Anda di halaman 1dari 10

Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi

UPPKB Pulau Kalimantan UPPKB Laporan Antara

BAB 1

Pendahuluan
Bagian ini akan menjabarkan mengenai latar belakang, dasar hokum, penerima manfaat, maksud
dan tujuan, capaian keluaran, serta sistematika pembahasan

1.1. LATAR BELAKANG

Salah satu permasalahan penyediaan infrastruktur transportasi jalan adalah terjadinya kerusakan jalan yang
mengakibatkan semakin menurunnya kualitas jalan yang juga berdampak pada keselamatan pengguna jalan.
Penurunan kualitas jalan juga dapat menghambat pergerakan orang dan/atau barang yang secara global akan
berdampak pada penurunan konektivitas antara pusat pertumbuhan ekonomi dan industri, serta perdagangan
internasional dalam rangka mendukung kelancaran arus perdagangan internasional.

Percepatan pembangunan transportasi untuk mendukung sistem logistik nasional dan penguatan konektivitas
nasional dapat dilakukan dengan adanya dukungan penyediaan infrastruktur transportasi jalan guna
meningkatkan mobilitas orang dan/atau barang. Pergerakan arus barang di jalan perlu dilakukan pengawasan
terhadap muatan barang karena hal ini akan berpengaruh pada kualitas infrastruktur jalan.

Untuk itu dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas serta menjaga kerusakan dini
infrastruktur jalan akibat adanya angkutan barang yang mengangkut melebihi beban yang ditetapkan,
Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 134 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan. Tujuan dari penimbangan kendaraan bermotor
ini adalah untuk melakukan pengawasan terhadap muatan barang di jalan dan sebagai pelaksana pengawasan
tersebut Pemerintah membentuk Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UUPKB). Berdasarkan
data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 2015, jumlah UPPKB tercatat terdapat sebanyak 141
UPPKB dimana kondisinya 123 beroperasi dan 18 dinyatakan tidak beroperasi dikarenakan beberapa hal
antara lain keterbatasan jumlah SDM, volume angkutan barang yang menurun, keterbatasan anggaran
operasional dan kondisi fasilitas UPPKB yang tidak memadai serta permasalahan lainnya.

Untuk itu agar dalam pelaksanaan pengawasan angkutan barang dapat terlaksana dengan baik, efektif, efisien
dan mampu menjangkau seluruh jaringan jalan yang ada perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja dari masing-
masing UPPKB yang ada baik dari aspek penetapan lokasi, sosial ekonomi, kelengkapan fasilitas UPPKB,
SDM, manajemen, operasional, anggaran serta aspek lainnya yang menunjang terselenggaranya UPPKB
selanjutnya perlu disusun Detail Engineering Detail (DED) dalam rangka peningkatan/rehabilitasi UPPKB
tersebut agar UPPKB yang sudah ada dapat berfungsi optimal kembali dan kegiatan ini dilakukan secara
bertahap. Khusus untuk Pulau Kalimantan, pada tahap awal evaluasi kinerja dan DED peningkatan/rehabilitasi

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-1


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKBLaporan Antara

UPPKB ini akan dilakukan pada 2 UPPKB yang ada di Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan
Timur.

1.2. DASAR HUKUM

Beberapa peraturan perundangan yang memiliki keterkaitan dengan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
A. Undang-Undang
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 tentang Kendaraan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 80 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di
Jalan dan Penindakaan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak,
serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;

C. Peraturan Menteri Perhubungan


1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan.
2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 134 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Penimbangan
Kendaraan Bermotor.

D. Peraturan dan Keputusan Presiden


1. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional;
2. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern;
3. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
4. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-2


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKB
Laporan Antara

E. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat


1. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK. 736/AJ.108/DRJD/2017 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

1.3. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah :


1. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat khususnya Direktorat Prasarana Perhubungan Darat sebagai
Pembina Teknis di bidang Prasarana Penimbangan Kendaraan Bermotor;
2. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB);
3. Perusahaan dan pengemudi angkutan barang;
4. Seluruh masyarakat pengguna jalan.

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

1.4.1 Maksud
Kegiatan Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/Rehabilitasi UPPKB di Pulau Kalimantan ini
diselenggarakan dengan maksud untuk melakukan kajian evaluasi terhadap kinerja dan kondisi
UPPKB di Pulau Kalimantan dan menyusun rencana induk (master plan) dan DED sebagai
dasar dalam pelaksanaan peningkatan/rehabilitasi UPPKB di Pulau Kalimantan sebagaimana
yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 134 tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

1.4.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi dan memetakan kondisi fasilitas UPPKB dengan yang dipersyaratkan
oleh PM 134 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor;

