikut foto dokumentasi.
b. Inventarisasi sumber material disekitar lokasi proyek
c. Pengukuran topografi untuk pekerjaan full desain.
d. Inventarisasi gorong-gorong dan bangunan pelengkap lainnya.
e. Estimasi biaya

3. Tahapan analisa data lapangan perencanaan dan penggambaran


a. Perhitungan dan perencanaan geometrik desain, perhitungan galian dan
timbunan untuk pekerjaan pelebaran dan relokasi.
b. Menghitung CBR rencana dari data visual atau rekomendasi lapsian tanah dasar.
c. Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.
d. Membuat gambar-gambar situasi dan potongan melintang.

4. Tahapan pelaporan dan pengadaan dokumen


a. Laporan Pendahuluan, yang berisikan :
1. Survey pendahuluan
2. Rencana pekerjaan survei
3. Rencana pekerjaan desain

b. Laporan Final Engineering yang berisikan :


1. Analisa Survei pengukuran topografi, mekanika tanah dan hidrologi
2. Perhitungan Desain
3. Estimate Engineer
4. Gambar Rencana Akhir

Halaman – 6 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
c. Penyusunan Dokumen tender yang terdiri dari :
 Menyusun ketentuan-ketentuan yang diterapkan baik dalam proses
pelelangan maupun dalam proses pelaksanaan.
 Ketentuan-ketentuan tersebut dituangkan dalam dokumen lelang yang
berisikan :
- Spesifikasi Umum
- Daftar Kuantitas
- Gambar Perencanaan
 Mencetak dokumen lelang sebanyak 3 (tiga) set.

4.2 Pekerjaan Lapangan

1. Survay Pendahuluan (Reconnaissance Survey)


a. Umum
Reconnaissance Survey atau survai pendahuluan bertujuan mencari/menentukan
arahan desain untuk peningkatan jalan ditinjau dari segi teknis dan ekonomis
dan mengumpulkan data pendukung untuk melaksanakan survey detail, sebelum
survey topografi, drainase, hidrologi, dan soil desain jalan. Pekerjaan
Reconnaissaince Survey ini harus dipimpin oleh seorang Highway Engineer
yang dapat mengambil keputusan dilapangan sehubungan dengan arahan desain
dari pemberi tugas.

b. Lingkup Pekerjaan
Reconnaissaince Survey meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Menentukan titik awal pekerjaan dan melakukan pengukuran dengan alat
Kompas serta altimeter serta mengukur jarak dengan meteran.
2) Mempelajari lokasi rencana trase jalan dan daerah-daerah sekitarnya dari
segi geografis, sosial ekonomi secara umum.
3) Mempelajari dan menganalisa data curah hujan pada daerah rencana trase
jalan melalui station-station pengamatan yang telah ada ataupun pada
Jawatan Meteorologi setempat.
4) Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana trase
jalan.
5) Mengumpulkan data sebanyak mungkin yang diperlukan untuk gorong-
gorong dan bangunan pelengkap lainnya.
Data yang dikumpulkan antara lain adalah sebagai berikut :
 Data sudut alignement horizontal yang diukur dengan alat kompas dan
ketinggian dengan altimeter untuk memperkirakan alignement vertikal
jalan.
 Mendata semua aliran air/sungai yang dilalui dan diukur lebar
sungai/aliran air tersebut untuk memperkirakan panjang bentang
jembatan atau dimensi gorong-gorong.
 Harus dibuat tanda-tanda atau patok-patok yang dapat menunjukkan arah
dan dapat diidentifikasikan secara jelas untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan lebih lanjut.
 Semua patok tersebut harus dicatat dan diberi nomor serta keterangan
lokasi patok tersebut.
6) Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi-lokasi penting.
7) Mengumpulkan data yang berupa informasi mengenai harga satuan
bahan dan upah dilokasi setempat.

Halaman – 7 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
8) Mengumpulkan informasi sumber material (quarry) yang diperlukan
untuk pekerjaan konstruksi dan mengestimasi volume serta pemetaannya.
9) Membuat laporan-laporan perihal pada butir 1 s/d 9 dan memberikan
saran-saran yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi.

Hasil reconnaissance survey ini kemudian dilaporkan untuk mendapatkan


persetujuan dari Pemberi Tugas untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran detail.

