BAB I
URAIAN PROYEK
1.1 Pendahuluan
a. Program Peningkatan Jalan dan Jembatan merupakan salah satu usaha pemerintah
Kabupaten Melawi untuk menunjang pencapaian sasaran Pembangunan Nasional.
b. Salah satu Aspek Peningkatan Jalan dan Jembatan sangat terkait dengan pemerataan
pembangunan beserta hasil-hasilnya adalah pengembangan Prasarana Jalan yang
bertujuan untuk meningkatkan kondisi permukaan jalan sesuai dengan tingkat laju
pertumbuhan lalu lintas yang diakibatkan dengan pertumbuhan ekonomi yang makin
meningkat.
c. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah aparat dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Melawi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam Program
Peningkatan Jalan dan Jembatan pada kawasan Kabupaten Melawi.
BAB II
Dalam Perencanaan Peningkatan Jalan, Konsultan harus mempelajari situasi dan kondisi
trase yang ada pada jalan tersebut.
1. Pengukuran topografi lokasi jalan utuk mendapatkan profil permukaan jalan dan
daerah milik jalan.
2. Review ulang geometrik jalan eksisting agar tercapai kenyamanan dari geometrik
jalan nantinya untuk pengguna jalan.
3. Melakukan analisa pekerjaan jalan yang akan digunakan
4. Detail Desain dan Rencana Anggaran Biaya
5. Penggambaran Desain
6. Pembuatan Dokumen Pelelangan
Halaman – 2 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2021
Disamping itu Tenaga Ahli diatas juga membutuhkan tenaga pendukung antara lain :
Halaman – 3 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2021
DAERAH
No. URAIAN SATUAN PEGUNUNGA
DATARAN PERBUKITAN
N
1. Kecepatan Km/jam 80 60 40
2. Jari-jari Lengkung M Min 210 Min 115 Min 50
3. Landai Maksimum % 6 8 10
4. Miring Tikungan Maksimum % 10
5. Lebar daerah Milik Jalan
(DMJ) Minimum M Akan ditentukan dilapangan
Lebar M 6.00
Perkeras
6. Konstruksi - Lapen
an
Lereng Melintang % 2
Lebar M 1.00
7. Bahu Konstruksi - Japat
Lereng Melintang % 6
Catatan : Bentuk tikungan adalah sesuai Standard Spesifikasi Perencanaan Geomterik Jalan 13/70 dan
Spesifikasi Standard untuk Perencanaan Geometric Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir)
Desember 1970, Dit. Jend Bina Marga, Panjang Landai maksimum sesuai dengan standar
geometrik.
Halaman – 4 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2021
BAB IV
METODOLOGI DAN PENJELASAN PEKERJAAN
4.1 Umum
1. Tahapan Persiapan
a. Pengurusan administrasi
b. Mobilisasi personil
c. Penyiapan alat
d. Orientasi pekerjaan
e. Reconaissance survei
Halaman – 5 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2021
b. Lingkup Pekerjaan
Reconnaissaince Survey meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Menentukan titik awal pekerjaan dan melakukan pengukuran dengan alat
Kompas serta altimeter serta mengukur jarak dengan meteran.
2) Mempelajari lokasi rencana trase jalan dan daerah-daerah sekitarnya dari
segi geografis, sosial ekonomi secara umum.
3) Mempelajari dan menganalisa data curah hujan pada daerah rencana trase
jalan melalui station-station pengamatan yang telah ada ataupun pada
Jawatan Meteorologi setempat.
4) Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana trase
jalan.
5) Mengumpulkan data sebanyak mungkin yang diperlukan untuk gorong-
gorong dan bangunan pelengkap lainnya.
Data yang dikumpulkan antara lain adalah sebagai berikut :
Data sudut alignement horizontal yang diukur dengan alat kompas dan
ketinggian dengan altimeter untuk memperkirakan alignement vertikal
jalan.
Mendata semua aliran air/sungai yang dilalui dan diukur lebar
sungai/aliran air tersebut untuk memperkirakan panjang bentang
jembatan atau dimensi gorong-gorong.
Harus dibuat tanda-tanda atau patok-patok yang dapat menunjukkan arah
dan dapat diidentifikasikan secara jelas untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan lebih lanjut.
Semua patok tersebut harus dicatat dan diberi nomor serta keterangan
lokasi patok tersebut.
6) Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi-lokasi penting.
7) Mengumpulkan data yang berupa informasi mengenai harga satuan
bahan dan upah dilokasi setempat.
8) Mengumpulkan informasi sumber material (quarry) yang diperlukan
untuk pekerjaan konstruksi dan mengestimasi volume serta pemetaannya.
Halaman – 6 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2021
2. Pengukuran Topografi
a. Umum
Pengukuran Topografi adalah sebagai proses pengumpulan data permukaan
bumi yang selanjutnya data hasil ukur dipresentasikan dalam bentuk peta
perencanaan dengan menggunakan skala tertentu. Pekerjaan pengukuran
topografi untuk Perencanaan Peningkatan Jalan adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal
2. Pengukuran situasi
3. Pengukuran penampang memanjang dan melintang
4. Pengukuran-pengukuran khusus.
5. Perhitungan dan penggambaran peta
b. Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan pengukuran topografi sedapat mungkin dilakukan sepanjang
rencana As jalan (mengikuti koridor rintisan) dengan mengadakan
pengukuran-pengukuran tambahan pada daerah persilangan dengan sungai
dan jalan lain sehingga memungkinkan diperoleh as jalan sesuai dengan
standard yang ditentukan.