2. Melakukan kajian evaluasi kinerja fasilitas UPPKB eksisting;

3. Menyusun rencana induk (master plan) UPPKB;

4. Mencari alternatif usulan peningkatan/rehabilitasi pelayanan UPPKB;

5. Menyusun DED peningkatan/rehabilitasi fasilitas UPPKB;

6. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) peningkatan/rehabilitasi UPPKB;

7. Menyusun spesifikasi teknis peningkatan/rehabilitasi UPPKB di Pulau Kalimantan;

8. Membuat Rencana Kerja dan Syarat (RKS) peningkatan/rehabilitasi UPPKB di Pulau


Kalimantan.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-3


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKBLaporan Antara

1.5. RUANG LINGKUP

1.5.1 Lingkup Materi


1) Melakukan inventarisasi, identifikasi dan analisis terhadap penyusunan rencana induk
(masterplan), DED peningkatan/rehabilitasi UPPKB di Pulau Kalimantan, dari hasil
pengolahan data teknis baik data sekunder (aturan terakit) atau data primer di wilayah
studi;
2) Melakukan benchmarking UPPKB (studi dalam dan luar negeri/benchamrking);
3) Melakukan kajian evaluasi kinerja fasilitas UPPKB eksisting berdasarkan PM 134 Tahun
2015 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor;
4) Penyusunan rencana induk (masterplan) UPPKB yang sedikitnya meliputi kondisi saat ini,
rencana pengembangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang UPPKB serta perubahan
pemanfaatan ruang di sekitar UPPKB;
5) Penyusunan DED yang antara lain meliputi gambar gambar yang diperlukan untuk
dikerjakan oleh kontraktor pelaksana yang meliputi gambar Site Plan (SP), gambar
arsitektur, gambar struktur, gambar mekanikal dan elektrikal (ME) dan lainnya;
6) Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) peningkatan/rehabilitasi UPPKB sesuai
dengan DED yang sudah disusun;
7) Menyusun spesifikasi teknis, Rencana Kerja dan Syarat peningkatan/rehabilitasi UPPKB;
8) Menyusun alternatif perbaikan-perbaikan fasilitas UPPKB berdasarkan masukan-masukan
yang disepakati dalam rapat pembahasan.

1.5.2 Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah studi ini meliputi 2 UPPKB yang ada di Pulau Kalimantan, yaitu :

1) UPPKB Sintang di Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat;

2) UPPKB Km.36 Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

1.6. KELUARAN

Keluaran pekerjaan (Output) pekerjaan kegiatan ini adalah :

a). Penyusunan Survey Fisik terinci, meliputi :

1). Pelaksanaan survai pendahuluan yaitu mengidentifikasi kondisi UPPKB yang ada dan mengevaluasi
kinerja fasilitas UPPKB eksisiting;

2). Pelaksanaan dan analisa survey topografi;

3). Pelaksanaan dan analisa survey penyelidikan tanah;

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-4


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKBLaporan Antara

4). Pelaksanaan dan analisa survey volume lalu lintas (LHR) di lokasi UPPKB.

b). Penyusunan rencana induk (master plan) UPPKB memuat rencana pengembangan fasilitas utama dan
fasilitas penunjang UPPKB serta perubahan pemanfaatan ruang di sekitar UPPKB ke depan.

c). Penyusunan Rancangan Detil, dalam pembuatan DED berdasarkan pada luasan tanah eksisting,
meliputi :

1). Perhitungan struktur tanah dan bangunan;

2). Pembuatan gambar detil konstruksi;

3). Perencanaan Fasilitas Utama UPPKB;

4). Perencanaan Fasilitas Penunjang UPPKB;

5). Perencanaan Material Konstruksi;

6). Perhitungan Konstruksi;

7). Perencanaan Mekanikal Elektrikal;

8). Perencanaan Metodologi Konstruksi;

9). Estimasi volume pekerjaan dan biaya;

10). Perencanaan spesifikas teknis peningkatan/rehabilitasi UPPKB;

11). Menyusun Rencana Kerja dan Syarat (RKS).

d). Laporan Desain yang terdiri dari :

1). Laporan Pendahuluan;

2). Laporan Antara;

3). Draft Laporan Akhir, yang memuat antara lain :

a). Laporan Masterplan (Rencana Induk UPPKB dan Gambar):

b). Album gambar Rencana Induk (Masterplan);

c). Laporan Survey;

d). Laporan Desain dan perhitungan konstruksi;

e). Gambar desain;

f). Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);

g). Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate) dan Bill of Quantity.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-5


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKBLaporan Antara

4). Laporan Akhir, yang memuat antara lain :

a). Laporan Rencana Induk (Masterplan) UPPKB;

b). Album gambar Rencana Induk (Masterplan);

c). Laporan Survey;

d). Laporan Desain dan perhitungan konstruksi;

e). Gambar desain;

f). Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);

g). Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate) dan Bill of Quantity;

5). Executive Summary.