2. Pengukuran Topografi
a. Umum
Pengukuran Topografi adalah sebagai proses pengumpulan data permukaan
bumi yang selanjutnya data hasil ukur dipresentasikan dalam bentuk peta
perencanaan dengan menggunakan skala tertentu. Pekerjaan pengukuran
topografi untuk Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten
Melawi adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal
2. Pengukuran situasi
3. Pengukuran penampang memanjang dan melintang
4. Pengukuran-pengukuran khusus.
5. Perhitungan dan penggambaran peta

b. Pekerjaan Pengukuran
 Pekerjaan pengukuran topografi sedapat mungkin dilakukan sepanjang
rencana As jalan (mengikuti koridor rintisan) dengan mengadakan
pengukuran-pengukuran tambahan pada daerah persilangan dengan sungai
dan jalan lain sehingga memungkinkan diperoleh as jalan sesuai dengan
standard yang ditentukan.
 Awal pengkukuran dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman.
 Awal dan akhir proyek hendaknya diikatkan pada titik-titik tetap.

Pengukuran titik kontrol horizontal


 Pengukuran titik kontrol dilakukan dalam bentuk poligon
 Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimal 25 m diukur dengan
pegas ukur (meteran) atau alat ukur jarak elektronis.
 Patok-patok untuk titik-titik poligon adalah patok kayu, sedang patok-patok
untuk titik ikat adalah patok dari beton.
 Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian
dalam detik (yang mudah/umum dipakai adalah theodolit jenis T2 Wild,
TH2 Zeiss atau yang setingkat.
 Ketelitian untuk poligonnya adalah sebagai berikut :
- Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” akar jumlah titik
poligon.
- Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”
- Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal proyek dan pada setiap
jarak 5 Km (kurang lebih 60 titik poligon) serta pada titik akhir
pengukuran. Setiap pengamatan matahari dilakukan dalam 2 seri
rangkap.

Pengukuran titik kontrol vertikal


 Jenis alat yang digunakan untuk pengukuran ketinggian adalah waterpas
orde II.
Halaman – 8 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
 Untuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand dilakukan 2
kali berdiri alat.
 Batas ketelitian tidak boleh lebih besar dari 10 akar Dmm, dimana D adalah
panjang pengukuran (Km) dalam 1 (satu) hari.
 Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dalam arti pembagian
skala jelas dan sama.
 Setiap kali pengukuran dilakukan pembacaan rangkap 3 (tiga) benang dalam
satuan milimeter.
 Benang atas (BA), benang tengah (BT), dan benang bawah (BB).
 Kontrol pembacaan 2 BT = BA + BB.

Pengukuran situasi
 Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem Tachymetri
 Ketelitian alat yang dipakai adalah 30” (sejenis dengan Theodolit-TO).
 Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana jalan harus mencakup semua
keterangan-keterangan yang ada didaerah sepanjang rencana jalan tersebut.
 Untuk tempat-tempat jembatan atau perpotongan dengan jalan lain
pengukuran harus diperluas (lihat pengukuran khusus).
 Tempat-tempat sumber material jalan yang terdapat disekitar jalur jalan perlu
diberi tanda diatas peta dan difoto dan diberi keterangan (jenis dan lokasi
material).

Pengukuran penampang memanjang dan melintang


Pengukuran penampang memanjang dan melintang dimaksudkan untuk
menentukan volume penggalian dan penimbunan.

 Pengukuran penampang memanjang


- Pengukuran penampang memanjang dilalukan sepanjang sumbu rencana
jalan
- Peralatan yang dipakai untuk pengukuran penampang sama dengan yang
dipakai untuk pengukuran titik kontrol vertical

 Pengukuran penampang melintang


- Pengukuran penampang melintang pada daerah yang datar dan landai
dibuat setiap 50 m dan pada daerah-daerah tikungan/pegunungan setiap
25 m
- Pada daerah yang menikung, dari as jalan ke arah luar 75 meter dan
kerarah dalam 125 meter.
- Lebar pengukuran penampang melintang 10 meter kekiri kanan as jalan.
- Khusus untuk perpotongan dengan sungai dilakukan dengan ketentuan
khusus (lihat pengukuran khusus).
- Peralatan yang dipergunakan untuk pengukuran penampang melintang
sama dengan yang dipakai pengukuran situasi.
 Pengukuran patok-patok
- Patok beton dibuat dengan ukuran 10 x 10 x 60 cm dan harus dipasang
pada jarak setiap 1 Km dan pada perpotongan rencana jalan dengan
sungai (2 buah seberang menyeberang). Patok beton tersebut harus
ditanam kedalaman tanah sepanjang kurang lebih 30 cm (yang kelihatan
diatas tanah kurang lebih 30 cm).

