Anda di halaman 1dari 50

BAPPELITBANG

KOTA BEKASI

PAPARAN LAPORAN
PENDAHULUAN

BELANJA JASA KONSULTANSI


PEMUTAKHIRAN RENCANA INDUK
TRANSPORTASI
KOTA BEKASI
BAPPELITBANG
KOTA BEKASI
PENDAHULUAN
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. Pendahuluan
2. Perundang dan
Kebijakan
3. Gambaran
umum
4. Metodologi
5. Komposisi Tim
dan Penugasan
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
LATAR BELAKANG

Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi yang


sebelumnya disusun 2014 sebelum terbitnya
Perpres Nomor 55 Tahun 2018 (Rencana
Induk Transportasi Jabodetabek) sehingga
perlu dilakukan penyempurnaan.
Banyaknya Proyek Strategis Nasional (PSN) terutama
di bidang infrastruktur yang melewati Kota Bekasi.
Diantaranya Tol Layang Bekasi-Cawang-Kampung
Melayu (Becakayu), Kereta Cepat Jakarta-Bandung,
Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Light Rail Transit
(LRT), Double - double Track (DDT) KRL Jakarta-
Cikarang, Tol Cimanggis- Cibitung, Tol Jakarta
Cikampek II Selatan, Tol Cikunir-Ulujami dan Jalur Rel
Kereta Jakata- Surabaya Elevated.

Oleh karena itu diperlukan:


• Penyempurnaan Rencana Induk
Proyek-proyek tersebut akan mengubah pola Transportasi Kota Bekasi
pergerakan dan kinerja jalan yang membutuhkan
penyesuaian kedepannya dalam sistem transportasi
Kota Bekasi
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. Menguraikan pemahaman terhadap kerangka acuan kerja kota dengan sistem transportasi di Kota Bekasi;
dan desain kegiatan (identifikasi detail permasalahan serta19. Merealisasikan adanya keterpaduan akhir sistem jaringan jalan
desain survei dan pengumpulan data), metodologi analisis data dengan tata guna lahan yang ada;
dan permodelan, rencana kerja rinci serta jadwal pelaksanaan studi; 20. Melakukan optimalisasi terhadap penggunaan sistem jaringan
2. Melakukan inventarisasi dan kajian terhadap dokumen-dokumen, terhadap kondisi transportasi yang ada dan alternatif yang
referensi maupun studi-studi terdahulu yang berkaitan dengan studi dikembangkan;
ini; 21. Menyusun rencana pengembangan jaringan transportasi terhadap
3. Melakukan studi pustaka berkaitan dengan dengan bidang penyebaran kegiatan di Kota Bekasi;
pengembangan jaringan transportasi, kajian dan analisis terhadap22. Melakukan penyusunan jaringan lintas angkutan barang di Kota
studi-studi berhubungan dengan tata cara penyusuinan konsep Bekasi;
pengembangan transportasi, peraturan-peraturan maupun23. Memperkirakan alternatif sumber dan skema pendanaan;
pedoman-pedoman yang berkaitan dengan perencanaan pelayanan24. Memberikan rekomendasi baik secara struktural dan non struktural
jaringan secara terpadu; yang mendetil dan dapat dipertanggungjawabkan;
4. Melakukan inventarisasi terhadap jaringan pelayanan angkutan umum25. Menyusun Rencana Induk Transportasi Kota
di Kota Bekasi;
5. Melakukan survei kinerja lalu lintas di Kota Bekasi;
6. Melalukan peningkatan terhadap kinerja lalu lintas di Kota Bekasi;
7. Melakukan survei tata guna lahan berkaitan dengan pola-pola
kegiatan yang mempengaruhi jaringan transportasi;
8. Melanjutkan kegiatan Pembuatan Rencana Induk Transportasi yang
didasarkan pada fakta dan analisis yang sebelumnya telah
dilaksanakan;
9. Menginventarisasi segala permasalahan transportasi di Kota Bekasi;
10. Melakukan pemodelan transportasi dari setiap jenis guna lahan di
Kota Bekasi;
11. Memperkirakan perpindahan orang dan/atau barang menurut asal
tujuan perjalanan dan skala kawasannya di Kota Bekasi;
12. Memperkirakan pengembangan jaringan angkutan massal dan
peningkatan jaringan jalan raya untuk masa mendatang di Kota
Bekasi;
13. Merekomendasikan tahapan pengembangan jaringan transportasi
di Kota Bekasi;
14. Menyusun arah dan kebijakan peranan lalu lintas dan
angkutan jalan dalam keseluruhan moda transportasi;
15. Menyusun arah kebijakan terhadap peranan transportasi dalam
keseluruhan moda transportasi di Kota Bekasi;
16. Menyusun rencana lokasi dan kebutuhan simpul di Kota Bekasi;
17. Menyusun rencana kebutuhan ruang lalu lintas di Kota Bekasi;
18. Menyusun rencana integrasi penggunaan lahan/sistem kegiatan
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RUANG LINGKUP WILAYAH
Tabel Luas Wilayah Kota Bekasi Menurut Kecamatan

Kabupaten Bekasi No Kecamatan Luas (Ha)


