MITRA
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH JAWA TENGAH
MUDA
REKAYASA
02 GAMBARAN UMUM
03 PEMILIHAN LOKASI
04 INVENTARISASI
05 PENGUKURAN
Padatnya penduduk Kota Semarang serta kondisi lingkungan yang beragam menyebabkan
terjadinya gangguan pada lingkungan khususnya memicu genangan air saat musim
penghujan.
Genangan yang terjadi karena buruknya sistem drainase yang diakibatkan adanya
pengembangan kawasan bisnis maupun perumahan.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem
Drainase Kota Semarang Tahun 2011 – 2031, Rencana Induk Sistem Drainase meliputi Sistem
Drainase Wilayah Mangkang, Sistem Drainase Wilayah Semarang Barat, Sistem Drainase
Wilayah Semarang Tengah, & Sistem Drainase Wilayah Semarang Timur.
MAKSUD TUJUAN
• Memberikan hasil pengamatan terhadap kondisi eksisting sistem tersedianya perencanaan dasar sistem drainase di lingkungan yang
drainase lingkungan dan pengelolaan sistem drainase; menyeluruh untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
• Tergambarnya secara lengkap potensi permasalahan sistem
drainase dan penyebab genangan; SASARAN
• Memberikan hasil analisa dan skenario/alternatif pemecahan
• Tersedianya data dan informasi termasuk didalamnya pemetaan
masalah genangan baik secara struktural maupun non struktural
sistem drainase
terhadap kondisi eksisting dan potensi permasalahan sistem
• Terencananya sistem jaringan drainase lingkungan di wilayah lokasi
drainase dengan memberikan rangking;
• kegiatan;
Menstimulasi skenario/alternatif menggunakan model hidrolika;
• Terukurnya daerah tangkapan air di wilayah lokasi kegiatan,
• Memberikan suatu pedoman acuan jangka pendek, jangka
yang mempengaruhi system drainase
menengah dan jangka panjang untuk pengembangan
• Teridentifikasikannya permasalahan sistem drainase dan
pembangunan kedepan sistem drainase berwawasan lingkungan
prakiraan luas area genangan;
dengan memperhatikan perkembangan kota, pendanaan,
• Tersedianya analisa yang mendetail dan dapat
penyediaan lahan, pendanaan operasi dan pemeliharaan, dan
dipertanggungjawabkan sehingga nantinya dokumen yang
lain-lain yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengembangan
dihasilkan dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah di dalam
pada tahap-tahap berikutnya;
• melakukan pembangunan sistem drainase;
Untuk rangking pertama (berdasarkan analisa poin c di atas),
• Tersedianya perencanaan teknis sistem drainase lingkungan yang
perlu dihitung secara lebih detail dan mendalam dengan
dapat dipergunakan oleh Pemerintah Daerah dalam pengembangan
menghasilkan dokumen Detail Engineering Design (DED).
pembangunan drainase.
• Terwujudnya sinkronisasi sistem drainase lingkungan dgn sistem
drainase kota dan pengendali banjir.
LINGKUP KEGIATAN
Kota Semarang adalah ibukota dari Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 373,70 Km2. Terbagi menjadi 16 Kecamatan
dan 177 Kelurahan. Kota Semarang memiliki posisi astronomi di antara garis 6050’ – 7o10’ Lintang Selatan dan garis 109035’
– 110050’ Bujur Timur.
Dari hasil notulensi rapat koordinasi tanggal 12 April 2021 dengan mempertimbangan sebagai
berikut :
1. Kejadian banjir Kota Semarang
2. Penanganan dan studi Saluran Primer
3. Penanganan dan studi saluran sekunder
Diperoleh 3 lokasi terpilih untuk dinilai lokasi prioritas berdasarkan pengaliran sistem pompa, antara
lain sub sistem :
4. Kali Semarang - Kali Asin - Simpang 5 - Kali Baru
5. Kali Banger
6. Kali Tenggang – Kali Pedurungan
KRITERIA PENILAIAN
HASIL SKORING
LOKASI TERPILIH
Dari hasil perhitungan skor tersebut sesuai urutan untuk Lokasi Sistem Drainase sebagai
berikut :
1. Sistem Banger
Dari hasil analisa skoring ditetapkan Sub Sistem Drainase Banger untuk ditindak lanjuti
pada pekerjaan Penyusunan DED Drainase Lingkungan Kota Semarang.
