G RENCANA KERJA
G.1. UMUM
Hasil pekerjaan yang baik memerlukan suatu strategi pelaksanaan dan rencana
kerja yang tepat, dan terpadu dari beberapa aspek yang berkaitan dengan
berbagai masalah dan tingkat kepentingannya. Koordinasi dari beberapa disiplin
ilmu yang relevan dengan masalah-masalah yang ada guna mendapatkan hasil
pemecahan yang terbaik sangat diperlukan.
Melalui pemahaman secara seksama dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) di
samping memperhatikan berbagai penjelasan yang diberikan baik oleh pihak
Panitia, maupun berdasarkan pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis,
maka di dalam mempersiapkan rencana kerja akan diupayakan agar berorientasi
pada hal-hal tersebut di atas, hingga pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
secara efektif dan dapat mencapai sasaran seperti yang diharapkan.
Program kerja yang disusun tersebut pada dasarnya tetap mengacu pada
ketentuan yang sudah digariskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
berbagai hal yang telah diuraikan sebelumnya, hanya dalam hal ini bekal di luar
apa yang kami sebutkan diatas seperti halnya bekal pengalaman yang pernah
diperoleh dalam menangani pekerjaan-pekerjaan dari proyek lainnya yang sejenis
ini, akan termasuk juga di dalam kategori yang turut menentukan pada
penyusunan pembuatan rencana kerja. Terhadap apa yang menjadi kendala
maupun kelemahan di dalam teknis pelaksanaan pekerjaan pada proyek lain
yang sudah pernah dilakukan, juga akan digunakan sebagai tolok ukur,
sedangkan apa yang dapat memberikan kontribusi yang baik di dalam
menghadapi setiap permasalahan pada pelaksanaan proyek yang sudah lampau
akan mengisi pertimbangan di dalam penyusunan rencana kerja ini. Gambar G.1
menunjukkan diagram alir proses pengawasan pekerjaan.
G-1
Usulan Teknik:
Mulai
Pelaksanaan
Dokumen
Kontrak
* Organisasi Terkait
* Personil Tim
* Spesifikasi Teknik
* Bahan Dan Material
* Peralatan Kerja
* Keselamatan Kerja
PEMIMPIN PROYEK
TDK Training ? YA * Lakukan On The Job Training
Sesuai ? * Pengujian Bahan
Uji Laboratorium ?
Klasifikasi Alat ? * Alat Dikalibrasi
YA
TDK
Penyesuaian
Rekomendasi * Personil Team
* Mulai Pekerjaan * Spesifikasi Teknik
* Susunan Program Pelaksanaan * Bahan Bangunan
* Peralatan Kerja
KONSULTAN
* Gambar Kerja
* Spesifikasi Teknik
Orientasi Lapangan
Check Titik Tetap
PENGAWAS UTAMA
YA YA
Gambar TDK Berpengaruh
Banyak ? Revisi Gambar Addendum Kontrak
Sesuai ? RAB ?
TDK
YA
Modifikasi Gambar TDK
Penyerahan
Lapangan
G-2
Usulan Teknik:
Kegiatan Pelaksanaan
* Jalan Kerja
* Fasilitas Bantu
* Pembersihan Lapangan
* Logistik Bahan
* Check Titik Bantu
* Check Profil-profil
PENGAWAS UTAMA
PEMIMPIN PROYEK
* Check Galian Pundasi
KONSULTAN
* Check Pek. Timbunan
* Dan Lain-lain
Tahapan Hasil
Pekerjaan.
* Kualitas Lakukan Pengujian, Analisis
* Kuantitas dan Evaluasi hasil pekerjaan.
* Kerapian
* Waktu
* Ambil Sample
YA * Ukur Hasil Pekerjaan * Bongkar
Perlu diuji * Siapkan Bahan
* Check Keselamatan
* Check Waktu Pelaksanaan yang sesuai.
TDK
YA
TDK
YA TDK
Laporan hasil
tahapan atau Lakukan perbaikan Adakan Modifikasi
laporan akhir
TDK
Pembayaran ? Lanjutan Pekerjaan
Lakukan pengukuran
bersama dan buatkan
berita acara hasil pekerjaan
Pembayaran
Pekerjaan
Percobaan Pemakaian
hasil pelaksanaan
YA
Dokumen untuk
O&M
Pengawasan Selesai
G-3
Usulan Teknik:
Untuk lingkup kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan dalam pelaksanaan
pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Leuwikeris (Lanjutan 2) Di
Kab. Ciamis dan Kab. Tasikmalaya di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan jaminan kulitas pekerjaan dan penyelesaian pekerjaan
sesuai waktu pelaksanaan yang ditentukan;
2. Melaksanakan pengawasan secara komprehensif terhadap seluruh
kegiatan dan aktivitas yang dilaksanakan oleh pelaksanaan konstruksi,
kesesuaian gambar dengan konstruksi. Kesesuaian dengan spesifikasi
teknik dan seluruh persyaratan yang tercantum di dalam dokumen kontrak
pekerjaan;
3. Memberikan solusi terhadap metode pelaksanaan pekerjaan yang paling
efisien, berdasarkan kajian dari tenaga ahli pengawasan pekerjaan;
4. Mencapai target pelaksanaan pekerjaan yang sesuai biaya-mutu-waktu,
menjamin kesesuaian dengan kontrak pekerjaan dan nomor yang berlaku
dalam pembangunan bendungan di Indonesia;
5. Menyelenggarakan review design terhadap design yang ada sesuai
dengan perubahan-perubahan yang di rekomendasikan/diperlukan;
6. Menyiapkan perkiraan biaya dan addendum serta perubahan dokumen
tender sehubungan dengan review design tersebut.
G-4
Usulan Teknik:
G-5
Usulan Teknik:
G-6
Usulan Teknik:
spesifikasi dan ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak. Karena dalam
proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi masih memungkinkan adanya koridor
perubahan untuk mendapatkan optimalisasi biaya dengan produk akhir yang
sama.
G-9
Usulan Teknik:
pekerjaan yang pada awal kecil volumenya, namun pada saat pelaksanaan
volumenya melonjak tajam. Apalagi jika volume yang kecil tersebut pada awal
tender harga satuannya cukup besar sehingga kenaikan volume akan
mengakibatkan perubahan harga yang cukup besar. Selanjutnya pembuatan
desain ulang (review design) dilaksanakan oleh kontraktor yang ditanda-tangani
direktur, diperiksa oleh direksi/ konsultan pengawas, dan disetujui oleh PPK.
G-10
Usulan Teknik:
G-11
Usulan Teknik:
G-12
Usulan Teknik:
G-13
Usulan Teknik:
G-14
Usulan Teknik:
G-15
Usulan Teknik:
potensi bahaya tinggi juga perlu untuk menerapkan SMK3. Di bawah ini
merupakan 3 tujuan SMK3 yang sangat penting untuk dipahami:
1. Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.
3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas.
Dari 3 tujuan penerapan SMK3 di atas sudah sangat jelas bahwa muara dari
tujuan penerapan SMK3 yaitu untuk mendorong produktivitas perusahaan.
Relevansi dari 3 tujuan penerapan SMK3 tersebut sangat erat, karena dengan
efektifnya perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan terorganisasi
maka potensi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan
dikurangi sehingga tercipta lingkungan kerja yang baik dan aman.
G.6. PELAPORAN
Sebagai wujud dalam melaksanakan pekerjaan Supervisi Pembangunan
Bendungan Leuwikeris (Lanjutan 2) Di Kab. Ciamis Dan Kab. Tasikmalaya,
maka laporan– laporan yang harus dibuat sebagai berikut:
G.6.1. Laporan Program Mutu
1. Program Mutu merupakan rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang
disusun oleh Penyedia Jasa Konsultasi Konstruksi yang merupakan
dokumen penjamin mutu terhadap pelaksanaan proses kegiatan dan hasil
kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam kontrak pekerjaan.
Konsultan di wajibkan untuk menerapkan penjamin mutu dan pengendalian
mutu dan pengendalian mutu Pekerjaan Konstruksi sesuai edaran Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, yang diterapkan dalam bentuk
pembuatan Program Mutu.
2. Program mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultan Konstruksi setelah
menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dibahas pada Rapat
G-16
Usulan Teknik:
G-18
Usulan Teknik:
Hidup Provinsi Jawa Barat dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya
setiap 6 bulan (persemester)
G.6.9. GambarA1
Gambar-gambar perubahan desain, gambar-gambar pelaksanaan (Shop
Drawing), dan gambar purna bangunan (As Build Drawing) yang disusun dan
dirangkum secara rinci menjadi sebuah buku laporan yang dibuat dalam 10
(sepuluh) rangkap, dan diserahkan kepada pengguna jasa pada akhir kontrak
pekerjaan.
G.6.10. Gambar A3
Gambar-gambar perubahan desain, gambar-gambar pelaksanaan (Shop
Drawing), dan gambar purna bangunan (As Build Drawing) yang disusun dan
dirangkum secara rinci menjadi sebuah buku laporan ukuran A3 yang dibuat
dalam 10 (sepuluh) rangkap, dan diserahkan kepada pengguna jasa pada akhir
kontrak pekerjaan.
G-19
Usulan Teknik:
Laporan Sertifikasi
No Jenis Produk Ukuran Jumlah
.
1. Laporan Bulanan A4 60 buku
2. Laporan Penunjang:
a. Laporan Geologi, 10 buku A4 10 buku
b. Laporan Topografi, 10 buku 10 buku
G-20
Usulan Teknik:
G.7. DISKUSI
Konsultan supervisi akan melakukan diskusi-diskusi dengan Tim Teknis/Direksi
dan PPK Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Leuwikeris.
Diskusi dilakukan sebanyak 6 (enam) kali selama pelaksanaan pekerjaan ini
berlangsung, yaitu:
1. Rapat/Diskusi Teknis Pelaksanaan (Banjar)
Diskusi ini dilakukan sebanyak 20 kali.
2. Rapat/Diskusi Teknis Dengan Direktorat Bendungan Dan Danau (Jakarta)
Diskusi ini dilakukan sebanyak 5 kali.
3. Rapat/Diskusi Teknis Dengan Komisaris Keamanan Bendungan (Jakarta)
Diskusi ini dilakukan sebanyak 5 kali.
4. Rapat/Diskusi Teknis Dengan Direktorat Bina Teknik (Bandung)
Diskusi ini dilakukan sebanyak 5 kali.
5. Sidang Teknis dilakukan 1 kali.
6. Sidang Pleno dilakukan 1 kali.
G-21