1. Pondok Gede 1.629
2. Jati Sampurna 1.449
3. Pondok Melati 1.857
4. Jati Asih 2.200
Kota Bekasi mulai terbentuk sejak tahun 1997 5. Bantar Gebang 1.704
dimana pada awalnya sejak 2001 sampai 6. Mustika Jaya 2.473
2004 Kota Bekasi terbagi dalam 10 7. Bekasi Timur 1.349
Kecamatan dan 52 kelurahan. Tetapi pada 8. Rawa Lumbu 1.567
tahun tahun 2005 sesuai dengan Perda Kota 9. Bekasi Selatan 1.496
Bekasi Nomor 04 Tahun 2004 tentang 10. Bekasi Barat 1.889
Provinsi DKI Jakarta pemekaran Wilayah Administrasi Kecamatan 11. Medan Satria 1.471
dan kelurahan, Kota Bekasi terbagi menjadi 12 12. Bekasi Utara 1.965
kecamatan yang terdiri dari 56 kelurahan Jumlah 21.049

Kabupaten Bekasi
Bekasi Utara
Kota Bekasi Pondok Gede
8%
9%
Jati Sampurna
Medan Satria 7%
7%
Pondok Melati
Bekasi Barat 9%
9%
Bekasi Selatan Jati Asih
7% 11%
Bantar Gebang
Rawa Lumbu 8%
7%
Bekasi Timur Mustika Jaya
Kabupaten Bogor
6% 12%
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI

LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Fungsi serta Tata Kerja pada Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Daerah Kota Bekasi;
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132); 17. Peraturan Kepala Badan Pengelola Transporatasi Jabodetabek Nomor
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian (Lembaran 377/AJ.208/BPTJ-2017 tentang Pedoman teknis penyelenggaraan kawasan berorientasi Transit;
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65); 18. Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 2 Report 2019.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi
Jabodetabek (RITJ);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana
8. Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur;
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan
Kawasan berorientasi Transit;
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Proses
Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1710);
12. Peraturan Menteri Agraria Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2017
tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit;
13. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 06 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Bekasi; Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang 2005-2025 Kota Bekasi;
15. Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah
Korta Bekasi No.07 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan dan Perangkat Daerah Kota
Bekasi;
16. Peraturan Walikota No.25 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan
TINJAUAN
BAPPELITBANG
LITERATUR DAN
KEBIJAKAN
KOTA BEKASI
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI

KEDUDUKAN RENCANA INDUK TRANSPORTASI TERHADAP SISTRANAS

Proses Pengembangan Jaringan Transportasi Dalam


Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi
Rencana Induk Transportasi berfungsi sebagai pedoman untuk
pengembangan jaringan prasaran dan jaringan pelayanan yang
menfasilitasi perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau kota
lokal, dan dari simpul atau kota lokal ke simpul atau kota wilayah, dan
simpul atau kota nasional terdekat atau sebaliknya, serta dalam kawasan
perkotaan dan perdesaan
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KEDUDUKAN KOTA BEKASI DALAM LINGKUP NASIONAL

Tabel Kawasan Andalan

Penetapan Kawasan Strategis Nasional


Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur termasuk
Kepulauan Seribu (ProvinsiDKI Jakarta, Banten, dan
Jawa Barat) (I/A/1):
A : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan
Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan
Ekonomi
A/1 : Rehabilitasi/Revatilisasi Kawasan
Tabel Sistem Perkotaan Nasional

Rencana sistem jaringan transportasi meliputi


rencana sistem transportasi darat, laut dan udara.
Terdapat rencana pengembangan jaringan jalan
bebas hambatan :
1. Jati asih-Cipularang-Sadang (II/6)
2. Jakarta Outer Ring Road I (Pondok Pinang-
Taman Mini-, Taman Mini 1C-Hankam Raya,
Cikunir-Cakung, Pondok Pinang-Ulujami)(Tahap
Sumber: PP No. 13 Tahun 2017 Tentang Revisi RTRWN 5)
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KEDUDUKAN KOTA BEKASI DALAM LINGKUP PROVINSI
Sistem Perkotaan PKN Kawasan Perkotaan Bodebek (Bogor,
Depok, Bekasi)

Sumber : Peraturan Daerah No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2009-2029
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KEDUDUKAN KOTA BEKASI DALAM LINGKUP PROVINSI

Sistem Perkotaan PKN Kawasan Perkotaan Bodebek


(Bogor, Depok, Bekasi)