Awal pengkukuran dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman.
Awal dan akhir proyek hendaknya diikatkan pada titik-titik tetap.
Batas ketelitian tidak boleh lebih besar dari 10 akar Dmm, dimana D adalah
panjang pengukuran (Km) dalam 1 (satu) hari.
Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dalam arti pembagian
skala jelas dan sama.
Setiap kali pengukuran dilakukan pembacaan rangkap 3 (tiga) benang dalam
satuan milimeter.
Benang atas (BA), benang tengah (BT), dan benang bawah (BB).
Kontrol pembacaan 2 BT = BA + BB.
Pengukuran situasi
Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem Tachymetri
Ketelitian alat yang dipakai adalah 30” (sejenis dengan Theodolit-TO).
Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana jalan harus mencakup semua
keterangan-keterangan yang ada didaerah sepanjang rencana jalan tersebut.
Untuk tempat-tempat jembatan atau perpotongan dengan jalan lain
pengukuran harus diperluas (lihat pengukuran khusus).
Tempat-tempat sumber material jalan yang terdapat disekitar jalur jalan perlu
diberi tanda diatas peta dan difoto dan diberi keterangan (jenis dan lokasi
material).
Halaman – 8 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2021
Pengukuran Khusus
- Pengukuran sekitar perpotongan dengan sungai.
- Pengukuran untuk daerah ini dilihat ketentuan pada kerangka acuan
tugas untuk pekerjaan perencanaan jembatan.
- Pengukuran disekitar perpotongan jalan :
1. Daerah yang diukur yaitu daerah perpotongan jalan yang diukur 50
meter dikiri kanan jalan yang dimaksud.
2. Pengukuran titik kontrol vertikal dengan alat Waterpas.
3. Pengukuran penampang melintang dibuat pada sumbu jalan
4. Pengukuran melintang dibuat untuk setiap jarak 10 meter dengan
profil 50 meter dikiri kanan jalan
5. jalan utama.
b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan penyelidikan tanah dan
material ini antara lain :
Tahapan Pengumpulan Data Lapangan :
- Inventarisasi geometrik jalan berikut foto dokumentasi.
- Inventarisasi sumber material disekitar lokasi proyek.
Halaman – 9 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2021
Personil
Untuk pekerjaan penyelidikan tanah ini dibutuhkan Sarjana Teknik
Sipil/Ahli Tanah yang dibantu tenaga-tenaga teknisi yang cukup
berpengalaman dilapangan maupun dilaboratorium.
4. Survey Hidrologi
a. Tujuan
Survey Hidrologi bertujuan untuk mencari data yang diperlukan dalam analisa
Hidrologi dan selanjutnya dapat dipakai dalam perencanaan drainase. Sedangkan
perencanaan drainase sangat diperlukan untuk penentuan jenis dan dimensi dari
bangunan-bangunan drainase, disamping untuk penentuan bentuk potongan jalan
itu sendiri.
b. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan-kegiatan yang diperlukan pada umumnya meliputi :
1. Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber-sumber yang
bersangkutan dan menentukan hujan rencana yang selanjutnya dapat dipakai
untuk menentukan banjir rencana dengan metoda-metoda yang diperlukan.
2. Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut diatas, selanjutnya
menentukan jenis dan dimensi bangunan drainase yang diperlukan seperti
jenis saluran samping dan dimensinya, jenis dan dimensi gorong-gorong dan
jenis jembatan yang diperlukan.
3. Membuat laporan lengkap mengenai perihal tersebut diatas yang meliputi
perhitungan-perhitungan, grafik-grafik, tabel, gambar-gambar/skert dan
saran-saran yang diperlukan.
Konsultan wajib membuat konsep perencanaan teknis (Draft Design) dari setiap
detail perencanaan kemudian melaporkannya kepada aproject officer untuk
dimintakan persetujuannya. Draft design tersebut digambarkan diatas kertas
milimeter atau langsung diatas kertas standar sheet yang telah ditetapkan oleh
pemberi tugas. Detail perencanaan teknis yang perlu dibuat konsep perencanaannya
antara lain :
a. Plan (Alinyemen Horizontal) gambar diatas peta situasi skala 1 : 1.000 dengan
interval garis tinggi atau meter dan dilengkapi dengan indek antara lain :
Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horizontal dan vertikal.
Lokasi dari semua data topografis yang penting seperti batas rawa, kebun,
hutan lindung, rumah sungai dan lain-lain.
Kerapatan tanaman/pohon-pohon berikut % menurut diameter pohon-
pohonnya.
Elemen-elemen lengkung horizontal (curva data) yang direncanakan dengan
bentuk tikungan full circle atau lengkung peralihan untuk sudut lengkung >
20.
Halaman – 10 dari 15
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) 2021
g. Spesifikasi.
koreksi dan saran-saran yang diberikan oleh pemberi tugas, berikut posisi alternatif
trase yang pernah diteliti.
Final design digambar diatas kertas standard sheet. Gambar perencanaan akhir
tersebut selengkapnya terdiri dari :
a. Sampul luar (Cover) dan sampul dalam
b. Lembar judul yang memuat lay-out jalan skala 1:5.000
c. Gambar Alinyement Horizontal (skala 1:1000) dan vertikal (skala 1:100).
d. Cross Section :
Skala horizontal 1 : 100
Dibuat setiap setiap jarak 50 meter dan 100 meter
e. Lembar gambar bangunan pelengkap
EDDY LUGITO A, ST
NIP. 19790604 200604 1 011
Halaman – 12 dari 15