6). Soft Copy (CD).

1.7. TAHAPAN PELAKSANAAN

1.7.1 Tahapan Persiapan


1). Tahapan Penggalian Data
Pekerjaan Penggalian Data dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :
A. Survey, terdiri dari :
a.1.Survey Pendahuluan meliputi :
Melakukan inventarisasi, identifikasi awal terhadap UPPKB yang akan dikaji baik
dengan wilayah sekitarnya;
Melakukan pengumpulan data sekunder;
Melakukan evaluasi kinerja UPPKB eksisiting dengan menyesuaikan kondisi
yang ada dengan PM 134/2015 tentang Penyelenggaraan Penimbangan
Kendaraan Bermotor;
Survey lokasi berupa survey lahan, batas kepemilikan lahan dan status lahan,
estimasi tapak awal, estimasi kebutuhan lahan, ketersediaan patok pengukuran
(benchmark) dan penilaian atas alternatif lokasi UPPKB;
Survey harga satuan setempat untuk bahan material konstruksi berdasarkan
dokumen harga satuan yang diterbitkan oleh instansi pemerintah maupun
asosiasi konstruksi;
Survey harga satuan untuk bahan/material/peralatan/ personil yang bersifat
khusus atau spesifik di quarry maupun di pabrik/distributor barang terdekat.

a.2. Survey Topografi

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-6


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKB Laporan Antara

Menentukan titik tetap (referensi) yang diperlukan untuk mengikat benda-


benda, bangunan dan lain-lain yang dianggap perlu untuk dimasukan dalam
peta topografi;
Pengukuran ketinggian permukaan tanah daratan (topografi);
Pengukuran detail batas lahan, batas bangunan, penggunaan lahan, jalan,
jembatan, maupun fenomena fisik bentang alam (jurang, parit, Danau, dll) di
sekitar rencana lokasi pembangunan UPPKB;
Analisis hasil pengukuran topografi, kemudian menggambarkannya dalam
bentuk peta topografi;
Peralatan yang dipergunakan antara lain Theodolite, Waterpass atau
Total Station yang memenuhi syarat yang mempunyai derajat ketelitian
yang tinggi berdasarkan hasil koreksi terakhir dari yang berwenang dan
siap pakai;
Personil yang mempergunakan peralatan tersebut harus cukup
berpengalaman dan bertanggung jawab.

a.3. Survey Penyelidikan Tanah


Letak titik-titik penyondiran digambar didalam peta. Hasilnya digambar dalam
bentuk grafik sondir yang memperlihatkan besarnya tahanan yang
menunjukkan perkiraan letak lapisan tanah keras dan dilengkapi dengan
keterangan yang dianggap perlu;
Metoda penyondiran mengikuti standar yang ada;
Peralatan sondir yang dipergunakan harus memenuhi syarat ketelitian yang
tinggi dan siap dipakai berdasarkan koreksi terakhir dari pihak yang
berwenang.

a.4. Survai Volume Lalu Lintas.


Survai dilakukan pada saat periode jam normal dan jam puncak periode
waktu tertentu;
Dilakukan pada 2 arah lalu lintas di sekitar UPPKB;
Memuat informasi jenis dan jumlah kendaraan yang melintas;
Memuat informasi geometrik jalan seperti panjang ruas jalan, median jalan
bahu jalan.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-7


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKB Laporan Antara

1.7.2 Tahapan Analisa dan Penyajian Data

Penyusunan dokumen rencana induk (master plan) UPPKB


Pembuatan peta tata ruang kawasan sekitar UPPKB yang dimaksud;
Interaksi antara lokasi pembangunan UPPKB dengan sistem kegiatan kota/wilayah di
sekitarnya;
Kondisi eksisting di sekitar lokasi pengembangan (sebelum dibangun);
Kondisi rencana (pengaturan zonasi) di sekitar lokasi pengembangan (setelah dibangun).

1). Pembuatan peta


Peta Wilayah Kerja;
Peta Topografi;
Peta Batas Lahan dan Penggunaan Lahan.

2). Penyusunan DED


Struktur tanah dan bangunan dan perkerasan jalan;
Gambar detail konstruksi dan desain arsitektur;
Fasilitas utama dan fasiltas penunjang sesuai PM 134/2015 tentang Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor;
Mekanikal dan Elektrikal;
Konsep penataan site plan;
Drainase;
Manajemen rekayasa lalu lintas di UPPKB yaitu memuat pola pergerakan di dalam
wilayah UPPKB dan dilengkapi dengan perambuan dan marka lalu lintas di wilayah
UPPKB;
Spesifikasi teknis peralatan dan teknologi alat penimbangan kendaraan bermotor;
Rencana Anggaran Biaya;
Rencana Kerja dan Syarat (RKS).
Rekomendasi peningkatan/rehabilitasi UPPKB yang memuat usulan dari konsultan
dari hasil kajian dan survai yang telah dilaksanakan terhadap UPPKB tersebut.