Sumber : Peraturan Daerah No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2009-2029
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RTRW KOTA BEKASI
1. Pembangunan Jalan (Commitment Plan) Regional Strategis yang 2. Rencana pengembangan jaringan jalan dalam kota, dilakukan
melintasi atau berada di Kota Bekasi meliputi : dengan peningkatan jalan dan pembangunan jalan baru, yaitu;
a. pengembangan jaringan jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung a. peningkatan fungsi dan kapasitas jalan Arteri Primer : Jl.
Melayu/Becakayu melalui koridor Kalimalang - Jalan Ahmad Hankam Raya, Jl. Jatiwaringin, Jl. Cikunir, Jl. Kodau, Jl.
Yani sampai Jalan Agus Salim; Perjuangan;
b. pembangunan jalan tol Jatiasih - Setu; b. peningkatan kapasitas jalan Arteri Sekunder poros Barat -
c. pembangunan jalan bebas hambatan dalam kota, JORR 2 dari Timur : Jl. Swantatra, Jl. Pasar Rebo, Jl. Jole, Jl. KH. Noer Alie, Jl.
Cibubur - Cileungsi - Hasibuan, Jl. Chairil Anwar, Jl. Terusan IGN Rai, Jl. Pangeran
Setu - Babelan sampai ruas JORR I di daerah cakung; Jayakarta, Jl. M Tabrani, Jl. Raya Pejuang, Jl. Lingkar Utara, Jl.
a. pembangunan jalan tol Cimanggis - Cibitung; Ir Juanda, Jl. Pangkalan II, Jl. Bayan;
b. pelebaran jalan dan pembangunan jalan baru ruas jalan c. peningkatan kapasitas jalan Arteri Sekunder poros Utara -
Bekasi Raya (Jl. Pejuang – Jl Kaliabang - Hingga Cikarang); Selatan : Jl. Pengasinan, Jl. Mustikasari, Jl. Joyomartono, Jl.
c. pelebaran jalan Siliwangi; Pahlawan, Jl. Pemuda, Jl, Pekayon, Jl. Caman Jatibening, Jl.
d. pembangunan jalur busway dari Setu (JORR 2) - Jl. Siliwangi - Jatimakmur, Jl. Kaliabang Tengah;
Tol Bekasi - Jakarta. d. pembangunan jalan Arteri poros Barat - Timur : Jl. Bojong
Menteng - Jatiasih; Jl. KH Noer Alie sisi selatan, Jl. Surya
Mandala;
e. pembangunan jalan Arteri poros Utara - Selatan : Jl. Tambun -
Cimuning; Jl. Cimuning - Sumur Batu (cinyosog).
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RTRW KOTA BEKASI
3. Persimpangan sebidang dan Persimpangan tidak sebidang; 1. Rencana pengembangan sistem angkutan umum;
a. pengembangan persimpangan interchange Jalan Ahmad a. Pengaturan kembali jumlah dan pembatasan jumlah dan jenis armada
Yani; angkutan umum
b. pengembangan persimpangan interchange JORR - Jalan b. Pengaturan kembali rute trayek angkutan umum;
Hankam Raya; c. Peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum;
c. pengembangan persimpangan interchange JORR - Jalan d. Pengembangan angkutan dan jalur sirkulasi kendaraan Antar Kota Antar
Jatikramat; Provinsi (AKAP) dan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP);
d. pengembangan jalan layang Pahlawan - Joyomartono; e. Pengembangan angkutan massal dalam kota berbasis rel;
f. Pengembangan angkutan massal kota berbasis jalan;
4. Peningkatan fungsi dan kapasitas jalan arteri dan kolektor;
g. Pengaturan kembali jumlah dan jenis armada angkutan umum;
5. Peningakatan dan pembangunan jembatan;
h. Pemanfaatan lajur jalan tol untuk pelayanan angkutan massal atau
6. Rencana Pengembangan dan pembangunan terminal;
JalurKhusus Angkutan Umum (LKAU);
a. pengembangan dan pembangunan terminal;
i. Pembangunan passing lane pada rute Transjabodetabek;
b. Peningkatan fungsi terminal Pondokgede menjadi
j. Pembangunan bus line dan halte pada rute Transjabodetabek Reguler;
terminal tipe B;
k. Pembentukan jaringan pelayanan transportasi angkutan umum;
c. Pengembangan sub terminal atau terminal tipe C;
l. perkotaan berbasis jalan yang meliputi jaringan trayek angkutan orang
d. Pengembangan terminal barang;
dan jaringan lintas angkutan barang
e. Penataan dan peningkatan terminal Bekasi;
• Pengembangan rute transjabodetabek ekspres
f. Pengembangan simpul trasnportasi perkotaan terpadu;
• Pengembangan rute transjabodetabek reguler
dan
• Pengembangan angkutan pengumpan (feeder) yang melayani
g. Halte perpindahan antar moda yang terintegrasi di
transjabodetabek
wilayah Jabodetabek.
m. Pengawasan angkutan barang
n. Penerapan sistem prioritas bus di persimpangan
o. Penggunaan kendaraan listrik dan gas
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RTRW KOTA BEKASI
8. Manajemen dan rekayasa lalu lintas; 9. pengembangan penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan
a. Pengendalian penggunaan kendaraan pribadi dan sarana jaringan jalan bagi pejalan kaki dan kendaraan tidak
mengoptimalkan penggunaan angkutan umum yang dilengkapi bermotor;
a. Penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana jaringan
dengan penyediaan sarana dan prasarana pendukungnya
jalan bagi pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor;
b. Rencana penanganan parkir b. Penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana jaringan
• pengaturan kembali area dan pembatasan waktu untuk jalan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki; dan
parkir c. Penyedian sarana bike sharing pada halte/shelter dan stasiun.
• sistem on-street di ruas jalan yang menimbulkan kemacetan
• penyediaan dan pembangunan prasarana parkir off street 10. Rencana Sistem Jaringan Perkeretaapian.
• penerapan sistem elektronik parkir meter a. peningkatan fungsi pelayanan dan bangunan Stasiun Besar
Bekasi;
• pengembangan fasilitas perpindahan moda/fasiitas alih
b. peningkatan fungsi pelayanan dan bangunan Stasiun Kecil
• moda/fasiitas integrase intra dan antar moda Kranji;
c. Pengaturan lalu lintas c. pembangunan stasiun baru di daerah kebon paya yang khusus
d. Pengadaan dan pemasangan fasilitas pelengkap jalan berfungsi untuk melayani angkutan barang;
e. Penerapan Elektonic Law Enforcement (ELE) d. optimalisasi jalur kereta api melalui penertiban bangunan liar,
f. Penerapan Electronic Road Pricing (ERP) dan pengaturan perlintasan tidak resmi, serta minimalisasi perlintasan
sebidang;
pengguna sepeda motor
e. meningkatkan keamanan perlintasan kereta api dengan lalu
g. Manajemen dan rekayasa lalu lintas di kawasan CBD lintas moda lain melalui perbaikan dan pemeliharaan pintu
h. Pembangunan dan pengembangan area traffic control system perlintasan kereta api;
(ATCS) f. pembangunan double-double track kereta api perkotaan
i. Pengadaan dan pemeliharaan CCTV di jalan arteri Manggarai - Cikarang dan pembangunan sistem elektrifikasi.
j. Penyelenggaraan hari bebas kendaraan /Car Free Day (CFD)
GAMBARAN
BAPPELITBANG
UMUM
KOTA BEKASI
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RUANG LINGKUP WILAYAH
Tabel Luas Wilayah Kota Bekasi Menurut Kecamatan