GAMBARAN UMUM DAS BANGER
Sub Sistem Banger termasuk Sistem Semarang Tengah dengan panjang Sungai
utama 5,22 km dengan kemiringan dasar sungai yang landai. Luas daerah aliran
sungai 5,24 km2 meliputi wilayah Kelurahan Karangturi, Kelurahan Sarirejo,
Kelurahan Karangtempel, Kelurahan Rejosari, Kelurahan Sarirejo, Kelurahan
Kebunagung, Kelurahan Bugangan, Kelurahan Mlatiharjo, Kelurahan Mlatibaru,
Kelurahan Rejomulyo, dan Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur. Lebar
sungai berkisar antara 5m sampai 30m dengan kedalaman 2m sampai 5m. Sungai
ini pada mulanya bermuara di Sungai Banjir Kanal Timur, namun karena elevasi
muka air sungai Banjir Kanal Pembuangan air ke Sungai Banjir Kanal Timur
menggunakan pompa dengan kapasitas 10m3/dt.
Hasil inventory infrastruktur sungai Banger sudah bagus, dan sudah terhindar dari
banjir dengan beroperasinya pompa 10m3/dt. Hanya memerlukan OP pompa dan
pengerukan sedimentasi.
INVENTARISASI
= Saluran tersier
PERMASALAHAN
Kelurahan Kebonagung
PENGUKURAN TOPOGRAFI
DESKRIPSI BM
Dengan periode ulang 10th dan kapasitas pompa 10 m3/dt maka Kolam yang diperlukan 357009 m3.
Kapasitas tampungan tersedia 225060 m3. Maka direkomendasikan menambah tampungan sebesar
132039m3, bias dengan memperdalam sungai Banger atau dengan penambahan kolam retensi.
Eco Drainase
Jl. P
Jumlah 4 Titik tiap jarak 10m
urw
osa
U ditch 40 x 60 + Cover
Sumur Resapan Ø 80 cm
ri
Eco Drainase
Jl. Purwosari
Denah
Eco Drainase
Jl. Purwosari
Potongan Melintang
PRIORITAS LOKASI PEKERJAAN 7.8 Ha
2.5 Ha
1.4 Ha 16.7 Ha
Luas Total
5.7 Ha 14.2 Ha 83 Ha
1.6 Ha Genangan =
6 Ha
138.9 Ha
- 55%
2.5 Ha 7.8 Ha
45 Ha
1.4 Ha
5.7 Ha
Luas Total
Genangan =
62.4 Ha
Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya
Kesimpulan & Rekomendasi
Kesimpulan
1. Dari hasil analisa skoring ditetapkan Sub Sistem Drainase Banger untuk ditindak lanjuti pada pekerjaan
Penyusunan DED Drainase Lingkungan Kota Semarang.
2. Sungai Banger mempunyai panjang Sungai utama 5,22 km dengan kemiringan dasar sungai yang landai.
Luas daerah aliran sungai 5,24 km2. Dengan muara sungai Banger ditutup dan pembuangan air banjir ke
Kali Banjir Kanal Timur menggunakan pompa dengan kapasitas 10m3/dt.
3. untuk perhitungan debit banjir saluran tersier menggunakan hujan rencana periode 2 tahunan sebesar
115.28mm, untuk saluran sekunder menggunakan hujan rencana periode 5 tahunan sebesar 144.70mm
dan saluran primer/sungai menggunakan hujan rencana periode 10 tahunan sebesar 163.82mm.
4. Panjang Total Saluran Tersier Sub DAS Banger 24,6 km, dan pekerjaan DED sepanjang 14.2km (58%)
5. Dalam penarapan konsep eco drainase dipasang percontohan pipa resapan di Jl. Purwosari
6. Dari hasil DED diperhitungkan ada penurunan luas genangan sebesar 55%, dari 138.9 Ha ke 62.4m
7. Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan sebesar Rp. 27.304.717.000,- (Dua Puluh Tujuh Milyar Tiga
Ratus Empat Juta Tujuh Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah)
8.
Kesimpulan & Rekomendasi
Rekomendasi
1. Diperlukan penyelesaian studi lanjutan lokasi saluran tersier yang belum tertangani sepanjang 9.9km
2. Diperlukan Normalisasi Saluran Sekunder terutama pada Jl. Raden Patah dan Jl. Pengapon
3. Diperlukan penambahan kapasitas tampungan pompa Banger sebesar 132039m3