Uraian Pendahuluan
Ruas Takkalasi -
1. Bainange - Lawo 22.00 Km
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - 2020
5. SUMBER Kegiatan ini dibiayai sumber pendanaan APBD Tahun
PENDANAAN Anggaran 2020.
Data Penunjang
a. SURVEI
Survei terdiri atas 3 tahap, masing-masing Persiapan
Survei, Survei Pendahuluan dan Survei Detail.
Sebagaimana diuraikan di bawah ini :
1) Persiapan Survei
Mengumpulkan informasi awal mengenai kondisi
topografi, tata guna lahan, serta lingkungan,
informasi yang dibutuhkan berupa antara lain:
2) Survei Pendahuluan
Survey pendahuluan bertujuan untuk
mengumpulkan data - data awal berdasarkan
aspek-aspek yang diperlukan yang akan digunakan
sebagai dasar / referensi untuk detail survei
berikutnya dan harus dilakukan oleh tenaga ahli.
Konsultan perencana melakukan pemeriksaan
secara visual (scanning) sepanjang ruas jalan yang
direncanakan, dan mengumpulkan data-data
sekunder antara lain berupa :
(1) Kondisi Eksisting Perkerasan
(a) Inventarisasi terhadap data histori penanganan
jalan.
(b) Identifikasi jenis perkerasan.
(c) Identifikasi kerusakan perkerasan.
(d) Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan
ini adalah:
- Lebar perkerasan yang ada, dalam meter.
- Nilai Kekasaran Jalan (Road Condition
Index), yang dapat diperoleh dari hasil
survai NAASRA Roughness Meter atau
ditentukan secara visual dengan ketentuan
skala sebagai berikut :
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - 2020
KONDISI TIPE PERMUKAAN
RCI
VISUAL TIPIKAL
8 - 10 Sangat rata Hot Mix (AC dan HRS) yang baru
dan mulus dibuat/ditingkatkan dengan
beberapa lapisan aspal
7-8 Sangat baik Hot Mix setelah dipakai
umumnya rata beberapa tahun atau lapisan tipis
hot mix di atas Penetrasi Mc
Adam
6-7 Baik Hot Mix lama, Nacas/Lasbutag
baru.
5-6 Cukup, sedikit / Penetrasi Mc Adam, Nacas baru
tak ada lubang, atau Lasbutag berumur
permukaan beberapa tahun
tidak rata
4-5 Jelek, kadang- Penetrasi Mc Adam berumur 2-3
kadang tahun, Nacas lama, jalan kerikil
berlubang, tak terawat.
tidak rata
3-4 Rusak, Penetrasi Mc Adam lama, Nacas
bergelombang lama, jalan kerikil tak terawat.
banyak lubang
(2) Drainase
(a) Mengumpulkan data curah hujan
(b) Menginventarisasi bangunan drainase
eksisting.
(c) Melakukan dokumentasi pada lokasi – lokasi
penting.
(d) Mengumpulkan informasi dengan wawancara
kepada masyarakat.
(3) Topografi
(a) Mengidentifikasi medan secara stationing /
urutan jarak dengan mengelompokkan kondisi
: medan datar, perbukitan, pegunungan / bukit
curam dalam bentuk tabel.
(b) Mencatat daerah – daerah yang akan
dilakukan pengukuran khusus dan lokasi yang
perlu dilakukan perluasan koridor.
(c) Membuat rencana kerja untuk survei detail
pengukuran.
(4) Bangunan Pelengkap Jalan
(a) Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat
data lokasi / stasiun rencana penempatan
bangunan pelengkap.
(b) Untuk lokasi yang sudah ada (eksisting) perlu
dibuatkan inventarisasinya dengan lengkap.
(c) Membuat sketsa, foto-foto beserta catatan
khusus dan saran-saran yang berguna untuk
dijadikan panduan dalam pengambilan data
perencanaan pada saat melakukan survei
detail, dimana akan berpengaruh terhadap
keamanan /kestabilan.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - 2020
(5) Geometrik
(a) Mengidentifikasi / memperkirakan penerapan
persyaratan geometrik (alinyemen horizontal
dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan
keahlian.