Kabupaten Bekasi No Kecamatan Luas (Ha)


1. Pondok Gede 1.629
2. Jati Sampurna 1.449
3. Pondok Melati 1.857
Kota Bekasi mulai terbentuk sejak tahun 1997 4. Jati Asih 2.200
dimana pada awalnya sejak 2001 sampai 5. Bantar Gebang 1.704
2004 Kota Bekasi terbagi dalam 10 6. Mustika Jaya 2.473
Kecamatan dan 52 kelurahan. Tetapi pada 7. Bekasi Timur 1.349
tahun tahun 2005 sesuai dengan Perda Kota 8. Rawa Lumbu 1.567
Bekasi Nomor 04 Tahun 2004 tentang 9. Bekasi Selatan 1.496
pemekaran Wilayah Administrasi Kecamatan 10. Bekasi Barat 1.889
Provinsi DKI Jakarta dan kelurahan, Kota Bekasi terbagi menjadi 11. Medan Satria 1.471

12 kecamatan yang terdiri dari 56 kelurahan 12. Bekasi Utara


Jumlah
1.965
21.049

Kabupaten Bekasi
Bekasi Utara
Kota Bekasi Pondok Gede
8%
9%
Jati Sampurna
Medan Satria 7%
7%
Pondok Melati
Bekasi Barat 9%
9%
Bekasi Selatan Jati Asih
7% 11%
Bantar Gebang
Rawa Lumbu 8%
7%
Bekasi Timur Mustika Jaya
Kabupaten Bogor
6% 12%
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KEPENDUDUKAN
Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kota Bekasi
Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kota Bekasi Tahun 2019
Tahun 2019
180
160
140
120
100
80
60
40
20

jumlah penduduk Terbesar yaitu berada di Kecamatan 0

Bekasi Utara adalah sebesar 299,648 jiwa


Grafik Kepadatan Penduduk Tahun 2019 Laki laki Perempuan
0,25

0,20

0,15

0,10
Kepadatan penduduk memusat wilayah
0,05 pusat kota, yaitu di Kecamatan Bekasi
Timur. Kecamatan Bekasi Timur dengan
0,00
luas wilayah 1349 ha dihuni oleh 268,922
jiwa, atau dengan kepadatan penduduk
sekitar 0,20 jiwa per ha
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
PEREKONOMIAN
Tabel PDRB Kota Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

kontribusi terbesar dalam struktur


ekonomi Kota Bekasi adalah Sektor
Industri Pengolahan
Jasa Perusahaan Administrasi Jasa Lainnya Jasa Kesehatan Pertanian,
Pemerintah, Jasa Pendidikan dan Kegiatan Pertambangan Kehutanan
Jasa Real dan
Pertahanan Sosial dan dan
Keuangan Estate
Jaminan Sosial Penggalian Perikanan
dan
Wajib
Asuransi
Informasi dan
Komunikasi
Penyediaan
Industri
Akomodasi dan
Pengolahan
Makan Minum

Transportasi dan
Pergudangan Pengadaan Listrik
Perdagangan Konstruksi
Pengadaan Air, dan Gas
Besar dan
Pengelolaan
Eceran,
Sampah, Limbah
Reparasi Mobil
dan Daur Ulang
dan Sepeda
Motor
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KONDISI PRASARANA TRANSPORTASI

Jaringan Jalan
1. Jalan arteri Juanda - Sudirman - Sultan Agung
2. Jalan Tol Cikampek – Jakarta
3. Jalan Kalimalang – Cawang
4. Jalan Bintara - Pondok Kopi
5. Jalan Jatiwaringin – Pondokgede
6. Jalan Pekayon - Jatiasih - DKI Jakarta (Kali Sunter)

Jumlah Kendaraan

Tabel Jumlah Kendaraan Tahun 2019 dan 2018 berdasarkan Jenis Kendaraan

Jumlah terbanyak
selanjutnya adalah
kelompok sedan,
jeep, dan minibus,
yaitu sebanyak
37.747 unit
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KONDISI PRASARANA TRANSPORTASI
Tabel Daftar Angkutan Perbatasan (AKDP) Kota Bekasi-Kabupaten Bekasi Tabel Data Trayek AKAP (Kota Bekasi- DKI Jakarta)