Halaman – 9 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
- Bakik patok-patok beton maupun patok-patok poligon diberi tanda BM
dan nomor urut.
- Untuk memudahkan pencarian patok sebaiknya pada pohon-pohon
disekitar patok diberi cat atau peta atau tanda-tanda tertentu.
- Baik patok poligon maupun profil diberi tanda cat kuning dengan tulisan
hitam yang diletakkan disebelah kiri kearah jalannya pengukuran.
- Khusus untuk profil memanjang titik-titiknya yang terletak disumbu
jalan diberi paku dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda.
 Perhitungan dan penggambaran
- Perhitungan koordinat poligon utama didasarkan pada titik-titik ikat yang
dipergunakan.
- Penggambaran titik-titik piligon harus didasarkan pada hasil perhitungan
koordinat. Penggambaran titik-titik poligon tersebut tidak boleh secara
grafis.
- Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus digambarkan pada kertas
milimeter dengan skala 1 : 1.000 dan interval kontur 1 meter.
- Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur begitu pula
semua keterangan-keterangan yang penting.
- Titik ikat atau titik mati serta titik-titik baru harus dimasukkan dalam
gambar dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik tersebut perlu juga
dicantumkan.

 Pengukuran Khusus
- Pengukuran sekitar perpotongan dengan sungai.
- Pengukuran untuk daerah ini dilihat ketentuan pada kerangka acuan
tugas untuk pekerjaan perencanaan jembatan.
- Pengukuran disekitar perpotongan jalan :
1. Daerah yang diukur yaitu daerah perpotongan jalan yang diukur 50
meter dikiri kanan jalan yang dimaksud.
2. Pengukuran titik kontrol vertikal dengan alat Waterpas.
3. Pengukuran penampang melintang dibuat pada sumbu jalan
4. Pengukuran melintang dibuat untuk setiap jarak 10 meter dengan
profil 50 meter dikiri kanan jalan
5. jalan utama.

3. Survey Penyeledikan Perkerasan Jalan dan Tanah

a. Umum
Sesuai dengan jenis konstruksi lapis permukaan yang akan diterapkan untuk
proyek jalan ini, maka penyelidikan tanah dan material akan diadakan dengan
cara metode standar yang biasa dilakukan pada pekerjaan perencanaan teknik
jalan. Oleh sebab itu penyelidikan tanah untuk pekerjaan ini harus cukup untuk
penentuan perencanaan tebal perkerasan dan dilengkapi dengan pengamatan-
pengamatan secara visual serta tes-tes untuk memenuhi tuntutan pekerjaan
fisiknya nanti.

b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan penyelidikan tanah dan
material ini antara lain :
 Tahapan Pengumpulan Data Lapangan :
Halaman – 10 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
- Inventarisasi geometrik jalan berikut foto dokumentasi.
- Inventarisasi sumber material disekitar lokasi proyek.
- Inventarisasi gorong-gorong dan bangunan pelengkap lainnya.

 Personil
Untuk pekerjaan penyelidikan tanah ini dibutuhkan Sarjana Teknik
Sipil/Ahli Tanah yang dibantu tenaga-tenaga teknisi yang cukup
berpengalaman dilapangan maupun dilaboratorium.

4. Survey Hidrologi

a. Tujuan
Survey Hidrologi bertujuan untuk mencari data yang diperlukan dalam analisa
Hidrologi dan selanjutnya dapat dipakai dalam perencanaan drainase. Sedangkan
perencanaan drainase sangat diperlukan untuk penentuan jenis dan dimensi dari
bangunan-bangunan drainase, disamping untuk penentuan bentuk potongan jalan
itu sendiri.

b. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan-kegiatan yang diperlukan pada umumnya meliputi :
1. Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber-sumber yang
bersangkutan dan menentukan hujan rencana yang selanjutnya dapat dipakai
untuk menentukan banjir rencana dengan metoda-metoda yang diperlukan.
2. Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut diatas, selanjutnya
menentukan jenis dan dimensi bangunan drainase yang diperlukan seperti
jenis saluran samping dan dimensinya, jenis dan dimensi gorong-gorong dan
jenis jembatan yang diperlukan.
3. Membuat laporan lengkap mengenai perihal tersebut diatas yang meliputi
perhitungan-perhitungan, grafik-grafik, tabel, gambar-gambar/skert dan
saran-saran yang diperlukan.

