Anda di halaman 1dari 23

5.

1 UMUM
Pada dasarnya kewajiban utama konsultan adalah melakukan pengawasan
pengendalian terutama mutu, waktu, dan biaya. Pengendalian tidak hanya sekedar
melakukan upaya agar kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan teknis dan persyaratan lain yang ditentukan dalam kontrak, tetapi
termasuk juga upaya pencegahan agar kontraktor tidak melakukan hal-hal yang
menyebabkan permasalahan, yaitu permasalahan yang berkaitan dengan mutu,
waktu, volume pekerjaan dan biaya.
Agar konsultan dapat melakukan pengawasan pengendalian dengan baik,
maka dilapangan harus mampu menciptakan sistem pengawasan pengendalian yang
baik. Caranya, sebagaimana diuraikan juga dalam Kerangka Acuan Kerja, yang
utama adalah bahwa setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh kontraktor harus
seijin konsultan. Artinya bahwa konsultan harus selalu mengawasi dan menyetujui
setiap kegiatan di lapangan (konsultan selaku “Task Concept”). Dan system
pengawasan pengendalian oleh konsultan harus bias dituangkan dalam rencana
kerja kontraktor.
Agar pengawasan dan pengecekan, sebagai bagian dari system pengendalian
yang dilakukan oleh konsultan, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka
untuk setiap langkah- langkah penting pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
kontraktor. Kontraktor mengajukan gambar kerja rencana untuk disetujui konsultan
dan dibuat beriata acaranya. Prosedur pengajuan gambar kerja seperti Gambar 2.1.
berita acara tersebut dilengkapi dengan data teknis yang diperlukan sebagai
kelengkapan informasinya.
PEMBERI TUGAS KONSULTAN KONTRAKTOR

Persiapan :
- Pekerjaan Survey
- Spesifikasi Teknis
- Dan lain-lain.

Gambar ncana

PPTK Pengawas Utama


Pembangunan Jaringan Irigasi

Disetujui

Kerja Re

Gam rja
PPTK
Pembangunan Jaringan Irigasi
Berita Acara

pengawas

pelaksanaan

- Gam bar ke rja


- Berita Acara
Gambar 2.1 Prosedur Pengajuan Gambar Kerja

5.2 ALUR PIKIR DAN BAGAN ALIR KEGIATAN


Sebagaimana ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja, bahwa untuk mencapai
tujuan pekerjaan yang ditargetkan, perlu disusun tahap-tahap kegiatan yang
simultan dan berkesinambungan. Secara sederhana pendekatan pelaksanaan
pekerjaan ini dapat dibuat urutan kagiatan sebagamana disajikan dalam alur pikit
(Gambar 2.2) dan bagan alir kegiatan (Gambar 2.3).

Mulai

Tahap Persiapan :
❖ Administrasi
❖ Rencana Kerja dan Tim Kerja
❖ Koordinasi & Konsultasi

Pekerjaan persiapan lapangan, studi meja


(Gambar, Spesifikasi teknik/umum)

RMK

Konsep Laporan Pendahuluan:


Metodologi, rencana kerja, penugasan tenaga professional,
hasil studi meja, program tindak lanjut.

Diskusi

Laporan Pendahuluan

Supervise lapangan
Quality control
• Pengawasan teknis
• Pengecekan kualitas pekerjaan
• Pemeriksaan & inventarisasi
• Uji mutu beton, kepadatan tanah
• Monitoring & pengecekan

Pelaporan

Diskusi

Laporan akhir

Gambar 2.2 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan


Mobilisasi personil,
Pengumpulan & review data

Konsultasi dengan
PPTK
Dinas Pengairan Aceh

Pemeriksaan

Pre Contruktion Rencana pengaturan Program mobilisasi Rencana kerja


Meeting kerja personil dan peralatan kontraktor RMK
kantor

Pengujian materil Pemeriksaan gambar Survey pengukuran

Pengendal Pengawas
Pemantauan Perhitunga
Penyusuna Rapat ian Pengendal an Tek.
Kemajuan n
n laporan teknologi Schedule ian Mutu Pelaksana
Kerja Kuantitas
Proyek an