Sumber: Rencana Strategis Kota Bekasi 2018-2023


Sumber: Rencana Strategis Kota Bekasi 2018-2023
Bekasi terdapat juga angkutan perbatasan
Angkutan kota yang ada di Kota Selain angkutan kota dan angkutan AKDP/perbatasan terdapat angkutan AKAP untuk
antara Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi dimana perizinan trayek diterbitkan oleh pelayanan angkutan dari Kota Bekasi menuju DKI Jakarta dimana perizinan
Dinas Perhubungan Kota Bekasi bagi kendaraan yang berdomisili di Kota Bekasi trayek diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Penanaman
Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Jawa Barat.
Rute K-01A Rute K-04
Kendaraan Rute
K-01 A
yang melayani Kendaraan Rute
Terminal Bekasi- K-01
Cikarang yang melayani
Perumnas III-
Pulo Gadung. PP
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KONDISI PRASARANA TRANSPORTASI
Tabel Data Trayek Angkutan (Lokal)

Kendaraan Rute K-02


yang melayani Terminal Bekasi- Pondok Rute K-04
Gede PP

Kendaraan Rute K-11A


yang melayani Terminal Bekasi- Rawa
Lumbu PP
Jumlah Ijin Trayek yang melayani angkutan umum penumpang, khususnya angkutan kota di Kota
Bekasi sebanyak 35 Lintasan Trayek dengan jumlah armada sebanyak 3.774 Unit pada Tahun
2018. Sebagian besar trayek tersebut mempunyai pola pergerakan yang relatif sama, yaitu dari
Sumber: Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Bekasi 2018-2023 Terminal menuju kawasan perumahan dan sebagaian lainnya menuju pusat komersial seperti
Mall, pasar dan pusat pertokooan.
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KONDISI SARANA TRANSPORTASI
Transit Oriented Development Jati Cempaka Transit Oriented Development Cikunir I

Visualisasi Rencana
Transit Oriented Development Cikunir I

Sumber: Hafidh Noer dan Luthfi Muta’ali


Sumber: Hafidh Noer dan Luthfi Muta’ali

Visualisasi Rencana Visualisasi Rencana


Transit Oriented Development Jati Cempaka Transit Oriented Development Cikunir I
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KONDISI SARANA TRANSPORTASI
Transit Oriented Development Cikunir II Transit Oriented Development Bekasi Barat

Sumber: Hafidh Noer dan Luthfi Muta’ali


Sumber: Hafidh Noer dan Luthfi Muta’ali

Visualisasi Rencana
Transit Oriented Development Bekasi Barat
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KONDISI SARANA TRANSPORTASI
Transit Oriented Development Bekasi 1Timur
KERETA API

Sumber: Hafidh Noer dan Luthfi Muta’ali


Secara umum angkutan kereta api di Kota Bekasi dapat dibedakan atas dua jenis
Yaitu angkutan Jabotabek dan angkutan non-Jabotabek. Angkutan jabotabek
umumnya merupakan angkutan kereta api yang melayani pergerakan ke arah barat
kota Jakarta yang saat ini dilayani oleh jenis angkutan kereta listrik dan kereta rel
diesel.

Visualisasi Rencana
Transit Oriented Development Cikunir I
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KONDISI SARANA TRANSPORTASI

TERMINAL
TERMINAL INDUK KOTA TERMINAL HARAPAN BARU TERMINAL KAYURINGIN
BEKASI

Terminal Kayuringin berada di Jl.


Terminal Induk Kota Bekasi Terminal Terminal Harapan Baru terletak di
Burangrang Raya, Kayuringin Jaya,
Bekasi merupakan terminal penumpang dalam lokasi perumahan Harapan Baru
Kec. Bekasi Sel., Kota Bks, Jawa
tipe A yang merupakan terminal induk merupakan perumahan yang terletak di
Barat melayani rute tujuan Bandara
terbesar di Kota Bekasi. Terminal ini Kota Baru. Melayani rute menuju rsedia
Internasional Soekarno-Hatta
mempunyai pintu masuk di Jalan Cut sarana transportasi berupa angkutan
(Seotta)
Mutia dan pintu keluar di Jalan Ir. H. kota yang melayani warga perumahan
Djuanda, Kelurahan Duren Raya, menuju terminal Pulo Gadung, terminal
Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi Bekasi, dan stasiun Cakung
METODOLOGI
BAPPELITBANG
KOTA BEKASI
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
DASAR PENDEKATAN METODOLOGI STUDI

Kebijakan
(Tata Ruang dan
Transportasi)

Pendekatan Pendekatan Umum


Teoritis

Sumber: Hasil Konsultan 2021


BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
PENDEKATAN TEORITIS

Suatu proses perencanaan biasanya dimulai dengan


menetapkan terlebih dahulu tujuan (objectives) yang hendak
dicapai, berikut dengan ukuran (indicators) dari pencapaian
tujuan tersebut. misalnya tujuan dari penyelenggaraan sistem
transportasi adalah efisiensi pergerakan barang dan orang,
maka selanjutnya diruskan ukuran (performance indicator) yang
akan mengungkapkan tujuan tersebut, misalnya: biaya
transportasi yang terjangkau, tingkat aksesibilitas yang tinggi,
dan kecepatan tempuh rata-rata tinggi.