4.3 Perencanaan Teknis


1. Konsep Detail Perencanaan (Draft Design)

Konsultan wajib membuat konsep perencanaan teknis (Draft Design) dari setiap
detail perencanaan kemudian melaporkannya kepada aproject officer untuk
dimintakan persetujuannya. Draft design tersebut digambarkan diatas kertas
milimeter atau langsung diatas kertas standar sheet yang telah ditetapkan oleh
pemberi tugas. Detail perencanaan teknis yang perlu dibuat konsep perencanaannya
antara lain :
a. Plan (Alinyemen Horizontal) gambar diatas peta situasi skala 1 : 1.000 dengan
interval garis tinggi atau meter dan dilengkapi dengan indek antara lain :
 Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horizontal dan vertikal.
 Lokasi dari semua data topografis yang penting seperti batas rawa, kebun,
hutan lindung, rumah sungai dan lain-lain.
 Kerapatan tanaman/pohon-pohon berikut % menurut diameter pohon-
pohonnya.

Halaman – 11 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
 Elemen-elemen lengkung horizontal (curva data) yang direncanakan dengan
bentuk tikungan full circle atau lengkung peralihan untuk sudut lengkung >
20.
 Lokasi dari gorong-gorong dan rencana jembatan.

b. Profile (Alinyemen Vertikal)


Setelah konsep alinyemen horizontal disetujui project officer dan telah
dipindahkan keatas standar sheet, maka konsep alinyemen vertikal (pendamping
memanjang) dapat segera dimulai. Konsep alinyemen horizontal disetujui
project officer dan telah dipindahkan keatas standar sheet, maka konsep
alinyemen vertikal (penampang memanjang) dapat segera dimulai.
Alinyemen vertikal digambar dengan skala horizontal 1:1.000 dan skala vertikal
1:100 yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi nomor potongan melintang.
 Penetapan kemiringan maximum dari lengkung horizontal (diagram super-
elevasi).
 Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal.
 Lokasi bangunan-bangunan pelengkap dan bangunan-bangunan drainase.

c. Potongan Melintang (Cross Section)


Gambar potongan melintang dibuat menurut peta topografi sesuai keadaan pada
lokasi yang ditentukan diatas standar sheet dengan skala horizontal 1:100 dan
skala vertikal 1:100.
Stationing dilakukan setiap interval 25 meter dan 50 meter serta 100 meter

d. Potongan Melintang Standard (Typical Cross Section)


Gambar ini dibuat dalam skala yang pantas dengan memuat semua detail yang
perlu antara lain :
Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang
berbeda-beda.

e. Bangunan Pelengkap dan Drainase (1 : 10).


Gambar ini mencakup semua detail bangunan-bangunan pelengkap dan
bangunan-bangunan drainase seperti turap pelindung talud, gorong-gorong,
saluran, pasangan batu dan lain-lain.

f. Perhitungan Tebal Perkerasan


 Menentukan “Unique Section” seksi jalan yang mempunyai karakteristik
serangan dalam beberapa variabel desain seperti : Nilai CBR Rencana dan
Nilai beban lalu lintas rencana.
 Menentukan kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan jalan yang
sesuai untuk suatu daerah tertentu. Type perkerasan jalan yang diijinkan
dalam perkerasan ini adalah type-type yang sekarang dipakai Dit. Jend.
Prasarana Jalan.
 Menentukan Tebal Perkerasan sesuai dengan metoda yang telah ditetapkan
pada Bab III (Standard Teknis).

g. Spesifikasi.

2. Perencanaan Akhir (Final Design)

Halaman – 12 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2022
Pembuatan gambar rencana trase jalan selengkapnya, dilakukan setelah Draft
Design mendapat persetujuan dari pemberian tugas dengan mencantumkan koreksi-
koreksi dan saran-saran yang diberikan oleh pemberi tugas, berikut posisi alternatif
trase yang pernah diteliti.
Final design digambar diatas kertas standard sheet. Gambar perencanaan akhir
tersebut selengkapnya terdiri dari :
a. Sampul luar (Cover) dan sampul dalam
b. Lembar judul yang memuat lay-out jalan skala 1:5.000
c. Gambar Alinyement Horizontal (skala 1:1000) dan vertikal (skala 1:100).
d. Cross Section :
 Skala horizontal 1 : 100
 Dibuat setiap setiap jarak 50 meter dan 100 meter
e. Lembar gambar bangunan pelengkap

3. Perhitungan Volume Pekerjaan Pelaksanaan


 Daftar volume pekerjaan disusun menurut pay-item/mata pembayaran didalam
Dokumen Kontrak.
 Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap 50 meter atau
kurang untuk daerah yang ekstrim.
 Volume setiap item pekerjaan lainnya.

4. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Fisik Pembuatan Jalan


 Perhitungan Harga Satuan untuk setiap pay-item
 Daftar Harga Satuan bahan dan upah dilampirkan.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di
Kabupaten Melawi
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kab. Melawi

EDDY LUGITO A, ST
NIP. 19790604 200604 1 011

Halaman – 13 dari 15

Anda mungkin juga menyukai