(b) Melakukan pengukuran - pengukuran
secara sederhana dan benar dan membuat
sketsa desain alinyemen horizontal maupun
vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi
yang dianggap sulit untuk memastikan trase
yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan
geometrik yang dibuktikan dengan sketsa
horizontal dan penampang memanjang
rencana trase jalan.
(6) Geologi dan Geoteknik
(a) Melakukan pengamatan secara visual
mengenai karakteristik tanah, perkiraan lokasi
sumber material dan mengantisipasi serta
mengidentifikasi lokasi yang akan longsor.
(b) Memberikan rekomendasi rencana trase jalan.
(c) Mengidentifikasi masalah-masalah geoteknik,
bahaya, resiko-resiko dan batasan-batasan
proyek.
(d) Mencatat pengalaman visual menurut stasiun,
patok kilometer atau informasi lain seperti
GPS.
(7) Identifikasi Rona Lingkungan Awal dilakukan
apabila tidak terdapat Dokumen Lingkungan pada
saat Pra FS / FS
(a) Mengumpulkan data mengenai lokasi
bangunan bersejarah / bangunan budaya serta
benda cagar budaya.
(b) Mengidentifikasi lokasi dan batas-batas
wilayah kawasan lindung di sekitar rencana
trase jalan.
(c) Memperkirakan kebutuhan lahan untuk rumija
rencana trase jalan.
(8) Keluaran Survei Pendahuluan meliputi :
(a) Laporan seluruh hasil survei pendahuluan
berkaitan dengan konsep desain yang akan
diterapkan dengan mempertimbangkan faktor -
faktor berdasarkan seluruh hasil survey
pendahuluan antara lain menyajikan stripmap
kondisi perkerasan dan tahun penanganan
terakhir, inventarisasi bangunan pelengkap.
(b) Dokumentasi ruas jalan yang disurvey
berupa video dan foto per 100 m (untuk lokasi
tertentu foto per 25 m).
(c) Laporan tindak lanjut survey pendahuluan
yaitu usulan lokasi yang akan direncanakan,
jenis survey dan jumlahnya.
(d) Menyarankan posisi patok Bench Mark
pada lokasi / titik yang akan dijadikan
referensi.
(e) Mengusulkan pos pengamatan untuk survei
lalu lintas.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - 2020
3) Survei Detail
a) Survey Topografi
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini
adalah mengumpulkan data koordinat dan
ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana
trase jalan dan jembatan di dalam koridor yang
ditetapkan untuk penyiapan peta topografi
dengan skala 1:1000 yang akan digunakan untuk
perencanaan geometrik jalan berupa :
(a) Menentukan awal dan akhir pengukuran serta
pemasangan patok beton Bench Mark di
awal dan akhir Proyek.
(b) Pada penetuan titik awal dan titik akhir
pekerjaan, diwajibkan mengambil data sejauh
200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah
titik akhir pekerjaan, seperti gambar berikut :
c) Survei Hidrologi
Survei Hidrologi bertujuan untuk mengumpulkan
data hidrologi dan karakter/ perilaku aliran air
pada bangunan air yang ada (sekitar jembatan
maupun jalan), guna keperluan analisis hidrologi,
penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air
banjir), perencanaan teknis drainase dan
bangunan pengaman terhadap gerusan, river
training (pengarah arus) yang diperlukan.
Survei hidrologi meliputi :
(1) Mengumpulkan data curah hujan harian
maksimum (mm/hr) paling sedikit dalam jangka
10 tahun pada daerah tangkapan (catchment
area) atau pada daerah yang berpengaruh
terhadap lokasi pekerjaan, data tersebut bisa
diperoleh dari Badan Meteorologi dan
Geofisika dan/atau instansi terkait di kota
terdekat dari lokasi perencanaan.
(2) Mengumpulkan data bangunan pengaman
yang ada seperti gorong-gorong, jembatan,
selokan yang meliputi: lokasi, dimensi, kondisi,
tinggi muka air banjir.
(3) Menganalisis data curah hujan dan
menentukan curah hujan rencana, debit dan
tinggi muka air banjir rencana dengan periode
ulang 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahun
untuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk jalan
lokal dan 50 tahunan jembatan dengan metode
yang sesuai.
(4) Menganalisa pola aliran air pada daerah
rencana untuk memberikan masukan dalam
proses perencanaan.
(5) Menghitung dimensi dan jenis bangunan
pengaman yang diperlukan.
(6) Menentukan rencana elevasi aman untuk
jalan/jembatan termasuk pengaruh akibat
adanya bangunan air (aflux).
(7) Merencanakan bangunan pengaman jalan /
jembatan terhadap gerusan samping atau
horisontal dan vertikal.
Proses analisa perhitungan harus mengacu
pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03
– 3424 – 1994 atau Standar Nasional Indonesia
(SNI) No : 03 - 1724 -1989 SKBI - 1.3.10.1987
(Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika
untuk Bangunan di Sungai), Pedoman
Perencanaan Drainase Jalan Pd.T.02 -2006 - B,
Manual Hidrolika untuk Jalan dan Jembatan No.
01 / BM / 05, serta pedoman lain yang
dipersyaratkan.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - 2020
Keluaran yang dihasilkan dari Survei Drainase
adalah berupa Laporan Drainase yang
didalamnya memuat :
- Data identifikasi semua aliran air yang ada
dan lintasan-lintasan drainase.
- Daerah-daerah tangkapan berdasarkan
peta-peta topografi.
- Informasi histori banjir yang tersedia
(tingkatan dan tanggal kejadian).
- Lokasi-lokasi drainase yang memiliki
permasalahan banjir.
- Acuan banjir/sumber informasi drainase.
- Kapasitas aliran air dan debit aliran air
permukaan yang akan diterima oleh drainase
yang akan direncanakan.
- Data curah hujan yang digunakan dalam
desain drainase.
- Dimensi saluran dan gorong-gorong.
- Potensi erosi baik erosi tebing maupun
erosi dasar sungai / saluran baik erosi
umum maupun lokal.
b. PROSES DESAIN
Proses Desain bertujuan :
14. PERALATAN Peralatan dan material lain yang tidak tercantum dalam Rincian
DAN MATERIAL Biaya namun diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan,
DARI dianggap sudah termasuk ke dalam kontrak dan harus
PENYEDIA disediakan oleh penyedia jasa.
JASA
KONSULTANSI
f. Surveyor
Surveyor adalah Sarjana / Sarjana Muda (D3)Teknik Sipil
yang telah berpengalaman minimal 3 tahun melaksanakan
survei pengumpulan data untuk perencanaan teknis
jalan/jembatan atau yang relevan dengan pekerjaan ini.
Mempunyai Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT) dalam
bidang Survei Perencanaan/Pemetaan Jalan/Jembatan.
g. Drafter
Drafter mempunyai pengalaman dalam bidang pembuatan
gambar-gambar Teknik Sipil khususnya jalan / jembatan.
Dapat bekerja dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang
tinggi. Mempunyai Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT)
dalam menggambar Perencanaan Jalan/Jembatan
19. LAPORAN Laporan Kegiatan berisikan Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar
KEGIATAN Gambar, Daftar Tabel.
1. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan Pekerjaan
3. Lokasi Penanganan
4. Jangka Waktu Pelaksanaan
5. Identifikasi Kegiatan
6. Lingkup Kegiatan
7. Keluaran
2. Pendekatan Metodologi dan Rencana Kerja
a. Pendekatan Masalah
b. Metodologi,
c. Uraian Metodologi Kerja
(Tahapan Persiapan, Survei Pendahuluan, Survei Detail,
Perencanaan Teknis, Perhitungan Volume, Pelaporan)
3. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli
4. Rencana Keselamatan Konstruksi.
Tugas dan Tanggung Jawab Konsultansi Konstruksi
Perencanaan dan Pengkajian menyusun Rancangan
Konseptual SMKK dalam perencanaan dan pengkajian
konstruksi dengan mengidentifikasi Keselamatan
Konstruksi antara lain dari aspek:
a. Lokasi
b. Lingkungan
c. Sosio-Ekonomi
d. Dampak Lingkungan
Hasil pengkajian dituangkan dalam Tabel IBPRP
(IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO,
PENGENDALIAN SERIKO K3, PROGRAM K3, DAN
BIAYA)