Identifikasi masalah bisa dilakukan dengan membandingkan


performance indicator hasil prediksi pada kondisi “do minimum case”
dengan tujuan yang ingin dicapai, baik pada kondisi saat ini mapun
kondisi di masa yang akan datang dalam rentang perioda
perencanaan. Kesenjangan (gap) yang terjadi antara apa yang
ingin dicapai dengan apa yang diperoleh hasil prediksi merupakan
dasar dalam mengidentifikasikan masalah. Dikatakan masalahnya
signifikan jika kesenjangan (gap atau defisiensi) yang terjadi makin
besar. Dalam hal ini dilakukan pula analisis permasalahan, yaitu
untuk memahami kenapa kesenjangan ini terjadi.
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KAITAN TATA RUANG DENGAN TRANSPORTASI

Sistem Transportasi Nasional


Rencana Tata Ruang Nasional (SISTRANAS)
(RTRWN) Jaringan Transportasi
Nasional

Sistem Transportasi Regional


Rencana Tata Ruang Wilayah (Pulau/Propinsi/Kawasan)
Terpadu
(Pulau/Propinsi/Kawasan) Jaringan Transportasi Regional
(Pulau/ Propinsi)

Sistem Transportasi
Rencana Tata Ruang Perkotaan/Kab/Kawasan
Wilayah Kota Jaringan Transportasi
Perkotaan/Kab/Kawasan

Sumber: Hasil Konsultan 2021


BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KERANGKA METODOLOGI
Persiapan

• Administrasi dan Personil


• Pemantapan Metodologi, Rencana
Kerja dan rencana Survey

Persiapan
• Kajian Data Sekunder, Peraturan
Terkait dan Studi Terdahulu

Rencana Survey dan Kerangka Pengenalan awal Wilayah Kajian Studi Terdahulu dan
Analisis Studi Peraturan Terkait

LAPORAN PENDAHULUAN

Survey dan Pengolahan


Pelaksanaan Survey

Data Hasil Survey


• Survey Lapangan
• Pengumpulan Data Primer dan
Sekunder
• Survey Wawancara

Kompilasi dan Analisis


LAPORAN ANTARA

Analisis Awal Pengembangan


Analisis Kinerja Jaringan Jalan Analisis Pemodelan Transportasi

Kompilasi dan
Analisis Data
Sistem Sarana dan Prasarana
• Rencana
• Bangkitan dan Tarikan Perjalanan
• Analisis beban Jaringan Jalan; PengembanganJaringan LLAJ
• Distribusi dan Penyebaran Perjalanan
• Rencana Lokasi dan
• Analisis Kapasitas Jalan; • Pemilihan Moda Transportasi
Kebutuhan Tikit Simpul LLAJ
• Analisis V/C ratio • Pembebanan Transportasi
• Analisis Kebutuhan Ruang
• Analisis Permintaan Transportasi
Lalu-Lintas Jalan

LAPORAN DRAFT AKHIR

Hasil

Finalisasi Laporan
• Pengembangan Jaringan Transportasi
• Optimalisasi Terhadap Sistem Jaringan Jalan
• Alternatif Sumber Skema Pendanaan
• kabijakanPeranan Lalu-lintas dan Angkutan Jalan
• Rekomendasi Struktural dan Non Struktural
• Rekomendasi Tahapan Pengembangan Jaringan Transportasi

Keluaran

Pemutakhiran Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi


LAPORAN AKHIR Sumber: Hasil Konsultan 2021
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
METODOLOGI TEKNIS PENGERJAAN

Sumber: Hasil Konsultan 2021


BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
KEBUTUHAN DATA

Sumber: Hasil Konsultan 2021


BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
METODE PEMODELAN TRANSPORTASI

Pendekatan model dimulai dengan menetapkan wilayah


studi, sistem zona, dan jaringan sistem transportasi,
termasuk di dalamnya adalah karakteristik sosial-
ekonomi di tiap zona dan karakteristik suplai jaringan
transportasi di wilayah studi. Dengan menggunakan
informasi tersebut kemudian diestimasi total perjalanan
yang dibangkitkan dan/atau yang ditarik oleh suatu
zona tertentu (trip ends) atau disebut dengan proses
bangkitan perjalanan (trip generation). Tahap ini
menghasilkan model trip generation yang
menghubungkan jumlah perjalanan dengan karakteristik
zona yang bersangkutan