1.8. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan Laporan Antara ini terdiri dari beberapa bab, yaitu :

Bab 1. Pendahuluan

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-8


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKB Laporan Antara

Berisikan latar belakang, maksud, tujuan, ruang lingkup pekerjaan, metode pelaksanaan pekerjaan dan
sistematika pembahasan.

Bab 2. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan & Studi Literatur Teoritik

Pada bab ini akan dibahas secara ringkas mengenai metodologi pekerjaan serta studi literatur yang
terkait dengan pembahasan materi laporan antara yang mencakup lingkup hasil survey, antara lain
meliputi teori perhitungan volume lalu lintas, teori mengenai topografi serta uji penyelidikan tanah.

Bab 3. Gambaran Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan di UPPKB Sintang

Bab ini memberikan deskripsi secara rinci mengenai lokasi eksisting UPPKB Sintang, yang dimulai dari
penjabaran mengenai kondisi Kabupaten Sintang dan pusat pemerintahannya, hingga kondisi eksisting
yang terdapat dalam site UPPKB Sintang saat ini yang meliputi kondisi bangunan beserta sarana utama
dan penunjangnya, kondisi lingkungan sekitar UPPKB Sintang, kondisi topografi lahan, kondisi geologi
atau geoteknik tanah di dalam site, serta kondisi serta volume lalu lintas kendaraan bermotor khususnya
angkutan barang yang melewati site UPPKB Sintang.

Bab 4. Gambaran Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan di UPPKB Km.36 Samboja

Bab ini memberikan deskripsi secara rinci mengenai lokasi eksisting UPPKB Km.36 Samboja, yang
dimulai dari penjabaran mengenai kondisi Kabupaten Kutai Kartanegara dan pusat pemerintahannya,
hingga kondisi eksisting yang terdapat dalam site UPPKB Km.36 Samboja saat ini yang meliputi
kondisi bangunan beserta sarana utama dan penunjangnya, kondisi lingkungan sekitar UPPKB Km.36
Samboja, kondisi topografi lahan, kondisi geologi atau geoteknik tanah di dalam site, serta kondisi serta
volume lalu lintas kendaraan bermotor khususnya angkutan barang yang melewati site UPPKB Km.36
Samboja.

Bab 5. Analisis

Bab ini membahas dan memaparkan analisis terhadap data kondisi eksisting yang telah didapatkan
selama pelaksanaan survey lapangan ke lokasi perencanaan, baik hasil survey Topografi, survey
Penyelidikan Tanah maupun survey Volume Lalu Lintas. Analisis meliputi analisis struktur mekanika
tanah/geoteknik, analisis LHR dan kapasitas parkir serta sirkulasi, serta analisis topografi dan hidrologi.

Bab 6. Studi Program Ruang dan Luasan

Pada bab ini akan diuraikan mengenai penyusunan program ruang yang dibutuhkan dalam
merencanakan sarana dan prasarana dalam setiap lokasi UPPKB. Dalam menyusun program
kebutuhan ruang, digunakan dasar pertimbangan dan perhitungan yang mengacu pada standar yang

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I-9


DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT
Evaluasi Kinerja dan DED Peningkatan/ Rehabilitasi
UPPKB Pulau Kalimantan UPPKBLaporan Antara

ditentukan serta berbasis pada data data primer hasil survey, seperti perbandingan nilai LHR untuk
penentuan besaran parkir kendaraan angkutan barang,

Bab 7. Rencana Program Pembangunan dan Konsep Rancangan

Bab ini berisikan rencana program pembangunan dan konsep rancangan berdasarkan sintesa dari
rumusan hasil analisis dan studi ruang serta luasan yang direncanakan. Rencana program
pembangunan disusun dengan mempertimbangkan segala aspek permasalahan serta potensi yang ada
di dalam site serta dikompromikan dengan standar aturan yang telah ditetapkan sebagai rujukan.

Bab 8. Penyusunan Masterplan UPPKB

Bab ini berisikan penjabaran implementasi penyusunan Masterplan di kedua lokasi UPPKB berdasarkan
rencana program pembangunan serta konsep rancangan umum yang telah disusun sebelumnya.
Penataan masterplan disusun dengan meliputi pembagian zonasi penataan tata letak bangunan berikut
jalur sirkulasi sesuai hirarki kegiatan utama pengawasan dan penimbangan serta penindakan.

Bab 9. Penutup

Bab ini berisikan penutup dan saran serta rekomendasi untuk evaluasi penyempurnaan pada tahapan
pengembangan rancangan secara lebih rinci dan teknis selanjutnya.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN I I - 10
DIREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT

Anda mungkin juga menyukai