Pemeriksaan & persetujuan Pemeriksaan & Persetujuan


gambar terlaksana materil Gambar Terlaksana Material

Penyiapan & Penyerahan


Laporan Akhir

Gambar 2.3 Bagan Alir Kegiatan


5.3 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Pada gambar 2.2 alur pikir Gambar 2.3 bagan alir kegiatan di atas, konsultan
secara sistematis mengelompokkan kegiatan supervisi sebagai berikut :
1. Kegiatan pada tahap pra konstruksi (persiapan);
2. Kegiatan pada tahap konstruksi;
3. Kegiatan pada tahapn konstruksi.
5.3.1 Tahap persiapan
Jenis kegiatan pada tahap ini meliputi :
1. Mobilisasi tim konsultan;
2. Serah terima lapangan;
3. Review data dan dokumen kontrak kontraktor;
4. Pemeriksaan lokasi;
5. Pemeriksaan program mobilisasi kontraktor;
6. Pemeriksaan rencana kerja dan rencana mutu kontrak;
7. Rencana pengaturan kerja;
8. Preconstruction meeting.
Pada tahap ini konsultan akan membantu pihak pemberi tugas dalam
menyiapkan aktifitas selama pelaksanaan konstruksi agar pelaksanaan konstruksi
sesuai dengan rencana baik segi khusus maupun kuantitas.
Setelah menerima SPK dari pemilik pekerjaan maka pihak konsultan harus
sudah segera melakukan persiapan, mengurus masalah administrasi surat izin dan
surat pengantar dari pemilik pekerjaan. Kegiatan lainnya yaitu meliputi perbuatan
jadwal kerja, peta kerja dan pengumpulan dokumen tender, laporan terdahulu.
Perbuatan jadwal kerja dimaksudkan sebagai pedoman dan kendali dalam
pelaksanaan pekerjaan, sehingga jalannya pelaksanaan pekerjaan dapat terarah
dan dapat diantisipasi terjadi penyimpangan.
Untuk pekerjaan di kantor meliputi pemahaman dokumen tender, dokumen
teknis perencanaan, prosedur administrasi maupun prosedur keuangan yang ada.
Selain dari pada itu juga menyampaikan gambar maupun spesifikasi tambahan
kepada kontraktor setelah terlebih dahulu didiskusikan dengan pihak PPTK Dinas
Pengairan, dan juga menyetujui usulan rencana kerja dari kontraktor dalam bentuk
bar chart diagram dan rencana lokasi kegiatan pekerjaan, yang sebelumnya harus
dilakukan analisa terlebih dahulu yang meliputi aspek tenaga kerja, material atau
bahan peralatan serta aspek lain yang dinilai perlu.
Juga dalam pekerjaan persiapan ini konsultan bertugas memeriksa dan
memberi pendapat tentang rencana kerja dan jadwal pelaksanaan untuk mencapai
cara kerja yang efektif dan efisien serta menerjemahkan rencana keja kontraktor
yang telah disetujui ke dalam computer sebagai alat pengendalian. Dalam setiap
langkah pekerjaan harus selalu berkoordinasi dan berkonsultasi dengan jajaran
yang terkait, terutama dengan pejabat di lingkungan PPTK Dinas Pengairan Aceh.
1. Mobilisasi Tim Konsultan
Mobilisasi tim konsultan segera dilakukan segera setelah SPK diterima. Ketua
tim segera membahas dengan Direksi/PPTK Dinas Pengairan Aceh tentang
rencana kerja konsultan, rencana koordinasi dengan kontraktor pelaksana dan
2. Serah Terima Lapangan
Agar pelaksanaan pekerjaan kontraktor dapat dimulai segera dan kegiatan
konsultan juga mulai efektif, ketua tim konsultan dengan Direksi/PPTK Dinas
Pengairan Aceh untuk melaksanakan serah terima lapangan yang dituangkan
dala suatu berita acara. Sebaiknya berita acara ini dilengkapi foto
dokumentasi fisik lapangan saat progress kerja masih nol.
3. Review Data dan Dokumen Kontrak Kontraktor
Berbagai data dan laporan perencanaan yang terkait dengan pekerjaan
supervise disiapkan oleh pemberi tugas, dikumpulkan, direview oleh
konsultan. Konsultan akan melakukan pengecekan secara detail terhadap
seluruh kelengkapan data yang ada dan akan dipergunakan sebagai acuan
pelaksanaan konstruksi, antara lain :
- Persyaratan kontrak
- Spesifikasi teknis
- Gambar rencana
Dalam hal ini konsultan memberikan catatan tambahan yang mungkin masih
diperlukan sebagai penjelasan detail yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
konstruksi.
4. Pemeriksaan Lokasi
Segera setelah review data perencanaan dan laporan teknis lainnya, ketua tim
konsultan bersama tim lapangan (pengawas utama) bersama juga dengan tim
kontraktor mengunjungi dan memeriksa lokasi proyek.
- Kasesuaian kondisi lapangan dengan gambar remcana
- Identifikasi atas lokasi-lokasi yang memerlukan data dan perencanaan
detail tambahan.
- Identifikasi atas jenis dan estimasi volume pekerjaan sesuai yang
diperlukan.
- Identifikasi atas masalah yang diperkirakan akan dihadapi dalam
pelaksanaan pekerjaan fisik.
- Masalah tersebut seperti masalah social yang perlu diperhatikan.
5. Pemeriksaan Program Mobilisasi Kontraktor
Sebelum melakukan mobolisasi kontraktor, konsultan akan memeriksa
program mobilisasi kontraktor guna meyakinkan :
- Program kontraktor tersebut cukup praktis
- Program kontraktor tersebut cukup memadai
6. Pemeriksaan Renana Kerja dan Rencana Mutu Kontrak Kontraktor
Rencana kerja dan rencana mutu kerja merupakan langkah awal untuk
terlaksananya pekerjaan secara detail, tepat waktu dan tepat biaya.
Pada tahap ini, konsultan akan memeriksa jadwal kerja yang diajukan oleh
kontraktor dan akan meninjau jadwal kerja dari berbagai aspek, antara lain :
- Waktu pelaksanaan
- Metode konstruksi
- Mobilisasi dan penggunaan peralatan
- Pengadaan dan persiapan material
- Organisasi kerja
- System dokumentasi
- Dan lain-lain.
Hasil evaluasi rencana kerja dan rencana mutu kontrak yang telah dibahas dan
di evaluasi konsultan, kontraktor diminta melakukan perbaikan dari rencana
kerjanya. Pada Gambar 2.4 menggambarkan secara garis besar proses
perbuatan Rencana Kerja dan Rencana Mutu Kerja Kontraktor, sedangkan
bagan alir Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan pada Gambar 2.5.

PEMBERI TUGAS KONSULTAN KONTRAKTOR


Usulan RMK & Rencana
Kerja Kontrktor

Ya Diperiksa
Direksi/PPTK
Diperiksa Oleh
Dinas
Tim Supervisi
Pengairan
ProAv.c eAhceh

Perbaikan Usulan
RMK dan Rencana
Kerja

pelaksanaan

Gambar 2.4 Bagan Alir Rencana Mutu Kontrak & Rencana Kerja Kontraktor
Persiapan
(mobilisasi alat, bahan personal)

Penyusunan RMK

- Administrasi - Tim kerja


- Rencana Kerja - Koordinasi & Konsultasi

- Pekerjaan persiapan lapangan


- Studi meja (Gambar, spek teknik)
- Dokumen kontrak, dll
7. Rencana Pengaturan Kerja
Konsultan akan memeriksa dan menyusun bersama kontraktor, rencana
pengaturan kerja dilapangan agar pelaksanaan fisi efisien dan efektif agar
tidak mengganggu kepentingan umum. Tanda pemberitahuan adanya kegiatan
proyek, kegiatan alat berat dan lain-lain agar terlihat jelas sehingga
masyarakat mengetahuinya.
8. Pre Construction Meeting (Rapat Persiapan Pekerjaan)
Rapat persiapan pekerjaan harus dihadiri unsur PPTK Dinas Pengairan Aceh,
kontraktor, konsultan, dan unsur lain yang dianggap perlu untuk
memperlancar pelaksanaan di lapangan. Hasil rapat ini harus dicatat dan
dituangkan dalam berita acara rapat persiapan pekerjaan dan harus ditanda
tangani oleh semua peserta rapat untuk kemudian menjadi pegangan pihak-
pihak terkait.
Hal-hal yang perlu dibahas pada rapat ini sekurang-kurangnya meliputi :
a) organisasi kerja,
b) Tata cara pengaturan pelaksana pekerjaan,
c) Master schedule,
d) Manpower schedule, material schedule,
e) Rncana dan pemeriksaan lapangan (mutual check) dan review
terhadapsimplified design,
f) Material and equipment handing,
g) Pendekatan terhadap masyarakat dan pemerintah daerah setempat
mengenai rencana kerja dan
h) Dokumen quality assurance.
Rapat persiapan pekerjaan ini harus sudah terselenggara paling lama 14 hari
terhitung dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh PPTK Dinas
Pengairan Aceh, dengan ini konsultan harus berusaha untuk dapat
terpenuhinya batas waktu ini serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait
dalam proyek untuk sesegera mungkin melakukan rapat, ini akan
mempengaruhi pekerjaan secara keseluruhan. Pada rapat ini juga peran
konsultan harus optimal dalam memberikan masukan, mengoreksi dan
memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pihak
proyek.
5.3.2 Tahap Konstruksi
Dalam tahap ini konsultan akan melakukan kegiatan pengawasan teknik dan
pengendalian terhadap pekerjaan kontraktor agar pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan baik dengan hasil yang sesuai dengan rencana yang meliputi aspek mutu,
wakti dan biaya, yang terdiri atas :
1. Pemeriksaan Lembar Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi kontraktor harus menyiapkan
gambar kerja pelaksanaan secara detail bardasarkan gambar rencana yang telah
dikaji ulang konsultan. Gambar kerja tersebut akan memuat semua informasi
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Konsultan akan memeriksa
secara cermat gambar kerja tersebut untuk dilakukan koreksi yang diperlukan.
Hasil koreksi yang merupakan revisi gambar kerja oleh konsultan, akan
dilaksanakan oleh kontraktor. Prosedur pengajuan gambar kerja dapat dilihat
pada gambar 2.1.
2. Survey dan Pengukuran
Dalam pekerjaan supervisi pekerjaan survey dan pengukuran meliputi :
a. Pengecekan design
Diharapkan tim survey kontraktor sudah dimobilisasi ke lokasi terlebih
dahulu sebelum mobilisasi dan peralatan lainnya, dan mereka dapat segera
memulai aktifitasnya di lokasi. Hal-hal yang perlu dicek antara lain mliputi :
- Datum point
- Right dari saluran dan bangunan
- Drainase
b. Pengukuran Pre Construction
Untuk sejumlah item pekerjaan, pembayaran kepada kontraktor dihitung
berdasarkan kuantitas dari pada pekerjaan yang diselesaikan. Untuk ini
diperlukan sejumlah pengukuran yang meliputi pengukuran kondisi existing
dan lain-lainnya, sebelum pekerjaan konstruksi dimulai sehingga kuantitas
pekerjaan dapat dihitung dari survey selanjutnya yang akan diadakan setelah
pekerjaan yang dimaksud selesai.
c. Pengukuran Pekerjaan Sedang Berjalan
Pengukuran pekerjaan sedang berjalan (in progress) diadakan guna :
- Tersedianya catatan yang lengkap tentang kamajuan pekerjaan
- Tersedianya data yang cukup jika timbul ketidaksepakatan
d. Pengukuran Pekerjaan yang Telah Selesai
Pengukuran ini diperlukan sebagai data penunjang dalam penagihan
kontraktor atas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. Bagan alir
pekerjaan pangukuran dan perubahan gambar dapat dilihat pada Gambar
2.6.
Star/Mulai

Rapat Pra Pelaksanaan


(Pre Construction Meeting)

Kontraktor bersama-sama Konsultan


Pengawas, PPTK Dinas Pengairan Aceh
memeriksa ke lapangan dan gambar kerja
(Issued For Construction) Apakah ada
ketidaksamaan

Ada Ketidaksesuaian
?

Ada Ketidaksesuaian
Siapakah revisi gambar
?

Siapa revisi gambar

Siapakah COA
(Change Order Activator)

Siapakah CO Dicatat di Sistem


(Change Order) Dokumentasi arsip
(file)

Selesai

Gambar 2.6 Bagan Alir Pekerjaan Pengukuran


3. Uji Material
Uji material konstruksi dilakukan oleh konsultan degan menggunakan
peralatan test di lapangan maupun di laboratorium yang disediakan oleh
kontraktor dengan mengikuti standar prosedur pengujian yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak. Penguji mutu dilakukan secara rutin atau
random.
Pengujian secara garis besar meliputi :
a. Pengujian material konstruksi
Pengujian material konstruksi dilakukan sebelum material digunakan
sebagai komponen struktur utama bangunan di lokasi sumber
material/quarry.
Pengujian di lapangan meliputi antara lain :
- penyelidikan seismic
- pengujian penetrasi
Pengujian laboratorium meliputi antara lain :
- pengukuran kadar air
- pengukuran besar jenis
- pengujian gradasi
- pengujian konsistensi
bagan alir pengujian material seperti pada Gambar 2.7. diharapkan tim
survey kontraktor sudah dimobilisasi ke lokasi terlebih dahulu sebelum
mobilisasi dan peralatan lainnya, dan mereka dapat segera memulai
aktifitasnya di lokasi.
b. Pengujian Hasil Kerja
Setelah material yang akan dipergunakan untuk konstruksi telah disetujui
maka perlu pengujian hasiln pekerjaan konstruksi. Apakah dalam
pelaksanaan fisik, kontraktor telah menerapkan cara yang benar sehingga
menghasilkan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
c. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor harus mengajukan
permohonan kerja yang melampirkan gambar rencana untuk disetujui oleh
konsultan dan pemberi tugas. Selama pelaksanaan konstruksi, tim
konsultan akan melakukan pengawasan teknis dan pemeriksaan pekerjaan
di lapangan secara terus menerus. Pengawasan mencakup seluruh aspek
kualitas dan kuantitas.
Konsultan memberikan persetujuan yang jelas dan benar kepada
kontraktor untuk memperoleh hasil kerja yang efektif dan efisien sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Gambar 2.8 menggambarkan
prosedur permohonan kerja.
CV Meta Centrum Konsultan Enginering

PEMBERI TUGAS KONSULTAN KONTRAKTOR

Persiapan :
• Jenis material
• Lokasi sumber material
• Kuantitas
• Kualitas
• Dan lain-lain

Permohonan pengambilan contoh


dan pengujian
material
Pemeriksaan
terhadap jadwal
Pengambilan contoh
Material :
• Jumlah
PTKK Pembangunan
Jaringan Irigasi • Metode pengambilan
• Pengemasan
• kualitas

Pengujian :
• Spek teknis
• Metode pengujian
• Dan lain-lain

Permohonan persetujuan

Pengambilan contoh dan


Pemeriksaan Pengujian ulang :
dan evaluasi • Ganti sumber material
• Ganti contoh material

PTKK Pembangunan Material dapat


Jaringan Irigasi digunakan untuk
konstruksi

Gambar 2.7 Prosedur Pengujian dan Pengendalian Mutu


PEMBERI TUGAS KONSULTAN KONTRAKTOR

Persiapan

Diterima oleh
Kepala Pelaksanaan

Diperiksa Tidak
oleh Tim
Supervisi

ya

Disahkan Direksi

Diterima Oleh Perbaikan Usulan


Pengawas RMK dan Rencana
Kerja

Pelaksanaan

Gambar2.8
Gambar 2.8Prosedur
ProsedurPermohonan
PermohonanKerja
Kerja
CV Meta Centrum Konsultan Enginering

d. Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan


Kontraktor akan diminta untuk menyerahkan daftar kuantitas pekerjaan dan
bahan yang digunakan selama bulan bersangkutan. Daftar tersebut akan
diterima oleh inspector untuk diperiksa dan diminta persetujuan proyek.
Pemeriksaan lapangan akan dilakukan secara bersamaan antara kontraktor
dan konsultan dalam pekerjaan galian, timbunan, saluran dan lain-lain.
Quality control akan memastikan kualitas pekerjaan dan bahan berdasarkan
pengamatan lapangan, gambar rencana dan hasil pengukuran dan mengacu
kepada dokumenkontrak dan menyetujui nilai yang diajukan kontraktor.
Atas dasar kuantitas yang telah disetujui antara konsultan dan kontraktor,
maka sertifikat pembayaran bulanan (MC) ditandatangani.
e. Pemantauan Kemajuan Pekerjaan
Kemajuan semua pekerjaan konstruksi akan dimonitoring terus menerus.
Begitu terjadi keterlambatan, kontraktor diingatkan untuk memperbaiki
jadwal kerjanya dan konsultan akan memeriksa jadwal kerja yang baru
tersebut. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah tanggal
penyelesaian yang diajukan cukup masuk akal dan akan tepat waktu atau
mungkin sebelum jadwal utama pemberi tugas akan selalu diberi tahu
mengenai kemajuan pekerjaan dan langkah-langkah yang telah dilakukan
untuk memastikan proyek selesai tepat waktu.
Berdasarkan pengalaman konsultan dalam pekerjaan pengawasan untuk
pekerjaan sejenis, pengamatan secara continue dan perubahan secara
periodic jadwal kerjakontraktor hamper selalu perlu dilakukan. Selain itu
dibutuhkan pula identifikasi hal-hal yang memungkinkan terjadinya
keterlambatan pekerjaan yang dilakukan konsultan. Karena itu konsultan
akan secara teratur mereview jadwal kerja kontraktor sesuai dengan urutan
pekerjaan yang benar.
Konsultan mengusulkanuntuk mengajukan beberapa metode penjadwalan
yang sudah umum digunakan yaitu CPM, diagram ruang waktu dan bar chart.
Penampilan ketiga metode tersebut secara grafis akan sangat mudah
dipahami. Sedangkan penggunaan komputer akan sangat membantu untuk
mengetahui secara cepat daftar pekerjaan kritis, dan juga untuk membantu
menganalisa kondisi : “jika maka” dari suatu pekerjaan yang mengalami
keterlambatan.
Dalam melaksanakan teknik-teknik penjadwalan di atas, konsultan akan
selalu berkoordinasi dengan kontraktor untuk membahasnya secara lebih
lengkap, antara lain melalui rapat secara periodik, yaitu rapat mingguan dan
rapat bulanan.
f. Pengendalian Biaya Konstruksi
Pengendalian biaya akan dilakukan oleh konsultan agar biaya konstruksi yang
ada tidak mengalami perubahan dan tetap sesuai dengan harga kontrak yang
ada.
Pengendalian tersebut meliputi :
1. Mencatat semua volume pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
kontraktor
2. Melakukan change order untuk mempertahankan harga kontrak pekerjaan
Pengawasan terhadap biaya pekerjaan akan dilakukan oleh konsultan agar
harga kontrak tidak melampaui dan hasil pekerjaan sesuai dengan
persyaratan spesifikasi. Untuk dapat mengamankan harga kontrak perlu
diambil langkah-langkah tertentu yaitu antara lain melakukan monitoring
terhadap kuantitas pekerjaan dan perubahan-perubahan pekerjaan yang
terjadi dan tidak diduga sebelumnya.
a. Monitoring kuantitas pekerjaan
Kuantitas pekerjaan yang terdapat dalam bill of quantitas adalah
kuantitas prakiraan yang dapat berubah setiap saat. Oleh karena itu,
perlu dilakukan monitoring dari waktu ke waktu untuk mengetahui
apakah kuantitas pekerjaan tersebut mencukupi atau tidak.
ii. change order
dalam hal ini perlu dilakukan penyesuaian kuantitas pekerjaan baik
karena keadaan lapangan ataupun untuk mempertahankan biaya
keseluruhan proyek, maka change order dapat dilakukan.
Konsultan atas masukan dari kontraktor akan memberitahukan terlebih
dahulu kepada pemberi tugas tentang adanya change order yang harus
dilakukan disertai alat dan personil, waktu yang dibutuhkan, prakiraan
biaya dan lain-lain. Change order sedapat mungkin dihindari karena dapat
mengakibatkan perubahan harga satuan atau tambahan waktu yang dapat
dituntut oleh kontraktor.
Data-data tersebut diatas akan diserahkan kepada pemberi tugas untuk
dapat disetujui dan dilaksanakan perubahannya.
g. Pengendalian Priyek
Tahapan pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan
pelaksanaan proyek actual di lapangan kepada pihak pemberi tugas/pemilik
proyek untuk mendapatkan gambaran kemajuan proyek di lapangan, dengan
ikut memperhatikan hal kritis yang diperoleh dari analisa pelaksanaan
proyek. Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan dan
terbagi menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular, pelaporan
kemajuan proyek secara bar chart, serta dalam bentuk S-Curve, yang
membandingkan pencapaian actual dangan baseline proyek.
h. Rapat Koordinasi
Mengingat terdapatnya cukup banyak pihak yang terlibat dalam penanganan
pekerjaan ini, suatu system komunikasi yang efektif harus tetap dijaga.
Flexibilitas dan kemampuan untuk menghadapi berbagai ragam
permasalahan membutuhkan sejumlah kontrak-kontrak baik formal maupun
informal, khususnya antara anggota dari tim survey lapangan, antara chief
inspector dengan kontraktor dan pemberi tugas.
Suatu regular meeting yang terencana dengan agenda dan catatan (minute)
akan merupakan suatu keharusan, guna menjamin adanya catatan dari setiap
diskusi, kesepakatan ataupun keputusan.
Konsultan berpendapat bahwa rapat-rapat / pertemuan yang diperlukan
antara lain adalah :
- Rapat mingguan intern antara tim supervise lapangan;
- Rapat mingguan antara tim konsultan dengan kontraktor;
- Rapat mingguan antara tim konsultan dengan pemberi tugas;
- Rapat mingguan antara tim konsultan dengan pemberi tugas dan
kontraktor.
Frekuansi rapat yang diusulkan di atas temtunya dapat disesuaikan dengan
kondisi setempat.
i. System Pencatatan
Pencatatan yang baik digunakan untuk keperluan :
- menunjang system pelaporan;
- sebagai dasar perhitungan kualitas;
- sebagai dasar untuk menyelesaikan ketidaksepakatan;
- sebagai dasar perhitungan pembayaran.
Jenis-jenis pembayaran yang diperlukan antara lain adalah :
- buku harian;
- catatan pengujian;
- catatan pengukuran;
- korenponden;
- notulen rapat-rapat koordinasi;
- data teknik lapangan;
- permohonan kerja konstruksi;
- gambar kerja;
- jadwal pelaksanaan konstruksi;
- daftar peralatan kontraktor;
- data perhitungan kuantitas;
- pengukuran material on site;
- daftar pekerjaan tambahan;
- progress pekerjaan tambahan;
- progress pekerjaan bulanan;
- perintah perubahan;
- agenda;
- perpanjangan waktu yang disetujui;
- klaim;
- catatan keterlambatan;
- catatan kecelakaan kerja;
- kondisi cuaca;
- foto;
- dan lain-lain.

5.3.3 Tahap Pasca Konstruksi


Pada tahap ini konsultan akan membantu pemberi tugas dala seluruh
kegiatan yang berkaitan dengan serah terima hasil pekerjaan dari kontraktor
kepada pemberi tugas.
1. Pemeriksaan Akhir Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan
Bilamana pihak kontraktor sudah menganggap pekerjaannya telah selesai
keseluruhannya, kontraktor dapat mengajukan permohonan tertulis untuk
proses Professional Hand Over (PHO) seperti yang telah diatur dalam
dokumen kontrak kontraktor. Ketua tim konsultan akan membantu tim PPTK
Dinas Pengairan Aceh memeriksa dokumen PHO dan bersama panitia
menerima hasil pekerjaan memeriksa pekerjaan yang telah dinyatakan
selesai keseluruhannya.
Segala temuan lapangan, dimasukkan ke dalam berita acara PHO. Konsultan
harus memperbaiki dan memenuhi kekurangan tersebut selama masa
pemeliharaan berakhir, maka pengawas utama membuatkan berita acara
penyelesaian akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO berdasarkan surat
permohonan dari kontraktor.
2. Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar (As Built Drawing)
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan memeriksa persetujuan
as built drawing yang dibuat kontraktor. Hasil as built drawing diserahkan
konsultan kepada pemberi tugas lengkap denagn informasi tentang
pekerjaan yang telah dilaksanakan dan selesai di lapangan, termasuk
keseluruhan revisi dan perubahan yang ada dan dilaksanakan selama masa
konstruksi.