Gambar Bagan Alir Aplikasi Model Transportasi For Step Model

Sumber: Hasil Konsultan 2021


BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
METODE ANALISIS

❑ Memverifikasi kualitas dan jenis data yang diperoleh; sebagai awal untuk ❑ Analisis permintaan transportasi moda angkutan jalan serta prediksi
memodelkan sistem jaringan transportasi di wilayah Kota Bekasi ; permintaan dimasa akan datang;
❑ Mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang ada di dalam sistem ❑ Analisis kinerja Jaringan Jalan yang terdapat dalam Kota Bekasi;
transportasi di wilayah Kota Bekasi , yang dituangkan dalam bentuk
numerik, uraian, atau gambar; ❑ Analisis beban simpul lalu lintas dan angkutan jalan terminal penumpang
❑ Membentuk basis data yang operatif untuk digunakan dalam proses dan barang;
pemodelan dan analisis; ❑ Analisis rencana pengembangan jaringan jalan Kota Bekasi untuk
❑ Melakukan pre-analisis untuk membentuk konsep pengembangan jaringan mendukung simpul-simpul moda transportasi;
transportasi di wilayah Kota Bekasi
❑ Analisis pola tata ruang wilayah Kota Bekasi dinilai dari kesesuaian
❑ Analisis pola pergerakan asl-tujuan orang dan/atau barang dalam wilayah jaringan jalan yang tersedia dengan pusat-pusat kegiatan dan simpul-
Kota Bekasi ; simpul transportasi;
❑ Analisis bangkitan dan tarikan perjalanan antar zona di wilayah
❑ Analisis lingkungan ruas jalan di wilayah Kota Bekasi dengan melihat
Kabupaten/Kota;
kondisi eksisting di wilayah studi;
❑ Analisis awal pengembangan sistem sarana dan prasarana lalu lintas dan
angkutan jalan; ❑ Analisis kelayakan jaringan jalan serta pembobotan jaringan jalan untuk
❑ Analisis skenario pembagian peran moda untuk angkutan orang pada menentukan skala prioritas pada ruas jalan. Kelayakan jaringan jalan
masing-masing koridor, zona, Perkotaan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Jalan (aksesibilitas,
mobilitas, keselamatan);
❑ Analisis skenario pembagian peran moda untuk angkutan barang pada
masing-masing jenis/obyek yang diangkut menurut asal-tujuan di wilayah ❑ Analisis kelembagaan dalam penyelenggaraan sistem lalu lintas dan
Kota Bekasi; angkutan jalan dinilai dari sisi ekonomi, sosial, dan hukum;
❑ Analisis awal berupa pemodelan transportasi jalan yang meliputi 4
metode tahapan diantaranya: bangkitan dan tarikan perjalanan (trip
distibution), distribusi/penyebaran perjalanan (trip distribution), pemiliha
Sumber: Hasil Konsultan 2021 moda (modal split), dan pembebanan jaringan (trip assignment).
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
FORUM DISKUSI

Diskusi dengan Tim Teknis dilaksanakan untuk menyepakati


rencana kerja dan program yang telah disusun oleh Konsultan
baik itu untuk laporan pendahuluan, laporan interim, laporan
akhir, diskusi serta laporan-laporan yang terkait dengan
kegiatan.

Ekspos Laporan Pendahuluan dilaksanakan untuk


penyempurnaan terhadap program kerja serta tindak lanjut
dari rencana kerja penyusunan Belanja Jasa Konsultasi
Pemutakhiran Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi.

Diskusi dan pembahasan Laporan Antara dilaksanakan untuk


membahas pengolahan data hasil survey dan analisis yang
sudah dilakukan

Diskusi dan pembahasan Draf dan Laporan Akhir sebagai upaya


mencapai kesepakatan konsep rencana dan kegiatan yang
dituangkan dalam konsep (draft) akhir penyusunan Belanja Jasa
Konsultasi Pemutakhiran Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi.
Sumber: Hasil Konsultan 2021
RENCANA
BAPPELITBANG
KERJA
KOTA BEKASI
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RENCANA KERJA
Tabel Jadwal Pelaksanaan

Sumber Tim Penyusun Dokumen Usulan Teknis Pekerjaan “Belanja Jasa Konsultansi Pemutakhiran Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi” Tahun Anggaran 2021
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RENCANA KERJA
Tabel Jadwal Pelaksanaan (lanjutan)

Sumber Tim Penyusun Dokumen Usulan Teknis Pekerjaan “Belanja Jasa Konsultansi Pemutakhiran Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi” Tahun Anggaran 2021
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
RENCANA KERJA
Tabel Jadwal Pelaksanaan (lanjutan)

Sumber Tim Penyusun Dokumen Usulan Teknis Pekerjaan “Belanja Jasa Konsultansi Pemutakhiran Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi” Tahun Anggaran 2021
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
ORGANISASI
Organisasi Pekerjaan

Sumber Tim Penyusun Dokumen Usulan Teknis Pekerjaan “Belanja Jasa Konsultansi Pemutakhiran Rencana Induk Transportasi Kota Bekasi” Tahun Anggaran 2021
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
PELAPORAN

PELAPORAN
Pekerjaan ini harus melalui beberapa tahapan kegiatan yang masing-masing tahapannya
menghasilkan produk laporan yang harus diserahkan sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan, berisikan tentang metode dan rencana kerja konsultan dalam
penyelesaian pekerjaan sebanyak 10 buku
2. Laporan Interim, berisikan data kondisi eksisting dan sistem Transportasi dibuat sebanyak 10
buku
3. Draft Laporan Akhir, berisikan kriteria perencanaan dan konsep perencanaan secara
keseluruhan dibuat sebanyak 10 buku.
4. Laporan Akhir, berisikan seluruh hasil kegiatan penyusunan “Pemutakhiran Rencana Induk
Transportasi ” dibuat sebanyak 10 buku disertai dengan CD yang berisikan semua file
sebanyak 10 buah dan telah didiskusikan serta disetujui oleh tim teknis dan pihak terkait.
5. Album Peta dan Gambar Perencanaan, dicetak dalam
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
LAMPIRAN

LAMPIRAN
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
LAMPIRAN I
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
LAMPIRAN II
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
LAMPIRAN III
SURVEI WAWANCARA RUMAH TANGGA
FORMULIR SURVEI LAPANGAN

Kode Zona Nomor Responden


Nama Surveyor ........................................ No Quesioner

Tanggal Interview
............................................
A. Data Keluarga

Nama Kepala Keluarga : Kepemilikann


Kendaraan
Alamat : Sepeda Motor

Desa/Kelurahan : Sedan, Jeep,


Minibus,dll.

