KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
(GEDUNG KARYA TELP,(021) 3506198, FAX (021) 3507202, 2506120
JL. MERDEKA BARAT NO. 8 ‘2506120, 506145, 3508145, 3506749,9862170
‘506143, 3862220 email iyenhuddat@dephub.goi
JAKARTA 10110 ot (@dephub.go id
Home Page hitpifhubdat dephub.goid
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Menimbang
Mengingat
NOMOR : KP.4756/AP005/DRJD/2020
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS HALTE SUNGAI DAN DANAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,
bahwa dalam Peraturan Menteri Nomor PM 52 Tahun 2012
tentang Alur Pelayaran Sungai dan Danau telah diatur
mengenai pembangunan halte sungai dan danau, maka perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Sungai dan Danau;
1, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5093);Menetapkan :
a
Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun
2012 tentang Alur-Pelayaran Sungai dan Danau (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1089);
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun
2018 Nomor 1756);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN HALTE
SUNGAI DAN DANAU.
BABI
KETENTUAN UMUM.
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
5
Halte adalah fasilitas berupa tempat pemberhentian
sementara untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang dan barang diantara pelabuhan asal dan
tujuan.
Halte Statis adalah halte dengan konstruksi rigid tidak
dapat bergerak naik turun maupun tidak dapat berpindah
tempat.3. Halte Dinamis adalah halte yang konstruksinya
memungkinkan untuk menyesuaikan dengan tinggi muka
air sungai dan danau serta dapat dipindahkan ke lokasi
lain sesuai kebutuhan.
4. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang
melaksanakan urusan pemerintah di bidang transportasi
sungai, danau, dan penyeberangan.
5. Direktur adalah Direktur yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang transportasi sungai, danau, dan
penyeberangan.
BAB IL
JENIS HALTE
Pasal 2
Halte Sungai dan Danau berdasarkan jenisnya terdiri atas:
a. Halte Statis; dan
b. Halte Dinamis.
Pasal 3
Halte Statis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a
terdiri atas:
a. pelataran statis;
b. tempat naik turun penumpang dan barang;
c. tempat bongkar muat barang; dan
a
jalan penghubung ke daratan.Pasal 4
Halte Dinamis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
terdiri atas:
a.
b.
c
a
pelataran dinamis (ponton);
tempat naik turun penumpang dan barang;
tempat bongkar muat barang; dan
jembatan bergerak.
BAB IL
PENYELENGGARAAN HALTE
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
Penyelenggaraan halte sungai dan danau dilaksanakan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Badan
Usaha.
Penyelenggaraan halte sungai dan danau sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan:
a. perencanaan; dan
b. pembangunan.
Pasal 6
Perencanaan halte sungai dan danau sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) hurufa terdiri atas:
a. survey kedalaman perairan;
b. survey tanah;
c. aksesibilitas;
d. kondisi alur;
kebutuhan fasilitas; dan
> 9°
desain halte.(2)
(3)
(1)
Perencanaan halte sungai dan danau sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan
memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. lokasi yang digunakan untuk naik turun penumpang
dan sebagai penunjang kegiatan sosial, budaya, dan
ekonomi;
b. jarak antar halte sungai dan danau minimal 5 (lima)
kilometer;
c. tidak memiliki hambatan pada area perairan sungai
dan danau;
d. kapasitas dapat menampung 50 (lima puluh)
penumpang di platform baik statis maupun dinamis;
e. khusus melayani kapal penumpang dengan
maksimum ukuran kapal 7 GT; dan
f. tidak menyediakan fasilitas parkir kendaraan dan
bangunan tetap lainnya selain pos pengawasan sesuai
kebutuhan.
Selain kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
perencanaan halte juga harus memperhatikan:
a. lebar sungai minimal 25 (dua puluh lima) meter;
b. tidak berada pada tikungan sungai;
c. tidak berada dekat bangunan pengatur air
(dam/bendung/terjunan);
d. tidak berada pada area dengan sedimentasi tinggi; dan
e, kedalaman perairan minimal 1 (satu) meter;
Pasal 7
Pembangunan Halte Sungai dan Danau sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b dilaksanakan
oleh:
a. Direktur Jenderal, untuk alur kelas I;
b. Gubernur, untuk alur kelas II; dan
c. Bupati/Wali Kota, untuk alur kelas IIT.{3)
(4)
(5)
(y)
(2)
Pembangunan halte sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilacukan dengan mempertimbangkan:
a. _ potensi penumpang dan barang;
b. karakteristik alur-pelayaran;
c. _ ketersediaan lahan; dan
d. _ kondisi lingkungan.
Pembangunan halte sungai dan danau sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan
desain halte.
Desain halte sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal.
Contoh desain halte sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 8
Dalam hal Pemerintah Daerah tidak dapat melaksanakan
pembangunan halte sungai dan danau sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 maka dapat menyampaikan
permohonan kepada Pemerintah.
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan dilengkapi
persyaratan sebagai berikut:
a. surat pernyataan ketidakmampuan atau keterbatasan
anggaran daerah;
b. surat kesanggupan untuk merawat dan mengelola
halte sungai dan danau;
c. menyediakan sumber daya manusia yang bertugas
melakukan pengawasan terhadap operasional halte
sungai dan danau; dan
d. data dukung usulan pembangunan.Pasal 9
(1) Pembangunan halte sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
harus memperhatikan desain dan material konstruksi halte
sungai dan danau,
(2) Material konstruksi halte sungai dan danau sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Halte Statis terdiri atas:
1) konstruksi beton minimal K 225;
2) konstruksi kayu Kelas 1; dan
3) konstruksi baja.
b. Halte Dinamis terdiri atas:
1) konstruksi baja;
2) konstruksi beton; dan
3) teknologi floating material.
BAB IV
FASILITAS HALTE
Pasal 10
Fasilitas halte sungai dan danau terdiri atas:
a. utama; dan
b. _pendukung.
Pasal 11
(1) Fasilitas utama halte sungai dan danau sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 huruf a harus memiliki kriteria
sebagai berikut:
a. luas area pelataran maksimal 60 (enam puluh) meter
per segi; dan
b, lebar jembatan bergerak maksimal 6 (enam) meter.{2)
Fasilitas pendukung halte sungai dan danau sebagaimana
dimaksud Pasal 10 huruf b terdiri atas:
a. identitas halte sungai yang memuat nama desa dan
koordinat lokasi;
s
papan informasi trayek;
rambu petunjuk;
Peer
lampu penerangan;
2
tempat duduk; dan
pagar pengaman.
BABV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Halte Sungai den Danau yang telah dipasang sebelum
ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal ini dinyatakan
tetap berlaku dan wajib menyesuaikan paling lama 2 (dua)
tahun sejak Peraturan Direktur Jenderal ini ditetapkan.BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 5 Oktober 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
Ttd.
Drs. BUDI SETIYADI, SH., MSi.
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum
dan Hubungan Masyarakat
NIP. 19820414 200502 1 001LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT
NOMOR KP.4756/AP005/DRJD/2020
TENTANG PEDOMAN TEKNIS HALTE SUNGAI DAN DANAU
Contoh Desain Halte Sungai dan Danau
Denah Rencana Halte Sungai (Tampak Atas]
Tampak Samping Halte SungaiDenah Rencana Posisi Ponton (Tampak Atas|Tampak Atas Ponton
r ania eo he TE
Tampak Samping PontonDenah Ruang TungeuMultiplek t 15mm
‘Baut Pengunei
Siku L $Ox50x05
04s Pipa galvanis 0 2.Sinch
0.40
eee eae eres
Detail Bangku
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
Td.
Drs. BUDI SETIYADI, SH., MSi.
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum
dan Hubungan Masyarakat
NIP. 19820444 200502 1 001