5.4. DISKUSI DAN ASISTENSI


Kegiatan diskusi dan asistensi dilakukan dalam rangka memperoleh
hasil/produk pekerjaan yang optimal dan memenuhi standar yang ditentukan
dalam Kerangka Acuan Kerja. Keiatan ini dilakukan secara bertahap sesuai
dengan laporan yang telah selesai dibuat dan diserahkan ke proyek. Adapun
tahapan diskusi adalah sebagai berikut :
Diskusi
1. Diskusi, dilaksanakan dalam rangka pembahasan laporan pendahuluan.
Jadual pelaksanaannya ditargetkan pada akhir bulan pertama setelah
SPMK diterbitkan. Pembahasan dilakukan dikantor PPTK Dinas Pengairan
Aceh.
2. Diskusi selanjutnya, dilaksanakan dalam rangka pembahasan laporan akhir
sementara. Jadual pelaksanaannya ditargetkan pada akhir bulan kedua
setelah SPK diterbitkan. Dilaksanakan di kantor PPTK Dinas Pengairan
Aceh.
Asistensi
Kegiatan sisten dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan untuk
konsultasi dan koordinasi dengan pihak Direksi Pekerjaan.
Pertemuan (rapat) akan dilaksanakan dengan jelas dan tingkatannya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Rapat Koordinasi, yang bertujuan untuk membahas masalah-masalah yang
timbul setelah pekerjaan berlangsung dan untuk dicarikan solusi
pengatasannya, yang menyangkut rencana kerja pelaksanaan, sasran
proyek dan program kerja.
Rapat ini dihadiri oleh pihak pemberi tugas, konsultan pengawas,
kontraktor, supplier dan pihak lain yang terkait dengan pekerjaan
dilaksanakan secara periodic dan kadang-kadang insidentil apabila ada
penanganan mendesakyang harus segera dilaksanakan di lapangan.
b. Rapat Lapangan, yang bertujuan untuk membahas semua masalah teknis
yang timbul selama pekerjaan berlangsung dan dihadiri wakil pemberi
tugas, konsultan pengawas yang bertugas di lapangan, kontraktor, supplier
dan pihak lain yang terkait dengan pekerjaan dilaksanakan secara periodik
dan kadang-kadang insidentil apabila ada penanganan mendesak yang
harus segera dilaksanakan.
c. Rapat Intrn Konsultan, yang bertujuan untuk mengevaluasi dan mencari
pemecahan atas penyimpangan/perubahan dari perencanaan semula yang
munkin terjadi di lapangan menyangkut subtitusi bahan, metode
pelaksanaan, serta untuk melengkapi kekurangan detail perencanaan,
dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan personil yang terkain baik
yang ada di kantor maupun ada di lapangan.
Selain itu diskusi dan asistensi akan selalu intens dilakukan setiap saat,
terlebih apabila muncul suatu masalah yang menyebabkan terhambatnya
pelaksanaan pekerjaan dihadiri oleh segala pihak yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan meteri diskusi/asistensi melupiti program/perbaikan program yang berisi
rencana pelaksaan ke depan, progress yang berarti pencapaian yang bias
didapatkan, dan inventarisasi problem atau masalah kendala yang timbul sehingga
progress tidak bias mencapai program yang telah dibuat kemudian dicarikan solusi
penanganannya, sehingga sebagai masukan perbaikan program pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya.

5.5 Organisasi dan Personil


Konsultan menyusun organisasi pelaksanaan pekerjaan, yang bertujuan untuk
mengatur organisasi keseluruhan personil yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan ini mulai dari tenaga ahli, asisten tenaga ahli dan staf pendukung.
Sasaran dari penyusunan organisasi kerja antara lain adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya koordinasi kerja yang baik antara Tim Konsultan dengan Pemberi
Tugas.
2. Terciptanya koordinasi kerja yang baik antara semua personil konsultan yang
terlibat dalam penanganan pekerjaan ini guna menjamin keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan.
3. Terciptanya pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai keahlian dan posisi
dari masing-masing personil.
Sesuai dengan tugas dan dan tanggung jawab masing-masing personil, serta
alur mekanisme kerja yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka konsultan
membentuk suatu Bagan Organisasi Pelaksana Pekerjaan seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.25
Gambar 6.25
Struktur Organisasi Kerja Pengawasan Teknis

“Supervisi Pembangunan Embung Gp. Neuheun (Tahap-II) Kab. Aceh Besar (OTSUS ACEH)”

Pemimpin Pelaksana Direktur


Kegiatan CV. Meta Centrum
Konsultan Engineering

Ketua Tim
Ir.Jufri

Operator Komputer
Farida Yusrina, S.

Inspector 2 Inspector 1 Surveyor


Suhril Abdi, ST Ir. Ferdinand Dedi Saputra, Amd

Tenaga Lokal
1. M. Muid

Anda mungkin juga menyukai