Pickup, truk
Jumlah Anggota Keluarga : Tingkat Pendapatan :

B. Data Pola Perjalanan Anggota Keluarga

No Status No. Biaya


Pekerjaan Asal Tujuan * ) Maksud Waktu Moda
Resp. Responden Perjalanan Transport

C. Keterangan
Kepemilikan Moda Waktu
Status Pekerjaan Tingkat Pendapatan Maksud
Kendaaraan
1. Sepeda Motor 1. Dibawah Jam 7.00
1. Kepala Keluarga 1. PNS/TNI-Polri/Peg. 1. < Rp.2.500.000,- 1. Bekerja 1. Tidak Punya 2. Sedan, Jeep, Minibus 2. Jam 7.01 - 9.00
2. Istri Swasta 2. Rp. 2.500.000 - Rp. 5.000.000 2. Sekolah 2. 1 kendaraan 3. Pick Up 3. Jam 9.01 - 16.00
3. Anak 3. Rp. 5.000.000 - Rp. 7.500.000 3. Bisnis 3. 2 kendaraan 4. Kendaraan Umum 4. Jam 16.01 - 18.00
2. Wiraswasta
4. Lain-lain 4. > Rp. 7.500.000,- 4. Pulang ke rumah 4. > 2 kendaraan 5. Sewa Kendaraan 5. Jam 18.01 - 21.00
3. Pelajar/Mahasiswa
4. Petani/Pekebun 5. Sosial 6. Ojek Online
5. Lainnya 6. Wisata 7. Go Car/Grab Car
7. Bertani/Berkebun
8. Lainnya Biaya Transportasi
1. < Rp.25.000,-
2. Rp. 25.000 - Rp. 50.000
* ) Kode Zona di isi sesuai 3. Rp. 50.000 - Rp. 75.000
kode kelurahan 4. Rp. 75.000 - Rp. 100.000
5. > Rp. 100.000,-
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
LAMPIRAN IV
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
LAMPIRAN V
BAPELITBANGDA
KOTA BEKASI
LAMPIRAN VI
No Kelompok Data Data yang dibutuhkan Jenis Data Sumber Ketersediaan Data
1 RDTR Seluruh Kota Bekasi Dokumen/SHP Balitbang Kota Bekasi Belum Tersedia
2 RTRW Jawa Barat Dokumen/SHP Balitbang Kota Bekasi/Bappeda Provinsi Jawa Barat Belum Tersedia
3 RTRW Kota Bekasi Dokumen/SHP Balitbang Kota Bekasi Belum Tersedia
4 Tatrawil Provinsi Jawa Barat Dokumen/SHP Belum Tersedia
Balitbang Kota Bekasi/Bappeda dan Dinas Perhubungan Jawa Barat
5 Dokumen/SHP
RPJMD Kota Bekasi 2018-2023 Balitbang Kota Bekasi Tersedia
6 Dokumen/SHP
Dokumen Rencana/Kajian Rencana Induk Transportasi Jabodetabek Balitbang Kota Bekasi/Bappeda dan Dinas Perhubungan Jawa Barat Belum Tersedia
7 Dokumen/SHP
Tatralok Kota Bekasi Balitbang Kota Bekasi/Bappeda dan Dinas Perhubungan Jawa Barat Belum Tersedia
8 Dokumen/SHP
Tatrawil Provinsi Jawa Barat Balitbang Kota Bekasi/Bappeda dan Dinas Perhubungan Jawa Barat Belum Tersedia
9 Dokumen/SHP
Materplan Kota Bekasi 2014 Balitbang Kota Bekasi/Bappeda dan Dinas Perhubungan Jawa Barat Tersedia
10 JUTPI Pase 1 Dokumen/SHP Balitbang Kota Bekasi/DTJA Tersedia
11 JUTPI Pase 2 Dokumen/SHP Balitbang Kota Bekasi/DTJA Tersedia
12 Sosial Data Kependudukan Dokumen BPS Kota Bekasi Belum Tersedia
15 Ekonomi Data PDRB Kota Bekasi Dokumen BPS Kota Bekasi Belum Tersedia
21 Data Jaringan Jalan Dokumen/SHP Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
22 Dokumen/SHP
Kondisi Jaringan Jalan (Eksisting) Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
23 Dokumen/SHP
Data Jaringan Jalan dan Simpang Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
24
Data Kepemilikan Kendaraan Kota Bekasi Dokumen Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
25
Data Jenis dan Jumlah Angkutan Umum Kota Bekasi Dokumen Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
26 Kriteria Jaringan Transportasi Dokumen Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
27
Data Asal Tujuan Perjalanan Orang dan Barang Dokumen Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
28 Isu Permasalahan Kota Bekasi Dokumen Survey Primer/Balitbang, Dishub, PU Binamarga Kota Bekasi Belum Tersedia
Transportasi
29 Peta Integrasi Jaringan Angkutan Umum Dokumen/SHP
(Kereta/Angkot/Bus/KRL) Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia

30 Rute Pergerakan Kargo tahunan dan jenisnya Dokumen/SHP


(Eksisting/Rencana) Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
Lokasi Terminal/Pool/Tempat Pengambilan
31 Dokumen/SHP
Penumpang Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia

32 Jaringan Jalan dan Kereta (Panjang dan Lebar Dokumen/SHP


Jaringan Jalan) Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
33
Matriks Origin-Destination DKI Jakarta Dokumen Survey Primer/Balitbang, Dishub, PU Binamarga Kota Bekasi Belum Tersedia
34
Data LHR (lalu Lintas Harian) Kota Bekasi Dokumen Balitbang/Dushub Kota Bekasi Belum Tersedia
BAPPELITBANG
KOTA BEKASI

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai